PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI
SIKLUS AKUNTANSI
Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
OLEH :
Nicolas Bayu Kristiawan
NIM : 071334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI
SIKLUS AKUNTANSI
Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
OLEH :
Nicolas Bayu Kristiawan
NIM : 071334058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto dan Persembahan
Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah
cawan ini berlalu dari padaKu, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang
Engkau kehendaki
Skripsi ini kupersembahkan
untuk:
*
*
*
*
Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria
Kedua Orangtua dan
Adik-adikku Tercinta
Keluarga Besarku dan
Saudara-saudaraku Semua
Teman-temanku yang telah
memberikanku pengalaman
yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan
karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 28 September 2011
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Nicolas Bayu Kristiawan
Nomor mahasiswa
: 071334058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING
PADA
PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 September 2011
Yang menyatakan
Nicolas Bayu Kristiawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING
PADA
PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI
Penelitian dilakukan pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Nicolas Bayu Kristiawan
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada mata pelajaran siklus akuntansi
perusahaan jasa, setelah dilaksanakan metode pembelajaran
role playing.
Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan
April 2011 di kelas XI IS 3, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang
meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru,
lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi
kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar
observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang
telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis
komparatif.
viii
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING METHOD ON
ACCOUNTING TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF STUDENTS
LEARNING IN THE ACCOUNTING CYCLE MATERIALS
This Research was Conducted in the Students of the Eleventh Class of the Social
Sciences Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta
Nicolas Bayu Kristiawan
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This research aims to know the improvement of understanding on accounting
cycle materials of the 11th grade of the 3rd students through the implementation of
role playing method. This kind of research is a class action research. This research
was conducted in April 2011 in the Eleventh Class of the Social Sciences
Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta.
The data were collected by the method of observation, interviews, and
documentation. Classroom action research was carried out in one cycle that includes
four phases namely : planning, action, observation, and reflection. Its data were
collected from teacher’s observation sheet activities, observation of student’s activity
sheets, activity sheets classroom observation, teacher’s observation sheet activities in
the learning process, classroom observation instruments, pieces of the observation of
students in group learning activities, and instruments of reflection. They were
analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis
.Based on the research that has been carried out, the following results: are 1)
there is significant increase in student’s understanding (21.86%). There are 16
students whose grades increase, 8 students did not experience an increase in value.
The statistic result of pretest and post test show that there are significant difference
between averages pre test and post test (
test (sig.(2-tailed)
=0,00<
α
=0,005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Role
Playing Pada Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Pada Materi Siklus Akuntansi. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang diajukan untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan
bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi sekaligus dosen pembimbing yang telah begitu
x
4. Bapak Yohanes Himawan S.Pd., selaku guru Ekonomi Akuntansi SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta, selaku guru pembimbing untuk penelitian
tindakan kelas (PTK) Skripsi saya.
5. Bapak A. Joko Wicoyo, S.Pd M.S yang telah memberikan bimbingan
dalam abstrack skripsi saya.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta
para staff karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata
Dharma.
7. Kedua orang tuaku, Bapak Yohanes Raharjo, dan Ibu Theresia Sumarni,
yang telah mengasihi, memberikan kepercayaan, dukungan, perhatian,
bimbingan, kekuatan, cinta dan doa restunya, hingga penulis dapat,
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak dan adiku, mas wawan, dan andri, terima kasih atas support yang
diberikan.
9. Eyang Elizabeth Kasiyah Mangun Diharjo (Alm) dan Eyang Maria
Latinah Rejo Sumarto (Alm) yang selalu menyayangi cucu-cucunya.
10. Keluarga besarku, baik dari Kadirojo maupun dari Teguhan, pakde-pakde
dan bude-bude, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi untuk
menyelesaikan studi.
11. Teman – teman seperjuanganku Felix, Veny, Danu, Lian, Rima, Kiki,
Ruli, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama seminar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
penelitian, penelitian dan penulisan skripsi, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
12. Seluruh teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan
2007, terima kasih atas semangat, dukungan, dan dorongan kalian serta
segala informasi, waktu, kebersamaan kalian, perhatian teman-teman
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009,
sebagai fasilitator dalam penelitian ini, terima kasih atas bantuan kalian.
14. Akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu dan terkait dalam
kehidupanku, yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu, terimakasih,
semoga Tuhan memberkati kita semua…Amin.
Yogyakarta, September 2011
Penulis,
Nicolas Bayu Kristiawan
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…. ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas ... 6
B. Metode Pembelajaran Role Playing……… ... 12
C. Prestasi Belajar ... 15
D. Mata Pelajaran Akuntansi ... 19
E. Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
C. Subyek dan Obyek Penelitian……….. 23
D. Prosedur Penelitian ... 24
E. Instrumen Penelitian ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Berdirinya SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 36
B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 39
C. Sistem Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 42
D. Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 42
E. Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 49
F. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur ... 50
xiv
H. Siswa SMA Stella Duce 2Yogyakarta ... 56
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 58
J. Proses Belajar Mengajar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 60
K. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah ... 62
L. Hubungan Sekolah Dengan Instansi Lain ... 63
M. Usaha – Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ... 64
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 70
1. Observasi pra penelitian ... 70
2. Putaran pertama ... 79
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Role Playing ... 96
1. Analisis Komparasi ... 97
a. Pengujian Prasarat Analisis ... 100
b Pengujian Hipotesis Penelitian ... 100
C. Pembahasan ... 100
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102
B. Keterbatasan Penelitian ... 102
C. Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 104
LAMPIRAN ……… . 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komparasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan role
playing………. 34
Tabel 4.1 Tenaga Edukatif ……….. 54
Tabel 4.6 Jumlah Siswa ……… 57
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penerapan Role Playing ……….. 72
Tabel 5.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Sebelum Penerapan Metode Role Playing ……….. 75
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran……… 76
Tabel 5.4 Aktivitas guru pada siklus 1……….. 84
Tabel 5.5 Perilaku siswa saat pembelajaran pada siklus 1 ……… 87
Tabel 5.6 Instrumen pengamatan kelas ……… 88
Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Guru ……… 91
Tabel 5.8 Instrumen refleksi siswa terhadap komponen pembelajaran dan metode role playing………. 94
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ………11
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta…… 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Perilaku Guru (catatan anekdotal) ... 106
Lampiran 2 Lembar Observasi Terhadap Kelas (catatan anekdotal) ... 107
Lampiran 3 Lembar Observasi Perilaku Siswa ... 108
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 109
Lampiran 5 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing ... 116
Lampiran 6 Instrumen Observasi Aktivitas guru di Kelas Pada Saat Penerapan Role Playing ... 119
Lampiran 7 Lembar Refleksi Observasi Keadaan Kelas Saat Penerapan Metode Role Playing ... 122
Lampiran 8 Instrumen Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing ... 123
Lampiran 9 Instrumen Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Pada Saat Penerapan Metode Role Playing ... 124
Lampiran 10 Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role Playing ... 125
Lampiran 11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role Playing ... 126
Lampiran 12 Aktivitas Guru Pada Putaran Pertama ... 127
Lampiran 13 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Putaran Pertama ... 129
xviii
Lampiran 15 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat
Menerapkan Metode Pembelajaran Role Playing ... 131
Lampiran 16 Hasil Wawancara Dengan Guru Tentang Metode Pembelajaran 134
Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 135
Lampiran 18 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum
Pembelajaran Role Playing ... 137
Lampiran 19 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) ... 138
Lampiran 20 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ... 139
Lampiran 21 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Metode Role Playing ... 140
Lampiran 22 Instrumen Pengamatan Kelas ... 141
Lampiran 23 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus Pertama ... 142
Lampiran 24 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Metode Role Playing ... 143
Lampiran 25 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
Dan Metode Role Playing ... 144
Lampiran 26 Soal Pre dan Post Test ... 145
Lampiran 27 Hasil Pre dan Post Test Siswa Kelas XI IS 3 ... 157
Lampiran 28 Hasil Uji Test Kolmogorov Smirnov dan Paired Sample Test . 158
Lampiran 29 Media Penelitian ... 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan
suasana belajar atau proses belajar agar manusia atau masyarakat secara
aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan mempunyai
peranan penting bagi perkembangan kehidupan manusia. Dengan adanya
pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya baik secara kognitif
motorik maupun sosial ekonomi.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat berbagai macam
unsur yang saling berkaitan dan menentukan dalam keberhasilan proses
belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta
didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai
subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan
kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2001:2).
Dalam proses pembelajaran keterlibatan siswa merupakan faktor
yang sangat penting dalam keberhasilan siswa memahami materi
pelajaran. Untuk memberikan kesempatan bagi siswa agar terlibat dalam
pembelajaran, guru perlu untuk menerapkan suatu metode pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kondisi,
karakteristik siswa maupun mata pelajaran yang diampu. Selain itu guru
2
motivator dan harus berperan aktif demi kemajuan prestasi siswa dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan.
Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dikategorikan
sulit bagi siswa kelas ilmu sosial. Dalam mata pelajaran akuntansi, siswa
perlu mengetahui siklus akuntansi secara menyeluruh. Hal demikian
disebabkan ketidakpahaman siswa akan berpengaruh terhadap
materi-materi selanjutnya. Ketika siswa tidak memahami satu materi-materi, maka siswa
akan kesulitan untuk memahami materi selanjutnya.
Materi siklus akuntansi perusahaan jasa merupakan pokok bahasan
mengenai proses menganalisis, mencatat, menggolongkan,
mengikthisarkan, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi di perusahaan jasa. Pada umumnya materi tersebut diberikan oleh
guru dengan menggunakan metode konvensional diantaranya dengan
metode ceramah dan latihan soal. Dalam penerapan metode ceramah ini
siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi akuntansi,
terutama karena mempelajari siklus akuntansi secara sepotong-sepotong.
Di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, guru mata pelajaran akuntansi,
menggunakan metode ceramah dan penugasan kepada siswa baik itu
mengerjakan soal di buku maupun di papan tulis, untuk menjelaskan
materi pembelajaran kepada siswa. Pada dasarnya siswa sudah cukup jelas
dengan materi pembelajaran akuntansi dengan metode yang digunakan
oleh guru, namun terkadang siswa mengalami kebosanan dalam belajar
akuntansi, selain itu penugasan yang diberikan kepada siswa terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak merata kepada semua siswa khususnya untuk penugasan di depan
kelas dan di papan tulis. Berdasarkan fakta yang ada di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta, peneliti mencoba untuk menerapkan metode yang mengajak
seluruh siswa untuk secara proaktif belajar akuntansi, yaitu metode
pembelajaran role playing.
Melalui penerapan metode pembelajaran role playing siswa diajak
untuk mengenali bukti transaksi, bagaimana pembuatan bukti transaksi,
dan bagaimana melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Dengan
penerapan pembelajaran role playing dalam pembelajaran akuntansi ini
maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan cara
mempraktikan siklus akuntansi secara langsung.
Berdasarkan fenomena pembelajaran tersebut di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki
proses pembelajaran akuntansi. Penelitian tindakan kelas ini mengambil
tema “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Pembelajaran
Akuntansi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Siklus
Akuntansi”. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 pada kelas xi
is 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan metode
4
peningkatan pemahaman siswa dalam mata pelajaran akuntansi siswa
kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
masalah dalam penelitian ini bagaimana penerapan metode pembelajaran
role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan
pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan
metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi guru
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam hal:
a. Mampu memberikan alternatif metode pembelajaran bagi guru
dalam proses pembelajaran akuntansi.
b. Kemampuan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran akuntansi.
c. Meningkatkan kinerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga nantinya dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu penelitian
yang dilakukan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa. Dalam bahasa Inggris PTK disebut juga
dengan classroom action research. Berikut ini merupakan pengertian/
hakikat PTK menurut beberapa ahli:
a. Carr dan Kemmis
Hakikat PTK menurut Carr dan Kemmis (1986:179-211)
adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang
dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki
rasionalitas kebenaran:
1)Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri
2)Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut
3)Situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan
b. Mc Niff
Mc Niff (2002:15) memandang hakikat PTK adalah sebagai
bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan
keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi,
partisipasi dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran.
c. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama
Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9),
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri
dengan cara: 1) merencanakan; 2) melaksanakan; dan 3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan oleh partisipan
(guru) di kelas, dengan cara dan metode tertentu yang bertujuan
untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah,
2009:17) :
a. Tidak menganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.
b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.
c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan.
d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran.
8
sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3. Tujuan PTK
PTK mempunyai beberapa tujuan yang harus diperhatikan oleh guru di
sekolah. Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas antara lain (Susilo 2007:17) :
a. Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesionalitas guru kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran di kelas.
c. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapat ilmu baru.
d. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi sehari-hari.
e. Adapun tujuan penyertaan penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
4. Manfaat PTK
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang
terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran (Susilo
2007:17) antara lain :
a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum
c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik
d. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru
e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Dalam PTK, ada langkah-langkah yang harus dilakukan
sebagaimana yang tersaji dalam buku yang berjudul Pedoman
Penelitian Tindakan Kelas, antara lain sebagai berikut (Depdiknas:13):
a.Penetapan masalah penelitian
Dalam PTK, penetapan masalah penelitian diambil dari hasil pengamatan awal yang reflektif. Setelah masalah diamati dan diidentifikasi, maka masalah tersebut dianalisis dan dipergunakan untuk merancang rencana tindakan penelitian. Masalah penelitian harus jelas dan spesifik agar dapat memilih tindakan yang tepat dalam penelitian nantinya.
b.Perencanaan tindakan
Sebelum pelaksanaan tindakan, maka perlu perencanaan tindakan sebagai tindakan persiapan. Beberapa hal yang perlu direncanakan antara lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah pembelajaran dan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan penelitian.
3) Mempersiapkan instrumen penelitian seperti instrumen observasi, kuesioner dan lembar refleksi.
4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan melihat keterlaksanaannya di lapangan.
c.Pelaksanaan tindakan dan observasi 1) Pelaksanaan tindakan
Setelah merencanakan pelaksanaan tindakan, maka dilaksanakan tindakan penelitian yang dilakukan secara sadar dan terkendali berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti bertugas mengamati jalannya tindakan penelitian.
2) Observasi
10
d.Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi 1) Analisis data
Data yang diperoleh dari tindakan penelitian tersebut dianalisis sehingga dapat memberikan kesimpulan dari proses tindakan penelitian.
Analisis data dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: a) Reduksi Data.
Reduksi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang bermakna dalam penelitian.
b) Paparan Data.
Paparan data merupakan upaya menyajikan data secara jelas yang memberikan gambaran tentang proses dan hasil tindakan penelitian.
c) Penyimpulan.
Penyimpulan merupakan pemaknaan dari tindakan dan hasil penelitian.
2) Evaluasi
Setelah data dianalisis maka akan didapatkan hasil analisis. Hasil analisis tersebut akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai dalam penelitian. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan refleksi.
3) Refleksi
Refleksi merupakan upaya menganalisis tindakan yang telah dicatat dalam observasi. Jadi, refleksi dilakukan setelah adanya pelaksanaan tindakan dan observasi tindakan. Hasil refleksi akan dipergunakan untuk melakukan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan atau kualitas proses pembelajaran.
e.Perencanaan Tindak Lanjut
Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan perencanaan tindak lanjut atau langkah selanjutnya pada siklus 2. Perencanaan tindakan lanjut ini pada dasarnya sama dengan perencanaan awal penelitian. Banyaknya siklus dalam tindakan penelitian tidak ditetapkan, dan perlu membuat kriteria keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini merupakan gambar mengenai tahap-tahap penelitian
tindakan kelas: (Arikunto, 2008:17-20)
Gambar 2.1
12
B. Metode Pembelajaran Role Playing
Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini
2006:98). Pengertian role playing berasal dari bahasa Inggris “role “ dan
“playing”. Pengertian role adalah peran dan playing adalah bermain. Secara
singkat dapat disimpulkan bahwa role playing adalah bermain peran. Dalam
http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/kumpulanmetodepembelajaranda
mpingan.html, pengertian role play adalah sebagai berikut:
Bermain peran/role playing pada umumnya adalah metode untuk menghadirkan suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertunjukan yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan suatu penilaian terhadap masing-masing peran yang diperaninya.
Uno (2008:26) berpendapat bahwa :
Role playing sebagai salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran role playing adalah suatu metode pembelajaran yang diterapkan
untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan menghadirkan
peran-peran yang ada di dalam dunia nyata ke dalam kelas dimana siswa
diajak menguasai bahan ajar dengan cara memerankan peran sesuai dengan
karakter dari masing-masing materi ajar sehingga semua siswa dapat
berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Aspek utama role playing
Role playing didasarkan pada tiga aspek utama yaitu (Zaini 2008 : 98) :
a. Mengambil peran (role-taking), yaitu tekanan ekspektasi ekspektasi sosial terhadap pemegang peran.
b. Membuat peran (role making) yaitu kemampuan pemegang peran berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan
c. Tawar menawar peran (role negotiation), yaitu tingkat dimana peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial
2. Tahap-tahap penerapan metode pembelajaran role playing (Zaini, 2008:104):
1. Perencanaan dan persiapan
Beberapa hal yang harus dilakukan pendidik sebelum memulai role playing antara lain :
a. Mengenal peserta didik
Dalam perencanaan penerapan metode pembelajaran role playing ini guru perlu mengetahui tentang jumlah peserta didik, materi yang diketahui peserta didik, pengalaman pembelajaran menggunakan role playing, latar belakang peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik serta kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi.
b. Menentukan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam penerapan metode role playing ini harus jelas dan spesifik.
c. Menentukan waktu
Dalam tahap perencanaan ini, guru perlu menentukan kapan metode pembelajaran role playing diterapkan dalam proses pembelajaran. d. Mengidentifikasikan skenario
Skenario memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui peserta didik tentang perannya. Pilihan skenario tergantung minat dan kemampuan peserta didik.
e. Peranan guru
Guru harus membuat keputusan apakah ia akan berpartisipasi dalam proses pembelajaran (memainkan peran) atau sebagai pengamat saja. f. Mempertimbangkan hambatan
Dalam hal ini, sebaiknya guru mempertimbangkan ruangan kelas cukup luas atau tidak, meja dan kursi bisa dipindah atau tidak , saat pelaksanaan kelas menjadi rebut atau tidak. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dan dicari solusi atas hambatan tersebut.
g. Merencanakan waktu
Pengalokasian waktu memang harus dipertimbangkan. Pengalokasian waktu pendahuluan, pemeranan, dan refleksi sebaiknya 1 : 2 : 3
14
h. Pengumpulan sumber informasi yang relevan.
Sumber informasi yang lainnya diperlukan untuk memberikan gambaran dan stimulus kepada peserta didik.
2. Interaksi
Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode role playing, adalah sebagai berikut :
a. Membuat peraturan permainan
Aturan dasar role playing untuk pelaksanaan perlu dibuat dan dirundingkan kepada semua pihak.sejak awal.
b. Mengeksplesitkan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran dan pentingnya penggunaan metode role playing perlu diungkapkan kepada peserta didik.
c. Membuat langkah-langkah permainan
Guru harus membuat langkah-langkah yang jelas dalam penerapan metode role playing ini dan menjelaskan kepada siswa agar dalam pelaksanaan siswa tidak bingung.
d. Menggambarkan skenario atau situasi
Skenario perlu dibuat oleh guru agar peserta didik dapat mencari pengetahuannya sendiri tentang apa yang akan diperaninya dan dengan cara berpartisipasi di dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memberikan informasi yang cukup kepada peserta didik agar dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.
e. Mengalokasikan peran
Guru wajib membagi peran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Apabila guru belum mengetahui peran dari setiap peserta didik maka guru dapat membagi peran secara acak. Guru juga harus menentukan apakah dirinya akan terlibat dalam permainan ini atau hanya sebagai pengamat.
f. Memulai role playing
Role playing diterapkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
3. Refleksi dan evaluasi
Refleksi dan evaluasi dapat dilakukan di saat permainan sedang berlangsung atau setelah permainan berakhir. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas di evaluasi dan disimpulkan oleh guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik juga melakukan refleksi yang berguna untuk menentukan tindak lanjut selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kelebihan dan kekurangan role playing :
Metode pembelajaran role playing mempunyai kelebihan maupun
kekurangan, antara lain seperti yang dijelaskan dalam
(http://learning-with-me.blogspot.com/2006/09) yaitu:
Kelebihan metode role playing:
a. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama
b. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
d. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Kelemahan metode role playing:
a. Siswa tidak dapat memainkan peran yang ada. Siswa lebih difokuskan pada satu peran saja.
b. Siswa lebih memahami materi pelajaran yang diperaninya dari pada materi ajar yang tidak diperaninya
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent)
sebagai hasil pengalaman. Belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent) sebagai hasil atau
akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif, afektif dan psikomotor.
Noehi Nasution (1998:4) menyatakan bahwa belajar dalam arti luas
dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau
berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon
16
bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan
sementara karena sesuatu hal. Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S
Winata Putra (1995:2) mengemukakan bahwa belajar mengandung
pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu
sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar adalah suatu proses perubahan yang bersifat menetap
sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005:467)
didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Pengertian prestasi belajar
menurut beberapa ahli, antara lain :
a. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan
bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang. maka prestasi belajar
merupakan hasil maksimum yang dicapai seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar.
b. Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.
c. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 :895), yang dimaksud
dengan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau
usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan
alat atau tes tertentu.
3. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor yang
terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang berasal dari luar
siswa (ekstern).
a. Faktor intern.
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah antara lain: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah antara lain: keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat.
4. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata 'paham' yang mendapat imbuhan
pe-an. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwodarminto,1984:694),
paham memiliki arti pengertian, pendapat pikiran, dan mengerti benar.
Sejalan dengan pandangan Purwodarminto (1984:694), Kamus Besar Pusat
18
pikiran. Pemahaman sendiri diartikan sebagai proses berbuat memahami
atau memahamkan.
Suatu pembelajaran dasar yang hampir dilupakan oleh setiap orang
adalah pemahaman. Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang
terdapat didalam diri manusia yaitu pola akal dan pola rasa, jika
disetiap/suatu pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman
terlebih dahulu maka akan lebih berharga dan bermaknalah suatu
pembelajaran tersebut .
Cara belajar yang berdasarkan suatu pemahaman dapat
dikategorikan atau dikatakan sebagai cara belajar yang tidak mengingat
akan tetapi mengingat tapi dengan suatu aplikasi, seperti contoh: di dalam
tubuh manusia terdapat berbagai macam unsur ataupun elemen yang bersifat
komprehensif, kompleks dan mutlak sebagai suatu kesatuan dan tak dapat
dipisah – pisahkan, akan tetapi siorang itu tadi terkadang juga lupa akan apa
yang ia miliki di dalam dirinya sendiri sedangkan suatu ketika terjadi
sesuatu permasalahan baik itu yang berasal /disebabkan oleh faktor dari
dalam maupun dari luar pada si orang itu sendiri maka perlu segera dicari
jalan keluarnya baik itu dengan usaha pemikirannya maupun lewat
perasaannya
Tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang
diperoleh selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dinilai
melalui evaluasi pembelajaran. Evaluasi atau penilaian adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu (Purwanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2009:3). Dari evaluasi pembelajaran, diperoleh data-data mengenai
pencapaian skor yang diperoleh siswa. Skor siswa tersebut akan diolah guru
menjadi nilai. Nilai dari hasil belajar ini menunjukan sejauh mana peserta
didik memahami suatu materi pelajaran yang selama ini dipelajari. Siswa
yang memiliki nilai di atas standar kelulusan atau kriteria tertentu dapat
dinyatakan bahwa siswa tersebut telah memahami suatu materi ajar. Jika ada
siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar kelulusan maka siswa
tersebut dikatakan belum paham.
D. Mata Pelajaran Akuntansi
American Institute Certified Public Accountant (AICPA)
mendefinisikan Akuntansi sebagi seni pencatatan, pengelompokan dan
pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai
uang/segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan dan
kemudian menafsirkan hasilnya, (Suwardjono, 2002:5). Menurut Suwardjono
(2002:7), Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu
unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada
pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomik.
Sedangkan Accounting Principles Board No.4 (1970), medefinisikan
Akuntansi sebagai kegiatan/fungsi penyediaan jasa yang fungsinya
20
yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomik (Suwardjono, 2002:6).
Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dibuat suatu kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu penggolongan,
pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan kejadian atau transaksi yang
bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Gambar 2.2
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Neraca saldo setelah Ayat penutup Kertas
Ayat pembalik
Laporan keuangan :
• Neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas transaksi Bukti transaksi
Neraca saldo Buku jurnal
Data i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Kerangka Berpikir
Pada umumnya pembelajaran akuntansi di sekolah menengah
identik dengan kegiatan ceramah dan hanya membahas seputar teori saja.
Hal ini sangat disayangkan mengingat akuntansi akan jauh lebih baik
apabila kegiatan praktik secara langsung juga diperhatikan. Guru-guru
selama ini hanya terpatok kepada materi ajar/modul dan belum berani
melakukan berbagai pengembangan materi ajar seperti mencoba
menerapkan kegiatan praktik kepada siswa-siswa. Para siswa cenderung
untuk menghafal materi pelajaran tanpa memahami konsep. Peserta didik
akhirnya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ulangan jika soal
berbeda dengan yang diajarkan. Hal ini menjadi pertanda bahwa siswa
juga kurang memahami akuntansi dengan baik.
Berdasarkan pemahaman siswa yang kurang optimal tentang
siklus akuntansi perusahaan jasa, maka diterapkanlah metode
pembelajaran role playing. Menurut Hisyam (2008:98), role playing
merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Sementara menurut
Djajadisastra (1982:34), metode bermain peran atau berperan adalah suatu
metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid
untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu seperti yang yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial).
Dalam metode pembelajaran role playing, siswa dilibatkan dalam
22
di role playing ini. Peran-peran siswa yang dimaksud adalah sebagai
akuntan, bagian keuangan, bagian kurir atau penjualan transaksi, dan
pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai pelaksana
transaksi bertugas untuk melakukan transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan dan berhubungan secara langsung dengan pihak di luar
perusahaan. Siswa yang berperan sebagai bagian keuangan bertugas untuk
mengurus keluar dan masuknya uang perusahaan, dan membuat bukti
transaksi yang diperlukan. Siswa yang berperan sebagai akuntan bertugas
untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal sampai dengan pembuatan
laporan keuangan. Siswa yang berperan sebagai pihak yang ada di luar
perusahaan bertugas untuk menyediakan bukti transaksi atas transaksi
yang dilakukan perusahaan. Ketika memainkan peran, siswa harus
benar-benar memahami tugas dari tiap peran sehingga role playing dapat
berjalan sesuai dengan praktik akuntansi yang nyata.
Pada saat peserta didik dilibatkan dalam berbagi peran, maka
peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang sedang
dipelajari. Kemampuan peserta didik untuk mengingat suatu materi yang
mereka pelajari melalui praktik secara langsung akan lebih lama dan
menetap dibandingkan dengan mendengarkan ceramah atau membaca
materi secara mandiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dapat membantu
peserta didik untuk lebih memahami materi siklus akuntansi perusahaan
jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan termasuk
penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, PTK diterapkan pada mata
pelajaran akuntansi pada materi ajar siklus akuntansi perusahaan jasa
khususnya materi ajar mulai dari transaksi sampai dengan neraca saldo.
Dengan PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat
diatasi dan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IS 3 SMA Stella Duce
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2011
C. Subjek dan objek penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2
24
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan pemahaman siswa melalui
penerapan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran
akuntansi.
D. Prosedur Penelitian
Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini ada dua tahapan yaitu kegiatan prapenelitian (observasi
kegiatan guru, observasi kelas dan observasi siswa), kegiatan pelaksanaan
penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan
diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pra penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
kegiatan pra-penelitian. Kegiatan pra penelitian ini meliputi:
a. Observasi terhadap guru
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi
terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan
mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (penggunaan
bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran) dan kegiatan penutup (evaluasi dan refleksi) yang
dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.
b. Observasi terhadap siswa
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi
terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan
awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap
siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi
siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa
mengerjakan tugas dengan baik, refleksi).
c. Observasi terhadap kelas
Peneliti mendeskripsikan bagaimana keadaan kelas selama
proses belajar mengajar berlangsung. Cakupan pengamatan
meliputi deskripsi lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan
manajemen kelas. Bentuk instrumen observasi terhadap kelas
adalah instrumen observasi aktivitas siswa di kelas. Instrumen
observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap
kondisi kelas.
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pada pelaksanaan ini, ada tahapan-tahapan yang dilakukan, antara lain:
26
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing yaitu meliputi:
1) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
2) Peneliti dan guru mendiskusikan alur pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan metode role playing dan
menyusun tugas dari masing-masing peran dalam penerapan
metode pembelajaran role playing.
3) Peneliti menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam
penerapan metode pembelajaran role playing.
4) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari tiga orang siswa.
5) Guru dan peneliti melakukan simulasi metode pembelajaran
role playing pada proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Simulasi ini dimaksudkan agar para siswa dapat memahami
perannya masing-masing dan memahami kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
3. Pelaksanaan penelitian
a. Siklus pertama
Pada siklus pertama, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
yaitu:
1) Menyusun rencana tindakan (planing).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Peneliti bersama guru mengumpulkan data tentang
karakteristik tiap siswa. Setelah diketahui kemampuan tiap
siswa maka siswa di dalam kelas tersebut akan dibagi
menjadi beberapa kelompok yang heterogen, dan setiap
kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Selain membagi
kelompok, guru dan peneliti juga merancang materi
pembelajaran, alur pelaksanaan, alat-alat yang dibutuhkan,
dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b) Peneliti bersama guru menyusun instrumen pengumpulan
data yang meliputi:
(1) Lembar observasi perilaku guru
Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk
mengetahui perilaku guru selama siklus pertama
pembelajaran dengan menerapkan metode role
playing berlangsung.
(2) Lembar observasi perilaku siswa
Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk
mengetahui perilaku siswa di kelas selama siklus
pertama pembelajaran dengan menerapkan metode
role playing berlangsung.
28
Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat
keadaan kelas selama siklus pertama pembelajaran
dengan menerapkan metode roleplaying berlangsung.
(4) Instrumen refleksi.
Setelah siklus pertama proses pembelajaran selesai,
maka guru dan siswa melakukan refleksi tentang
pembelajaran dengan menerapkan metode role
playing. Refleksi bertujuan untuk menganalisis,
memaknai, dan membuat kesimpulan dari
pembelajaran. Refleksi dapat digunakan untuk
perbaikan pada siklus kedua.
2) Pelaksanaan tindakan (acting)
Tahap ini merupakan implementasi mengenai apa yang
telah direncanakan dalam tahap I. Dalam tahap ini hendaknya
guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Pada tahap ini diterapkan
penggunaan metode role playing dengan rencana kegiatan
sebagai berikut:
a) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode role
playing yang akan diterapkan pada materi siklus akuntansi
perusahaan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 3 orang yang akan bertugas sebagai
akuntan, bagian keuangan, dan bagian kurir.
c) Guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam
role playing. Adapun peran-peran yang akan diperankan
siswa adalah akuntan, bagian keuangan, dan bagian
penjualan atau pembelian. Akuntan bertugas untuk mencatat
transaksi yang terjadi sampai dengan pembuatan laporan
keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur keluar
masuknya uang dan membuat bukti transaksi yang
diperlukan. Petugas bagian penjualan atau kurir bertugas
untuk melakukan transaksi. Pihak di luar perusahaan
bertugas untuk menyediakan bukti-bukti transaksi yang
diperlukan terkait dengan transaksi yang dilakukan
perusahaan. Peran pihak luar perusahaan ini akan
diperankan oleh mahasiswa selaku fasilitator tiap kelompok.
d) Guru bersama dengan peneliti memberikan simulasi
mengenai prosedur role playing.
e) Guru melakukan post-test untuk mengetahui pemahaman
siswa akan siklus akuntansi perusahaan jasa.
f) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing
30
3) Pengamatan (observing)
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
tahap tindakan. Saat guru menerapkan metode role playing
dalam pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan atas apa
yang terjadi dan menuangkannya dalam bentuk catatan
anekdoktal. Hal-hal yang diamati adalah bagaimana aktivitas
guru, bagaimana aktivitas siswa dan bagaimana keadaan kelas
selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan
secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi
terhadap perilaku siswa, perilaku guru, dan keadaan kelas.
Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan
mendokumentasikan dalam video recorder
4) Refleksi
Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai,
menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah
berlangsung. Pada tahap refleksi guru dan siswa menganalisis,
memaknai, dan menyimpulkan pembelajaran yang baru saja
berlangsung. Refleksi digunakan untuk perbaikan pada siklus
kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Instrumen Penelitian
Ada beberapa instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Instrumen Pra Penelitian
a. Instrumen observasi terhadap perilaku guru ( lampiran 1, halaman
106)
b. Instrumen observasi terhadap aktivitas siswa di kelas ( lampiran 2,
halaman 107)
c. Instrumen observasi terhadap perilaku siswa (lampiran 3, halaman
108)
2. Instrumen Pelaksanaan Penelitian
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Cakupan isi RPP adalah standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi
pembelajaran. RPP akan menjadi pedoman bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran. (lampiran 4, halaman 109)
b. Tahap tindakan dan observasi
Pada tahap observasi instrumen yang dibutuhkan yaitu :
1) Instrumen observasi aktivitas guru di kelas sebelum role playing
32
2) Instrumen observasi aktivitas guru di kelas saat role playing
( lampiran 6, halaman 119)
3) Instrumen observasi keadaan kelas saat role playing ( lampiran
7, halaman 122)
4) Instrumen observasi aktivitas siswa di kelas sebelum role
playing ( lampiran 8, halaman 123)
5) Instrumen observasi aktivitas siswa di kelas saat role playing
( lampiran 9, halaman 124)
c. Tahap refleksi
Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas
pembelajaran dengan menerapkan metode role playing. Pada tahap
refleksi ini guru dan siswa memaknai, menganalisis, dan
menyimpulkan pembelajaran dengan penerapkan metode role
playing.
1) Refleksi dari guru (lampiran 10 , halaman 125 )
2) Refleksi dari siswa (lampiran 11 , halaman 126 )
F. Teknis Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif , komparatif, dan
pengujian prasyarat analisis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
perkembangan tingkat pemahaman siswa tentang siklus akuntansi
perusahaan jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Analisis deskriptif
Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun
data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data dipaparkan
menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang dilakukan
di kelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun
rangkuman dalam sebuah tabel.
2. Analisis komparatif
Analisis komparatif adalah analisis data yang
membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Dalam
penelitian ini analisis komparatif dimaksudkan untuk
membandingkan skor nilai siswa pada saat pre-test, dengan post–
test. Tujuan yang ingin dicapai dari analisis komparasi adalah untuk
melihat apakah ada peningkatan pemahaman siswa akan materi
siklus akuntansi perusahaan jasa dengan penerapkan metode role
playing. Hasil dari analisis komparatif nantinya akan dianalisis untuk
34
Table 3.1
Tabel Komparasi Pemahaman Sebelum dan Sesudah Penerapan Role Playing
No Nama Pre-test Post- test Selisih
Peningkatan
pemahaman Target
Kesim pulan 1
2 3
3. Pengujian prasyarat analisis
Sebelum dilakukan uji mean, digunakan uji normalitas data. Uji
normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil
pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka
analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui
hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
(Algifari, 2003:152) :
D = Maks │Fe – Fo│
Keterangan :
D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan
Fo = Frekuensi observasi
a. Pengujian hipotesis penelitian
1) Rumusan hipotesis penelitian
Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan
setelah diterapkan model pembelajaran role playing
Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan
setelah diterapkan model pembelajaran role playing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pengujian hipotesis penelitian
Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji
ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran role playing.
Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008 : 122) :
Keterangan :
= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1
s2 = Simpangan baku sampel 2 = Varians sampel 1
= Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung <
ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2
Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2 diawali dari kedatangan
para suster CB untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada tanggal 31
Januari 1992. Kedatangan para suster tersebut untuk membantu tugas misi
pastor van Driessche, SJ dan pastor Strater, SJ di bidang kesehatan, yaitu
RS Onder de Bogen (Panti Rapih). Rumah sakit ini didirikan oleh bapak J.
Schmutzer, pemilik pabrik gula ganjuran, Bantul, dan karya tersebut
berhasil.
Keberhasilan karya ini mendorong pastor strater selaku Pimpinan
Yayasan Kanisius untuk menawarkan karya pendidikan. Tarekat
menanggapi secara positif, demi tujuan untuk semakin masuk ke hati
rakyat, berkontak batin dengan para siswa menanamkan nilai-nilai
Kristiani dan menyuburkan benih panggilan.
Ketika jepang menduduki Indonesia dan para suster ditawan dalam
kamp tawanan jepang di Muntok, Bangka, munculah ide untuk mendirikan
sekolah menengah di Yogyakarta. Gagasan untuk mendirikan sekolah
menengah ini muncul dalam diri Sr. Laurentia de Sain, CB dan Sr.
Catharina Leidmeier, CB. Bekerja sama dengan suster-suster OSF dan
pimpinan gereja setempat, akhirnya rencana tersebut terealisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berawal dari jerih payah pastor Drs. Loeft, SJ berdirilah SGA
Katolik putra-putri pada tanggal 1 April 1949 di pastoran Kidul Loji
Yogyakarta, di bawah Yayasan Kanisius. Namun Sr. Cathatarinia
berpendapat bahwa kurang baiklah pendidikan guru putra-putri dicampur
menjadi satu. Maka pada tanggal 29 April dalam tahun yang sama, beliau
menyiapkan berdirinya SGA Katolik putri dengan meminjam garasi milik
dr.Yap di tepi sungai code (sekarang gedung RRI Yogyakarta). Jumlah
siswi pertama ada 7 orang. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1949 secara
resmi berdiri putri-putri calon guru diambil alih oleh Sr. Cathatarinia
dengan memberinya nama SGA Stella Duce, artinya Bintang Pembimbing
atau Bintang Samudra yaitu Bunda Maria. Pada tanggal 1 September 1949
SGA tersebut pindah ke Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin 1) untuk
bergabung dengan saudari-saudarinya siswi SMA Stella Duce.
Dalam perkembangan kemudian, gedung di jalan sumbing kian
terasa sempit, karena semakin membanjirnya calon siswi SMA maupun
SGA yang membutuhkan penampungan pendidikan. Dalam kesulitan itu,
Mgr. Soegijapranata, SJ dan sejak saat itu SGA resmi pindah ke tempat
yang baru. Nama SGA bertahan sampai tahun 1965 dan sesudah itu
berganti nama menjadi SPG.
SPG berakhir pada tahun 1989, karena ada kebijaksanaan
pemerintah, supaya lembaga-lembaga pendidikan menutup sekolah calon
guru tingkat menengah. Atas kebijaksanaan Yayasan Tarakanita, SPG
38
trenggono terjadi dua macam pendidikan, yaitu SPG kelas-kelas
penghabisan dan SMA Stella Duce kelas-kelas awal. Melalui suratnya
yang bernomor 011/13/Kpts/1989, Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY
atas nama menteri pendidikan republik indonesia meresmikan alih fungsi
SPG Stella Duce menjadi SMA Stella Duce 2.
Sejak saat itu SMA Stella Duce 2 mulai mengukir perjuangannya
tanpa status apapun, dengan jumlah siswi sebanyak 63 orang dan dibagi
dalam 3 kelas. Kepala sekolah pertama sejak alih fungsi adalah Th. Sri
Artinah. Para guru bersatu hati dan bekerja keras seraya berpasrah kepada
kehendak Tuhan untuk mewujudkan cita-cita pendahulun. Kerja keras
tersebut ternyata tidak sia-sia, tiga tahun kemudian tepatnya pada bulan
September 1991 Depdikbud mengadakan akreditasi SMA Stella Duce 2
Yogyakarta. Berdasarkan akreditasi tersebut pada tanggal 31 Desember
1991 SMA Stella Duce 2 mendapatkan status disamakan atau terakreditasi
“A” dengan nomor akreditasi 476/C/Kep/1991 yang berlaku selama 5
tahun. Akreditasi kedua berlangsung pada tanggal 1 November 1997
dengan hasil memuaskan dan status tetap : disamakan dan akreditasi
ketiga berlangsung pada tanggal 22 November 2008 dengan hasil yang
memuaskan juga : disamakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Visi, Misi, Semboyan Dan Tujuan Sekolah
1. Visi
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai bagian dari Yayasan
Tarakanita bercita-cita menjadi lembaga pendidikan yang didasari
oleh relasi yang berbelarasa untuk membantu peserta didik
membentuk diri menjadi pribadi yang utuh bermoral baik,
berkemampuan intelektual memadai, cerdas, mandiri, kreatif,
terampil, memiliki wawasan kebangsaan dan semangat berbelarasa
terhadap sesama manusia terutama yang miskin, tersisih, dan
menderita.
2. Misi
a.Ambil bagian dalam misi pendidikan Yayasan Tarakanita
b.Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat
berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih,
dan menderita.
c.Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik
mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri
secara optimal.
d.Mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerja sama yang
harmonis antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam rangka