• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur

Triwulan III-2012

(2)

i Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan III-2012 dapat diselesaikan dan disusun dengan baik dan tepat waktu serta dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya ke depan. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.

Analisa pada kajian ini menggambarkan perekonomian daerah Provinsi Kalimantan Timur didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak seperti instansi di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.

Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna ataupun terdapat area yang masih dapat dikembangkan. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritikan, masukan dan saran untuk lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang maksimal di masa yang akan datang.

Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perkembangan ekonomi provinsi Kalimantan Timur. Terima kasih.

Samarinda, November 2012 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Ameriza M. Moesa

Kepala Perwakilan

(3)

iii Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

I Assesmen Perkembangan Ekonomi Makro ... 1

II Assesmen Perkembangan Inflasi ... 1

III Assesmen Perkembangan Perbankan Daerah ... 2

IV Assesmen Perkembangan Keuangan Daerah ... 2

V Assesmen Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan ... 3

VI Assesmen Prospek Perekonomian ... 3

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 5

1.1 Gambaran Umum ... 5

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan... 6

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ... 6

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ... 8

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)... 9

1.2.4 Ekspor dan Impor ... 9

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ... 13

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ... 14

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 15

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ... 16

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ... 17

1.3.5 Sektor Bangunan ... 17

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 18

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ... 18

(4)

iv

Boks.1 Progres Pengembangan MP3EI di Kalimantan Timur tahun 2012 ... 20

BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI KALIMANTAN TIMUR... 23

2.1 Gambaran Umum ... 23

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ... 26

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ... 26

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ... 27

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ... 28

2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ... 29

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 29

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ... 30

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ... 31

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 33

3.1 Gambaran Umum ... 33

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ... 34

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ... 34

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ... 35

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ... 36

a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ... 37

b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ... 38

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ... 41

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 44

a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim ... 44

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ... 45

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR di Kaltim ... 45

3.5 Assesmen Risiko Perbankan ... 46

3.5.1 Risiko Kredit ... 46

3.5.2 Risiko Likuiditas ... 48

3.5.3 Risiko Pasar ... 49

(5)

v

3.6.2 Penyaluran Kredit ... 50

3.7 Perkembangan Sistem Pembayaran ... 51

3.7.1 Perkembangan Transaksi Tunai ... 51

3.7.1.1 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal ... 51

3.7.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal ... 52

3.7.2 Perkembangan Transaksi Non-Tunai ... 52

3.7.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring ... 52

3.7.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ... 53

BAB IV KEUANGAN DAERAH ... 55

4.1 Gambaran Umum ... 55

4.2 Pendapatan ... 56

4.3 Belanja ... 57

Boks.2 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kalimantan Timur Triwulan III tahun 2012 ... 60

BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ... 62

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ... 62

5.2 Kesejahteraan ... 64

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 65

6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2012 ... 65

6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ... 66 LAMPIRAN

(6)

vi

1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ... 6

1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan III-2012 ... 11

1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan III-2012 ... 12

1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ... 13

B.1 Progres Proyek Pengembangan MP3EI di Kaltim 2012 ... 22

2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan III-2012 ... 24

2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ... 27

2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ... 27

2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ... 28

2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ... 28

2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ... 29

2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ... 29

2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ... 30

2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 31

2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 31

2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ... 32

2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar Januari - September 2012 ... 32

3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim ... 34

3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ... 36

3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 38

3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ... 40

3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ... 41

3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ... 42

3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum ... 43

3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) ... 44

3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ... 46

3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim ... 47

3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ... 48

3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ... 49

4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kaltim Triwulan II-2012 ... 57

4.2 Realisasi Belanja APBD Kaltim Triwulan II-2012 ... 58

B.2 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan TA 2012 ... 60

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kaltim ... 62

5.2 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ... 63

(7)

vii

1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ... 5

1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen ... 7

1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ... 7

1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 7

1.5 Kredit Konsumsi ... 8

1.6 Belanja Modal APBD ... 8

1.7 Rencana Investasi ... 9

1.8 Kredit Investasi ... 9

1.9 Nilai Ekspor Pelabuhan Samarinda ... 9

1.10 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ... 10

1.11 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ... 10

1.12 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ... 11

1.13 Nilai Impor Non Migas Kaltim ... 11

1.14 Volume Impor non Migas Kaltim ... 11

1.15 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ... 12

1.16 Indeks Produksi Padi ... 14

1.17 Indeks Produksi Sawit ... 14

1.18 Kredit Sektor Pertanian ... 14

1.19 Produksi Batubara ... 15

1.20 Kredit Pertambangan ... 15

1.21 Produksi Kilang Minyak ... 16

1.22 Produksi LNG ... 16

1.23 Kredit Sektor Industri ... 16

1.24 Kredit Sektor Listrik dan Air ... 17

1.25 Kredit Konstruksi ... 17

1.26 Penjualan Ritail ... 18

1.27 Kredit Perdagangan ... 18

1.28 Penumpang Angkutan Udara ... 19

1.29 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda ... 19

1.30 Perkembangan Kredit Kaltim ... 19

2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ... 24

2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy) ... 25

2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) ... 25

3.1 Kinerja triwulan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional(qtq) ... 33

3.2 Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy) ... 33

(8)

viii

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 37

3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ... 39

3.7 Perkembangan Aset BPR ... 44

3.8 Perkembangan DPK BPR ... 45

3.9 Perkembangan Kredit BPR ... 45

3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ... 47

3.11 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah ... 50

3.12 Perkembangan Pembiayaan/Kredit Perbankan Syariah ... 50

3.13 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ... 51

3.14 Peredaran Uang Kartal Wilker KBI ... 52

3.15 Jumlah PTTB per Wilker KBI ... 52

3.16 Perkembangan Transaksi Kliring ... 53

3.17 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ... 53

3.18 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI ... 53

4.1 Realisasi Pendapatan (Nilai) ... 55

4.2 Realisasi Pendapatan (Persentase) ... 55

4.3 Realisasi Belanja (Nilai) ... 56

4.4 Realisasi Belanja (Persentase) ... 56

4.5 Realisasi Pendapatan Transfer ... 57

4.6 Realisasi Pendapatan Asli Daerah ... 57

4.7 Realisasi Belanja Operasional ... 59

4.5 Realisasi Belanja Modal ... 59

5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 63

5.2 Indeks Kenyakinan Konsumen... 64

5.3 Indeks Penghasilan ... 64

6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 65

6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara ... 65

6.3 Harga Komoditas Gula ... 66

6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ... 66

6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ... 67

6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) ... 67

(9)

1

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER) TRIWULAN III-2012

ASSESMEN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 2,87% (yoy), pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,46% (yoy).

Dari sisi permintaan, terjadinya perlambatan yang disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor neto Kaltim, konsumsi rumah tangga yang tumbuh melambat baik konsumsi bahan makanan maupun non bahan makanan, serta perlambatan pengeluaran pemerintah. Sementara itu, faktor pendorong pertumbuhan adalah meningkatnya kegiatan investasi dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sisi penawaran, pelambatan pertumbuhan didorong oleh melambatnya sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh berkurangnya produksi terutama komoditas batubara sebagai akibat menurunnya permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China pada triwulan III-2012. Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor yang turut memberikan kontribusi besar pada perekonomian Kaltim antara lain sektor perdagangan hotel restoran, serta sektor angkutan dan komunikasi, meskipun masih tergolong mengalami perkembangan kinerja cukup baik di triwulan III tahun 2012.

ASSESMEN PERKEMBANGAN INFLASI

Pada periode triwulan III-2012 laju inflasi Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan yakni sebesar 5,39% dari triwulan sebelumnya 4,83% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini berbeda arah dengan laju inflasi tahunan nasional yang mengalami penurunan dari 4,53% (yoy) pada triwulan II-2012 menjadi 4,31% (yoy) pada triwulan III-2012. Kelompok volatile food pada triwulan III-2012 mengalami inflasi sebesar 8,83%(yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi volatile food di triwulan II-2012 yang sebesar 4,09%(yoy). Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan III-2012 terjadi pada bulan juli dan Agustus sebesar 3,20% dan 4,17% (mtm), sedangkan deflasi terjadi pada bulan September sebesar -2,75%(mtm). Meningkatnya laju inflasi Kalimantan Timur disebabkan karena meningkatnya peningkatan harga komoditas ikan segar, daging segar, bumbu-bumbuan, dan beberapa sayur-sayuran akibat berkurangnya jumlah pasokan.

Sementara itu penurunan terjadi pada kelompok inflasi inti yang disebabkan oleh menurunnya harga semen (kelompok perumahan) di Samarinda, Balikpapan dan Tarakan. Namun

(10)

2 penurunan inflasi kelompok inti ditahan olah peningkatan harga emas perhiasan yang terjadi di tiga kota pada bulan Agustus dan September 2012. Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan laporan terjadi pada kota Tarakan sebesar 8,08% (yoy), diikuti oleh kota Balikpapan dan Samarinda masing-masing sebesar 5,67% (yoy) dan 4,38% (yoy).

Dilihat dari 15 komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi, yang mempunyai andil signifikan dalam laju inflasi pada triwulan III tahun 2012 antara lain kenaikan harga daging ayam ras, ikan segar (bandeng, layang, tongkol), sayuran (bayam, nangka muda, kacang panjang) dan bumbu-bumbuan (bawang putih dan cabe rawit) dilihat dari kelompok bahan makanan, serta kenaikan harga kelompok makanan jadi merupakan komoditas yang sering muncul sebagai andil inflasi terbesar di ketiga kota pembentuk inflasi di Kalimantan Timur.

ASSESMEN PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 menunjukkan perkembangan yang stabil, tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami oleh sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami pertumbuhan secara triwulanan masing-masing sebesar 3,84%, 3,63% dan 4,98%(qtq). Begitu pula bila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang menunjukkan perkembangan kinerja yang positif pada Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang mengalami peningkatan cukup tinggi masing- masing sebesar 34,66%, 29,94%, dan 26,01%, searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 16,38%, 17,26% dan 20,75% (yoy). Fungsi intermediasi perbankan yang tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat pada kisaran 61,38% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 60,59%(qtq). Peningkatan fungsi intermediasi tersebut didorong oleh membaiknya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh bank yang selanjutnya disalurkan melalui kredit pada sektor produktif.

Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan perkembangan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset dan DPK yang mengalami pertumbuhan yang meningkat yaitu sebesar masing-masing 4,04%, dan 3,33% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar negatif 0,10% dan 2,20% (yoy). Berbeda arah dengan pertumbuhan Aset dan DPK, pertumbuhan kredit mengalami pertumbuhan yang melambat yaitu sebesar 10,43%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,53% (yoy).

(11)

3 Perkembangan perbankan syariah menunjukkan pertumbuhan melambat dimana terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang menunjukkan pertumbuhan yang menurun yaitu sebesar masing-masing 27,42% dan 17,96% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 41,49% dan 33,64% (yoy). Fungsi intermediasi perbankan juga menunjukkan perkembangan yang menurun, dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di kisaran 72,54% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 83,73%.

Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur pada triwulan II-2012 menunjukkan pertumbuhan positif, ditunjukkan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp. 4,49 trilyun pada triwulan III-2012 atau meningkat sebesar 34,93% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari sisi nilai sebesar 1,67% (yoy), sedangkan dari sisi volume juga mengalami penurunan transaksi sebesar 1,63% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari sisi nilai yaitu sebesar Rp. 57,97 trilyun atau tumbuh sebesar 39,81% (yoy), dimana peningkatan dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai transaksi yang masuk ke Kaltim yang tumbuh sebesar 33,41% (yoy), dan nilai transaksi keluar dari Kaltim mengalami pertumbuhan sebesar 47,63% (yoy).

ASSESMEN PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi APBD Kaltim triwulan III tahun 2012 mengalami peningkatan kinerja dari sisi nilai jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan III tahun 2011. Namun jika dilihat dari prosentase, realisasi sedikit menurun dibandingan prosentase pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2012 yang sudah terealisasi pada triwulan III secara nilai mencapai Rp. 8,86 trilyun atau mengalami kenaikan 33,20% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan pada triwulan III tahun 2011 yang sebesar Rp. 6,65 trilyun. Apabila dilihat rinciannya, nilai realisasi tertinggi pendapatan dicapai oleh Pendapatan Transfer dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 4,81 trilyun dan Rp. 4,03 trilyun atau meningkat 42,67% untuk Pendapatan Transfer dan 25,26% pada PAD.

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III tahun 2012 mencapai Rp. 4,85 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 55,03% (yoy). Realisasi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi belanja pada APBD triwulan III-2011 yang mencapai Rp 3,13 trilyun. Apabila dilihat realisasi per-komponen belanja, nilai realisasi tertinggi dicapai oleh belanja operasi sebesar Rp 2,67 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 72,31% dari belanja operasi pada triwulan III tahun 2011 yang sebesar Rp 1,55 trilyun. Sementara

(12)

4 itu belanja transfer jika dilihat nilai realisasinya mengalami peningkatan sebesar 62,03% atau meningkat dari Rp. 859 milyar pada triwulan III tahun 2011 menjadi Rp. 1,39 trilyun pada triwulan III tahun 2012.

ASSESMEN PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada kisaran 2,8% + 3,8 (yoy). Dari sisi permintaan terjadi pertumbuhan yang positif yang berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta investasi seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kebutuhan masyarakat dan peningkatan iklim usaha di Kalimantan Timur. Sementara itu faktor penarik pertumbuhan berasal dari melambatnya kinerja ekspor terutama ekspor non migas. Sedangkan dari sisi penawaran, peningkatan kegiatan ekonomi terutama kegiatan investasi serta proyek-proyek pembangunan infrastruktur di triwulan IV-2012 diperkirakan memberikan efek pertumbuhan positif selain pada sektor bangunan, juga pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor angkutan dan komunikasi.

Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan sedikit meningkat dan berada pada kisaran 5,42% + 0,5 (yoy). Inflasi di Kaltim pada triwulan depan diperkirakan banyak disumbangkan dari peningkatan harga bahan makanan terutama bumbu-bumbuan dan sayuran. Adapun faktor yang menahan laju inflasi diperkirakan antara lain pergerakan harga komoditas pangan di pasar dunia seperti minyak sawit dan kedelai diperkirakan akan menurun sehingga harga produk turunannya seperti minyak goreng, tahu dan tempe akan ikut turun. Selain itu, harga komoditas gula di pasar dunia masih relatif stabil yaitu pada kisaran 31 USD/pound. Berdasarkan hasil pemantauan harga yang dilakukan Disperindagkop Provinsi Kalimantan Timur pada Oktober dan awal November 2012, beberapa komoditas utama mulai mengalami peningkatan antara lain bumbu-bumbuan (bawang merah, bawang putih, cabe merah), sayur-sayuran (wortel dan kacang panjang), serta bahan makanan produk peternakan seperti daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Sementara itu, sumber tekanan inflasi inti diperkirakan masih berasal dari kelompok sandang yaitu peningkatan harga emas, serta kelompok transportasi dan komunikasi karena peningkatan permintaan pada akhir tahun 2012.

(13)

5

PE P ER RK K EM E MB BA A NG N G A A N N EK E KO O NO N O MI M I M MA A KR K RO O RE R EG G IO I O NA N A L L

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 tumbuh positif, yaitu sebesar 2,87%(yoy). Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan triwulan II-2012 yang tumbuh sebesar 5,46%(yoy), dan lebih rendah jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh 6,17%(yoy) (Grafik 1.1). Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 terkontraksi sebesar -0,59%, berbeda arah dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,33%(qtq).

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2008 2009 2010 2011 2012

Kaltim 6.6 6.8 4.5 1.4 0.3 -0. 3.1 5.8 6.7 6.8 3.8 2.8 2.9 3.2 4.3 5.1 5.9 5.4 2.8 Nasional 6.2 6.4 6.3 5.5 4.5 4.0 4.1 5.4 5.6 6.1 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5 6.3 6.4 6.1

-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00

(% yoy) Kaltim Nasional

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari sisi permintaan, pelambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara tahunan terutama berasal dari penurunan kinerja ekspor neto Kalimantan Timur (penurunan ekspor luar negeri), pelambatan konsumsi rumah tangga baik konsumsi bahan makanan maupun non bahan makanan, serta pelambatan pengeluaran pemerintah. Sementara faktor pendorong pertumbuhan adalah meningkatnya kegiatan investasi dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi penawaran, pelambatan pertumbuhan disebabkan oleh melambatnya kinerja sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh berkurangnya produksi terutama komoditas batubara sebagai akibat dari penurunan permintaan dari beberapa negara di Asia terutama China pada triwulan III-2012. Pelambatan juga terjadi pada beberapa sektor yang turut memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian Kalimantan Timur, antara lain sektor perdagangan hotel restoran, serta sektor angkutan dan komunikasi, meskipun

BAB I

(14)

6 masih tergolong mengalami perkembangan kinerja cukup baik pada triwulan III tahun 2012.

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh hampir semua komponen, kecuali ekspor neto. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari komponen investasi yaitu sebesar 1,29%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,89% (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 tumbuh sebesar 6,43%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,77%(yoy).

Meskipun konsumsi rumah tangga mengalami pelambatan, pertumbuhan komponen ini masih tergolong cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III tahun 2012, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat Kalimantan Timur (di atas level 100), dengan level keyakinan yang mengalami peningkatan dibandingkan posisi triwulan II-2012 (Grafik 1.2).

Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme masyarakat pada triwulan laporan ini disebabkan oleh masih tingginya optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari peningkatan ketetapan waktu untuk membeli barang tahan lama periode tersebut, juga didukung oleh peningkatan

(15)

7 ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap penghasilan dan ekspektasi kondisi ekonomi (Grafik 1.3). Semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur serta peningkatan kegiatan investasi di Kalimantan Timur menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap menjaga ekspektasinya terhadap penghasilan dan kondisi ekonomi. Sementara itu, meskipun sedikit melambat, ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja juga masih berada di atas level optimis (Grafik 1.4).

0 20 40 60 80 100 120 140 160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

0 20 40 60 80 100 120 140 160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

Indeks Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lap. Kerja Garis 100

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

Indeks Eksp. Penghasilan Eksp. Ekonomi

Eksp. Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

Peningkatan konsumsi rumah tangga di Kalimantan Timur juga masih didorong oleh pertumbuhan positif kredit konsumsi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 secara tahunan sebesar 22,97%, atau meningkat dari Rp.14,07 trilyun pada triwulan III-2011 menjadi Rp.17,30 trilyun

0%

20%

40%

60%

0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Konsumsi growth (yoy)

Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia

(16)

8 di triwulan III-2012 (Grafik 1.5). Meskipun melambat jika dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh 28,39%(yoy), pertumbuhan kredit konsumsi ini tergolong cukup tinggi. Secara triwulanan, kredit konsumsi meningkat 4,43%(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan sebesar Rp.16,57 trilyun.

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah pada triwulan III tahun 2012 tumbuh sebesar 4,95%(yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 6,74%.

Pelambatan pertumbuhan belanja pemerintah daerah pada triwulan III- 2012 disebabkan oleh pelambatan konsumsi pada APBD secara tahunan yang diperkirakan berasal dari lambatnya realisasi keuangan dan fisik belanja modal pada triwulan laporan (Grafik 1.6).

Hal ini disebabkan oleh realisasi belanja untuk pembuatan jalan, irigasi, dan jaringan yang masih relatif kecil di triwulan laporan, serta beberapa proyek besar multiyears yang belum menunjukkan tingkat realisasi yang tinggi, antara lain pembangunan freeway Balikpapan- Samarinda, pembangunan jembatan Pulau Balang, serta pembangunan Bandara Samarinda Baru.

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 8,70%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2012 sebesar 8,43%(yoy). Peningkatan pertumbuhan PMTDB sebagai proksi dari kegiatan investasi dapat dilihat dari peningkatan rencana dan realisasi investasi (Grafik 1.7) pada triwulan laporan. Sementara itu, beberapa faktor positif yang menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode laporan adalah konsumsi listrik industri di Kalimantan Timur yang meningkat. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didorong oleh pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kalimantan Timur yang masih tergolong cukup tinggi mencapai Rp.26,89 trilyun atau tumbuh sebesar 39,22%, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh 52,70%(yoy) (Grafik 1.8).

0%

10%

20%

30%

40%

80 100 120 140 160 180 200 220 240

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth

Indeks Belanja Modal APBD g (yoy)

Grafik 1.6 Belanja Modal APBD Sumber : Prompt Indicator BPS

(17)

9

-5%

0%

5%

10%

15%

80 90 100 110 120 130 140

7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth Indeks Realisasi Investasi g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0 4,000 8,000 12,000 16,000 20,000 24,000 28,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Investasi growth (yoy)

Grafik 1.7 Rencana Investasi

Sumber : LBU Bank Indonesia Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia 1.2.4 Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 tumbuh sebesar 2,87%, mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor di triwulan II- 2012 yang tumbuh sebesar 9,29%(yoy). Pelambatan pertumbuhan didukung oleh

menurunnya kinerja terutama ekspor Kaltim ke luar negeri dan pelambatan ekspor antar daerah. Penurunan kinerja ekspor non migas dapat dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda, yang pada triwulan III-2012 turun -77,80%(yoy) dengan volume ekspor hanya mencapai 3,38 juta ton. Pertumbuhan ini lebih rendah dari ekspor triwulan sebelumnya yang tumbuh 90,52%(yoy) atau mencapai 15,05 juta ton (Grafik 1.9).

Apabila dilihat dari jenis komoditasnya, pelambatan kinerja ekspor Kalimantan Timur disebabkan oleh pelambatan kinerja ekspor komoditas migas Kaltim dan kinerja ekspor non migas yang didominasi oleh batubara. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang diolah Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan III-2012 mencapai USD 4.363 juta, atau turun dibandingkan triwulan II-2011 yang mencapai USD 4.682 juta. Secara tahunan, ekspor non migas pada triwulan laporan turun sebesar -16,90%(yoy), lebih rendah jika dibandingkan triwulan II-2012 yang mampu tumbuh positif 1,09%(yoy) (Grafik 1.10). Begitu pula dari sisi volume, kinerja ekspor non migas turun -0,34%(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh positif 11,63%(yoy) (Grafik 1.11).

-90%

-60%

-30%

0%

30%

60%

90%

120%

- 4 8 12 16 20

I II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Growth

Juta Ton Ekspor Growth (yoy)

Grafik 1.9 Ekspor Pelabuhan Samarinda Sumber : LBU Bank Indonesia

(18)

10

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

(yoy) (Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

0 10 20 30 40 50 60 70

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

(yoy) (Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor

Grafik 1.10 Nilai Ekspor Nonmigas

Kalimantan Timur Grafik 1.11 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 21,54%, diikuti oleh India 16,32%, dan Jepang 15,50% (Grafik 1.12). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 86,89% dengan nilai USD 3.791 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami kontraksi -18,86% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, sehingga kontraksi ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar -16,39% terhadap kontraksi pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur secara keseluruhan pada triwulan laporan.

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2009 2010 2011 2012

Share INDIA RRC KORSEL

TAIWAN JEPANG

Grafik 1.12 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

(19)

11 Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III-2012

(HS2 Digit, dalam USD)

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan III- 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 3,03%(yoy), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2012 yang sebesar 7,78%. Pelambatan impor ini disebabkan oleh pelambatan kinerja impor migas maupun impor non migas Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang tercatat di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, nilai impor non migas Kalimantan Timur selama triwulan III-2012 mencapai USD 686,37 juta atau tumbuh 21,27%(yoy), mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh tinggi 121,63%(yoy) (Grafik 1.13). Pertumbuhan positif impor diperkirakan masih dijaga oleh peningkatan faktor nilai dan jenis komoditas, karena dari sisi volume kinerja impor non migas Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan negatif, yaitu turun -35,57%(yoy) (Grafik 1.14).

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

0 200 400 600 800 1,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

(yoy) (Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

(yoy) (Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor

Grafik 1.13 Nilai Impor Non Migas

Kalimantan Timur Grafik 1.14 Volume Impor Non Migas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

Komoditas impor non migas terbesar Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 adalah nuclear react., boilers, and mechanical appl. (pangsa 41,78%) dengan impor sebesar USD 286,78 juta atau meningkat 21,38%(yoy), diikuti oleh komoditas ships, boats and floating structures dengan nilai USD 87,10 juta (pangsa 12,69%) yang

(20)

12 terkontraksi -13,24%(yoy) (Tabel 1.3). Sementara itu berdasarkan negara asal impor, mayoritas impor di triwulan III-2012 berasal dari Amerika Serikat sebesar USD 163,41 juta (pangsa 23,81%), diikuti oleh Singapura yaitu sebesar USD 126,55 juta (18,44%), dan RRC sebesar USD 85,24 juta (12,42%) (Grafik 1.15).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan III-2012 (HS2 Dijit, dalam USD)

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kalimantan Timur lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kalimantan Timur) sebesar USD 3.677 juta, namun mengalami penurunan sebesar -21,51%(yoy).

0%

10%

20%

30%

40%

50%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2009 2010 2011 2012

(Share) SINGAPORE C. USA C. JAPAN

C. R.R.C GERMANY

Grafik 1.15 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea dan Cukai, diolah

(21)

13 1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran

Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dari sisi penawaran di triwulan III-2012 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa 46,32%) dengan kontribusi sebesar 2,03%(yoy), diikuti oleh sektor keuangan, persewaan, jasa perusahaan (pangsa 3,07%) dengan kontribusi 0,63%(yoy), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (pangsa 8,85%) dengan kontribusi 0,61%(yoy).

Pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh kinerja positif produksi pertambangan migas dan batubara di Kalimantan Timur. Meskipun demikian, produksi batubara mengalami pelambatan seiring dengan penurunan permintaan batubara dari China, sementara perkembangan harga komoditas tersebut di pasar internasional juga belum mengalami peningkatan yang signifikan. Sementara itu, pertumbuhan positif sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipengaruhi oleh peningkatan kegiatan ekonomi, dan investasi di Kalimantan Timur pada triwulan II 2012, sehingga kinerja pada sektor-sektor pendukungnya tersebut cukup tinggi.

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kalimantan Timur, sektor industri pengolahan (pangsa 23,35%) mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan III- 2012, yaitu kontraksi sebesar -9,89%(yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -2,37%. Hal utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT. Badak Bontang juga terus mengalami penurunan.

Selain itu industri pengilangan minyak juga mengalami penurunan pada periode laporan.

(22)

14 1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada triwulan III-2012 mengalami ekspansi sebesar 6,35%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,45%. Perkembangan positif sektor ini didorong oleh pertumbuhan positif tanaman bahan makanan terutama produksi padi sawah, padi ladang, kedelai dan ubi- ubian (Grafik 1.16). Dari subsektor perkebunan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas utama perkebunan Kaltim masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Namun demikian pertumbuhan produksi TBS ini cenderung melambat dibandingkan periode sebelumnya (Grafik 1.17).

-20%

0%

20%

40%

60%

80 100 120 140 160 180

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth

Indeks Padi Sawah g (yoy)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

50 80 110 140 170 200 230 260

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth Indeks Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)

Grafik 1.16 Indeks Produksi Padi

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.17 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS

Perkembangan positif juga terjadi pada produksi peternakan sapi, kambing, babi, ayam dari subsektor peternakan. Sedangkan dari subsektor perikanan, peningkatan kinerjanya terutama dipicu oleh produksi ikan perairan umum, tambak, dan budidaya. Sebaliknya, kinerja hasil perikanan laut masih tumbuh negatif. Pertumbuhan positif kinerja sektor pertanian juga didukung oleh kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada sektor pertanian Kaltim di triwulan III-2012 yang mencapai Rp.10,18 trilyun. Penyaluran kredit pertanian tersebut meningkat 45,16% atau lebih tinggi dari triwulan lalu yang sebesar 43,72%(yoy) (Grafik 1.18).

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Pertanian growth (yoy)

Grafik 1.18 Kredit Sektor Pertanian Sumber : LBU Bank Indonesia

(23)

15 1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 4,38%(yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2012 yang tumbuh sebesar 8,52%(yoy). Pelambatan pertumbuhan kinerja sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh perlambatan produksi pertambangan migas dan batubara (non migas) sebagai komoditas andalan Kaltim.

Pelambatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian dapat terlihat dari indeks produksi batubara perusahaan di Kalimantan Timur yang tumbuh secara tahunan melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (Grafik 1.19). Penurunan produksi batubara disebabkan oleh penurunan permintaan batubara terutama dari China, karena membanjirnya pasokan batubara dari Amerika Serikat dan Australia di China dengan jenis kalori yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih bersaing. Selain penurunan permintaan, faktor lain yang menyebabkan pelambatan adalah masih rendahnya harga komoditas batubara di pasar internasional sehingga mayoritas produsen batubara memperlambat tingkat produksinya.

0%

10%

20%

30%

80 100 120 140 160 180 200

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth

Indeks Produksi Batubara g (yoy)

-40%

0%

40%

80%

120%

160%

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Pertambangan growth (yoy)

Grafik 1.19 Indeks Produksi Batubara

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.20 Kredit Pertambangan Sumber : LBU Bank Indonesia

Faktor positif yang mendorong pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan di sebagian besar wilayah pertambangan Kalimantan Timur yang berada pada tingkat menengah pada level bawah dan menengah (101-200mm) selama periode Juli-September 2012, sehingga mendukung operasional pertambangan. Faktor positif lainnya yang mendorong perkembangan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan ditunjukkan oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor pertambangan dan penggalian yang secara tahunan masih tumbuh positif 30,10%(yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh 41,80%(yoy) (Grafik 1.20).

(24)

16 1.3.3 Sektor Industri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada triwulan III-2012 sebesar -9,89%(yoy), sebagaimana kontraksi terjadi pada triwulan II- 2012 yang tumbuh -5,54%(yoy). Faktor penyebab kontraksi pertumbuhan di triwulan III- 2012 antara lain pertumbuhan negatif pengilangan minyak Pertamina Balikpapan karena penurunan produksi (Grafik 1.21). Sementara itu sumber utama penurunan industri pengolahan masih berasal dari menurunnya produksi LNG karena terbatasnya pasokan gas PT. Badak NGL Bontang. Setelah pada tahun 2011 target pengapalan LNG turun 4,8% (dari 303,7 cargo di 2010 menjadi 288 cargo di 2011), pada tahun 2012 target produksi diperkirakan akan kembali turun sekitar 5% (Grafik 1.22).

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0 5 10 15 20 25

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

(%yoy)

(Jt Barrel) Produksi Growth

Grafik 1.21 Produksi Kilang Minyak Sumber : Pertamina UPV Balikpapan

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

40 50 60 70 80 90 100

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8

2010 2011 2012

growth

Indeks Produksi LNG g (yoy)

-80%

-40%

0%

40%

80%

120%

0 1,000 2,000 3,000 4,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Perindustrian growth (yoy)

Grafik 1.22 Produksi LNG

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.23 Kredit Sektor Industri Sumber : Prompt Indicator BPS

Faktor positif yang mendukung kinerja industri pengolahan ditunjukkan oleh peningkatan kredit lokasi proyek sektor perindustrian yang mencapai Rp.2,40 trilyun, tumbuh sebesar 23,02% atau mengalami peningkatan setelah tumbuh 14,26%(yoy) pada periode triwulan sebelumnya (Grafik 1.23).

(25)

17 1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik, gas, dan air bersih pada periode triwulan laporan mengalami pertumbuhan sebesar 7,39%(yoy), tumbuh melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 8,18%. Perlambatan proyek pembangunan pembangkit listrik di Kalimantan Timur menjadi faktor utama penurunan kinerja sektor listrik, gas, dan

air pada triwulan III-2012. Sementara itu faktor positif yang mendorong pertumbuhan positif kinerja sektor ini adalah penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang pada triwulan III-2012 mencapai Rp.1,26 trilyun, meningkat 71,77%(yoy) dibandingkan jumlah nominal kredit di triwulan III tahun 2011 yang sebesar Rp.733 milyar. Namun pertumbuhan kredit sektor listrik, gas, dan air bersih tersebut melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh tinggi 126,91%(yoy) (Grafik 1.24).

1.3.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 12,74%(yoy), tumbuh meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2012 yang tumbuh sebesar 12,12%. Meningkatnya pertumbuhan sektor bangunan di Kalimantan Timur disebabkan oleh peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, serta bangunan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pertumbuhan positif sektor bangunan ini didukung oleh pertumbuhan cukup tinggi kredit sektor tersebut, dimana kinerja kredit konstruksi berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan ke Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 mencapai Rp.3,69 trilyun atau tumbuh 30,70%(yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 39,77%(yoy) (Grafik 1.25).

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

0 1,000 2,000 3,000 4,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp. milyar) Konstruksi growth (yoy)

Grafik 1.25 Kredit Konstruksi Sumber : Prompt Indicator BPS

-100%

0%

100%

200%

300%

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Listrik, Gas dan Air growth (yoy)

Grafik 1.24 Kredit Sektor Listrik dan Air Sumber : LBU Bank Indonesia

(26)

18 1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan yang positif mencapai 6,87%(yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2012 yang tumbuh sebesar 9,08%(yoy). Pelambatan pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan ini disebabkan oleh melambatnya permintaan masyarakat terutama permintaan terhadap penjualan retail (supermarket) dan permintaan malam kamar terjual (hotel) di Kalimantan Timur (Grafik 1.26).

Pelambatan pertumbuhan sektor ini juga dapat dilihat dari melambatnya pertumbuhan kredit lokasi proyek yang disalurkan untuk sektor perdagangan, hotel, restoran di Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 yang mencapai Rp.11,22 trilyun, tumbuh sebesar 23,86%(yoy), atau melambat dari pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 30,39%(yoy) (Grafik 1.27).

0%

10%

20%

30%

50 70 90 110 130 150 170 190 210

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth

Indeks Penjualan Retail g (yoy)

0% 20% 40% 60%

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3*

2010 2011 2012

(yoy) (Rp milyar) Perdagangan growth (yoy)

Grafik 1.26 Penjualan Retail

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.27 Kredit Perdagangan

Sumber : LBU Bank Indonesia

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 13,63%(yoy), meskipun masih tinggi namun sedikit melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2012 yang sebesar 14,52%(yoy).

Faktor penyebab pelambatan pertumbuhan sektor ini adalah penurunan aktivitas perjalanan masyarakat dari dan keluar Kalimantan Timur pada akhir triwulan III-2012 (bulan September), yang merupakan periode setelah libur lebaran.

Pelambatan pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi dapat terlihat dari perkembangan indeks jumlah penumpang angkutan udara di Kalimantan Timur yang menunjukkan pelambatan terutama pada akhir triwulan III-2012 (Grafik 1.28). Begitu juga arus penumpang angkutan laut di Pelabuhan Samarinda, meskipun tumbuh sebesar 30,17%(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, namun mengalami penurunan secara tahunan sebesar -2,32%(yoy) (Grafik 1.29).

(27)

19

0%

10%

20%

30%

40%

50%

80 100 120 140 160

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

growth Indeks Penumpang Angkutan Udara g (yoy)

-30%

0%

30%

60%

- 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000

I II III IV I II III IV I II III

2010 2011 2012

Growth Orang Embarkasi Debarkasi Growth (yoy)

Grafik 1.28 Penumpang Angkutan Udara

Sumber : Prompt Indicator BPS

Grafik 1.29 Arus Penumpang Pelabuhan Samarinda

Sumber : Pelindo IV Samarinda

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 20,58%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2012 sebesar 15,52%. Faktor positif yang masih mendukung sektor keuangan dan jasa perusahaan pada triwulan III-2012 ini ditunjukkan oleh kinerja positif penyaluran kredit perbankan Kalimantan Timur yang mencapai Rp.48,71 trilyun atau tumbuh sebesar 4,98%(qtq) dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp.46,40 trilyun. Apabila dilihat dari pertumbuhan secara tahunan, perkembangan kredit tumbuh 26,01%(yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 27,87%(yoy) (Grafik 1.30).

1.3.9 Sektor Jasa-Jasa

Sektor ini pada periode laporan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 11,36%, relatif moderat dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan II-2012 sebesar 11,60%(yoy). Pertumbuhan positif kinerja pada sektor jasa ini dipengaruhi oleh peningkatan beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur dan peningkatan kegiatan investasi di Kalimantan Timur sehingga meningkatkan sektor jasa sebagai sektor pendukung kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut.

0 10 20 30 40 50

0 10 20 30 40 50

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2010 2011 2012

% yoy

Rp Trilyun Kredit growth

Grafik 1.30 Perkembangan Kredit Kaltim Sumber : LBU Bank Indonesia

(28)

20 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan kerangka untuk memberikan arah pengembangan dan sebagai dokumen perencanaan transformasi ekonomi Indonesia yang terdiri dari :

1. Bagian dari upaya untuk menjadi negara, terbesar ke-12 di dunia pada tahun 2025 dengan PDB USD 3,8 - 4,5 T dan pendapatan perkapita USD 13.000 16.000, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7-9% per tahun;

2. Dokumen strategi pengembangan sektoral dengan mempertimbangkan faktor spasial berbasis keunggulan Sumberdaya Lokal (Comparative Advantage);

3. Dokumen dengan proses penyusunan yang partisipatif dengan intensitas dan kualitas pelibatan berbagai pihak yang tinggi;

4. Mengidentifikasi secara jelas program yang akan dilakukan, besaran investasi yang dibutuhkan, termasuk kendala investasi dan pemecahannya dalam upaya peningkatan daya saing ekonomi (Competitive Advantage).

Potret Perekonomian Koridor Ekonomi Kalimantan yaitu :

1. Produksi sektor migas menurun dari tahun ke tahun, sehingga perlu pengembangan sektor-sektor lain;

2. Disparitas pembangunan antar wilayah, baik penghasil migas dan non penghasil migas maupun kawasan perkotaan dan perdesaan;

3. Rendahnya realisasi investasi pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan;

4. Kesenjangan infrastruktur dasar yang tersedia dan yang dibutuhkan bagi masyarakat maupun pelaku usaha (termasuk dalam mendukung iklim investasi).

Kegiatan Ekonomi Utama di Koridor Ekonomi Kalimantan terdiri dari beberapa sektor yaitu : 1. Sektor Migas mengalami trend penurunan. Eksplorasi Migas akan mengarah pada

wilayah yang medannya sulit dan membutuhkan biaya yang sangat mahal. Fokus kegiatan migas tahun 2011-2015 direncanakan di Balikpapan, Blok Delta Mahakam, Rapak dan Ganal (peningkatan kapasitas produksi dan eksplorasi laut dalam), serta participating interest di blok gas methana batubara di Bontang, Kukar dan Balikpapan 2. Sumberdaya batubara Kalimantan sebesar 51,9 Milyar Ton atau 49,6% sumberdaya

batubara Indonesia. Sumberdaya Batubara di Kalimantan Timur sebesar 37,5 Milliar Ton atau 35,7% sumberdaya batubara di Indonesia; Lokasi tambang batubara semakin ke inland, sehingga memerlukan jaringan/investasi bidang transportasi.

3. Sektor kelapa sawit, secara bertahap ekspor CPO akan dikurangi, dan fokus pada produk intermediate dan hilir. Fokus utama di Kalimantan Timur berada di Maloy, Kutai Timur (sesuai Inpres 1 Tahun 2010).

(29)

21 yang dimuat dalam Isu Strategis Pembangunan 2009 2013 yaitu : meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan, pengentasan kemiskinan dan masalah pengangguran, mengatasi keterbatasan akses permodalan, reformasi birokrasi/pelayanan public, menurunkan degradasi mutu lingkunga, meningkatkan daya saing dan iklim investasi, peningkatan pendidikan dan pelayanan kesehatan, dan nfrastruktur, serta pembangunan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal. Keselarasan kebijakan MP3EI Kalimantan dengan program pembangunan Prioritas Kalimantan Timur tahun 2012 yaitu Kebijakan dalam MP3EI yaitu :

1. Menyiapkan kontrak bagi hasil yang lebih menarik bagi perusahaan migas;

2. Menyederhanakan regulasi dibidang minyak dan gas;

3. Perumusan mekanisme insentif pajak yang menarik dan menghindari timbulnya economic high cost;

4. Pengembangan jaringan rel kereta api khusus batubara dan atau pemanfaatan sungai;

5. Peningkatan dan penambahan kapasitas pelabuhan;

6. Peningkatan kualitas infrastruktur untuk mendukung distribusi dan logistik migas;

7. Percepatan Penyelesaian RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota;

8. Perbaikan regulasi terkait administrasi pertanahan dan sengketa pemanfaatan ruang.

Langkah Tindak Lanjut MP3EI antara lain :

1. Sebagai Rencana Induk, MP3EI perlu ditransformasikan kedalam dokumen yang lebih operasional. Oleh karena itu Rencana Aksi dalam rangka debottlenecking regulasi, perijinan perlu segera diselesaikan dan diimplementasikan;

2. Rencana Investasi dalam dokumen MP3EI fase I (2011- Implementasi Quick Wins

yang telah direncanakan, terutama rencana pembangunan Infrastruktur yang sangat berpengaruh dalam efisiensi biaya produksi;

3. Perlu dilakukan inventarisasi dan kristalisasi rencana investasi maupun cakupan wilayah MP3EI untuk fase selanjutnya yakni Fase 2 (2015-2020) yang mempunyai fokus untuk -2025) dengan fokus .

(30)

22 Sumber : Materi Paparan Gubernur-Diskusi Panel CEO Forum, Balikpapan 2012

(31)

24 2.1 Gambaran Umum

Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2012 menunjukkan peningkatan. Inflasi Kalimantan Timur triwulan III-2012 yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat sebesar 5,39%(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2012 sebesar 4,83%(yoy). Laju inflasi Kaltim ini

berbeda arah dengan laju inflasi tahunan nasional yang mengalami penurunan dari 4,53% di triwulan II- 2012 menjadi 4,31%(yoy) di triwulan III-2012.

Berdasarkan kelompok komoditas, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu

9,02%(yoy); diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 8,81%(yoy), serta kelompok sandang sebesar 4,54%(yoy). Sementara kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi terendah, yaitu 0,82%(yoy) (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan III-2012

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan Kaltim menunjukkan bahwa kelompok volatile food pada akhir triwulan III-2012 mengalami inflasi sebesar 8,83%(yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi volatile food di triwulan II-

0 2 4 6 8 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2010 2011 2012

(% yoy) Kaltim Nasional

Grafik 2.1 Laju Inflasi Kaltim & Nasional (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian Jawa Barat pada triwulan II-2008 mengalami

Perkembangan positif juga ditunjukkan oleh kinerja ekspor batubara Kalimantan Timur dimana terjadi peningkatan pertumbuhan volume ekspor pada triwulan I-2013

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada periode triwulan III-2009 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 0,47% (y-o-y) dibandingkan dengan

Kenaikan kinerja komponen konsumsi pemerintah pada triwulan III 2017 tercermin dari peningkatan persentase realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat yang mencapai 55,61%,

 Dari dalam negeri, Bank Indonesia mencatatkan survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2018 yang berada pada level 119,2, turun dari bulan sebelumnya

• Bank Indonesia pada hari ini (09/04) merilis Survei Konsumen Bank Indonesia Maret 2021 yang melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Maret sebesar 93,4, meningkat

Dengan perkembangan tersebut, maka inflasi Provinsi Lampung secara tahunan pada triwulan III-2012 menjadi 4,32% (yoy), mengalami penurunan dibandingkan inflasi

Berdasarkan Lokasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) di wilayah Kalimantan Timur, nilai transaksi RTGS wilker Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim di