• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efek Musik "Canon Rock" dan "Canon Major" terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Efek Musik "Canon Rock" dan "Canon Major" terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Wanita Dewasa."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK MUSIK “CANON ROCK” DAN “CANON IN D

MAJOR” TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA

WANITA DEWASA

Ivana Lola Sutanto, 2015

Pembimbing I: Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Pembimbing II: Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Latar Belakang. Musik memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari meski kadang tidak disadari. Musik dapat memengaruhi kerja dari tubuh.

Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” terhadap penurunan tekanan darah, serta apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan “Canon in D Major” pada wanita dewasa.

Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental semu dengan metode cross-over dan rancangan pre-test dan post-test, serta menggunakan analisis data menggunakan uji t berpasangan dan uji t independen. Hasil. Rerata tekanan darah setelah mendengar “Canon Rock”, sebesar 102,33 mmHg (SD+8,604)/64,93 mmHg (SD+7,381), lebih rendah dibandingkan rerata tekanan darah sebelum mendengar “Canon Rock”, sebesar 109,30 mmHg (SD+9,820)/67,20 mmHg (SD+7,218), dengan penurunan yang sangat signifikan (p<0,01) untuk tekanan sistolik dan signifikan (p<0,05) untuk tekanan diastolik. Rerata tekanan darah setelah mendengar “Canon in D Major”, sebesar 98,93 mmHg (SD+7,969)/63,63 mmHg (SD+8,079), lebih rendah dibandingkan dengan rerata tekanan sistolik sebelum mendengar “Canon in D Major”,sebesar 112,27 mmHg (SD+10,041)/68,13 mmHg (SD+8,916), dengan penurunan yang sangat signifikan (p<0,01). Rerata penurunan tekanan darah musik “Canon Rock”, sebesar 6,97 mmHg (SD+4,429)/2,27 mmHg (SD+5,271), lebih rendah dibandingkan rerata penurunan tekanan darah musik “Canon in D Major”, sebesar 13,33 mmHg (SD+5,454)/4,50 mmHg (SD+7,408), dengan perbedaan nilai keduanya sangat signifikan (p<0,01) untuk tekanan sistolik dan tidak memiliki perbedaan nilai yang bermakna antara keduanya (p>0,05) untuk tekanan diastolik. Simpulan. Musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah, serta musik “Canon Rock” tidak lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan “Canon in D Major” pada wanita dewasa.

(2)

ABSTRACT

COMPARISON THE EFFECT OF “CANON ROCK” MUSIC AND “CANON

IN D MAJOR” ON DECREASING BLOOD PRESSURE ON ADULT WOMEN

Ivana Lola Sutanto, 2015

Tutor I : Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Tutor II : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Background. Music has an important role in our daily life although sometimes we don’t realize it. Music can affect the works of body.

Objectives. This study is conducted the effect of “Canon Rock” and “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women, and whether “Canon Rock” is more effective than “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women.

Methods. This study used experimental quasi with cross-over method and pre-test and post-pre-test design, and used paired t pre-test and independent t pre-test for the data analyze.

Results. Mean blood pressure after hearing “Canon Rock”, which at 102.33 mmHg (SD+8.604)/64.93 mmHg (SD+7.381), was lower than before hearing “Canon Rock”, which at 109.30 mmHg (SD+9.820)/67.20 mmHg (SD+7.218), with highly significant decreased (p<0.01) for systolic pressure and significant decreased (p<0.05) for diastolic pressure. Mean blood pressure after hearing “Canon in D Major”, which at 98.93 mmHg (SD+7.969)/63.63 mmHg (SD+8.079), was lower than before hearing “Canon in D Major” with highly significant decreased (p<0.01). Mean decreased blood pressure for “Canon Rock”, which at 6.97 mmHg (SD+4.429)/2.27 mmHg (SD+5.271), was lower than mean decreased blood pressure for “Canon in D Major”, which at 13.33 mmHg (SD+5.454)/4.50 mmHg (SD+7.408), with highly significant difference (p<0.01) for mean decreased systolic pressure and had not significant difference (p>0.05) for diastolic pressure.

Conclusions. “Canon Rock” and “Canon in D Major” decreased blood pressure on adult women and “Canon Rock” was not more effective than “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penelitian 2

1.4.1 Manfaat Akademis 2

1.4.2 Manfaat Praktis 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Musik 7

(4)

2.1.4.1 Sejarah 12 2.1.4.2 Pengaruh Musik terhadap Manusia 13

2.2 Anatomi Telinga dan Otak 14

2.2.1 Telinga 14

2.2.2 Otak dan Batang Otak 16

2.2.2.1 Sistem Neurohormonal Otak 17

2.2.2.2 Sistem Limbik 18

2.2.2.3 Gelombang Otak 18

2.2.2.4 Jaras Pendengaran 20

2.3 Tekanan Darah 22

2.3.1 Definisi 22

2.3.2 Klasifikasi 22

2.3.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah 23

2.3.3.1 Curah Jantung 23

2.3.3.2 Tahanan Perifer Total 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian 27

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian 27

3.1.2 Subjek Penelitian 27

3.1.3 Ukuran Sampel 28

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian 28

3.2 Metode Penelitian 28

3.2.1 Desain Penelitian 28

3.2.2 Data yang Diukur 28

3.2.3 Analisis Data 29

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 29

3.3.1 Variabel Penelitian 29

(5)

3.4 Prosedur Penelitian 30 3.4.1 Persiapan Sebelum Hari Penelitian 30

3.4.2 Pada Hari Penelitian 30

3.5 Hipotesis Penelitian 31

3.6 Aspek Etik Penelitian 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 34

4.2 Pembahasan 37

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 44

5.2 Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN 1 49

LAMPIRAN 2 50

LAMPIRAN 3 52

LAMPIRAN 4 57

LAMPIRAN 5 59

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Musik Canon Rock” dan “Canon in D Major” 11 Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII Tahun 2003 22 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sebelum Mendengarkan Musik “Canon Rock” dan

“Canon in D Major” 34

Tabel 4.2 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Mendengarkan

Musik “Canon Rock” 35

Tabel 4.3 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Mendengarkan

Musik “Canon in D Major” 35

Tabel 4.4 Tekanan Darah Setelah Mendengarkan Musik “Canon in D Major” dan

“Canon Rock” 36

Tabel 4.5 Penurunan Tekanan Darah Antara Musik “Canon Rock” dan “Canon

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran 5

Gambar 2.1 Johann Pachelbel 9

Gambar 2.2 Anatomi Telinga 15

Gambar 2.3 Gelombang Otak 19

Gambar 2.4 Jaras Pendengaran 21

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian

(Informed Consent) 49

Lampiran 2 Hasil Penelitian 50

Lampiran 3 Analisis Statistik 52

Lampiran 4 Foto-foto Saat Penelitian 57

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Musik adalah suatu bentuk seni dengan media suara. Musik memegang peran

yang cukup besar dalam kehidupan manusia walaupun sering tidak disadari.

Dalam kehidupan sehari-hari, musik berperan sebagai suatu media untuk

mengekspresikan perasaan ataupun sebagai alat komunikasi.

Musik juga dapat memengaruhi suatu individu. Hal ini secara tidak langsung

dinyatakan Aesculapius bahwa musik dapat menyembuhkan penyakit dari pikiran

seseorang dan pada awal tahun empat ratus sebelum masehi, Hippocrates

melakukan terapi musik (Antrim, 2006). Dari sejak saat itulah, beberapa rumah

sakit di dunia melakukan terapi musik sebagai salah satu pilihan atau tambahan

terapi, seperti pada orang dengan hipertensi, dan berkembang juga

penelitian-penelitian untuk terapi musik tersebut (de l'Etoile & Lagasse, 2013).

Musik memiliki beberapa komponen penyusun, yakni pitch, melodi, harmoni,

ritme, tempo, artikulasi, dinamika, dan timbre. Berdasarkan beberapa penelitian

yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen musik

tersebut memengaruhi kerja dari tubuh. Beberapa penelitian yang menggunakan

beberapa genre musik, seperti musik klasik dan musik rock, menunjukkan bahwa

terdapat penurunan tingkat stres dan juga penurunan tekanan darah, tetapi yang

memiliki hasil penurunan terbanyak dan terstabil adalah lagu klasik (Chafin, Roy,

Gerin, & Christenfeld, 2004).

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua genre

musik dapat menurunkan tingkat stres maupun tekanan darah. Berdasarkan hal

tersebut, ingin diteliti apakah musik klasik yang diaransemen ulang menjadi

(10)

1.2 Identifikasi Masalah

 Apakah musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita

dewasa.

 Apakah musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada

wanita dewasa.

 Apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan

darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada wanita dewasa.

1.3 Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui apakah musik “Canon Rock” menurunkan tekanan

darah pada wanita dewasa.

 Untuk mengetahui apakah musik “Canon in D Major” menurunkan

tekanan darah pada wanita dewasa.

 Untuk mengetahui apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam

menurunkan tekanan darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada

wanita dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk menambah pengetahuan tentang musik klasik dan aransemen ulang

musik klasik yang dapat memengaruhi tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Mendengarkan musik yang membuat rileks dalam jangka panjang dapat

(11)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Musik yang didengar akan ditangkap oleh daun telinga dan berjalan sebagai

gelombang getaran hingga mencapai membrana basilaris pada organon corti.

Akibat gerakan membrana basilaris, sel-sel rambut bergetar dan menggerakan

stereocilia, dan terjadi gesekan dengan membrana tectoria, sehingga terbentuk

impuls yang akan dibawa oleh serabut afferen nervus cochlearis (Japardi, 2003).

Dari nervus cochlearis, impuls akan menstimulasi cortex auditorius (area

Brodmann 41, 42) pada lobus temporalis otak. Berikutnya, impuls tersebut akan

berjalan langsung ke reticular activating system (RAS) di batang otak (Guyton &

Hall, 2006). Kejadian ini dilanjutkan dengan stimulasi dari sistem limbik yang

terdiri dari hipokampus, amigdala, dan hipotalamus (Willis, 2009). Hipotalamus

yang terstimulasi akan menghasilkan gelombang-gelombang otak, salah satunya

adalah gelombang alfa.

Ketika mendengarkan musik, gelombang alfa dikeluarkan. Gelombang alfa

akan merangsang pelepasan serotonin dan beta-endorfin. Serotonin dihasilkan

oleh nucleus raphe (Guyton & Hall, 2006). Beta-endorfin akan memberikan

feedback negative kepada hipotalamus dan terjadi perangsangan parasimpatis. Hal

ini akan menyebabkan inotropik menjadi negatif sehingga terjadi penurunan

tekanan darah (Mannes, 2011).

Musik “Canon Rock” memiliki ritme dua kali lebih cepat dibandingkan “Canon in D Major”, serta tempo yang lebih cepat, sekitar 100 bpm, dibandingkan “Canon in D Major”, tempo sekitar 60 bpm. Instrumen yang digunakan pada

“Canon Rock” terdapat band, terutama gitar elektrik, dan string, sedangkan

(12)

Musik yang memiliki tempo lebih cepat dapat mempercepat aktivasi

gelombang-gelombang otak secara fisiologis lebih baik dibandingkan musik yang

(13)

Jaras pendengaran

Organon corti

Membrana basilaris

Membrana tectoria

Nervus cochlearis

Cortex auditorius (Brodmann 41, 42)

RAS Sistem limbik Hipokampus Amigdala Hipotalamus Gelombang alfa

Serotonin Beta-endorphin

Perangsangan parasimpatis

Inotropik negatif Canon Rock:

 Ritme: dua kali Canon in D Major

 Tempo: 100bpm

 Timbre: band (gitar elektrik) dan string

 Harmonisasi: dua gitar elektrik  Meter: 4/4

 Dinamika: lebih keras  Pitch dan melodi: sama

Canon in D Major:

 Ritme: setengah kali Canon Rock

 Tempo: 60bpm  Timbre: string

 Harmonisasi: empat string (dua biola, satu viola, dan satu cello)  Meter: 4/4

(14)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

 Musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.

 Musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.

 Musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah

(15)

Bab V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.  Musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada wanita

dewasa.

 Musik “Canon Rock” tidak lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada wanita dewasa.

5.2 Saran

1. Musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” dapat dipergunakan

sebagai terapi tambahan pada pasien hipertensi yang telah memperoleh

terapi secara farmakologis.

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai macam

(16)

DAFTAR PUSTAKA

American Music Therapy Association. (2015). History. Retrieved July 11,

2015, from Music Therapy: http://www.musictherapy.org/about/history

Antrim, D. K. (2006). Music therapy. The musical quarterly , 30 (4), 409.

Bull, V. (Ed.). (2008). Oxford learner's pocket dictionary (4 ed.). Oxford:

Oxford University Press.

Campbell, D. G. (2001). How music affects us: a medley. In D. G. Campbell,

The Mozart effect: tapping the power of music to heal the body, strengthen the

mind, and unlock the creative spirit (1 ed., pp. 64-78). New York, USA:

HarperCollins.

Cartwright, M. (2012, December 14). Muse. Retrieved from Ancient History

Encyclopedia: http://www.ancient.eu/muse/

Cartwright, M. (2013, January 5). Greek Music. Retrieved from Ancient

History Encyclopedia: http://www.ancient.eu/Greek_Music/

Chafin, S., Roy, M., Gerin, W., & Christenfeld, N. (2004). Music can facilitate

blood pressure recovery from stress. British Journal of Health Psychology, 9,

393-403.

Classical Music City. (2015). List of basic musical tempo markings in sequence

from slowest to fastest. Retrieved from Classical Music City:

http://www.classicalmusiccity.com/search/article.php?vars=446/Basic

Tempo-Markings.html

Davis, W. B. (2012). The first systematic experimentation in music therapy: the

genius of James Leonard Corning. J Music Ther, 49 (1), 102-17.

de l'Etoile, S. K., & Lagasse, A. B. (2013). Music therapy and neuroscience

from parallel histories to converging pathway. Music Therapy

Perspectives, 31, 6-14.

Dillman-Carpentier, F., & Potter, R. (2007). Effect of music on physiological

(17)

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2009). Head and neck: ear. In R.

L. Drake, A. W. Vogl, & A. W. Mitchell, Gray's anatomy for students (2 ed., pp.

96-113). Churchill Livingstone: Elsevier.

Fink, R. (2010). Prisoners of Pachelbel: an essay in post-canonic musicology.

Harmburg: Jahrbuch.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 14. Tinjauan sirkulasi, fisika kedokteran

mengenai tekanan darah, aliran, dan resistensi. In A. C. Guyton, J. E. Hall, L. Y.

Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N. Wulandari (Eds.), Buku ajar

fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I.

Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 173-176). Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 20. Curah jantung, aliran balik vena,

dan pengaturannya. In A. C. Guyton, J. E. Hall, L. Y. Rachman, H. Hartanto,

A. Novrianti, & N. Wulandari (Eds.), Buku ajar fisiologi kedokteran (Irawati,

D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans.,

11 ed.). Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 52. Indera pendengaran. In A. C.

Guyton, J. E. Hall, L. Y. Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N.

Wulandari (Eds.), Buku ajar fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F.

Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 688-689).

Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Chapter 58. Behavioral and motivational

mechanisms of the brain - the limbic system and the hypothalamus. In A. C.

Guyton, & J. E. Hall, Textbook of medical physiology (11 ed., pp. 728-738).

Philadelphia: Elsevier Inc.

(18)

fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I.

Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 765-776). Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 59. Aktivitas otak - tidur, gelombang

otak, epilepsi, psikosis. In A. C. Guyton, J. E. Hall, Irawati, D. Ramadhani, F.

Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al. (Eds.), Buku ajar fisiologi

kedokteran (L. Y. Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N. Wulandari,

Trans., 11 ed., pp. 780-782). Jakarta: EGC.

Haruyama, S. (2013). In S. Haruyama, & E. Y. Nukman (Ed.), The miracle of

endorphin: sehat mudah dan praktis dengan hormon kebahagiaan (M.

Imansyah, & R. Saleh, Trans.). Bandung: Qanita.

Heffernan, V. (2006). Web guitar wizard revealed at last. New York: The New

York Times.

Jacobson, D. (2009). Chapter 1. The elements of music. Retrieved 5 7, 2015,

from Western Michigan University:

http://www.wmich.edu?mus-gened/mus150/Ch1-elements.pdf

Japardi, I. (2003). Nervus vestibulocochlearis. 1-7. USU.

Jia, X., & Kohn, A. (2011). Gamma rhythms in the brain. PLoS Biol., 9 (4).

Kennedy, M. (2007). Classical. In M. Kennedy (Ed.), The Oxford Concise

Dictionary of Music. Oxford: Oxford Reference Online.

Mannes, E. (2011). The power of music: pioneering discoveries in the new

science of song. Bloomsbury: Walker & Company.

Mattheson, J. (1739). mit Recht der zweite, wo nicht an Kunst des erste

Pachelbel.In J. Mattheson, Der vollkommene capellmeister (p. 476).

Harmburg: Christian Herold.

Mattheson, J. (1740). Grundlage einer Ehren-Pforte. Harmburg.

Mendoza, M. (2013). The difinitive guide to increasing your mind power.

Retrieved Juli 31, 2015, from Zen Lama: http://www.zenlama.com/the

(19)

Nolte, E. V., & Butt, J. (2001). Pachelbel: (1) Johann Pachelbel. In S. Sadie, &

J. Tyrell (Eds.), The New Grove Dictionary of Music and Musicians (2nd

ed.). London: Macmillan Publishers.

Schulze, H.-J. (1985). Johann Christoph Bach (1671-1721): organist and schul

collega in Ohrdruf. Johann Sebastian Bachs erster Lehrer, 71 (70).

Sherwood, L. (2011). Bab 9. Fisiologi jantung. In L. Sherwood, & N. Yesdelita

(Ed.), Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (B. U. Pendit, Trans., 6 ed., pp.

349-355). Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2010). Chapter 10. The blood vessels and blood pressure. In L.

Sherwood, Human physiology: from cells to systems (7 ed., p. 377).

California: Brooks/Cole.

Sherwood, L. (2011). Bab 10. Pembuluh darah dan tekanan darah. In L.

Sherwood, & N. Yesdelita (Ed.), Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (B. U.

Pendit, Trans., 6 ed., pp. 373-375; 379-387; 403-408). Jakarta: EGC.

Studwell, W. E., & Lonergan, D. F. (1999). The classic rock and roll reader:

rock music from its beginning to the mid-1970s. Abingdon: Routledge.

songbpm.com. (2015). Retrieved from Song BPM: http://songbpm.com

Thompson, W., & Smallman, B. (2002). Pachelbel, Johann. The Oxford

companion to music . (A. Latham, Ed.) Oxford: Oxford University Press.

Welter, K. J. (1998). Johann Pachelbel: organist, teacher, composer, a critical

reexamination of his life, works, and historical significance. 363.

Massachusetts: Harvard University.

Whent, C. (2015). Johann Pachelbel (1653 - 1706). Retrieved October 11,

2015, from HOASM: www. hoasm.org/VIB/Pachelbel.html

Willis, J. (2009). What you should know about your brain. Educational

Gambar

Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII Tahun 2003
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penurunan tekanan darah setelah pemberian jus labu siam pada perempuan dewasa.. Penelitian ini merupakan eksperimental

Tujuan penelitian adalah untuk menilai efek daun tempuyung dalam menurunkan tekanan darah pria dewasa.. 1.4

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh konsumsi jus mentimun dengan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di desa Way Ngison tahun 2018

Tekanan darah sistol mengalami penurunan rata-rata sekitar 11,6 mmHg (standar deviasi 5,110), sedangkan tekanan darah diastol mengalami penurunan rata-rata sekitar

Pada tabel didapatkan hampir setengahnya 9 responden atau (50,0%) Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi sebelum Terapi Musik Klasik tinggi sesudah terapi menjadi

Hasil penelitian pada tabel 5.4 tekanan darah sesudah diberikan terapi musik klasik mozart pada lansia di Pondok lansia Darus syifa Kabupaten Jombang menunjukkan