08TD1011737.01
PENGARUH ZIKIR TERHADAP OPTIMISME IBU
HAMIL DI DESA TAWANGSARI, TEMBARAK,
TEMANGGUNG TAHUN 2 0 0 7
S K R I P S I
D ia ju k a n g u n a m e m e n u h i k e w a jib a n d a n s y a r a t u n t u k
m e m p e ro le h g e la r S a rja n a P e n d id ik a n A g am a Isla m
Oleh
KHUSNUN NT AMAH
NIM : 121 04 007
JU R U SA N T A R B IY A H
P R O G R A M ST U D I PE N D ID IK A N A G A M A ISL A M
SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N EG E R I (ST A IN )
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
D EK L A R A SI
Bismillahirrahmaanirrahinu
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis me.iyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian
juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 14 Maret 2008
Penulis
Jl. Tentai* Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsaiatiga.ac.id E-mail: [email protected]
Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion NO. 03 Salatiga
Salatiga, 14 Maret 2008 NOTA PEMBIMBING
Lampiran : 3 (tiga) eksemplar Kepada Yth.
Hal : Naskah Skripsi Ketua STAIN Salatiga Sdri. Khusnun Ni amah di
Salatiga
A ssalam u’alaikutn Wr. Wb.
Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari:
Nama : Khusnun Ni'amah N1M :12104 007 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul : Pengaruh Zikir Terhadap Optimismo Ibu Hamil Di Desa Tawangsari, Tembark, Temanggung Tahun 2007.
Bersama ini mohon agar naskah skripsi saudari tersebut di atas agar dapat segera di munaqosyahkan.
Demikian harap menjadikan perhatian. W assalmu’alaikum Wr. Wb.
Pembiiubing
D r s .S u I to n i, M .P d
iii
W ebsite : www.stainsalatiaa.ac.id E-mail: [email protected]
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Khusnun Ni'amah dengan Nomor Induk Mahasiswa 121 04 007 yang berjudul : Pengaruh Zikir Terhadap Optimisme Ibu Hamil di Desa Tawangsari, Tembarak, Temanggung Tab jn 2007 telah dimunaqosyahkan pada Sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri pada hari : Rabu, 19 M aret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabbi’ul Awa! 1429 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Salatiga, 19 Maret 2008 M 12 Rabbi’ul Awal 1429 H
PANITIA UJIAN
Drs. Ahmad Sultoni NIP. 150 284 602
1. iiapak dan Ibu tercinta, atas pengorbanannya dan kasih sayangnya serta
bimbingan dan do’a yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi hingga ke peiguruan tinggi. Semoga Allah senantiasa
meridloinya.
2. Kakak-kakak yang penulis sayangi (Ro if, Umi, Muh, Tul, Kis, Khati).
3. Keluarga besar Abah, Umi di Pungkursari yang selalu memberikan semangat
demi lancarnya skripsi ini.
4. Teman-teman seperjuangan di UKM Mapala MITAPASA (Cempluk, Denok, Dek
Iis, Dek Vina, Gaci, Chemot, Dek So, Gaplek, Gepeng, Gembus, Blutuk, Pencor,
Polo, Teko, Jimek, Sonto), serta teman-teman UKM STAIN Salatiga.
5. Teman-teman Transfer 2004 (Aeni, Marsono, Obi, Jarwo, Uus) dan teman-teman
PAI angkatan 2002-2003.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. keluarga, dan para sahabatnya yang telah menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.
Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur akhirnya skripsi dengan judul “PENGARUH ZIKIR TERHADAP OPT1MISME 1BU HAMIL Dl DESA TAWNGSAR1, TEMBARAK, TEMANGGUNG TAHUN 2007” dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhir.gga kepada yang terhormat:
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tingg: Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Drs. Sa’adi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.
3. Bp. Fatchurrahman, M.Pd, selaku Ketua program Studi PAI STAIN Salatiga. 4. Bp. Drs.Sult jni, M.pd, selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan waktu,
ilmu, dan perhatiannya kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. 5. Segenap Dosen can Staf Karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan
pelayanan akademik maupun non akademik kepada penulis.
6. Kepala Kepala Desa Tawangsari yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.
7. Teman-teman aktivis UKM STAIN Salatiga, teman-teman Transfer PAI angkatan 2004, yang telah memberikan dukungan, saran, kritik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
sebagai amal sholeh. Amin.
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnva. Amin.
Salatiga, 14 Maret 2008 Penulis
HALAM ANJUDUL... i
DEKLARASI... ii
NOTA PEMBIMBING... iii
LEMBAR PENGESAHAN... iv
M O T TO ... v
PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR IS I... ix
DAFTAR TA BEL... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Penegasan Istilah... 4
C. Pokok Masalah... 5
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Hipotesis penelitian... 6
F. Metode Penelitian... 6
G. Sistematika Penulisan Skripsi... 10
BAB II LANDASAN TEORI A. Zikir... 13
1. Pengertian... 13
2. Bentuk-Bentuk Zikir... 16
3. Anjuran Zikir Idalam Al-Qur'an... 17
4. Tujuan Zikir... 20
5. Manfaat Zikir... 21
B. Sikap Optimisme Ibu Hamil... 22
1. Pengertian... 22
2. Kondisi Riskan Ibu Hamil... 24
1. Faktor Yang Mempengaruhi Optimis... 31
2. Zikir dan pengaruhnya terhadap sikap optimis... 33
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Laporan Hasil Penelitian... 37
1. Sejarah Berdirinya Desa Tawangsari... 37
2. Bidang Pemerintahan... 38
3. Sumber Pendapatan D esa... 39
4. Letak Geografis dan Luas Wilayah... 39
5. Bidang Agama... 40
6. Bidang Pendidikan... 41
7. Bidang Kesehatan... 41
8. Mata Pencaharian... 42
9. Organisasi Kemasyarakatan... 42
10. Kelembagaan Pemerintah... 43
11. Kelembagaan Ekonomi... 43
12. Kelembagaan Keamanan... 43
B. Penyajian Data... 44
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama... 50
B. Analisis Kedua... 58
C. Analisis Ketiga dengan Rumus Product Moment... 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 69
B. Saran-saran... 70
C. Penutup... 71
44
45
46 48
49 51 53
53 58 61
61
66
TABEL I Daftar Nama Responden... TABEL II Hasil Angket Tentang Perilaku Zikir...
TABEL II Hajil Angkei Tentang Optimisme Ibu Hamil... TABEL IV Ja A'aban Responden Perilaku Zikir...
TA&EL V Jawabn Responden Optimisme Ibu Hamil... TABEL VI Data Tentang Perilaku Zikir... TABEL VII Frekuensi Prosentase Perilaku Zikir... TABEL VIII Frekuensi Altrnatif Jawan Presentase Perilaku Zikir.... TABEL IX Data tentang Optimisme Ibu Ham il...
TABEL X Frekuensi Prosentase Tingkat Optimisme Ibu H am il... TABEL XI Frekuensi Altematif Jawaba Prosentase Tingkat
Optimisme Ibu Hamil... TABEL XII Korelasi Koefisien Perilaku Zikir Terhadap Optimisme
Ibu Hamil Di Desa Tawangsari...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan modemisasi, di samping membawa dampak positif juga membawa dampak
negatif, Dampak positif dari modemisasi telah membawa kemudahan- kemudahan dalam kehidupan manusia, sementara dampak negatif dari modemisasi telah menimbulkan krisis makna hidup kehampaan sosial, spiritual dan tersingkimya agama dalam kehidupan manusia.1
Pengetahuan yang dimiliki manusia serba terbatas dan manusia adalah mahluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan, masalah yang timbul dan akan dihadapi sangat kompleks dan beragam, dengan keterbatasan tersebut manusia tidak bisa mengatasi masalahnya, oleh karena itu manusia membutuhkan bantuan dan perlindungan dari Yang Maha Mampu yaitu dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Zikir merupakan hak manusia yang kedudukannya sebagai mahluk kepada Sang Maha Pencipta Allah, dengan berzikir inilah manusia akan selalu menyadari kedudukannya sebagai mahluk yang kemampuannya terbatas.
Di sisi lain kemajuan tersebut perubahan-perubahan tingkah laku individu, dan perubahan dalam cara hidupnya, ketaqwaan dapat juga dibentuk dengan selalu melakukan zikir seperti dalam firman Allah dalam Al-Qur'an :
'Ali Maksum, Tasawuf Sebagai Pembebasan Manusia Modern : Telaah Signifikasi Konsep Tradisional Hussen Nasr, PSAPM, Surabaya, 2003, hlm.69.
(JyL fj j^SsJl xJ A*3 Co
Artinya: “Berzikirlah kamu sebagaimana yang diterangkan, mudah-mudahan kamu menjadi orangyang taqwa” ( Qs.Al Baqoroh: 63 )2
Dari ayat diatas jelaslah bahwa dengan berzikir akan membentuk manusia yang bertaqwa. Menurut Yahya Jaya dalam buku ” Peranan Taubat dan Maaf Dalam Kesehatan Mental ” yang di terbitkan oleh Ruhama, zikir adalah seorang muslim yang mengingat Allah dengan sepenuh jiwa dan raga dan dengan sepenuh perilaku dan amal perbuatan serta merasakan selalu kehadiran Allah dalam dirinya, pada setiap ucapan dan perbuatanya3.
Begitu pentingnya zikir bagi manusia khususnya ibu hamil karena akan ada korelasi antara perilaku yang biasa dilakukan ibu hamil dengan bayi yang dilahirkan. Walaupun terkadang mempunyai sikap keyakinan bahwa kemampuan dirinya dapat diandalkan, namun jika Allah belum menghendaki maka akan belum terwujud apa yang di harapkannya, memang perlu adanya sikap optimis karena dengan sikap optimis itulah akan mempunyai jiwa pantang menyerah, namun hal itu perlu adanya usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan berzikir, karena dengan zikir yang dilakukan menimbulkan sikap optimisme yang tinggi. Seorang ibu pada keadaan hamil yang menggunakan waktunya untuk berzikir, berdo'a dan melakukan hal-hal yang baik ia akan optimis bahwa anaknya lahir kedunia menjadi anak yang saleh dan solihah, bila kita sadari sepenuhya keadaan ibu pada waktu hamil
2 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Tanjung Mas Inti, Semarang, 1992.hlm.82
saleh dan solihah, bila kita sadari sepenuhya keadaan ibu pada waktu hamil mempunyai peranan penting pada anak dalam kandungan dan perkembangannya, ibu yang solihah akan melahirkan anak yang solihah pula. Dan faktor dari keluarga juga sangat mempengaruhi terhadap perkembangan anak. Anak akan tumbuh menjadi soleh atau solihah jika keluarga juga mendidik dan membesarkan dengan cara yang soleh dan solihah. Sikap optimisme ibu hamil dalam kehidupan sangat diharapkan mengingat kehamilan mengandung resiko jiwa dan raga, jika wanita/ibu hamil itu tertekan jiwanya mempunyai perasaan bersalah, berdosa maka pada umumnya akan mempengaruhi anak yang ada dalam kandungannya. Oleh karena itu hendaknya meningkatkan zikir, berdo'a dan lain-lain agar dapat menumbuhkan keyakinan optimis pada ibu hamil, dengan keyakinan optimis itu akan menumbuhkan janin yang ada dalam kandungan tumbuh sehat dan lancar dalam melahirkan.
Berzikir adalah salah satu bentuk usaha mendekatkan diri kepada Allah, usaha untuk mengingat Allah dan meminta pertolongan, perlindungan, sehingga manusia tidak akan takabur dengan kemampuan yang ia miliki. Manusia biasa yang hidup tanpa gejolak, tanpa kekuasaan istimewa, bekeija dan berjuang secara wajar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang memerlukan do'a sebagi motivasi dirinya agar dapat melaksanakan usaha, aktivitasnya untuk mencapai yang di inginkan. Do'a merupakan pendorong untuk mencapai harapan dan keinginan untuk hidup baik, teratur, dan terhindar dari segala hambatan serta tantangan, ancaman ataupun gangguan.4
Berangkat dari latar belakang di atas penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh zikir terhadap sikap optimis ibu hamil. Dengan judul “ PENGARUH ZIKIR TERHADAP OPTIMISME IBU HAMIL DI DESA TAWANGSARI, TEMBARAK, TEMANGGUNG
TAHUN 2007 “ B Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dan memperjelas ruang lingkup pembahasan penelitian, perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini yaitu :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah “ daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang, benda, dan lain sebagainya) yang ikut kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.3
2. Zikir
Zikir adalah mengingat, menyebut dan mengagungkan Allah
dengan mengulang-ulang salah satu nama-Nya atau kalimat keagunga-Nya.5 6
Ibnu Abbas menafsirkan Zikir dengan pengertian, shalat-shalat yang wajib, ini karena dalam shalat terdapat zikir dengan lisan ( tasbih, tahlih,takbir ) dan zikir dengan anggota tubuh, berupa berdiri, rukuk,
bangun dari rukuk, sujud dan duduk. Dan siapa tidak dapat berdiri dia
5 W.J.S, Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1985,him.731.
dapat shalat dengan duduk dia dapat shalat dengan bebaring, seperti yang di jelaskan dalam fiqih, pendapat ini tidak bertentangan denga zikir secara umum.
Zikir dalam pengertian ini, penulis maksud zikir dalam arti luas,
zikir bukan hanya mengingat Allah dengan cara membaca tasbih, tahmid dan takbir, tetapi zikir dalam arti ingat kepada Allah dalam bentuk amalan
ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, shalat, puasa dan lain-lain. 3. Sikap Optimisme
Sikap Optimisme berasal dari bahasa Inggris “attitude” sikap
adalah kecendrungan untuk memberikan respon baik positif maupun negatif terhadap orang, benda atau situasi-situasi7 8. Sedangkan optimisme adalah “ faham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenagkan, orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) dalam
o
menghadapi segala hal. Jadi Sikap Optimisme adalah sikap atau
kecenderungan positif yang di dasari paham keyakinan atas segala sesuatu yang baik dan menyenangkan dalam menghadapi segala hal.
C. Pokok Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan penegasan istilah di atas ada
beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perilaku zikir ibu hamil di Desa Tawangsari? 2. Bagaimana tingkat optimisme ibu hamil di Desa Tawangsari?
7 Dr. Kartini Kartono dan Daligulo, Kamus Psikologi, Pioner Jaya, Bandung, 1987, hlm.35
D. Tujuan Penulisan
Tujuan yang penulis harapkan dalam penulisan skripsi ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui perilaku zikir yang dilakukan ibu hamil di Desa Tawangsari.
2. Untuk mengetahui tingkat optimisme ibu hamil di Desa Tawangsari.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh zikir terhadap tingkat optimisme ibu hamil di Desa Tawangsari.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah dugaan sementara atau jawaban yang masih lemah keberadaannya, menurut Suharsimi Arikunto hipotesa adalah jawaban yang
bersifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul.9 Sedangkan menurut Sutrisno Hadi hipotesa adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah.10
Dengan kedua penjelasan di atas penulis dapat membuat hipotesa yaitu ada pengaruh positif pada zikir terhadap sikap optimis ibu hamil. Artinya “Semakin baik perilaku zikir semakin tinggi pula sikap optimis ibu hamil ”
F. Metode Penelitian
1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.
9 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm.62
10 Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid /, Penerbit UGM, Yogyakarta, 1983, hlm.63 3. Seberapa besar pengaruh zikir terhadap optimisme ibu hamil di Desa
a. Populasi
Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi itu satuan analisis.11 Adapun
yang menjadi obyek populasi penelitan adalah ibu hamil di desa Tawangsari dan Sekitamya.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili dari seluruh populasi.12 Apabila jumlah yang di teliti atau objek lebih dari 100 maka dapat di ambil semua, sehingga penelitianya adalah
penelitian populasi, dan jika jumlah populasinya kumg dari 100 maka dapat di ambil 10-15% atau 20-50% atau lebih. Karena jumlah ibu hamil di Desa Tawangsari hanya 20 orang, maka penelitian ini adala penelitian populasi
c. Teknik sampling
Teknik sampling adalah cara pengambilan sempel.13 Dalam pengambilan pada peneliti ini penulis menggunakan teknik total sampling, yaitu semua ibu hamil di ambil sebagai responden dari peneliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
11 Hermawan Warsito, Pengantar Metodolog Penelitian, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1993, hlm.49.
12 Sutrisno Hadi, Prosedur Penelitian,Penerbit UGM, Yogyakarta,1990,hlm.8.
Observasi adalah pengamatan yang di sengaja dan sistematis terhadap kejadian yang diselidiki, dengan menggunakan pedoman observasi sebagai instrumennya.14 Pengamatan secara langsung kepada ibu hamil dan pengaruhnya terhadap sikap optimisme di Desa Tawangsari
b. Interview
Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari si terwawancara. Peneliti melakukan penggalian data dalam proses tanya jawab kepada ibu hamil tentang pengaruh zikir terhadap sikap optimisme di Desa Tawangsari
c. Angket
Angket adalah instrument pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari para responden.15
Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data ini
adalah seluruh ibu hamil di Desa Tawangsari metode angket digunakan untuk mendapatkan data faktor mengenai perilalcu zikir dan sikap optimisme ibu hamil dari hasil penelitian lapangan maka angket yang penulis gunakan adalah angket terbuka, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu/jawaban sudah disediakan
sehingga responden tinggal melingkari pilihannya.
14 Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 128-129
3. Variabel Penelitian
Ada dua Variabel yang penulis kaji dalam dalam penelitian ini
yaitu :
a. Variabel zikir dengan indikator 1) Melakukan puasa sunah 2) Melakukan wirid sehabis solat.
3) Melakukan i'tikaf. 4) Membaca Al-Qur'an
5) Berserah diri kepada Allah / Tawakal
b. Variabel sikap optimis ibu Hamil. 1) Percaya diri
2) Berjiwabesar
3) Tidak mudah putus asa
4) Semuanya dikembalikan kepada Allah
5) Berusaha sekuat tenaga 6) Yakin harus berhasil
7) Siap mengalami kegagalan 4. Teknik Analisis
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah: a. Untuk mengetahui variasi zikir dan optimisme ibu hamil di gunakan
teknik analisis data prosentase frekuensi dengan rumus :
Keterangan :
P =Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responde
b. Untuk mengetahui hubungan variable satu dengan dua variable yang digunakan, teknik analisis data koofisien korelasi product moment dengan rumus :
U C Y- (XXXZY)
2 V Y ) 2
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y X Y : Perkalian antara X dan Y
X : Variable pengaruh yaitu perilaku dzikir
Y : Variable terpengaruh yaitu sikap optimisme N : Jumlah sampel penelitian
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Bab I : Pendahuluan
Bab ini meliputi : Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan istilah, tujuan penelitian, Hipotesa penelitian, Metode Penelitian, sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Landasan Teori.
A. Membahas Tentang Zikir.. 1. Pengertian zikir
2. Bentuk-bentuk zikir dalam arti luas. 3. Perintah zikir dalam Al-Qur'an 4. Tujuan zikir.
5. Manfaat zikir.
B. Membahas tentang sikap optimisme 1. Pengertian optimisme.
2. Kondisi riskan ibu hamil.
3. Sikap optimis yang nampak dalam perlaku ibu hamil C. Hubungan zikir dengan sikap optimisme
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap optimisme 2. Zikir dan pengaruhnya terhadap sikap optimisme
Bab III : Laporan Hasil Penelitian Dan Penyajian Data A. Laporan Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Desa Tawangsari 2. Bidang Pemerintahan
Bab IV
Bab V
4. Letak Geografis dan Luas Wilayah 5. Bidang Agama
6. Bidang Pendidikan 7. Bidang Kesehehatan 8. Mata Pencaharian
9. Organisasi Kemasyarakatan 10. Kelembagaan Pemerintah 11. Kelembagaan Ekononi
12. Kelembagaan Keamanan B. Penyajian Data
: Analisis Data
A. Analisis Pertama B. Analisis kedua C. Analisis ketiga.
: Penutup
LANDASAN TEORI
A. Zikir
1. Pengertian
Sumber-sumber Islam sering membahas zikir dalam hubungan dengan do’a (doa) atau permohonan kepada Allah. Do’a berbeda dengan zikir karena do’a biasanya mengambil bentuk permintaan di samping tidak menggunakan seperangkat formula dan tidak diulang-ulang. Sementara
zikir menggunakan nama-nama dan ffosa Arab yang dikutip dari Al- Qur’an dan Hadist.1 Ada 15 ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk mengingat Allah/berzikir.2
Shalat merupakan manifestasi yang paling sempuma dari pelaksanaan perintah Al-Qur'an untuk berzikir. Ia adalah manifestasi dari
wujud yang tertinggi serta paling sempuma dari zikir kepada Allah, selain itu juga juga merupakan wujud dan manifestasi tertinggi dari ibadah amaliah karena bermuatan dan mencakup beberapa kegiatan-kegiatan seperti, rukuk, sujud dan qunut. Allah SWT. Memerintahkan setiap muslim untuk bertasbih, bertakbir dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an
dalam shalat. Juga diperintahkan untuk membaca salawat dan salam kepada Rasulullah, membaca tahmid, istighfar, bertakbir dan do'a. Semua itu adalah zikir, setiap dikir mempunyai pengaruh dan dampak positif
dalam jiwa manusia, barikut dalam kerja penyuciannya dan pengenalannya
1 Wiliiam C. Chittick. Tasawuf Dimata Kamam Sufi, Mizan, Bandung, 2002, him. 102 2 Ibid., him. 104
kepada Allah. Dampak dan pengaruh itu betul-betul ada dalam sholat atau
dalam setiap zikir yang tercakup didalamnya, karena itulah shalat merupakan pelaksanaan zikir yang paling sempuma dan Rasulullah
mensunnahkan beberapa shalat sunnah sebagai tambahan dan penyempumaan amal-amal kebaikan.3
Sejumlah ibadah yang wajib atu yang sunnah, sejumlah do'a dan
zikir memperdalam ma'rifatullah(pengenalan terhadap Allah) didalam kalbu, sebagaimana juga mendorong kewajiban bersyukur kepada-Nya.
Al-Qur'an adalah pengikat(kita) kepada Allah, memberitahu (kita) akan
Allah, dan guru yang mengajari kita tentang segala sesuatu, karena itu Al- Qur'an merupakan zikir yang mumi.4
Di bawah ini penulis paparkan berberapa pendapat dari para tokoh mengenai pengertian zikir secara umum yaitu :
a. Menurut Ibnu Abbas zikir secara umum dapat dilakukan dengan
berbagai macam ketaatan, seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir,
berdo'a, beristighfar, dan membaca Al-Qur'an.5
b. Sa'id Hawwa berkata: Orang yang menghendaki akhirat harus
membuat program rutin untuk dirinya sendiri berupa bacaan, istighfar, tahlil, shalawat atas Rasulullah SAW dan zikir ma'tsur lainnya. Sebagaimana ia harus membiasakan tahlil,takbir/hauqollah
3 Sa'id Hawwa, Jalan Ruhani,Bmbingan Tasawuf Untuk Para Aktifis Islam, Mizan, Bandung, 1995, hlm.236
4 Ibid., him. 330
untuk menambah program rutin tersebut dengan berbagai shalat, ibadah dan amalan-amalan lain.6
c. Sedangkan menurut Al-Ghozali puasa(shoum) merupakan zikir
kepada Allah karena kalau jiwa dimumikan dengan lapar ia jadi mampu menginggat Allah dan merenungkan-Nya, zikir kepada Allah dalam keadaan begini menciptakan pengaruh besar kepada jiwa.7
Berzikir adalah wirid yang dilakukan secara continue, lakukanlah zikir atau biasakanlah zikir selepas solat pada pagi hari, sorehari, menjelag tidur, ketika bangun dan waktu-waktu yang lain. Rasulullah tidak akan
memerintahkan umatnya berzikir pada wakt-waktu tertentu kecuali zikir itu akan membawa mereka pada kebaikan dan menyelamatkannya dari keburukan yang terjadi pada waktu tersebut. Siapa yang tidak peduli terhadap perintahnya, tutuplah hubungan antara dirinya dengan Allah.8 d. Abdurrauf menegaskan bahwa zikir merupakan cara paling efektif
untuk mendekatkan diri kepada Allah, paling mudah dilaksanakan, dan paling baik dihadapan Allah.9
Dari penjelasan para ulama' sebagaimana tersebut diatas, Zikir sebenamya tidak terbatas pada amalan pada bacaan tertentu, dengan duduk tenang di masjid atau di rumah tapi yang di maksudkan disini zikir kondisi
6 Sa id Hawwa, Mensucikan Jiwa: Konsep Tazkiyatun nafs terpadu, Robbani Press, Jakarta, 2004,hlm.l03
7 M. Abdul Quasen, Etikat Al-Ghozli, Etikat Majemuk Didalam Islam, Pustaka, Bandung, 1975, hlm.233
8 Abdullah Bin Alawy Al-Hadad Al-Husairi, Sentuhan-Sentuhan Sufistik Menuntun Jalan Ahirat, CV. Pustaka Setia, 1999, hlm.50
9 Oman Fathurrahman, Menyoal Wahdatul Wuruj: Kasus Abdul Rouf Singkel Di Aceh
hati seseorang untuk mengingat Allah, sedangkan amalan iintuk menginggat Allah dapat dilakukan dalam bentuk shalat, puasa, i'tikaf, membaca do'a, membaca Al-Qur'an dan membaca kalimat-kalimat Thoyyibah.
Dengan kata lain Zikir tidak hanya mengingat Allah tapi juga menyebut
serta menjaga perilaku agar tidak menyimpang dari garis yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. 2. Bntuk-bentuk zikir
a. Shalat
Allah memerintahkan kita menunaikan Shalat lima waku dengan sempuma
secara terus menerus karena didalamnya, terdapat munajat, kekhusyuan, muqarobah kepada Allah SWT. Hal ini akan menjauhkan orang yang shalat itu dari perbuatan keji dan mungkar, yang dimaksud dalam firman Allah dan sesungguhnya menginggat Allah ( shalat ) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah lain).10 b. Puasa
Dengan berpuasa akan memperlemah hawa nafsu, kecenderungan kepada
kejahatanpun menjadi lemah dan kemampuan beramal baik akan meningkat, karena inilah puasa dinamakan landasan bagi kebiasaan beribadah dan kunci dari amal saleh, kalau jiwa dimumikan dengan lapar
c. Membaca Al-Qur'an
Dengan membaca Al-Qur'an akan menghantarkan pada pengalaman
ruhani terhadap Allah (al-malrifatuz-dzawqiyah) dan mampu menghantarkan kita pada maqam ihsan.* 12
Al-Qu'an adalah faktor yang membuat mereka bisa mendapat petunjuk, cahaya, dan kesembuhan.
d. Berdo'a
Berdo'a adalah amal ibadah sunnah yang disebut dalam hadis sebagai sum-sum amal agama, sebab yang di syaratkan dalam pikiran seseorang
penganut. Kata Al-Ghozai adalah merendahkan diri dan membutuhkan dengan sangat pertolongan Allah, sebagai hasil mengingat Allah dalam berdo'a jiwa secara bertahap belajar mencintai Allah
3. Anjuran Zikir dalam Al-Qur’an
Zikir atau mengingat Allah bukanlah suatu perbuatan yang tidak ada dasamya dalam Al-Qur’an dan bukanlah pendapat personil atau
kelompok dari penganut terekat. Al-Qur’an menekankan pentingnya zikir atau mengingat Allah dalam beberapa ayat diantaranya sebagai berikut:
0 1jJS'il I j i i ; ^ j j l
ia m enjadi m am pu menginggat Allah dan merenungkan-Nya, m ereka akan m enjaga mata, hati, lidah, telinga dari hal-hal yang tercela.11
“Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. ” (QS. A1 Ahzab : 41 -42)13
“Dan ingatlah kepada Tuhanmu jik a kamu lupa dan katakanlah:
"Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat
kebenarannya dari pada ini. ” (QS. A1 Kahfi : 24)14
. , * , - > >» (. \j
%
J
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS. A1 Baqarah : 152)15
[ \ j > ~3jA *-* J_pI C J Jlj I 4.
“Bagi laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar. ” (QS. A1 Ahzab : 35)16
13 Departemen Agama RI, Al-Q ur’an dan Terjemahannya, Tanjung Mas Inti, Semarang, 1994, hlm.674
I ’jioJi
vi
4
ajT J'J
u o ^ j\jLi;
' j t J j“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 2 8 )17
j j a J^ J j l i T {j a ^ J ^ a S . ^ -H Ij j
{©5
O jU - ii- H0^ V3 JU» VTj
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diridan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan
petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. ” (QS. A1 A’a ra f: 205)18
L® J»lkj 4ilTj
All! £ OJj
“Sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apayang kamu kerjakan. ”
(QS. A1 Ankabuut: 45)19 20
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah
on di waktu petang dan pagi hari".(QS. Ali Imran : 41)
17 Ibid., him. 273 18 Ibid., him. 256
4. Tujuan Zikir
Ada beberapa tujuan dalam zikir secara luas, minimal secara global mencakup tiga tujuan yaitu :
1) Taqorrub terhadap A1 lah
Seorang muslim yang berzikir kepada Allah berarti sedang berupaya mendekatkan diri kepada-Nya, hingga benar-benar merasa takut dan merelakan diri kembali menghadap-Nya.21
2) Menuju jalan Mardlatillah
Makna menuju jalan mardlatillah adalah menuju jalan keridaan Allah. Orang muslim yang menempuh jalan Ulahi dengan memperbanyak zikir dan telah menyerahkan dirinya kepada Allah serta mengikhlaskan niatnya maka seluruh kegiatannya dapat dinilai sebagai langkah menuju kepada keridaan Allah.22
3) Kemahabahan dan Kema’arifan
Zikir yang dilakukan terns menerus akan dapat membuahkan kemahabahan terhadap Allah. Dan Allah dengan sendirinya menjadi sangat mencintainya, juga menjadikan memperoleh anugerah ma’arifat. Seorang muslim hendaknya memperbanyak zikir sebagai tujuan dan sarana untuk mencurahkan kecintaan kepada Allah, sehingga tidak ada satupun yang boleh dicintai dari kecintaan kepada- Nya.23
21 Priyo, S. Hidayat, Mutiara dalam Kandungan Laailahaillallah: Ilmu Ketuhanan,
5. Manfaat Zikir
Segala sesuatu yang diperintahkan Allah tentunya mempunyai tujuan dan manfaat bagi manusia. Termasuk zikir tentunya juga mempunyai manfaat bagi kebaikan manusia. Adapun manfaat zikir
adalah sebagai berikut.
1) Mendatangkan keridhaan Allah SWT
3) Mengusir syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya
4) Membuat hati dan wajah berseri
5) Menimbulkan perasaan bahwa dirinya diawasi, sehingga mendorong
untuk selalu berbuat kebaikan.
6) Membuahkan kedekatan kepada Allah, seberapa jauh dia melakukan
zikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatanya kepada Allah dan seberapa jauh lalai melakukan zikir, sejauh itu jarak memisahkan
dengan Allah.
7) Membuat hati menjadi hidup, Ibnu taimiyyah Rahimahullah berkata :
“ Zikir bagi hati sama dengan air mata, maka bagaimana keadaan yang terjadi pada ikan jika ia berpisah dengan air?”
8) Hamba yang mengena Allah dengan cara berzikir disaat lapang, menjadikan dirinya tetep mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan.
9) Zikir kepada Allah dapat memudahkan kesulitan dan dapat
meringankan beban yang berat.
10) Membuat hati menjadi tenang seperti dalam surat Ar Ra'd:28 24
12.30
, 9 __ & /• 9 ' “liL & * 9 * t , 9 ^ 0 V>A
<L_UI
X i'ill <_1JI
j SA
jA»Ia3j) 1^—lxU
—II
Artinya “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram. ”
Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari-cari yang salah untuk mencapai ketenangan hdup diantaranya dengan mendengarkan musik yamg diharamakan Allah, minum khomar, obat terlarang dan lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan, yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan semu. Karena cara-cara yang mereka tempuh dilarang
Allah dan Rasulnya. Ingatlah Firman Allah di atas sehingga bila kita mendapatkan musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah hati akan menjadi tenang.23
Dengan berzikir jiwa akan menjadi tenang dan akan menciptakan
sifat-sifat sabar dan selalu berfikir positif kepada Allah, diri sendiri dan orang lain dan akan menimbulakan sifat optimis.26
B. Sikap Optimisme ibu hamil
1. Pengertian 25 26
25 http://www.Google.co.id. UKKI SISTIKOM Surabaya, 22 Agustus 2006.28 februari 2008 pukul 10.20.
Sikap mempunyai arti perilaku, gerak-gerik, tingkah laku dan sebagainya.27
Sikap juga diartikan sebagai tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungan dalam objek-objek psikologis.28
Dalam kaitannya dengan sikap optimisme ibu hamil mengharapkan bahwa kehamilannya dalam kondisi baik Dari pengertian tersebut optimis adalah keyakinan atas segala sesuatu dari
segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal. Arti optimis pada ibu hamil yakni suatu perasaan otonom, sehingga pengertian perilaku optimisme adalah kepercayaan pada diri sendiri, dan perasaan otonom diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam karena terpengaruh organg lain.
Optimis ibu hamil merupakan perilaku yang aktifitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dalam melakukan pemecahan masalah yang dihadapi. Sikap optimis akan membuat seseorang memeiliki identitas diri yang jelas, mempunyai otonomi yang lebih besar sehingga orang tersebut menunjukkan adanya perkembangan pribadi yang terintregasi dan lebih terkontrol dorongan-dorongannya. Dengan kepercayaan pada diri sendiri dan adanya perasaan otonom maka ibu hamil selalu
27 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991,hlm.938
berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal(bersifat penuh harapan).29
Optimis pada ibu hamil berkaitan dengan kesuksesan sebagai ibu, tidak membayangkan akan adanya kegagalan, namun menggali kemampuan baik dalam dirinya dan selalu berkeyakinan sukses,
selama itu disertai kerja keras dan tidak putus asa.
2. Kondisi riskan ibu hamil
Perilaku atau tindakan orang tua yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yang belum lahir meliputi dua segi yaitu perilaku secara fisik dan psikis(spiritual) atau perilaku jasmani dan rohani, yang masing-masing dapat berakibat langsung dan tidak langsung dalam
kandungan. Oleh karenanya bagi orang tua yang menghendaki agar perilakunya berpengaruh baik terhadap perkembangan anak yang di kandungnya maka hendaklah melakukan tindakan-tindakan atau perilaku yang bersifat mendidik, pengaruh kedaan fisik dan psikis ibu hamil akan berpengaruh besar terhadap perkembangan janin yang
dikandungnya misalnya ibu yang kecapaian, panas badannya itu akan berpengaruh terhadap anak dalam kandungannya.
Berbagai hasil pakar kejiwaan bahwa janin dalam kandungan telah mendapatkan pengaruh dari sikap emosi ibu yang mengandung, hal ini terbukti dalam perawatan kejiwaan bahwa ketika si anank
29
dalam kandungan keadaan keluarga pengaruh terhadap kesehatan mental si janin di kemudian hari.30
Oleh karena itu ibu hamil harus berperilaku edukatif terhadap janin antara lain dapat dilakukan dalam dua hal pertama mencegah kondisi fisik yang tidak menguntungkan misalnya kuatnya emosi,
stress, gelisah.kedua menciptakan menciptakan kondisi psikis ibu menguntungkan terhadap perkembangan janin, maka seorang ibu harus mempunyai pengetahuan mengenai cara menumbuhkan kualitas terpuji misalnya bersifat sabar, raj in, tawakal, sikap terpuji lainnya dengan cara menghilangkan kualitas-kualitas tercela seperti cemburu, sombong, dengki, hasut dan lain sebagainya.
Kewajaran yang dialami oleh ibu hamil pada awal tri semester mengalami ketidak kstabilan mental, karena pada waktu itu teijadi hal-hal diluar kebiasaan yang di sebabkan oleh faktor hormonal.
Kartini Kartono menyatakan, wanita-wanita hamil pada umumnya di hinggapi keingginan-keinginan dan kebiasaan yang aneh serta irrasional, yang disebut peristiwa ngidam, dan biasanya disertai emosi yang kuat, oleh sebab itu wanita-wanita itu menjadi sangat perasa,
sehingga mudah terganggu keseimbangan mentalnya.31
Untuk mengatasi hal-hal yang kurang di inginkan pada saat kehamilan maka perlu sekali suami dan lingkungan yang bersangkutan untuk menciptakan kondisi-kondisi yang menyenagkan dan jangan
10 Jalaludin Rahmat Dan Muhtargunda Atmaja, Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hlm.60
sampai terjadi ketergangguan emosi ibu hamil, menciptakan kondisi yang baik misalnya, seperti sabar, tawakal, ihlas, bahagia, tentram atau tidak merasa terbebani oleh kehamilannaya. Perilaku-perilaku yang lebih khusus lagi disesuaikaan dengan pola perkembangaan janin secara global dibedakan menjadi dua jenjang yaitu.32
1) Jenjang praruh
Pada masa kehamilan dimana janin pada masa itu sampai menginjak usia empat bulan dapat tumbuh dan baru akan merasa dan diakui kehidupanna setelah ditiupkah ruh kepadanya, jasad hidup yang telah berisi jaringan-jaringan organ akan berfungsi karenanya bersamaan itu pula akan ditetapkan baginya, rizki, ajal, bahagia dan celaka.
Oleh karena itu pada saat sebelum diberi ruh untuk mendapatkan jasad yang baik dalam arti yang sempuma seorang ibu menjaga kondisi fisik maupun psikis. Dari mula bertemunya sperma dan sel telur ibu dalam proses pembentukan fisik sang janin, maka seorang ibu jangan sampai minum obat selain resep dokter, agar terhindar dari kecacatan, dan kondisi jiwa harus distabilkan.semua itu jika tidak diperhatikan akan menyebabkan kefatalan pada anak. Namun
meskipun demikian ruh akan tetap menjadi rahasia Tuhan
Mengenai perilaku iu hamil yang beriman dan bertaqwa sewaktu merawat anak dalam kandungannya ini Umar Hasyim
mengatakan bahwa jangan berbuat dosa dan maksiat tetapi sebaliknya hendaknya mendekatkan diri kepada Allah, bertaubat, khusyuk, berpuasa sunnah, shalat, tahajud, zikir, membaca Al-quran dan wirid dan selalu berdo'a agar anak yang dikandungnya kelak menjadi anak yang saleh.
2) Jenjang pascaruh
Perilaku ibu terhadap anak yang dikandungnya pada masa ini semakin harus berhati-hati selain melakukan perawatan secara umum seperti pada jenjang praruh, maka perlu menambah dengan perilaku- perilaku khusus, pada masa ini antara ruh anak dan ibu telah dimungkinkan ada hubungan langsung sebagaimana jasad janin yang
dihubungkan dengan jasmani ibunya melalui plasenta, tali pusat merupakan tali kehidupan embrio. Didalamnya terdapat dua pembuluh darah yang membawa darah dari embrio ke plasenta dan sebauh pembuluh balik yang membawa darah dari plasenta kebayi. Pengalaman-pengalaman psikis ibu hamil dimungkinkan juga akan menjadi pengalaman bagi si janin, sehingga pada saat seperti itu ibu harus memiasakan melakukan sikap positif yang dapat menjaga kstabilan emosi serta bersifat memberi stimulan-stimulan kepada janin
27
3. Sikap optimis yang nampak dalam perilaku ibu hamil
Sikap optimis pada ibu hamil yang mempunyai ketakwaan terhadap Allah SWT maka optimis tersebut akan mempengaruhi ketenangan jiwa pada seseorang.
Adapun ketenangan-ketenagan jiwa itu dapat di uraikan sebagai berikut:
1) Tidak mudah emosi atau marah
Pada dasamya kemarahan bukanlah sikap buruk, bahkan pada saat-saat tertentu seseorang harus bisa marah, ada pun marah yang merupakan penyakit emosional adalah kemarahan yang dilakukan secara terns menerus hingga tanpa ada alasan pun sering marah. Sifat kemarahan yang seperti itu adalah penyakit jiwa yang menyebabkan banyak keburukan dan amal jahat. Dengan demikian kemarahan seperti itu harus ditekan atau di perlemah atau bisa juga dikatakan meminimalisasikan sehingga bisa mematuhi akal dan syariat islam. Sebab apabila ibu hamil mampu menahan diri dari marahnya akan didapatkan keberuntungan dalam dirinya sendiri
dan anak dalam kandungannya33 2) Mudah bergaul
Masalah pergaulan merupakan satu hubungan timbal balik yang dilakukan oleh seseorang atau individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok untuk
menjalin kerjasama yang baik diperlukan kemampuan untuk mencari relasi sebanyak mungkin yang bisa diandalka. Jika seseorang bisa melakukan penyesuaian diri tanpa kehilanhgan jatidiri dan bisa melakuakan pendekatan yang wajar untuk bekeija sama, akan lebih memugkinkan bagi dirinya untuk mencapai kesuksesan34
3) Tidak punya iri hati
Perasaan iri adalah dengki, dan hasut yaitu membenci nikmat Allah yang dianugerahkan kepada orang lain dengan tendensi agar nikmat tersebut lepas dari penerimanya, sebaliknya ia ingin nikmat tersebut jatuh ketangannya, perasaan dengki atau iri hati
merupakan keadaan pikiran yang membuat orang sakit jika orang lain dapat suatu nikmat atau kesenangan.
4) Percayadiri
Kemauan dapat dikatakan merupakan fondasi pertama dan utama untuk membangun percaya diri, karena percaya diri merupakan obat paling ampuh dalam menyembuhkan mental, yang salah satunya adalah rasa tidak percaya diri35
Agar kepercayaan diri itu kuat, hendaknya disertai dengan keyakinan pada diri sendiri, membuang rasa takut dan yakin akan berhasil, adanya dorongan seperti itu jiwa tidak mudah tergelincir,
34 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Puspa Swara, Jakarta,200,
dengan demikian kepercayaan pada diri sendiri adalah sifat kepribadian yang sangat menentukan dalam kehidupan seseorang. 5) Merasa bahagia
Kebahagiaan adalah lawan kesedihan, sedangkan kesedihan merupakan salah satu penyakit yang harus di hilangkan. Pada dasamya setiap orang pemah merasakan kesedihan, perasaan ini dapat muncul setiap saat dan dapat dirasakan oleh siapa saja. Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk dapat dilakukan adalah
mewaspadai dan berusaha menetralisir adanya kondisi mental negatif yang gejalanya sudah ada lebih dulu sebelum seseorang menghadapi situasi yang menimbulkan beban mental36
6) Sabar
Kesabaran ada dua macam yakni sabar atas hal-hal yang di
benci dan atas hal-hal yang dicintai.37 Dalam ajaran Islam bahwa Allah telah menganjurkan umat-Nya untuk bersabar dalam menghadapi segala hal dan jiwa orang Islam telah terpimpin oleh
hidayah Islam agar senantiasa melatih dirinya untuk mencapai tingakat kesabaran yang lebih tinggi dan menahan kemarahan. Sesuai dengan firman Allah dalam QS.Ali Imron : 134 sebagai
berikut:
^1/vaJlj »T/uJI (jj a a x ) jiojT
1
<U)lj ^ l l J l
^ji
SljtJlj JaliJl
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang menajkahkan (hartanya)
baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya memaafkan (kesalahannya) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan (Q.S. Ali imron : 134)38
7) Syukur
Bersyukur adalah kunci kunci bertambahnya rejeki dan keberkahan yang Allah turunkan kepada hamba-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari orang Islam harus sering mengucapkan kata- kata syukur karena bersyukur kepada Tuhan dalam keadaan nikmat
dan dalam keadaan tertentu, baik ketika suka maupun duka lapang maupun sempit.
C. Hubungan zikir terhadap sikap optimisme
1. Faktor yang mempengaruhi optimis.
a. Faktor dari dalam Ibu Hamil
Faktor dari dalam ibu hamil adalah antara lain faktor kematangan usia, semakin tua semakin cenderung optimis, faktor dari dalam yang sangat menentukan perilaku optimis adalah kekuatan iman
dan ketakwaan kepada Allah SWT. Bagi ibu hamil yang memiliki kepercayaan dan keyakinaan yang kuat terhadap agama, mereka
cenderung untuk memiliki sifat optimis yang kuat, karena perkembangan seseorang dengan yang lain kemungkinan besar tidak sama, oleh karena itu setiap orang yakin bahwa dirinya tidak akan kenai beban atas perbuatan yang dilakuakan orang lain. Manusia pada
hakikatnya mempunyai kehendak yang bebas, Sehingga perilakunya tergantung pada pilihannya sendiri39
b. Faktor dari luar Ibu Hamil 1) Faktor kebudayaan
Dalam masyarakat yang maju dan kompleks, maka tuntutan hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya optimis di banding masyarakat yang sederhana.
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang memberikan dorongan setiap orang untuk memeluk dan mengikuti pendidikan agama yang ada. Apabila lingkungan ditunjang oleh pemimpin yang baik dan kesempatan yang memadai, kemungkinan besar hasilnya bisa menjadi baik. Sejalan dengan pemyataan bahwa maju mundumya suatu kaum tergantung sebagian besar kepada
pendidikan yang berlaku dalam lingkungan.40 2) Pengaruh Keluarga
39 Aburrahman Saleh Abdullah, Teori - Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran, Rineka Cipta, Jakarta, 1994,hlm.l84
Adapun pengaruh keluarga terhadap optimisme ibu hamil
adalah meliputi aktifitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan kebiasaan-kebiasaan, bahkan sampai pada cara
hidup keluarga berpengaruh terhadap optimis ibu hamil. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama untuk memenuhi kebutuhan anaknya.41
Sikap optimis ibu hamil selalu melindungi bayinya, terutama ibu akan menunjukkan perilaku yang meliputi kesehatan ibu,
pengaturan makan. Adapun perilaku psikis meliputi segala macam aktifitas keagamaan.42
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa faktor dari dalam dan dari luar diri ibu hamil akan mempengaruhi perkembangan sikap optimis pada ibu hamil.
2. Zikir dan pengaruhnya terhadap Sikap Optimisme Ibu Hamil
Dalam kehidupan manusia sehari-hari ditentukan aneka ragam cara dalam menghadapi masalah atau keadaan yang kurang menyenangkan. Al-
Qur’an sebagai pedoman umat Islam sungguh-sungguh memerintahkan manusia untuk selalu ingat kepada Allah (zikir) karena dengan zikir manusia akan memperoleh banyak manfaat baik secara fisik maupun
secara psikis. Dengan zikir manusia akan memiliki hati yang bersih, sehingga ia mampu untuk mengatur hati dan pikiranya dalam berbicara, berfikir dan bersikap. Selain itu zikir juga dapat meningkatkan
41 A.D.Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al-Ma'arif, Bandung, 1989,him.237
Dalam dunia tasawuf zikir mempunyai kedudukan signifikan, zikir kepada Allah mempunyai sentral amaliah hamba yang beriman, karena zikrullah adalah keseluruhan getaran hidup yang digerakkan oleh kalbu dalam totalitas ilahiah.
Totalitas ilahiah inilah yang mempengaruhi aktifitas, gerak-gerik hamba, kediaman dan kontemplasi hamba, karena itulah kaum sufi memandang bahwa zikir mempunyai peranan penting dalam upaya mengobati penyakit hati.43 44
Dengan berzikir saat ibu hamil dapat memupuk tata optimisme di dalam diri, dan menjauhkan dari sifat pesimis, adanya sifat yakin bahwa anak dalam kandungannya kelak akan menjadi yang seperti ia harapkan. Zikir merupakan sugesti psikologis dimana ketika kita melakukan zikir seolah-olah ada kekuatan di belakang kita yang mendukung dan mendorong untuk terns berusaha meraih apa yang hendak kita raih atau kita cita-citakan.
Sikap optimis bagi ibu hamil sangatlah diperlukan karena pada
waktu hamil adalah waktu perkembangan manusia yang paling singkat dari pada perkembangan-perkembangan yang lain, banyak hal yang pentig yang terjadi nantinya akan berpengaruh bagi perkembangan pada
masa-43 Arda Dinata, http://www.Google.co.id. Zikir Tingkatkan Imunitas, 28 februari 2008 pukul 10.20
44 M. Solihin, Melacak Pemikiran Tasawuf Di Nusantara, PT. Raja Gramedia, Jakarta, 2005, hlm.229
masa selanjutnya selama rentang kehidupan baik itu pengaruh positif maupun negatif.
Sebagai ibu hamil tidak lepas berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat ibu sedang hamil dituntut untuk melakukan, shalat, puasa, i'tikaf, puasa dll sesuai dengan kemampuannya agar mempunyai sikap optimis dalam menghadapi kecemasan dalam menghadapi kehamilan menuju kelahiran yang pada akhimya terciptalah
situasi yang optimis pada diri ibu hamil, dalam menghadapi kegonjangan waktu hamil, maka peran keluarga, serta lingkungan sangat dibutuhkan, begitu pula peranan agama yang dikatakan upaya-upaya psikis tidak boleh diabaikan, karena peranan keagamaan tumbuh sejalan dengan perkembangan pada waktu ibu hamil, karena pada saat hamil emosi
semakin meningkat dan tidak stabil, selalu mengingat kepada Allah melalui zikir-zikir kepada-Nya agar jiwa selalu tenang dan tentram., sehingga pada akhimya ibu hamil akan memiliki sikap optimis pada
kehamilannya, karena pada dasamya setiap ibu hamil ada perasaan khawatir dan untuk menghilangkan perasaan itu dngan cara mempertebal keimanan dan selalu menginggat Allah dengan melaksanakan perintah-
perintahnya.
Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu hamil dapat menunjang perkembangan sifat bawaan, sedangkan kondisi yang tidak baik dapat
sifat bawaan sangat di pengaruhi oleh kondisi lingkungan.45 Jadi jelaslah zikir merupakan faktor penting pada saat ibu hamil, yang akan membangkitkan semangat kehidupan jiwa seseorang. Ibu hamil yang sering melakukan zikir akan merasa optimis bahwa segala sesuatu yang ia harapkan dengan berusaha keras dan melalui campur tangan Tuhan apa
yang ia harapkan akan terwujud. Seperti yang dikatakan Sayyid Mustofa : “Tidak ada suatu penyebabpun yang mampu mengurangi jumlah problem dalam kehidupan manusia seperti yang di perankan optimisme, ciri-ciri kebahagiaan itu lebih tampak pada wajah-wajah orang optimis, tidak saja dalam hal kepuasan tetapi juga seluruh kehidupan baik dalam situasi yang positif maupun keadaan negatif di setiap saat sinar kebahagiaan menerangi jiwa optimisme”46
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara zikir
dan sifat optimisme pada ibu hamil sangat berkaitan, keduanya berdasar pada Perintah Allah yang terdapat dalam Al-Quran, berzikir adalah merupakan contoh perwujudan sikap ketaqwaan.
Ibu hamil yang sering melakukan zikir tentunya akan menjaga
lesan, hati dan perbuatannya agar tidak menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan oleh Allah dan segala ucapan perbuatan tiada terganggu atau merasa dirugikan. Akhimya zikir merupakan hal yang sangat penting bagi manusia yang beriman, karena akan memupuk sikap optimis dan
keyakinan yang tinggi pada diri manusia, lebih dari itu zikir bagi ibu hamil mempunyai peranan penting bagi pembentukan mental ibu maupun janin, sehinga menimbulkan sikap optimisme bagi perkembangan anaknya.
45 Elisabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembamgan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan, Terj Rita Managsang, Erlangga, Jakarta, 1996, hlm.28-29
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENYAJIAN DATA
A. Laporan Hasil Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Desa Tawangsari
Desa Tawangsari merupakan objek penelitian dari sekripsi ini, Desa Tawangsari adalah termasuk Desa yang terpencil di wilayah Kecamatam Tembarak, Kabupaten Temanggung. Desa tawngsari pada
mlanya adalah suatu Desa yang terpecah-pecah yang terdiri dari 3 desa diantaranya:
- Dusun Jokopati dan Dalem menjadi satu Desa dan di kepalai seorang
Kepala Desa
Dusun Kesingan dan Malangan menjadi satu Desa yang di Kepalai oleh seorang Kepala Desa
- Gondangan dan Genayan menjadi satu Desa yang di Kepalai oleh satu
Kepala Desa
Dari beberapa desa diadakan persatuan yang dimulai dari
persetujuan dari masing-masing Kepala Desa, dari hasil kesepakatan tersebut maka diberi nama DesaTawangsari, yang artinya gabungan dari
beberapa Desa sekarang Desa Tawangsari memepunyai 6 Dukuh yang
terdiri dari Dukuh Dalem, Dukuh Jokopati, Dukuh Kesingan, Dukuh Malangan, Dukuh Kesingan, Dukuh Gondangan dan Dukuh Genayan.dari kesepakatan dari kesepakatan tersebut maka dipilihlah Bapak Singo
Desa Tawangsari termasuk Desa yang masih Tertinggal dan masih bantyak mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti beras yang turun 3 bulan sekali, BLT, ASKESKIN, seiring dengan kemajuan zaman Desa Tawangsri yang sebagian besar bekerja sebagai petani sudah mengalami kemajuan dengan ditandai dengan berbagai kegiatan seperti Karang Taruna, IPNU-IPPNU kelompok Pengajian dan adanya Peringatan hari
besar Nasional dan lain-lain
Adapun sampai sekarang di tahun 2007 jumlah total penduduk Desa Tawangsari ada 2051 jiwa, yang terdiri dari 1061 orang laki-laki,
990 orang perempuan, dan 481 kepala keluarga.
2. Bidang Pemerintahan
Kepala Desa dan perangkat Desa Tawangsari berusaha untuk bekerja sesuai UU no 2 tahun 1999 tentang Pemerintahan Desa, serta Peraturan-Peraturan Deerah kabupaten Temanggung tentang Pengaturan
Desa.
Laksono sebagai Kepala Desa Tawangsari yang pertama yang berasal dari Dukuh G ondangan.
Adapun Pemerintahan Desa Tawngsari terdiri dari:
Kepala desa : Hadi sumantoro Perangkat desa
d. Kaur KU : Musyarif e. Kadus dukuh genayan : Muh danari
f. Kadus dukuh gondangan : Farikin
g- Kadus dukuh kesingan : Muhtadi h. Kadus dukuh malangan : Muh syaffi i. Kadus dukuh dalem : Sarwani
j- Kadus dukuh jokopati : Suwamo Adapun sarana pemerintahan sebagai berikut
a. Balai Desa : 1 Buah b. Kantor sekertariatan : 1 buah c. Balai dusun : 2 Buah
d. Kendaraaan dinas : 1 buah sepeda motor
Sumber Pendapatan Desa
Guna menunjang rencana operasional tahunan dan program pemerintah pembangunan Desa dan Kemasyarakatan tidak lepas dari dana pembiayaan (sumber pendapatan desa) sumber-sumber tersebut diperoleh
d a ri:
a. Hasil kekayaaan Desa b. Hasil dari Gotong Royong
c. Hasil-hasil pendapatan Desa yang sudah Syah d. Sumbangan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten
4. Letak Geografis dan Luas Wilayah
d. Batas sebelah Selatan desa Purwodadi e. Batas sebelah Utara desa Greges Adapun Luas Wilayahnya
a. Tanah Sawah : 29,710 ha b. Tanah kering
- Tegal / ladang : 115.410 ha c. Pemukiman : 16,010 ha d. Tanah perkebunan Rakyat : 3 ha e. Tanah Kas Desa : 77 ha f. Tana Lapang : 06 ha g. Perkantoran pemerintah : 05 ha
5. Bidang Agama
Pemeluk Agama
Hampirl00% pendudik desa Tawangsari beragama Islam
Agama Islam : 2051 - Agama Kristen :
-Agama Katolik : -Agama Budha : -- Agama Hindu : -Sarana tempat ibadah
b. Mushola c. Gereja d. Wihra
: 8 buah
e. Kelompok pengajian : 3 Tempat 6. Kelompok yasinan
6. Bidang Pendidikan
: 8 Tempat
a. Jumlah TK : 1 buah
b. Jumlah SD/MI c. Jumlah SLTP d. Jumlah SLTA
: 1 Buah
e. Jumlah TPQ / TPA : 2 Tempat f. Lembaga pendidikan Agama
7. Bidang Kesehatan
a. Sarana kegiatan kesehatan
: 8 Buah
- Poliklinik desa/balai pengobatan : 1 Unit - Posyandu : 5 Unit
- Bidan Desa : 1 Orang - Jumlah dukun terlatih : 3 Orang b. Bentuk kegiatan di bidang kesehatan
Di Desa Tawangsari Setiap bulan sekali diadakan kegiatan posyandu, dan di sela-sela posyandu di adakan penyuluhan tentang
Adapun bagi ibu-ibu hamil muda biasanya mendapatkan
penyuluhan baik mengenai kesehatan bagi bayi dalam kandungan
maupun berkaitan dengan suntikan-suntikan yang diperlukan ataupun resiko umur bagi ibu-ibu hamil
c. Struktur Organisasi di bidang kesehatan :
1) Ketua Nur Khosiyati
2. Ketua kelompok kerja I ( Pokja I ) Ari krismiyati 3. Ketua kelompok keija II ( Pokja II)
8. Mata Pencaharian Penduduk
Mahmudah
a. Petani pemilik tanah 788 Orang
b. Buruh Tani 545 Orang
c. Buruh / swasta 28 Orang d. Pegawai Negeri 21 Orang
e. Pedagang 66 Orang
f. Petemak 2 Orang
g. Montir 4 Orang
h. Sopir 17 Orang
i. Ojek 18 Orang
j. Bidan
9. Organisasi Kemasyarakatan
2 Orang
e. LPMG kamg taruna
d. Industri Alat rumah Tangga e. Industri bahan bangunan
f. Waning kelontong g. Angkutan
h. Pedagang pengumpul / Tengkulak
i. Usaha petemakan 12. Kelembagaan Keamanan
a. Jumlah pos kampling
b. Jumlah hansip : 41 orang
B. Penyajian Data
Seperti telah disajikan pada uraian sebelumnya bahwa jumlah ibu-ibu hamil di Desa Tawangsari ada 20 Orang. Oleh karena itu semua ibu hamil di jadikan reponden dalam penelitian ini.
Tujuan dari penelitiaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui Perilaku Zikir Ibu Hamil di Desa Tawangsari, Kec Tembarak, Kab Temanggung
2. Untuk mengetahui sikap Optimisme Ibu Hamil di Desa Tawangsari, Kec Tembarak, kab Temanggung
3. Untuk mengetahui pengaruh Zikir Terhadap Optimisme Ibu Hamil di
Desa Tawangsari, Kec Tembarak, Kab Temanggung
Maka langkah awal memenuhi tujuan tersebut adalah mengumpulkan data, di bawah ini penulis sajikan beberapa data yang berhasil penulis olah menjadi
bentuk tabel dibawah in i:
TABELI
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No Nama Ibu Hamil Umur
1 Khusnul khotimah 20 Tahun
2 Nok Njilah 33 Tahun
3 Rahmawati agustini 23 Tahun
4 Toipah 35 Tahun
5 Muayanah 20 Tahun
7 Marfu'ah 26 Tahun
8 Caturyani 24 Tahun
9 Suyani 24 Tahun
10 Emi sutriyati 20 Tahun
11 Umiyati 22 Tahun
12 Tri wahyuni 19 Tahun 13 Siti Khotijah 34 Tahun
14 Rubiyati 30 Tahun
15 Umi salamah 39 Tahun
16 Lae la 20 Tahun
17 Tatik 20 Tahun
18 Endang Sobariyah 24 Tahun 19 Luk-luk atun Nafisah 23 Tahun
20 Umi Kulsum 23 Tahun
Untuk mendapatkan data dari ibu-ibu hamil tentang perilaku zikir. Penulis membuat anbgket yang disebar ke responden, angket tersebut terdiri dari 10
item soal,yang sesuai dengan indikator zikir, dengan 3 altematif jawaban
TABELII
HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU ZIKIR
No Nama Responden Jawaban
A B C
1 Khusnul Khotimah 3 7 0
2 Nok Njilah 5 4 1
3 Rahmawati Agustini 2 8 0
4 Toipah 5 4 1
5 Muayanah 3 6 1
6 Nafisah 3 6 1
8 Caturyani 7 3 0
9 Suyani 4 4 2
10 Emi Sutriyati 2 6 2
11 Umiyati 4 6 0
12 Tri Wahyuni 4 6 0
13 Siti Khotijah 4 6 0
14 Rubiyati 5 5 0
15 Umi Salamah 2 5 3
16 Laela 6 3 1
17 Tatik 2 5 3
18 Endang Sobariyah 2 8 0
19 Luk-Luk Atun Nafisah 4 4 2
20 Umi Kulsum 5 4 1
Untuk mengetahui skor tentang perilaku zikit pada tabel, maka penulis mengambil prosedur sebagai berikut:
a. Memberi nilai 3 untuk setiap jawaban item yamg berkode a b. Memberi nilai 2 untuk setiap jawaban item yang berkode b
c. Memberi nilai 1 untuk setiap jawaban item yang berkode c
Untuk mendapatkan data dari ibu-ibu hamil tentang Optimisme ibu hamil. Penulis membuat angket yang disebar ke responden, angket tersebut terdiri dari 10 item soal,yang sesuai dengan indikator Optimisme ibu hamil,
dengan 3 altematif jawaban
TABEL III
HASIL ANGKET TENTANG OPTIMISME IBU HAMIL
No Nama Responden awaban
A B C
No Nama Responden awaban
A B C
2 NokNjilah 5 5 0
3 Rahmawati Agustini 4 4 2
4 Toipah 6 0 4
5 Muayanah 7 1 2
6 Nafisah 5 4 1
7 Marfu'Ah 7 2 1
8 Caturyani 7 3 0
9 Suyani 6 2 2
10 Emi Sutriyati 5 4 1
11 Umiyati 7 1 2
12 Tri Wahyuni 7 2 1
13 Siti Khotijah 6 3 1
14 Rubiyati 6 3 1
15 Umi Salamah 4 4 2
16 Laela 8 1 1
17 Tatik 3 6 1
18 Endang Sobariyah 7 3 0
19 Luk-Luk Atun Nafisah 6 3 1
20 Umi Kulsum 6 3 1
Untuk mengetahui skor tentang optimisme ibu hamil pada tabel, maka
penulis mengambil prosedur sebagai berikut:
No Responden
item Jawaban Nilai
JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C 3 2 1
1 A B A B B B B B B A 3 7 0 9 14 0 23
2 A A A B B B A B C A 5 4 1 15 8 1 24
3 B B B B B A B B B A 2 8 0 6 16 0 22
4 B B A B A C A B A A 5 4 1 15 8 1 24
5 A B B B A B C B B A 3 6 1 9 12 1 22
6 B B A B B A B B C A 3 6 1 9 12 1 22
7 A A A B A A B B B A 6 4 0 18 8 0 26
8 A A A B A B B A A A 7 3 0 21 6 0 27
9 A B B B A C C A B A 4 4 2 12 8 2 22
10 B B A B B C C B B A 2 6 2 6 12 2 20
11 A A A B B B B B B A 4 6 0 12 12 0 24
12 B A A B A B B B B A 4 6 0 12 12 0 24
13 A B A B B B A B B A 4 6 0 12 12 0 24
14 A B A B A A B B B A 5 5 0 15 10 0 25
15 B B A C B C B B C A 2 5 3 6 10 3 19
16 B A A B A A C B A A 6 3 1 18 6 1 25
17 B B A C B C B B C A 2 5 3 6 10 3 19
18 B B A B B B B B B A 2 8 0 6 16 0 22
19 A B A B B C B A C A 4 4 2 12 8 2 22
No item Jawaban Nilai JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C 3 2 1
1 A A B C c A A A A A 7 1 ? 21 2 2 25
2 A A A B B B A B A B 5 5 0 15 10 0 25
3 B A B c c B a A a b 4 4 2 12 8 2 22
4 A A A C c C A A A C 6 0 4 18 0 4 22
5 A A A C c A A B A A 7 1 2 21 2 2 25
6 A A A C B B A B A B 5 4 1 15 8 1 24
7 A A A C B B A A A A 7 2 1 21 4 1 26
8 A A B B B A A A A A 7 3 0 21 6 0 27
9 A A A C C A B A A B 6 2 2 18 4 2 24
10 B A B C B A B A A A 5 4 1 15 8 1 24
11 A A B C C A A A A A 7 1 2 21 2 2 25
12 B A A C B A A A A A 7 2 t 21 4 1 26
13 A A A C B B A A A B 6 3 1 18 6 1 25
14 A A B C B A A B A A 6 3 t 18 6 1 25
15 A A B C C B B A A B 4 4 2 12 8 2 22
16 A A A B C A A A A A 8 1 1 24 2 1 27
17 A A B C B B A B B B 3 6 1 9 12 1 22
18 A A A B B A B A A A 7 3 0 21 6 0 27
Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban- jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan. Adapun dalam tujuan ini,
sebagaimana yang telah disebutkan dalam bab pendahuluannya yaitu :
1. Untuk mengetahui mengetahui perilaku zikir ibu hamil di Desa Tawangsari.
2. Untuk mengetahui tingkat optimisme ibu hamil di Desa Tawangsari
3. Untuk mengetahui Seberapa jauh pengaruh zikir terhadap optimisme ibu hamil di Desa Tawangsari.
A. Analisis Pertama
Analisa tentang data perilaku zikir, analisa ini di bagi dalam 4 cara, yaitu :
1. Analisa Penilaian Data
Untuk mencari nilai dari jawaban-jawaban, yaitu dengan mengalikan frekuensi A dengan bobot C yang ditentukan, begitu pula dengan nilai B dan C, di sini ditentukan bahwa :
a. Ibu-ibu hamil yang menjawab A diberi nilai 3 b. Ibu-ibu hamil yang menjawab B diberi nilai 2
c. Ibu-ibu hamil yang menjawab C diberi nilai 1
Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para ibu-ibu hamil nilai yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada perilaku zikir ibu-ibu hamil desa Tawangsari. Untuk lebih jelasnya penuis sajikan dalam bentuk tabel:
TABEL VI
DATA TENTANG PERILAKU ZIKIR
No Nama Rcsponden Jawaban Jumla Jumlah
Nilai
A B C A B C
1 Khusnul Khotimah 3 7 0 9 14 0 23
2 Nok Njilah 5 4 1 15 8 1 24
3 Rahmawati Agustini 2 8 0 6 16 0 22
4 Toipah 5 4 1 15 8 1 24
5 Muayanah 3 6 1 9 12 1 22
6 Nafisah 3 6 1 9 12 1 22
7 Marfu'Ah 6 4 0 18 8 0 26
8 Caturyani 7 3 0 21 6 0 27
9 Suyani 4 4 2 12 8 2 22
10 Emi Sutriyati 2 6 2 6 12 2 20
11 Umiyati 4 6 0 12 12 0 24
12 Tri Wahyuni 4 6 0 12 12 0 24 13 Siti Khotijah 4 6 0 12 12 0 24
14 Rubiyati 5 5 0 15 10 0 25
15 Umi Salamah 2 5 3 6 10 3 19
16 Lae la 6 3 1 18 6 1 25
17 Tatik 2 5 3 6 10 3 19
18 Endang Sobariyah 2 8 0 6 16 0 22 19 Luk-Luk Atun Nafisah 4 4 2 12 8 2 22