T
ekanan jual kembali melanda p e r d a g a n g a n s a h a m kemarin. Aksi jual pelaku pasar lebih dipengaruhi perkembangan yang terjadi di pasar saham global. Munculnya kembali kekhawatiran atas default Yunani menyusul keputusan negara tersebut menyelenggarakan r e f r e n d u m a t a s p a k e t penyelamatan ekonomi Yunani oleh Uni Eropa dan data perekonomian China yang kurang menggembirakan membuat pasar saham global kembali bergejolak. C h i n a k e m a r i n mengumumkan indeks aktivitasmanufakturnya (PMI) bulan Oktober turun menjadi 50,4 dibandingkan September yang sebesar 51,2. Sebelumnya diperkirakan indeks PMI mencapai 51,6. Masih terkait dengan indeks PMI,. Indeks produksi turun ke 52,3 dari 52,7. Pelemahan aktivitas industri di China tersebut mengindikasikan krisis Eropa telah merembet ke perekonomian China, yang diharapkan bisa menjadi bumper terhadap krisis perekonomian global. Merespon meningkatnya resiko pasar, IHSG kemarin ditutup turun 2,79% atau 105,835 ke posisi 3685,012.
Data inflasi Oktober yang mencatatkan negatif 0,12% turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,27% tidak berpengaruh banyak di pasar. Sebaliknya aksi jual investor semakin meningkat terutama dialami oleh saham pertambangan, perkebunan dan perbankan. Hari ini perdagangan saham diperkirakan masih berpeluang melanjutkan pelemahannya.
Indeks DJIA dan S&P 500 di Wall Street tadi malam kembali terkoreksi masing-masing 2,5% dan 2,8%. Indeks bursa utama Eropa seperti DAX Jerman terkoreksi 5% dan CAC 40 Paris turun 5,4%. Bursa saham global mengkhawatirkan refrendum Yunani akan berpotensi mengakibatkan Yunani Default dan mengakibatkan resiko sistemik di sistem keuangan Uni Eropa. Mencermati kembali meningkatnya resiko pasar, pelaku pasar disarankan tetap menjaga posisi cash-nya dan memanage resiko dengan melakukan pola trading. IHSG akan berpeluang menguji level support di kisaran 3589-3608 dan level resisten di 3756 IHSG S 3589-3608; R 3756
•
BORN beli saham Bumi Plc dari BNBR senilai USD 1 miliar.•
Oktober deflasi 0,12%.•
IPO Atlas harga Rp. 1500, jumlah saham turun jadi 21,67%.•
Laba ADRO naik 96%.DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Market Preview
Rabu, 02 November 2011
1
Opening Today Nikkei AORD
Change Index Last Chg % DJIA 11693.98 (261.03) (2.183) S&P 500 1223.02 (30.28) (2.416) FTSE 100 5415.27 (128.95) (2.326) CAC 40 3068.33 (174.51) (5.381) DAX 5834.51 (306.83) (4.996) NIKKEI 225 8673.22 (315.17) (3.506) HANGSENG 19369.96 (494.91) (2.491) STI 2789.35 (66.42) (2.326) SHENZHEN 1041.508 0.58 0.056 SHANGHAI 2470.02 1.77 0.072 Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 92.19 (1.00) (1.07) CPO (RM/M.T) 2971 0.00 0.00 Gold (USD/T.oz) 1711 (13.20) (0.77) Nikel (USD/M.T 18650 (600.00) (3.12) Timah (USD/M.T) 21650 (225.00) (1.03) Coal (USD/M.T) 117.65 (0.85) (0.72) Exchange Rates Chg % IDR/USD 8890 105.00 1.20 USD/EUR 1.367 (0.02) (1.30) JPY/USD 78.27 (0.15) (0.19) IDR/SGD 6949.66 (110.57) (1.57) IDR/AUD 9146.2 (190.55) (2.04) Dual Listed USD IDR Chg %
TLK.NYSE 32.92 7316.47 (0.88) (2.604)
IIT.NYSE 29.39 5225.54 (0.54) (1.804) Top Gainers IDR % Chg
GTBO 265 34.50 68 ARTA 320 14.30 40 IDKM 1,740 13.70 210 SSTM 200 11.10 20 DPNS 620 10.70 60
Top Losers IDR % Chg
UNIT 200 (23.10) (60)
DILD‐W 4 (20.00) (1)
MBAI 13,300 (18.40) (3,000)
AMAG‐W 61 (17.60) (13)
BORN 870 (15.50) (160) Top Value IDR % (miliar)
BORN 870 (15.50) 1,122 B BUMI 2,150 (8.50) 668 B BMRI 6,800 (4.90) 375 B ASII 66,500 (3.60) 312 B ADRO 1,990 (1.70) 306 B
Top Volume IDR % (juta)
ENRG 151 (7.90) 1,215.943 BORN 870 (15.50) 1,207.101 ELTY 111 (4.30) 421.411 BNBR 52 0.00 360.458 BUMI 2,150 (8.50) 296.645 IHSG 3,685.01 Change (105.84) Change (%) (2.79) Change (%/ytd) (0.50) Total Value (IDR triliun) 4.132 Total Volume (miliar saham) 4.889 Net Foreign Buy (IDR miliar) (59.079)
Terjadi Deflasi di Bulan Oktober Sebesar 0,12%. Ternyata, inflasi tidak muncul pada Oktober lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada bulan tersebut malah terjadi deflasi sebesar 0,12%. Penyebab terjadinya deflasi lantaran ada penurunan harga barang pada Oktober lalu. Diantaranya, harga emas turun sebesar 0,11%, ikan segar sebesar 0,07%, telur ayam sebesar 0,04% dan tiket penerbangan sebesar 0,03%. Dengan adanya deflasi ini, inflasi tahun kalender Januari hingga Oktober lalu tercatat sebesar 2,82%. Inflasi year on year sebesar 4,42%. Sedangkan inflasi inti year on year sebsar 4,43%. (Kontan Online)
Atlas Pangkas Jumlah Saham IPO Jadi 21,67%. PT Atlas Resources Tbk memangkas jumlah saham perdana (Initial Public Offering/IPO), dari 25% menjadi 21,67%. Sebelumnya perseroan menargetkan pelepasan saham IPO 783,33 juta lembar, kini hanya 650 juta lembar. Tidak disebutkan alasan penurunan tersebut oleh perseroan. Meski menurun, Atlas masih yakin sahamnya laku di pasar. Dari hasil bookbuilding dan roadshow, saham perseroan men-dapat minat yang cukup dari investor institusi. Saat seluruh saham IPO terjual, perseroan men-dapat mengantongi dana maksimal Rp 975 miliar. Dana ini, sekitar 60% atau Rp 540 miliar untuk membiayai modal kerja, belanja modal infra-struktur dan pengembangan fasilitas penunjang di Hub Muba. Sisanya, sebagai dana akusisi wilayah IUP tambahan dan/atau peningkatan kepemilikan pada anak perusahaan yang berhubungan dengan pertambangan, juga mem-bayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batu bara kepada Noble, serta membiayai modal kerja Perseroan tidak melebihi Rp 138 miliar.(Detikcom)
Laba Adaro Naik 96% Jadi US$ 376 Juta. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meraup laba bersih US$ 376 juta di triwu-lan III-2011, naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Laba per saham juga naik 97% menjadi Rp 99,96 per lembar (US$ 0,01176). Laba bersih ditopang oleh kenaikan pada volume pro-duksi dan harga jual rata-rata. Pendapatan usaha bersih meningkat 48% menjadi US$ 2,9 miliar, sementara marjin laba kotor meningkat menjadi 34,4% dari 31,8% pada periode yang sama. Produksi Adaro mencapai rekor tertinggi pada triwulan III-2011 dengan dukungan cuaca yang baik, tibanya alat berat baru yang berskala lebih besar dan kinerja yang baik dari para kontraktor. Akibatnya, volume produksi dan penjualan masing-masing meningkat 10,8% dan 18,4% menjadi 35,28 juta ton dan 38,33 juta ton. Naiknya laba bersih juga ditopang oleh keuntungan selisih kurs sebesar US$ 9 juta dan tidak adanya amortisasi goodwill, dibandingkan dengan beban amortisasi sebesar US$ 40,1 juta yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu karena perubahan pada standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.(Detikcom)
Laba Periode Berjalan LPCK Melambung 200%. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) hingga kuartal III-2011 mencetak laba periode berjalan sebesar Rp148,03 miliar atau melejit 200 persen dibandingkan periode yang sama tahun se-belumnya Rp49,26 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut disokong dari kenaikan pendapatan usaha di kuartal III-2011 yang mencapai Rp611,240 miliar yang juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya sebesar Rp305,92 miliar. Adapun laba kotor dari perseroan yang bergerak dalam bidang properti ini tercatat sebesar Rp241,28 miliar dibandingkan sebelumnya Rp131,84 miliar. Sementara untuk laba bersih per saham juga meningkat dua kali lipat menjadi Rp212,69 per lembar saham dari sebelumnya sebesar Rp70,79 per saham. (Okezone)
Bakrie Jual Saham Bumi Plc ke Borneo Rp 8,5 Triliun. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Ltd menjual sekitar 23,8 persen sahamnya di Bumi Plc kepada PT Borneo Lumbung Energy Tbk (BORN). Nilai tran-saksinya mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 8,5 triliun. Setelah transaksi tersebut rampung, maka Grup Bakrie bersama Borneo akan menguasai 47,6 persen saham di Bumi Plc. Harga pembelian saham itu merepresentasikan nilai premium sebesar 46 persen dari harga penutupan saham Bumi Plc di London Stock Exchange pada 28 Oktober 2011, dan sekitar 45 persen premium dari rata-rata volume tertimbang 20 hari transaksi terakhir saham Bumi Plc. Transaksi ini sepenuhnya dibayar tunai. Bakrie Group akan memanfaatkan dana yang diperoleh itu untuk penyele-saian fasilitas pinjaman yang sebelumnya dikoordinasikan oleh Credit Suisse, sehingga posisi pinjaman BNBR secara keseluruhan turun signifikan. (Detikcom)
Produksi BORN Di Akhir September Sudah Mencapai 2,1 Juta Ton. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) berhasil mencatatkan produksi coking coal mencapai 2,1 juta ton. Di akhir tahun ini, perusahaan tambang tersebut menargetkan volume produksinya mencapai 3,5 juta ton. Sementara untuk penjualan cocas (coking coal) hingga September lalu sudah mencapai 1,9 juta ton. Mayoritas hasil penjualan coking coal BORN dijual ke be-berapa perusahaan China. Dimana, sebanyak 2 juta ton hasil produksi BORN telah dialokasikan untuk dua perusa-haan di China yaitu Ganeral Nice dan Zhag Lian yang masing-masing membutuhkan 1 juta ton dari perusaperusa-haan. Selain ke China, BORN pun menjual coking coal ke pasar spot. Di lain pihak, selama sembilan bulan pertama, BORN mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 408% dari Rp 261,98 miliar menjadi Rp 1,32 triliun. Hal tersebut disok-ong kenaikan pendapatan perusahaan yang melesat 115,22% menjadi Rp 4,4 triliun di akhir September lalu.
Stock Picks
BORN 830-1020.
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) telah menandatangani perjanjian jual beli
bersyarat dengan Grup Bakrie untuk mengambil 23,8% saham Bumi Plc yang tercatat di Bursa London
dengan nilai transaksi mencapai USD 1miliar atau sebesar GBP10,91/saham. Untuk membiayai transaksi
tersebut, BORN mendapat pinjaman dari Standard Chartered Bank berjangka waktu lima tahun dengan
bunga Libor plus 3,5%. Harga pembelian saham Bumi Plc tersebut setara dengan 6% premium di atas
rata-rata tertimbang saham Bumi Plc selama enam bulan terakhir sebesar GBP10,33. Atau sebesar 47% premium
dari harga rata-rata saham Bumi Plc di bursa London selama 20 hari terakhir. BORN telah menjaminkan
sahamnya di anak perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup sebesar 99,99%. Selain itu perseroan juga
menjaminkan cash flow perusahaan dan juga kepemilikannya di Bumi Plc. Dengan pinjaman tersebut maka
rasio utang bersih perseroan terhadap modal (DER) melonjak menjadi 1,1x. Dana sebesar USD 1miliar
tersebut akan digunakan oleh Grup Bakrie untuk membayar utangnya ke Konsorsium Credit Suisse sebesar
USD1,3 miliar. Pasca pengumuman akuisisi terhadap saham Bumi Plc, harga saham BORN kemarin jatuh
15,5% atau Rp.160 ditutup di Rp.870, terendah sejak perdagangan 10 Oktober lalu. Ini disebabkan pasar
menilai pembelian BORN atas Bumi Plc terlalu mahal. Akibat aksi korporasi ini, BORN secara tidak langsung
memiliki saham BUMI sebanyak 6% dan BRAU sebanyak 20%. Sementara terkait kinerjanya, tahun ini volume
penjualan batubara perseroan ditargetkan mencapai 3,06 juta ton dan tahun depan 3,8 juta ton. Kondisi
perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian dan penurunan output industri bisa membuat harga
batubara kokas turun di pasar internasional dimana tahun depan diperkirakan mencapai USD200/MT.
Hingga kuartal ketiga tahun ini pendapatan usaha BORN tumbuh 115% mencapai Rp.4,44 triliun. Laba bersih
tumbuh 407% mencapai Rp.1,33 triliun. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 78% dari perkiraan laba
tahun ini sebesar Rp.1,69 triliun. Pada harga Rp.870, saham BORN diperdagangkan pada PE 9,1x (2011) dan
PE 7,4x proyeksi laba 2012. Harga saham BORN tersebut masih relatif murah ketinbang harga historisnya
sepanjang tahun ini yang ditransaksikan dengan PE rata-rata 13-14x. Ataupun bila dibandingkan dengan
saham emiten batubara yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PE 12x. Harga terbaik melakukan
pembelian di bawah Rp.800. Buy on Weakness
3
Rabu, 02 November 2011
HRUM 7400-8050.
PT Harum Energy Tbk (HRUM) sepanjang sembilan bulan pertama 2011 membukukan
kenaikan laba bersih 89,86% mencapai Rp.1,08 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar
Rp.569,12 miliar. Kenaikan laba tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 71,5%
mencapai Rp.5,1 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.3,16 triliun. Laba kotor naik
94,06% mencapai Rp.2,1 triliun dengan marjin kotor naik dari 34% menjadi 41%. Laba bersih per saham
menjadi Rp.400,21. Pencapaian laba perseroan hingga kuartal tiga tahun ini masih 65% dari perkiraan target
laba tahun ini sebesar Rp.1,67 triliun. Pada harga Rp.7850 saham HRUM ditransaksikan pada PE 12,8x
(estimasi 2011) dan PE 8,7x proyeksi laba 2012. Sepanjang tahun ini harga saham HRUM ditransaksikan
rata-rata pada PE 14,7x. Harga saham perseroan pada PE tersebut berpeluang mencapai harga Rp.9100. Secara
technical peluang penguatan harga sahamnya tertahan di resisten Rp.8050. Sedangkan support kuat ada di
level Rp.7400. Investor disarankan melakukan pembelian ketika harga terkoreksi mendekati level supportnya.
Buy on Weakness
Stock Picks
5
CPIN 2300-2775.
Harga saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) kemarin terkoreksi 6,5% ke
Rp.2500. Harga sahamnya tertinggi penah mencapai Rp.2975 (8/9). Sedangkan harga sahamnya terendah
dalam tiga bulan terakhir di Rp.1910 (26/9) ketika terjadi gejolak di pasar saham. Hingga kuartal ketiga
tahun ini penjualan bersih perusahaan pakan ternak tersebut tumbuh 24,32% mencapai Rp.13,5 triliun.
Jumlah penjualan bersih tersebut mencapai 74,5% dari target penjualan tahun ini sebesar Rp.18,11 triliun.
Laba usaha perseroan dalam periode tersebut tumbuh 16,48% mencapai Rp.2,39 triliun. Sedangkan laba
bersih tumbuh 17,89% mencapai Rp.1,93 triliun. Tahun ini laba bersih diperkirakan mencapai Rp.2,59 triliun.
Pada harga Rp.2500, saham CPIN ditransaksikan pada PE 15,8x (2011) dan PE 14,3x (2012). Harga tersebut
relatif murah ketimbang historisnya yang pernah mencapai PE 18x. Berdasarkan technical, harga sahamnya
masih berpeluang melanjutkan penguatan dengan resisten ada di Rp.2775. Sedangkan support ada di
Rp.2225. Buy on Weakness
Rabu, 02 November 2011
Pilihan saham :
ASII 64900-68200 Sell
BUMI 2025-2250 Trading Buy
BMRI 6500-7050 Buy on Weakness
ADRO 1900-2075 Buy on Weakness
INTP 14600-15600 Sell
JSMR 3650-3800 Buy on Weakness
INDF 4700-5100 Buy on Weakness
6 EMITEN LAST PRICE RESISTANCE 1 RESISTANCE 2 SUPPORT 1 SUPPORT 2
IHSG 3,685.01 3,756.30 3,827.60 3,647.53 3,610.05 PERTANIAN AALI 21,100.00 21,483.33 21,866.67 20,783.33 20,466.67 LSIP 2,125.00 2,183.33 2,241.67 2,083.33 2,041.67 SGRO 2,975.00 3,066.67 3,158.33 2,916.67 2,858.33 UNSP 280.00 295.00 310.00 270.00 260.00 PERTAMBANGAN ADRO 1,990.00 2,066.67 2,143.33 1,946.67 1,903.33 ANTM 1,690.00 1,766.67 1,843.33 1,646.67 1,603.33 BORN 870.00 980.00 1,090.00 810.00 750.00 BUMI 2,150.00 2,316.67 2,483.33 2,041.67 1,933.33 DEWA 75.00 78.33 81.67 73.33 71.67 DOID 580.00 623.33 666.67 553.33 526.67 ENRG 151.00 161.67 172.33 145.67 140.33 HRUM 7,850.00 8,050.00 8,250.00 7,700.00 7,550.00 INCO 3,500.00 3,608.33 3,716.67 3,433.33 3,366.67 ITMG 43,550.00 44,516.66 45,483.33 42,916.66 42,283.33 MEDC 2,375.00 2,425.00 2,475.00 2,300.00 2,225.00 PTBA 17,750.00 18,333.33 18,916.67 17,333.33 16,916.67 TINS 1,910.00 1,976.67 2,043.33 1,866.67 1,823.33 INDUSTRI DASAR DAN KIMIA CPIN 2,500.00 2,616.67 2,733.33 2,441.67 2,383.33 INTP 15,250.00 15,916.67 16,583.33 14,916.67 14,583.33 KRAS 810.00 833.33 856.67 793.33 776.67 NIKL 260.00 265.00 270.00 255.00 250.00 SMCB 1,910.00 1,943.33 1,976.67 1,883.33 1,856.67 SMGR 9,000.00 9,400.00 9,800.00 8,750.00 8,500.00 ANEKA INDUSTRI ASII 66,500.00 68,133.33 69,766.66 65,683.33 64,866.66 GJTL 2,625.00 2,741.67 2,858.33 2,541.67 2,458.33 INDUSTRI BARANG KONSUMSI INDF 5,000.00 5,141.67 5,283.33 4,916.67 4,833.33 KLBF 3,375.00 3,458.33 3,541.67 3,333.33 3,291.67 UNVR 15,650.00 15,850.00 16,050.00 15,450.00 15,250.00 PROPERTI DAN KONSTRUKSI ADHI 510.00 521.67 533.33 496.67 483.33 ASRI 410.00 426.67 443.33 401.67 393.33 CTRA 480.00 486.67 493.33 476.67 473.33 CTRP 450.00 461.67 473.33 441.67 433.33 ELTY 111.00 115.67 120.33 108.67 106.33 KIJA 151.00 157.33 163.67 147.33 143.67 PTPP 335.00 338.33 341.67 333.33 331.67 WIKA 495.00 511.67 528.33 486.67 478.33 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI INDY 2,575.00 2,733.33 2,891.67 2,483.33 2,391.67 ISAT 5,150.00 5,350.00 5,550.00 5,050.00 4,950.00 JSMR 3,750.00 3,850.00 3,950.00 3,700.00 3,650.00 PGAS 2,925.00 3,008.33 3,091.67 2,883.33 2,841.67 TLKM 7,400.00 7,466.67 7,533.33 7,366.67 7,333.33 KEUANGAN BBCA 7,900.00 8,016.67 8,133.33 7,816.67 7,733.33 BBKP 650.00 670.00 690.00 640.00 630.00 BBNI 3,925.00 4,016.67 4,108.33 3,866.67 3,808.33 BBRI 6,550.00 6,700.00 6,850.00 6,450.00 6,350.00 BDMN 4,900.00 4,941.67 4,983.33 4,866.67 4,833.33 BMRI 6,800.00 7,066.67 7,333.33 6,666.67 6,533.33 PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI AKRA 2,950.00 3,016.67 3,083.33 2,866.67 2,783.33 BNBR 52.00 53.00 54.00 51.00 50.00 MNCN 1,080.00 1,103.33 1,126.67 1,063.33 1,046.67 UNTR 23,700.00 24,433.33 25,166.67 23,333.33 22,966.67
Corporate Action
RIGHTISSUE RASIO NOMINAL HARGA LAKSANAAN HARGA PE- JADWAL KETERANGAN
AMAG 3:3 Rp. 100 Rp. 150 03‐Oct‐11 Cum HMETD di Pasar Reguler 06‐Oct‐11 Recording Date 07‐Oct‐11 Distribusi HMETD 10‐Oct‐11 Pencatatan Efek di Bursa 10/10 ‐ 21/10 11 Periode Perdagangan HMETD 10/10 ‐ 21/10 11 Periode Pelaksanaan HMETD 12/10 ‐ 25/10 11 Periode Distribusi Saham Hasil HMETD 25‐Oct‐11 Pembayaran Pemesanan Saham Tamb 26‐Oct‐11 Tanggal Penjatahan 28‐Oct‐11 Refund Ditambah dengan waran seri III. Rasio 3:1 10‐Oct‐11 Awal Perdagangan Waran Seri III 3‐Oct‐14 Akhir Perdagangan Waran Seri III 10‐Apr‐12 Awal Pelaksanaan Waran Seri III 9‐Oct‐14 Akhir Perdagangan Waran Seri III 9‐Oct‐14 Akhir Masa Laku Waran Seri III KIJA 500 : 219 Rp. 75 Rp. 250 13‐Oct‐11 Cum HMETD di Pasar Reguler 18‐Oct‐11 Recording Date 19‐Oct‐11 Distribusi HMETD 20‐Oct‐11 Pencatatan Efek di Bursa 20/10 ‐ 26/10 11 Periode Perdagangan HMETD 20/10 ‐ 26/10 11 Periode Pelaksanaan HMETD 24/10 ‐ 28/10 11 Periode Distribusi Saham Hasil HMETD 28‐Oct‐11 Pembayaran Pemesanan Saham Tamb 31‐Oct‐11 Tanggal Penjatahan 02‐Nov‐11 Refund 7
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN KETERANGAN
BWPT Rp. 9 13‐Oct‐11 18‐Oct‐11 1‐Nov‐11
TPIA Rp. 14,5 14‐Oct‐11 19‐Oct‐11 2‐Nov‐11
IGAR Rp. 25 20‐Oct‐11 25‐Oct‐11 8‐Nov‐11
AALI Rp. 300 24‐Oct‐11 27‐Oct‐11 10‐Nov‐11
ASII Rp. 600 26‐Oct‐11 31‐Oct‐11 14‐Nov‐11
SIPD Rp. 1 26‐Oct‐11 31‐Oct‐11 10‐Nov‐11
UNTR Rp. 185 27‐Oct‐11 1‐Nov‐11 11‐Nov‐11
AUTO Rp. 30 27‐Oct‐11 1‐Nov‐11 9‐Nov‐11
FASW Rp. 12 27‐Oct‐11 1‐Nov‐11 15‐Nov‐11
ASGR Rp. 12 2‐Nov‐11 7‐Nov‐11 15‐Nov‐11
INCO USD 0.01 2‐Nov‐11 7‐Nov‐11 21‐Nov‐11
GMTD Rp. 38 2‐Nov‐11 7‐Nov‐11 11‐Nov‐11
KKGI Rp. 50 8‐Nov‐11 11‐Nov‐11 22‐Nov‐11
BNGA Rp. 7.95 11‐Nov‐11 16‐Nov‐11 30‐Nov‐11
SMSM Rp. 50 17‐Nov‐11 22‐Nov‐11 1‐Dec‐11
SSIA Rp. 4.5 14‐Nov‐11 17‐Nov‐11 1‐Dec‐11
BBLD Rp. 30 16‐Nov‐11 21‐Nov‐11 5‐Dec‐11
BRAM Rp. 75 22‐Nov‐11 25‐Nov‐11 9‐Dec‐11
STOCK SPLIT & REVERSE STOCK
RASIO
JADWAL
KETERANGAN
MYOH (Reverse Stock)
8:1
20‐Oct‐11
Akhir Perdagangan Nominal Lama
21‐Oct‐11
Awal Perdagangan Nominal Baru
25‐Oct‐11
Recording Date
26‐Oct‐11
Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru
IPO
JUMLAH
SAHAM
HARGA
NOMINAL
HARGA
PENAWARAN
JADWAL
KETERANGAN
Atlas Resources
783,333,000
Rp. 200
Rp. 1500 ‐ 1900
27‐Oct‐11 Tanggal Efektif
31/10 ‐ 02/11 11 Masa Penawaran
04‐Nov‐11 Tanggal Penjatahan
07‐Nov‐11 Distribusi Saham Elektronik
07‐Nov‐11 Refund
08‐Nov‐11 Listing
Golden Energy
Mines
882,353,000
Rp. 100
Rp. 2300 ‐ 3500
31‐Oct‐11 Tanggal Efektif
02/11/11 ‐ 08/11/11 Masa Penawaran
08‐Nov‐11 Tanggal Penjatahan
10‐Nov‐11 Distribusi Saham Elektronik
10‐Nov‐11 Refund
11‐Nov‐11 Listing
Visi Media Asia 2,286,000,000 Rp. 100
Rp. 280 ‐ 305
04‐Nov‐11 Tanggal Efektif
08/11 ‐ 10/11 11 Masa Penawaran
14‐Nov‐11 Tanggal Penjatahan
15‐Nov‐11 Distribusi Saham Elektronik
15‐Nov‐11 Refund
16‐Nov‐11 Listing
Warrant Seri I rasio 4:1
16/11/11 ‐ 10/05/13 Masa Perdagangan
17/05/12 ‐ 16/05/13 Periode Pelaksanaan
16‐May‐13 Akhir Masa Berlaku
Cardig Aero Ser‐
vices
313,030,000
Rp. 100
Rp. 1500 ‐ 1900
17‐Nov‐11 Tanggal Efektif
21/11 /11 ‐ 23/11/11 Masa Penawaran
25‐Nov‐11 Tanggal Penjatahan
28‐Nov‐11 Distribusi Saham Elektronik
28‐Nov‐11 Refund
29‐Nov‐11 Listing
8
Panin Bank Centre 3rd Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270
Telp : (021) 726 3969 (H)
Fax : (021) 571 0895
Web : www.firstasiacapital.com
E-mail : cs@firstasiacapital.com
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.