• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimia Organik 2 Pembua (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Kimia Organik 2 Pembua (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 2

PEMBUATAN NITROBENZENA

Tanggal Praktikum : 13 Juni 2014

DISUSUN OLEH :

RIZKY HARRY SETIAWAN

1112016200069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PEMBUATAN NITROBENZENA

Oleh : Rizky Harry Setiawan (1112016200069)

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Ir. H. Juanda no. 95 Ciputat 15412

Tujuan : Membuat senyawa Nirobenzena dengan menggunakan proses nitrasi sintesis pada subsitusi aromatic elektrofilik dari senyawa benzena

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan tentang pembuatan nitrobenzene dari larutan asam nitrat dengan

benzena. Sintesis dengan menggunakan senyawa benzene yang kemudian terjadi substitusi

aromatic elektrofilik pada cincin aromatic pada tahap nitrasi menghasilkan suatu senyawa

nitrobenzena. Pada percobaan ini digunakan asam sulfat 40 mL yang ditambahkan dengan 35

mL asam nitrat di dalam icebath yang kemudian akan dtambahkan 30 mL benzene sedikit-demi

sedikit pada icebath,kemudian dilakukan proses pemanasan pada suhu 600C selama 1,5 jam

hingga terbentuk 2 lapisan. Didinginkan larutan tersebut pada suhu ruangan, lalu dimasukkan

ke dalam corong pisah untuk melakukan ekstraksi cair-cair dengan melakukan beberapa tahap

ekstraksi dan pemisahan sehingga membentuk endapan putih kuning. Lakukan proses

penyaringan dan endapan yang dihasilkan .hasil filtrate yang dihasilkan merupakan larutan

nitrobenzen . Pada dasarnya percobaan ini bertujuan untuk membuat larutan nitrobenzene dari

benzene.Residu yang diperoleh 5gram warna kuning pucat dan filtrate nitrobenzene sebanyak

(3)

INTRODUCTION

Dalam laboratorium ,substitusi aromatic elektrofilik digunakan sebagai reaksi sintetik

secara lebih meluas daripada substitusi aromatic nukleofilik,karena bahan awalnya tidak terlalu

dibatasi oleh persyaratan. Agar substitusi aromatic nukleofilik berlangsung,harus digunakan

cincin yang mengandung gugus penarik electron ,atau digunakan kondisi yang memaksa seperti

dalam pemakaian bersama. Bila menggunakan reaksi substitusi aromatic elektrofilik untuk

membuat senyawa benzene tersubstitusi,maka diperlukan kecerdikan. Misalnya, untuk membuat

m-kloronitrobenzena ,maka langkah pertama bukanlah klorinasi benzene karena reaksi ini

menaruh gugus kloro pada cincin ,padahal gugus ini pengarah o,p. Nitrasi kemudian akan

menghasilkan o dan p-kloronitrobenzena, jadi bukan m-klorobenzena. Lebih baik dimulai dengan

nitrasi,sebab gugus nitro adalah pengarah meta. Dalam sintesis benzene tersubstitusi,urutan

reaksi substitusi adalah penting. Pengubahan suatu gugus ke gugus yang lain mungkin juga

diperlukan. Misalnya ,reduksi gugus nitro menjadi gugus amino menghasilkan rute ke aniline

tersubstitusi m,dan akhirnya gugus nitronya direduksi ( Ralp J.Fessenden & Joan S.Fessenden,1986 : 496-498).

Molekul hidrokarbon aromatik mempunyai dasar struktur seperti molekul benzene, C6H6.

Pada cincin benzene ,istilah orto,para dan meta dapat digunakan jika terdapat dua substituen

pada cincin benzene. Orto menunjukkan kedua substituen terletak pada atom karbon yang

bersebelahan, meta menunjukkan adanya satu atom karbon di antara keduanya, sedangkan para

untuk substituen yang terletak bersebrangan pada benzene. Benzene dan homolognya tidak larut

dalam air tetapi dalam pelarut organic. Hidrokarbon aromatic mudah terbakar dan harus

ditangani dengan hati-hati. Terlalu lama menghirup uap benzene mengakibatkan penurunan

produksi butir darah merah dan putih dan dapat berakibat fatal. Benzene juga merupakan

karsinogen. Benzene sebaiknya digunakan dalam ruangan yang berventilasi baik. Salah satu

bahayanya dalam penanganan hidrokarbon aromatic ialah karena sifat karsinogennya adalah

penyebab kanker ( Ralph H. Petrucci,1985 : 265-266).

Nitrobenzene merupakan salah satu senyawa organik yang biasanya terkandung dalam

limbah industry kimia dimana Nitrobenzene cukup sulit diolah sebelum akhirnya dibuang karena

sifatnya yang sangat kompleks. Limbah yang mengandung nitrobenzene ini dapat ditemukan

(4)

merupakan senyawa organik yang beracun dan dapat digunakan sebagai pelarut atau agent

pengoksida (Wijayadkk. 2008).

Nitrobenzen adalah suatu pelarut organik yang banyak digunakan dalam bidang farmasi,

yang digunakan dalam melarutkan bahan- bahan obat yang pastinya sukar larut dalam

pelarut-pelarut organic lain, selain itu sebagian besar dari produksi nitrobenzene ini juga banyak

digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan anilin. Nitrobenzen juga dikenal sebagai

flavoring agent dan juga banyak digunakan sebagai farfum dalam sabun dan pelarut dalam cat

untuk sepatu. Nitrobenzen merupakan senyawa aromatik yang terbentuk dari reaksi antara asam

nitrat dan benzene dan dapat digunakan indicator untuk mempercepat reaksi terbentuknya

nitrobenzen. Nitrobenzena merupakan senyawa yang dapat disintesis dengan cara mereaksikan

benzene dengan asam nitrat pekat dengan menggunakan H2SO4 sebagai katalisator. Prinsip dari

reaksi pembentukan nitrobenzene adalah berdasarkan reaksi nitrasi yaitu penggantian atau

substitusi pada benzene dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam sulfat dan asam nitrit akan

bereaksi membentuk ion HSO4- yang akan mengaktifkan ion nitronium yang merupakan penentu

dalam terjadinya reaksi sintesa nitrobenzene ini (Ikha.2013)

Dalam pemisahan yang bersih,haruslah dipertimbangkan cara terbaik untuk

menggabungkan sejumlah pemisahan parsial yang berurutan sampai akhirnya dapat tercapai

kemurnian yang diinginkan. Satu fase dapat berulang dikontakkan dengan porsi yang segar dari

suatu fasa kedua. Ini akan dapat diterapkan bila satu zat secara kuantitatif tetap tinggal dalam

satu fase,sedangkan zat lain terbagi dua fase itu ( Underwood,2002 :470).

Pengeringan udara (temperature lingkungan). Sebagai endapan dapat dikeringkan

secukupnya untuk penentuan analitik tanpa harus melalui temperature yang tinggi. Misalnya,

MgNH4PO4.6H2O kadang-kadang dikeringkan dengan mencuci menggunakan suatu campuran

alcohol dan eter dan menyaring air dari endapan selama beberapa menit. Namun, prosedur ini

normalnya tidak disarankan karena bahaya dari penghilangan air yang tidak tuntas dengan

(5)

MATERIALS & METHODS

2. Kemudian ditambahkan 30 mL benzene sedikit demi sedikit.

3. Larutan tersebut lalu dikocok, lapisan yang terbentuk ( tinggalkan lapisan atas pada corong),

8. Tambahkan NaOH 10% sebanyak 20 mL ke dalam corong pisah ,kocok larutan dan pisahkan lagi kembali,

9. Lapisan atas dimasukkan ke dalam gelas kimia,kemudian ditambahkan padatan CaCI2

6-8 gram ( sambil diaduk),

10.Kemudian larutan disaring, lalu filtrate yang dihasilkan di tutup dengan alumunium foil untuk digunakan praktikum aniline selanjutnya.

(6)

RESULT & DISCUSSION

Tabel Hasil Pengamatan

PERLAKUAN PENGAMATAN

Masukan 35 mL asam nitrat ke dalam 40 mL asam sulfat pada

icebath sedikit demi sedikit.

Terdapat gelembung-gelembung

gas

Kemudian ditambahkan 30 mL benzene sedikit demi sedikit,

Larutan tersebut lalu dikocok

menghasilkan panas (eksoterm)

Buatlah penangas air 700 mL (600C),panaskan campuran larutan

selama 1,5 jam (terbentuk 2 lapisan),

Masukkan larutan ke dalam corong pisah,kocok dan pisahkan 2

lapisan ( catatan : lapisan atas tinggal di corong pisah),

Terdapat 2 lapisan,

Lapisan atas berwarna kuning

Lapisan bawah kuning keruh

Tambahkan air 100mL ke dalam corong pisah ,kocok larutan

dan pisahkan kembali lapisan yang terbentuk ( tinggalkan

lapisan atas pada corong),

Terdapat 2 lapisan,

Lapisan atas berwarna kuning

keruh

Lapisan bawah kuning agak bening

Tambahkan NaOH 10% sebanyak 20 mL ke dalam corong pisah

,kocok larutan dan pisahkan lagi kembali, Terdapat 2 lapisan,

Lapisan atas berwarna kuning

Lapisan bawah kuning agak keruh

Lapisan atas dimasukkan ke dalam gelas kimia,kemudian

ditambahkan padatan CaCI2 6-8 gram ( sambil diaduk),

Terdapat 2 lapisan,

Lapisan atas berwarna kuning agak

bening

Lapisan bawah kuning

Kemudian larutan disaring, lalu filtrate yang dihasilkan di tutup

dengan alumunium foil untuk digunakan praktikum aniline

selanjutnya.

Residu kuning pucat

(7)

Persamaan Reaksi

+ HNO3 ������������� → NO2 + H2O

Perhitungan

Massa kertas saring : 0,61 gram

Massa kertas saring + residu : 5,61 gram

Massa residu : 5,61 gram - 0,61 gram = 5 gram

filtrat nitrobenzene yang didapat sebanyak : 130 mL

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini tentang Sintesis dengan menggunakan senyawa benzene yang kemudian terjadi substitusi aromatic elektrofilik pada cincin aromatic pada tahap nitrasi menghasilkan suatu senyawa nitrobenzene. Lakukan proses penyaringan dan endapan yang dihasilkan .hasil filtrate yang dihasilkan merupakan larutan nitrobenzen . Pada dasarnya percobaan ini bertujuan untuk membuat larutan nitrobenzene dari benzene.

Nitrobenzena merupakan senyawa yang umumnya digunakan sebagai bahan pelarut organic dan dapat juga dijadikan sebagai bahan peledak ,selain itu nitrobenzene biasa digunakan dalam pembuatan aniline sebagai pengawet dalam pembuatan cat kuku dan semir sepatu. Senyawa ini dapat disintesis dari benzene dengan asam nitrat pekat dan menggunakan katalisator asam sulfat pekat. Mekanisme kerjanya adalah menurunkan energy aktivasi reaksi sehingga energy yang dibutuhkan untuk bereaksi lebih kecil dan reaksi semakin mudah terjadi.

Mekanisme reaksi yang terjadi adalah proses sintesis nitrobenzene adalah nitrasi yaitu penambahan gugus nitro yang masuk ke dalam sebuah molekul yang mana molekulnya adalah benzene ,benzene itu sendiri adalah senyawa siklik dengan atom karbon yang saling mengikat dan ikatan rangkap terkonjugasi. Pertama-tama senyawa HNO3 akan bercampur dengan asam

(8)

NO2 atau gugus nitro diperoleh dari penarikan air pada HNO3 pekat oleh asam sulfat pekat

sebagai katalis. Pada langkah kedua,nitrobenzene akan mengalami hidrogenasi.

Pada percobaan ini pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan ,kemudian dimasukkan asam nitrat 35 mL sedikit demi sedikit. Dalam melakukan pencampuran larutan asam,larutan asam sulfat pekat sebanyak 40 ml ditambahkan dengan 35 ml asam nitrat pekat,tujuan dari pencampuran ini adalah untuk mendapatkan ion hydrogen sulfat yang akan bereaksi sebagai katalisator dalam reaksi ini. Dalam melakukan pencampuran larutan asam asam sulfat pekat dalam asam nitrat pekat karena mengingat bahwa sifat asam nitrat yang merupakan cairan berasap sehingga akan mengeluarakan gas membuat ketidakstabilan pada campuran dan menyulitkan pengamatan,sedangkan asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Oleh karena itu yang dimasukkan sedikit demi sedikit adalah asam sulfat ke dalam Erlenmeyer yang berisi asam nitrat pekat.

Setelah itu dimasukkan benzene sebanyak 30 ml ke dalam Erlenmeyer ,kemudian dikocok maka akan timbul panas karena reaksi yang eksoterm. Suhu pada reaksi ini tidak boleh lebih dari 600C,disebabkan kemungkinan terjadinya m-nitrobenzen dan senyawa yang lebih tinggi. Suhu dibawah 500C juga tidak dikhendaki,sebab jika reaksi terjadi misalnya pada suhu sekitar 300C,maka benzenanya ada kemungkinan setelah semua asamnya ditambahkan,dapat menyebabkan muncratnya campuran reaksi. Kemudian dipindahkan campuran ke dalam corong pisah kemudian dibuang lapisan asamnya, dan ditambahkan air ke dalam corong pisah sebanyak 100 ml,kemudian dikocok selama 5 menit,lalu didiamkan hingga terdapat 2 lapisan,dan dibuang lapisan airnya. Setelah itu ditambahkan NaOH 10% ke dalam corong pisah sebanyak 20 ml,kemudian dikocok kembali selama 5 menit,lalu diamkan hingga terdapat 2 lapisan dan dibuang NaOH.

Penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengikat kelebihan asam yang masih ada selanjutnya , nitrobenzene dicuci dengan air dan didiamkan ,kemudian dpisahkan lagi dan dipindahkan lapisan nitrobenzene . pencucian dengan air dimaksudkanuntuk menghilangkan pengotor yang masih berada pada nitrobenzene. Kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan dengan CaCI2 sebanyak 6-8 gram kemudian diaduk. Penambahan CaCI2

dimaksudkan untuk mengikat air dari hasil pencucian yang telah dilakukan sebelumnya.Dalam penambahan CaCI2 terhadap nitrobenzene yang terbentuk menghasilkan endapan, endapan

(9)

CONCLUSION

Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pembuatan nitrobenzene hasil proses sintesis nitrasi,maka praktikan dapat menyimpulkan bahwa :

1) Nitrobenzena dapat disintesa dari asam nitrat pekat dan benzene pekat dengan katalisator asam sulfat pekat.

2) Mekanisme reaksi yang terjadi adalah proses sintesis nitrobenzene adalah nitrasi yaitu penambahan gugus nitro yang masuk ke dalam sebuah molekul yang mana molekulnya adalah benzene

3) Metode pemisahan yang digunakan adalah ekstraksi cair-cair yang melalui beberapa tahap pencampuran,pemisahan,pencucian dan pengeringan

4) Proses pengeringan endapan nitrobenzen pada percobaan kali ini adalah proses pengeringan udara

5) Berdasarkan percobaan filtrate nitrobenzene didapat sebesar 130mL sedangkan residu yang didapat sebesar 5gram.

REFERENSI

Fessenden,Ralph J & Fessenden,Joan S.1982.Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Petrucci,Ralph H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Underwood A.L , JR. R.A. Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga

Wijaya, dkk.2008. Adsorpsi Zat Organik Nitrobenzene dari Larutan Dengan Menggunakan Bubuk Daun Intaran. http://jtki.aptekindo.org/index.php/jtki/article/view/229/Full%20text

(Diakses pada tanggal 1Juli 2014 pukul 21.34 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Sungai Sistem sungai adalah sekumpulan alur-alur sungai yang membentuk jaringan yang komplek dan luas dimana air yang berasal dari permukaan daratan mengalir.Batas

demikian, kata himpunan atau kumpulan dalam pengertian sehari-hari ada perbedaannya dengan pengertian dalam matematika. Jika kumpulan itu anggotanya tidak bisa

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas

32 Dalam buku Komunikasi Pembangunan Theodorson (1969:151) menyebutkan bahwa, partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang di dalam kelompok sosial untuk mengambil

Pada penelitian ini telah diperoleh hasil peningkatan belajar peserta didik, yang mana dengan adanya model PBL pada proses pembelajaran, maka mampu meningkatkan

Jika semua tingkat pencengenceran menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada semua cawan petri, maka hanya jumlah koloni bakteri pada tingkat pengenceran terendah yang

Berdasarkan sifat-sifat yang telah dibahas dan dimiliki oleh barisan fungsi

Seperti pada gejala sebelumnya, gejala sakit kepala banyak dialami para petugas parkir karena petugas parkir memiliki waktu paparan yang lebih lama jika