RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
Adi Nugroho (11030174046)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas/Semester : VII/Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Transformasi
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi)
4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi, translasi,
pencerminan, rotasi) dalam memecahkan permasalahan nyata
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
2.1.1 Menunjukkan sikap kritis dalam menyelesaikan masalah.
3.9.1 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan transformasi
(dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi).
4.6.1 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi, translasi,
pencerminan, rotasi) dalam memecahkan permasalahan nyata.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1.1 Diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan transformasi, siswa
dapat menjawabnya dengan benar.
3.9.1 Diberikan permasalahan yang berkaitan dengan transformasi, siswa
dapat menyelesaikannya dengan benar.
4.6.1 Diberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari, siswa dapat menyelesaikannya menggunakan prinsip-prinsip
transformasi dengan tepat.
E. MATERI AJAR
Transformasi
F. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific)
Metode : Ekspositori
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Fase 1: Menyampaikan Tujuan dan
Mempersiapkan Siswa
1. Guru memotivasi siswa dengan
mengkaitkan materi pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari agar
siswa merasa tertarik untuk
mengikuti pelajaran. Misal guru bertanya, “Anak-anak, pernahkah kalian memakai lup? Apa yang
terjadi pada benda jika kalian
melihatnya dengan menggunakan
lup? Anak-anak, kita sekarang akan
mempelajari materi yang berhubungan dengan hal itu”. 2. Guru melakukan apersepsi dengan
menggunakan kejadian yang analog
dengan materi untuk membangun
pemahaman siswa. Misal guru
bertanya, “Anak pernahkah kalian bercermin? Apakah yang kalian
lihat? Bagaimana bayangan di cermin tersebut?”
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
yaitu menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan transformasi.
10 menit
Inti Fase 2: Mendemonstrasikan
Pengetahuan atau Keterampilan
1. Guru menjelaskan tentang konsep
translasi. (mengamati)
2. Guru membantu memantapkan
pemahaman siswa dengan membuat
representasi dalam diagram
kartesius. (mengamati)
Fase 3: Membimbing Pelatihan
3. Guru memberikan soal yang
berkaitan dengan translasi dan
meminta siswa maju ke depan untuk
mengerjakan. (mencoba)
4. Guru membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah tentang
translasi. Hal ini tentu akan
mendorong siswa yang tidak paham
untuk bertanya. (menanya)
Fase 2: Mendemonstrasikan
Pengetahuan atau Keterampilan
5. Guru menjelaskan tentang konsep
refleksi. (mengamati)
6. Guru membantu memantapkan
pemahaman siswa dengan membuat
representasi dalam diagram
kartesius. (mengamati)
Fase 3: Membimbing Pelatihan
7. Guru memberikan soal yang
berkaitan dengan refleksi dan
meminta siswa maju ke depan untuk
8. Guru membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah tentang
refleksi. Hal ini tentu akan
mendorong siswa yang tidak paham
untuk bertanya. (menanya)
Fase 2: Mendemonstrasikan
Pengetahuan atau Keterampilan
9. Guru menjelaskan tentang konsep
dilatasi. (mengamati)
10.Guru membantu memantapkan
pemahaman siswa dengan membuat
representasi dalam diagram
kartesius. (mengamati)
Fase 3: Membimbing Pelatihan
11.Guru memberikan soal yang
berkaitan dengan dilatasi dan
meminta siswa maju ke depan untuk
mengerjakan. (mencoba)
12.Guru membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah tentang
dilatasi. Hal ini tentu akan
mendorong siswa yang tidak paham
untuk bertanya. (menanya)
Fase 2: Mendemonstrasikan
Pengetahuan atau Keterampilan
13.Guru menjelaskan tentang konsep
rotasi. (mengamati)
pemahaman siswa dengan membuat
representasi dalam diagram
kartesius. (mengamati)
Fase 3: Membimbing Pelatihan
15.Guru memberikan soal yang
berkaitan dengan rotasi dan
meminta siswa maju ke depan untuk
mengerjakan. (mencoba)
16.Guru membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan masalah tentang
rotasi. Hal ini tentu akan
mendorong siswa yang tidak paham
untuk bertanya. (menanya)
Fase 4: Mengecek Pemahaman dan
Memberikan Umpan Balik
17. Guru memberi kuis kepada siswa
berkaitan dengan transformasi.
(menalar)
18. Guru memberi kesempatan kepada
siswa yang ingin bertanya
berkaitan dengan kuis yang telah
dikerjakan. (menanya)
Penutup 1. Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari. (membuat jejaring)
Fase 5: Memberikan Kesempatan
untuk Pelatihan Lanjutan dan
Penerapan
2. Guru memberikan PR kepada siswa
dan meminta siswa mempelajari
materi selanjutnya.
H. ALAT/MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Matematika kelas VII.
2. Bahan tayang (powerpoint)
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
dalam memecahkan
J. INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Tes tertulis:
1. Jika titik P(2,-3) ditranslasikan dengan T(a,b) kemudian dicerminkan dengan y = –x maka bayangannya adalah A(2b,a).
Tentukanlah nilai a + b!
2. Seorang ibu menyimpan gula dalam sebuah tabung tanpa tutup dengan
luas alas 616 cm2 (alas berbentuk lingkaran). Suatu saat, ibu melihat
semut telah masuk ke tempat gula tersebut. Ibu membersihkan gula
tersebut dari semut dan segera menutup tabung dengan plastik serta
mengikatnya dengan karet gelang yang berbentuk lingkaran dengan
diameter 7 cm. Dapatkah kamu mengamati perubahan yang terjadi pada
karet gelang tersebut? Hitunglah besar factor skala perkalian
PEDOMAN PENYEKORAN TES TERTULIS
1.
Diperoleh
... (2)
Diperoleh
... (2)
Jadi,
... (1)
... (15)
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Genap
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No Nama Siswa
 Indikator sikap kritis dalam pembelajaran transformasi.
1. Kurang baik jika siswa tidak pernah mengajukan pertanyaan jika ada
hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan/mengajukan
2. Baik jika siswa sesekali mengajukan pertanyaan jika ada hal yang
belum dipahami dan menjawab pertanyaan/mengajukan pendapat jika
ada pertanyaan dari guru/siswa lain.
3. Sangat baik jika siswa sering mengajukan pertanyaan jika ada hal yang
belum dipahami dan menjawab pertanyaan/mengajukan pendapat jika
MATERI
A. Translasi
Misalkan x, y, a, dan b adalah bilangan real, Translasi titik A(x, y) dengan menggeser absis x sejauh a dan menggeser ordinat y sejauh b,
sedemikian diperoleh titik A′(x + a, y + b), secara notasi dilambangkan dengan:
A(x, y) A'(x + a, y + b)
B. Refleksi
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan bayangan titik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’= -b.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-y menghasilkan bayangan titik C(a’, b’) dengan a’= -a dan b’= b.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis y = x menghasilkan bayangan titik D(a’, b’) dengan a’= b dan b’ = a.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan titik F(a’, b’) dengan a’ = -a dan b’ = -b.
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap garis x = h menghasilkan bayangan titik G(a’, b’) dengan a’ = 2h - a dan b’ = b.
C. Rotasi
Dengan menggunakan jangka, Anakota membuat sebuah busur lingkaran.
Ia menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian memutar jangka dengan sudut putar α berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Melalui peragaan ini, Anakota telah melakukan rotasi sebesar a dengan pusat titik O. Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah dirotasi sebesar α dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada titik A(a’, b’) seperti pada gambar berikut.
D. Dilatasi
 Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k
 Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat F(m, n) dengan faktor skala k