ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEK MUSIK “CANON ROCK” DAN “CANON IN D
MAJOR” TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
WANITA DEWASA
Ivana Lola Sutanto, 2015
Pembimbing I: Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Pembimbing II: Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.
Latar Belakang. Musik memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari meski kadang tidak disadari. Musik dapat memengaruhi kerja dari tubuh.
Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” terhadap penurunan tekanan darah, serta apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan “Canon in D Major” pada wanita dewasa.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental semu dengan metode cross-over dan rancangan pre-test dan post-test, serta menggunakan analisis data menggunakan uji t berpasangan dan uji t independen. Hasil. Rerata tekanan darah setelah mendengar “Canon Rock”, sebesar 102,33 mmHg (SD+8,604)/64,93 mmHg (SD+7,381), lebih rendah dibandingkan rerata tekanan darah sebelum mendengar “Canon Rock”, sebesar 109,30 mmHg (SD+9,820)/67,20 mmHg (SD+7,218), dengan penurunan yang sangat signifikan (p<0,01) untuk tekanan sistolik dan signifikan (p<0,05) untuk tekanan diastolik. Rerata tekanan darah setelah mendengar “Canon in D Major”, sebesar 98,93 mmHg (SD+7,969)/63,63 mmHg (SD+8,079), lebih rendah dibandingkan dengan rerata tekanan sistolik sebelum mendengar “Canon in D Major”,sebesar 112,27 mmHg (SD+10,041)/68,13 mmHg (SD+8,916), dengan penurunan yang sangat signifikan (p<0,01). Rerata penurunan tekanan darah musik “Canon Rock”, sebesar 6,97 mmHg (SD+4,429)/2,27 mmHg (SD+5,271), lebih rendah dibandingkan rerata penurunan tekanan darah musik “Canon in D Major”, sebesar 13,33 mmHg (SD+5,454)/4,50 mmHg (SD+7,408), dengan perbedaan nilai keduanya sangat signifikan (p<0,01) untuk tekanan sistolik dan tidak memiliki perbedaan nilai yang bermakna antara keduanya (p>0,05) untuk tekanan diastolik. Simpulan. Musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah, serta musik “Canon Rock” tidak lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan “Canon in D Major” pada wanita dewasa.
ABSTRACT
COMPARISON THE EFFECT OF “CANON ROCK” MUSIC AND “CANON
IN D MAJOR” ON DECREASING BLOOD PRESSURE ON ADULT WOMEN
Ivana Lola Sutanto, 2015
Tutor I : Yenni Limyati, dr., S.Sn, SpKFR, M.Kes. Tutor II : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.
Background. Music has an important role in our daily life although sometimes we don’t realize it. Music can affect the works of body.
Objectives. This study is conducted the effect of “Canon Rock” and “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women, and whether “Canon Rock” is more effective than “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women.
Methods. This study used experimental quasi with cross-over method and pre-test and post-pre-test design, and used paired t pre-test and independent t pre-test for the data analyze.
Results. Mean blood pressure after hearing “Canon Rock”, which at 102.33 mmHg (SD+8.604)/64.93 mmHg (SD+7.381), was lower than before hearing “Canon Rock”, which at 109.30 mmHg (SD+9.820)/67.20 mmHg (SD+7.218), with highly significant decreased (p<0.01) for systolic pressure and significant decreased (p<0.05) for diastolic pressure. Mean blood pressure after hearing “Canon in D Major”, which at 98.93 mmHg (SD+7.969)/63.63 mmHg (SD+8.079), was lower than before hearing “Canon in D Major” with highly significant decreased (p<0.01). Mean decreased blood pressure for “Canon Rock”, which at 6.97 mmHg (SD+4.429)/2.27 mmHg (SD+5.271), was lower than mean decreased blood pressure for “Canon in D Major”, which at 13.33 mmHg (SD+5.454)/4.50 mmHg (SD+7.408), with highly significant difference (p<0.01) for mean decreased systolic pressure and had not significant difference (p>0.05) for diastolic pressure.
Conclusions. “Canon Rock” and “Canon in D Major” decreased blood pressure on adult women and “Canon Rock” was not more effective than “Canon in D Major” on decreasing blood pressure on adult women.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ii
SURAT PERNYATAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.4.1 Manfaat Akademis 2
1.4.2 Manfaat Praktis 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Musik 7
2.1.4.1 Sejarah 12 2.1.4.2 Pengaruh Musik terhadap Manusia 13
2.2 Anatomi Telinga dan Otak 14
2.2.1 Telinga 14
2.2.2 Otak dan Batang Otak 16
2.2.2.1 Sistem Neurohormonal Otak 17
2.2.2.2 Sistem Limbik 18
2.2.2.3 Gelombang Otak 18
2.2.2.4 Jaras Pendengaran 20
2.3 Tekanan Darah 22
2.3.1 Definisi 22
2.3.2 Klasifikasi 22
2.3.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah 23
2.3.3.1 Curah Jantung 23
2.3.3.2 Tahanan Perifer Total 24
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian 27
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian 27
3.1.2 Subjek Penelitian 27
3.1.3 Ukuran Sampel 28
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2 Metode Penelitian 28
3.2.1 Desain Penelitian 28
3.2.2 Data yang Diukur 28
3.2.3 Analisis Data 29
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 29
3.3.1 Variabel Penelitian 29
3.4 Prosedur Penelitian 30 3.4.1 Persiapan Sebelum Hari Penelitian 30
3.4.2 Pada Hari Penelitian 30
3.5 Hipotesis Penelitian 31
3.6 Aspek Etik Penelitian 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 34
4.2 Pembahasan 37
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 44
5.2 Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN 1 49
LAMPIRAN 2 50
LAMPIRAN 3 52
LAMPIRAN 4 57
LAMPIRAN 5 59
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Musik Canon Rock” dan “Canon in D Major” 11 Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC VII Tahun 2003 22 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sebelum Mendengarkan Musik “Canon Rock” dan
“Canon in D Major” 34
Tabel 4.2 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Mendengarkan
Musik “Canon Rock” 35
Tabel 4.3 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Mendengarkan
Musik “Canon in D Major” 35
Tabel 4.4 Tekanan Darah Setelah Mendengarkan Musik “Canon in D Major” dan
“Canon Rock” 36
Tabel 4.5 Penurunan Tekanan Darah Antara Musik “Canon Rock” dan “Canon
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran 5
Gambar 2.1 Johann Pachelbel 9
Gambar 2.2 Anatomi Telinga 15
Gambar 2.3 Gelombang Otak 19
Gambar 2.4 Jaras Pendengaran 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian
(Informed Consent) 49
Lampiran 2 Hasil Penelitian 50
Lampiran 3 Analisis Statistik 52
Lampiran 4 Foto-foto Saat Penelitian 57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Musik adalah suatu bentuk seni dengan media suara. Musik memegang peran
yang cukup besar dalam kehidupan manusia walaupun sering tidak disadari.
Dalam kehidupan sehari-hari, musik berperan sebagai suatu media untuk
mengekspresikan perasaan ataupun sebagai alat komunikasi.
Musik juga dapat memengaruhi suatu individu. Hal ini secara tidak langsung
dinyatakan Aesculapius bahwa musik dapat menyembuhkan penyakit dari pikiran
seseorang dan pada awal tahun empat ratus sebelum masehi, Hippocrates
melakukan terapi musik (Antrim, 2006). Dari sejak saat itulah, beberapa rumah
sakit di dunia melakukan terapi musik sebagai salah satu pilihan atau tambahan
terapi, seperti pada orang dengan hipertensi, dan berkembang juga
penelitian-penelitian untuk terapi musik tersebut (de l'Etoile & Lagasse, 2013).
Musik memiliki beberapa komponen penyusun, yakni pitch, melodi, harmoni,
ritme, tempo, artikulasi, dinamika, dan timbre. Berdasarkan beberapa penelitian
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen musik
tersebut memengaruhi kerja dari tubuh. Beberapa penelitian yang menggunakan
beberapa genre musik, seperti musik klasik dan musik rock, menunjukkan bahwa
terdapat penurunan tingkat stres dan juga penurunan tekanan darah, tetapi yang
memiliki hasil penurunan terbanyak dan terstabil adalah lagu klasik (Chafin, Roy,
Gerin, & Christenfeld, 2004).
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua genre
musik dapat menurunkan tingkat stres maupun tekanan darah. Berdasarkan hal
tersebut, ingin diteliti apakah musik klasik yang diaransemen ulang menjadi
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita
dewasa.
Apakah musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada
wanita dewasa.
Apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan
darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada wanita dewasa.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah musik “Canon Rock” menurunkan tekanan
darah pada wanita dewasa.
Untuk mengetahui apakah musik “Canon in D Major” menurunkan
tekanan darah pada wanita dewasa.
Untuk mengetahui apakah musik “Canon Rock” lebih efektif dalam
menurunkan tekanan darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada
wanita dewasa.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Untuk menambah pengetahuan tentang musik klasik dan aransemen ulang
musik klasik yang dapat memengaruhi tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Mendengarkan musik yang membuat rileks dalam jangka panjang dapat
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Musik yang didengar akan ditangkap oleh daun telinga dan berjalan sebagai
gelombang getaran hingga mencapai membrana basilaris pada organon corti.
Akibat gerakan membrana basilaris, sel-sel rambut bergetar dan menggerakan
stereocilia, dan terjadi gesekan dengan membrana tectoria, sehingga terbentuk
impuls yang akan dibawa oleh serabut afferen nervus cochlearis (Japardi, 2003).
Dari nervus cochlearis, impuls akan menstimulasi cortex auditorius (area
Brodmann 41, 42) pada lobus temporalis otak. Berikutnya, impuls tersebut akan
berjalan langsung ke reticular activating system (RAS) di batang otak (Guyton &
Hall, 2006). Kejadian ini dilanjutkan dengan stimulasi dari sistem limbik yang
terdiri dari hipokampus, amigdala, dan hipotalamus (Willis, 2009). Hipotalamus
yang terstimulasi akan menghasilkan gelombang-gelombang otak, salah satunya
adalah gelombang alfa.
Ketika mendengarkan musik, gelombang alfa dikeluarkan. Gelombang alfa
akan merangsang pelepasan serotonin dan beta-endorfin. Serotonin dihasilkan
oleh nucleus raphe (Guyton & Hall, 2006). Beta-endorfin akan memberikan
feedback negative kepada hipotalamus dan terjadi perangsangan parasimpatis. Hal
ini akan menyebabkan inotropik menjadi negatif sehingga terjadi penurunan
tekanan darah (Mannes, 2011).
Musik “Canon Rock” memiliki ritme dua kali lebih cepat dibandingkan “Canon in D Major”, serta tempo yang lebih cepat, sekitar 100 bpm, dibandingkan “Canon in D Major”, tempo sekitar 60 bpm. Instrumen yang digunakan pada
“Canon Rock” terdapat band, terutama gitar elektrik, dan string, sedangkan
Musik yang memiliki tempo lebih cepat dapat mempercepat aktivasi
gelombang-gelombang otak secara fisiologis lebih baik dibandingkan musik yang
Jaras pendengaran
Organon corti
Membrana basilaris
Membrana tectoria
Nervus cochlearis
Cortex auditorius (Brodmann 41, 42)
RAS Sistem limbik Hipokampus Amigdala Hipotalamus Gelombang alfa
Serotonin Beta-endorphin
Perangsangan parasimpatis
Inotropik negatif Canon Rock:
Ritme: dua kali Canon in D Major
Tempo: 100bpm
Timbre: band (gitar elektrik) dan string
Harmonisasi: dua gitar elektrik Meter: 4/4
Dinamika: lebih keras Pitch dan melodi: sama
Canon in D Major:
Ritme: setengah kali Canon Rock
Tempo: 60bpm Timbre: string
Harmonisasi: empat string (dua biola, satu viola, dan satu cello) Meter: 4/4
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.
Musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa.
Musik “Canon Rock” lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah
Bab V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Musik “Canon Rock” menurunkan tekanan darah pada wanita dewasa. Musik “Canon in D Major” menurunkan tekanan darah pada wanita
dewasa.
Musik “Canon Rock” tidak lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan musik “Canon in D Major” pada wanita dewasa.
5.2 Saran
1. Musik “Canon Rock” dan “Canon in D Major” dapat dipergunakan
sebagai terapi tambahan pada pasien hipertensi yang telah memperoleh
terapi secara farmakologis.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh berbagai macam
DAFTAR PUSTAKA
American Music Therapy Association. (2015). History. Retrieved July 11,
2015, from Music Therapy: http://www.musictherapy.org/about/history
Antrim, D. K. (2006). Music therapy. The musical quarterly , 30 (4), 409.
Bull, V. (Ed.). (2008). Oxford learner's pocket dictionary (4 ed.). Oxford:
Oxford University Press.
Campbell, D. G. (2001). How music affects us: a medley. In D. G. Campbell,
The Mozart effect: tapping the power of music to heal the body, strengthen the
mind, and unlock the creative spirit (1 ed., pp. 64-78). New York, USA:
HarperCollins.
Cartwright, M. (2012, December 14). Muse. Retrieved from Ancient History
Encyclopedia: http://www.ancient.eu/muse/
Cartwright, M. (2013, January 5). Greek Music. Retrieved from Ancient
History Encyclopedia: http://www.ancient.eu/Greek_Music/
Chafin, S., Roy, M., Gerin, W., & Christenfeld, N. (2004). Music can facilitate
blood pressure recovery from stress. British Journal of Health Psychology, 9,
393-403.
Classical Music City. (2015). List of basic musical tempo markings in sequence
from slowest to fastest. Retrieved from Classical Music City:
http://www.classicalmusiccity.com/search/article.php?vars=446/Basic
Tempo-Markings.html
Davis, W. B. (2012). The first systematic experimentation in music therapy: the
genius of James Leonard Corning. J Music Ther, 49 (1), 102-17.
de l'Etoile, S. K., & Lagasse, A. B. (2013). Music therapy and neuroscience
from parallel histories to converging pathway. Music Therapy
Perspectives, 31, 6-14.
Dillman-Carpentier, F., & Potter, R. (2007). Effect of music on physiological
Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2009). Head and neck: ear. In R.
L. Drake, A. W. Vogl, & A. W. Mitchell, Gray's anatomy for students (2 ed., pp.
96-113). Churchill Livingstone: Elsevier.
Fink, R. (2010). Prisoners of Pachelbel: an essay in post-canonic musicology.
Harmburg: Jahrbuch.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 14. Tinjauan sirkulasi, fisika kedokteran
mengenai tekanan darah, aliran, dan resistensi. In A. C. Guyton, J. E. Hall, L. Y.
Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N. Wulandari (Eds.), Buku ajar
fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I.
Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 173-176). Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 20. Curah jantung, aliran balik vena,
dan pengaturannya. In A. C. Guyton, J. E. Hall, L. Y. Rachman, H. Hartanto,
A. Novrianti, & N. Wulandari (Eds.), Buku ajar fisiologi kedokteran (Irawati,
D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans.,
11 ed.). Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 52. Indera pendengaran. In A. C.
Guyton, J. E. Hall, L. Y. Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N.
Wulandari (Eds.), Buku ajar fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F.
Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 688-689).
Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Chapter 58. Behavioral and motivational
mechanisms of the brain - the limbic system and the hypothalamus. In A. C.
Guyton, & J. E. Hall, Textbook of medical physiology (11 ed., pp. 728-738).
Philadelphia: Elsevier Inc.
fisiologi kedokteran (Irawati, D. Ramadhani, F. Indriyani, F. Dany, I.
Nuryanto, S. S. Rianti, et al., Trans., 11 ed., pp. 765-776). Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Bab 59. Aktivitas otak - tidur, gelombang
otak, epilepsi, psikosis. In A. C. Guyton, J. E. Hall, Irawati, D. Ramadhani, F.
Indriyani, F. Dany, I. Nuryanto, S. S. Rianti, et al. (Eds.), Buku ajar fisiologi
kedokteran (L. Y. Rachman, H. Hartanto, A. Novrianti, & N. Wulandari,
Trans., 11 ed., pp. 780-782). Jakarta: EGC.
Haruyama, S. (2013). In S. Haruyama, & E. Y. Nukman (Ed.), The miracle of
endorphin: sehat mudah dan praktis dengan hormon kebahagiaan (M.
Imansyah, & R. Saleh, Trans.). Bandung: Qanita.
Heffernan, V. (2006). Web guitar wizard revealed at last. New York: The New
York Times.
Jacobson, D. (2009). Chapter 1. The elements of music. Retrieved 5 7, 2015,
from Western Michigan University:
http://www.wmich.edu?mus-gened/mus150/Ch1-elements.pdf
Japardi, I. (2003). Nervus vestibulocochlearis. 1-7. USU.
Jia, X., & Kohn, A. (2011). Gamma rhythms in the brain. PLoS Biol., 9 (4).
Kennedy, M. (2007). Classical. In M. Kennedy (Ed.), The Oxford Concise
Dictionary of Music. Oxford: Oxford Reference Online.
Mannes, E. (2011). The power of music: pioneering discoveries in the new
science of song. Bloomsbury: Walker & Company.
Mattheson, J. (1739). mit Recht der zweite, wo nicht an Kunst des erste
Pachelbel.In J. Mattheson, Der vollkommene capellmeister (p. 476).
Harmburg: Christian Herold.
Mattheson, J. (1740). Grundlage einer Ehren-Pforte. Harmburg.
Mendoza, M. (2013). The difinitive guide to increasing your mind power.
Retrieved Juli 31, 2015, from Zen Lama: http://www.zenlama.com/the
Nolte, E. V., & Butt, J. (2001). Pachelbel: (1) Johann Pachelbel. In S. Sadie, &
J. Tyrell (Eds.), The New Grove Dictionary of Music and Musicians (2nd
ed.). London: Macmillan Publishers.
Schulze, H.-J. (1985). Johann Christoph Bach (1671-1721): organist and schul
collega in Ohrdruf. Johann Sebastian Bachs erster Lehrer, 71 (70).
Sherwood, L. (2011). Bab 9. Fisiologi jantung. In L. Sherwood, & N. Yesdelita
(Ed.), Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (B. U. Pendit, Trans., 6 ed., pp.
349-355). Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2010). Chapter 10. The blood vessels and blood pressure. In L.
Sherwood, Human physiology: from cells to systems (7 ed., p. 377).
California: Brooks/Cole.
Sherwood, L. (2011). Bab 10. Pembuluh darah dan tekanan darah. In L.
Sherwood, & N. Yesdelita (Ed.), Fisiologi manusia: dari sel ke sistem (B. U.
Pendit, Trans., 6 ed., pp. 373-375; 379-387; 403-408). Jakarta: EGC.
Studwell, W. E., & Lonergan, D. F. (1999). The classic rock and roll reader:
rock music from its beginning to the mid-1970s. Abingdon: Routledge.
songbpm.com. (2015). Retrieved from Song BPM: http://songbpm.com
Thompson, W., & Smallman, B. (2002). Pachelbel, Johann. The Oxford
companion to music . (A. Latham, Ed.) Oxford: Oxford University Press.
Welter, K. J. (1998). Johann Pachelbel: organist, teacher, composer, a critical
reexamination of his life, works, and historical significance. 363.
Massachusetts: Harvard University.
Whent, C. (2015). Johann Pachelbel (1653 - 1706). Retrieved October 11,
2015, from HOASM: www. hoasm.org/VIB/Pachelbel.html
Willis, J. (2009). What you should know about your brain. Educational