• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot utilissima P.) Dengan Metode Basah (Adebiyi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot utilissima P.) Dengan Metode Basah (Adebiyi)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sumber hayati yang banyak terdapat di Indonesia dan potensial untuk dikembangkan serta digunakan dalam industri farmasi adalah pati. Indonesia sangat kaya akan jenis tanaman penghasil pati seperti singkong. Saat ini

pemanfaatan singkong sebagai tanaman penghasil pati hanya sekitar 10% dari total pemanfaatan singkong sebagai bahan makanan dan industri lain. Dengan

teknologi proses produksi yang digunakan petani atau industri kecil selama ini, pati singkong belum dapat memenuhi kebutuhan dan persyaratan di industri farmasi (Rukmana, 2002).

Pati singkong sudah sejak lama diproduksi di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi hanya sebagian kecil saja yang diproduksi dengan kualitas pharmaceutical grade. Selain itu pati singkong memiliki manfaat yang besar

untuk bahan makanan, maka pemanfaatannya dalam bidang farmasi terabaikan. (Rukmana, 2002).

Pati adalah polisakarida alami dengan bobot molekul tinggi yang terdiri dari unit-unit glukosa. Umumnya pati mengandung dua tipe polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah komponen pati yang mempunyai

rantai lurus dan larut dalam air, umumnya amilosa menyusun pati 17 - 21 %, terdiri dari satuan glukosa yang bergabung melalui ikatan 1,4-α-glikosida dan

amilopektin adalah suatu polisakarida yang jauh lebih besar dari amilosa yang mengandung 1000 satuan glukosa atau lebih per molekul yang dihubungkan dengan ikatan 1,6-α-glikosida (Fessenden dan Fessenden, 1991).

(2)

2

Penggunaan pati dalam bidang farmasi terutama pada formula sediaan

tablet, baik sebagai pengisi, penghancur maupun sebagai bahan pengikat (Alanazi, dkk., 2008). Pati yang sering digunakan di industri farmasi ada dua macam yaitu

pati alami dan pati termodifikasi. Pati dalam bentuk alami (native starch) adalah pati yang dihasilkan dari sumber umbi-umbian dan belum mengalami perubahan sifat fisik dan kimia atau diolah secara kimia-fisika. Pati ini banyak digunakan di

industri makanan dan farmasi sebagai bahan pengisi (filler) dan pengikat (binder) dalam pembuatan tablet, pil dan kapsul. Namun, pati ini mempunyai dua

keterbatasan besar dalam membentuk tablet yang baik, yaitu tidak mempunyai daya alir (fluiditas) dan kompaktibilitas. Oleh karena itu pati jenis ini belum banyak dipakai dalam formulasi tablet (Whistler, 1984).

Menurut Koswara (2006), pati yang belum dimodifikasi mempunyai beberapa kekurangan yaitu membutuhkan waktu pemasakan yang lama (membutuhkan energi tinggi), pasta yang terbentuk keras dan tidak bening,

sifatnya terlalu lengket, tidak tahan dengan perlakuan asam, kekentalannya rendah, kelarutannya rendah dan kekuatan pengembangnya juga rendah.

Kendala-kendala tersebut menyebabkan penggunaan pati terbatas dalam industri pangan, maka dikembangkan teknologi untuk memodifikasi pati sehingga diperoleh pati yang mempunyai karakteristik yang lebih baik.

Pati termodifikasi diperoleh dengan menggunakan asam anorganik maupun asam organik dimana gugus hidroksilnya telah diubah melalui reaksi

antara alkohol dan asam karboksilat (Fleche, 1985). Asam sitrat merupakan asam makanan yang paling sering digunakan. Asam sitrat mudah didapat, melimpah, relatif tidak mahal, sangat mudah larut, memiliki kekuatan asam yang tinggi,

(3)

3

tersedia sebagai granul halus, mengalir bebas, tersedia dalam bentuk anhidrat dan

monohidrat berkualitas makanan. Asam sitrat monohidrat mencair pada suhu 100oC. Asam ini kehilangan air pada suhu 60oC, menjadi anhidrat pada suhu

130oC (Siregar dan Wikarsa, 2010).

Pada penelitian Adebiyi dan kawan kawan (2011), pati sitrat dibuat dengan mereaksikan pati kecondang (Tacca involucrata) dan asam sitrat pada

temperatur yang tinggi. Ketika asam sitrat dipanaskan, akan mengalami dehidrasi dan membentuk anhidrida. Kemudian sitrat anhidrida dapat bereaksi dengan pati

dan menghasilkan pati sitrat. Pati sitrat tidak larut dalam air tetapi memiliki sifat alir dan daya pengembang yang baik.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti tertarik untuk memodifikasi pati

singkong secara kimia dengan metode Adebiyi dengan variasi asam sitrat sehingga dapat digunakan baik sebagai pengisi, penghancur maupun sebagai

bahan pengikat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah pati singkong dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pati

sitrat?

b. Apakah variasi jumlah asam sitrat berpengaruh terhadap karakteristik pati

sitrat secara kualitatif?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

(4)

4

a. Pati singkong dapat digunakan sebagai bagan dasar pembuatan pati sitrat.

b. Variasi jumlah asam sitrat berpengaruh terhadap karakteristik pati sitrat secara kualitatif

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hipotesis di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk dapat menggunakan pati singkong sebagai bahan dasar pada pembuatan pati sitrat.

b. Untuk mengetahui karakteristik pati sitrat secara kualitatif dengan adanya variasi jumlah asam sitrat terhadap pati singkong.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bahwa pati singkong dapat dimodifikasi menjadi pati sitrat dan dengan

konsentrasi asam sitrat yang terbaik dan dapat digunakan dalam pembuatan pati sitrat.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi memandang perlunya meningkatkan kapasitas dan daya saing global perguruan tinggi melalui

Daripada menulis buku, pengarang dapat memanfaatkan waktunya untuk memberikan jasa.. konsultasi ke perusahaan bisnis, imbalan jasa konsultasi ini disebut

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.7 Menunjukkan sikap

anggaran biaya pencetakan pita cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, apabila telah ditetapkan sebagai pencetak pita cukai dan tidak melakukan pekerjaan pencetakan pita cukai

Sehubungan dengan surat nomor 811ProclDir-PPAl2012 tertanggal 1 Maret 2012 perihal Rencana Umum Pengadaan, dan menyusuli surat kami kepada Direktur Pengelolaan dan..

Domain Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa untuk Mencapai Kompetensi Teknik dan Bentuk

Lingkup Pekerjaan : Pengadaan Jasa Penyelenggaraan Sistem PDE Kepabeanan Impor, BC 2.3 Impor, Ekspor dan Manifes dalam rangka penyelesaian formalitas pabean atas

dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Departemen Keuangan melalui website www.lpse.depkeu.go.id. Pendaftaran dan pengunduhan