• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir"

Copied!
286
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS MINGGIR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Endah Tri Utami NIM: 091134060. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS MINGGIR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Endah Tri Utami NIM: 091134060. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Sebagai ungkapkan kasihku kepada:  Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bapa Yosef, atas rencananya yang indah bagi hidup saya dan kekuatanya membimbing saya dalam menyelesaikan kuliah ini  Keluarga saya yang telah memberikan semangat supaya saya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik dan tepat waktu  Agung Krisdiyanto yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan kuliah  Rekan-rekan yang telah membantu saya menyelesaikan skripsi ini. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Pekerjaan yang berat apabila kita menikmati pekerjaan tersebut maka pekerjaan akan menjadi mudah dikerjakan dan memuaskan. Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya. Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa didapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya ilmiah.. Yogyakarta, 23 Agustus 2013 Penulis. Endah Tri Utami. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Endah Tri Utami. NIM. : 091134060 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada. Perpustakaan. Universitas. PENINGKATAN. Sanata. MINAT. DAN. Dharma. karya. PRESTASI. ilmia h. saya. BELAJAR. berjudul:. MELALUI. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS MINGGIR Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 23 Agustus 2013 Yang menyatakan,. Endah Tri Utami. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Utami, Endah Tri. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Minggir. Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013? (2) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013? (3) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/ 2013 . Penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Minggir Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuesioner, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II dengan langkahlangkah sebagai berikut: (a) Orientasi, (b) Pembentukan kelompok asal, (c) Pembentukan kelompok ahli, (d) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli, (e) Kembali ke tim semula, (f) Tes (penilaian), (g) Pengakuan kelompok. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas IV SD Kanisius Minggir tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini nampak pada hasil penelitian yang menunjukkan skor rata-rata minat belajar siswa pada kondisi awal sebesar 47, rata-rata minat belajar pada siklus I sebesar 84, dan ratarata minat belajar pada siklus II sebesar 91. (2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas IV SD Kanisius Minggir tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini nampak pada kondisi awal rata-rata ulangan siswa sebesar 74 dan sebanyak 60% sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus I prestasi belajar siswa adalah 86 dan sebanyak 95% sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II prestasi belajar siswa adalah 93 dan sebanyak 100% sudah mencapai ketuntasan belajar. Kata kunci: Minat belajar, prestasi belajar, Cooperative Learning tipe Jigsaw II. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Utami, Endah Tri. (2013). Increasing students’ interest and achievement in learning through the application of Cooperative Learning Model Jigsaw II in Citizenship Lesson for IV grade of Kanisius Minggir Elementary School. Thesis. Yogyakarta. Elementary School Teacher Education Study Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This research purposed to determine (1) How to use the Cooperative Learning Model Jigsaw II in an effort to increase students’ interest and achievement in Citizenship subject for fourth grade students at Kanisius Minggir Elementary School in second semester of the academic year 2012/2013? (2) Does the application of cooperative learning model Jigsaw II in Citizenship subject can increase students’ interest in learning for fourth grade of Kanisius Minggir Elementary School in the second semester of academic year 2012/2013? (3) Does the application of cooperative learning model Jigsaw II on Citizenship subject can improve students’ achievement for fourth grade of Kanisius Minggir Elementary School in the second semester of academic year 2012/2013? This research used Classroom Action Research which refers to the cycle model proposed by Kemmis and Taggart. One cycle consists of four steps, there are: planning, action, observation, and reflection. Subjects in this research were fourth grade students of Kanisius Minggir Yogyakarta Elementary School in second semester of academic year 2012/2013 with the number of 19 students. Data collection techniques used observations, questionnaires, and tests. Data had analyzed by descriptive qualitative and quantitative. The results showed that: (1) Efforts to increase students’ interest and achievement in Citizenship subject fourth grade students at Kanisius Minggir Elementary School in second semester of the academic year 2012/2013 reached by conducting class action research and using the model of cooperative learning Jigsaw II. Learning steps are as follows: (a) orientation, (b) establishment of the original group, (c) establishment of the expert group, (d) Discussion (exposure) expert group, (e) back to the original team, (f) Tests (assessment), (g) Recognition of the group. (2) Application of cooperative learning model Jigsaw II can increase students' interest in learning Citizenship subject for fourth grade Kanisius Minggir Elementary School in second semester of academic year 2012/2013. This is evident in the results of the research showed an average score of students’ interest in the initial conditions is 47, the average interest in learning in the first cycle is 84, and the average interest in learning the second cycle is 91. (2) The use of cooperative learning model Jigsaw II data is improving students’ achievement of fourth grade Citizenship subject in Kanisius Minggir Elementary School in second semester of academic year 2012/2013. This is apparent in the initial conditions of students’ test average is 74 students and 60% have reached completeness of learning. In the first cycle student achievement is 86 and 95% have reached completeness of learning. In the second cycle students' achievement is 93 and 100% has reached as completeness of learning. Keywords: learning interest, learning achievement, Cooperative Learning model Jigsaw II ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Minggir”. Adapun maksud penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh karena pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1.. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.. 2.. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.. 3.. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A., dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberi motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.. 4.. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberi motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. Bapak Rusmawan, S.Pd., M.Pd., dosen penguji yang dengan teliti memberikan masukan untuk perbaikan skripsi.. 6.. Ibu Ch. Kusumastuti, S.Pd., SD., Kepala Sekolah SD Kanisius Minggir Yogyakarta serta Bapak dan Ibu Guru SD Kanisius Minggir Yogyakarta yang setia memberi semangat kepada penulis.. 7.. MG. Parinem., Guru Kelas IV SD Kanisius Minggir yang telah mendukung terlaksananya penelitian.. 8.. (Alm) Bapak FX. Syamsudi yang menjadi semangat penulis untuk giat belajar dan menyelesaikan kuliah ini.. 9.. Ibu Asriyati, Eko Purwanto, S.E., Endry Dwi Handoko, dan Effry Yanto Eri Wibowo yang telah memberikan dukungan, doa, dan materi.. 10. Teman dekat penulis Agung Krisdiyanto yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.. Yogyakarta, 23 Agustus 2013 Penulis. Endah Tri Utami. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv. MOTTO .......................................................................................................... v. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... x. DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DDAFAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1. 1.2 Batasan Masalah ........................................................................... 4. 1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 4. 1.4 Pemecahan Masalah ...................................................................... 4. 1.5 Batasan Pengertian ....................................................................... 5. 1.6 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6. 1.7 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6. BAB II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8. 2.1 Kajian Teori .................................................................................. 8. 2.1.1 Belajar ................................................................................. 8. 2.1.1.1 Pengertian Belajar .................................................... 8. 2.1.1.2 Tujuan Belajar .......................................................... 9. 2.1.2 Minat ................................................................................... 9. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.2.1 Pengertian Minat ...................................................... 9. 2.1.2.2 Ciri-ciri Minat ......................................................... 10 2.1.2.3 Cara Meningkatkan Minat Siswa ............................. 13 2.1.3 Prestasi Belajar ................................................................... 14 2.1.3.1 Pengertian Prestasi .................................................. 14 2.1.3.2 Pengertian Prestasi Belajar ...................................... 14 2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar . 15 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif .......................................... 17 2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............. 17 2.1.4.2 Macam-macam Pembelajaran Kooperatif ................ 18 2.1.4.3 Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif .......... 21 2.1.4.4 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................. 23 2.1.4.5 Manfaat Pembelajaran Kooperatif ........................... 24 2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II ............................. 25 2.1.5.1 Pengertian Tipe Jigsaw II ........................................ 25 2.1.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw II ................ 26 2.1.5.3 Penghargaan Prestasi Tim ....................................... 29 2.1.5.4 Perbedaan Jigsaw I dan Jigsaw II ............................ 31 2.1.6 Pendidikan Kewarganegaraan .............................................. 32 2.1.6.1 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ......... 32 2.1.6.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ...................... 33 2.1.6.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PKn Kelas IV ................................................................... 34 2.1.7 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata Pelajaran PKn .................................................... 35 2.2 Penelitian-penelitian yang Relevan .............................................. 37 2.2.1 Penelitian Minat dan Prestasi Belajar .................................. 37 2.2.2 Penelitian Model Kooperatif Tipe Jigsaw II ........................ 39 2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................ 42 2.4 Hipotesis Tindakan ...................................................................... 43 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 45 xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 45 3.2 Setting Penelitian ......................................................................... 47 3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................... 47 3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................ 47 3.2.3 Objek Penelitian ................................................................. 47 3.2.4 Waktu Penelitian ................................................................ 47 3.3 Rencana Tindakan ....................................................................... 49 3.3.1 Persiapan ............................................................................ 49 3.3.2 Rencana Setiap Siklus ......................................................... 50 3.3.2.1 Siklus I .................................................................... 50 3.3.2.2 Siklus II .................................................................. 55 3.4 Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............................... 60 3.4.1 Peubah (Variabel) Indikator Keberhasilan ........................... 60 3.4.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ................................... 60 3.4.2.1 Minat Belajar .......................................................... 61 3.4.2.2 Prestasi Belajar ........................................................ 62 3.4.3 Penyusunan Instrumen Penelitian ....................................... 62 3.4.3.1 Minat Belajar .......................................................... 62 3.4.3.2 Prestasi Belajar ........................................................ 64 3.4.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................. 65 3.4.4.1 Minat Belajar .......................................................... 65 3.4.4.2 Prestasi Belajar ........................................................ 66 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 67 3.5.1 Validitas Instrumen ............................................................ 67 3.5.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 77 3.6 Teknik Analisis Data ................................................................... 78 3.6.1 Analisis Data Minat Belajar ................................................ 78 3.6.2 Analisis Data Prestasi Belajar ............................................. 79 3.7 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa .................................. 81 3.7.1 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar .................................... 81 3.7.2 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ................................. 81 xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 82 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 82 4.1.1 Kondisi Awal Sebelum Penelitian ....................................... 82 4.1.1.1 Kondisi Awal Minat Belajar .................................... 83 4.1.1.2 Kondisi Awal Prestasi Belajar ................................. 83 4.1.2 Siklus I ............................................................................... 85 4.1.2.1 Perencanaan ............................................................ 85 4.1.2.2 Pelaksanaan ............................................................ 85 4.1.2.3 Pengamatan ............................................................. 88 4.1.2.4 Refleksi ................................................................... 91 4.1.3 Siklus II .............................................................................. 94 4.1.3.1 Perencanaan ............................................................ 94 4.1.3.2 Pelaksanaan ............................................................ 95 4.1.3.3 Pengamatan ............................................................. 98 4.1.3.4 Refleksi ................................................................... 100 4.2 Pembahasan ................................................................................. 102 4.2.1 Minat Belajar ...................................................................... 102 4.2.2 Prestasi Belajar ................................................................... 104 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 109 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 109 5.2 Saran .......................................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 112. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Poin Kemajuan ................................................... 30 Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Tim ............................................. 30 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................ 48 Tabel 3.2 Pengumpulan Data dan Instrumennya ............................................. 60 Tabel 3.3 Pemberian Skor Pengamatan .......................................................... 63 Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ................................................................ 64 Tabel 3.5 Kisi-kisi Pengamatan Minat Belajar ............................................... 65 Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar ................................................... 66 Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II Sebelum Uji Coba ................... 67 Tabel 3.8 Indikator Afektif dan Psikomotorik ................................................ 67 Tabel 3.9 Validitas Soal Siklus I .................................................................... 70 Tabel 3.10 Kisi-kisi Soal Siklus I ................................................................... 72 Tabel 3.11 Validitas Soal Siklus II ................................................................. 73 Tabel 3.12 Kisi-kisi Soal Siklus II .................................................................. 74 Tabel 3.13 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ..................................... 75 Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ..................... 75 Tabel 3.15 Kriteria Kualifikasi Reliabilitas .................................................... 77 Tabel 3.16 Pedoman Rata-rata Minat Belajar ................................................. 78 Tabel 3.17 Kriteria Keberhasilan Minat Belajar ............................................. 81 Tabel 3.18 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ........................................... 81 Tabel 4.1 Data Nilai Minat Siswa Berdasarkan Pengamatan dan Kuesioner ... 83 Tabel 4.2 Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa .............................................. 84 Tabel 4.3 Minat Siswa Siklus I ....................................................................... 89 Tabel 4.4 Prestasi Belajar Siklus I ................................................................... 90 Tabel 4.5 Minat Siswa Siklus II ...................................................................... 98 Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siklus II ................................................................. 99 Tabel 4.7 Rata-rata Minat Belajar Siswa ........................................................ 102 Tabel 4.8 Nilai Prestasi Belajar Siswa Kelas IV ............................................. 104 xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian-penelitian Terdahulu ............................ 42 Gambar 3.1 Siklus Penelitian dari Kemmis dan Taggart ................................. 45 Gambar 4.1 Peningkatan Minat Belajar .......................................................... 104 Gambar 4.2 Peningkatan Prestasi Belajar ....................................................... 106 Gambar 4.3 Presentase Pencapaian KKM ...................................................... 107. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus ....................................................................................... 117 Lampiran 2. RPP Siklus I ............................................................................... 122 Lampiran 3. RPP Siklus II ............................................................................. 132 Lampiran 4. Rangkuman Materi ..................................................................... 142 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 151 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Siklus II ..................................................... 155 Lampiran 7. Pembagian Kelompok Jigsaw II ................................................. 159 Lampiran 8. Penghargaan Team ..................................................................... 160 Lampiran 9. Lembar Penilaian Siklus I .......................................................... 161 Lampiran 10. Lembar Penilaian Siklus II ....................................................... 166 Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus I ............................................................... 171 Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus II ............................................................. 175 Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ................................................... 179 Lampiran 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus I ............................................... 181 Lampiran 15. Hasil Uji Validitas Soal Siklus II .............................................. 182 Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I ........................................... 183 Lampiran 17. Data Uji Reliabilitas Siklus I .................................................... 184 Lampiran 18. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II .......................................... 189 Lampiran 19. Data Uji Reliabilitas Siklus II ................................................... 190 Lampiran 20. Indeks Kesukaran Soal Siklus I ................................................ 195 Lampiran 21. Indeks Kesukaran Soal Siklus II ............................................... 197 Lampiran 22. Pedoman Pengamatan Minat Belajar Siswa .............................. 198 Lampiran 23. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa .................................... 201 Lampiran 24. Kuesioner Minat ....................................................................... 207 Lampiran 25. Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa ....................................... 213 Lampiran 26. Instrumen Validasi Desain Pembelajaran .................................. 217 Lampiran 27. Hasil Validasi Desain Pembelajaran ......................................... 221 Lampiran 28. Hasil Kerja Siswa ..................................................................... 227. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lampiran 29. Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ................................................... 230 Lampiran 30. Hasil Evaluasi Siswa Siklus II .................................................. 234 Lampiran 31. Hasil Penilaian Tes dan Non Tes .............................................. 238 Lampiran 32. Data Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 241 Lampiran 33. Perolehan Skor Jigsaw II Individu dan Tim .............................. 247 Lampiran 34. Notulen dan Daftar Hadir Refleksi ........................................... 251 Lampiran 35. Dokumentasi ............................................................................ 259 Lampiran 36. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 263 Lampiran 37. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ....................... 264. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah “Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada tingkat SD/MI/SDLB” (Utami, 2010:66). Oleh karena itu penerapan Pendidikan Kewarganegaraan dapat diupayakan sebagai dasar untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan mengarahkan siswa untuk membentuk kepribadian yang positif. Belajar PKn berarti mempelajari berbagai konsep dan proses yang berhubungan dengan PKn. Menurut Utami dan Rosdijati (2007:4) contoh konsep PKn adalah “sistem pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, toleransi, kebebasan, demokrasi, kerja sama, globalisasi, dan komunikasi”. Konsep-konsep PKn seperti ini dapat ditemui pada pendidikan di sekolah dasar. Walaupun demikian, terdapat banyak kendala yang dialami siswa. Pertama siswa sulit memahami mata pelajaran PKn karena materi yang mereka pelajari terlalu sulit contohnya pada sistem pemerintahan dan yang kedua pada mata pelajaran PKn banyak materi yang harus siswa hafalkan. Dengan adanya masalah tersebut, diperlukan sebuah solusi yang berguna untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa khususnya pada mata pelajaran PKn.. 1.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas (Parinem, komunikasi pribadi, 14 Februari 2012) guru mengungkapkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada mata pelajaran PKn. Hal ini, disebabkan siswa tidak mempunyai pandangan secara jelas mengenai mata pelajaran PKn. Siswa kelas IV membutuhkan suatu pembelajaran yang inovatif, sehingga disaat proses pembelajaran berlangsung mampu membuat siswa merasa senang dan antusias serta mampu memperbaiki nilai siswa pada mata pelajaran PKn. Dari pernyataan guru tersebut, menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pelajaran PKn. Dari wawancara kepada siswa (Nindy, komunikasi pribadi, 27 Februari 2013) siswa tersebut mengatakan bahwa “PKn merupakan pelajaran yang sulit untuk saya pahami, dan saya sering mendapatkan nilai di bawah KKM.” Dari pernyataan siswa, hal ini memperkuat bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran PKn. Kurangnya minat dan prestasi belajar siswa juga terlihat dari hasil pengamatan siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada tanggal 15 Februari 2013. Dapat diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa adalah 47 dan masuk dalam kategori rendah. Saat proses pelajaran berlangsung, siswa lebih senang mengobrol dengan temannya, bermain-main dengan penghapus, dan tiduran di dalam kelas. Dengan keadaan tersebut menunjukkan siswa terlihat jelas bahwa siswa tidak antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran PKn. Selain itu, berdasarkan bukti dokumen Kompetensi Dasar (KD) 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya, dengan KKM 70. Nilai mata pelajaran PKn pada tahun 2010/2011 sebanyak 20 dari 31.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. siswa mendapat nilai di bawah KKM. Sehingga persentase yang siswa yang di bawah KKM adalah 67%. Pada tahun 2011/2012, dengan KKM 75 sebanyak 18 dari 31 siswa mendapat nilai di bawah KKM, akhirnya persentase yang siswa yang di bawah KKM adalah 60%. Melihat masalah yang terjadi di kelas IV SD Kanisius Minggir, diperlukan model pembelajaran yang inovatif, salah satunya dengan menggunakan model kooperatif. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Slavin (1995) dalam Rusman (2011:205), model pembelajaran kooperatif banyak digunakan dan menjadi pusat perhatian. Diharapkan peserta didik mampu menggunakan model pembelajaran kooperatif, hal ini didasarkan pada pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus meningkatkan relasi antar siswa, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat dari orang lain. Peneliti lebih memilih model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II karena dirasa mampu untuk memecahkan kesulitan siswa dalam mempelajarai mata pelajaran PKn dengan cara bekerja kelompok, meningkatkan relasi antar siswa, menumbuhkan sikap toleransi, menghargai pendapat dari orang lain, dan guru memberikan penghargaan kepada siswa, sehingga membuat proses kegiatan belajar lebih menarik dan mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Minggir..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. 1.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada Kompetensi Dasar 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memaparkan rumusan masalah sebagai berikut: 1.. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013?. 2.. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013?. 3.. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013?. 1.4 Pemecahan Masalah Peningkatan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Orientasi 2) Para siswa bekerja sama dalam tim yang heterogen siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda disatukan menjadi satu kelompok.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. yang disebut kelompok asal; 3) Seluruh anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi yang sama bergabung menjadi satu yang disebut kelompok ahli; 4) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup; 5) Kembali ke tim semula (asal) ; 6) Tes (penilaian) diberikan secara individu; 7) Pengakuan kelompok. 1.5 Batasan Pengertian Batasan pengertian bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman terhadap makna judul penelitian. Beberapa istilah yang perlu diberi batasan pengertian, diantaranya: 1.. Belajar adalah suatu kegiatan perubahan tingkah laku setelah mempelajari pengetahuan dan mampu diamati melalui latihan.. 2.. Minat belajar adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh, dimana siswa yang mempunyai rasa lebih terhadap subjek tertentu sehingga memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut, dalam hal ini adalah minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn.. 3.. Prestasi belajar adalah tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.. 4.. Pembelajaran kooperatif adalah siswa-siswa yang bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan oleh guru atau mencari penyelesaian terhadap suatu masalah ataupun untuk mencapai suatu tujuan bersama..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. 6. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II adalah pembelajaran dimana suatu kelas yang dibagi dalam kelompok-kelompok kecil kelompok asal (home grup) dan kelompok ahli (expert grup), setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang.. 6.. PKn adalah salah satu mata pelajaran yang memfokuskan untuk warga negara menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila.. 1.6 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Untuk mengetahui upaya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.. 2.. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.. 3.. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Minggir pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.. 1.7 Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi peneliti, siswa, sekolah, dan dunia pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 7. Bagi Guru Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang inovatif dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.. 2.. Bagi Sekolah Memberi informasi tentang keberhasilan salah seorang guru menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam menyampaikan materi pembelajaran.. 3.. Bagi Peneliti Lain Menjadi salah satu sumber referensi bagi penelitian, sehingga menambah wawasan dalam penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II pada pembelajaran PKn..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab II diuraikan segala sesuatu yang mendasari kajian pustaka, adalah kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Proses belajar diperoleh dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Sependapat dengan Slameto, Suyono dan Herianto (2011:59) belajar adalah terjadinya interaksi antara stimulus dan respon, sehingga terjadi perubahan tingkah laku, hal ini karena hasil dari pengalaman. Hal senada juga diungkapkan oleh Traves dalam Suprijono (2009:5), bahwa belajar adalah “proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku”. Berdasarkan tiga pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar terjadi dalam diri anak sejak anak tersebut lahir. Perubahan tingkah laku terjadi disaat anak memperoleh sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajarinya. Hal ini dapat berupa pengalaman yang bermakna bagi dirinya. Proses belajar dapat diamati melalui praktek dan latihan yang terjadi dalam diri.. 8.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 2.1.1.2 Tujuan Belajar Tujuan belajar adalah sejumlah hasil pengetahuan, sikap-sikap yang baru, dan penguasaan keterampilan yang mampu menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tindakan dalam belajar dan siswa mampu mencapai yang telah diharapkan (Hamalik, 2003:73). Pencapaian belajar siswa mampu mempertegas bahwa siswa telah melakukan proses belajar. Sependapat dengan Hamalik, Suprijono (2009:5), menyatakan sebagai berikut: Tujuan belajar dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan eksplisit yang diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazimnya dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara tujuan sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effect. Bentuknya berupa, kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Berdasarkan tujuan belajar yang dikemukakan Hamalik dan Suprijono, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan belajar adalah hasil yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan belajar, hasil tersebut berupa instructional effects yang meliputi pengetahuan dan keterampilan, serta nurturant effect yang berupa berfikir kritis, sikap terbuka, dan lain-lain. 2.1.2 Minat 2.1.2.1 Pengertian Minat “Minat adalah keinginan yang kuat, gairah; kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu” (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 2008:450). Minat adalah rasa suka terhadap sesuatu dan tanpa ada yang menyuruh. Hubungan tersebut terjadi antara dalam diri dengan luar dari diri sendiri. Minat yang besar dapat ditandai dengan semakin kuat atau besar.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. hubungan tersebut (Slameto, 2010:180). Sependapat dengan KBBI dan Slameto, Winkel (2004:212) menjelaskan minat merupakan kecenderungan untuk menetap dan merasa senang terhadap materi itu. Hal itu dapat dilihat dari orang yang suka terhadap mata pelajaran tertentu, maka orang tersebut akan lebih tertarik pada mata pelajaran tersebut, daripada mata pelajaran yang lain. Berdasarkan tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah suatu rasa suka yang kuat dan terikat terhadap sesuatu, sebagai contoh merasa senang mempelajari materi tertentu. Apa yang dilakukan siswa sesuai dengan keinginan siswa dan tanpa disuruh oleh pihak lain. 2.1.2.2 Ciri-ciri Minat Menurut Winkel (2004:212) ciri-ciri minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarinya. Ketertarikan tersebut dapat terlihat dari siswa yang sungguh-sungguh mengikuti proses pembelajaran. Sependapat dengan Winkel, Singer (1973:84) menjelaskan ciri-ciri minat adalah “siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan perasaan ingin meneliti dan siswa memusatkan perhatian untuk memahami materi”. Pemusatan perhatian yang penuh terhadap suatu pelajaran akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat sehingga berusaha untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal (Syah, 2008:151). Slameto (1988:182), menyatakan sebagai berikut: Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan ciri-ciri minat adalah sebagai berikut: 1) rasa ingin tahu yang begitu besar kepada materi atau topik membuat siswa merasa tertarik terhadap suatu topik atau materi yang sedang dibahas atau dipelajari; 2) sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh terhadap materi yang telah dipelajari; 3) dengan perhatian tersebut maka siswa akan belajar lebih giat terhadap materi tersebut; 4) sehingga siswa akan berusaha penuh untuk memahami pelajaran; 5) jika siswa mengalami kesulitan siswa akan berusaha bertanya atau mengungkapkan pendapat kepada guru; 6) semua ini akan membantu siswa untuk mendengarkan pendapat teman saat berdiskusi; 7) dan memberikan tanggapan terhadap ide yang dimiliki siswa. Hal senada juga diungkapkan oleh Isnandar (2012:14) indikator minat antara lain: 1.. Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: a) siswa mampu mengikuti pelajaran dengan antusias; b) disaat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa tidak mengeluh; c) siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai atau dilaksanakan; d) siswa secara mandiri menyiapkan peralatan pelajaran, contohnya buku; e) dan siswa siap mengikuti pelajaran dengan duduk dengan tenang untuk belajar.. 2.. Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: a) siswa mampu aktif untuk bertanya dan aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran berlangsung; b) siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama; c) siswa tidak melamun di dalam kelas; d) dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman lain ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. 3.. Ketertarikan siswa pada materi, yang meliputi: a) siswa giat membaca buku pelajaran; b) siswa membaca materi pelajaran sebelum diajarkan oleh guru; c) siswa membuat catatan pelajaran; d) siswa berusaha dan serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru.. 4.. Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: a) siswa menanyakan kesulitan yang dialami; b) siswa menunjukkan sikap yang antusias dan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru.. 5.. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang meliputi: a) siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi; b) siswa bersedia membantu teman lain yang mengalami kesulitan; c) siswa mampu bekerja sama dengan kelompok; d) siswa berani mengerjakan tugas; e) dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan secara spontan dari guru. Berdasarkan penjelasan ciri-ciri minat menurut beberapa ahli dan indikator. minat belajar menurut Isnandar (2012:14), dapat diambil kesimpulan bahwa indikator minat, yaitu: 1.. Menunjukkan ekspresi rasa senang, yang terdiri dari siswa mengikuti pelajaran dengan antusias, siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas oleh guru, siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai, siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai, dan siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar.. 2.. Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran, yang terdiri dari siswa aktif bertanya di dalam kelas, siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa menyimak.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. penjelasan guru dengan seksama, siswa tidak melamun di dalam kelas, dan siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar. 3.. Merespon pertanyaan atau materi, yang terdiri dari siswa giat membaca buku pelajaran, siswa membuat catatan, siswa serius dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, siswa menanyakan kesulitan, dan siswa memberikan tanggapan.. 4.. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok, yang terdiri dari siswa terlibat dalam menyimpulkan diskusi, siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi, siswa berdiskusi dengan serius, bekerjasama dalam kelompok, dan membantu memecahkan persoalan dalam kelompok.. 2.1.2.3 Cara Meningkatkan Minat Siswa Menggunakan minat-minat yang ada dalam diri siswa merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat siswa (Slameto, 2010:180). Siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri, mendapatkan bimbingan, dan guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Peran guru sangat diperlukan untuk memupuk minat siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran (Singer, 1973:92). Seorang guru diharapkan harus mampu mengetahui kebutuhan setiap siswa. Berdasarkan dua penjelasan di atas dapat disimpulkan cara meningkatkan minat belajar siswa, yaitu: 1) guru harus bertindak menghubungkan minat-minat yang telah ada dalam diri siswa; 2) jika minat itu belum ada dalam diri siswa, guru berperan untuk mengetahui kebutuhan siswa; 3) guru harus memperhatikan ruang gerak kepada siswa untuk belajar mandiri, memberikan bimbingan kepada siswa.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru; 4) dan siswa ikut ambil bagian dalam proses pembelajaran. 2.1.3 Prestasi Belajar 2.1.3.1 Pengertian Prestasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1101), secara umum prestasi adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb)”. Seseorang dikatakan berhasil atau mencapai prestasi jika siswa tersebut mampu menyelesaikan sesuatu hal (Arifin, 1990:3). Ketercapaian tersebut salah satu contohnya dapat berupa siswa mendapatkan prestasi dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu pembelajaran. 2.1.3.2 Pengertian Prestasi Belajar Menurut KBBI (2008:1101) prestasi belajar adalah suatu tes atau nilai yang telah diberikan oleh guru sebagai hasil dari penguasaan dan ketrampilan terhadap suatu mata pelajaran. Nilai tes yang memuaskan atau siswa mampu mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran tertentu merupakan salah satu faktor yang menunjukkan bahwa siswa mampu menguasai pengetahuan atau ketrampilan. Lebih jauh Ahmadi dan Widodo (1991:130) menyatakan prestasi belajar adalah “hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu”. Faktor internal dapat berupa keadaan diri siswa dan faktor eksternal dapat berupa lingkungan yang ada di sekitar siswa..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15. Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil interaksi atau hubungan yang diperoleh dari pengetahuan dan keterampilan baik dalam diri sendiri maupun dari luar melalui mata pelajaran, yang ditunjukkan dengan nilai yang telah diberikan guru. 2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Di dalam suatu prestasi belajar terdapat beberapa faktor yang melatarbelakanginya (Mulyasa, 2006:191). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: 1.. Pengaruh faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial dan faktor non-sosial. Faktor sosial meliputi hubungan manusia dengan berbagai situasi sosial. Contohnya, sekolah, masyarakat, lingkungan keluarga, dan lain-lain. Faktor non-sosial bukan menyangkut seperti keadaan fisik atau lingkungan alam, melainkan lebih ke situasi rumah, fasilitas belajar, ruang belajar, dan lain-lain. Pada lingkungan sekolah, khususnya seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran Jigsaw II yaitu meningkatkan prestasi belajar pada siswa. Peran guru adalah memonitor tingkah laku siswa, mengajarkan siswa untuk melakukan kerjasama yang efektif, observasi pada guru, merancang prosedur yang jelas dengan cara mengalokasikan waktu untuk pemrosesan kelompok, membentuk kelompok dengan level kemampuan yang berbeda..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. 2.. Pengaruh faktor internal Keberhasilan belajar ditentukan oleh diri sendiri. Contoh pengaruh faktor internal adalah intelegensi, keberhasilan individu dapat diukur dengan intelegensinya, semakin tinggi tingkat intelegensi maka kemungkinan tingkat hasil yang dicapai semakin tinggi. Siswa yang mempunyai inetelegensi yang rendah belum tentu mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal ini dikarenakan masih ada faktor-faktor lain, yaitu: minat, sikap, waktu, dan kesempatan. Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, dengan demikian jika siswa senang dan berminat dalam pelajaran tertentu maka siswa akan tertarik terhadap pelajaran tersebut, hal ini akan mendukung siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Sikap merupakan kecenderungan untuk merespon sesuatu dengan cara yang relatif tetap terhadap objek. Siswa yang mampu mempergunakan waktu dan kesempatan secara baik akan mendapatkan peluang untuk belajar mampu memiliki prestasi. Sependapat. dengan. Mulyasa,. Ahmadi. dan. Widodo. (1991:130). mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain: 1.. Faktor internal Faktor internal terdiri dari: a) faktor jasmaniah (fisiologis) yang bersifat dari bawaan, contoh: pendengaran, struktur tubuh, dan lain-lain; b) faktor psikologis baik yang terdiri dari faktor interaktif yang terdiri dari faktor potensial dengan contoh kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki dan faktor non interaktif yaitu unsur-unsur.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. kepribadian seperti minat, motivasi, emosi, kebiasaan, sikap, kebutuhan, dan penyesuaian diri; c) faktor kematangan fisik maupun psikis. 2.. Faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari: a) faktor sosial, faktor sosial dapat dilihat pada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; b) faktor budaya dimana teknologi, adat istiadat, kesenian, dan ilmu pengetahuan; c) faktor lingkungan fisik seperti contoh fasilitas belajar, fasilitas rumah, dan lain-lain; d) dan faktor lingkungan spiritual atau keamanan Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yang telah. dikemukakan beberapa ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor eksternal dan faktor internal sangat mempengaruhi prestasi belajar. 1) Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor lingkungan spiritual, dan keamanan; 2) Sedangkan faktor internal terdiri dari intelegensi namun faktor intelegensi tidak dapat berdiri sendiri, hal ini dikarenakan minat, sikap, waktu, dan kesempatan jasmaniah sangat berperan dalam pembentukan intelegensi, faktor psikologis, dan faktor kematangan. 2.1.4 Pembelajaran Kooperatif 2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (1995:41) dalam Rusman (2011:205) menyatakan sebagai berikut:.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan kebutuhan siswa dalam berfikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, strategi pembelajaran kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar dimana peran guru adalah sebagai fasilitator. Jenis-jenis kerja kelompok diarahkan oleh guru (Suprijono, 2009:54). Hal senada diungkapkan Rusman (2011:204), Cooperative Learning merupakan teknik pengelompokan yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang di dalamnya terdapat tujuan yang sama. Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil mampu memaksimalkan siswa dalam bekerjasama dan mencapai tujuan belajar. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk mendidik siswa dalam rangka mencapai tujuan dengan cara bekerja kelompok dalam setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang dan guru berperan pengatur jalannya kegiatan. 2.1.4.2 Tipe Pembelajaran Kooperatif Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:11) diantaranya adalah: 1.. Student Team Achievement Division (STAD) Metode ini dikembangkan oleh Slavin dan melibatkan kompetisi anta kelompok.. Siswa. dikelompokkan. berdasarkan. gender,. ras,. tingkat. kemampuan, dan etnis. Pertama-tama, siswa mempelajari materi secara.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19. bersama dengan teman satu kelompoknya, kemudian mereka diuji secara individu melalui kuis. Peroleh nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka. Jadi, setiap anggota berusaha untuk memperoleh nilai maksimal dalam kuis mereka, sehingga nilai kelompok mereka menjadi maksimal. 2.. Teams Games Tournament (TGT) Tahapan-tahapan Teams Games Tournament (TGT) antara lain: 1) Presentasi kelas digunakan guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ataupun presentasi audiovisual; 2) Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas; 3) Permainan disusun untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan biasanya disusun dalam pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam presentasi kelas dan latihan lain dalam penelitian ini permainan yang digunakan adalah membuat siswa lebih antusias; 4) Tournament adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung.kompetisi yang seimbang ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka; 5) Komponen terakhir adalah penghargaan tim.. 3.. Jigsaw Tipe Jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson. Dalam tipe Jigsaw, siswa ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Masing-masing anggota harus mempelajari materi yang berbeda (kelompok asal). Setiap anggota yang mempelajari materi yang sama.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. berkumpul menjadi satu kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, masing-masing siswa saling berdiskusi dan mencari cara terbaik untuk bagaimana menjelaskan bagian informasi itu kepada anggota kelompoknya (kelompok asal). Setelah siswa siap, siswa siap diuji secara individu (kuis). Skor yang diperoleh siswa akan menentukan skor yang diperoleh dari kelompok mereka, walaupun tidak ada reward khusus untuk individu maupun kelompok. 4.. Learning Together (TL) Model ini melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa dengan latar belakang berbeda untuk mengerjakan lembar tugas. Kelompok-kelompok ini menerima satu lembar tugas, menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. Model ini menekankan pada empat unsur yakni: 1.. Interaksi tatap muka adalah para siswa bekerja dalam kelompokkelompok yang beranggotakan 4-5 siswa.. 2.. Interdependensi positif adalah para siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan kelompok.. 3.. Tanggung jawab individual adalah para siswa harus memperlihatkan bahwa mereka secara individual telah menguasai materinya.. 4.. Kemampuan-kemampuan interpersonal dan kelompok kecil adalah para siswa diajari mengenai sarana-sarana yang efektif untuk bekerja sama dan mendiskusikan seberapa baik kelompok mereka bekerja dalam mencapai tujuan mereka..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. 5.. Group Investigation (GI) Pada pembelajaran tipe GI, pertama-tama siswa ditempatkan ke dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberikan tugas yang berbeda. Di dalam kelompok, setiap anggota berperan untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Semua anggota harus turut mengambil bagian. Siswa terlibat dalam aktivitas yang tinggi, seperti menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya, dan bagaimana menyajikannya.. 2.1.4.3 Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson & Johnson (1994); Sutton (1990) dalam Trianto (2010:60-61), terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1.. Saling ketergantungan yang positif antar siswa Dalam belajar kelompok siswa merasa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Seorang siswa tidak akan mencapai keberhasilan, jika semua anggota kelompok tidak mencapai kesuksesan. Siswa akan merasa bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok dan mempunyai tugas terhadap keberhasilan kelompok.. 2.. Interaksi antara siswa yang saling mengikat Siswa saling memberikan bantuan untuk memahami materi. Hal ini berlangsung secara alami karena siswa berusaha kelompok mereka menjadi kelompok yang terbaik dari kelompok lain. Proses belajar seperti ini dapat menimbulkan belajar kooperatif yang sangat baik bagi siswa karena siswa.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. mampu saling bertukar pendapat mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. 3.. Tanggung jawab individual Tanggung jawab siswa dalam belajar kelompok adalah membantu teman yang mengalami kesulitan dan siswa tidak hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman atau hasil kerja kelompok.. 4.. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk menyampaikan gagasan, menyampaikan materi, dan berinteraksi dengan anggota kelompok.. 5.. Proses kelompok Proses kelompok dapat berjalan jika anggota kelompok saling mendiskusikan pelajaran dengan baik, proses yang baik adalah mengarahkan siswa untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. Sependapat dengan Trianto, Nurulhayati dalam Rusman (2011:204),. mengatakan unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Ketergantungan positif, kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Kerjasama yang baik mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Siswa benar-benar mengerti bahwa kelompok dapat sukses tergantung pada anggota kelompok; 2) Pertanggung jawaban individual, siswa mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa anggota kelompok memahami konsep yang siswa pelajari; 3) Kemampuan bersosialisasi, siswa harus mempunyai hubungan dengan anggota kelompok; 4) Tatap muka, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi. Kegiatan seperti ini menimbulkan interaksi yang menguntungkan.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23. semua anggota; 5) Evaluasi kelompok, pemberian waktu bagi kelompok untuk membahas dan mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama, hal ini mampu membantu siswa lebih efektif untuk bekerjasama. Berdasarkan unsur-unsur di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) saling ketergantungan yang positif antar siswa, siswa merasakan bahwa mereka saling membutuhkan dan tidak akan berhasil tanpa kerjasama antar kelompok; 2) interaksi antara siswa yang saling mengikat, interaksi ini berupa siswa saling membantu satu sama lain; 3) tanggung jawab individual, diperlukan agar siswa bertanggung jawab untuk memahami materi yang mereka dapatkan. Siswa juga mempunyai peran untuk membantu teman dalam memahami materi; 4) keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, proses ini menuntut siswa untuk mengemukakan pendapat kepada anggota kelompok; 5) proses kelompok, proses kelompok berjalan dengan cara berdiskusi yang berguna untuk mencapai tujuan yang diharapkan; 6) evaluasi kelompok dapat bermanfaat untuk menilai kerja kelompok dan hasil dari diskusi, hal ini akan membantu kelompok dalam melihat sejauh mana mereka bekerja kelompok dan mencapai tujuan yang diharapkan. 2.1.4.4 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Trianto (2010:57) tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, baik individu maupun kelompok. Keterampilan kerjasama antara siswa dapat dibentuk atau diajarkan dalam pembelajaran kooperatif (Rusman, 2011:210). Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24. belajar siswa secara berkelompok dimana siswa saling bekerja sama, berkolaborasi,. dan. menerima. keragaman. pendapat. untuk. mendapatkan. pemahaman, baik yang berguna meningkatkan prestasi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok secara optimal. 2.1.4.5 Manfaat pembelajaran Kooperatif Zamroni (2000) dalam Trianto (2010:57) mengemukakan manfaat penerapan. pembelajaran. kooperatif. adalah. berguna. untuk. mengurangi. kesenjangan antar siswa, salah satunya dengan satu kelompok saling berbaur untuk mencapai kepentingan bersama, sehingga solidaritas antar siswa dapat terbangun. Menurut Rusman (2011:202), dengan belajar berkelompok siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif mengemukakan pendapatnya dan teman lain mampu menilai pandangan mereka sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Huda (2012:33) dimana pembelajaran kooperatif mempunyai konsekuensi yang penting, yaitu siswa mendapatkan kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka dan. membangun. komunikasi pembelajaran. (learning. community). Sadker dan Sadker dalam Huda (2012:66) mengungkapkan bahwa manfaat dari pembelajaran kooperatif mampu meningkatkan kognitif, afektif, dan siswa lebih peduli terhadap orang lain. Jadi, manfaat pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan nilai kognitif, afektif, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengemukakan pendapat dan solidaritas dengan anggota kelompok. Bentuk solidaritas ini dapat berupa menerima masukan atau pendapat anggota kelompok saat berdiskusi dan memberikan pendapatnya kepada anggota kelompok..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25. 2.1.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II 2.1.5.1 Pengertian Tipe Jigsaw II Trianto (2010:75), menyatakan teknik Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin. Pada tipe II ini siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli (expert). Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan. Jigsaw II adalah sebuah strategi pembelajaran dimana individu belajar menjadi pakar dalam satu sub materi tertentu dan mengajarkan satu sub materi tersebut kepada orang lain (Egen. dan Kauchak, 2012:137). Setiap siswa berkompetisi untuk mendapatkan suatu penghargaan kelompok. Setiap anggota kelompok berperan sangat penting dan menunjukkan kemampuannya. Poin tambahan akan diberikan jika masing-masing tiap anggota mampu meningkatkan kemampuannya. (dari. kemampuan. sebelumnya). sa a t. ditugaskan. untuk. mengerjakan kuis (Huda, 2012: 118) Jadi, pembelajaran tipe Jigsaw II adalah pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar keseluruhan konsep sebelum ia belajar keahliannya, dalam Jigsaw II membutuhkan keterlibatan antar anggota dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu anggota kelompok dalam memahami materi yang dipelajari. Setiap anggota kelompok berperan untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini berguna supaya kelompok tersebut mendapatkan penghargaan..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26. 2.1.5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw II Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan dari Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin serta kawan-kawan. Langkahlangkah pembelajaran tipe Jigsaw II menurut Slavin (2005:237), yaitu: 1.. Para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Kelompok mewakili seluruh bagian di dalam kelas. Contoh, dalam satu kelompok terdapat tingkat prestasi siswa yang berbeda, jenis kelamin, dan warna kulit. Pembagian yang rata dan adil sangat diperlukan dan siswa tidak diperbolehkan memilih anggota kelompok sendiri.. 2.. Para siswa mendapatkan tugas untuk membaca seluruh konsep sebelum ia belajar menjadi “ahli” pada sub bagian. Kelompok ahli dari tim yang berbeda dan mempunyai fokus materi yang sama bertemu dan membahas fokus topik selama 30 menit.. 3.. Setelah terjadi diskusi dalam kelompok ahli, para ahli kembali kepada kelompok asal kemudian secara bergiliran menjelaskan materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli dan memantau teman anggota kelompok asal dalam memahami materi.. 4.. Guru berperan untuk memberikan penilaian yang mencakup seluruh topik. Peraturan penilaian adalah skor kuis menjadi skor tim sedangkan skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada timnya adalah skor pengembangan individual. Bentuk penghargaan terhadap tim yang meraih skor tertinggi menerima adalah sertifikat atau berupa penghargaan lainnya. Bentuk sertifikat dan penghargaan berguna untuk meningkatkan kemauan siswa untuk bekerja.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. keras dan berusaha menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik. Sependapat dengan Slavin, Trianto (2010:75-78) menjelaskan langkahlangkah untuk merencanakan kegiatan Jigsaw II, yaitu: 1.. Orientasi, guru menyampaikan tujuan pada materi yang akan dipelajari. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan metode Jigsaw II dalam proses belajar mengajar. Guru memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri, kritis, dan bekerja kelompok dengan baik. Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan, yang berguna untuk memperoleh gambaran keseluruhan konsep (sebelum pertemuan, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari atau guru menjelaskan keseluruhan materi).. 2.. Pengelompokan, guru sudah me-ranking kemampuan pelajaran PKn, dalam hal ini siswa tidak perlu mengetahui. Guru membagi seluruh anggota kelas dengan pengelompokan sangat baik, baik, sedang, dan rendah. Selanjutnya guru membagi grup, dimana setiap grup bersifat heterogen atau bermacammacam dalam kemampuan mata pelajaran.. 3.. Pembentukan dan pembinaan kelompok expert. Selanjutnya grup yang telah dibentuk dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang guru berikan dan dibina agar menjadi kelompok ahli (expert), kelompok ahli yang sudah terbentuk memulai untuk berdiskusi.. 4.. Diskusi (Pemaparan) kelompok ahli dalam grup. Diskusi dilakukan dalam setiap kelompok dan membahas satu materi yang sama sesuai dengan materi.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28. yang telah diberikan guru, kemudian peserta didik ahli kembali dalam grup semula. atau. kelompok. asal.. Selanjutnya. anggota. grup. untuk. mempresentasikan keahliannya atau hasil diskusi pada kelompok ahli kepada anggota kelompoknya secara bergiliran. Proses ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami materi. Siswa memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anggota tim mengerti dan mempelajari materi yang diberikan, kelompok bertanggung jawab untuk memperoleh pengetahuan baru jika ada pertanyaan sebaiknya dibicarakan dalam kelompok terlebih dahulu sebelum bertanya pada guru, diskusi berjalan dengan tenang dan suara pelan agar tidak mengganggu grup lain, dan akhiri diskusi dengan kesimpulan. 5.. Tes (Penilaian). Guru memberikan penilaian, berupa tes tulis untuk dikerjakan siswa yang memuat seluruh konsep atau materi yang didiskusikan. Pada tes ini, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama.. 6.. Pengakuan kelompok. Penilaian didasarkan skor peningkatan individu, penilaian didasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya bukan didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa. Siswa memperoleh skor untuk kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka. Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka dapat diambil kesimpulan. bahwa langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw II, yaitu: 1) Orientasi adalah guru menyampaikan kegiatan pembelajaran pada hari ini; 2) Para siswa bekerja sama dalam tim yang heterogen siswa mempunyai kemampuan yang berbedabeda disatukan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok asal, dalam.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29. anggota kelompok asal mendapatkan materi yang berbeda; 3) Seluruh anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi yang sama bergabung menjadi satu yang disebut kelompok ahli (expert); 4) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup, grup ahli saling mendiskusikan materi yang telah didapat dan saling memberikan masukan satu dengan yang lain; 5) Kembali ke tim semula, apa yang telah dipelajari atau spesialisasinya dalam kelompok ahli didiskusikan dalam kelompok asal, semua anggota kelompok menjelaskan hasil diskusi secara bergiliran dan diharapkan semua anggota mempunyai tanggung jawab supaya seluruh anggota kelompok dapat mengerti, keberhasilan kelompok bergantung satu dengan yang lain; 6) Tes (penilaian) diberikan secara individu, yang bertujuan untuk memahami tingkat kemampuan siswa dan hasil dalam diskusi siswa; 7) Penghargaan kelompok, penilaian didasarkan skor peningkatan individu, penilaian didasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor sebelumnya. Penghargaan dapat berupa pemberian sertifikat, pengumuman pada papan buletin sekolah, dan lain-lain. 2.1.5.3 Penghargaan Prestasi Tim Setelah melakukan kuis, hitunglah skor kemajuan individual dan skor tim, kemudian berikan penghargaan berbentuk sertifikat atau penghargaan lainnya untuk tim yang mendapatkan skor tertinggi (Slavin, 2005:159). 1.. Poin Kemajuan Sebelum memulai menghitung skor kemajuan, guru melakukan penilaian. pertama kepada siswa. Hal ini, bertujuan untuk memperoleh skor awal. Setelah.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30. mendapatkan skor awal, guru melakukan kuis dan memberikan poin berdasarkan keberhasilan kuis yang didapatkan siswa. No. 1. 2. 3. 4. 5. 2.. Tabel 2.1 Poin Berdasarkan Tingkat Kuis Skor Kuis Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 10-1 poin di bawah skor awal 10 Skor akhir sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30. Skor Tim Menurut Rusman (2011:216) skor kelompok dihitung dengan membuat. rata-rata skor perkembangan anggota kelompok dengan cara menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel di bawah ini. No. 1. 2. 3. 4.. Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Tim Rata-rata Skor Kualifikasi 0≤N≤5 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang baik (Good Team) 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang sangat baik (Great Tim) 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa (Super Tim) Kriteria ini bukanlah kriteria yang bersifat tetap, namun kita diperbolehkan. untuk mengubah kriteria di atas. 3.. Penghargaan Kelompok “Setelah. masing-masing. kelompok. memperoleh. predikat,. guru. memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya” (Rusman, 2011:216-217). Salah satu bentuk penghargaan untuk tim dapat berupa sertifikat, pemasangan pada papan buletin, hadiah kecil-kecil atau.

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat impulse buying sangat memberikan manfaat bagi pelaku ritel, penelitian ini berusaha untuk mengkaji faktor-faktor yang ada di dalam diri konsumen meliputi

nfruiurh, rs

Dalam sistem Toyota, kita perlu melihat aliran produksi secara terbalik; dengan kata lain, orang dari suatu proses tertentu pergi ke proses terdahulu untuk mengambil unit

saham sebagai bagi an dari perseroan t erhadap ti ndakan at au perbuat an yang. dilakukan ol eh

Hasil yang digunakan untuk presentasi berupa Game Centeng Robot (Level 1) dengan Robot sebagai karakter utama menembaki pesawat musuh. Selanjutnya jika robot tertabrak oleh

mda dasl@kat sungai Jambua. Bcrdasrkm kel,*insn ,vde didut olch m5slamlal didaedh ini maka tEdhi ,u,ya@n Dada ul)un kemaiiai adatah. $suri ahu ridak bcncnbnge

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah