PENGARUH EVENT MARKETING DAN KREDIBILITAS INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN
DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA PERUSAHAAN ERIGO STORE
(Studi Kasus New York Fashion Week Erigo X)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis
Program Studi Administrasi Bisnis
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG
2021
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 1
1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 1
1.1.2 Informasi Perusahaan ... 2
1.2 Latar Belakang ... 2
1.3 Perumusan Masalah ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 6
1.5 Kegunaan Penelitian ... 6
1.6 Waktu dan Periode Penelitian ... 7
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II ... 8
TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN ... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ... 8
2.1.1 Pemasaran... 8
2.1.2 Bauran Promosi ... 8
2.1.3 Event Marketing ... 10
2.1.4 Dimensi Event Marketing... 11
2.1.5 Sumber Kredibilitas... 12
2.1.6 Influencer ... 13
2.1.7 Kredibilitas Influencer... 14
2.1.8 Perilaku Konsumen ... 15
2.1.9 Keputusan Pembelian ... 15
2.1.10 Proses Keputusan Pembelian ... 16
2.1.11 Brand ... 17
2.1.12 Brand Loyalty ... 17
iii
2.2 Penelitian Terdahulu ... 18
2.3 Kerangka Pemikiran ... 34
2.4 Hipotesis Penelitian ... 34
2.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 35
2.5.1 Objek Penelitian ... 35
2.5.2 Variabel Penelitian ... 35
BAB III ... 36
METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran ... 36
3.2.1 Operasionalisasi Variabel ... 36
3.2.2 Skala Pengukuran ... 39
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.4.1 Jenis Data dan Sumbernya ... 40
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.5 Uji Validitas dan Realibilitas ... 41
3.5.1 Uji Validitas ... 41
3.5.2 Uji Reliabilitas... 42
3.6 Teknik Analisis Data ... 42
3.6.1 Analisis Deskriptif... 42
3.6.2 Outer Model ... 43
3.6.3 Inner Model ... 43
3.6.4 Uji Hipotesis ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 49
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Skripsi 1 ... 18
Tabel 2. 2 Skripsi 2 ... 18
Tabel 2. 3 Skripsi 3 ... 19
Tabel 2. 4 Skripsi 4 ... 19
Tabel 2. 5 Jurnal Nasional 1 ... 20
Tabel 2. 6 Jurnal Nasional 2 ... 20
Tabel 2. 7 Jurnal Nasional 3 ... 21
Tabel 2. 8 Jurnal Nasional 4 ... 22
Tabel 2. 9 Jurnal Nasional 5 ... 22
Tabel 2. 10 Jurnal Nasional 6 ... 23
Tabel 2. 11 Jurnal Nasional 7 ... 23
Tabel 2. 12 Jurnal Nasional 8 ... 23
Tabel 2. 13 Jurnal Internasional 1 ... 24
Tabel 2. 14 Jurnal Internasional 2 ... 24
Tabel 2. 15 Jurnal Internasional 3 ... 25
Tabel 2. 16 Jurnal Internasional 4 ... 25
Tabel 2. 17 Jurnal Internasional 5 ... 26
Tabel 2. 18 Jurnal Internasional 6 ... 26
Tabel 2. 19 Jurnal Internasional 7 ... 27
Tabel 2. 20 Jurnal Internasional 8 ... 27
Tabel 2. 21 Jurnal Internasional 9 ... 28
Tabel 2. 22 Jurnal Internasional 10 ... 28
Tabel 2. 23 Jurnal Internasional 11 ... 29
Tabel 2. 24 Jurnal Internasional 12 ... 29
Tabel 2. 25 Jurnal Internasional 13 ... 30
Tabel 2. 26 Jurnal Internasional 14 ... 30
Tabel 2. 27 Jurnal Internasional 15 ... 31
Tabel 2. 28 Jurnal Internasional 16 ... 31
Tabel 2. 29 Jurnal Internasional 17 ... 32
Tabel 2. 30 Jurnal Internasional 18 ... 32
Tabel 2. 31 Jurnal Internasional 19 ... 33
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... 37
Tabel 3. 2 Skala Likert ... 39
Tabel 3. 3 Method of Summated Rating Scale ... 42
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Logo Perusahaan ... 1
Gambar 1. 2 Produk Erigo Store ... 2
Gambar 1. 3 Survei We Are Social ... 3
Gambar 1. 4 New York Fashion Week Erigo X ... 5
Gambar 1. 5 Influencer ... 5
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ... 34
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Survei Event Marketing ... 49 Lampiran 1. 2 Survei Influencer ... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan
Erigo Store merupakan brand lokal Indonesia di bidang fashion pria dan wanita yang berdiri sejak bulan Juni tahun 2013. Muhammad Sadad selaku CEO Erigo Store mengawali perjalanan bisnisnya dari kamar bertipekan studio di Kota Depok, Jawa Barat.
Gambar 1. 1 Logo Perusahaan Sumber: Google, 2021
Awalnya pria yang dikenal dengan panggilan Sadad ini memulai bisnisnya pada tahun 2011 tetapi belum menggunakan nama brand Erigo Store, hanya menjual produknya yang memiliki konsep batik dan ikat, ternyata konsep ini sepi peminat. Oleh karena itu, Sadad beralih konsep dan mengubah identitas produknya menjadi produk fashion kasual yang kemudian diberi nama brand Erigo Store (Sumber: popmama.com, diakses pada 25 Oktober 2021).
Erigo Store melakukan pemasaran produknya secara offline dengan mengikuti pameran-pameran yang diadakan di dalam maupun di luar negeri, tak jarang pula Erigo Store mengalami kerugian. Erigo Store juga melakukan pemasaran secara online dengan memanfaatkan media sosial untuk membantu mempromosikan produknya seperti menampilkan produk-produknya pada media sosial instagram (Sumber: ajaib.co.id, diakses pada 25 Oktober 2021).
Erigo Store yang memiliki motto mengedepankan kualitas dan desain produk yang cocok baik digunakan sehari-hari maupun traveling. Erigo Store
2 memiliki beberapa kategori produk seperti shirt, t-shirt, oversize t-shirt, outerwear, longsleeve, jacket, pants, dan lain-lain.
Gambar 1. 2 Produk Erigo Store Sumber: Google, 2021 1.1.2 Informasi Perusahaan
Berikut merupakan informasi mengenai perusahaan Erigo Store:
a. Online Store :
1) Erigo Official Store Shopee : https://shopee.co.id/erigostore 2) Erigo Official Store Tokopedia : https://www.tokopedia.com/erigo b. Instagram : @erigostore
c. Youtube : Erigo Official
d. Email : erigostore@gmail.com
e. Website : https://erigostore.co.id/ (Coming Soon) f. Industri : Apparel
1.2 Latar Belakang
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat sehingga menuntut perusahaan untuk semakin inovatif mengelola bisnis dan lingkungan pasarnya. Munculnya banyak pemain baru di pasar yang menawarkan produk atau jasa dengan pemasaran secara tepat semakin memperketat persaingan bisnis. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan inovasi yang tepat untuk dapat mempertahankan bahkan memperluas pangsa pasarnya.
Promosi merupakan salah satu elemen bauran pemasaran untuk membangun perhatian, minat, keinginan, dan pembelian (attention, interest, desire, and action – AIDA) pelanggan. Promosi dapat dilakukan secara above the line atau below the line (Jefkins dalam Suci & Anggi, 2020: 4). Salah satu cara memasarkan/promosi produk below the line adalah dengan mengikuti event
3 marketing.Menurut Belch Belch (2012) dalam Vicha (2020: 21) event marketing adalah suatu jenis promosi yang dimana perusahaan atau merek dikaitkan dengan sebuah acara atau aktivitas yang memiliki tema dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan dalam sebuah produk atau jasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa event marketing merupakan salah satu strategi perusahaan dalam memasarkan produknya dengan mengikuti atau menyeleggarakan sebuah acara.
Berdasarkan survei Demand Gen Report terungkap bahwa 76 persen pemasar menyatakan event marketing dinilai efektif dalam kegiatan pemasaran (Sumber:
trends.e-strategyblog.com, diakses pada 03 November 2021). Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bizzabo, 41 persen pemasar memilih untuk menggunakan in-person event dalam kegiatan pemasaran (Bizzabo, 2019).
Dalam keadaan pandemi COVID-19 saat ini yang mengharuskan masyarakat untuk mengurangi mobilitas di luar rumah dan menjauhi kerumunan yang berpotensi meningkatkan penularan COVID-19, event marketing yang kerap kali diadakan secara tatap muka, saat ini sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, berdasarkan survei Integrate terungkap bahwa 80% pemasar berharap untuk melaksanakan event secara hibrid dimana acara tatap muka dan virtual dilaksanakan secara berdampingan (Integrate, 2020).
Event marketing sering kali menggandeng influencer untuk meramaikan event tersebut dan membantu memperluas pemasaran melalui pengikut pada media sosialnya. Penggunaan media sosial untuk penyebaran informasi diharapkan efektif jika ditinjau dari jangkauannya. Penggunaan media sosial di Indonesia cukup tinggi. Dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial sebanyak 170 juta jiwa atau 68,84 persennya (We Are Social, 2021). Jenis dan proporsi penggunaan media sosial di Indonesia tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. 3 Survei We Are Social
4 Sumber: datareportal.com, 2021
Berdasar efektivitas penggunaan influencer, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Media Kix terhadap pemasar terungkap bahwa pemasaran dengan menggunakan influencer 80 persen efektif dalam memasarkan produk.
Media Kix juga menyatakan 71 persen setuju bahwa kualitas pelanggan dari pemasaran menggunakan influencer lebih baik daripada sumber lain (Media Kix, 2019).
Para pelaku bisnispun kerap kali menggunakan tokoh terkenal atau influencer pada event yang diikuti untuk membantu mempengaruhi pengikutnya membuat suatu keputusan untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut Tjiptono dan Diana (2015) dalam Lina (2020: 15) keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dimulai ketika konsumen menyadari masalah, mencari informasi tentang produk atau merek tertentu, dan mengevaluasi produk atau merek, seberapa baik setiap alternatif dapat memecahkan masalah, yang kemudian merupakan serangkaian proses yang mengarah pada keputusan pembelian.
Dengan demikian, keputusan pembelian dapat diartikan suatu proses dimana konsumen memutuskan untuk membeli atau mengonsumsi produk tersebut setelah melalui tahapan-tahapan tertentu.
Dengan mengikuti event dan mengikutsertakan influencer, dipercaya juga dapat meningkatkan brand loyalty karena akan menciptakan persepsi, komunikasi dan interaksi yang dapat menarik perhatian konsumen terhadap suatu merek tertentu. Menurut Annisa (2016: 3) brand loyalty bersifat intangible dan akan menetap di benak konsumen. Setiap konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap sebuah brand, sehingga upaya membangun brand loyalty yang kuat tidak cukup dengan melakukan kegiatan komunikasi, memasang iklan serta mengubah logo, melainkan jauh daripada itu yaitu dengan cara membuat experience kepada target konsumen. Dengan demikian, brand loyalty dapat didefinisikan sebagai pandangan positif konsumen terhadap sebuah brand melalui rasa percaya dan berkomitmen untuk tidak berpindah pada brand lain.
Erigo Store adalah sebuah brand fashion yang berdiri sejak Juni tahun 2013.
Erigo Store yang saat ini memiliki 2,5 juta pengikut pada media sosial instagram ini baru saja mengikuti event New York Fashion Week yang digelar pada 8 September 2021 secara live streaming dengan menggandeng 13 tokoh terkenal
5 dari kalangan artis dan influencer Indonesia. Sebelumnya Erigo Store pun memasang iklan pada Times Square New York dengan menampilkan 13 influencer tersebut dengan memakai produk Erigo Store. Event tersebut sangat menarik perhatian masyarakat, adanya event ini produk Erigo Store semakin dikenal bukan hanya pada masyarakat Indonesia tetapi masyarakat dunia.
Gambar 1. 4 New York Fashion Week Erigo X Sumber: nyfw.com, 2021
Dalam event New York Fashion Week tersebut Erigo Store menggandeng 13 tokoh terkenal dari kalangan artis dan influencer Indonesia di antaranya yaitu Luna Maya, Gading Martin, Enzy Storia, Febby Rastanty, Denny Sumargo, Alika Islamadina, Omar Daniel, Rachel Vennya, Arief Muhammad, Ayla Dimitri, Reza Chandika, Den Dimas, dan Salim Nauderer. Kegiatan para influencer ini dilakukan dalam kurun waktu dua pekan pada bulan September.
Influencer-influencer ini memiliki peluang besar untuk membantu menyebarluaskan informasi event New York Fashion Week yang diikuti Erigo Store ini dan membantu mempromosikan produk Erigo Store kepada para pengikutnya karena seluruh influencer ini memiliki ratusan ribu bahkan jutaan pengikut pada media sosial instagramnya.
Gambar 1. 5 Influencer Sumber: Google, 2021
6 Berdasarkan uraian diatas dapat menunjukkan bahwa variabel-variabel pada penelitian ini perlu diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Pengaruh Event Marketing dan Kredibilitas Influencer terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya terhadap Loyalitas Merek pada Perusahaan Erigo Store (Studi Kasus Pada Event New York Fashion Week Erigo X)”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah, antara lain yaitu:
a. Bagaimana pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap keputusan pembelian produk Erigo Store secara simultan dan parsial?
b. Bagaimana pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap brand loyalty Erigo Store secara simultan dan parsial?
c. Bagaimana pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap brand loyalty Erigo Store secara tidak langsung melalui keputusan pembelian?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
a. Pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap keputusan pembelian produk Erigo Store baik secara simultan maupun parsial.
b. Pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap brand loyalty Erigo Store baik secara simultan maupun parsial.
c. Pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer terhadap brand loyalty Erigo Store secara tidak langsung melalui keputusan pembelian.
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, antara lain yaitu:
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang pemasaran khususnya pengaruh event marketing dan kredibilitas influencer seiring dengan masifnya media sosial sebagai salah satu alat komunikasi dan sarana mempengaruhi publik.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk pihak Erigo Store dalam mengembangkan strategi memasarkan produknya.
7 1.6 Waktu dan Periode Penelitian
Waktu dan periode dilakukannya penelitian ini, antara lain:
Waktu : Oktober - Februari Periode : 2021-2022
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari 5 bab, antara lain sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas gambaran umum objek penelitian, latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, waktu dan periode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini membahas tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas pengumpulan data, karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan dan saran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan menemukan kebutuhan manusia. Secara ringkas pemasaran bisa diartikan dengan sebagai “meeting needs profitably” yaitu bagaimana perusahaan bisa melayani kebutuhan konsumen dengan cara yang menguntungkan bagi konsumen dan perusahaan (Rahmawati, 2016: 3).
Pemasaran adalah rangkaian kegiatan proses yang dilakukan untuk menciptakan suatu produk, kemudian mengkomunikasikan produk tersebut kepada pelanggan, menukarkan penawaran nilai kepada pelanggan, memenuhi keinginan, dan membangun hubungan dengan pelanggan hingga Produk tersebut dapat memberikan manfaat bagi pelanggan dan pemangku kepentingan (Lina, 2020: 11).
Pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, pemasaran menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Secara umum, pemasaran mencakup kegiatan yang sangat luas, seperti kegiatan penjualan, riset pasar, perencanaan saluran distribusi, perencanaan kebijakan penetapan harga, kebijakan promosi (Yola &
Shinta, 2017: 12).
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dengan serangkaian kegiatan seperti menyajikan produk, melakukan perencanaan, menetapkan harga dan strategi serta mengkomunikasikan produk melalui berbagai kegiatan promosi.
2.1.2 Bauran Promosi
Menurut M. Syarif et al., (2018: 40) promosi merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran dan sering disebut sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan dari promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Sekarang lebih dikenal dengan istilah bauran promosi (promotional mix).
9 Menurut Kotler & Armstrong (2016) dalam Lina (2020: 12-13) bauran promosi adalah seperangkat alat yang digunakan oleh merek atau perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada konsumen yang meliputi:
a. Advertising (Periklanan), yaitu segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Cara yang paling dikenal masyarakat adalah melalui media elektronik dan media cetak.
b. Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan pembelian produk atau jasa. Bentuknya seperti undian, hadiah, sampel dan lain-lain.
c. Event and Experiences (Acara dan Pengalaman) adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman kepada penonton yang hadir, pengalaman tersebut harus mampu memberikan kesan yang mendalam dan mampu disimpan dalam memori penonton dengan jangka waktu yang lama. Bentuknya seperti festival seni, hiburan, acara amal, pameran dan lain-lain.
d. Public Relation (Hubungan Masyarakat), yaitu beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau produk individunya. Bentuknya seperti donasi, amal, pidato, seminar, dan lain-lain.
e. Online and Social Media Marketing (Secara Online dan Media Sosial Pemasaran), yaitu kegiatan secara online dan program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau memperoleh penjualan produk dan layanan.
f. Mobile Marketing (Pergerakan Pasar), yaitu bentuk khusus pemasaran online yang menempatkan komunikasi pada konsumen ponsel, smartphone atau tablet.
g. Direct and Database Marketing (Basis Data Pemasaran dan Langsung), yaitu penggunaan surat, telepon, fax mail, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
10 h. Personal Selling (Penjualan Secara Langsung), yaitu interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau pengadaan pesan.
2.1.3 Event Marketing
Menurut Belch Belch (2012) dalam Vicha (2020: 21) event marketing adalah suatu jenis promosi yang dimana perusahaan atau merek dikaitkan dengan sebuah acara atau aktivitas yang memiliki tema dengan tujuan untuk menciptakan pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan dalam sebuah produk atau jasa.
Menurut N.S. Sharafutdinova et al., (2020: 561) event marketing adalah pemasaran yang ditujukan pada emosional konsumen terhadap brand.Menurut Vicha Tafeni (2020: 22) event marketing adalah komunikasi langsung di lapangan yang dimanfaatkan sebaik mungkin terhadap segmen yang dituju yang merupakan target pasar.
Menurut Gerd Nufer (2015: 3) fitur komunikasi yang penting dari event marketing adalah orientasi interaksinya dalam konteks strategi yang berfokus pada pengalaman. Di satu sisi, kapasitasnya untuk berkomunikasi memungkinkan kontak pribadi langsung dengan kelompok sasaran, dimana kerugian terdapat pada tingkat yang relatif rendah. Di sisi lain, berbeda dengan sponsorship atau promosi penjualan, pengunjung yang hadir dapat diperlakukan secara emosional dan aktif terlibat dalam acara. Dapat disimpulkan bahwa event marketing merupakan salah satu aktifitas bauran promosi dengan menyelenggarakan atau mengikuti suatu acara yang bertujuan untuk mengkomunikasikan produk dengan orientasi pengalaman dan emosional konsumen.
Fungsi event marketing adalah untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas pelanggan, memperkenalkan keunggulan suatu produk, membuat paket penjualan, mereferensikan produk ke orang lain, menambah pengguna website, dan mendapatkan saran dari pelanggan serta mendekatkan perusahaan dengan target pasar. Fungsi utama event marketing adalah untuk memperkenalkan merek tertentu (Tri, 2018: 5).
11 2.1.4 Dimensi Event Marketing
Menurut Wood (2009) dalam Nurul (2018: 23-25) untuk menggapai kesuksesan sebuah event marketing terdapat tujuh atribut untuk meningkatkan pengalaman yang didapatkan oleh konsumen, tujuh atribut itu dinamakan “7I”, yaitu:
a. Involvement (Keterlibatan)
Konsumen secara emosional terlibat dalam merek, acara, dan pengalaman acara. Event marketing yang dilakukan harus mampu meningkatkan emosional audience sehingga para pengunjung event dapat menikmati suasana acara dan membiarkan diri terbawa suasana..
b. Interaction (Interaksi)
Interaksi yang dimaksud adalah interaksi dengan brand ambassador, panitia, layanan yang diberikan, dan merek. Keterlibatan brand perusahaan itu sendiri, baik melalui public figure yang sesuai, pengisi acara yang sesuai dengan target pasar dan citra perusahaan, sehingga pesan perusahaan dapat diterima konsumen.
c. Immersion (Penyerapan)
Menanamkan pikiran yang sehat, dan terisolasi dari pesan lain. Event dihindari oleh gangguan atau hal-hal yang dapat mengganggu audiens, sehingga acara harus dijalankan dengan fokus pada tujuan bisnis untuk meminimalkan gangguan..
d. Intensity (Intensitas)
Kelanjutan dalam menyelenggarakan event marketing, hal ini bertujuan agar konsumen mampu mengingat produk atau jasa perusahaan yang ditawarkan saat event berlangsung.
e. Individuality (Memiliki Kepribadian)
Hal yang membuat konsumen merespon suatu event adalah karena event tersebut memiliki keunikan yang membedakannya dari event yang lain.
Oleh karena itu perusahaan diharuskan menyajikan sebuah event yang unik agar konsumen tertarik untuk mengikuti kegiatan event tersebut, dan dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi konsumen.
f. Innovation (Berinovasi)
12 Hal terpenting dalam pelaksanaan event adalah memposisikan acara sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, event yang akan diselenggarakan harus memiliki konsep event yang kreatif, tempat dan waktu, kelompok sasaran dan tujuan bisnis yang sesuai..
g. Integrity (Integritas)
Event yang berlangsung dapat menciptakan suatu keuntungan dan membentuk sebuah nilai dimana nantinya audience memberikan response yang positif. Hal ini akan membuat konsumen percaya dan menyukai produk atau jasa perusahaan.
2.1.5 Sumber Kredibilitas
Menurut Rong-Ho Lin et al., (2019: 35). kredibilitas merupakan salah satu faktor utama yang kuat dalam kegiatan ajakan/persuasi terutama dalam media online, karena konsumen tidak dapat merasakan dan menyentuh produk.
Menurut Hovland & Weiss (1951) dalam Brahim Chekima et al., (2020: 1508) sumber kredibilitas memiliki nilai pesan yang dipengaruhi oleh 3 hal yaitu attractiveness, trustworthiness, and expertise.
a. Attractiveness, mengacu pada diri sumber yang memiliki daya tarik fisik untuk menarik audience. Kualitas fisik influencer memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memikat hati para audiensnya, daya tarik fisik tersebut diantaranya seperti, kecantikan/ketampanan wajah, tinggi badan, berat badan, dan lain sebagainya. Daya tarik ini tentunya saling berkaitan dengan karakteristik produk yang dipromosikan. Daya tarik ini tidak hanya penampilan fisik tetapi juga penampilan non fisik yang dapat mempromosikan suatu produk atau iklan (Fachri Mudzakir).
b. Trustworthiness, mengacu pada kejujuran dan rasa percaya audiens pada sumber. Kepercayaan dan kejujuran tersebut dicirikan dengan keinginan sumber untuk memberikan pengaruh melalui informasi yang jelas dan jujur apa adanya mengenai suatu produk.
c. Expertise, mengacu pada pengalaman dan keahlian sumber pemberi pengaruh. Pengalaman dan keahlian menjadi sumber nyata dalam menyampaikan pengaruh, influencer yang memiliki keahlian dan pengalaman mengenai produk yang ditawarkan akan lebih mempengaruhi
13 audiens. Dengan demikian, audiens cenderung akan tertarik dengan produk tersebut dan dapat mempengaruhi minat beli audiens.
2.1.6 Influencer
Menurut Rong-Ho Lin et al., (2019: 33) influencer media sosial merupakan jenis baru pihak ketiga yang membentuk sikap audiens melalui kegiatan secara online. Melalui situs jejaring sosial, influencer media sosial membuat konten yang mempromosikan merek tertentu dengan tujuan mendapatkan pengikut dan pengenalan merek. Menurut Lê Giang & Hoàng Thái (2018: 4710) setiap orang dapat menjadi seorang influencer, terutama di media sosial dimana "semua memiliki suara", tetapi beberapa dapat "lebih berpengaruh daripada yang lain dalam suatu komunitas".
Influencer adalah seseorang yang perkataannya dapat mempengaruhi orang lain. Influencer tidak hanya harus selebriti, tetapi orang biasa dapat disebut influencer ketika orang itu memiliki banyak pengikut dan perkataannya dapat mempengaruhi orang lain. Alasan perusahaan menggunakan influencer adalah untuk meningkatkan awareness, mengedukasi target, meningkatkan followers, dan tentunya meningkatkan penjualan (Shiya, 2019: 17).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa influencer merupakan seseorang yang memiliki kekuatan dalam perkataan untuk mempengaruhi orang lain. Siapapun dapat menjadi influencer jika perkataannya dapat memengaruhi orang lain, tetapi semakin banyak pengikut seorang influencer pada media sosial akan semakin besar pula peluang untuk mempengaruhi orang lain.
Influencer digemari atau disukai oleh audiens mereka, sehingga apa yang mereka pakai atau lakukan akan dipandang sebagai pusat perhatian untuk menginspirasi dan memengaruhi pengikutnya. Influencer ini berperan dalam mempengaruhi keputusan lingkungan terdekatnya untuk memungkinkan orang mengenali produk yang diiklankan di media sosial dalam bentuk konten yang dibuat, seperti foto, video, dan ulasan. (Michael Reivin et al., (2021: 145).
Strategi dengan menggunakan selebriti/influencer ini kerap digunakan oleh banyak perusahaan dan terbukti efektif untuk mempromosikan produk kepada masyarakat. Sebuah iklan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (seperti
14 selebriti/influencer terkenal) sebagian besar menarik perhatian publik dan mudah diingat oleh orang-orang (Andi Siti et al., 2020: 1709).
2.1.7 Kredibilitas Influencer
Perusahaan menggunakan cara lain dalam melakukan promosi dengan soft selling menggunakan influencer. Influencer umumnya memiliki followers yang banyak, dan target audience yang jelas, sehingga perusahaan dapat dengan mudah memilih influencer sesuai dengan passion mereka, dengan demikian target audience pun tepat sasaran. Hal tersebut membuat influencer sebagai salah satu pilihan yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa mereka (Shiya, 2019: 17-18).
Menurut Rong-Ho Lin et al., (2019: 35). kredibilitas influencer sangat penting karena dapat memelihara efektivitas dan meningkatkan merek. Sumber kredibilitas mengacu pada sejauh mana seseorang menganggap sumber atau orang tersebut kredibel dan merupakan kontributor signifikan terhadap efektivitas iklan. Kredibilitas influencer sangat penting untuk audience dapat menerima informasi yang diberikan oleh influencer sebagai sumber informasi kepada pengikutnya sebagai media komunikan (Michael Reivin et al., 2021:
145).
Menurut Schouten et al., (2019) dalam Nofiawaty et al., (2020: 21) penggunaan selebriti/influencer adalah cara populer bagi pemasar untuk mempromosikan merek, produk, dan layanan mereka. Dengan mentransfer citra dan karakteristik positif seorang selebriti/influencer ke dalam merek, pemasar bertujuan untuk memicu niat konsumen untuk membeli atau menggunakan produk atau layanan yang didukung.
Kredibilitas influencer dapat terlihat dari kepercayaan konsumen terhadap perkataan yang disampaikan oleh influencer tersebut seperti misalnya seseorang influencer mempromosikan produk dari suatu brand kemudian berdampak pada meningkatnya penjualan produk. Sehingga, dapat terlihat jika influencer memiliki kekuatan untuk memengaruhi pikiran konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan dan konsumen pun memiliki kepercayaan terhadap influencer. Oleh karena itu, penggunaan influencer banyak digemari oleh berbagai brand atau perusahaan karena memang aktifitas public speaking ini dapat meningkatkan penjualan.
15 2.1.8 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian, produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan segmentasi targeting dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. (Heri Sudarsono, 2020: 15).
Perilaku pembelian konsumen adalah hasil dari kebutuhan dan keinginan konsumen, dan mereka membeli untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Meski terdengar sederhana, kebutuhan ini bisa bermacam-macam tergantung pada faktor pribadi seperti usia, psikologi dan kepribadian. Selain itu, ada beberapa faktor eksternal lain yang luas dan di luar kendali konsumen (Vincenzo, 2019: 43).
Perilaku konsumen adalah hal yang berhubungan dengan berbagai tahapan yang dilalui konsumen sebelum membeli produk atau jasa untuk akhirnya dikonsumsi (Naliniben, 2013: 2). Dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan melewati serangkaian proses dan faktor-faktor penentu.
2.1.9 Keputusan Pembelian
Menurut Dwi Rachmawati et al., (2019: 1342) pada dasarnya, keputusan pembelian adalah suatu tindakan atau perilaku pelanggan untuk melakukan pembelian atau transaksi. Saat melakukan pembelian, konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan dari beberapa produk yang ada, sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Secara garis besar keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut (Bob, 2016: 4).
Menurut Tjiptono & Diana (2015) dalam Lina (2020: 15) keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dimulai ketika konsumen menyadari masalah, mencari informasi tentang produk atau merek tertentu, dan mengevaluasi produk atau merek, seberapa baik setiap alternatif dapat memecahkan masalah, yang kemudian merupakan serangkaian proses yang mengarah pada keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah proses integrasi yang menggabungkan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
16 lebih perilaku alternatif dan memilih salah satunya. Ketika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan produk, mereka cenderung percaya merek terkenal (Luh Gede et al., 2020: 2).
Menurut Jhanghiz & Andy (2018: 59) keputusan pembelian adalah proses yang dilalui pelanggan untuk memutuskan merek mana yang akan dibeli.
Keputusan pembelian merupakan tahap akhir dalam perilaku konsumen.
Keputusan pembelian dipahami sebagai tindakan membeli atau memutuskan untuk membeli tanpa ragu-ragu, hanya menunggu barang yang akan diterima dan dibayar (Thi Hong & Xuan Truong, 2020: 76). Disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan aktivitas akhir konsumen untuk melakukan pembelian produk dari serangkaian proses yang dilalui terhadap segala pilihan yang dihadapkan pada konsumen.
2.1.10 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Armstrong (2012) dalam Jhanghiz & Andy (2018: 59- 60) keputusan pembelian biasanya melibatkan lima tahap:
a. Pengenalan masalah, ketika pelanggan potensial menyadari bahwa dia memiliki kebutuhan untuk memuaskan atau masalah yang harus dipecahkan.
b. Pencarian informasi, ketika pelanggan potensial menggunakan pengalaman pribadinya atau bergantung pada eksternal sumber untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membangun opsi atau alternatif.
c. Evaluasi alternatif, ketika calon pelanggan mengevaluasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif.
d. Keputusan pembelian, ketika pelanggan akhirnya memutuskan alternatif terakhir yang akan dibeli.
e. Perilaku pasca pembelian, ketika pelanggan mengevaluasi apakah pembeliannya mampu memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah yang dikenali pada tahap pertama dari keseluruhan proses.
Berikut merupakan lima tahap yang dilalui pembeli untuk membeli suatu produk atau jasa. Seorang penjual perlu menyadari tahapan-tahapan ini untuk secara tepat untuk dapat melakukan penjualan dan berkomunikasi dengan konsumen (Amira & Nermine, 2020: 123).
17 2.1.11 Brand
Brand atau merek merupakan struktur identitas dengan enam aspek diantaranya aspek fisik mewakili fitur produk, simbol & atribut; kepribadian mewakili karakter & sikap; hubungan mewakili keyakinan & asosiasi; budaya mewakili seperangkat nilai; refleksi mewakili pandangan pelanggan tentang merek (Upendra & Mishra, 2012: 125).
Brand atau merek berfungsi mengidentifikasikan penjual atau perusahaan yang menghasilkan produk tertentu yang membedakannya dengan penjual atau perusahaan lain yang memiliki nilai yang berbeda pada setiap merek- nya. Merek/brand dapat berbentuk logo, nama, trademark atau gabungan dari keseluruhannya (Rakhmita, 2018: 6). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa brand atau merek merupakan suatu identitas yang menjadi sebuah ciri khas dan pembeda antara satu merek dengan merek yang lain.
Dalam sebuah brand terdapat value-value tertentu yang dapat membuat orang loyal terhadap brand tersebut. Value-value itu timbul dan dipahami konsumen karena ada pergerakan yang dilakukan oleh setiap brand di mana pergerakan tersebut berdampak positif bagi banyak orang (Fernadi &
Hatane).
2.1.12 Brand Loyalty
Menurut Gunawardhane (2020: 563) loyalitas merek merupakan proses mengukur perasaan konsumen secara keseluruhan tentang produk atau merek tertentu serta terhadap minat beli. Loyalitas merek berfokus pada tanggapan terhadap stimulasi kegiatan promosi penjualan, yang dilakukan dengan tujuan untuk mendorong minat beli produk atau merek. Menurut Annisa (2016: 3) brand loyalty bersifat intangible dan akan menetap di benak konsumen.
Setiap konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap sebuah brand, sehingga upaya membangun brand loyalty yang kuat tidak cukup dengan melakukan kegiatan komunikasi, memasang iklan serta mengubah logo, melainkan jauh daripada itu yaitu dengan cara membuat experience kepada target konsumen. Sangat penting untuk memahami bagaimana nilai merek diciptakan di benak pelanggan dan bagaimana nilai ini diterjemahkan ke
18 dalam perilaku pelanggan dan loyalitas merek (Hwai-Shuh & Wei-Hsun, 2017: 62).
Menurut Broyles (2009) dalam Maria (2019) brand loyalty meliputi dua dimensi, yaitu:
a. Sikap, dimensi ini ditunjukkan dari respon konsumen untuk menerima dan bersikap positif terhadap sebuah merek.
b. Perilaku, dimensi ini ditunjukkan dari frekuensi penilaian yang dilakukan oleh konsumen.
Semakin positif sikap konsumen berarti brand loyalty dari perspektif sikap semakin tinggi, dan ketika konsumen memiliki konsistesi untuk melakukan pembelian terhadap merek tertentu dalam jangka waktu lama juga brand loyalty yang tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Skripsi 1
Judul Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus PT Yamaha, 2020)
Nama Peneliti Lina Maharani
Tahun 2020
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Keputusan Pembelian Variabel intervening: -
Universitas Universitas Telkom
Hasil
Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 100 responden dengan variabel penelitian yang ditanyakan adalah Event Marketing dan Keputusan Pembelian, hasil kuesioner diolah dengan menggunakan regresi linier sederhana. Adapun hasil dari penelitian menunjukan bahwa Event Marketing mampu mempengaruhi Keputusan Pembelian sebesar 61,3%
sedangkan sisanya yaitu sebesar 38,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 2 Skripsi 2
Judul Pengaruh Event Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Lokal Dikalangan Pengunjung Kickfest
19 Bandung Tahun 2019
Nama Peneliti Vicha Tafeni Meitasari
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Keputusan Pembelian Variabel intervening: -
Universitas Universitas Telkom
Hasil
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisi data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa event marketing
berpengaruh signifikan terhadap keutusan pembelian dengan sebesar 0,727, artinya event marketing mempengaruhi keputusan pembeliam sebesar 52,85% sisanya 47, 15 dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak di teliti.
Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 3 Skripsi 3
Judul
Pengaruh Kredibilitas Influencer Terhadap Sikap pada Merek (Studi pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Univesitas Telkom)
Nama Peneliti Shiya Azi Sugiharto
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Kredibilitas Influencer Variabel dependen: Sikap pada Merek Variabel intervening: -
Universitas Universitas Telkom
Hasil
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Pada penelitian ini memiliki pengaruh yang positif antara variabel kredibilitas influencer (X) terhadap variabel sikap pada merek (Y) pada brand Maybelline. Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian hipotesis
menggunakan uji – t. Data tersebut menghasilkan bahwa nilai thitung (7.334) > ttabel (1.984).
Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 4 Skripsi 4
Judul Pengaruh Event Marketing Terhadap Brand Image Rokok Sampoerna A-Mild (Survei Pada Pengunjung Event
20 Soundsation Bandung 2018)
Nama Peneliti Nurul Rizkia Romadhona
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Brand Image Variabel intervening: -
Universitas Universitas Padjajaran
Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara variabel Event marketing Soundsation Bandung 2018 terhadap Brand image Rokok Sampoerna A-Mild sebesar 59% sedangkan sisanya 41% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak peneliti libatkan dalam penelitian ini.
Sumber repository.unpad.ac.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 5 Jurnal Nasional 1
Judul
Event Marketing Urban Gigs Sebagai Bentuk Komunikasi Pemasaran dalam Membangun Brand Image Produk GG Mild di Pekan Baru
Nama Peneliti Tri Suci Nadilla Fitri
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Kualitatif Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Brand Image Variabel intervening: -
Universitas Universitas Riau
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi, targeting, positioning (STP) pemasaran PT. Surya Madistrindo, Tbk melalui event marketing Urban GiGs dalam membangun brand image produk GG Mild di Pekanbaru. Segmentasi adalah pria yang menyukai seni, fashion, perjalanan, dan musik.Targeting event Urban GiGs ada anak muda millenial berusia 18-25 tahun. Positioning adalah produk GG Mild yang dikonsumsi oleh generasi muda perokok generasi penerus. Penempatan acara Urban GiGs untuk menyentuh konsumen, menyadarkan konsumen, dan akhirnya mencoba menjadi perokok GG Mild.
Sumber jom.unri.ac.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian, teknik analisis data
Tabel 2. 6 Jurnal Nasional 2
21 Judul Pengaruh Kredibilitas Influencer di Media Sosial Terhadap
Keputusan Wisatawan Millenial ke Labuan Bajo Nama Peneliti Michael Reivin Limengka, N.M.S. Wijaya, Putu Agus
Wikanatha Sagita
Tahun 2021
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Kredibilitas Influencer Variabel dependen: Keputusan Wisatawan Variabel intervening: -
Universitas Universitas Udayana
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dimensi kredibilitas influencer berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan milenial berkunjung ke Labuan Bajo. Adapun nilai signifikan masing-masing adalah sebagai berikut: Daya Tarik (X1) sebesar 0.043 < 0.05; Kepercayaan (X2) sebesar 0.047 <
0.05 dan Keahlian (X3) sebesar 0.000 < 0.05. Sedangkan secara simultan, terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara dimensi kredibilitas Influencer di media sosial terhadap keputusan wisatawan milenial berkunjung ke Labuan Bajo, dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05.
Sumber garuda.ristekbrin.go.id
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 7 Jurnal Nasional 3
Judul Pengaruh Dimensi Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkomsel
Nama Peneliti M. Syarif Hidayatullah Elmas, Hermanto Hermanto, Agung Yatiningrum, Nurul Mega Rosita, Elok Mia Rianti
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Dimensi Bauran Promosi Variabel dependen: Keputusan Pembelian Variabel intervening: -
Universitas Universitas Telkom
Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan alat kalkulator statistik yaitu SPSS 22. Bauran promosi yang berpengaruh paling signifikan adalah personal selling dan direct marketing. Selain itu, sekitar 42,4% variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y), sedangkan 57,6%
dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel.
Sumber ejournal.upm.ac.id
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
22 Tabel 2. 8 Jurnal Nasional 4
Judul
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Accu Yuasa yang dipromosikan Distributor PT Riau Indotama Abadi di Batam
Nama Peneliti Yola Putri Ningsih, Shinta Wahyu Hati
Tahun 2017
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Bauran Promosi Variabel dependen: Keputusan Pembelian Variabel intervening: -
Universitas Politeknik Negeri Batam
Hasil
Dari hasil regresi berganda, menunjukan bahwa ada pengaruh secara parsial pada variabel sales promotion terhadap keputusan pembelian produk Accu Yuasa sebesar 0.345, ada pengaruh secara parsial pada variabel public relation terhadap keputusan pembelian produk Accu Yuasa sebesar 0.357, dan ada pengaruh secara parsial pada variabel direct marketing terhadap keputusan pembelian produk Accu Yuasa sebesar 0.364. Sedangkan untuk variabel advertising dan personal selling tidak ada pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Accu Yuasa. Ada pengaruh secara simultan pada variabel advertising, sales promotion, personal selling, public relation dan direct marketing terhadap keputusan pembelian produk Accu Yuasa.
Sumber jurnal.polibatam.ac.id
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 9 Jurnal Nasional 5
Judul Peran Brand Love Terhadap Brand Loyalty dan Willingnes To Pay Premium Price pada Pembeli Iphone di Surabaya Nama Peneliti Maria Gracella Lumba
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Brand Love Variabel dependen: Brand Loyalty Variabel intervening: -
Universitas Universitas Katolik Petra
Hasil
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa brand love berpengaruh terhadap brand loyalty, brand loyalty
berpengaruh terhadap willingness to pay price premium, dan brand love berpengaruh terhadap willingness to pay price premium dari para pelanggan Iphone di Surabaya.
Sumber media.neliti.com
Perbedaan Variabel X, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek
23 penelitian
Tabel 2. 10 Jurnal Nasional 6
Judul
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Brand Loyalty dengan Brand Trust sebagai Variabel Intervening (Studi pada Followers Twitter Mizone @Mizoneid)
Nama Peneliti Annisa Amalina
Tahun 2016
Teknik
Analisis Data Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Social Media Marketing Variabel dependen: Brand Loyalty
Variabel intervening: Brand Trust Universitas Universitas Negeri Surabaya Hasil
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa sosial media marketing pada twitter mizone terbukti berpengaruh positif terhadap brand loyalty dan brand trust.
Sumber jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
Perbedaan Variabel X, variabel Y, variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 11 Jurnal Nasional 7
Judul Tinjauan Umum Perlindungan Merek Terkenal Sebagai Daya Pembeda Menurut Perspektif Hukum di Indonesia Nama Peneliti Rakhmita Desmayanti
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Deskriptif tipe normatif Variabel
Variabel independen: Perlindungan Merek Variabel dependen: Daya Pembeda
Variabel intervening: - Universitas Universitas Trisakti Jakarta
Hasil
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
peraturan yang tidak jelas maka penerapan pada kasus-kasus merek terkenal yang ada berbeda-beda. Dalam sebuah kasus merek yang dikenal masyarakat dianggap merek terkenal tapi di kasus yang lain merek yang juga dikenal luas dan terdaftar diberbagai negara tidak dianggap sebagai merek terkenal
Sumber ejournal.upbatam.ac.id
Perbedaan Variabel X, variabel Y, variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 12 Jurnal Nasional 8
Judul Analisa Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Awareness dan Brand Satisfaction Brotherhood Decoration Surabaya Nama Peneliti Fernadi Hutomo Aji, Prof. Dr. Hatane Semuel, MS
24
Tahun -
Teknik
Analisis Data Kuesioner Variabel
Variabel independen: Brand Identity
Variabel dependen: Brand Awareness, Brand Satisfactio Variabel intervening: -
Universitas Universitas Kristen Petra Hasil
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh brand identity terhadap brand awareness dan brand satisfaction berpengaruh positif dan signifikan.
Sumber media.neliti.com
Perbedaan Variabel X, variabel Y, variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 13 Jurnal Internasional 1
Judul Creating an Image Transfer Trough Event Marketing:
Principles, Requirements and Consiquences Nama Peneliti Prof. Dr. Gerd Nufer
Tahun 2015
Teknik Analisis Data
Model yang digunakan yaitu struktur image transfer dalam event marketing dan diskusi serta analisis dampak kategori dari image trnsfer dalam event marketing
Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Image Transfer Variabel intervening: -
Universitas Reutlingen University, ESB Business School
Hasil
Melalui event marketing, dalam pendekatan komunikatif kepada kelompok sasaran, seseorang dapat berhasil menggantikan pengalaman langsung yang otentik dengan dunia buatan yang disampaikan oleh iklan klasik dengan melibatkan konsumen (penerima pesan). Transfer citra dari peristiwa yang bermuatan emosi ke merek atau perusahaan mewakili salah satu tujuan terpenting dari event marketing.
Pemikiran yang disajikan di atas telah menunjukkan bahwa mencapai transfer citra dengan event marketing pada dasarnya adalah mungkin. Penggunaan event marketing berusaha untuk memperpendek jarak antara citra aktual dan target dari suatu merek atau perusahaan dengan
mempengaruhi transfer emosi yang disampaikan oleh peristiwa tersebut kepada merek. Semakin baik kesesuaian acara dengan merek, semakin besar kemungkinan
keberhasilan memberikan citra khas (tidak salah lagi) pada merek atau perusahaan dengan mentransfer emosional.
Sumber core.ac.uk
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, teknik analisis data
Tabel 2. 14 Jurnal Internasional 2
25 Judul Event Marketing as an Effective Tool for Building Long-
Term Customer Relationships
Nama Peneliti N.S. Sharafutdinova, E.N. Novikova, E.S. Rolbina, N.G.
Xametova, Zh. P.Shnorr
Tahun 2020
Teknik Analisis Data
Survei dan teknik perhitungan berdasarkan beberapa indicator yang telah ditentukan
Variabel
Variabel independen: Event Marketing Variabel dependen: Customer Relationships Variabel intervening: -
Universitas Kazan Federal University
Hasil
Efektivitas event marketing ditujukan untuk menilai perubahan sikap konsumen terhadap merek dan produk.
Hubungan emosional yang terjalin membentuk persepsi yang stabil terhadap nilai merek, yang diekspresikan dalam
persepsi positif terhadap perusahaan, dalam pengakuannya.
Survei peserta dalam acara tersebut menghasilkan
kesimpulan bahwa acara tersebut meninggalkan kesan dan emosi positif di benak para peserta, dan perhitungan ekonomi menegaskan efisiensi ekonominya.
Sumber researchgate.net
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z Tabel 2. 15 Jurnal Internasional 3
Judul Influencer Marketing on Instagram
Nama Peneliti Rong-Ho Lin, Christine Jan, and Chun-Ling Chuang
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Survei responden Variabel
Variabel independen: Influencer Marketing Variabel dependen: -
Variabel intervening: -
Universitas National Taipei University, Kainan University
Hasil
Temuan terpenting adalah bahwa F/F-ratio influencer Instagram berdampak positif pada kredibilitas influencer.
Kredibilitas influencer merupakan faktor penting dalam penelitian ini karena secara positif mempengaruhi sikap terhadap UGC, yang berdampak positif pada sikap terhadap merek.
Sumber siim.org.tw
Perbedaan Variabel X hanya 1, tidak memiliki variabel Y, tidak memiliki variabel Z
Tabel 2. 16 Jurnal Internasional 4
Judul Impact of social media Influencer marketing on consumer at Ho Chi Minh City
26 Nama Peneliti Lê Giang Nam, Hoàng Thái Dân
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Kualitatif dan Kuantitatif Variabel
Variabel independen: Social Media Influencer Marketing Variabel dependen: Customer
Variabel intervening: -
Universitas Foreign Trade University HCM
Hasil
Temuan penelitian menunjukkan bahwa perusahaan,
komunikasi, dan pemasar harus memahami wawasan tentang dampak dan pengaruh influencer terhadap keputusan
pembelian konsumen untuk menetapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan kecenderungan konsumsi serta
memanfaatkan pemasaran influencer secara efektif.
Sumber semanticscholar.org
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, menggunakan teknik kombinasi
Tabel 2. 17 Jurnal Internasional 5
Judul Social Media Influencer in Advertising: The Role of Attractiveness, Expertise and Trustworthiness
Nama Peneliti Brahim Chekima, Fatima Zohra Chekima, Azaze-Azizi Abdul Adis
Tahun 2020
Teknik
Analisis Data Kuesioner Variabel
Variabel independen: Attractiveness, Expertise and Trustworthiness
Variabel dependen: - Variabel intervening: - Universitas Universiti Malaysia Sabah
Hasil
Hasil ini memvalidasi kredibilitas sumber dari perspektif influencer media sosial dan kemampuannya untuk
memberikan hasil yang menguntungkan konsumen terhadap iklan. Penelitian ini menunjukkan bahwa responden lebih cenderung mempercayai influencer media sosial serta merasa senang dengan kesesuaian produk dan daya tarik mereka yang mereka anggap mirip dengan diri mereka sendiri.
Sumber papers.ssrn.com
Perbedaan Variabel X hanya 1, tidak memiliki variabel Y, tidak memiliki variabel Z
Tabel 2. 18 Jurnal Internasional 6
Judul The Impact of Electronic Word of Mouth (E-WoM) on Brand Equity of Imported Shoes: Does a Good Online Brand
27 Equity Result in High Customers’ Involvements in
Purchasing Decisions?
Nama Peneliti Jhanghiz Syahrivar, Andy Muhammad Ichlas
Tahun 2018
Teknik
Analisis Data Kuesioner
Variabel
Variabel independen: Electronic Word of Mouth (E-WoM, Brand Equity
Variabel dependen: Brand Equity, Involvements in Purchasing Decisions
Variabel intervening: -
Universitas Corvinus University of Budapest - Hungary, President University - Indonesia
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Electronic Word of Mouth atau E-WoM berdampak positif pada semua dimensi ekuitas merek dan penelitian ini menunjukkan pula bahwa ekuitas merek mempengaruhi keputusan pembelian dengan cara pelanggan lebih terlibat dalam aktivitas pembelian secara keseluruhan (keterlibatan tinggi).
Sumber neliti.com
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Z Tabel 2. 19 Jurnal Internasional 7
Judul
Impact of Brand Image on Purchasing Decision on Mineral Water Product “Amidis” (Case Study on Bintang Trading Company)
Nama Peneliti Bob Foster
Tahun 2016
Teknik
Analisis Data Kuantitatif (kuesioner) Variabel
Variabel independen: Brand Image Variabel dependen: Purchasing Decisions Variabel intervening: -
Universitas University informatics and Business - Indonesia Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh merek terhadap keputusan pembelian hanya 7 persen artinya keputusan pembelian konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh variabel lain daripada citra merek saja.
Sumber academia.edu
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 20 Jurnal Internasional 8
Judul Factors affecting Organic Food Purchasing Decisions of Kindergartens in Ho Chi Minh City
Nama Peneliti Thi Hong, Xuan Truong
Tahun 2020
28 Teknik
Analisis Data Kuantitatif (survei) Variabel
Variabel independen: -
Variabel dependen: Purchasing Decisions Variabel intervening: -
Universitas Korea Science
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
a) Delapan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian TK;
b) Perhatian lingkungan, keyakinan normatif, keyakinan kepercayaan pada merek, cost of meal set, dan reference group berpengaruh positif terhadap intention behavior;
c) Perasaan aman secara positif mempengaruhi perceived quality produk. Perceived quality of product and Intention behavior berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian makanan organik taman kanak- kanak.
Sumber koreascience.or.kr
Perbedaan Tidak memiliki variabel X, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 21 Jurnal Internasional 9
Judul Factors influencing customers’ purchase decision of residential property in Selangor, Malaysia
Nama Peneliti Dwi Rachmawatia, Sakinah Shukria, S. M., Ferdous Azama, Ali Khatibia
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Kuesioner Variabel
Variabel independen: -
Variabel dependen: Purchasing Decisions Variabel intervening: -
Universitas University Drive, Selangor, Malaysia Hasil
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lokasi merupakan faktor yang paling penting diikuti oleh harga, kualitas, citra perusahaan dan promosi memainkan peran terkecil pada niat beli pelanggan.
Sumber growingscience.com
Perbedaan Tidak memiliki variabel X, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 22 Jurnal Internasional 10
Judul Consumer Behaviour and his Decision of Purchase Nama Peneliti Prof. Naliniben M. Chauhan
Tahun 2013
Teknik Model Black Box
29 Analisis Data
Variabel
Variabel independen: Consumer Behaviour, Decision of Purchase
Variabel dependen: - Variabel intervening: -
Universitas Government Arts & Commerce College, Khergam, Di.
Navsari Gujarat (India)
Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen sulit diprediksi, bahkan bagi para ahli di bidangnya. Pemasaran relasional adalah aset yang berpengaruh untuk analisis perilaku pelanggan karena memiliki minat yang besar dalam penemuan.
Sumber raijmr.com
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Y, tidak memiliki variabel Z
Tabel 2. 23 Jurnal Internasional 11
Judul Investigating new consumer behaviour dimensions in grocery retailing: some evidence from Southern Italy Nama Peneliti Vincenzo Basile
Tahun 2019
Teknik
Analisis Data Kualitatif Variabel
Variabel independen: Consumer Behaviour Dimension Variabel dependen: Grocery Retailing
Variabel intervening: -
Universitas University of Naples Federico II, Italy
Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa komponen simbolik atau emosional, yang sedang naik daun dalam studi pemasaran kontemporer, tidak terlalu umum pada responden. Emosi, perasaan, bau, dan suasana sebenarnya tidak terlalu penting dalam alasan pemilihan tempat penjualan oleh konsumen ini.
Elemen-elemen ini tentu saja mempengaruhi pilihan konsumen, tetapi yang terakhir tidak menganggapnya penting atau setidaknya tidak dapat memahaminya dengan jelas hingga menyorotinya.
Sumber researchgate.net
Perbedaan Variabel X, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 24 Jurnal Internasional 12
Judul
The Relationships Among Brand Experience, Brand Resonance and Brand Loyalty in Experiential Marketing:
Evidence from Smart Phone in Taiwan Nama Peneliti Hwai-Shuh Shieh, Wei-Hsun Lai
Tahun 2017
30 Teknik
Analisis Data Metode SEM Variabel
Variabel independen: Brand Experience, Brand Resonance and Brand Loyalty
Variabel dependen: Experiental Marketing Variabel intervening: -
Universitas National Chiao Tung University, Hsinchu, Taiwan
Hasil
Hasil penelitian memiliki beberapa implikasi strategis untuk praktik pemasaran. Temuan menunjukkan bahwa pemasaran acara dapat dianggap sebagai alat yang efektif untuk
memperbesar basis pelanggan dan membangun loyalitas merek. Di dunia nyata, semakin banyak event marketing yang diadopsi; semakin kuat pengalaman merek dan semakin tinggi pengaruhnya terhadap loyalitas merek.
Namun demikian, penelitian ini tidak dapat memberikan saran konstruktif yang spesifik: bagaimana merancang acara untuk merangsang dan menciptakan pengalaman merek yang kuat dan mudah diingat.
Sumber yadda.icm.edu.pl
Perbedaan Variabel X, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 25 Jurnal Internasional 13
Judul
Role of Event Marketing in developing Brand Trust and Brand Loyalty: with Special Reference to the Mobile Telecommunication Industry in Sri Lanka
Nama Peneliti Gunawardane, W. A. D. N. R.
Tahun 2020
Teknik
Analisis Data Kuesioner Variabel
Variabel independen: Event Marketing
Variabel dependen: Brand Trust and Brand Loyalty Variabel intervening: -
Universitas University of Kelaniya, Sri Lanka
Hasil
Studi ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang pemasaran acara sebagai mekanisme promosi dan peran membangun kepercayaan merek konsumen dan loyalitas merek melalui kegiatan pemasaran acara. Peneliti telah membangun model konseptual yang menunjukkan hubungan antara pemasaran acara dan loyalitas merek.
Sumber papers.ssrn.com
Perbedaan Variabel X hanya 1, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 26 Jurnal Internasional 14
Judul The Impact of Digital Marketing on Consumer Buying
31 Decision Process in the Egyptian Market
Nama Peneliti Amira M. Omar, Nermine Atteya
Tahun 2020
Teknik
Analisis Data Kuesioner online Variabel
Variabel independen: Digital Marketing
Variabel dependen: Consumer Buying Decision Process Variabel intervening: -
Universitas Egyptian Chinese University, Cairo, Egypt dan Madonna University, Michigan, USA
Hasil
Temuan menunjukkan bahwa email memiliki pengaruh yang sangat positif terhadap keputusan pembelian konsumen dalam dua fase (pasca pembelian) dan penelitian informasi).
Dalam pembelian, fase keputusan memiliki efek negatif pada keputusan pelanggan. Ponsel, sebagai saluran pemasaran digital, memiliki dampak negatif pada keputusan konsumen melalui semua tahapan proses keputusan pembelian
konsumen di pasar Mesir. Juga, penargetan ulang memiliki efek yang tinggi pada keputusan konsumen dalam tahap evaluasi; kemudian, penelitian informasi membutuhkan pengenalan, keputusan pembelian, dan pasca pembelian.
Sumber ccsenet.org
Perbedaan Variabel X, variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 27 Jurnal Internasional 15
Judul What is a brand? A Perspective on Brand Meaning Nama Peneliti Upendra Kumar Maurya , P. Mishra
Tahun 2012
Teknik
Analisis Data Kualitatif Variabel
Variabel independen: Brand Meaning Variabel dependen: -
Variabel intervening: -
Universitas Xavier Institute of Management, Bhubaneswar, India
Hasil
Pada pandangan pertama merek sebagai sebuah konsep mungkin tampak sederhana tetapi dalam kenyataannya sangat kompleks. Dari penelitian ini terbukti bahwa ada tumpang tindih di antara tema-tema (definisi seperti citra, identitas, nilai dan kepribadian). Juga tidak ada penjelasan tunggal adalah mampu memahami sepenuhnya merek Sumber core.ac.uk
Perbedaan Variabel X, tidak memiliki variabel Y, tidak memiliki variabel Z, objek penelitian
Tabel 2. 28 Jurnal Internasional 16