• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB KB DAN KS DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUSAN WAJIB KB DAN KS DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA

SEJAHTERA

4.1.12.1 KONDISI UMUM

Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk

mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi sasarannya jauh

lebih luas untuk mencapai kesejahteraan rakyat, baik dalam arti fisik maupun

non fisik. Hal tersebut berarti bahwa kebijakan Kependudukan merupakan

bagian integral dari kebijakan pembangunan secara keseluruhan.

Secara garis besar pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek

penting yaitu pertama (1) berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain

jumlah, struktur dan komposisi penduduk serta laju pertumbuhan penduduk.

Kedua (2) berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status

kesehatan dan angka kematian, tingkat pendidikan dan angka kemiskinan.

Ketiga (3) adalah mobilitas penduduk seperti tingkat migrasi yang

mempengaruhi yang mempengaruhi persebaran penduduk antar wilayah.

Keempat (4) mengenai data dan informasi penduduk serta kelima (5) adalah

penyerasian kebijakan kependudukan. Kebijakan Kependudukan merupakan

program lintas sector, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar sector harus

menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling

bertolak belakang.

Pelaksanaan Program Kependudukan dan KB di Kota Semarang akan

terus digelorakan dengan dukungan seluruh warga masyarakat untuk menuju

kondisi yang ideal yaitu Semarang koTA SejahteRA yang ingin dan harus

diupayakan, sehingga seluruh keluarga dapat menerima Program Keluarga

Berencana. Berbagai bentuk kegiatan yang mengacu pada visi program KB

Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 akan senantiasa diupayakan dan dikelola secara serius, profesional dan berkesinambungan, sehingga dapat

memberikan kepuasan semua pihak yang pada akhirnya meningkatkan

kesertaan masyarakat dalam ber- KB.

4.1.12.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

diarahkan pada upaya pengendalian kelahiran melalui kesadaran masyarakat

(2)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

pendewasaan usia perkawinan, meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan

keluarga dalam upaya peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat

kelembagaan dan Jejaring KB dalam upaya pembudayaan keluarga kecil

berkualitas.

Sedangkan program-program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2013 meliputi

program-program sebagai berikut :

1. Program Keluarga Berencana

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

ber- KB melalui penyediaan Pelayanan KB dan alkon bagi keluarga Miskin

serta pembinaan KB.

2. Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

yang mandiri Program ini diarahkan untuk meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi pembentukan

kelompok masyarakat peduli KB.

3. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling

Kesehatan Reproduksi Remaja

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan

konseling Kesehatan Reproduksi Remaja.

4. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV

AIDS

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran warga Kota

Semarang untuk mewaspadai bahaya dan dampak dari penyalahgunaan

dan peredaran gelap narkoba juga pergaulan bebas.

5. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendamping

kelompok bina keluarga.

4.1.12.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.12.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan

dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013

sebesar Rp. 3.425.653.400,- untuk melaksanakan tugas teknis pada Urusan

(3)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1. Program Keluarga Berencana dengan kegiatan dan realisasi anggaran

sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)

SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin

130.000.000 130.000.000 100

2 Pembinaan Keluarga Berencana 141.891.000 141.874.650 99,99

3 Penunjang Sarana Prasarana Pelayanan KB (DAK)

1.686.600.000 1.640.630.900 97,27

4 Fasilitasi Pendampingan Penunjang Sarana dan 211.558.000 201.912.200 95,44

5 Fasilitasi kegiatan PPKBD/SKD 596.975.000 596.975.000 100

JUMLAH 2.767.024.000 2.711.392.750 97,98

2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR

yang mandiri dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)

SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB

94.983.000 94.883.000 99,89

JUMLAH PROGRAM 94.983.000 94.883.000 99,89

3. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah

383.103.400 383.103.400 100

JUMLAH PROGRAM 383.103.400 383.103.400 100

4. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga dengan

kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%)

SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan

180.543.000 180.543.000 100

(4)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

4.1.12.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan

urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2013 dapat

dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut :

1. Pengendalian angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) tahun 2013

sebesar 2,12. TFR adalah gambaran mengenai rata-rata jumlah anak

yang dilahirkan seorang perempuan usia subur (15 sampai 49 tahun).

2. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB tahun 2012

sebesar 201.532 ( 77,10 %) dari jumlah pasangan usia subur (PUS)

261.390 PUS, sedangkan pada tahun 2013 , tingkat partisipasi masyarakat

Kota Semarang dalam ber-KB yaitu sebesar 201.739 ( 76,46%) dengan

jumlah pasangan usia subur (PUS). 263.862 orang

3. Peserta KB baru tahun pada tahun 2012 : 36.416 peserta (92,49%) dari

perkiraan permintaan masyarakat sebesar 39.372 orang., Sedangkan pada

tahun 2013 peserta KB baru 35.122 peserta (111,10%) dari perkiraan

permintaan masyarakat sebesar 31.514 permintaan.

4. Pada tahun 2013, Jumlah akseptor dengan metode kontrasepsi adalah

sebagai berikut :

a. IUD : 5.870 akseptor

b. MOW : 2.295 akseptor

c. Implant : 2.018 akseptor

d. Suntik : 18.665 akseptor

e. PIL : 4.416 akseptor

f. Kondom : 3.101 akseptor

Sedangkan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

a. IUD : 17.404 akseptor

b. MOW : 14.032 akseptor

c. mplant : 1.721 akseptor

d. Suntik : 12.611 akseptor

e. PIL : 27.566 akseptor

(5)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

Pada tahun 2012, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat

berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :

a. Klinik pemerintah : 13.409 peserta KB (36,82%)

b. Klinik Swasta : 10.079 peserta KB (27,68%)

c. Dokter Praktek Swasta : 2.022 peserta KB (6%)

d. Bidan Praktek Swasta : 10.906 peserta KB (30 %)

Sedangkan Pada tahun 2013, adalah sebagai berikut :

a. Klinik pemerintah : .1.331 peserta KB ( 44,74%)

b. Klinik Swasta : 737 peserta (24,77%)

c. Dokter Praktek Swasta : 163 peserta (5,48%)

d. Bidan Praktek Swasta : 744 peserta (25,01 %)

Pada tahun 2012 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru

Mantap / MKJP sebanyak 10.234 peserta, yang mendapatkan Informed

Consent sebesar 5.675 peserta apabila dirinci dengan hasil pemberian

Informed Consent sebagai berkut :

a. IUD sebanyak 2.622 peserta

b. MOW sebanyak 1.588 peserta

c. MOP sebanyak 34 peserta

d. Implant 1431 peserta

Sedangkan pada tahun 2013 Pemberian Informed Consent dari hasil

peserta KB baru Mantap / MKJP sebanyak 1.075 akseptor, yang

mendapatkan Informed Consent sebesar 523 akseptor apabila dirinci

dengan hasil pemberian Informed Consent sebagai berkut :

a. IUD sebanyak 204 peserta

b. MOW sebanyak 218 peserta

c. MOP sebanyak 8 peserta

d. Implant 93 peserta

5. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok

sebagai berikut:

a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera

(6)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 523 kelompok, yang

aktif sebanyak 522 (99,81%) kelompok dengan jumlah anggota 6.857

anggota ;

b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)Ada 316 Kelompok BKL di 16

Kecamatan, adapun BKL aktif sejumlah 314 kelompok, dengan

jujmlah anggota yang aktif sejumlah 11.574 . adapun fasilitasi kegiatan

dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha Ekonomi

Produktif ;

c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 318 Kelompok di 16

Kecamatan, yang aktif 318 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif

dan terlatih dari 36.371 anggota.

d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)

Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 166 Kelompok, anggota yang aktif

sebesar 5.602 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota .

6. Pada tahun 2013 telah terbangun Balai Penyuluhan KB di 6 (enam)

kecamatan yaitu : Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang

Tengah, Semarang Timur, Gungungpati dan Kecamatan Genuk yang

bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

Capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga Berencana

dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :

NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2012 TAHUN 2013

1 Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB 76,09 % 76,46

2 Jumlah keluarga yang memiliki anak <3

3 Jumlah peserta KB aktif 198.606 201.739

4 Jumlah pasangan usia subur (PUS) 261.031 263.862

5 Jumlah peserta KB baru 36.416 35.122

6 Perkiraan permintaan masyarakat sebagai peserta KB baru 39.372 31.614

7 Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total PUS) 0,50 0,16

8 Total Fertility Rate (TFR) 2,16 2,12

9 Jumlah Kepala Keluarga di Kota Semarang 401.059 401.544

10 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 114.007 117.470

11 Jumlah kegiatan kesehatan reproduksi remaja 51 59

12 Jumlah Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang aktif

517 523

13 Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

6.920 6.891

14 Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang menerima bantuan modal

225 50

15 Jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif 313 318

16 Jumlah kelompok Bina Keluarga Remaja yang aktif 165 166

(7)

BAB I V – U r u s a n W a ji b Kel u ar g a Be re n c a n a d an Ke l u a r ga Se ja h t e r a

Petugas UPTB PLKB/PKB PPKBD/SKD Sub PPKBD Kelompok KB

16 74 177 1421 9.353

16 61 177 1435 9433 Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013.

4.1.12.4 PERMASALAHAN

Jumlah Penyuluh KB idealnya adalah 1 : 2 , artinya 1 (satu) orang

penyuluh mengampu 2 (dua) kelurahan, tetapi penyuluh KB yang merupakan

tenaga teknis fungsional khusus kondisinya saat ini masih 1 : 4, atau 1 (satu)

orang penyuluh mengampu 4 (empat) kelurahan.

4.1.12.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Optimalisasi dengan mitra / jaringan / kader yang telah dibina dan dilatih

tentang program Keluarga Berencana untuk mengatasi kondisi jumlah

penyuluh yang minim.

4.1.12.6 PRESTASI/PENGHARGAAN

1. Pencapaian akseptor MOP terbanyak Tingkat Provinsi Jawa Tengah,

penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 20 Desember 2013 oleh

Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah

2. Juara III : PIK Remaja Tingkat Provinsi Jawa Tengah, penghargaan

tersebut diberikan pada tanggal 02 Juli 2013 oleh Kepala BKKBN Provinsi

Jawa Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan, Penyelesaian Masalah1. Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan,

- Pelatihan Ketrampilan dan Bantuan Sarana Usaha bagi Keluarga Miskin :. Manik-manik

Pada tahun 2013, telah dilaksanakan kegiatan pameran buku sebanyak. 2 kegiatan dan pada tahun 2012 sebanyak 2

dan Urusan Bersama yang diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang.. menjadi sebesar Rp 24.953.081.000,-

Untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan dan untuk mendukung kegiatan PMU (Pendidikan Menengah Universal)

oleh wajib pajak, pada tahun 2013 Pemerintah Kota Semarang telah. melakukan operasi yustisi bagi pelanggaran kewajiban

Kegiatan pada tahun anggaran 2013 yang dilaksanakan oleh Kota. Semarang sejalan dengan konsep E-Gov dan program-program RPJM

Beberapa kegiatan fasilitasi dan koordinasi serta kegiatan studi telah dilaksanakan, dalam rangka menyusun acuan implementasi program RTRW antara lain :.. Koordinasi