• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Teknis Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

PEDOMAN TEKNIS

PENANGANAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

PERKEBUNAN

(2)

KATA PENGANTAR

Pedoman Teknis Kegiat an Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan di Daerah t ahun 2013 disusun dal am rangka memberikan acuan dan arahan pel aksanaannya kepada Dinas yang membidangi Perkebunan dan Perangkat Perl i ndungan Perkebunan di Pr ovinsi dan Kabupat en/ Kot a.

Sist emat ika Pedoman Teknis ini t erdi ri dar i Bab I. Pendahul uan, berisi Lat ar Bel akang, Sasaran Kegiat an, dan Tuj uan; Bab II. Pendekat an Pel aksanaan Kegi at an memuat t ent ang Prinsi p Pendekat an Pel aksanaan Kegiat an dan Spesif ikasi Teknis; Bab III. Pel aksanaan Kegiat an, beri si Ruang Lingkup, Pel aksana dan Penanggung Jawab Kegiat an, Lokasi, Jenis, Vol ume, dan Simpul Krit is; Bab IV. Pengadaan Barang; Bab V. Pembinaan, Pengendal i an, Pengawal an dan Pendampingan; Bab VI. Monit ori ng, Eval uasi dan Pel aporan; Bab VII. Pembiayaan; sert a Bab VIII. Penut up.

(3)

Semoga Pedoman Teknis ini dapat memberi manf aat bagi pel aksanaan kegiat an di daerah sesuai dengan t arget dan sasaran yang direncanakan.

Jakart a, Desember 2012

Direkt ur Jenderal

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . i

DAFTAR ISI . . . iii

DAFTAR LAMPIRAN . . . v

I. PENDAHULUAN . . . 1

A. Lat ar Bel akang . . . 1

B. Sasar an Kegi at an . . . 3

C. Tuj uan . . . 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5 A. Prinsip Pendekat an Pel aksanaan Kegiat an . . . 5

B. Spesif i kasi Tekni s . . . 13

III. PELAKSANAAN KEGIATAN . . . 37

A. Ruang Lingkup . . . 37

B. Pel aksana dan Penanggung Jawab Kegiat an . . . 40

C. Lokasi, Jenis dan Vol ume . . . 44

D. Simpul Krit is . . . 49

IV. PENGADAAN BARANG . . . 51

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN . 52

(5)

VI. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN . . . 54

VII. PEMBIAYAAN . . . 58

VIII. PENUTUP . . . 59

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi APH (Pat ogen Gol ongan Jamur) 60 2. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi APH (Pat ogen Gol ongan

Nemat oda) . . . 75 3. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi APH (Gol ongan Parasit oid) . . . 78 4. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi Sex Feromon. . . 83 5. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Kopi 103 6. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Cengkeh. . . 104 7. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Lada 105 8. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Pal a 106 9. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Kakao. . . 107 10. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Tebu. . . 108 11. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Tembakau. . . 110 12. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Kapas. . . 111 13. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT

Kel apa. . . 112 14. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT

Karet . . . 114 15. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT

(7)

16. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kopi. . . 115 17. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Cengkeh. . . 116 18. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Lada. . . 117 19. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Pal a. . . 118 20. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT

Kakao. . . 119 21. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Tebu. . . 120 22. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Tembakau. . . 121 23. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kapas. . . 122 24. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kel apa. . . 123 25. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Karet . . . 125 26. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Jambu Met e. . . 126 27. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot

Pengendal i an OPT Kopi. . . 127 28. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot

Pengendal i an OPT Lada. . . 128 29. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang

Luas areal perkebunan di Indonesi a sampai dengan t ahun 2011 diperkirakan sekit ar 21, 21 j ut a ha dan yang diusahakan ol eh rakyat sekit ar 70 % dari t ot al areal perkebunan. Produkt ivit as r at a-r at a t anaman masih rendah yait u sekit ar 58 % dari pot ensi . Rendahnya produkt i vit as t ersebut ant ara l ai n sal ah sat unya disebabkan ol eh adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat mengakibat kan t er j adinya kehil angan hasil dan penur unan kual it as produk.

Kerugian akibat serangan OPT pada 13 komodit as perkebunan yait u kel apa, kel apa sawit , karet , kopi , pal a, kakao, j ambu met e, cengkeh, l ada, t ebu, t eh, t embakau dan kapas pada t ahun 2011 diperkirakan sekit ar Rp. 2, 43 t ril yun.

Hama PBK, penyakit VSD, dan busuk buah pada kakao; Penggerek Buah pada Kopi (PBKo); Penyakit Busuk Pangkal Bat ang dan ganggang pi rang pada l ada; Jamur Akar Put ih dan KAS pada karet ; hama Sexava sp, Or yct es sp, Br ont i spa sp, t ungau (Acer i a sp.

dan penyakit busuk pucuk pada kel apa; Hama Hel opel t i s sp, Jamur Akar Put i h dan

(9)

Ul at Api dan Penyakit busuk pangkal bat ang (Ganoder ma sp) pada kel apa sawit ; Hama

Uret , Tikus, pengger ek bat ang dan pucuk pada t ebu; Hama Spodopt er a sp. dan

penyakit l anas Phyt opht hor a sp. Pada t embakau; penyakit l ayu bakt eri , budok dan nemat ode pada nil am; hama penggerek buah

Hel i cover pa sp. , wereng daun Sundapt er yx

sp. dan Spodopt er a sp. Pada kapas; hama Hel opel t i s sp. dan penyakit cacar daun pada

t eh; hama penggerek bat ang Not hopeus sp.

dan penyakit BPKC pada cengkeh; penggerek bat ang dan penyakit busuk pangkal bat ang pada pal a, masih menj adi ancaman dal am upaya peningkat an produkt ivit as dan mut u hasil .

(10)

pengendal ian maka kegiat an pengendal i an OPT diupayakan dil akukan pada pusat -pusat serangan at au areal yang memil iki pot ensi unt uk menj adi sumber ser angan. Pengendal i an harus dil akukan secar a serent ak pada ar eal yang rel at i f kompak, dil akukan secara berul ang sehingga mampu menurunkan t i ngkat serangan dan menumbuhkan kesadaran bagi pet ani unt uk mel akukan kegi at an pengendal ian secar a mandiri.

Unt uk meminimal kan kerugian hasi l akibat serangan OPT pada t ahun anggar an 2013 Direkt or at Jenderal Per kebunan mengal okasikan dana APBN Tugas Pembant uan (TP) unt uk kegi at an pengendal ian OPT pada t anaman t ahunan di 19 provinsi ; pengendal ian OPT pada t anaman semusim di 11 provinsi; dan pengendal i an OPT pada t anaman rempah dan penyegar di 10 provi nsi. Kegiat an pengendal i an t ersebut mel iput i persiapan, sosial isasi , pel aksanaan, pembinaan, monit ori ng dan eval uasi, sert a konsul t asi ke pusat .

B. Sasaran Kegiat an

(11)

peningkat an produksi, produkt ivit as dan mut u t anaman per kebunan berkel anj ut an.

C. Tuj uan

(12)

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekat an Umum

Prinsip pendekat an umum mel iput i hal yang bersi f at administ rat if dan manaj emen kegiat an.

1. 1 SK Tim Pelaksana Kegiat an

a.

Penet apan

SK Tim Pel aksana Kegiat an ol eh Kepal a Dinas/ KPA pal ing l ambat 1 (sat u) minggu set el ah dit erimanya penet apan Sat ker dari Ment eri Pert anian.

b.Penanggung j awab dan pel aksana kegiat an pengendal i an OPT t anaman perkebunan unt uk TP provinsi dit et apkan ol eh Kepal a Dinas Provinsi .

(13)

1. 2 Rencana kerj a

Rencana kerj a pel aksanaan masing-masing kegiat an disusun pal i ng l ambat 1 (sat u) minggu set el ah dit et apkannya SK Tim pel aksana dan mengacu kepada Pedoman Tekni s dari Dit j en Perkebunan.

1. 3 Juklak, Juknis

Penyel esaian Jukl ak/ Jukni s unt uk kegiat an TP Provinsi/ Kabupat en/ Kot a pal ing l ambat 2 (dua) minggu set el ah dit et apkannya SK Tim pel aksana dan mengacu kepada Pedoman Tekni s dari Dit j en Perkebunan.

1. 4 Revisi

Pengaj uan revisi kegi at an pal i ng l ambat bul an Februari 2013 dan diaj ukan ol eh KPA masing-masi ng Sat ker.

1. 5 Koordinasi dan Sosialisasi

(14)

1. 6

Pelelangan/ pengadaan

Pel el angan/ pengadaan dil aksanakan sesuai per at uran per undangan yang berl aku dan kont r ak diupayakan dit andat angani pal i ng l ambat bul an Maret 2013. Pengadaan sarana pendukung perl i ndungan t idak dapat digabungkan dengan pengadaan sarana produksi l ainnya.

1. 7 Monit oring dan Evaluasi

Monit ori ng dan eval uasi dil akukan sel ama kegiat an berl angsung minimal 2 (dua) kal i disesuaikan dengan sumber daya yang ada.

1. 8 Laporan

a.

Laporan

per kembangan pel aksanaan kegiat an disampaikan sesuai dengan j adual dan f orm Pedoman SIMONEV.

(15)

2. Prinsip Pendekat an Teknis

2. 1 Pengendalian OPT Tanaman

Perkebunan

a. CP/ CL

1) Cal on pet ani pesert a pengendal ian t ergabung dal am kel ompok t ani yang akt if .

2) Cal on l okasi pengendal ian OPT merupakan sat u hamparan yang rel at i f kompak dengan t ingkat serangan yang masi h dapat dikendal ikan/ dipul i hkan.

3) CP/ CL unt uk kegiat an TP Provinsi dit et apkan ol eh Kepal a Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

4) CP/ CL unt uk kegiat an TP Kabupat en/ Kot a dit et apkan ol eh Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a yang membidangi perkebunan.

(16)

c. Pengamat an

1) Pengamat an awal dil akukan sebel um pel aksanaan pengendal ian unt uk mel ihat kondisi at au rona awal (produkt ivit as t anaman, kondisi t anaman dan keadaan OPT, sert a t ekni k pengendal ian yang pernah dil akukan) dari kebun yang akan dikendal ikan.

2) Pengamat an akhi r dil akukan set el ah pel aksanaan pengendal ian sesuai dengan kondisi t eknis ef i kasi bahan pengendal i yang digunakan (kondisi t anaman dan keadaan OPT).

3) Pengamat an dil akukan ol eh pet ugas l apangan ber sama dengan pet ani dari set i ap kegiat an pengendal ian OPT.

d. Bahan Pengendal i

(17)

dipriorit askan APH spesif i k l okasi yang sudah mendapat rekomendasi dari Pusl it / Bal it / Pert i/ Bal ai Besar Perbenihan dan Prot eksi Tanaman Perkebunan Medan, Surabaya, Ambon dan Bal ai Prot eksi Tanaman Perkebunan Pont ianak.

2) Pest isida sint et i s dan f eromon yang digunakan t el ah mendapat ij in dari Ment er i Pert anian.

e. Penerapan PHT yait u memadukan cara dan t ekni k pengendal ian OPT sesuai kondisi daerah masing-masi ng, aman t erhadap l ingkungan, ekonomis, dan dit erima secara sosi al dan budaya.

f . Wakt u pel aksanaan pengendal ian disesuaikan dengan karakt er komodit as dan serangan OPT masing-masi ng.

2. 2 Demplot Pengendalian OPT

(18)

a. Menerapkan t eknol ogi l okal spesif ik dal am penggunaan sir ih sebagai bat ang bawah dan l ada sebagai bat ang at as dal am pengendal ian penyakit kuning dan busuk pangkal bat ang pada t anaman l ada.

b. Menerapkan t eknol ogi pengendal ian hama PBKo dengan cara kombinasi biol ogi , mekani s, dan sanit asi pada kebun kopi yang pernah dil akukan penyambungan kipas dan payung.

c. Menerapkan t eknol ogi l okal spesif ik dengan penggunaan bat ang bawah dan mat a okul asi t anaman kar et yang t ahan t erhadap Ker ing Al ur Sadap dan penyakit Jamur Akar Put ih.

(19)

3. Tindak Lanj ut

Berdasarkan hasil monit oring dan eval uasi perl u dil akukan t indak l anj ut sebagai berikut :

3. 1. Pengendalian OPT Tanaman

Perkebunan

a. Kel ompok t ani yang t el ah mel aksanakan pengendal i an OPT diharapkan agar mel anj ut kan pengendal ian secara rut i n, mandiri dan menyebarl uaskan t eknol ogi pengendal i an OPT kepada pet ani disekit ar nya.

b. Pet ani agar mel akukan pengamat an kebunnya secar a rut in dal am r angka membangun sist em peringat an dini . Pengendal i an OPT agar dil akukan sej ak dini berdasarkan pengamat an dan j angan menunggu sampai t er j adi ekspl osi.

(20)

d. Dinas kabupat en/ kot a diharapkan mel akukan upaya yang dapat mendorong pet ani mau mel aksanakan pengendal i an OPT secara mandi ri.

3. 2. Demplot Pengendalian OPT

Dempl ot pengendal ian OPT dil aksanakan secara mul t i year s (3

t ahun). Provi nsi pel aksana dempl ot diharapkan mel anj ut kan dan mengembangkan hasil dempl ot di wil ayah bi naan. Pet ugas mel akukan pencat at an/ eval uasi per kembangan dempl ot dan pet ani mel akukan pemel iharaan dempl ot .

B. Spesifikasi Teknis

1. Krit eria

1. 1.

Pengendalian

OPT Tanaman

Perkebunan

Krit eri a pengendal i an sebagai berikut :

(21)

b. Cal on l okasi merupakan sat u hamparan yang r el at if kompak dengan kondisi t anaman t erser ang OPT yang masi h dapat dipul ihkan.

c. Cal on pet ani/ kel ompok t ani pesert a pengendal ian t ergabung dal am kel ompok t ani yang akt if .

d. Met ode pengendal i an OPT yang digunakan mengacu pada rekomendasi Pusl it / Bal it / Pert i/ BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak at au pedoman pengenal an dan pengendal ian OPT yang dit erbit kan Direkt or at Jenderal Perkebunan.

1. 2.

Demplot Pengendalian OPT

a. Dempl ot dil aksanakan pada sat u hamparan yang kompak minimal sel uas 1 (sat u) hekt ar.

b. Dempl ot mudah dij angkau dan dekat dengan sumber air .

(22)

2. Met ode

2. 1. Pengendalian OPT Tanaman

Perkebunan

a. Pengendal i an OPT Kopi

Pengendal i an OPT pada t anaman kopi (hama PBKo) dil aksanakan secara serent ak dan massal pada kel ompok t ani pel aksana dengan menerapkan PHT, ant ara l ai n:

1) Mekanis mel al ui pet ik bubuk, l el esan, dan rampasan.

2) Kul t ur t eknis mel al ui sanit asi dan pengat ur an naungan, pemangkasan dan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik sebanyak 250 kg/ hekt ar.

3) Biol ogis dengan apl ikasi

Beauver i a bassi ana dengan

(23)

b.

Pengendal i an OPT Cengkeh

Pengendal i an OPT pada t anaman cengkeh dil aksanakan secar a serent ak dan massal pada kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Hama penggerek bat ang

(Not hopeus sp. dan

Hexami t oder a sp. ) adal ah :

a) Kul t ur Teknis

-

Sanit asi kebun

-

Pemupukan

b) Mekanis dengan cara :

-

Pada t anaman yang t erser ang berat dan t idak ekonomis unt uk dipul ihkan dil akukan eradikasi.

c) Kimiawi

(24)

2) Penyakit Bakt er i Pembul uh Kayu Cengkeh (BPKC) adal ah :

a) Kul t ur Teknis

-

Sanit asi kebun

-

Pemupukan

b) Mekanis

-

Tananam cengkeh yang t erser ang berat dil akukan eradikasi dengan car a dit ebang dan dibakar unt uk mengurangi sumber inokul um.

-

Membersi hkan al at -al at pert anian yang t el ah digunakan di areal t anaman t er ser ang, sebel um digunakan pada t anaman sehat .

c) Kimiawi

Mel akukan i nf use bat ang dengan ant ibiot i k yang t el ah t erdaf t ar pada Komisi Pest isida.

3) Penyakit Jamur Akar Put i h (Ri gi dophor us l i gnosus)

adal ah :

a) Kul t ur Teknis

(25)

-

Pengendal i an gul ma disekit ar piri ngan t anaman

-

Perbaikan sal uran drainase.

b) Mekanis

-

Penj ar angan t anaman

-

Membongkar t anaman mat i/ t umbang.

c) Biol igis

Apl ikasi Tr i choder ma sp. Dengan dosi s 100 g/ pohon diul ang 2 (dua) kal i Apl ikasi diiringi dengan pemberian pupuk organik dengan dosis 400 kg/ hekt ar.

Apl ikasi pest isida nabat i sebanyak 2 l / hekt ar.

c.

Pengendal i an OPT Lada

(26)

1) Penyakit busuk pangkal bat ang (BPB) pada t anaman l ada

a) Kul t ur Teknis, dengan cara :

-

Membuat par it isol asi di

sekel il ing t anaman t erser ang.

-

Mel akukan sanit asi kebun dan t idak mel akukan penyiangan secara ber si h (t erbat as disekel il ing piringan t anaman l ada).

-

Mel akukan pemupukan

berimbang sesuai j eni s dan dosis yang dianj urkan.

b) Mekanis, dengan cara :

-

Memangkas sul ur t anaman

dekat permukaan t anah unt uk menghindar i penyebaran spora ol eh percikan air huj an.

-

Mencabut t anaman yang t erser ang, kemudian dimusnahkan dengan membakar t anaman.

-

Memangkas t aj ar hidup

secara t erat ur pada awal dan menj el ang akhi r musim huj an.

(27)

-

Membersi hkan al at -al at pert anian yang t el ah digunakan di ar eal t anaman t erserang, sebel um digunakan pada t anaman sehat .

c) Biol ogis

Apl ikasi agen hayat i

Tr i choder ma sp. dosis 20 /

pohon.

d) Kimiawi

-

Pemberian bubur bordo dengan cara diol esi di bat ang dengan dosi s 0. 5 l / pohon.

-

Apl ikasi nemat isida yang berbahan akt i f karbof uran/ karbosul f an sebanyak 30kg/ hekt ar.

2) Pengendal i an penyakit kuni ng pada t anaman l ada

a) Kul t ur Teknis

-

Pembuat an parit i sol asi.

-

Pengat ur an sal uran

(28)

-

Pupuk kandang 1000 kg/ hekt ar sert a pemberian kapur sesuai anj uran.

b) Mekanis

-

Membersi hkan al at -al at pert anian yang t el ah digunakan di areal t anaman t er ser ang, sebel um digunakan pada t anaman sehat .

-

Eradikasi t anaman t erser ang berat .

c) Kimiawi

-

Penggunaan Nemat isida berbahan akt i f karbof uran dosis 6 kg/ hekt ar dengan cara dibenamkan dal am piringan t anaman.

(29)

d. Pengendal i an OPT Pal a

Pengendal i an penyakit busuk pangkal bat ang dan hama pengger ek bat ang pada t anaman pal a

a) Kul t ur Teknis

Sanit asi mel al ui pemangkasan rant ing/ cabang yang sakit .

b) Mekanis

Eradikasi t anaman t erserang berat .

c) Biol ogis

Penggunaan APH cendawan

Tr i choder ma har zi anum

sebanyak 300 gr am/ pohon pada daerah sekit ar perakaran t anaman.

e. Pengendal i an OPT Kakao

Pengendal i an hama pengger ek buah kakao (PBK)

a) Kul t ur Teknis

-

Pemangkasan

-

Sanit asi

-

Panen seri ng

(30)

b) Biol ogis

Pemasangan sex f eromon sebanyak 6 set / hekt ar .

f . Pengendal i an OPT Tebu

Pengendal i an OPT pada t anaman t ebu dil aksanakan secara serent ak dan massal pada kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ara l ain:

1) Pengendal i an Hama ur et

- Mekanis

Pengumpul an uret pada saat pengol ahan t anah.

-

Kul t ur t ekni s

Pemupukan dengan menggunakan pupuk sesuai dengan j enis dan dosi s yang dianj urkan.

- Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i (Met ar hi zi um st rain

Lepi di ot a dan at au

(31)

- Perangkap

Pemasangan per angkap imago dengan l ampu pet romak/ neon sebanyak 5 unit per ha di sekit ar pert anaman t ebu.

2) Pengendal i an Hama t ikus

- Gropyokan

Penangkapan/ pembur uan t ikus secara serent ak.

- Pengumpanan/ racun t ikus/ pengemposan

Umpan/ racun t ikus yang digunakan bahan akt if bromadiol on at au coumat et ral yl .

Pengemposan dil akukan pada l ubang-l ubang akt if kemudian dit ut up dengan t anah/ j erami/ ser esah.

3) Pengendal i an Hama Penggerek Bat ang/ pucuk

- Biol ogis

(32)

g.

Pengendal i an OPT Tembakau

1)

Penyakit Lanas

- Kul t ur t ekni s

Sanit asi kebun dan pemupukan dengan pupuk organik.

- Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i Tr i choder ma sp. /

Beauver i a bassi ana sebanyak

10 kg/ hekt ar yang dil akukan sebel um t ranspl ant ing bibit t embakau.

Penggunaan pest isida nabat i mimba sebanyak 12-15 kg/ hekt ar (t ergant ung int ensit as serangan).

2)

Pengendal i an

Hama Ul at Grayak

- Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i Sl NPV (Spodopt er a l i t ur a Nucl ear Pol yhydr osi s Vi r us) dil akukan dengan car a

disemprot kan

- Perangkap

Li ght t r ap dengan

(33)

h.

Pengendal i an OPT Kapas

Pengendal i an penggerek buah kapas, ul at daun dan wereng kapas.

-

Kul t ur Teknis

Penanaman j agung sebagai t anaman perangkap sebanyak 5 kg/ hekt ar dengan car a menanam 1 baris j agung diant ara 3 baris t anaman kapas.

-

Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i Beauver i a bassi ana

sebanyak 5 kg/ hekt ar / apl ikasi diul ang sebanyak 3 kal i.

(34)

i. Pengendal i an OPT Kel apa

Pengendal i an OPT pada t anaman kel apa dil aksanakan secar a serent ak dan massal pada kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Pengendal i an hama Or yct es

sp. / Rhynchophor us sp.

-

Sanit asi

Membersi hkan kebun at au memusnahkan semua t empat perkembangbiakan Or yct es

sp. sepert i sisa t anaman mat i, sampah-sampah, t umpukan kot oran t er nak, t umpukan serbuk gergaj i, dan l ainnya; memot ong-mot ong t anaman kel apa yang t umbang/ mat i kemudian dibakar at au dit imbun t anah.

-

Biol ogis

Menggunakan j amur

(35)

Pemasangan f eromon unt uk memerangkap imago Or yct es sp. /

Rhynchophor us sp.

sebanyak 1-2 sachet / ha/ apl ikasi dan diapl ikasikan sebanyak 2 kal i dal am set ahun.

2) Pengendal i an hama Sexava sp.

-

Kul t ur t ekni s

Sanit asi kebun dan int ercropi ng dengan menanam t anaman sel a sepert i kacang t anah, j agung dan l ainnya, sert a t anaman penut up t anah sepert i

Ar achi s pi nt oi .

-

Biol ogis

Pel epasan parasit oid

Leef mansi a bi col or sebanyak

25 but ir t el ur t erpar asit per hekt ar .

(36)

3) Pengendal i an hama Br ont i spa

sp.

-

Mekanis

Memot ong j anur dan dit urunkan dengan t al i , kemudian dikumpul kan dan dibakar unt uk membunuh l arva dan imago Br ont i spa sp.

-

Biol ogis

Menggunakan Tet r ast i chus br ont i spae sebanyak 25 but i r

t el ur t erparasit per hekt ar dan apl iksi j amur

Met ar hi zi um ani sopl i ae

unt uk hama Br ont i spa sp.

sebanyak 4 kg per hekt ar.

4) Pengendal i an hama t ungau (Acer i a guer r er oni s)

a. Mekanis

Menurunkan buah-buah t erser ang dari at as pohon dan mengumpul kan buah-buah kel apa t erser ang yang berser akan disekit ar pohon.

b. Kimiawi

(37)

j . Pengendal i an OPT Karet

Pengendal i an OPT pada t anaman karet dil aksanakan secar a serent ak dan massal pada kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Pengendal i an Penyakit Jamur Akar Put ih (JAP)

-

Mekanis

Eradikasi t anaman t er ser ang (membongkar dan memusnahkan t anaman yang t erserang);

-

Sanit asi

Mengumpul kan dan memusnahkan sisa-sisa t anaman sert a mel akukan pengendal ian gul ma;

-

Biol ogis

Apl ikasi agens hayat i

(38)

-

Penanaman t anaman ant agonis (kunyit , l engkuas, dl l . ) di sekel il ing t anaman sehat (pencegahan) dan yang t erserang ri ngan.

2) Pengendal i an Penyakit Kering Al ur Sadap (KAS)

-

Pemupukan sesuai dengan anj uran;

-

Menghent ikan penyadapan berat dan pemberi an st imul an yang berl ebihan;

-

Wakt u dan int ensit as penyadapan sesuai anj ur an dengan kedal aman sadap 1-1, 5 mm dari kambium, ket ebal an i risan sadap 1, 66-2 mm t iap kal i penyadapan, sudut kemiri ngan irisan sadap 30°-40° unt uk bidang sadap bawah;

-

Mengi kis/ mengerok kul it bidang sadap (Bar k scr appi ng) yang bergej al a

(39)

-

Segera dil akukan apl ikasi dengan mengol es f ormul a ol eokimia sesuai dosi s anj uran;

-

Penyadapan kul it sehat dapat dit eruskan set el ah proses pengobat an sel esai , yait u mul ai hari ke 90.

k.

Pengendal i an OPT Jambu Met e

Pengendal i an OPT pada t anaman j ambu met e dil aksanakan secar a serent ak dan massal pada kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Pengendal i an hama Hel opel t i s

sp.

-

Kul t ur t ekni s

(40)

menyiang gul ma i nang al t ernat i f Hel opel t i s sp.

-

Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i (APH) Beauver i a bassi ana.

2) Pengendal i an penyakit JAP

-

Kul t ur Teknis

Eradikasi dengan cara menebang, membongkar, dan memusnahkan t anaman yang t er ser ang; sanit asi kebun dengan cara mengumpul kan dan memusnahkan sisa-sisa t anaman sert a mel akukan pengendal ian gul ma; pemupukan dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik sesuai anj uran. Apl ikasi pupuk organik dil akukan bersamaan dengan APH, sedangkan apl ikasi pupuk anorganik dil akukan set el ah

-

Biol ogis

(41)

t erser ang ringan dan t anaman sehat (pencegahan) dan pada bekas t anaman yang dieradikasi ;

Rincian spesif i kasi t eknis, cara dan wakt u penggunaan APH (gol ongan j amur dan gol ongan nemat oda), parasit oid dan sex f eromon disaj i kan pada Lampiran 1, 2, 3 dan 4.

2. 2. Demplot Pengendalian OPT

a. Dempl ot Pengendal ian Penyakit Kuning dan BPB pada Tanaman Lada mel al ui Sambung Akar

-

Kul t ur Teknis

Mel akukan sambung akar dengan menggunakan bat ang bawah akar sir ih dan disambung dengan bat ang l ada sebagai bat ang at as.

Penggunakan pupuk anorgani k dengan dit ambahkan zat supl emen.

-

Biol ogis

(42)

mengendal ikan penyakit busuk pangkal bat ang.

- Mekani s

Memangkas pert umbuhan bagian bat ang bawah (t anaman sirih) yang t idak dikehendaki.

- Mel akukan pemel iharaan bahan t anaman yang t el ah dil akukan penyambungan, sepert i penyiraman secara berkal a, penaungan dan pemupukan sesuai st andard t eknis.

- Menyul am t anaman yang gagal disambung (t idak t umbuh).

-

Mengamat i dan mencat at pert umbuhan t anaman dan ekosist em set empat .

b. Dempl ot Pengendal ian Hama PBKo pada Tanaman Kopi di Kabupat en Kepahyang.

-

Pemangkasan;

-

Sanit asi ;

-

Pemupukan;

-

Penggunaan APH (B. bassi ana);

-

Pemasangan at t rakt an;

(43)

c. Dempl ot Pengendal ian penyakit JAP dan KAS pada Tanaman Karet

-

Persiapan l ahan;

-

Penyediaan bibit ; Bibit diambil dari sumber beni h yang dihasil kan ol eh pet ani yang t el ah mengembangkan t eknol ogi penyambungan bat ang bawah yang t ahan t erhadap penyakit JAP dan bat ang at as yang t ahan t erhadap KAS sert a produksi l at eksnya t inggi.

-

Penanaman dengan j arak t anam sesuai anj uran.

-

Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik, anorganik dan zat supl emen.

-

Pemel iharaan t anaman sesuai anj uran budidaya karet .

-

Penggunaan APH (Tr i choder ma

(44)

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

1. Pengendal i an OPT Tanaman Perkebunan (Tanaman Rempah dan penyegar , Tanaman Semusim, dan Tanaman Tahunan)

a.

Pengendal i an

OPT Tanaman Perkebunan dil akukan di areal pet ani pekebun yang t ergabung dal am kel ompok t ani pada komodit as kopi, l ada, cengkeh, pal a, kakao, karet , kel apa, j ambu met e, t ebu, t embakau dan kapas.

(45)

c. Indikat or Kinerj a

No Indikator Uraian

1 Input / Masukan - Dana

- SDM

- Dat a dan inf ormasi - Teknol ogi

2 Out put / Kel uaran Terl aksananya

pengendal ian OPT

t anaman kopi 1. 210 ha, l ada 845 ha, cengkeh 800 ha, pal a 800 ha, kakao 3. 160 ha, karet 525 ha,

kel apa 4. 105 ha,

j ambu met e 100 ha, t ebu 2. 960 ha, t embakau 75 ha dan kapas 275 ha.

3 Out come/ hasil Menurunnya l uas

serangan OPT pada

t anaman kopi 1. 210 ha, l ada 845 ha, cengkeh 800 ha, pal a 800 ha, kakao 3. 160 ha, karet 525 ha,

kel apa 4. 105 ha,

j ambu met e 100 ha,

t ebu 2. 960 ha,

(46)

2. Dempl ot Pengendal ian OPT

a.

Dempl ot

pengendal ian OPT pada t anaman l ada, kopi , dan karet dil akukan di kebun pet ani

(47)

c.

Indikat or Kinerj a

No Indikator Uraian

1 Input / Masukan - Dana

- SDM - Dat a dan inf ormasi - Teknol ogi 2 Out put / Kel uaran Terl aksananya

demplot pengendal ian

Penyakit Busuk

Pangkal Bat ang pada Lada, PBKo pada kopi, Penyakit JAP dan KAS pada karet .

3 Out come/ hasil - Tersosial isasinya

t eknol ogi

pengendal ian hama

PBKo pada kopi,

Penyakit JAP dan KAS pada karet . - Diperol ehnya

rekomendasi t eknol ogi pengendal ian

Penyakit Busuk

Pangkal Bat ang

pada Lada.

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

(48)

kabupat en adal ah dinas kabupat en yang membidangi perkebunan. Sedangkan unt uk kegi at an Dempl ot pengendal ian OPT pada t anaman l ada, kopi, dan karet adal ah Dinas Provi nsi yang membidangi perkebunan.

2. Dinas yang membidangi perkebunan provinsi/ kabupat en/ kot a dal am mel aksanakan kegiat an agar berkoordinasi dengan BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak (sesuai dengan wil ayah kerj a) dan pi hak-pihak t er kait l ai nnya.

3. Kewenangan dan t anggung j awab :

3. 1 Direkt orat Perl i ndungan Perkebunan.

a. Menyiapkan Terms of Ref er ence (TOR) dan Pedoman Teknis;

b. Mel akukan bimbingan, pembinaan, monit oring dan eval uasi.

3. 2 Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan

a. Menet apkan Tim Pel aksana kegiat an pengendal ian OPT/ dempl ot pengendal ian OPT perkebunan t i ngkat provinsi;

(49)

BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak (sesuai dengan wil ayah kerj a) dan Dinas Kabupat en/ Kot a yang membidangi perkebunan, sert a inst it usi t erkait l ainnya;

c. Membuat Pet unj uk Pel aksanaan unt uk kegiat an pengendal i an OPT/ Dempl ot pengendal ian OPT perkebunan;

d. Mel akukan ver if i kasi CP/ CL bersama Dinas Kabupat en at as biaya TP Provi nsi;

e. Menet apkan CP/ CL kegi at an pengendal ian OPT/ dempl ot pengendal ian OPT unt uk TP Provinsi;

f . Mel akukan pengawal an, pembinaan, monit oring dan eval uasi, berkoordinasi dengan Dinas Kabupat en yang membidangi perkebunan set empat ;

(50)

h. Menyampaikan l aporan pel aksanaan kegi at an pengendal ian OPT/ dempl ot pengendal ian OPT ke Dir ekt orat Jenderal Perkebunan cq. Direkt orat Perl i ndungan Perkebunan.

3. 3 Dinas Kabupat en/ Kot a yang membidangi perkebunan

a. Menet apkan Tim Pel aksana kegiat an pengendal i an OPT unt uk TP kabupat en;

b. Mel akukan koordinasi dengan Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak (sesuai dengan wil ayah kerj a), Direkt orat Jenderal Perkebunan, dan pihak t er kait l ainnya;

c. Membuat j uknis kegi at an pengendal ian OPT perkebunan;

d. Mel akukan ver if i kasi dan penet apan CP/ CL;

e. Mel akukan sosial isasi, pembinaan dan monev kegi at an pengendal ian OPT perkebunan;

(51)

pengendal ian OPT ke Dinas Provinsi dan Direkt orat Jenderal Perkebunan cq. Dir ekt orat Perl indungan Perkebunan.

3. 4 Kel ompok Tani/ Pet ani :

a. Mengi kut i sosial isasi pengendal ian OPT/ dempl ot pengendal ian OPT;

b. Mel akukan sel uruh t ahapan kegiat an pengendal ian OPT/ dempl ot pengendal ian OPT;

C. Lokasi, Jenis dan Volume

1. Pengendal i an OPT Tanaman Perkebunan

(Tanaman Rempah dan penyegar ,

Tanaman Semusim, dan Tanaman Tahunan)

1. 1 Pengendal i an OPT Kopi

Kegiat an pengendal ian OPT kopi sel uas 1. 210 ha, di 7 provinsi, 12 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 5.

1. 2 Pengendal i an OPT Cengkeh

(52)

kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 6.

1. 3 Pengendal i an OPT Lada

Kegiat an pengendal ian OPT pada l ada sel uas 845 ha di 5 provinsi 11 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 7.

1. 4 Pengendal i an OPT Pal a

Kegiat an pengendal ian OPT pada pal a sel uas 800 ha di 5 provinsi 8 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 8.

1. 5 Pengendal i an OPT Kakao

Kegiat an pengendal ian OPT pada kakao sel uas 3. 160 ha di 6 provinsi 11 kabupat en. Dat a rincian l okasi disaj ikan pada Lampiran 9.

1. 6 Pengendal i an OPT Tebu

(53)

1. 7 Pengendal i an OPT Tembakau

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman t embakau sel uas 75 ha di 3 Provinsi 3 kabupat en. Dat a r incian l okasi disaj ikan pada Lampiran 11.

1. 8 Pengendal i an OPT Kapas

Kegiat an pengendal ian OPT t anaman kapas sel uas 275 ha di 7 provinsi 11 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 12.

1. 9 Pengendal i an OPT Kel apa

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman kel apa sel uas 4. 105 ha di 14 Provinsi 24 Kabupat en. Dat a rincian l okasi di saj i kan pada

Lampiran 13.

1. 10 Pengendal i an OPT Karet

(54)

1. 11 Pengendal i an OPT Jambu Met e

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman j ambu met e sel uas 100 ha di Provinsi Bal i (Kabupat en Karangasem). Dat a ri ncian l okasi disaj ikan pada Lampiran 15.

2. Jenis dan Vol ume Kegiat an

Komponen biaya kegiat an pengendal ian OPT t anaman perkebunan mel iput i :

Upah/ honor pengendal ian, sosial isasi , pengadaan bahan, pengadaan al at , pembinaan, monit oring dan eval uasi sert a konsul t asi .

Rincian j enis dan vol ume kegiat an disaj ikan pada Lampiran 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 dan 26.

3. Dempl ot Pengendal ian OPT Perkebunan

3. 1 Dempl ot Pengendal ian Penyakit Kuning dan BPB pada Tanaman Lada.

(55)

3. 2 Dempl ot Pengendal ian penyakit JAP dan KAS pada Tanaman Karet .

Kegiat an dempl ot pengendal ian OPT karet sel uas 1 ha di Provinsi Kepul auan Bangka Bel it ung (Kabupat en Bangka Barat ).

3. 3 Dempl ot Pengendal ian Hama PBKo pada Tanaman Kopi.

Kegiat an dempl ot pengendal ian OPT kopi sel uas 1 ha di Provinsi Bengkul u (Kabupat en Kepahyang).

Luasan kegiat an dempl ot pengendal ian OPT di masing-masing provinsi dan kabupat en sepert i pada t abel berikut :

No Provinsi Kabupaten Vol Satuan Komoditi

1. Bangka

Bel it ung

Bangka 1 Unit Lada

2. Bangka

Bel it ung

Bangka Barat

1 Unit Karet

3. Bengkul u Kepahyang 1 Unit Kopi

Urai an kegiat an dan vol ume dempl ot pengendal ian OPT disaj ikan pada

(56)

D. Simpul Krit is

Simpul Krit is Pengendal ian OPT dan Dempl ot Pengendal ian OPT Tanaman Perkebunan sebagai berikut :

a.

Penet apan SK pel aksana kegiat an t erl ambat , sehi ngga pel aksanaan kegiat an t idak t epat wakt u sesuai t arget . SK pel aksana kegi at an dit et apkan pal ing l ambat seminggu set el ah dit erimanya Pedoman Teknis.

b.

Terl ambat nya pengusul an revisi , sehingga pel aksanaan kegiat an t idak t epat wakt u sesuai t arget . Penel aahan dan usul an revisi agar dil akukan sej ak awal set el ah dit erimanya Pedoman Teknis, pal ing l ambat bul an Februar i 2013.

c.

Terl ambat nya penyusunan j ukl ak dan j ukni s, sehingga pel aksanaan kegi at an t idak sesuai dengan t arget yang t el ah dit et apkan. Di nas agar segera menyusun j ukni s/ j ukl ak pal ing l ambat dua minggu set el ah dit erimanya Pedoman Teknis.

(57)

provinsi dengan dinas kabupat en sebel um pengusul an kegiat an.

(58)

IV. PENGADAAN BARANG

(59)

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan

Pendampingan

Kegiat an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an dana TP Provinsi/ kabupat en/ Kot a dil akukan secara t erencana dan t erkoordinasi dengan unsur penanggung j awab kegiat an di Pusat , BBP2TP/ BPTP Pont ianak, dan pihak t erkait l ai nnya.

Pel aksanaan kegiat an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an di ut amakan pada t ahapan yang menj adi simpul -simpul krit is kegiat an yang t el ah dit et apkan.

Dal am mel aksanakan kegi at an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an dil akukan koordinasi secara berj enj ang sesuai dengan t ugas f ungsi dan kewenangan masing-masing unit pel aksana kegiat an.

(60)

pencapaian t ar get , t uj uan dan sasaran kegiat an yang dit et apkan.

B. Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian,

Pengawalan dan Pendampingan

Pel aksanaan kegiat an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an minimal dil aksanakan sat u kal i pada set iap j enis kegiat an yang dil aksanakan.

Wakt u pel aksanaan kegiat an hendaknya sel al u di koordinasi kan dengan pusat , provinsi dan kabupat en/ kot a sehingga pel aksanaan kegiat an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an menj adi l ebih ef ekt i f dan ef i sien.

Kegiat an pendampingan dil akukan ol eh pet ugas di t ingkat l apangan mencakup persiapan, pel aksanaan dan eval uasi kegiat an.

Direkt orat Perl indungan Perkebunan mel akukan pembinaan dan pengawal an kegiat an pengendal ian OPT dan dempl ot pengendal ian OPT t anaman perkebunan

(61)

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monit oring

Monit ori ng dit uj ukan unt uk menget ahui perkembangan pel aksanaan dan kemaj uan yang t el ah dicapai pada set i ap kegi at an.

Monit ori ng dil aksanakan ol eh pet ugas Dinas yang membidangi perkebunan di t ingkat provinsi dan kabupat en/ kot a pada wil ayah kerj a masing-masing. Pel aksanaan monit oring minimal sat u kal i sel ama kegiat an berl angsung.

B. Evaluasi

Eval uasi dil aksanakan unt uk menget ahui ket epat an/ kesesuai an pel aksanaan kegiat an dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan yang direncanakan sert a real isasi/ penyerapan anggaran. Hasil eval uasi sebagai umpan bal ik perbaikan pel aksanaan sel anj ut nya.

Eval uasi dil akukan ol eh Di rekt or at Perl indungan Per kebunan, sert a Dinas yang membidangi perkebunan Provi nsi pada wil ayah kerj a masing-masing.

C. Pelaporan

(62)

Laporan dibuat ol eh pel aksana kegiat an dan dil aporkan secar a ber j enj ang kepada penanggung j awab/ pembina kegiat an mengacu kepada pedoman out l ine penyusunan l aporan dan SIMONEV sert a bent uk l aporan l ainnya sesuai dengan kebut uhan.

1. Jenis Laporan :

1. 1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan ber isi l apor an kemaj uan (f isik dan keuangan) pel aksanaan kegiat an set iap minggu berj al an dan disampaikan kepada Direkt orat Perl i ndungan Per kebunan set iap minggu har i Jum’ at .

1. 2 Laporan Bul anan

Laporan Bul anan beri si l apor an kemaj uan (f isik dan keuangan) pel aksanaan kegiat an set iap bul an berj al an dan disampaikan kepada Direkt orat Jenderal Per kebunan pal ing l ambat t anggal 5 pada bul an berikut nya.

1. 3 Laporan Triwul an

(63)

Perkebunan, pal ing l ambat t anggal 5 pada bul an pert ama t riwul an berikut nya.

1. 4 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan l apor an kesel ur uhan pel aksanaan kegiat an, set el ah sel ur uh rangkai an kegi at an sel esai dil aksanakan. Lapor an akhi r disampaikan kepada Dir ekt orat Perl indungan Perkebunan, pal ing l ambat 2 minggu set el ah kegi at an sel esai . Laporan disampaikan mel al ui surat dan e-mail

2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out l ine sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (j ika ada) DAFTAR GAMBAR (j ika ada) DAFTAR LAMPIRAN (j ika ada)

I. PENDAHULUAN A. Lat ar bel akang B. Tuj uan dan Sasar an C. Ruang Lingkup Kegiat an D. Indikat or Kinerj a

(64)

A. Wakt u dan Lokasi B. Al at dan Bahan C. Met ode

D. Tahap Akt ivit as/ Kegi at an/ Pel aksanaan

E. Simpul Krit is Kegiat an F. Pel aksana

G. Pembiayaan

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpul an

B. Saran/ rekomendasi C. Rencana Tindak Lanj ut

VI. DAFTAR PUSTAKA

(65)

VII. PEMBIAYAAN

(66)

VIII. PENUTUP

Pel aksanaan penanganan OPT dihar apkan mampu berkont ribusi dal am menurunkan t ingkat serangan OPT t er ut ama pada pusat -pusat serangan sehi ngga dapat t er kendal i dan t idak semakin mel uas.

(67)

Lampiran 1. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Jamur)

1.

Spesifikasi Teknis APH (Pat ogen Golongan Jamur)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 1. Tr i choder ma

koni ngi i

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- JAP Karet

- JAP Pal a

- JAP Cengkeh

- JAP Met e

- Dipriorit askan APH yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

(68)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 2. Tr i choder ma

har zi anum

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- Penyakit BPB l ada

- Busuk Pangkal Bat ang Pal a

- Dipriorit askan APH yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi APH dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl orasi dari daerah ikl im ker ing

(69)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 3. Beauver i a

bassi ana

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- PBK

- PBKo

- Dipriorit askan APH yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi APH dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl orasi dari daerah ikl im ker ing

(70)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 4. Met ar hi zi um

ani sopl i ae

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

Or yct es r hi nocer os

pada kel apa

- Dipriorit askan APH yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

(71)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 5. Met ar r hi zi um

ani sopl i ae

var.

ani sopl i ae

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

Br ont i spa l ongi ssi ma

pada kel apa

- Dipriorit askan APH yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

(72)

2.

Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Jamur)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 1. Tr i choder ma

koni ngi i

- Campurkan

Tr i choder ma dengan

pupuk kandang / kompos/ BOKASHI;

- Buat cekungan dangkal (kedal am 5-10 cm dengan r adius 50-70 cm)

disekel il ing pangkal bat ang;

- Taburkan campuran j amur Tr i choder ma

dil akukan pada pagi hari at au sore hari dal am kondisi t idak huj an.

- Apl ikasi

dil akukan pada l okasi yang t erser ang OPT.

- Pemberian

Tr i choder ma harus

bersamaan dengan bahan organik agar

Tr i choder ma dapat

berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang sudah diapl ikasi Tr i choder ma

t idak bol eh diapl ikasi dengan f ungisida sint et is.

(73)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Tut up kembal i dengan t anah bekas bongkaran.

- Jangan menggunakan APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar . kompos/ BOKASHI;

- Buat cekungan dangkal (± 5 cm dengan radius 20-30 cm) disekel il ing

dil akukan pada sore hari .

- Pemberian

Tr i choder ma harus

bersamaan dengan bahan organik agar

Tr i choder ma dapat

berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang sudah diapl ikasi Tr i choder ma

(74)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Taburkan campuran j amur Tr i choder ma

pada cekungan t anah dengan merat a dan t ut up kembal i dengan t anah bekas bongkaran.

- Kel embaban t anah harus t et ap t er j aga.

- Jangan menggunakan APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar .

- Jangan menggunakan peral at an pert ani an yang sudah digunakan pada t anaman

(75)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 3. Beauver i a spora, kemudian disari ng

dil akukan pada wakt u sor e hari .

- Tanaman yang sudah diapl ikasi B. bassi ana

t idak bol eh diapl ikasi dengan i nsekt isida sint et is.

- Kel embaban kebun harus harus t et ap t erj aga.

- Jangan menggunakan APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar .

- Eval uasi hasil pengendal ian

(76)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Larut an yang sudah diencerkan dit ambahkan dengan perat a 1 cc/ l it er l arut an;

- Penyemprot an dil akukan l angsung pada buah secara merat a.

b. Spora media cair:

- 1-2 l it er biakan B. bassiana dal am media cair diencerkan

dengan 200-400 l it er ai r;

dibandingkan dengan pengamat an aw al sebel um apl ikasi at au dengan

membandingkan dat a serangan t ahun l al u pada l okasi yang sama.

- Apabil a set el ah apl ikasi t urun huj an, maka perl u dil akukan pengul angan

(77)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Jika biakan yang akan diencerkan membent uk banyak misel ium, maka dil akukan penyaringan t erl ebih dahul u;

(78)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 4. Met ar r hi zi um

ani sopl i ae

- Jamur diapl ikasikan pada sarang

akt if / sarang buat an (sar ang t empat l arva);

- Sarang buat an dibuat berbent uk segi empat dengan ukur an 1 x 1 x 0, 5m;

- Perangkap dapat dibuat dengan menggunakan

- Jangan menggunakan APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar .

- Pengamat an perl u dil akukan guna

(79)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Masukkan bahan organik (serbuk gergaj i/ sekam/ kot oran hewan/ ampas sagu/ sampah yang t el ah mel apuk) ke dal am perangkap set inggi 0, 5 m, t ambahkan 50 gram

Met ar hi zi um

kemudian dicampur secara mer at a;

(80)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 5. Met ar r hi zi um

ani sopl i ae var . ani sopl i ae

- Masukkan 100 gram biakan j amur kedal am gayung berisi 1 l it er air , diremas unt uk mel epaskan spor a, kemudian disari ng menggunakan kain kassa/ sar ingan t eh;

- Larut an diencerkan dengan

menambahkan 5 – 10 l it er ai r;

- Penyemprot an dil akukan l angsung pada bagian pucuk t anaman yang

(81)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

(82)

Lampiran 2. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Nemat oda)

1. Spesifikasi Teknis APH (Pat ogen Golongan Nemat oda)

No. Jenis APH

Kepadat an Popul asi Nemat oda

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

1. Nemat oda Ent omopat ogen/ NEP (St ei ner nema

sp. )

5 j ut a Invekt i f j uvenil (ij )/ spons (ukuran 15 x 20 cm)

Maksimal 4 bul an di l emari es

Uret Tebu (Lepi di ot a st i gma)

- Dipriorit askan yang diekspl orasi dari wil ayah

(83)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Nemat oda)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 1. Nemat oda

ent omopat ogen/ NEP

(St ei ner nema sp. )

- Remas-remas 5-10 Spons berisi remasan sebanyak ½ l it er, masukkan disemprot kan di

- Apl ikasi dil akukan pagi hari sebel um mat ahari t erbit at au sore hari pukul 15. 00-17. 00

- Pemberian NEP harus bersamaan dengan bahan organik agar NEP dapat berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang sudah diapl ikasi NEP t idak bol eh diapl ikasi dengan nemat isida sint et is.

- Kel embaban t anah harus t et ap

(84)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Penyemprot an dil akukan di sekit ar perakar an t ebu.

- Jangan

menggunakan NEP yang kadal uw arsa at au NEP dengan kepadat an IJ dibawah st andar .

(85)

Lampiran 3. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Golongan Parasit oid)

1. Spesifikasi Teknis APH (Golongan Parasit oid)

No. Jenis Parasit Dosis Wakt u Simpan OPT Sasaran Ket erangan

dipriorit askan yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi dari l uar wil ayah, gunakan parasit oid yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan kondisi ikl im l okasi yang akan

(86)

No. Jenis Parasit Dosis Wakt u Simpan OPT Sasaran Ket erangan 2. Leef mansi a

bi col or

5 koker/ ha, masing-masing berisi 25 but ir t el ur

Sexava sp.

t erparasit

Leef mansi a bi col or

Maksimal 1 minggu set el ah t el ur diinf eksi parasit oid.

Sexava sp.

pada kel apa

- Parasit oid

dipriorit askan yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Spesif ik Lokasi). - Apabil a int roduksi dar i

l uar wil ayah, gunakan parasit oid yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan kondisi ikl im l okasi yang akan

(87)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Golongan Parasit oid)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 1. Tet r ast i chus

br ont i spae

- 5 ekor pupa Br ont i spa

yang t erpar asit

Tet r ast i chus

dimasukkan dal am koker;

- Koker digant ung dengan kawat pada pel epah ket iga dari daun t ombak

t anaman kel apa;

- Kawat diol esi vasel in unt uk mencegah semut menyerang pupa di dal am koker.

- Pemasangan koker yang berisi parasit oid dil akukan sudah diapl ikasi

Tet r ast i chus t idak

bol eh diapl ikasi dengan Insekt isida sint et is.

- Pupa t erpar asit

Tet r ast i chus yang

(88)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan 2. Leef mansi a dengan kawat pada pot ongan kayu yang berukuran kur ang l ebih 1, 5 m dan dit ancapkan pada t anah di sekit ar pohon kel apa yang banyak t erserang

Sexava sp.

- Pemasangan koker yang berisi parasit oid dil akukan sudah diapl ikasi

Leef mansi a bi col or

t idak bol eh diapl ikasi dengan Insekt isida si nt et is.

- Tel ur t erparasit

Leef mansi a bi col or

(89)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Kawat / kayu diberi ol i bekas/ vasel i n unt uk mencegah semut masuk kedal am koker.

(90)

Lampiran 4. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi Sex Feromon

1. Spesifikasi Teknis Sex Feromon

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 1. - Sex Feromon

khusus unt uk hama PBK - Bahan akt if :

hexadecat r i enyl , hexadecat r i enol

6 perangkap/ ha/ t ahun

Sat u t ahun penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

PBK

(Conopomor pha cr amer el l a)

pada kakao

Dipriorit askan pada daerah serangan

(91)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan 2. - Sex Feromon

(Hypot henemus hampei ) pada

Kopi

Dipriorit askan pada daerah serangan

pengger ek buah kopi.

3. -

Sex Feromon

khusus hama Pengger ek Bat ang Tebu sachar i phagus)

(92)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

(93)

2.

Cara dan Wakt u Aplikasi Sex Feromon

khusus unt uk hama PBK digant ung pada perangkap;

- Tut up t abung f eromon dil ubangi dengan dimasukkan dal am perangkap;

- Apl ikasi f eromon dil akukan 4 kal i dal am sat u t ahun at au menyesuaikan dengan kondisi l apangan.

- Apl ikasi f eromon dimul ai pada saat musim buah. Buah berukuran rat a-rat a 8 cm dan mul ai ada serangan PBK.

(94)

No. Jenis Feromon/ dengan ket inggi an 0, 5 m diat as t aj uk t ert inggi ;

- Jal ur penempat an perangkap secara diagonal at au zig zag pada pusat -pusat ser angan;

- Pengamat an dil akukan secar a berkal a makmimal 1 minggu sekal i; kondisi l apangan.

- Pemasangan

(95)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

- Apabil a l em at au perekat sudah t idak berf ungsi (misal t erkena air huj an at au sudah penuh dengan PBK yang t ert angkap) seger a digant i dengan l em perekat serangga sel ama f eromon masih bel um habis.

(96)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan 2. - Sex Feromon

khusus unt uk hama PBKo

- Perangkap bagian at as berw arna merah dan bagian bawah berwar na put ih; gant ungkan pada gant ungan yang

- Apl ikasi f eromon dil akukan 4 kal i dal am sat u t ahun at au menyesuaikan dengan kondisi serangan PBKo.

- Feromon digant i pal ing l ambat 3 bul an at au

disesuaikan dengan kondisi l apangan.

(97)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan t ersedia pada

perangkap bagian at as;

- Masukkan air yang t el ah dicampur dengan sedikit det ergen dengan t inggi + 2 cm dar i dasar perangkap bagian w arna put ih;

- Pasangkan perangkap put ih ke perangkap merah dengan cara diput ar;

- Pemasangan

(98)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

- Perangkap bagian at as digant ungkan pada t iang

(99)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan 3. - Sex Feromon

khusus unt uk hama Pengger ek Bat ang Tebu

- Bahan Akt i f :

Okt adekeni l aset at 100%

- Wadah perangkap dimasukkan pada drat bagian bawah t iang penyangga yang t erbuat dari bambu at au kayu bul at ;

- Wadah perangkap yang t el ah

t erpasang pada t iang penyangga dimasukkan

f eromon dil akukan pada sore hari.

(100)

No. Jenis Feromon/

- Masukkan air yang t el ah dicampur dit empel kan pada

vi al r ubber l ama

(101)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan ket inggi an 120 cm

dari permukaan t anah;

- Vi al r ubber

(102)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan 4. - Sex Feromon

khusus unt uk hama kumbang nyiur

- Bahan Akt i f :

et i l -4 met i l okt anoat

- Siapkan ember pl ast ik

berkapasit as 12 l it er yang akan digunakan sebagai perangkap;

- Buat l ubang pada bagian dasar ember sebanyak 5 buah dengan

sebanyak 5 buah

- Apl ikasi f eromon dil akukan minimal dua kal i dal am sat u

f eromon dil akukan pada sore hari.

(103)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan l ubang dengan

diamet er 55 mm;

- Bal ik t ut up ember yang sudah

dil ubangi, kemudian gant ungkan sat u kant ong f eromon pada bagian t engah t ut up ember dengan menggunakan kawat ;

(104)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

- Tut up ember yang t el ah digant ungi f eromon dipasang kan pada ember perangkap;

- Ember perangkap digant ung pada t iang

(105)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

- Tiang penyanggah dit ancapkan di pinggir kebun pada t empat t erbuka;

- pengumpul an dan pemusnahan kumbang yang t erperangkap dil akukan

(106)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

(107)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan 5. - Sex Feromon

khusus unt uk hama kumbang sagu

- Bahan akt i f 4–5

met i –5- nonanol

- Siapkan ember pl ast ik

berkapasit as 18 l it er yang akan digunakan sebagai perangkap;

- Pada bagian dasar ember unt uk perangkap dibuat l ubang sebanyak 23 buah dengan diamet er 2 mm;

- Seng Pl at sebanyak dua buah disat ukan dengan bambu yang uj ungnya

- Apl ikasi f eromon dil akukan minimal dua kal i dal am sat u apl ikasi f eromon pal ing l ambat 3 bul an.

- Pemasangan

f eromon dil akukan pada sore hari.

(108)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan t el ah dibel ah

sil ang sehingga berbent uk kipas bal ing-bal ing;

- Seng pl at yang t el ah disat ukan dengan bambu dimasukkan ke dal am ember pl ast ik;

- Buat gant ungan dari kawat dan pasang pada seng pl at bal ing-bal ing;

(109)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

- Gant ungkan f eromon pada gant ungan kawat t ersebut ;

- Ember perangkap digant ung pada bambu/ kayu penyanggah berukuran ± 1 m;

- Kayu penyanggah t ersebut dipasang padapohon kel apa dengan ket inggi an 2 met er dari

(110)

Lampiran 5. Lokasi Kegiatan Pengendalian OPT Kopi No. Provinsi Kabupaten Volume

1 Aceh Aceh Tengah 100 Ha

2 Bengkul u Kaur 100 Ha

Bengkul u Sel uma 150 Ha

3 Sumsel OKU Sel at an 100 Ha

Sumsel Lahat 100 Ha

4 Lampung Lampung Ut ara 100 Ha

5 Jabar Garut 100 Ha

Jabar Bandung 100 Ha

Jabar Bandung Barat 60 Ha

6 Bal i Tabanan 75 Ha

Bal i Bangl i 75 Ha

(111)

Lampiran 6. Lokasi Kegiatan Pengendalian OPT Cengkeh

No. Provinsi Kabupaten Volume

1 Jat eng Magel ang 125 Ha

2 Bal i Bul el eng 150 Ha

Bal i Karangasem 100 Ha

3 Sul ut Minahasa Tenggara 125 Ha

Sul ut Bol mong Timur 100 Ha

Sul ut Bol mong 100 Ha

Referensi

Dokumen terkait

Waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengawalan minimal satu kali pada setiap jenis kegiatan yang dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan hendaknya selalu

Tim Teknis Provinsi (bagi Provinsi yang tidak ada PG berbasis tebu dan APTRI) adalah Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Provinsi Yang Membidangi Perkebunan

komoditas perkebunan yaitu kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, kakao, jambu mete, cengkeh, lada, tebu, teh, tembakau, nilam dan kapas pada tahun 2012 berdasarkan

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi

Berdasarkan Pedoman Teknis yang disusun oleh Pusat, maka dinas yang membidangi perkebunan provinsi menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) kegiatan peremajaan, rehabilitasi

koordinasi Dinas provinsi yang membidangi perkebunan, bekerja sama dengan kelompok tani/petani.. 3) Lokasi demfarm mudah dijangkau dan dekat dengan sumber air. Untuk

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi