1
Pendahuluan
Dalam literatur akuntansi manajerial, perilaku biaya merupakan hal yang penting sebelum pengambilan keputusan oleh manajemen. Dengan manajemen mengetahui tentang perilaku biaya, manajemen diharapkan mampu untuk memutuskan pada saat kapan biaya dibiarkan bertambah dan pada saat kapan biaya akan disesuaikan. Bila manajemen tidak tepat atau terlambat mengambil keputusan berkaitan dengan perilaku biaya, maka biaya tersebut akan menjadi inefisiensi atau menjadi tidak terkendali.
Biaya secara tradisional dapat diklasifikasikan menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang totalnya tidak berhubungan dengan perubahan input/output secara proporsional, tetapi biaya variabel dipengaruhi perubahan input/output. Biaya semi-variabel merupakan biaya yang besarnya dipengaruhi volume sumber daya tapi tidak proporsional (Pervan dan Pervan, 2011). Pengaruh tidak proposional tersebut merupakan perilaku biaya, dimana besarnya perubahan biaya tergantung pada perubahan tingkat aktifitas. Akan tetapi, beberapa dugaan bahwa biaya meningkat lebih
tinggi saat volume aktivitas meningkat dibanding penurunan biaya saat volume aktivitas menurun (Anderson et al., 2003). Perilaku biaya ini disebut sticky.
Menurut Weiss (2010), perilaku sticky cost mengurangi tingkat akurasi peramalan laba. Hal ini terjadi ketika pendapatan menurun tetapi biayanya menjadi tetap atau sticky, dengan kata lain laba yang dihasilkan juga akan berkurang. Oleh karena adanya sticky cost, manajemen perusahaan harus mampu mencapai pendapatan yang tinggi untuk memperoleh laba. Selain sticky cost terjadi pada industri manufaktur seperti pada penelitian Hidayatullah (2011), sticky cost juga terjadi pada sektor pertanian (Argiles dan Balndon, 2009), industri penerbangan (Cannon, 2011), namun juga pada sektor jasa yaitu rumah sakit (Balakrishnan dan Gruca, 2008) dan bank (Porporato dan Werbin, 2010).
2 ketika pendapatan menurun. Sementara di Indonesia sebagai negara berkembang berpontensi terindikasi sticky cost pada perbankan seperti yang dilakukan oleh Porporato dan Werbin (2010) di negara-negara berkembang tersebut.
Sementara itu perbankan di Indonesia sedang mengalami inefisiensi pada tahun 2011 (Koran Kompas, 17 Maret 2011). Padahal pada kenyataannya pemahaman mengenai perilaku biaya dalam pengelolaan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya perusahaan (Rahmadi, 2012). Selain itu Anderson et al (2006) mengatakan apabila suatu perusahaan inefisiensi berarti perusahaan tersebut sticky dan apabila inefisiensi tinggi maka sticky cost tinggi.
Atas dasar fenomena adanya inefisiensi pada perbankan maka penelitian ini bertujuan
untuk menemukan adanya indikasi perilaku sticky cost pada perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Anderson et al (2003); Windyastuti dan Biyanto (2005); Anderson et al (2006); Weiss (2010); Hidayatullah et al (2011); Pradipta (2014) mengatakan bahwa perusahaan yang dalam periode laba yang tepat untuk diuji, karena saat perusahaan rugi sudah pasti perusahaan tersebut terdapat perilaku sticky cost.
Penelitian ini juga dirancang untuk mengembangkan penelitian Anderson et al (2003) yang menguji sticky cost secara sempit, yaitu di industri yang memiliki struktur biaya yang hampir mirip. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan hanya dalam satu industri yang kegiatan utama dan produknya hampir sama yaitu bank. Kegiatan utama bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya.
Sampai saat ini studi yang dirancang untuk menguji apakah sticky cost terjadi di perusahaan jasa masih sangat sedikit terutama bank, yang merupakan industri yang sangat menarik karena adanya fenomena inefisiensi pada perbankan. Pada penelitian sebelumnya Pradipta (2014) menemukan bahwa sektor keuangan di Indonesia dimana bank juga ada didalamnya, terdukung secara empiris memiliki indikasi perilaku anti-sticky. Sehingga penelitian ini diharapkan akan lebih fokus.
Untuk menemukan adanya indikasi sticky cost, maka dibutuhkan data yang digunakan sebagai proksi biaya dan relevant drivers. Penelitian ini menggunakan biaya administrasi dan
4
Landasan Teori
Konsep Sticky Cost
Biaya dikatakan sticky jika besarnya kenaikan biaya dihubungkan dengan kenaikan volume lebih besar dibanding besarnya penurunan biaya dihubungkan dengan penurunan volume yang ekuivalen (Cooper dan Kaplan, 1998). Pada awalnya yang memperkenalkan konsep sticky cost yaitu studi Malcom (1991), menunjukkan bahwa “banyak biaya-biaya baru cenderung yang memiliki karakter agak nonvariabel, yaitu tidak sebanding dengan perubahan aktivitas.” Sebagai contoh adalah biaya operasional. Sebuah bank ingin menaikan pendapatannya dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, bank memerlukan pegawai tambahan. Pegawai tambahan ini akan menambah
biaya operasional, dan diharapkan pendapatan perusahaan juga akan naik. Apabila pendapatan naik, maka secara otomatis biaya operasional akan naik. Tetapi saat pendapatan turun, manajer tidak bisa mengurangi pegawainya secara langsung. Inilah yang menyebabkan biaya operasional sulit untuk turun ketika pendapatan turun. Kondisi biaya seperti inilah yang disebut dengan sticky cost.
Karena perbankan merupakan industri jasa, maka hal yang perlu diteliti salah satunya adalah biaya SDM. Biaya pegawai perbankan secara umum memberikan sumbangan yang besar kepada biaya administrasi dan umum. Situasi yang tidak menguntungkan tersebut akan diperberat dengan adanya kenaikan biaya operasional sebagai wujud dari Peraturan Bank Indonesia nomor: 13/25/PBI/2011, yang menyatakan prinsip kehati-hatian bagi bank umum dalam penggunaan tenaga alih (outsourcing) untuk pekerjaan inti. Kebijakan ini mendorong perbankan merekrut pegawai tetap lebih banyak lagi.
Dengan perekrutan pegawai tetap baru, maka biaya administrasi dan umum perusahaan akan meningkat. Padahal saat terjadi penurunan volume aktivitas, perusahaan tidak bisa langsung melakukan pemecatan pegawai baru atau dengan kata lain tetap mempertahankan sumberdaya (Windyastuti, 2010). Dengan demikian perusahaan akan mengalami sticky cost dan tetap membayar gaji pegawai meskipun pegawai tersebut tidak bekerja secara maksimal.
Biaya menyesuaikan dengan perubahan volume sumber daya yang sudah dipesan
5 hati-hati dalam perencanaan pesanan sumberdaya, yaitu menunda pesanan sampai mendapat kepastian permintaan yang turun (Anderson et al., 2003).
Pengembangan Hipotesis Sticky Cost Pada Perbankan
Literatur sticky cost menunjukkan bahwa besarnya perubahan dalam biaya tidak hanya tergantung pada besarnya perubahan pada driver biaya, tetapi juga dari arah perubahan naik turunnya. Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa biaya tidak semuanya sticky, perilaku ini tergantung pada beberapa faktor seperti industri, ekonomi, dan lingkungan (Porporato dan Werbin, 2010).
Menurut Windyastuti (2010) sticky cost terjadi karena pertama, ketidakseimbangan penyesuaian sumberdaya yaitu lebih lambat dalam proses penyesuaian yang menurun dibanding proses penyesuaian yang meningkat. Kedua, manajer cenderung memilih tetap mempertahankan sumberdaya yang tidak terpakai daripada melakukan pengurangan sumber daya ketika aktivitas menurun. Hal ini terjadi karena biaya untuk mempertahankan sumberdaya tak terpakai lebih kecil daripada melakukan pengurangan sumberdaya.
Penelitian ini mengajukan argumentasi: dalam bank jika jumlah biaya adalah sticky, maka ketika jumlah pendapatan meningkat secara proporsional total biaya meningkat juga, dan ketika pendapatan mengalami penurunan secara proporsional maka total biaya turun juga, tapi dalam proporsi yang lebih rendah. Ini berarti jika jumlah biaya adalah sticky, maka besarnya kenaikan terkait dengan peningkatan volume lebih besar daripada besarnya penurunan terkait dengan penurunan volume (Porporato dan Werbin, 2010). Pada penelitian terdahulu, Windyastuti dan Biyanto (2005) membuktikan bahwa kenaikan biaya administrasi dan umum (biaya operasional) pada saat pendapatan bersih naik lebih tinggi dibanding penurunan biaya administrasi dan umum pada saat pendapatan bersih turun.
Biaya administrasi dan umum akan meningkat apabila aktivitas perusahaan meningkat, dan belum tentu menurun apabila aktivitas perusahaan menurun. Kalaupun itu menurun, penurunannya lebih sedikit dibandingkan kenaikannya. Pada saat perusahaan mengalami ketidakpastian tentang permintaan outputnya, dan perusahaan harus melakukan
6 memilih menunda pengurangan sumber daya dalam bidang operasional meliputi biaya administrasi dan umum (Anderson et al., 2003).
Kelengketan biaya administrasi dan umum terjadi jika manajer memutuskan untuk lebih mempertahankan sumber daya yang tidak dimanfaatkan daripada dikenakan biaya penyesuaian ketika pendapatan menurun. Keputusan ini diambil karena manajer menghindari adanya PHK. Penelitian ini akan menguji sticky cost pada biaya operasional dengan membandingkan biaya operasional dalam hal ini biaya administrasi dan umum terhadap pendapatan operasional saat mengalami peningkatan dan saat mengalami penurunan.
H1: Kenaikan biaya administrasi dan umum saat pendapatan naik lebih besar
7
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi PT. BURSA EFEK INDONESIA berupa laporan keuangan perusahaan periode 2009-2012.
Populasi penelitian ini adalah perbankan-perbankan di Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perbankan-perbankan yang terdaftar di website resmi PT. BURSA EFEK INDONESIA yang melaporkan laporan keuangan pada periode 2009-2012.Pertimbangan lainnya karena dalam rentang periode tersebut terdapat kondisi dimana sebagian besar
perbankan mengalami inefisiensi biaya penjualan, administrasi dan umum akibat adanya biaya-biaya yang sulit ditekan.
Pengambilan data dengan metode purposive sampling yaitu dengan kriteria:
1. Perbankan yang menjual sahamnya pada PT. Bursa Efek Indonesia
2. Perbankan yang mempublikasikan laporan keuangannya pada periode 2009-2012
3. Perbankan yang memuat biaya penjualan administrasi dan umum dan pendapatan dari tahun 2009-2012
Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini ada 3 jenis variabel yang digunakan yaitu biaya administrasi dan umum, pendapatan, dan variabel decreased dummy. Decreased Dummy mempunyai fungsi untuk mendeskriminankan saat pendapatan naik dan saat pendapatan turun.
8
Metode Analisis
Sebuah model empiris memungkinkan pengukuran respon dari biaya administrasi dan umum terhadap kontemporer perubahan pendapatan dan membedakan antara periode saat pendapatan naik dan pendapatan menurun. Untuk menguji sticky cost, Anderson (2003) memperkenalkan interaksi antar variabel Decreased Dummy (DECRDUM) yang mengambil nilai 1 jika pendapatan menurun antara periode t-1 dan t, dan nilai 0 jika sebaliknya.
Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1]=β0+β1log[Revenuei,t/Revenuei,t-1] +β2*DECRDUMi,t*log[Revenuei,t/Revenuei,t-1]+εi,t
A&Ui,t = Biaya Administrasi dan Umum pada tahun t
A&Ui,t-1 = Biaya Administrasi dan Umum pada tahun t-1
Revenuei,t = Pendapatan pada tahun t
Revenuei,t-1 = Pendapatan pada tahun t-1
DECRDUMi,t = Variabel Dummy periode pendapatan naik dan periode pendapatan
turun.
9
PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
[image:9.595.93.508.221.534.2]Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website resmi PT. BURSA EFEK INDONESIA selama periode 2009-2012. Sampel diambil dari perbankan yang menerbitkan laporan keuangan pada periode tersebut. Berikut tabel pemilihan sampel.
Tabel 1 Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Populasi perbankan 29
(Sampel tidak tepilih) 0
Sampel perbankan 29
Sampel data 87
Outliner 2
Total data 85
Sumber: Data olah 2014
Statistik Deskriptif
10 Tabel 2 Deskriptif Statistik Perbankan
Rata-rata (Milyar
Rupiah) Sampel Mengalami Penurunan Sampel Mengalami Kenaikan Penurunan % Kenaikan %
Perubahan Biaya Administrasi & Umum Tahun
2010/2009 196 2 27 7% 93%
Perubahan Biaya Administrasi & Umum Tahun
2011/2010 244 2 27 7% 93%
Perubahan Biaya Administrasi & Umum Tahun
2012/2011 192 6 23 21% 79%
Perubahan Pendapatan Tahun
2010/2009 1.073 4 25 14% 86%
Perubahan Pendapatan Tahun
2011/2010 1.128 5 24 17% 83%
Perubahan Pendapatan Tahun
2012/2011 1.287 1 28 3% 97%
Sumber: Data olah 2014
Berdasarkan tabel 2 rata-rata perubahan biaya administrasi dan umum mengalami kenaikan sebesar Rp 196 milyar pada periode 2009-2010. Perbankan yang mengalami kenaikan berjumlah 27 dan 2 bank yang mengalami penurunan. Dengan jumlah tersebut, maka persentase kenaikan sebasar 93% dari total sampel. Pada periode ini perbankan juga
mengalami kenaikan rata-rata pendapatan sebesar Rp 1.073 milyar dari 28 bank yang mengalami kenaikan. Sehingga persentase kenaikan pendapatan sebesar 97% dari total sampel.
Pada periode 2010-2011 rata-rata perubahan biaya administrasi dan umum mengalami kenaikan sebesar Rp 244 milyar dengan persentase 93% dari total sampel yang mengalami kenaikan. Sedangkan pendapatan pada periode ini juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.128 milyar. Terdapat 24 bank yang mengalami kenaikan pendapatan dengan persentase 83% dan 5 bank mengalami penurunan dengan persentase 17% dari total sampel.
11 yang mengalami penurunan dan 23 bank mengalami kenaikan biaya administrasi dan umum. Kemudian perubahan pendapatan pada periode 2011-2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.287 milyar. Persentase perubahan pendapatan 97% dari total sampel dimana 1 bank mengalami penurunan dan 28 bank mengalami kenaikan.
Pengujian Hipotesis
[image:11.595.86.516.215.476.2]Untuk menguji apakah terdapat adanya indikasi sticky cost, maka dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
Tabel 3 Hasil Uji Regresi
Tabel 3 menunjukkan bahwa, β1 sebesar 0.180 sehingga ketika terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1% maka biaya administrasi dan umum akan naik sebesar 0.180%. Kemudian β2 menunjukkan angka sebesar -0.083, ini berarti ketika pendapatan turun 1% maka biaya administrasi dan umum akan turun 0.097% (0.180-0.083). Hal ini mendukung hipotesis dimana saat pendapatan naik sebesar 1% maka biaya administrasi dan umum akan naik sebesar 0.180% atau β1 > 0 , dan apabila pendapatan turun sebesar 1% maka biaya
administrasi dan umum hanya akan turun 0.097% atau β1+β2 < β1.
Temuan ini mendukung hipotesis bahwa besaran kenaikan biaya administrasi dan
umum pada saat pendapatan naik lebih tinggi dibanding besaran penurunan biaya pada saat pendapatan turun. Hal ini berarti terdapat perilaku sticky cost pada biaya administrasi dan umum pada sektor perbankan di Indonesia dan hipotesis diterima.
Setelah melakukan pengujian dan terdapat perilaku sticky cost pada perbankan, maka akan dilihat apakah ada sinyal-sinyal inefisiensi dimana perbankan memiliki perilaku sticky cost. Sementara Anderson et al (2006) mengatakan apabila suatu perusahaan inefisiensi berarti perusahaan tersebut sticky dan apabila inefisiensi tinggi maka sticky cost tinggi.
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 0.056 0.01
Pendapatan 0.18 0.097
Periode -0.083 0.267
12 Tabel 4 Pergerakan Biaya
Tahun Perubahan Pendapatan
(Milyar Rupiah) Pergerakan
Perubahan Biaya Administrasi & Umum Rata-rata (Milyar Rupiah)
Pergerakan
2010/2009 1.073 - 196 -
2011/2010 1.128 Naik 244 Naik
2012/2011 1.287 Naik 192 Turun
Sumber: Data olah 2014
Dari tabel 4 terlihat bagaimana respon biaya pada saat pendapatan mengalami kenaikan. Pada tahun 2011/2010 perubahan pendapatan dan biaya sama-sama mengalami kenaikan dengan selisih perubahan pendapatan sebesar Rp 55 milyar dan selisih perubahan biaya administrasi dan umum sebesar Rp 48 milyar dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012/2011 perubahan pendapatan tetap naik dari tahun sebelumnya sementara perubahan biaya penjualan, administrasi dan umum turun dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa respon biaya tidak mengikuti pendapatan saat mengalami kenaikan, atau dapat
dikatakan biaya tidak stabil dari periode sebelumnya.
Anderson et al (2006) mengatakan bahwa biaya seharusnya mengikuti pergerakan
13
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa biaya administrasi dan umum merupakan biaya sticky yang berarti kelengketan biaya terjadi pada perbankan di Indonesia. Dimana besaran kenaikan biaya administrasi dan umum pada saat pendapatan naik lebih tinggi dibanding besaran penurunan biaya pada saat pendapatan turun. Temuan ini sesuai dengan penelitian Porporato dan Werbin (2010) yang mengemukakan adanya perilaku sticky cost pada perbankan di suatu negara.
Penelitian ini juga menemukan adanya sinyal-sinyal inefisiensi pada tahun 2012/2011 dimana juga terdapat perilaku sticky cost pada perbankan. Pada tahun tersebut pergerakan biaya tidak proporsional terhadap pendapatannya sementara biaya seharusnya mengikuti pergerakan pendapatan secara proporsional (Anderson et al, 2006) . Sehingga mendukung penelitian Anderson et al (2006) yang menyatakan inefisiensi biaya disebabkan oleh manager yang tidak mampu menyesuaikan biaya dengan baik, atas dasar pergerakan pendapatan yang kemudian mengakibatkan tingkat sticky cost yang tinggi.
Implikasi
Dengan adanya bukti bahwa perilaku sticky cost terjadi di perbankan di Indonesia, diharapkan para manajer tepat atau tidak terlambat mengambil keputusan berkaitan dengan perilaku biaya, sehingga biaya tersebut akan menjadi efisien atau menjadi dapat dikendalikan. Bagi akademisi dapat digunakan sebagai pengembangan literatur mengenai sticky cost terutama pada perusahaan jasa.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan hanya mengambil seluruh perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa membedakan antara bank pemerintah dengan bank swasta.
Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, MC., Banker, RD., and Janakiraman, SN. 2003, “Are Selling, General, and Administrative Cost “Sticky”?”,Journal of Accounting Research, Vol. 41, No. 1. Anderson, MC., Banker, RD., and Janakiraman, SN., Huang, R., 2006, “Cost Behavior and
Fundamental Analysis of SG&A Costs”, AAA 2007 Management Accounting Section(MAS) Meeting Paper.
Argilés, JM., Blandón, JG., 2009, "Cost Stickiness Revisited: Empirical Application for Farms", REVISTA ESPAÑOLA DE FINANCIACIÓN Y CONTABILIDAD, Vol. XXXVIII.
Balakrishnan, R..,and Thomas G., 2008. “Cost Stickiness and Core Compentency: A
Note”, Working Paper, The University of Iowa, Iowa City.
“BI Akan Mengatur Gaji Para Bankir”, Koran Kompas, 17 Maret, 2011
Cannon, JN., 2011, “Determinants of „Sticky Costs': An Analysis of Cost Behavior Using United States Air Transportation Industry Data”, AAA 2012 Management Accounting Section (MAS) Meeting Paper. Available at SSRN:
http://ssrn.com/abstract=1895615 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1895615
Cooper, R. and R. Kaplan, 1998, The Design of Cost Management System: Text, Cases, and Readings, Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall
Gómez-gallego, JA., Gómez-garcía, J., Pérez-cárceles, MC, 2012, "Appropriate Distribution of Cost Inefficiency Estimates as Predictor of Financial Instability", Estudios Economia Aplicada, Vol. 30-3.
Hidayatullah, IJ., Utami, W., Herliansyah, Y., 2011, "Analisis Perilaku Sticky Cost dan Pengaruhnya Terhadap Prediksi Laba Menggunakan Model Cost Variability dan Cost Stickiness (CVCS) Pada Emiten Di Bei Untuk Industri Manufaktur", SNA, Available at SNA: sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/029-AKPM-45.pdf
15 Malcom, RE., 1991, “Overhead Control Implications of Activity Costing”.
Accounting Horizons, December, pp. 69-78.
Pervan, M., Pervan, I., 2011, “Analysis of Sticky Costs: Croatian Evidence”, ISBN, 9.
Porporato, M., Werbin, E., 2010,“Active Cost Management in Banks: Evidence of Sticky Costs in Argentina, Brazil and Canada”, AAA 2011 Management Accounting
Section (MAS) Meeting Paper. Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1659228
or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1659228
Pradipta, D., 2014, “Bukti Dan Variasi Tingkatan Perilaku Sticky Cost Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei”, Universitas Kristen Satya Wacana
Rahmadi, WA., 2012, “Apakah Biaya Operasional Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sticky?”,Working paper, Universitas Kristen Satya Wacana Institutional Repository Available at http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/738
Walpole, Ronald, E., Myers, RH., 1986, Ilmu peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, ITB, Bandung
Weis, D., 2010, “Cost Behavior And Analysts‟ Earnings Forecast”. The Accounting Review
Vol. 85, No. 4.
Windyastuti, Biyanto, F., 2005, “Analisis Perilaku Kos: Stickiness Kos Pemasaran, Administrasi & Umum Pada Penjualan Bersih (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”. SNA VIII, Solo
Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan
No Kode Emiten
1 AGRO PT. Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BABP PT. Bank ICB Bumi Putra Tbk
3 BACA PT. Bank Capital Indonesia Tbk 4 BAEK PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk 5 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk
6 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk
7 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk 8 BBNP PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia TBK 10 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk 11 BCIC PT. Bank Mutiara Tbk
12 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk 13 BEKS PT. Bank Pundi Indonesia Tbk
14 BKSW PT. Bank Kesawan Tbk
15 BMRI PT. Bank Mandiri Tbk 16 BNBA PT. Bank Bumi Arta Tbk 17 BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk
18 BNII PT. Bank Internasional Indonesia Tbk 19 BNLI PT. Bank Permata Tbk
20 BSIM Pt. Bank Sinar Mas Tbk 21 BSWD PT. Bank Swadesi Tbk
22 BTPN PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 23 BVIC PT. Bank Victoria International Tbk
24 MAYA PT. Bank Mayapada International Tbk 25 MCOR PT. Bank Windu Kentjana International Tbk
26 MEGA PT. Bank Mega Tbk
27 NISP PT. Bank NISP OCBC Tbk
28 PNBN PT. Bank Pan Indonesia
Lampiran 2 Sampel Data
No Kode Log[A&Ui,t/A&Ui,t-1] Log[Revenuei,t/Revenuei,t-1] DECRDUMi,t*log[Revenuei,t/Revenuei,t-1] 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011 2010/2009 2011/2010 2012/2011
1 AGRO 0,013490533 0,034871082 -0,000818089 0,015295768 -0,017904991 0,007791814 0 -0,017904991 0
2 BABP 0,036202369 0,04821819 -0,060668441 0,04309052 -0,006625074 -0,073621032 0 -0,006625074 -0,073621032
3 BACA 0,193844477 0,071766929 -0,043698579 0,193565071 0,083242522 0,045657633 0 0 0
4 BAEK 0,047653011 -0,025919041 0,158824179 -0,040048633 0,003298305 0,042792151 -0,040048633 0 0
5 BBCA 0,071661733 0,057040815 0,071701819 0,077937417 -0,017024712 0,039230155 0 -0,017024712 0
6 BBKP 0,083175774 0,02723618 0,044000856 0,023205943 0,081826925 0,042194857 0 0 0
7 BBNI 0,077099334 0,087917569 0,064378404 0,03775371 0,038409387 0,041779465 0 0 0
8 BBNP 0,153015257 0,017687961 0,116262936 0,0470312 0,146271914 0,083124257 0 0 0
9 BBRI 0,102852708 0,08110147 0,048084464 0,11372654 0,03155779 0,031515596 0 0 0
10 BBTN 0,118923053 0,126138288 0,09148059 0,066493937 0,062503913 0,065896566 0 0 0
11 BCIC 0,013125367 0,090604251 -0,080076579 0,04439178 -0,253060959 0,250486145 0 -0,253060959 0
12 BDMN 0,01381717 0,082798208 0,041378764 0,050440521 0,035960243 0,193305946 0 0 0
13 BEKS -0,013063285 0,332373201 0,184929064 -0,132166486 0,350530708 0,535503977 -0,132166486 0 0
14 BKSW 0,040630767 0,083849744 0,233860112 0,024453171 0,094963131 0,08879868 0 0 0
15 BMRI 0,101850915 0,080244017 0,09858901 0,05189831 0,077597118 0,042673095 0 0 0
16 BNBA 0,025123179 0,094591325 0,084046909 0,033692727 0,047981281 0,076175326 0 0 0
17 BNGA 0,117253537 0,094695502 0,025852908 0,039975565 0,091404346 0,044911606 0 0 0
18 BNII 0,078392896 0,042113775 0,030988611 0,03678038 0,077692922 0,056705283 0 0 0
19 BNLI 0,070810136 0,10637333 0,064235901 -0,004006802 0,105115628 0,069242827 -0,004006802 0 0
20 BSIM 0,085828431 0,14071423 0,193846928 0,117114148 0,585687445 0,098672096 0 0 0
21 BSWD 0,093708487 -0,035822055 0,00895184 0,022058124 0,002871132 0,059920682 0 0 0
22 BTPN 0,055556975 0,14197189 0,108530358 0,158331822 0,125128629 0,09714697 0 0 0
23 BVIC -0,135070343 0,091771788 0,093079422 0,123989011 -0,035722708 0,098194353 0 -0,035722708 0
24 MAYA 0,074013603 0,038631267 0,100405958 0,060094019 0,107571354 0,10317626 0 0 0
25 MCOR 0,127591881 0,233656789 -0,008145306 0,155962032 0,128358129 0,082789835 0 0 0
26 MEGA 0,106503499 0,143358637 0,068415297 0,03298432 0,111057838 0,026906883 0 0 0
27 NISP 0,000855033 0,05136563 0,00764114 -0,005774014 0,103350338 0,075756461 -0,005774014 0 0
28 PNBN 0,154916466 0,177498274 -0,117834653 0,019279902 0,121527823 0,042557026 0 0 0
Lampiran 3
Uji Asumsi Klasik
A. Uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .056 .010 5.423 .000
Pendapatan .180 .097 .238 1.857 .067 .707 1.415
Periode -.083 .267 -.040 -.309 .758 .707 1.415
a. Dependent Variable: Biaya
Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti tidak terjadi multikolonieritas. Dan menyimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi.
B. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .219a .048 .025 .066064679654 1.847
a. Predictors: (Constant), Periode, Pendapatan
b. Dependent Variable: Biaya
C. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .041 .007 6.013 .000
Pendapatan .090 .064 .182 1.402 .165
Periode -.187 .176 -.137 -1.060 .292
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kedua variabel independen lebih dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
D. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Biaya Pendapatan Periode
N 85 85 85
Normal Parametersa Mean
.068642032
98 .06533753481
-6.89359307
1E-3
Std. Deviation .066899131
570 .088245800148
.032084758
8
Most Extreme Differences Absolute .066 .143 .467
Positive .064 .143 .415
Negative -.066 -.136 -.467
Kolmogorov-Smirnov Z .607 1.323 4.309
Asymp. Sig. (2-tailed) .855 .060 .000
Lampiran 4 Tabel Z
No Zbiaya Zpendapatan Zperiode
1 -0.816169528 -0.558741254 0.212286835
2 -0.50473041 -0.294282798 0.212286835
3 1.656958286 1.137435949 0.212286835
4 -0.347711935 -1.085326088 -1.050021476
5 -0.018489092 0.037274634 0.212286835
6 0.13939875 -0.483478389 0.212286835
7 0.056074746 -0.345060892 0.212286835
8 1.097082093 -0.256788448 0.212286835
9 0.409221365 0.377797055 0.212286835
10 0.629588141 -0.071606534 0.212286835
11 -0.821176917 -0.281901712 0.212286835
12 -0.811690474 -0.224349815 0.212286835
13 -1.180292344 -1.961798928 -3.953519615
14 -0.444005404 -0.471611401 0.212286835
15 0.395484143 -0.210479404 0.212286835
16 -0.656655299 -0.383699887 0.212286835
17 0.606694678 -0.32392063 0.212286835
18 0.07381289 -0.354321825 0.212286835
19 -0.030166731 -0.742399229 0.085994897
20 0.175773667 0.410029095 0.212286835
21 0.28383 -0.494399531 0.212286835
22 -0.239327761 0.802202497 0.212286835
23 -2.853330605 0.475441288 0.212286835
24 0.013761243 -0.132499771 0.212286835
25 0.748460616 0.779654679 0.212286835
26 0.45928333 -0.390440161 0.212286835
27 -0.989435529 -0.759213704 0.03029346
28 1.123152678 -0.520833453 0.212286835
29 0.809268336 0.402403699 0.212286835
30 -0.522985863 -0.874636193 -0.352067483
31 -0.339961842 -0.767311276 0.003468572
32 -0.017046578 0.087751065 0.212286835
33 -1.356578634 -0.672893399 0.212286835
34 -0.218980405 -0.866260611 -0.32432163
35 -0.627680488 0.074282098 0.212286835
36 0.204421254 -0.338822328 0.212286835
37 -0.75861173 0.687456208 0.212286835
39 0.728528026 -0.109570376 0.212286835
40 0.241262744 -3.112072394 -7.76403914
41 0.134221325 -0.362125175 0.212286835
42 3.556552123 2.630915368 0.212286835
43 0.148640655 0.199269029 0.212286835
44 0.099196636 0.034036795 0.212286835
45 0.295936035 -0.247748722 0.212286835
46 0.297364576 0.165408292 0.212286835
47 -0.423669457 0.03494834 0.212286835
48 0.45749837 0.295866894 0.212286835
49 0.928402599 4.868358886 0.212286835
50 -1.492375051 -0.676957817 0.212286835
51 0.945648431 0.4862844 0.212286835
52 0.257272753 -1.044166251 -0.913670977
53 -0.471423818 0.319232366 0.212286835
54 2.202889992 0.517012092 0.212286835
55 0.964664387 0.352405182 0.212286835
56 -0.296802146 0.279070706 0.212286835
57 1.43280877 0.452023846 0.212286835
58 0.653534104 0.463595184 0.212286835
59 -1.01237844 -0.630139052 0.212286835
60 -1.833084475 -1.404757066 -2.108202869
61 -1.60038295 -0.269857513 0.212286835
62 1.17673772 -0.297121686 0.212286835
63 -0.017939407 -0.331012975 0.212286835
64 -0.397792604 -0.302804754 0.212286835
65 -0.118362725 -0.30675708 0.212286835
66 0.593110928 0.08662581 0.212286835
67 -0.341795578 -0.404414615 0.212286835
68 0.253279661 -0.077290334 0.212286835
69 -2.099221188 1.679022338 0.212286835
70 -0.433748394 1.134970455 0.212286835
71 1.534704482 4.390878731 0.212286835
72 2.205678086 0.140616188 0.212286835
73 0.35075483 -0.298254467 0.212286835
74 0.151344306 0.020508884 0.212286835
75 -0.646648792 -0.276955728 0.212286835
76 -0.576224771 -0.164742545 0.212286835
77 -0.120316816 -0.045451697 0.212286835
78 1.656991896 0.234558683 0.212286835
79 -0.878406969 -0.134149019 0.212286835
81 0.275203861 0.230013106 0.212286835
82 0.375669975 0.277414408 0.212286835
83 -1.112853893 0.083443888 0.212286835
84 -0.063006284 -0.448265091 0.212286835
85 -0.89638012 0.016523513 0.212286835
86 -2.616983878 -0.299358828 0.212286835
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI
Nama : Yosafat Adi Krisnawan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Surakarta, 27 Januari 1992
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen
Alamat : Perumahan Argamas Timur No. 97 Salatiga
Telepon : 085879165507
Email : pendong57@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
1998 – 2004 : SD Kristen 04, Salatiga
2004 – 2007 : SMP Kristen 02, Salatiga
2007 – 2010 : SMAN 3, Salatiga
PENGALAMAN ORGANISASI
Periode 2007-2010 Sie Perlengkapan Karang Taruna
Tahun 2012 Satgas seminar “Peraturan Pemerintah Pelaksana UU AP dan KapitaSelekta PSAK yang berlaku tahun 2011 dan 2012”
4-5 April 2012 Panitia “National Accounting Competition and Seminar” 12 Mei 2012 Panitia Bapepam-LK
3-4 Nopember 2012 Leadership Outbond Training
5 Februari 2013 Panitia “Entrepreneurship National Seminar” 6 Februari 2013 Panitia “Leading in Training Young Entrepreneur” 3 April 2013 Panitia “Business Plan Competition Exhibition” Mei-Juli 2013 Surveyor CEMSED UKSW
Kemampuan
1. Menguasai program Ms. Office: Word, Excel, Power Point 2. Menguasai penggunaan internet dan e-mail