• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Semiotik Parjambaran Pada Upacara Adat Saurmatua Di Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Semiotik Parjambaran Pada Upacara Adat Saurmatua Di Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran.

c. Tempat/tgl lahir : Desa. Pakkat Toruan, 29 Juni 1956

(2)

2. Daftar pertanyaan.

1. Apakah yang dimaksud dengan upacara adat kematian saurmatua ?

2. Bagaimanakah jalannya pelaksanaan upacara adat kematian saurmatua ?

3. Apakah yang dimaksud dengan parjambaran ?

4. Bagaimana pelaksanaan parjambaran pada upacara adat saurmatua ?

5. Siapakah yang berperan pada saat parjambaran berjalan ?

(3)

3. Lampiran Foto

(4)

Gbr 0.3 Pelaksanaan Manortor mengelilingi jenazah almarhum.

(5)

Gb

(6)

Gbr. 0.6 Peneliti melakukan wawancara langsung pada salah seorang narasumber.

Referensi

Dokumen terkait

5.1 Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Upacara kematian bagi masyarakat Tionghoa dapat juga disebut hoksai , yang. merupakan bentuk maupun lambang

Alasan penulis memilih lokasi ini karena masyarakat Batak Toba di Lintongnihuta masih bersifat homogen dan dalam upacara adat selalu berhubungan dengan penuturan

Begitu juga dalam upacara budaya, khususnya dalam penelitian ini simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa memiliki fungsi dan makna yang

Hal ini yang membuat penulis tergerak untuk meneliti makna-makna yang terkandung pada upacara adat perkawinan masyarakat Mandailing agar kebudayaan tersebut dapat di

Dari hasil penelitian penulis dapat menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan upacara kematian Ncayur Ntua, Simbol apa saja yang digunakan dalam Upacara kematian Ncayur Ntua serta Fungsi

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setiap simbol yang digunakan dalam upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun memiliki sumbangsih makna yang

untuk mendeskripsikan makna tanda pada upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun dan teori Konotasi Bartes akan digunakan sebagai alat untuk mendeskripsika simbol yang

Dalam konteks upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun simbol adat ini memiliki makna agar pihak yang menerima dengke ini senantiasa sayur matua (panjang umur)