• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem “Quality Insurance” Layanan Akademik Di Homeschooling Kak Seto (Hsks) Semarang T2 942011012 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem “Quality Insurance” Layanan Akademik Di Homeschooling Kak Seto (Hsks) Semarang T2 942011012 BAB IV"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya dimulai dari profil Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang kemudian dilanjutkan dengan proses penerapan sistem “Quality Insurance” layanan akademik serta pencapaian sistem “Quality Insurance

Layanan Akademik di Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang.

4.1

Profil Homeschooling Kak Seto (HSKS)

Semarang

Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang dilaksanakan berdasarkan filosofi sederhana “belajar dapat dilakukan kapan saja , dimana saja dan dengan siapa saja”.

Visi Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang yaitu menjadikan HSKS Semarang sebagai salah satu institusi pendidikan anak yang unggul dalam menye-diakan program pendidikan bagi anak untuk dapat terampil, memiliki life skill, dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan .

(2)

32

1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan ke-butuhan, gaya belajar, kekuatan dan keterbatasan yang dimilikinya.

2. Membantu peserta didik menemukan minat dan bakatnya serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal.

3. Membentuk peserta didik menjadi manusia pem-belajar seumur hidup yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi dan karakter yang kuat.

4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh hubungan dari pelajaran yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata.

5. Mengatasi keterbatasan, kelemahan peserta didik dengan melakukan pendekatan personal.

4.2

Mekanisme Pelaksanaan Sistem

Pen-jaminan Mutu Layanan Akademik di

Homeschooling

Kak

Seto

(HSKS)

Semarang.

(3)

di-33

buat. Substansi utama Sistem Penjaminan Mutu (Quality Insurance) Layanan Akademik di Home-schooling Kak Seto (HSKS) Semarang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan siklus PDMI (PlanDoMonevImprovement) pada proses penyeleng-garaan pendidikan.

Bagan 4.1 Siklus Sistem “Quality Insurance” Layanan

Akademik Homeschooling Kak Seto Semarang.

Perencanaan (Plan), dalam hal ini berkaitan dengan perencanaan penetapan standar yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Pelak-sanaan (Do) pelaksanaan standar yang telah ditetapkan dalam suatu periode waktu tertentu. Maka untuk dapat menjamin mutu pendidikan setiap proses pendidikan, Peningkatan

Mutu

PLAN DO

IMPROVEMENT

Menetapkan Standar

Pelaksanaan Standar Yang Telah Ditetapkan

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SESUAI

Permintaan Evaluasi Benchmark

(4)

34

termasuk layanan administrasi pendidikan dilaksana-kan sesuai dengan SOP yang telah ditentudilaksana-kan. Moni-toring dan evaluasi (Monev) merupakan upaya untuk mengawasi, memeriksa, mengukur dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan termasuk audit mutu internal. Pengembangan (Improvement) me-rupakan upaya meningkatkan dan mengembangkan tindak lanjut dan perbaikan dari hasil evaluasi. Menyu-sun rencana perbaikan dan menyuMenyu-sun laporan pelak-sanaan program pendidikan secara terus menerus.

4.2.1 Perencanaan (Plan)

Perencanaan (Plan) meliputi penetapan kebijakan dengan membuat kebijakan akademik, standar aka-demik dan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. Perencanaan tersebut terdiri dari perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.

(5)

pendidi-35

kan nasional. Informasi tentang kalender pendidikan di sampaikan pada setiap awal semester. (c) Kehadiran siswa, orang tua diharapkan memberikan informasi ke-pada pihak sekolah apabila putra/putrinya tidak masuk sekolah karena sakit atau ada keperluan lain-nya. Apabila tidak masuk karena ada keperluan, maka orang tua diharapkan dapat memberikan informasi 1 (satu) hari sebelumnya pada wali kelas/tutor kelas masing-masing.

Standar akademik yang ada di HSKS dalam hal ini mengenai kurikulum yang digunakan mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Ta-hun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Metode pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan tematik, aktif, konstruktif, dan kontekstual serta belajar mandiri melalui pene-kanan kepada kecakapan hidup dan keterampilan da-lam memecahkan masalah. Sehingga proses pem-belajaran di HSKS lebih menyenangkan dan tidak ter-paku pada akademik saja.

(6)

36

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator- indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada masing-masing unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP dapat menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja untuk mewujudkan

good governance.

Manfaat adanya SOP dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja, dapat me-ngetahui lebih jelas mengenai peran dan masing-masing posisi unit kerja, memberikan kejelasan menge-nai prosedur kerja, dan tanggung jawab dalam proses terkait, memberikan keterangan mengenai keterkaitan dengan satu proses kerja dengan proses kerja, memini-malisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan, mem-bantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap pro-ses yang telah dilakukan.

(7)

peren-37

canaan (plan). Sebagaimana yang diungkapkan oleh manajer HSKS bahwa:

“Semua harus membuat perencanaan (plan) baik manajer, kepala sekolah, tutor, dan staf. Karena itu yang menjadi

pedoman untuk melakukan tugasnya masing-masing”

Hal tersebut juga disampaikan oleh tutor senior di HSKS bahwa:

“Perencanaan (plan) yang dibuat oleh tutor berupa rencana pembelajaran, yang harus dipelajari dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran dan tutor harus menguasai materi yang akan diajarkan. Tujuan pembuatan

plan sebagai persiapan tutor sebelum masuk kelas untuk

memulai proses belajar mengajar”.

4.2.2 Pelaksanaan (Do)

Untuk menjamin mutu layanan akademik semua kegiatan dilaksanakan berdasarkan SOP yang telah ditetapkan. SOP di HSKS terdiri dari SOP penerimaan siswa dan SOP pembelajaran, SOP sistem keuangan dan SOP mengawas ujian.

(8)

38

1. Pembelian formulir pendaftaran.

2. Tes psikologi untuk mengetahui IQ calon siswa dan syarat untuk menjadi siswa HSKS yaitu me-miliki IQ diatas 70.

3. Orang tua siswa harus menandatangani surat perjanjian yang isinya meliputi kesediaannya sebagai homescholer, parent kit dan kebudayaan berpakaian serta melengkapi persyaratan yang diminta oleh pihak HSKS.

4. Siswa melakukan tes Sidik Jari (Finger Print) tes ini berfungsi untuk mengetahui diagnosa murid dimana dengan tes ini kita bisa mengetahui

(9)

39

rekomendasi dari tutor bahwa siswa tersebut mampu mengikuti kelas akselerasi, siswa harus hadir minimal 4 kali dalam 1 minggu dengan mengikuti semua kegiatan baik outing, project class, parent meeting secara keseluruhan, tidak boleh ijin tanpa alasan yang jelas dan rasional serta telah menyelesaikan administrasi di awal program akselerasi.

SOP pembelajaran di HSKS meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Siswa Homeschooling Kak Seto diharapkan mengikuti peraturan-peraturan yang telah di-sepakati diawal, baik dari kebudayaan berpakai-an tentberpakai-ang kedisiplinberpakai-an dberpakai-an ketaatberpakai-an mengikuti pembelajaran.

2. Siswa masuk 15 menit sebelum pelajaran dimulai kemudian masuk keruangan yang sudah tertera dalam jadwal pelajaran.

3. Berdo’a bersama sebelum melakukan pembela -jaran dan mengikuti semua arahan selama pro-ses pembelajaran.

(10)

40

5. Setelah proses pembelajaran siswa mengisi porto-folio yang disediakan kemudian diserahkan kepa-da tutor yang mengampu pelajaran.

6. Apabila siswa tidak puas atau tidak paham dengan tutor yang mengajar maka mereka berhak menyampaikan ke wali kelas, kemudian dari wali kelas disampaikan ke kepala sekolah dari kepala sekolah disampaikan ke manager.

Setelah kegiatan pembelajaran di HSKS ber-langsung orang tua siswa juga diwajibkan mengisi for-mulir penilaian terhadap tutor. Selanjutnya hasil penilaian tersebut di evaluasi oleh kepala sekolah dan direksi guna melakukan perbaikan selanjutnya.

(11)

41

SOP mengawas ujian di HSKS terdiri dari bebe-rapa hal yaitu:

1. Pengawas bertanggung jawab menjaga ujian baik untuk program komunitas maupun distance learning.

2. Pengawas bertanggung jawab untuk menyiapkan soal ujian yang akan dibagikan.

3. Pengawas bertanggung jawab mempersiapkan siswa di kelas.

4. Pengawas bertanggung jawab mengisi berita acara ujian.

5. Pengawas bertanggung jawab membagikan soal kepada peserta ujian.

Semua staf harus melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan tersebut, demikian juga ditegaskan oleh manajer HSKS bahwa:

“Yang harus melaksanakan SOP semua staf, baik itu

manajer, kepala sekolah, tutor, dan staf karyawan karena

itu menjadi pedoman tugas dan tanggungjawab

(12)

42

Dari proses pelaksanaan tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan yang dilakukan di HSKS telah disesuai-kan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapdisesuai-kan dalam SOP, sehingga setelah proses pelaksanaan tersebut dapat dilanjutkan dengan proses monitoring dan evaluasi oleh tim monev HSKS.

4.2.3 Monitoring dan Evaluasi (Monev)

(13)

ber-43

pengaruh pada peningkatan mutu layanan akademik di HSKS.

Evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali dalam forum meeting yang sudah dijadwalkan oleh HSKS. Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah program yang sudah direncanakan itu mencapai sasa-ran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih mene-kankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program tersebut telah berjalan dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dan dilaksanakan, misalnya untuk satu semester atau enam bulan ataupun satu tahun pelajaran.

Homeschooling Kak Seto (HSKS) Semarang melakukan evaluasi setiap tiga bulan yang dilakukan bersama wali murid dengan manajemen dan tutor HSKS, dimana Kak Seto selaku pembina HSKS juga hadir untuk mendiskusikan mutu pendidikan di home-schooling dan perkembangan anak didiknya. Seperti yang ditegaskan oleh manajer HSKS bahwa:

“Kegiatan evaluasi dilakukan setiap seminggu sekali dalam

forum meeting yang dihadiri oleh para staf HSKS dan orang

(14)

44

4.2.4 Pengembangan (Improvement)

Pengembangan merupakan proses tindak lanjut dari hasil evaluasi, untuk memperbaiki atau mening-katkan mutu layanan akademik dengan menyusun laporan pelaksanaan program yang dilakukan secara terus-menerus. Pengembangan-pengembangan strategi disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan home-schooling agar mampu bertahan dan bersaing dengan lembaga pendidikan yang lainnya. Pengembangan yang dilakukan di HSKS yaitu terkait dengan pengembangan tutor, kebijakan yang ada dan pengembangan sistem guna meningkatkan mutu secara terus menerus. Seperti yang dikemukakan oleh manajer HSKS bahwa:

“Improvement (pengembangan) dilakukan dengan mengadakan pelatihan untuk para tutor sebagai usaha

untuk peningkatan kompetensi personal, melakukan evaluasi berkala pada setiap kebijakan yang telah

dirumuskan sehingga hal-hal yang dirasa kurang mendukung diganti dengan kebijakan baru sesuai dengan kebutuhan HSKS, dan melakukan analisa sistem apakah

sistem yang digunakan sudah tepat atau belum hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pencapaian mutu

yang telah ditetapkan serta perbaikan secara terus

(15)

45

Selain beberapa hal tersebut diatas pengembangan (improvement) juga perlu dilakukan dalam beberapa aspek yaitu kurikulum, metode pembelajaran, alat evaluasi, media pembelajaran serta sarana prasarana yang ada guna mendukung peningkatan mutu di HSKS. Dalam kegiatan pembelajaran HSKS telah menam-bahkan ekstrakurikuler sebagai muatan lokal seperti, karawitan dan bahasa jawa. Metode pembelajaran yang telah dikembangkan oleh HSKS yaitu metode Spot Capturing, kemudian materi yang susah untuk divi-sualisasikan dapat disampaikan dengan menggunakan animasi dan materi yang terpisah-pisah seperti biologi, fisika, kimia telah dibuat terpadu menjadi IPA terpadu dan pelajaran geografi, sejarah, ekonomi menjadi IPS terpadu.

4.3

Pencapaian sistem

Quality Insurance

Layanan Akademik di Homeschooling

Kak Seto (HSKS) Semarang.

Dalam sistem “Quality Insurance” layanan aka -demik terdapat beberapa 6 komponen yang perlu diper-hatikan yaitu:

4.3.1 Kurikulum

(16)

46

Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yaitu kurikulum KTSP yang dipadukan antara kurikulum nasional, teori psikologi dan perkem-bangan serta perkemperkem-bangan lingkungan sosial anak didik yang dinamis dan lebih mengedepankan pada proses. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pe-lajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, penge-tahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Dalam kurikulum KTSP tersebut HSKS lebih mengutamakan mata pelajaran yang ada pada ujian nasional dan didukung dengan mata pelajaran tam-bahan yang lain. Komponen KTSP yang ada di HSKS sama seperti pada sekolah formal yang terdiri dari satuan pendidikan, struktur program dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan ren-cana pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan juga berkesinambungan dengan tingkat-an kelas seltingkat-anjutnya.

(17)

ba-47

kat dan minat anak. Seperti yang ditegaskan oleh manajer HSKS bahwa:

“Pelaksanaan kurikulum tersebut difokuskan pada

materi untuk ujian nasional, selebihnya ditekankan

pada proses untuk mengetahui bakat dan minat anak sehingga dapat mengembangkan bakat dan minat anak

tersebut”

Orang tua dalam hal ini sebagai mediator un-tuk menyampaikan bakat dan minat anak. Orang tua juga diwajibkan untuk melakukan konsultasi dengan pihak homeschooling untuk mengetahui per-kembangan anaknya, sehingga homeschooling dapat memfasilitasi dan mengembangkan bakat dan minat anak tersebut. Dapat dikatakan bahwa kurikulum yang ada di HSKS bersifat fleksibel dan dapat di-sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak. Berdasarkan sistem “Quality Insurance” hal tersebut

dapat memberikan jaminan terhadap siswa sehingga siswa dapat mengikuti ujian nasional sesuai dengan materi yang diujikan serta mendapatkan hasil yang baik.

(18)

48

setuju jika kurikulum yang digunakan di HSKS sudah baik karena telah direview secara berkala (1 tahun sekali), konsisten dengan komponen kuri-kulum (tujuan, isi, proses belajar dan penilaian) ser-ta fleksibel dan dapat disesuaikan dengan laser-tar bela-kang siswa.

Tabel 4.1

Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Kurikulum di HSKS

KURIKULUM Skor

1. Kurikulum yang digunakan sudah di review secara berkala

1 5 3.60 1

2. Adanya kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses belajar, dan penilaian

1 5 3.80 0.70

3. Kurikulum bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan latar belakang siswa

1 5 4.10 0.70

Keseluruhan 3 15 3.81 0.83

Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.3.2 Guru/ Tutor

(19)

49

“Perencanaan yang dibuat oleh tutor berupa rencana pembelajaran, yang harus dipelajari dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran dan tutor harus

menguasai materi yang akan diajarkan”

Perencanaan (plan) tersebut terdiri dari materi pembelajaran, SK, KD, pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran, alat evaluasi hingga alat peraga yang akan digunakan.

Tutor yang ada di HSKS memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan bidang studi masing-masing. Berkaitan dengan hal tersebut ditegaskan pula oleh manajer HSKS bahwa:

“Tutor juga wajib mengikuti berbagai kegiatan yang mampu menunjang kompetensi akademiknya, misalnya seminar, workshop, penataran, kursus dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan kompetensi

pedagogik, dan kompetensi lainnya, sehingga dapat disebut sebagai guru professional”.

(20)

50

“Di HSKS mempunyai program yang disebut dengan tutor gathering yang bertujuan untuk peningkatan

kemampuan sistem belajar mengajar yang diadakan di HSKS setiap satu bulan sekali. Yang sudah pernah dilakukan itu seperti mengundang psikolog untuk

sharing mengenai perkembangan psikologi anak, pe-ningkatan kualitas KTSP dengan mengundang

nara-sumber yang ahli dalam pembuatan KTSP.”

Kompetensi tutor yang harus dimiliki diantaranya yaitu (a) kompetensi pedagogik dan andragogi, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompeten-si sokompeten-sial, dan (d) kompetenkompeten-si profekompeten-sional.

(21)

51

c. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampu-an pendidik sebagai bagikemampu-an dari masyarakat un-tuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif de-ngan peserta didik/warga belajar, sesama pendi-dik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik/warga belajar, dan masyarakat sekitar. d. Kompetensi profesional adalah kemampuan yang

berkaitan dengan penguasaan materi pembelajar-an secara luas dpembelajar-an mendalam ypembelajar-ang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum, mata pelajaran di satuan PNF dan substansi ke-ilmuan yang menaungi materi kurikulum terse-but, serta menambah wawasan keilmuan sebagai PTK-PNF.

(22)

52

“Semua tutor mengajar mata pelajaran sesuai dengan kompetensi dan bidang akademik yang dikuasai oleh

masing-masing tutor dan sebagian besar tutor telah memiliki pengalaman mengajar sehingga mampu me-ngelola kelas dengan baik”.

Berdasarkan kemampuan tutor, kompetensi yang dimiliki, pengalaman mengajar, kedispilinan dan tutor yang berkualitas maka “Quality Insurane

di HSKS dapat terpenuhi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

(23)

53 Tabel 4.2

Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Tutor/Guru di HSKS

TUTOR/ GURU Skor

1. Seluruh tutor melakukan perencanaan (plan) sebagai pedoman dalam

melaksanakan tugasnya

1 5 4.17 0.8

2. Seluruh tutor sudah sepenuhnya melaksanakan SOP yang telah ditetapkan

1 5 4.23 0.7

3. Seluruh tutor memiliki kompetensi akademik yang sesuai dengan bidang studi masing-masing

1 5 4.30 0.7

4. Seluruh tutor mengikuti kegiatan yang dapat menunjang kompetensinya dalam mengajar (seminar, kursus, penataran)

1 5 3.80 1.4

5. Seluruh tutor sudah memiliki pengalaman mengajar di bidangnya masing-masing

1 5 4.20 0.8

6. Seluruh tutor memiliki kepribadian yang baik (disiplin, sabar, bijaksana)

1 5 4.20 0.8

7. Seluruh tutor mampu mengelola kelas sesuai dengan prinsip pendidikan

1 5 4.30 0.6

Keseluruhan 7 35 4.17 0.84

Sumber: Data Primer diolah, 2013

(24)

54

materi yang diajarkan, mampu menyampaikan ma-teri dengan baik sehingga mendorong siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran, tutor juga disiplin waktu serta dapat memberikan layanan kepada sis-wa yang kesulitan dalam belajar atau memahami materi.

Tabel 4.3

Tanggapan Siswa Terhadap Tutor/Guru di HSKS

TUTOR/ GURU Skor

1. Tutor sudah menguasai

materi yang diajarkan 1 5 4.13 0.76 2. Tutor mampu

menyampaikan materi dengan baik

1 5 4.20 0.70

3. Tutor dapat merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran

1 5 3.88 1.02

4. Tutor sudah disiplin waktu 1 5 4.05 0.93 5. Tutor dapat memberikan

layanan kepada siswa yang kesulitan dalam belajar

1 5 4.30 0.90

Keseluruhan 5 25 4.12 0.86

Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.3.3 Sarana Prasarana

(25)

55

pendidikan merupakan semua fasilitas yang mem-permudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajaran dan yang sifatnya langsung, misalnya papan tulis, buku, LCD, dan sebagainya.

Sarana prasarana yang telah dimiliki oleh HSKS yang dapat mendukung proses pendidikan di homeschooling diantaranya adalah:

Tabel 4.4

Fasilitas yang dimiliki oleh Homeschooling Kak Seto (HSKS)

Semarang

No FASILITAS LUAS AREA

1 Gedung Sekolah 700m²

2 Ruang Kelas 150m² (6 kelas/indoor) 100m² (outdoor)

3 Front Office 25m²

4 Ruang Kantor dan Guru 100m² 5 Ruang perpustakaan dengan

koleksi 2500 judul buku

25m²

6 Ruang keterampilan 50m²

7 Outbond area 20.000m² (2 Ha) 8 Gedung pertemuan 1.000m²

9 Mobil operasional 1 buah Avanza 10 Lapangan olahraga dan Kolam

renang

1.000m²

Sumber: Laporan akhir tahun ajaran 2012-2013 HSKS

(26)

56

belajar serta dengan fasilitas yang memadai, siswa dapat mengeskplorasi kegiatan belajar mereka deng-an maksimal. Berdasarkdeng-an data sardeng-ana ddeng-an pra-sarana yang ada di HSKS dapat dilihat bahwa sa-rana prasasa-rana yang dimiliki dapat mendukung ke-giatan belajar siswa.

(27)

57 Tabel 4.5

Tanggapan Siswa Terhadap Sarana Prasarana di HSKS

SARANA PRASARANA Skor Min

1. Ruang belajar yang digunakan bersih dan nyaman

1 5 3.60 0.90

2. Memiliki fasilitas komputer

bagi siswa 1 5 3.50 1.20

4. Memiliki area outbond yang

memadai 1 5 3.20 1.30 5. Tersedianya lapangan

olahraga 1 5 3.50 1.20 6. Sarana dan prasarana yang

tersedia dapat melindungi rasa aman siswa

1 5 3.90 0.90

7. Sarana dan prasarana yang ada mampu memberi rasa nyaman pada siswa

1 5 4.10 0.80

Keseluruhan 7 35 3.59 1.12

Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.3.4 Siswa

(28)

me-58

tode pembelajaran dimana peserta belajar di rumah dan didampingi oleh tutor.

Komunitas merupakan proses pembelajaran di mana peserta dikumpulkan di sebuah kelas untuk belajar sambil bersosialisasi dengan teman-teman nya. Untuk mengembangkan bakat dan minat anak HSKS juga mengembangkan kegiatan ekstra-kurikuler diantaranya, ekstraekstra-kurikuler wajib dan ekstrakurikuler pendukung.

Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ektrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa program komunitas di Semarang. Sedangkan bagi siswa program distance learning juga dapat ikut ber-partisipasi dengan syarat harus datang ke HSKS Semarang. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib ada beberapa macam, yaitu ekstrakurikuler olah-raga (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan), ekstra-kurikuler Pendidikan Agama (sesuai kepercayaan masing-masing: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha & Kong Hu Cu), eksrakurikuler teater, kara-witan dan bahasa Jawa.

(29)

59

ekstrakurikuler pendukung yang diadakan di HSKS, antara lain ekstrakurikuler IT smart robotic, ekstra-kurikuler bahasa inggris, ekstraekstra-kurikuler fotografi dan ekstrakurikuler lainnya akan diadakan di HSKS, bila jumlah peminatnya lebih dari tiga orang. Seperti yang dijelaskan oleh manajer HSKS bahwa:

“Kegiatan ekstrakurikuler tersebut bertujuan untuk

mengembangkan bakat dan minat anak, sehingga anak

dapat menyalurkan bakat dan minatnya sesuai dengan bidangnya masing-masing”

Keadaan peserta didik di HSKS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6

Keadaan siswa di Homeschooling Kak Seto (HSKS)

Semarang

No Jenjang Program Jumlah Siswa DL Komunitas

1 SD 33 41 74

2 SMP 21 38 59

3 SMA 25 49 74

Jumlah Total Siswa HSKS 207 Sumber: Laporan akhir tahun ajaran 2012-2013 HSKS

(30)

60

pembelajaran yang ditawarkan oleh pihak HSKS dan program tersebut disesuaikan dengan kondisi siswa. Program pembelajaran yang ada juga dapat mendu-kung siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Keikutsertaan siswa secara aktif dan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib yang ber-laku juga dapat mendukung proses belajar menga-jar, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang baik dan memiliki kepribadian yang baik pula.

(31)

61 Tabel 4.7

Tanggapan Siswa Terhadap Siswa di HSKS

SISWA Skor

1. Siswa disiplin terhadap aturan dan tata tertib yang ada

1 5 3.68 0.94

2. Siswa dapat jam pelajaran tambahan kepada tutor jika mengalami kesulitan dalam belajar

1 5 4.00 1.00

3. Siswa turut aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran

1 5 3.98 0.80

4. Siswa sudah memiliki semangat belajar yang tinggi

1 5 3.90 0.80

5. Siswa mengisi portofolio yang disediakan setelah proses pembelajaran selesai

1 5 3.38 1.00

6. Siswa mampu memperoleh

hasil belajar yang baik 1 5 4.08 0.89 7. Siswa harus merasa

bangga dengan tugas

Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.3.5 Kegiatan Belajar Mengajar

(32)

de-62

ngan baik serta menguasai materi yang akan disam-paikan kepada siswa.

Kegiatan pembelajaran di HSKS menggunakan metode tematik, aktif, konstruktif, dan kontekstual serta belajar mandiri melalui penekanan kepada ke-cakapan hidup dan keterampilan dalam memecah-kan masalah. Pembelajaran yang ada di HSKS dian-taranya Pembelajaran Outing, merupakan proses pembelajaran dimana peserta belajar di luar kelas, baik berupa kunjungan ke tempat terbuka maupun tertutup, seperti kebun raya, kebun satwa, eko-wisata, agroeko-wisata, industri manufacturing, mu-seum, puspitek, pusat seni, peninggalan sejarah.

Pembelajaran Project Class dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran dimana peserta belajar melakukan percobaan-percobaan ilmiah dan kete-rampilan lainnya. Dengan melakukan project class

(33)

63

Berdasarkan metode-metode pembelajaran yang digunakan, maka hal tersebut mampu men-dukung tercapainya “Quality Insurance” di HSKS

Dengan kegiatan belajar mengajar yang sesuai mampu menjamin siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh tutor, siswa dapat mengem-bangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki serta hasil evaluasi siswa mampu memperoleh hasil yang mak-simal.

(34)

64 Tabel 4.8

Tanggapan Tutor/ Guru Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di

HSKS

1. Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan materi pelajaran

1 5 4.07 0.74

2. Materi yang disampaikan dapat diterima siswa mengajar (LCD, gambar dll)

1 5 4.40 0.70

4. Alat evaluasi yang digunakan sudah sesuai dengan materi yang telah disampaikan

1 5 3.97 0.81

5. Perlu memahami karakter

siswanya masing-masing 1 5 4.43 0.63

Keseluruhan 5 25 4.20 0.74

Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.3.6 Pengelolaan

(35)

pe-65

ngelolaan manajemen yang baik maka sistem “Quality Insurance” layanan akademik tidak akan

tercapai.

Peran pemimpin dalam hal ini manajer di HSKS merupakan hal penting untuk mencapai tu-juan layanan akademik kepada pelanggan/ siswa. Manajer yang mampu mengelola dan memperhati-kan kualitas program yang dijalanmemperhati-kan serta meng-evaluasi layanan yang diberikan kepada pelanggan/ siswa. Tugas dan tanggung jawab manager HSKS dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menjalankan Quality Insurance bidang kemana-geran (P-D-M-I) dengan membuat setiap proses kerja manager dengan SOP (Plan) agar mudah dikerjakan (Do), dimonitor dan dievaluasi (Monev) agar cepat diperbaiki (Improvement).

b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses belajar mengajar.

c. Bertanggung jawab kepada kelancaran tugas administrasi dan keuangan.

(36)

66

e. Membantu tugas Wali Kelas & Kepala Sekolah dalam Pelayanan Konsultasi Siswa dan Orang Tua Murid mengenai permasalahan pada proses belajar. Untuk keperluan itu manager harus selalu mengikuti perkembangan siswa melalui portofolio yang dibuat oleh wali kelas dan ber-koordinasi dengan tutor secara langsung.

f. Menjalin hubungan dengan semua pihak ( net-working) dalam rangka koordinasi, promosi dan kehumasan.

g. Mengontrol pekerjaan staf kebersihan harian dalam menjaga kebersihan dan kerapian HSKS Semarang.

h. Pengadaan ATK dan fasilitas pendukung lainnya berkoordinasi dengan direksi.

i. Melakukan koordinasi dan monitoring dengan perwakilan cabang HSKS Semarang diseluruh Jawa Tengah yang sudah ada.

j. Memberikan ide dan gagasan kepada direksi khususnya dengan usaha promosi, serta mem-buat laporan berkala baik tertulis atau lisan melalui pertemuan mingguan (hari Jum’at de -ngan pihak direksi)

Manager harus melaksanakan tugas dan tang-gungjawab tersebut sehingga “Quality Insurance” di

(37)

67

diharapkan. Hal tersebut juga didukung dengan hasil tanggapan tutor terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan mengenai pengelolaan manajer di HSKS menunjukkan rata-rata 4,15 artinya bahwa responden setuju jika manajer HSKS memiliki visi misi yang jelas dan dapat menjalankannya dengan baik, serta dapat mengelola manajemen sesuai pro-sedur yang ditetapkan. Manajer juga menempatkan mutu sebagai prioritas utama dan mampu ber-inovasi guna meningkatkan mutu pendidikan di HSKS.

Tabel 4.9

Tanggapan Tutor/ Guru Terhadap Pengelolaan di HSKS

TUTOR/ GURU Skor

1. Manajer memiliki visi misi dan mampu

menjalankannya

1 5 4.07 0.64

2. Manajer mampu mengelola manajemen sesuai

5. Manajer harus mampu berinovasi guna

meningkatkan mutu pendidikan

1 5 4.40 0.60

Keseluruhan 5 25 4.15 0.71

(38)

68 Tabel 4.10

Keseluruhan Pencapaian Sistem “Quality Insurance” Layanan

Akademik Di HSKS

Indikator Rata-Rata Kategori

1. Kurikulum 3.81 Setuju 3. Sarana Prasarana 3.57 Setuju

4. Siswa 3.89 Setuju

5. Kegiatan Belajar Mengajar 4.20 Sangat Setuju 6. Pengelolaan 4.15 Setuju Sumber: Data Primer diolah, 2013

4.4

PEMBAHASAN

4.4.1 Mekanisme Pelaksanaan Sistem Penjaminan

Mutu Layanan Akademik di Homeschooling

Kak Seto (HSKS) Semarang.

Hasil penelitian mengenai mekanisme sistem “Quality Insurance” layanan akademik di Home-schooling Kak Seto Semarang menggunakan siklus P-D-M-I (PlanDoMonevImprovemet). Berdasarkan siklus tersebut segala proses kegiatan pembelajaran di HSKS harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam SOP. SOP yang dibuat oleh HSKS digunakan sebagai pedoman dan acuan oleh semua staf HSKS baik manajer, kepala sekolah, tutor/ guru dan para staf administrasi.

Mekanisme sistem “Quality Insurance” layanan

(39)

perencana-69

an tersebut dibuat dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Perencanaan berkaitan dengan peren-canaan mutu, meliputi penetapan kebijakan mutu, pe-netapan tujuan mutu beserta indikator pencapaiannya, serta penetapan prosedur untuk pencapaian tujuan mutu. Setiap perencanaan yang dibuat kemudian diaplikasikan dalam do (pelaksanaan), pelaksanaan ini merupakan tindakan dari apa yang sudah diren-canakan sebelumnya. Maka untuk menjamin mutu pendidikan, seluruh proses pendidikan, termasuk pela-yanan administrasi pendidikan dilaksanakan sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.

Pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran dilak-sanakan oleh tutor/ guru. Kegiatan pembelajaran di-laksanakan sesuai dengan SOP hingga proses evaluasi menggunakan portofolio yang sudah dibuat oleh HSKS serta penilaian orang tua siswa kepada tutor. Setiap hal dalam kegiatan pembelajaran yang masih dirasa kurang atau belum mencapai tujuan, maka perlu dilakukan evaluasi untuk peningkatan perbaikan mutu selanjutnya.

(40)

70

merupakan proses untuk memberikan informasi kepa-da pihak yang terkait mengenai pencapaian suatu program kegiatan yang dinilai dengan sistematis ber-dasarkan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan di HSKS adalah monitoring dan evaluasi terhadap SOP yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.

Monitoring dan evaluasi tersebut dimulai dari menetapkan tujuan dari monev, mempersiapkan tim

monev, menyiapkan alat evaluasi yang akan digunakan dalam monev serta metode yang akan digunakan dalam

monev. Setelah proses monev tersebut dilakukan, selanjutnya ditindaklanjuti dengan menyajikan hasil

monev tersebut dalam bentuk laporan yang akan dipertanggungjawabkan kepada direksi dan manajer HSKS. Rekomendasi terhadap hasil monev juga diperlukan untuk rencana perbaikan dan peningkatan mutu pada tahap selanjutnya.

(41)

pem-71

belajaran yang digunakan. Pengembangan ini perlu dilakukan secara terus menerus demi meningkatkan mutu yang ada di HSKS.

Dari setiap proses mekanisme sistem “Quality Insurance” layanan akademik di HSKS disebut juga sebagai siklus untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu secara berkelanjutan. Sehingga sistem yang ada tersebut terus menerus dilakukan dan berkesinam-bungan sehingga tujuan yang ditetapkan akan dapat tercapai, serta mutu yang ada di HSKS akan terus da-pat ditingkatkan. Dengan proses tersebut maka HSKS dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia pendidikan.

4.4.2 Pencapaian sistem “Quality Insurance

Layanan Akademik di Homeschooling Kak Seto

(HSKS) Semarang.

(42)

penge-72

tahuan dan potensi bakat yang dimiliki oleh masing-masing anak. Kurikulum yang ada juga dapat disesuai-kan dengan kondisi serta kemampuan anak.

Pada indikator tutor/ guru di HSKS dapat dilihat bahwa tutor/ guru yang ada di HSKS telah memiliki kompetensi akademik yang sesuai dengan bidang yang diajarkan sehingga apa yang disampaikan sesuai de-ngan materi yang diajarkan, siswa juga dapat mene-rima materi yang diajarkan tersebut dengan baik. Tutor di HSKS juga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa bisa turut aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Tutor juga memiliki kepribadian yang baik, disiplin, juga bijaksana, serta melayani siswa dengan baik jika ada siswa yang kesulitan dalam belajar atau mema-hami materi yang diajarkan.

(43)

73

terhadap tata tertib yang berlaku di HSKS. Hal tersebut mampu mendukung kegiatan belajar mengajar yang berlangsung sehingga siswa juga memperoleh hasil be-lajar yang memuaskan.

Dalam kegiatan belajar yang dilakukan di HSKS guru merupakan faktor penting untuk menentukan kualitas anak didiknya. Dalam kegiatan belajar me-ngajar di HSKS tutor menggunakan berbagai metode belajar mengajar yang disesuaikan dengan kondisi siswanya. Berbagai kegiatan pembelajaran yang dilaku-kan juga dapat membantu siswa untuk mengembang-kan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Untuk mengu-kur hasil belajar siswa tutor juga melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga tutor dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswa-nya. Penyampaian materi yang didukung dengan alat-alat pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh tutor.

(44)

74

Gambar

Tabel 4.1 Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Kurikulum di HSKS
Tabel 4.2 Tanggapan Tutor/Guru Terhadap Tutor/Guru di HSKS
Tabel 4.3 Tanggapan Siswa Terhadap Tutor/Guru di HSKS
Tabel 4.4 Fasilitas yang dimiliki oleh Homeschooling Kak Seto (HSKS)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini dan pentingnya kinerja mengajar guru IPS sebagai komponen utama dalam kegiatan belajar mengajar IPS, maka kepada peneliti

Mohon untuk bapak/ibu memberikan respon atau tanggapan terhadap beberapa pertanyaan yang akan diberikan sesuai dengan apa yang bapak/ibu pahami tentang implementasi

Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah diharapkan dapat membantu guru untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar di

Item-item terse- but berkaitan dengan rendahnya kinerja mengajar guru pada kemampuan mengajar materi pelajaran yang sulit dengan mudah, rendahnya kemampuan mengajar

Hasil simulasi pada data bivariat mendapatkan 3 titik di luar kontrol berurutan dengan data differensi dikurangi rata-rata bertanda sama, berada pada level

Kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan dengan benar, pertanyaan yang di ajukan berhubungan dengan pentingnya layanan kesehatan maternal primer Kuisio ner Tingkat

signifikan pada supervisi akademik kepala sekolah sesudah dan sebelum pelaksanaan, dan hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja mengajar yang dilakukan di Sekolah Dasar

Data ini hampir sama dengan hasil wawancara dengan WMM, bahwa hasil capaian sasaran mutu di masing-masing unit atau bagian setelah dirata-rata sebagian besar mencapai