• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT (RDP) DAN RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM (RDPU)

PANJA PENCURIAN PULSA KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2011-2012

Masa Persidangan : III

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim Polri, dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI dengan Direktur Utama Perusahaan Content Provider Hari, Tanggal : Kamis, 12 Januari 2012

Pukul : 10.00 WIB Sifat Rapat : Terbuka

Pimpinan Rapat : Tantowi Yahya, Ketua Pelaksana Harian Panja Pencurian Pulsa Komisi I DPR RI

Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., Kabagset. Komisi I DPR RI

Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Acara : 1. Penjelasan Ketua BRTI

2. Penjelasan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim Polri

3. Penjelasan masing-masing Direktur Utama Perusahaan Content Provider tentang Permasalahan Praktek-Praktek Penipuan dan Pencurian Pulsa

Hadir : 1. 17 orang dari 27 orang Anggota Panja Pencurian Pulsa Komisi I DPR RI

2. a. Wakil Ketua BRTI, M. Budi Setiawan

b. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim Polri, Arief Sulistyanto c. Direktur Utama PT. Extent Media Indonesia, Yusuf Hasnoputro d. Direktur Utama PT. Kreatif Bersama, Nida Nuraida

e. Direktur Utama PT. Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno f. Direktur Utama PT. Era Cahaya Brilian, Iwan Tanira g. Direktur Utama PT. Nextnation Prisma, Rafli Ridwan h. Direktur Utama PT. XL Axiata, Hasnul Suhaimi i. Direktur Utama PT. Lingua Asiatic, Tham Jee Yeung

j. Direktur Utama PT. Infokom Elektrindo, E. Sentot Prabutomo k. Direktur Utama PT. Colibri Network, HB Nafing

l. Direktur Utama PT. Cequal Indonesia, Errozyan August beserta jajaran.

Jalannya Rapat:

KETUA RAPAT (TANTOWI YAHYA/F-PG): Baik, kita mulai saja. Selamat pagi.

(2)

2 Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama, kami dari Panja Pencurian Pulsa DPR RI menyampaikan ucapan selamat datang serta ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kesediaan dari pada para narasumber Ibu dan Bapak sekalian untuk hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Panja Pencurian Pulsa pagi hari ini. Sebelum kita mulai, ijinkan kami menyampaikan ucapan selamat tahun baru, semoga Tahun 2012 ini menjadi tahun penuh keberuntungan, penuh keberhasilan, dan keberpihakan nasib kepada kita semua, baik Bapak yang ada di sana maupun kami yang ada di Parlemen.

Pada pagi hari ini Panja Pencurian Pulsa DPR RI mengadakan RDPU dengan Direktur Tindak Pidana Bareskrim, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, dan para Direktur Utama dari Content Provider. Content Provider di sini tentu saja tidak semua, karena jumlahnya berdasarkan data yang sudah kami dapatkan lebih dari 400, namun yang kami hadirkan di sini ada 10, 10 ini adalah berdasarkan laporan dari BRTI ini adalah 10 Content Provider yang paling banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat, dalam hal ini konsumen. Rapat ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(KETUK PALU 3 X) Bapak dan Ibu para narasumber yang kami hormati,

Perlu kami sampaikan di sini bahwa Panja Pencurian Pulsa ini sudah melaksanakan serangkaian RDP maupun RDPU dengan berbagai narasumber yang merupakan pihak -pihak terkait dengan peristiwa pencurian pulsa. Narasumber yang hadir ini sangat beragam, dari mulai Konsumen Perwakilan, dari Perguruan Tinggi, kemudian Tim Pakar, kemudian dari Pihak Pemerintah, kami juga sudah mengadakan RDP dengan Pihak Kejaksaan, Polri dalam hal ini Bareskrim, kami juga sudah mengadakan RDPU dengan seluruh Telepon Operator yang ada di Indonesia, maupun ATSI, dan juga 4 (empat) Asosiasi yang menaungi seluruh Content Provider yang ada di Indonesia. Dari serangkaian hearing tersebut, kami sudah mendapatkan data-data. Data ini sifatnya data baru maupun sifatnya data yang mengkonfirmasi temuan-temuan yang sudah kami dapatkan, dan apa yang sudah kami dapatkan itu sudah jelas diketahui oleh masyarakat melalui pemberitaan di media massa, baik yang disampaikan langsung oleh media massa maupun narasumbe, yaitu para Anggota Panja Pencurian Pulsa.

Bapak dan Ibu sekalian,

Dalam rangka menindaklanjuti hasil Rapat Intern Panja Pencurian Pulsa Komisi I DPR RI pada tanggal 11 Januari 2012, maka pada hari ini Komisi I DPR RI mengadakan RDPU dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim, dengan Para Direktur Utama para Perusahaan Content Provider, yaitu dari PT. Extent Media Indonesia, PT. Kreatif Bersama, PT. Telkomsel, PT. Era Cahaya Brilian, PT. Nextnation Prisma, PT. XL Axiata, PT. Lingua Asiatic, PT. Infokom Elektrindo, PT. Colibri Network, dan PT. Cequal Indonesia. Sesuai dengan undangan kami dan harapan kami bahwa yang kami harapkan hadir dalam RDPU ini adalah Direktur Utama, mohon dikonfirmasi apakah yang tadi kami sebut tadi, adakah yang bukan Direktur Utama?

DIREKTUR LEGAL-RELATION PT. KREATIF BERSAMA (T. AMERSHAH):

Saya Direktur Legal Pak. Direktur Utamanya sedang dalam perjalanan, soalnya beliau baru hamil, melahirkan Pak. Sedang dalam perjalanan.

KETUA RAPAT:

Sedang dalam perjalanan. Ini Direktur Utamanya, silahkan, yang melahirkan siapa, oh selamat. Baik terima kasih. Saya lanjutkan Bapak dan Ibu sekalian, RDPU pada hari ini dilaksanakan dalam rangka mendengarkan klarifikasi dan penjelasan dari perusahaan dari Content Provider yang dinilai bermasalah terkait dengan dugaan praktek pencurian pulsa. Dalam hal ini Panja Komisi I DPR RI juga sekali lagi menghadirkan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Bareskrim dan Perwakilan dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia mengenai proses penanganan praktek pencurian pulsa yang terjadi. Selanjutnya kami persilahkan kepada para

(3)

3 narasumber untuk memberikan penjelasan satu persatu. Kami berikan kesempatan pertama kali kepada Direktur Utama PT. Extent Media Indonesia.

DIREKTUR UTAMA PT. EXTENT MEDIA INDONESIA (YUSUF HASNOPUTRO): Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Bapak Wakil Pimpinan, para Anggota DPR RI Panja yang saya hormati, dan hadirin sekalian. Nama saya Yusuf Hasnoputro, saya selaku Direktur Utama PT. Extent Media Indonesia. Pertama-tama, ijinkanlah saya untuk bercerita sedikit mengenai latar belakang saya dan perusahaan saya. Saya bergelut di industri mobile content atau industri kreatif ini sudah hampir 10 tahun lebih, hampir 11 tahun Pak, dari Tahun 2001. Kami, saya dengan partner saya membuat suatu perusahaan yang bernama PT. Coach Jawa, dimana sampai hari ini masih ada dan pada saat itu kami melakukan content-content seperti Alqur’an seluler yang bekerjasama dengan para Dai pada waktu itu, seperti Aa Gym, Arifin Ilham, dan sebagainya, kemudian kami juga membuat content-content, seperti SMS Selebriti dan itu cikal bakal Twitter Pak. Jadi status update para selebriti yang didapat, dikonsumsi oleh masyarakat melalui handphone. Pada Tahun 2004 kami mendirikan..

KETUA RAPAT:

Interupsi Pak Yusuf, mungkin waktu di sini ada 10 narasumber plus Bareskrim dan BRTI, langsung saja Bapak memberikan klarifikasi dan penjelasan dari data yang kami dapatkan di sini, dari BRTI, layanan milik PT. Extent Media Indonesia dengan short code 9393 bekerjasama dengan Telkomsel, layanan ini dikeluhkan oleh 81 pengguna dan belum terdaftar di BRTI, itu saja klarifikasinya.

DIREKTUR UTAMA PT. EXTENT MEDIA INDONESIA: Baik Pak.

Terima kasih Pak.

Terus terang 81 keluhan yang masuk ke BRTI sampai hari ini kami tidak dapat datanya Pak, kami tidak tahu apa yang dikeluhkan, sehingga kami tidak dapat merespon atau menindaklanjuti keluhan-keluhan tersebut Pak. Kedua, kami pada saat berdiri Tahun 2004, itu sebagai media agency, sehingga kami tidak beroperasi sebagai Content Provider. Pada Tahun 2010, kami bekerjasama dengan Telkomsel, itu sebagai media partner awalnya. Jadi kami menjual, sebagai partner Telkomsel menjual slot mobile advertising-nya Telkomsel untuk ke partner atau ke brand. Nah, karena berkembangnya bisnisnya, pada akhir 2010, awal Januari 2011, kami membuat suatu PKS, kerja sama dengan content manajemennya Telkomsel, sehingga kami akhirnya menjadi Content Provider juga Pak. Pada saat ini, setahu kami, kami sudah terdaftar di BRTI, karena kami mendaftar melalui website Pak, tanggal 19 Oktober, itu kami terdaftar di BRTI Pak.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Yusuf. Di sini...

F-PG (AHMED ZAKI ISKANDAR ZULKARNAIN, B.Bus.): Tahun berapa itu?

KETUA RAPAT: Pak, Pak Zaki..

DIREKTUR UTAMA PT. EXTENT MEDIA INDONESIA: Oh, 19 Oktober 2011 Pak.

F-PG (AHMED ZAKI ISKANDAR ZULKARNAIN, B.Bus.): 2011?

(4)

4 DIREKTUR UTAMA PT. EXTENT MEDIA INDONESIA:

Ya Pak.

KETUA RAPAT:

Baik, karena di sini ada BRTI, ada berapa orang dari BRTI Komisioner di sini? Ada 4 orang ya Pak? Silahkan Pak Heru, ditanggapi apa yang disampaikan Pak Yusuf tadi, apakah benar bahwa mereka belum mendapatkan detail dan mereka sudah menjadi Anggota BRTI?

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO (Ir. HERU SUTADI, M.Si.):

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami dari BRTI hadir seluruh yang komponen masyarakat 6 (enam) orang dan dari Pemerintah saya selaku Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Infomatika Kominfo. Terkait dengan yang disampaikan tadi, Extent Media berdasarkan catatan kami, CP tidak terdaftar, kemudian aduan pelanggan masalah reg dan sulitnya unreg. Kalau didaftarkan 19 Oktober, sedangkan surat edaran kami adalah tanggal 14, itu berarti sudah melewati dan kami saat itu adalah tidak menerima pedaftaran sesuai dengan yang arahan Panja.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Thank you, very clear.

Lanjut kita sekarang ke PT. Kreatif Bersama dengan layanan kuis dan game, ada 50 pengguna yang mengeluhkan layanan ini.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA (NIDA NURAIDA): Selamat pagi.

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya Nida Nuraida, Direktur PT. Kreatif bersama, saya akan menjelaskan tentang layanan yang kami punya. Sampai sekarang juga, yang sudah dijelaskan dari Extent, kami juga belum tahu apa yang dikomplain saat ini oleh customer, yang sudah dikomplain Pak. Jadi kami sudah diundang dua kali oleh BRTI dan dipertemukan kedua kalinya dan dijelaskan sudah menjelaskan kesalahan dalam mengisi kolom yang diminta oleh operator. Kami mengisi kolom tersebut dengan welcome message Pak, seharusnya diisi dengan kalimat..

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.): Bu, saya minta fokus Bu ketika menjawab Bu. DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA: Ya, maaf.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Anggota Dewan ada yang membuka PDA atau membuka apa di dalam sidang, Ibu lihat efeknya kan? Ditayangkan di TV seperti apa? Kita semua fokus kok Bu.

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA: Ya, ya.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Tolong untuk fokus atau anda dianggap contempt of parliament. DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

(5)

5 F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Kalau anda tidak fokus, anda dianggap contempt of parliament dan itu pidana. DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Oh ya, maaf.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.): Maaf ya?

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA: Ya. Maaf Pak.

KETUA RAPAT:

Baik, menurut Ibu Nida, Ibu tidak tahu kesalahan atau keluhan dari konsumen tersebut. DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Iya, benar Pak.

Karena kami selama ini sudah mengikuti semua regulasi yang sudah ada dan kami sudah mengikuti semuanya dan sampai sekarang kita gak tahu apa yang kesalahan yang kita punya, komplain apa yang kita yang didapatkan dari customer ke kita, seperti itu Pak.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO): Sebentar Pak.

Pimpinan.

Selaku Direktur Utama, Ibu Nida yakin tahu persis apa yang terjadi dengan perusahaan Ibu atau hanya Ibu hanya menerima saja apa yang dilakukan oleh keluarga terdekat dari Ibu?

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Keluarga terdekat? Saya gak ada keluarga terdekat. Memang PT. Kreatif Bersama adalah saya salah satu pemegang saham dan Direktur PT. Kreatif Bersama. Memang dalam beberapa waktu kurun beberapa waktu ini, saya memang tidak begitu aktif, karena saya melahirkan dan punya anak kecil, tetapi memang saya tetap berjalan mengikuti sesuai apa yang staf saya kerjakan, begitu Pak.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Artinya, penjelasan Ibu di sini, itu adalah yang kami terima semuanya dan kalau Ibu mengatakan tidak tahu, itu lebih baik dibandingkan dengan Ibu membuat keterangan yang tidak betul, dan selama Ibu tidak aktif, karena mungkin kami maklum, karena adanya urusan pribadi, siapa yang menjalankan urusan padahal dalam waktu 9 bulan terakhir ini adalah permasalahan paling krusial?

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Ya, ya. Salah satunya adalah Bapak Amer yang mewakili saya, untuk mungkin bisa menjelaskan dengan lebih detailnya mungkin Pak, bisa dimohonkan Pak.

F-PD (MAX SOPACUA, S.E., M.Sc.): Pak Ketua, Pak Ketua, interupsi sebentar.

Saya pikir begini, ada 10 Content Provider yang narasumber yang kita undang, saya ingin sepuluh-sepuluhnya memberikan penjelasan mengenai persoalan yang kasus yang terjadi, setelah itu kita melakukan pendalaman. Nanti kalau satu demi satu, saya takut pada yang terakhir lagi sudah tidak in deep lagi, gitu loh Pak.

(6)

6 KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Max. Usulan diterima.

Kepada para Content Provider, di sini kami berikan semacam warning, don‟t give us silly answer, karena pada dasarnya kami sudah punya data, kesalahan-kesalahan yang anda perbuat pun kami sudah tahu, jenis dan jumlahnya, termasuk korbannya. Jadi di sini adalah klarifikasi, kita mencari pembenaran dan kita mencari permasalahannya. Jadi kalau anda berpura-pura tidak tahu, ini adalah suatu kelucuan dan akan membuat posisi Bapak Ibu sekalian semakin terpojok. Jadi jelas-jelas saja. Jadi perhatikan ekspresi kami. Jadi ketika jawaban anda itu tidak sesuai dengan temuan kami, maka itu adalah sesuatu yang kami anggap suatu yang lucu. Jadi kita terbuka saja di sini, karena kita di sini, sekali lagi, kita klarifikasi, benar atau tidak? Karena BRTI juga bisa salah. Justru di sini kita mencari klarifikasinya. Apakah benar data yang dimasukan oleh BRTI ada 49, 85, sekian, dan seterusnya itu, anda mengakui terjadi kesalahan tersebut, itu saja.

Lanjut ke 1212, layanan ini milik PT. Telkomsel (Telkom) dan untuk layanan RBT, baik NSP 1212 maupun Langit Musik Telkomsel. Layanan ini diduga belum memiliki ijin dari BRTI dan dikeluhkan oleh 49 pengguna.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. TELKOMSEL (SARWOTO ATMOSUTARNO): Terima kasih.

Untuk layanan 1212 Langit Musik maupun RBT, kita menganggap bahwa Telkomsel ini sudah diberikan suatu lisensi yang baik sebagai penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa, dalam konteks ini. Nah, oleh karena itu, kami tidak merasa perlu untuk meminta ijin lagi kepada BRTI dalam hal ini, karena layanan RBT khususnya, itu kita bekerjasama dengan berbagai mitra yang bergerak di bidang musik dan inilah yang kerja sama ini berlangsung sampai dengan sekarang.

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak.

BRTI mumpung permasalahannya masih dekat dengan apa yang disampaikan oleh Telkomsel tadi, silahkan ditanggapi.

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO:

Baik, terima kasih.

Keluhan di 1212 yang kami terima adalah adanya masalah proses reg dan sulitnya unreg yang menimbulkan kerugian pada pengguna, baik yang dilakukan oleh CP maupun layanan RBT yang dari 1212 ini. Itu saja Pak.

KETUA RAPAT:

Menurut peraturan yang ada, apakah benar atau dibenarkan, bahwa mereka tidak perlu meminta atau memiliki ijin lagi dari BRTI?

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO:

Ini makanya kami tidak mencantumkan itu, karena masih, karena ini sudah mendapatkan lisensi penyelenggaraan, kemudian 1212 itu bagian dari Telkomsel, maka kami tidak mencantumkan di sini dan perlu pendalaman aturan ini. Yang mendaftar itu adalah Content Provider, yang tentunya di luar jasa penyelenggara jaringan, sehingga dalam catatan regulasi yang dilanggar, karena ada beberapa, cukup banyak aduan adalah proses reg dan sulitnya unreg, sehingga menimbulkan kerugian.

(7)

7 KETUA RAPAT:

Sekali lagi Pak, dari aspek legalitas, sah atau tidak operasi dari CP ini?

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO:

Sah.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih.

Lanjut, 9399, layanan ini milik PT. Era Cahaya Brilian, Direksinya sama dengan PT. Extent Media Indonesia yang belum terdaftar di BRTI, dikeluhkan oleh 32 pengguna.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN (IWAN TANIRA): Terima kasih.

Selamat Pagi.

Perkenalkan, nama saya Iwan, selaku Dirut PT. Era Cahaya Brilian. Kami sangat menjaga quality of service dari setiap layanan yang kami luncurkan. Terus terang, untuk komplain yang tadi, yang jumlahnya sekitar 32 itu, kami tidak memiliki akses ke data tersebut, sehingga kami tidak dapat menindaklanjuti apa yang mereka keluhkan. Begitu Pak.

KETUA RAPAT:

Mengenai ijin dari BRTI?

DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN: Kami di PT. Era Cahaya Brilian sudah terdaftar di BRTI. KETUA RAPAT:

Tanggal berapa?

DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN:

Tahun 2010 pada saat PT. tesebut didirikan dan pada saat kita mendapatkan kerja sama untuk sebagai CP di Telko.

KETUA RAPAT: Benar itu Pak Dirjen?

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO:

Betul Pak. KETUA RAPAT: Terima kasih.

Tapi perusahaan anda ini termasuk yang paling sering disebut di media massa, yang paling banyak merugikan masyarakat, tapi anda sendiri sepertinya tidak as if nothing happened, gitu.

DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN:

Maaf Pak, diberitakan di media massa PT. Era Cahaya ini Pak. KETUA RAPAT:

Layanan 9399.

32 pengguna itu hanya sebagian kecil saja loh dari masyarakat yang mempunyai keberanian buat mengadu. Anda tahu, bisnis VAS ini berdasarkan data dari ATSI, kurang lebih 7-8 persen dari total bisnis, betul Pak Sarwoto ya? Jadi kurang lebih, angkanya 10 Triliun rupiah

(8)

8 per tahun, kerugian yang sudah diterima atau dirasakan oleh masyarakat itu hampir 1 Triliun rupiah. Anda tidak merasa gitu bahwa perusahaan anda salah satu adalah perusahaan yang dikeluhkan oleh masyarakat tersebut?

DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN:

Memang keluhan yang masuk itu setiap layanan itu selalu ada dan setiap yang masuk kepada kami, ke call center kami, kami selalu ..

KETUA RAPAT:

Berarti anda mengakui ada keluhan itu yang masuk ke anda? DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN:

Bukan yang 32 itu Pak. KETUA RAPAT:

Berarti ada, di luar 32 ini, yang langsung masuk ke anda. DIREKTUR UTAMA PT. ERA CAHAYA BRILIAN: Itu ada Pak.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Iwan.

Lanjut, 9899, layanan ini milik Nextnation Prisma, yang menyelenggarakan layanan poin hadiah dan SMS pemilihan Pildacil ANTV. Ada 29 pengguna mengadu terkait layanan ini.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. NEXTNATION PRISMA (RAFLI RIDWAN): Assalamu 'alaikum Pak.

Selamat pagi Pimpinan, Bapak-Bapak.

Mengenai keluhan sebanyak 29 pengguna itu Pak, maaf sekali, kita belum mendapat info maupun data sebelum ini. Jadi agak susah untuk kita respon Pak. Nah, kalau ada, misalnya ada data ke kita Pak, bisa saja kita cek di lock report-nya kita ataupun langsung kita cek sama operator untuk memastikan bahwa 29 orang ini adalah pelanggan kita untuk layanan yang mana dan bisa kita ambil step-step yang seterusnya Pak. Tapi sampai saat ini kita belum ada infonya Pak. Jadi kita kurang tahu Pak sebenarnya keluhannya dimana? Begitu Pak.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih.

1818, milik PT. XL Axiata yang melayani RBT. Layanan ini dikeluhkan oleh 24 pengguna, ijin juga belum ada di BRTI.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. XL AXIATA (HASNUL SUHAIMI): Terima kasih Pak Ketua.

Mengenai 1818, saya jawab dulu yang pertama mengenai ijin, kami merasa belum dapat, bahwa ijin 1818 itu sudah melekat dengan perijinan yang kami miliki selaku penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa, dan kalau gak salah, tadi sudah dijelaskan oleh Pak Dirjen bahwa memang ada seperti itu untuk operator. Jadi itu Pak mengenai ijin. Mengenai keluhan yang kami terima adalah mengenai masalah registrasi dan unregistrasi. Registrasi memang kami sudah siapkan beberapa cara dan unregistrasi juga berapa jalur. Pertama misalnya menggunakan unreg langsung melalui 1818 sendiri, setelah itu ada UMB, ada juga voice response, dan yang terakhir seandainya masih gak berlaku, biasanya kami berikan bantuan melalui customer service, dan sebagian besar dari laporan itu sudah diselesaikan, dan kebanyakan memang ada beberapa hal teknis yang terjadi, misalnya kesalahan penulisan key word-nya, kadang-kadang unreg ditulis dengan unrek, dengan “k” di belakangnya, sistem kami

(9)

9 tidak bisa mengenali. Setelah itu beberapa sistem lagi, SMS yang tidak sampai dan nomor yang dikirim itu tidak ke 1818, jadi ke nomor yang lain, itu beberapa hal yang kami temui. Itu jawaban untuk awal diskusi Pak Ketua.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Hasnu.

Berikut, 9599, milik PT. Lingua Asiatic, yang membuat I-Ring 808 Indosat dan Lelang. Ada 19 pengguna yang mengeluhkan layanan ini.

Silahkan memberikan klarifikasi.

DIREKTUR UTAMA PT. LINGUA ASIATIC (THAM JEE YEUNG): Ya, terima kasih dan selamat pagi semuanya.

Mengenai layanan I-Ring Indosat, perusahaan kita ada kontrak dengan beberapa artis, dimana kita memproduksi dan menyediakan layanan lagu-lagu, seperti RBT di Indosat, diantara mereka adanya artis seperti Nikita Willy, Justin Bieber, yang cukup terkenal. Jadi kita dari perusahaan kita, kita sering coba memproduksikan content yang cukup kualitas kepada pelanggan kita. Jadi mengenai keluhan pelanggan, kita juga pingin tahu kenapa? Kalau bisa dapat datanya. Jadi kita bisa memperbaiki image-image artis kita juga. Mengenai layanan lelang, kita bekerjasama sama Indosat, dimana kita sering juga ada kasih hadiah kepada pemenang setiap minggunya, tapi dari pendapat saya, kemungkinan keluhannya adalah pelanggan yang tidak menang hadiah. Mungkin mereka yang merasa tidak satisfied gitu. Jadi ya sama juga, kalau kita bisa dapat datanya, kita bisa menghubungi pelanggan yang merasa dikeluh.

Ya, terima kasih. KETUA RAPAT: Pak Tam Jee Yeung..

DIREKTUR UTAMA PT. LINGUA ASIATIC: Ya.

KETUA RAPAT:

Anda dari mana aslinya?

DIREKTUR UTAMA PT. LINGUA ASIATIC: Dari Malaysia.

KETUA RAPAT: Orang Malaysia?

DIREKTUR UTAMA PT. LINGUA ASIATIC:

Ya, minta maaf, bahasa Indonesia saya tidak cukup lancar. KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Lanjut, 9388, milik PT. Infocom Elektrindo, yang menyediakan content musik, dikeluhkan oleh 18 pengguna.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. INFOCOM ELEKTRINDO (E. SENTOT PRABUTOMO): Terima kasih Bapak Pimpinan.

Ini kasusnya juga seperti teman-teman yang lain, kami detailnya datanya belum terima. Memang sudah pernah ada rapat dengan pihak BRTI untuk kita klarifikasi lebih jauh.

(10)

10 KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Lanjut, 9133, milik PT. Colibri Network. Dikeluhkan oleh 17 pengguna. Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. COLIBRI NETWORK (HB NAFIN): Yang terhormat Bapak Pimpinan, Wakil, dan Anggota semua di sini.

Kita melihat Bapak Pimpinan menyampaikan bahwa bisnis washtu sekitar 10 triliun. Sebenarnya kalau kita lihat bisnis wash itu adalah asimilasi terhadap bisnis lama yang masuk kepada bisnis mobile, karena bisnis mobile itu media, media baru yang berkembang paling cepat, ditambah menurut saya bisnis mobile itu lebih potensi dan lebih menyampai daripada TV sendiri yang cuma jangkauannya hanya 160 juta rumah. Jadi yang masuk kepada bisnis mobile lewat VAS itu adalah musik yang tadinya dijual di toko CD, game yang ditadinya dijual di toko biasa, dan lainnya sendiri, dan ini bisnis baru Ketua. Jadi perlu beberapa regulasi-regulasi yang dimengertikan oleh konsumen maupun produsen seperti kami, dan keluhan-keluhan yang diterimakan menurut saya itu memang lazim sifatnya sendiri, karena mungkin sosialisasi terhadap produk-produk ini masih baru, karena industri ini mungkin baru 9 atau 10 tahun berkembang di Indonesia dan saya pikir forum-forum seperti ini penting untuk sebenarnya kita membangunkan satu regulasi yang lebih baik, contohnya Ketua, kita punya layanan dimana bulan Februari sampai bulan Oktober, ada 370 ribu orang yang berhasil unreg dari layanan ini, kami punya datanya sendiri, nomor-nomornya sendiri sudah ada. Mungkin kalau 1 orang komplain, karena masuk pintunya nomor 6 tapi keluarnya nomor 7, yang seperti disampaikan oleh Saudara kami Pak Hasnul, sifatnya dengan cara yang tidak benar, itu re persepsi mereka bisa menjadikan salah satu komplain, contohnya sendiri Saudara Feri yang mungkin lebih dikenal dengan kasus Colibri, kami punya artikel yang diliput oleh salah satu media, oleh beliau maupun istri beliau menyampaikan: benar masuk, ikut acara ini karena ingin menang hadiah, tapi keluarnya ke nomor yang beda. Jadi pintu masuknya beda Ketua.

Jadi bagi kami adalah saya memang memahami komplain-komplain masyarakat, karena industri ini masih mudah dan perlu kita kembangkan sifatnya, karena artis-artis kami sekarang ini menghidup dari industri ini, sebagai contoh aja artis yang ditempat kami adalah Rhoma Irama, Iwan Fals, Hadad Alwi, Ustad Uje, dan lain-lainnya. Jadi itu saja bagi kami Ketua, jika ada pertanyaan lain kami jawab.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Sebentar, saya ingin menyampaikan bahwa terima kasih atas penjelasannya, tetapi mungkin penjelasan itu lebih baik nanti akan kita sampaikan untuk memperbaiki regulasi dan itu adalah tugas dari kita di DPR untuk memberikan konsultasi atau ketika Rapat Dengar Pendapat dengan BRTI. Jadi tidak kemudian mengasumsikan sendiri. Jadi kalau tidak ada regulasi, tidak kemudian berarti oh kami boleh begini. Itu adalah tugas dari BRTI untuk kemudian nantinya kalau ada peraturan yang masih lubang. Ada satu yang ingin saya konfirmasikan sekali lagi mumpung ada mitra dari Content Provider anda, Colibri, yaitu dengan Telkomsel, anda tadi mengatakan punya meta data, berarti anda memiliki akses langsung ke server-nya Telkomsel, benar?

DIREKTUR UTAMA PT. COLIBRI NETWORK:

Setiap nomer yang meregistrasi, itu lewat SMS center, lewat SMS gateway Telkomsel, lewat http, apa itu jaringan internet, diberikan kepada kami nomor itu untuk kami memberikan contentnya. Itu adalah salah satu proses dimana usaha ini jalan Wakil Ketua. Jadi bagi kami adalah dokumen-dokumennya sendiri secara teknis pun kami bisa inikan, bahwa akses itu adalah hanya terhadap layanan kami saja, itu saja.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Baik, jadi saya hanya ingin sedikit konfirmasi saja untuk tidak mengambil waktu, berarti Content Provider seperti Colibri, itu kemudian memiliki tidak hanya melakukan feeding data kepada sebuah operato, tetapi kemudian bisa me-retrieve data juga dari operator, sehingga anda bisa tahu, mana endnya, mana out-nya, benar begitu?

(11)

11 DIREKTUR UTAMA PT. COLIBRI NETWORK:

Tidak Pak Wakil. Jadi kalau orang tidak meregister terhadap layanan itu, kita tidak bisa retrieve. Jadi kalau orang masuk kepada pintu kamar kami, baru kami bisa memberikan content terhadap itu.

F-PG (AHMED ZAKI ISKANDAR ZULKARNAIN, B.Bus.): Interupsi Pimpinan.

Ini setelah RDP yang kita gelar beberapa waktu yang lalu, kebanyakan dari mereka ini lalai dalam rangka Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yang namanya konsumen itu berhak mendapatkan informasi mas. Jadi bukan cuma sekedar anda mau ini, ketik reg sekian, anda mau unreg, biayanya 2000 rupiah per ini yang lalai yang mereka lakukan. Ya udah, nanti aja kita bahas, perdalam.

Terima kasih.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO): Satu lagi Pimpinan, terakhir.

Saya ingin konfirmasi ke mitra langsung, yaitu Telkomsel, benar yang dikatakan Pak Sarwoto? Jadi setiap Content Provider yang bekerjasama dengan Telkomsel, kemudian bisa mendapatkan akses yang sama, seperti yang Colibri lakukan.

DIREKTUR UTAMA PT. TELKOMSEL:

Ya, saya rasa untuk mengembangkan bisnis ini memang harus ada suatu data yang harus dieksplor bersama Pak. Jadi bahwa ada suatu konfigurasi dimana data pelanggan yang reg itu akan transparan kepada mitra kami, kemudian tentu akan ada suatu analisis, kira-kira ini apakah bisa dibuat suatu promotion kreasi seperti apa yang kemudian dikerjasamakan lagi.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO): Terakhir Pimpinan, mohon maaf Pak.

Hanya konfirmasi ini. Jadi Telkomsel selaku operator, juga operator-operator yang lain, mengerti betul sebenarnya apa yang dilakukan oleh Content Provider dengan penggunanya tidak? Artinya komunikasi mereka, reg dan unreg itu kalau ada dikatakan didapatkan akses, Telkomsel sebagai house-nya, katakanlah sebagai server-nya atau sebagai yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat, karena masyarakat tahunya Telkomsel. Ini kemudian pihak opreator dalam hal ini, tahu tidak sebenarnya code and code kelakuan dari para Content Provider-nya?

DIREKTUR UTAMA PT. TELKOMSEL:

Ya, saya rasa setiap kali ada analitik di situ akan kelihatan. F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Jadi tahu ya Pak Sarwoto. KETUA RAPAT:

Baik, yang terakhir, 2680, layanan religi dan horoskop dari PT. Cequal Indonesia bekerjasama dengan PT. Telkomsel, dikeluhkan oleh 16 pengguna.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. CEQUAL INDONESIA (ERROZYAN AUGUST): Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat siang, salam sejahtera buat kita semua.

Sebelumnya terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan Panja DPR RI, rekan-rekan dari Content Provider, BRTI, maupun dari pihak Kepolisian.

Dari laporan yang saya baca dari media massa dan dibenarkan tadi, yang dibacakan kembali oleh Bapak Pimpinan bahwa 2680 dikeluhkan oleh 16 pengguna mengenai layanan religi dan horoskop. Jadi perlu kami jelaskan kembali di sini Pak, bahwa PT. Cequal Indonesia hanya

(12)

12 bekerjasama dengan Telkomsel mempunyai banyak layanan, akan tetapi layanan registrasi itu hanya tiga layanan Pak, yaitu layanan lelang, layanan asuransi, dan layanan jawab dapat berhadiah, sedangkan layanan-layanan di luar itu merupakan layanan-layanan yang bersifat request on demand atau berdasarkan permintaan pelanggan tanpa melakukan registrasi Pak. Jadi data-data layananpun melalui request on demand atau disebut PUL, itu masuk ke kita pun bersifat enkripsi, artinya kamipun tidak mempunyai nomor dari pelanggan itu berbeda dengan Content Provider lain mungkin ya. Jadi apapun yang di-request, selain tiga layanan registrasi, kami tidak bisa melakukan yang namanya pengiriman melalui SMS dan perlu Bapak-Bapak ketahui bahwa di layanan kami tidak ada layanan religi dan layanan horoskop Pak. Itu pun setelah kami lihat dari beberapa layanan PUL kita. Jadi ini yang kami sesalkan dari, mohon maaf, dari pemberitaan media, yang di media saya baca sendiri, bahwa BRTI mengeluarkan daftar Content Provider yang harus diwaspadai, karena bermasalah. Padahal sebelumnya saya sudah dipanggil oleh BRTI untuk melakukan klarifikasi Pak, saya kaget, beberapa hari kemudian masih muncul nama PT. Cequal Indonesia sebagai salah satu Content Provider yang bermasalah Pak dan saya tidak tahu dalam apa, pidananya ini apa hukumnya gitu kan, karena berbeda, laporannya itu tidak ada, Bapak boleh cek dengan teman-temen Telkomsel, karena kita hanya bekerjasama saat ini dengan Telkomsel untuk menjual layanan-layanan kami Pak. Jadi nanti kami juga berharap ada bentuk apa lagi ya istilahnya, tindak lanjut dari rekan-rekan BRTI atau dari Pimpinan dari Perwakilan Rakyat, bahwa harus kita akui, banyak, ada beberapa dua atau tiga perusahaan Content Provider yang harus kita akui nakal, mungkin karena bisnis baru, sosialisasi yang mungkin masih tidak terlalu jelas atau tadi dari, mohon maaf Pak, dengan Bapak sendiri bilang ada layanan di infokan memang tidak ada di situ bagaimana how to unreg atau bagaimana customer service-nya yang bisa dihubungi, tapi kami dari sini terus terang sangat ketat diawasi oleh Telkomsel, kita satu hari mengirimkan informasi bagaimana cara unreg dan nomor customer, itu perhari Pak, perhari kita kirimkan. Silahkan Bapak nanti di cek ke Telkomsel Pak.

Jadi kembali lagi, untuk layanan yang dikeluhkan, datanya dari mana dan kami jawab kami tidak punya layanan horoskop dan religi, hanya tiga layanan registrasi: lelang, asuransi, dan jawab dapat hadiah.

Terima kasih.

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO): Wa „alaikum salam.

Soal nanti klarifikasi kenapa muncul nanti akan dikonfirmasi Ketua ke BRTI. Satu yang ingin saya konfirmasi, karena kebetulan penjelasannya sedikit berbeda. Jadi mungkin PT. Cequal ini tidak memiliki akses yang sama dengan Colibri ya, tadi karena Colibri bisa mendapatkan meta data, bisa mengecek, anda tidak, perusahaan anda tidak mendapatkan fasilitas yang sama dari Telkomsel, beda gak yang dilakukan oleh Colibri?

DIREKTUR UTAMA PT. CEQUAL INDONESIA: Berbeda Pak Wakil Ketua.

Jadi setiap request ditempat kita yang sifatnya PUL, itu yang dikirimkan adalah enkripsi Pak, bukan nomor MSIDN atau nomor 081 sekian, sekian.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Jadi anda sama sekali tidak tahu nomor-nomor pengguna, sehingga kalau ada pengguna yang protes, anda gak bisa tahu oh ini in out-nya berapa gitu, tidak tahu?

DIREKTUR UTAMA PT. CEQUAL INDONESIA:

Di luar yang registrasi tidak tahu Pak. Jadi kami tidak punya data. Jadi semua yang request on demand, kita tidak punya data Pak.

(13)

13 F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih kepada para narasumber.

Kesempatan berikutnya kami beri kesempatan kepada Anggota Panja untuk melakukan pendalaman terkait dengan apa yang sudah dijelaskan oleh para Content Provider dan BRTI tadi. Pak Fayakhun?

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom): Ijin Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sebentar. Saya data dulu untuk tiga pertanyaan. F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom): Interupsi Pimpinan, interupsi.

Saya ingin mengusulkan mekanismenya Pimpinan.

Ini di sini ada operator, dua operator dan ada delapan Content Provider. Saya mengusulkan, supaya kita lebih fokus, lebih pendalamannya lebih jelas dan lebih obyektif, itu dibelah menjadi 4 Content Provider yang mana-mananya silahkan, kemudian empat Content Provider lagi, sementara 4 yang pertama, 4 yang kedua menunggu, kemudian 4 yang kedua, baru terakhir kita dengan operator untuk memgklarifikasi masukan-masukan yang diberikan oleh para Content Provider, ini mekanisme yang saya minta Pimpinan.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Ada tanggapan dari Anggota lain? Usul yang sangat menarik. Pak Heri, Pak Enggar? Baik, ada usulan yang sangat menarik, dalam rangka pendalaman, kita pisahkan antara operator dengan Content Provider. Dengan demikian, Content Provider yang tersisa hanya delapan, delapan ini akan kita bagi dua, 4-4, jadi kita akan melakukan klarifikasi dari 4 Content Provider, sementara 4 yang lainnya dipersilahkan menunggu di holding room, kemudian dari Bareskrim dan BRTI tetap berada di tempat ini. Baik, karena usul ini tidak ada yang menyanggah, maka saya anggap usul ini disetujui, dengan demikian, yang kami minta untuk tetap bertahan di tempat ini adalah Extent Media, Kreatif Bersama, kemudia Era Cahaya Brilian, Nexnation. Selebihnya kami persilahkan untuk meninggalkan tempat dan menunggu di ruangan holding yang ada di samping ruangan ini.

Terima kasih.

Rapat kita skors satu menit

(RAPAT DISKOR 1 MENIT) Baik, skors saya cabut, Rapat kita mulai kembali.

(KETUK PALU 3 X)

Para Anggota Panja yang terhormat, saat ini yang ada di hadapan kita adalah Direktur Utama dari empat Content Provider, yaitu Extent Media Indonesia, PT. Kreatif Bersama, PT. Era Cahaya Brilian, dan PT. Nextnation Prisma. Di sini sudah terdaftar tiga penanya dari Anggota untuk melakukan pendalaman terkait dengan apa yang sudah disampaikan oleh para narasumber. Yang pertama Pak Fayakhun, yang kedua Ibu Nuning, ketiga Pak Enggartiasto Lukito, dan yang keempat Pak Max Sopacua. Kemudian kelima, Pak Zaki Iskandar. Sebelum sesi tanya jawab kita mulai, saya ingin menekankan terlebih dahulu, bahwa rapat ini kita akan sudahi pada pukul 12.30, apabila dinyatakan kurang, maka kita bisa perpanjang, sepakat?

(14)

14 (KETUK PALU 1 X)

Silahkan Pak Fayakhun.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Pimpinan, saya ingin bertukar kesempatan dengan Pak Enggartiasto, karena beliau atas nama Komisi I pada saat yang sama, sekarang juga Anggota Panja Tanah di Kementerian Pertahanan, karena ingin pindah tempat, jadi saya berikan kesempatan lebih dulu.

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT: Atur aja, silahkan.

F-PG (Drs. ENGGARTIASTO LUKITA): Terima kasih Ketua.

Saya dari sana langsung ke sini. Ya, Demokrat tentu harus taat.

Jadi Bapak-Bapak sekalian, yang, Pak, sebelum, mau yang umum saja dulu dan terima kasih kepada Direktur Tindak Pidana Ekonomi dari Mabes Polri.

Pada waktu yang lalu, kita mendapat pernyataan dari Kabareskrim, bahwa seluruh masalah ini ditarik kepada Mabes Polri, tetapi ada informasi yang kami terima, Polda masih ikut turut campur di sini, Polda Metro Jaya. Bagaimana koordinasi Mabes Polri dengan Polda dan apakah dibenarkan Polda melakukan intervensi untuk itu? Dan apakah dibenarkan seorang Wakapolda datang kepada yang “diberitanya” adalah mendatangi dan berhubungan deng an mereka yang diduga bersalah atau yang dalam proses itu? Kalau berita itu mohon dikonfirmasi saja inten Polda atas kasus-kasus yang seperti itu terjadi. Yang kedua adalah tentu kami nanti akan melalui Bapak Direktur Tindak Pidana Ekonomi untuk kita bersama nanti menetapkan kapan gelar perkara ini akan dilakukan. Nah, makanya kita berterima kasih, dengan demikian pada waktu kita klarifikasi ini, ini semua akan direkam dan ini akan semua menjadi bahan untuk pemprosesan lebih lanjut atas tindak pidana yang terjadi.

Pak, untuk Extent Media, apakah benar anda mensomasi BRTI atas pengumuman ini? Pengumuman sepuluh itu? Dan sikap BRTI, apakah BRTI terganggu dan goyah, karena takut disomasi untuk ini dan bagaimana keberpihakan dari Mabes Polri atas pengumuman yang disomasi, katanya dismoasi oleh Extent Media untuk itu. Sebab kami memang DPR menuntut BRTI dan nanti pada saatnya kita akan membicarakan lebih jauh mengenai keputusan Rapat kita antara BRTI dengan Panja ini. Kalau tadi disampaikan oleh Extent Media, bahwa tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, persoalan yang terjadi. Bonus 9393, tekan *9393*33# sekarang, jarak 5 km dari posisi kami sekarang, ada 15 cewek kesepian, 5 cowok jomblo butuh teman, langsung colek dan ajak kenalan, CS 021-2524819, punya anda bukan? Ini ada, rekamannya ada, untuk ini sekaligus maka kita hadirkan dari Mabes Polri untuk mengusut ini. Setelah cek dan ditekan 393 itu tidak mendapatkan informasi siapa saja 15 cewek kesepian itu, yang ada malah mendapatkan SMS content yang tidak diinginkan dan pulsanya disedot untuk SMS content yang tidak diinginkan itu. Inilah pemalsuannya, inilah penipuannya, kalau sebab inilah yang masuk kepada kita. Tidak jelas, yang penting sedot pulsa barang ini.

Nah, Pak Ketua, dari pengaduan yang kita terima melalui email yang telah Pimpinan tetapkan, ini kita nanti Pimpinan, melalui Pimpinan kami ingin mengusulkan untuk secara resmi menyerahkan kepada Mabes Polri untuk segera ditindaklanjuti ini dan diusut siapa yang mengeluarkan ini dan apa yang terjadi, sudah ada, tetapi Pak kami juga ingin, sekaligus kita, atas nama Panja meminta kepada Mabes Polri untuk proteksi mereka, untuk tidak lagi ada kejadian mengenai Feri-Feri baru, untuk kemudian mereka dipersoalkan, karena mereka sudah mempunyai keberanian 27 orang untuk ini. Jadi kalau perlu kita ke Lembaga Perlindungan Saksi itu untuk kita nyatakan kita minta untuk dilindungi mereka dan ini, persoalan ini secara keseluruhan kita tahu bahwa ini adalah sesuatu yang meresahkan dan terjadi penipuan yang besar yang menyangkut kepada rakyat kecil, bisnis yang begitu besar yang anda dapatkan itu adalah menipu. Ini yang kita mau sampaikan dan kalau tadi disampaikan bahwa ya, masuknya kemana, keluarnya kemana, unreg, sosialisasi memang dibuat sedemikan rupa oleh anda untuk

(15)

15 tidak tersosialisasi dengan baik, dengan demikian, maka dia terus berlangsung dan terus dia harus membayar untuk itu.

Kemudian yang 9399, yang apakah ada hubungan khusus antara Extent Media dengan Era Cahaya Brilian, baik dari sisi manajemen ataupun dari sisi kepemilikan, ini yang sedangkan pengaduan-pengaduan atau hal-hal yang kami percaya bahwa BRTI telah me, itu hanya sample yang disampaikan berdasarkan aduan yang masyarakat, shorcut yang tadi disebutkan oleh Pimpinan, itu adalah aduan yang sempat masuk dan itu adalah sample. Menurut saya, saya berasumsi bahwa di satu sisi memberikan apresiasi atas korektif action yang dilakukan oleh BRTI, tetapi kami mohon BRTI untuk konsisten dan tidak tergangg u dengan somasi yang dilakukan. Data yang telah masuk ini, BRTI seyogyanya telah langsung menyerahkan kepada Mabes Polri, sehingga dengan demikian Mabes Polri sudah langsung mendapatkan data dan tidak lagi meraba-raba di hutan belantara seperti itu. Kami minta konfirmasi BRTI telah menyampaikan data yang diumumkan atau tidak atas layanan yang dikeluhkan dan sekaligus nanti dikonfirmasi, apakah memang tidak ada peringatan sama sekali atau tidak?

Pak Ketua, yang terakhir adalah, mereka yang tidak terdaftar, sebenarnya nanti kita akan cross check, tindakan apa dari BRTI yang kepada perusahaan yang tidak melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang dilakukan oleh Pemerintah, ada pasal pelanggaran untuk itu, apakah boleh kita sebagai warga negara, ada aturan yang dilakukan, kemudian kami langgar, ya sudah, tetap berjalan saja, apakah negara ini bukan negara hukum? Apakah ini hukum rimba yang akan terjadi kalau memang kita biarkan saja, dan aturan itu ada, lepas dari bagaimana peraturan itu lengkap atau tidak lengkap tetapi itu ada, dan secara sadar dilanggar, yang tentu ada dua pihak yang akan kita persoalkan adalah Content Provider itu sendiri dan Telko yang menerima dan yang bekerjasama dengan itu, bahwa mereka melanggar ketentuan yang berlaku di Republik ini. Dan tentu kita bahagian daripada itu, kami meminta Mabes Polri untuk juga melihat dari pasal mana untuk melakukan penuntutan itu, kalau kita tidak membenahi dan kita tidak meluruskan berbagai peraturan ini, siapa lagi yang akan melakukan itu.

Terima kasih Ketua, kami mohon ijin untuk sementara ini, tapi saya sudah titip Pak Fayakhun yang juga mengawasi untuk langsung itu dan jawaban mohon bisa sampaikan karena bisa diteruskan.

Terima kasih Ketua. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Enggar. Tapi balik lagi ke sini kan ya? Terima kasih.

Silahkan Pak Fayakhun.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Pimpinan, supaya pendalaman ini berlangsung dengan baik, mohon agar bisa dijawab dulu apa yang disampaikan oleh Pak Enggar, sehingga teman-teman nanti itu juga menyesuaikan dengan alur yang sedang berkembang.

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT:

Baik, bagaimana disepakati? Ya.

(KETUK PALU 1 X)

Silahkan. Jadi kepada narasumber, baik kepada Content Provider maupun kepada Direktur Tindak Pidana Ekonomi dari Bareskrim untuk menanggapi pertanyaan dari Bapak Enggartiasto Lukito.

(16)

16 DIREKTUR TINDAK PIDANA EKONOMI BARESKRIM POLRI (ARIEF SULISTYANTO):

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan beserta seluruh Anggota Panja Pencurian Pulsa, beserta Bapak-Bapak Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama, kami menyampaikan permohonan maaf Bapak Kabareskrim yang tidak bisa hadir, sehingga kami diperintahkan untuk mewakili, menyampaikan apa-apa yang perlu kami laporkan pada kesempatan pagi hari ini.

Menjawab pertanyaan Pak Enggartiasto Lukito, kalau diijinkan oleh Bapak Pimpinan, kami akan menyampaikan progress yang sudah kami lakukan terlebih dahulu Pak, sehingga kami akan memberikan keterangan yang komprehensif terhadap apa yang kami lakukan, nanti baru kami jawab pertanyaan Pak Enggartiasto Lukito, kalau diijinkan Pak.

KETUA RAPAT: Silahkan Pak.

DIREKTUR TINDAK PIDANA EKONOMI BARESKRIM POLRI:

Baik, terima kasih Bapak Pimpinan dan Anggota Panja yang kami hormati.

Sebagaimana telah kami sampaikan pada Rapat tanggal 7 Desember yang lalu, bahwa kami telah melakukan penyidikan terhadap perkara terkait dengan penyelenggaraan jasa premium sebagaimana laporan polisi, ada empat pelapor Pak yang kami terima sampai dengan saat ini dan semua saat ini dalam keadaan sehat dan selalu berkomunikasi dengan kami. Dalam proses penyidikan yang telah kami lakukan ini, kami melaporkan langkah-langkah dulu yang sudah kami lakukan Pak. Telah melakukan pemeriksaan, kegiatan pemeriksaan sebanyak 127 kali Pak dan ini pemeriksaan saksi dan 39 pemeriksaan digital forensik di, secara laboratories di Cyber Crime Investigation Center Bareskrim Polri. Dari saksi-saksi yang kami periksa tersebut dapat kami laporkan sebagai berikut: 57 orang semua Pak. Saksi pelapor 4 orang, kemudian saksi dari pihak pelapor 4 orang, saksi dari media elektronik yang mempromosikan prog ram-program ini, sudah kami periksa juga, baik dari pihak administrasinya, maupun dari artis yang menyampaikan. Kemudian saksi dari 7 Content Provider Pak yang sudah kami lakukan pemeriksaan, mohon maaf, kami tidak bisa menyampaikan di sini Pak, nanti secara tertutup kami sampaikan kepada Bapak, sebanyak 22 orang, pada level Direktur, General Manajer, Manajer, dan Staf. Kemudian Operator Telepon Seluler yang berkaitan dengan laporan polisi ini Pak, ada 18 orang sudah kami lakukan pemeriksaan, mulai dari level Vice President 5 orang, General Manager 3 orang, level Manager 6 orang, dan Staf, ini ada 4 orang. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan ahli dari BRTI Pak, ini selalu kami koordinasi, sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak-Bapak tadi, yang sudah kami peroleh dari BRTI dan ada tambahan dari hasil pertemuan ini akan terus kami tindaklanjuti. Kemudian Ahli dari Badan Perlindungan Konsumen, dari Kementerian Sosial, karena ini, program ini ada yang berhadiah Pak, kami juga melakukan pengecekan terhadap perijinan, ada atau tidak dilaporkan di Departemen Sosial. Kemudian kami sudah melakukan pemeriksaan Ahli Pidana dari UI dan yang penting adalah Ahli Komputer Forensik dari Bareskrim Polri, di pihak kami sendiri Pak, saat ini sedang kerja keras, karena cukup banyak eksibit-eksibit yang sudah kami peroleh dan ini memerlukan waktu yang cukup, karena kapasitas sangat besar Pak, bukan Giga lagi, tapi sudah Terra Pak. Satu server ada yang 60 terra void, sehingga ini, kalau Pak Roy mungkin tahu, sampai belekan matanya Pak untuk membuka ini. Kami sudah melakukan penyitaan surat-surat, dokumen-dokumen yang terkait dengan kerja sama, kemudian dokumen-dokumen yang kaitannya dengan keuangan, ini untuk membuktikan apa yang terjadi ini semua.

Kemudian barang bukti, sebagaimana yang telah kami sampaikan tadi, yang kami sita adalah barang atau peralatan yang berkaitan dengan proses komunikasi dan sistem IT, sistem elektronik yang digunakan dalam proses komunikasi ini. Kemudian kami laporkan Bapak, bahwa di dalam proses penyidikan ini, cakupan penyidikan yang kami lakukan ini mulai d ari hulu sampai dengan hilir Pak. Jadi kami mulai dari ide kreatif ini seperti apa dibuat, baik oleh Content Provider, kemudian dari ide ini menjadi satu program aplikasi yang kemudian digunakan untuk kerja sama dengan Pihak Operator, termasuk di sini adalah perijinannya, sehingga kami sudah

(17)

17 koordinasi dengan Telkomsel, dengan beberapa pihak yang sudah kami sampaikan tadi, kemudian melangkah lagi kepada bagaimana operasionalisasi dari program-program yang sudah dirancang tadi, sudah disetujui, oleh baik dari pihak Content Provider maupun operator, kemudian dari sini, bagaimana proses ini berjalan, proses registrasinya, proses pengiriman SMS seperti yang dijelaskan oleh Bapak dari Colibri tadi, ada SMS push, ada bagaimana yang sudah teregistrasi ini masing-masing bisa mengetahui dari Operator maupun dari pihak Content Provider. Juga kami juga berupaya untuk mendapatkan catatan-catatan bagaimana sih sharing profit dari kegiatan usaha ini, sehingga kami ucapkan terima kasih atas berbagai informasi yang berkembang di dalam pertemuan pagi ini, yang jelas ini akan memperkaya kami di dalam mendukung proses penyidikan kami. Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh Bapak-Bapak yang terhormat tadi sebagian besar sudah kami peroleh fakra-faktanya dan confirm Pak apa yang disampaikan oleh Bapak-Bapak yang terhormat tadi, diantaranya adalah tidak bisa melakukan unreg, kemudian selalu menerima SMS yang tidak dikehendaki, sehingga pulsanya dipotong, kemudian SMS ini sesuai dengan promosi, satu SMS untuk 7 hari dipotong 2000 Pak, tapi setiap hari dihantam terus dengan SMS, sehingga ini menjadi terpotong lagi pulsanya. Nah, dalam proses penyidikan yang kami sampaikan tadi Pak, kami telah memperoleh fakta-fakta hukum, sehingga sebetulnya mohon maaf hari ini kami akan melakukan gelar Pak secara internal untuk mengidentifikasi perbuatan-perbuatan melawan hukum yang terjadi dari fakta-fakta hukum yang sudah kami peroleh, kemudian dari perbuatan-perbuatan melawan hukum yang sudah kami identifikasi tadi akan kami konstruksikan dalam sebuah konstruksi hukum, termasuk penerapan pasal-pasal pidana yang akan kami paling tepat kami kenakan sebagaimana kami laporkan pada tanggal 7 Desember ada beberapa ketentuan pidana yang akan kami terapkan, kemudian juga penentuan subyek hukum yang bertanggungjawab terhadap proses ini semua, dari sini nanti alat bukti apa yang akan kami perlukan untuk mendukung konstruksi hukum dan pembuktian terhadap subyek yang bertanggungjawab ini. Nah, ini yang sedang kami lakukan Pak, insya Allah besok mungkin akan kami lakukan semua apa yang kami laporkan terakhir ini tadi dan apa yang disampaikan oleh Pak Enggartiasto tadi Pak, yang pertama, apakah Polda Metro masih ikut-ikut? Untuk penanganan kasus ini sudah seluruhnya ditarik oleh Polda Pak, termasuk sudah kami informasikan juga dari Polda jajaran, karena ini kelihatannya awalnya memang laporannya kecil Pak, tapi setelah kami buka semua, seperti dikatakan oleh Pak Roy tadi, ini seperti masuk di hutan belantara Pak, ruwet, sehingga kami nanti mungkin perlu dukungan Pak Roy Suryo Pak, sehingga Polda sudah tidak menangani lagi Pak, hanya memang ada beberapa informasi yang kadang-kadang kami perlukan, kami perlu konfirmasikan, karena besarnya dan rumitnya masalah ini, Pimpinan kami sudah, kami juga merekrut Penyidik-Penyidik dari Polda-Polda jajaran yang mampu, sehingga untuk meringankan tugas kami. Kemudian informasi tentang adanya Pejabat Polda yang mendatangi, kami baru dapat informasi hari ini Pak, nanti akan kami konfirmasikan dan akan kami laporkan kepada Pimpinan. Kemudian mengenai gelar perkara, insya Allah minggu depan rencana kami gelar perkara, tapi ada Rapim Polri dengan TNI Pak, sehingga mungkin akan kami tunda, tapi kami secara internal nanti dengan Kejaksaan akan kami laksanakan, sehingga kalau Bapak-Bapak dari Panja Pencurian Pulsa berkenan hadir, nanti akan kami siapkan Pak. Untuk gelar internal kami rencana besok Pak internal kami, terus kami akan penyamaan persepsi terhadap konstruksi dengan Kejaksaan Agung, mungkin kalau Bapak-Bapak berkenan nanti meminta kami gelar, kami siapkan setelah minggu depan Pak, setelah Rapim Polri Pak. Nanti kami kabarin semuanya Pak.

Kemudian mengenai somasi Extent Media kepada BRTI, nanti akan kami koordinasikan Pak, terima kasih. Kami kebetulan duduknya juga dekat dengan Pak Dirjen Pak, sehingga nanti akan terus kami komunikasikan. Kemudian bagaimana perusahaan yang tidak melakukan pendaftaran, apa sanksinya bagi yang melanggar? Nanti akan kami koordinasikan Pak dan kami pelajari apa konstruksi atau pasal yang tepat untuk diterapkan ini, apakah undang-undang menetapkan ada sanksi pidana atau hanya sanksi administratif, nanti akan kami pelajari, kami koordinasikan dengan BRTI.

Demikian yang dapat kami laporkan Bapak Pimpinan dan terima kasih. Wassalamu ‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(18)

18 F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Sedikit Pimpinan.

Pak Direktur, kemarin sempat ada pertanyaan kami ke BRTI tentang untuk merevisi surat pengaduan, menurut Pak Direktur, surat itu tidak perlu direvisi, Bapak jalan terus ya?

Terima kasih.

Meskipun kami akan minta ke BRTI untuk tetap direvisi suratnya, tetapi kita apresiasi Polisi melakukannya.

Terima kasih. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Direktur untuk penjelasannya, sungguh sangat melegakan kami, karena ada beberapa anggapan di masyarakat bahwa proses yang berjalan di Polri itu lamban, tidak sesuai dengan ekspektasi yang berkembang di masyarakat, tapi setelah kami mendengarkan penjelasan tadi, saya rasa ini sudah berjalan pada alur waktu yang ideal, malah kami mengucapkan terima kasih bahwa besok secara internal akan diadakan gelar perkara, ini sebagai konfirmasi kepada masyarakat bahwa Polisi dan Kejaksaan tidak masuk angin, karena ada semacam kecurigaan, katakanlah demikian, bahwa DPR, Kejaksaan, dan Polisi akan masuk angin, karena begitu heboh dan intensifnya serangan, approach, serta lobby yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Jadi kami sangat mengucapkan terima kasih, mari kita tegakan hukum secara bersama-sama, karena ini kejahatan pertama yang merugikan bukan saja orang kaya, tapi sampai rakyat miskin dengan pendapatan sangat terbataspun menjadi korban dan ini dahsyat sekali. Jadi pola-pola yang dilakukan itu adalah penyedotan pencurian pulsa dengan cara yang keji, tidak berperikemanusiaan, dan tidak menaruh rasa kasihan sedikitpun kepada masyarakat. Jadi kami sangat menghargai dan tetap mendukung dan dukungan politik terus mengalir dari lembaga ini. Terima kasih Pak.

Pak Max, silahkan.

F-PD (MAX SOPACUA, S.E., M.Sc.): Terima kasih Pak Ketua.

Assalamu‟ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hari ini kita sudah mendengarkan beberapa jawaban ya Pak, kalau memang hasil diagnose ya Pak ya, ini kita dengarkan hasilnya negatif, artinya selama ini yang oleh kita dinilai ada penyakit, tetapi yang kita dengarkan seolah-olah tidak ada apa-apa, karena memang jawabannya dari hasil pertanyaan tadi seolah-olah tidak mengetahui apa yang dikomplain dan belum tahu dan lain sebagainya. Pak Ketua, bisnis ini seperti yang disampaikan oleh Pak Enggar tadi, seolah-olah bisnis dari hasil penipuan dan ini akibat diperkirakan sekitar 150 juta pengguna jasa telepon, hanya kurang lebih 0,00 sekian orang yang mengerti masalah teknik atau masalah ini secara mendalam, diantaranya Pak Roy Suryo lah yang mengetahui ini. Akibat ketidaktahuan ini, makanya kesempatan ini dipergunakan dan kebetulan dari Bareskrim juga hadir hari ini. Ini sebuah persoalan yang memang harus dilihat, karena Panja Pencurian Pulsa ini sudah on publish, sudah diketahui oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Saya mendengar kabar di berbagai provinsi, di berbagai daerah, sudah dilakukan dialog-dialog public mengenai pencurian pulsa ini. Akibatnya, ini sebuah beban moral dari DPR. Panja Pencurian Pulsa ini harus tuntas, tidak bisa ada kompromi-kompromi, sehingga tidak dilanjutkan atau hasilnya tidak signifikan oleh masyarakat. Karena yang terjadi sekarang ini Pak, kalau memang teman-teman yang Content Provider atau Operator, dan lain-lain ini mempunyai jalur kerja sama dan sehingga daftar ini dikeluarkan oleh BRTI, saya juga pingin klarifikasi dari BRTI, kenapa baru sekarang ini daftar ini dikeluarkan dan selama ini apa tindakan dari BRTI terhadap mereka yang disalahkan dengan berbagai komplain dari masyarakat ini? Secara teknis kita kurang mengetahui Pak kalau saya disuruh bicara soal teknis masalah ini sama sekali buta kita. Dari Bareskrim tadi saja kita seperti masuk di hutan rimba. Kita tidak mengerti apa-apa gitu, tetapi yang jelas bahwa sudah ada hasil bahwa terjadi kerugian yang sangat besar di kalangan masyarakat, akibat dari kemampuan orang-orang tertentu yang mengerti persoalan kemajuan teknologi ini dan mempergunakan untuk mencari keuntungan dari rakyat kecil. Saya cuma mau menyarankan saja Pak, saya tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang dijawab oleh jawaban-jawaban tadi, tidak tahu, belum mengetahui

(19)

19 berapa yang complain, complain apa saja, yang jelas bahwa saya ingin ada hasil, bahwa Panja ini harus kita serahkan hasilnya kepada yang berwenang, dalam hal ini dari pihak Bareskrim untuk menindaklanjuti dan syukur alhamdulillah saya sudah mendengarkan tadi bahwa ada yang sedang diselidiki mengenai kasus-kasus yang terjadi ini. Yang saya menginginkan dalam forum ini juga adalah keterangan resmi dari BRTI, sejauhmana BRTI melakukan verifikasi terhadap Content Provider dan teman-teman di operator, sehingga keluarlah daftar 10 ini, daftar 10 perusahan ini. Jangan sampai BRTI hanya mengeluarkan ke kita untuk kita verifikasi, tetapi selama ini sebagai badan regulasi sudah ada peraturan-peraturan yang mengikat. Ketika mereka mengatakan bahwa kami tidak tahu, kami tidak merasa, dan kami merasa bahwa kami sudah tidak perlu melapor atau mendaftar ke BRTI, apa yang dilakukan oleh BRTI? Apakah BRTI diam saja atau memang ada kerja sama, mohon maaf kalau memang ada kerja sama itu. Ini Pak Yorrys bilang pasti ini, tidak tahu dia dapat data darimana gitu. Jadi Pak Tantowi, Pak Ketua, saya mau menyarankan, baru saya ditelepon sama Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, besok mereka sedang melakukan hal yang sama, yaitu dialog publik di kalangan mahasiswa tentang masalah pencurian pulsa. Mereka ingin mendengarkan, telepon ke kita apa sih yang bisa kita berikan ke Universitas Pendidikan Indonesia mengenai dialog public tersebut. Tetapi hari ini kita mendapat sebuah gambaran dari pihak kepolisian, Bareskrim, bahwa sudah ada hal-hal yang sedang disidik dan saya yakin dan percaya bahwa Panja ini tidak berhenti hanya sampai batas verifikasi Pak. Rakyat masih menunggu dan rakyat sudah tahu bahwa DPR sedang melakukan Panja mengenai masalah pencurian pulsa ini. Saya tidak terlalu banyak mendalami masalah tekniknya seperti Pak Roy Suryo, sehingga saya hanya memberikan gambaran awal saja bahwa rakyat sedang menunggu apa hasil dari Panja ini.

Terima kasih.

Wassalamu „alaikum. KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Max, karena tadi di swap, sekarang giliran Pak Fayakhun. Sudah siap?

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Sudah Pimpinan. Mungkin pertanyaan Pak Max ada yang mau dijawab dulu Pimpinan, sehingga saya tidak tanya hal yang tumpang tindih dengan Pak Max.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Fayakhun. Silahkan dari Pak Dirjen.

ANGGOTA KOMITE BRTI/DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT INFORMATIKA KEMENKOMINFO:

Terima kasih Pimpinan.

Bapak dan Ibu sekalian Anggota Panja.

Kami sebelumnya menjawab pertanyaan dari Pak Enggar, terkait dengan somasi, benar kami telah menerima surat dari Kuasa Hukum Extent Media Nomor: 004/PKKP/1/2012 tanggal 5 Januari perihal Permintaan Klarifikasi atas Informasi Keluhan Pelanggan, dan yang kedua adalah somasi kepada Anggota KRT Komisioner BRTI mengenai berita-berita tersebut, dan kami menegaskan dalam kesempatan yang terhormat ini, bahwa ini tidak membuat goyah kami, somasi maupun permintaan-permintaan klarifikasi kami berikan jawaban. Terkait dengan CP yang tidak terdaftar Pak Enggar, mohon maaf, bahwa CP tidak terdaftar ini melanggar Peraturan Menteri Nomor 1, 2009, Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2, dan setelah kami mengetahui ada CP yang tidak terdaftar yang disodorkan oleh para Operator, sudah diinstruksikan agar Operator menghentikan layanan kerja sama dengan CP yang tidak terdaftar tersebut, itu yang dari pertanyaan Pak Enggar.

Yang kedua, terima kasih Pak Max, terkait dengan apa yang sud ah dilakukan setelah tentunya CP, maksud kami call center 159 yang kami buka pada bulan Juni, itu sudah menerima banyak aduan, kami pernah melaporkan dan aduan-aduan tersebut langsung kami koordinasikan

(20)

20 dengan para operator saat itu, dan mereka memberikan penjelasan-penjelasan bahwa sudah solve, kebanyakan masalah yang reg dan unreg. Kemudian terjadi puncak berita mengenai sedot pulsa ini sekitar bulan Oktober dan kemudian SE kami keluarkan dan tidak ada lagi pendaftaran saat itu dan setelah SE itu, maka kami tinggal melihat berapa yang kami sudah melaporkan kepada mana yang melanggar yang tadi sudah kita bacakan dan sepuluh yang terbanyak sudah dihadirkan, setelah itu kami, karena kami berkoordinasi, mempunyai hubungan lisensi dengan operator, operator yang kami panggil untuk dimintakan data-datanya dan benar seperti Pak Direktur Kabareskim tadi kami juga sampai meneliti satu persatu, belekan itu, melihat satu persatu, mana yang sebagian ada yang terkait juga dengan reg, unreg, sulitnya atau kami mengambil beberapa istilah teknis untuk surat-surat tersebut, dan itulah yang kemudian kami berikan kepada Bareskrim, dan langkah-langkah itu sebenarnya pada hari ini akan kami secara keseluruhan yang sudah kami lakukan analisis, baik aduan maupun yang analisis kami akan kami laporkan ke Bapak Menkominfo untuk dikeluarkan langkah-langkah selanjutnya. Itu yang sudah kami lakukan Pak Max, yang terkait dengan Badan Regulator Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Terima kasih.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Sedikit Pimpinan, saya ingin konfirmasi dulu, karena tadi terkait somasi. Benar, langsung ke Extent Media, benar Extent Media melakukan somasi? Berarti kan kalau somasi itu ada menurut Extent Media hal yang salah dilakukan BRTI. Menurut Extent Media, apa yang salah dilakukan BRTI, sehingga kita semua perlu tahu isi somasinya dan terima kasih BRTI tadi sudah menyatakan terus. Langsung dkonfirmasi mungkin Extent.

DIREKTUR UTAMA PT. EXTENT MEDIA INDONESIA: Terima kasih Pak.

Benar kami mensomasi BRTI, tapi terkait satu berita yang keluar di Oke Zone Pak, dimana seorang Anggota BRTI menyatakan bahwa CP Extent Media adalah CP paling ekstrim, paling nakal, dan paling bermasalah. Padahal kami selama ini tidak pernah mendapatkan konfirmasi itu pada kami, sehingga kami mensomasi untuk minta klarifikasi Pak. Setelah kami somasi, kami mendapatkan klarifikasi dari Anggota tersebut, Anggota tersebut meminta maaf, karena Anggota tersebut menyatakan dia tidak menyatakan itu, hanya media saja yang membuat ceritanya seperti itu Pak. Yang kita somasi hanya itu Pak, kita tidak mensomasi BRTI sebagai badan Pak. Kita mensomasinya salah satu Anggotanya Pak.

Terima kasih.

F-PD (KRMT. ROY SURYO NOTODIPROJO):

Oke, saya kira cukup, gak perlu saya teruskan karena nanti sifatnya pribadi. Terima kasih.

F-PD (MAX SOPACUA, S.E., M.Sc.):

Pak Ketua, satu menit. Saya lupa, benar-benar, ada pertanyaan saya, rupanya saya balik. Satu menit saja gitu Pak.

Saya cuma minta begini Pak, ada sebuah pengakuan yang jujur hari ini, bahwa bisnis yang anda lakukan sekarang ini, sehingga tergambar dalam 10 company yang diberikan oleh BRTI ini, pernahkan anda merasa bahwa bisnis yang anda lakukan ini merugikan rakyat? Itu saja pertanyaan saya, lakukan dan jawab. Ini pertanyaan, anda mengaku secara jujur.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Silakan.

F-PD (MAX SOPACUA, S.E., M.Sc.): Kesemuanya lah bos.

(21)

21 KETUA RAPAT:

Ada 4 Content Provider. Jadi kita mengenal, maksud Pak Max ini begini Bapak-bapak yang terhormat, dalam praktek anda itu kan ada istilah silent charging, ada smart charging, ada proses penyedotan pulsa pelanggan tanpa diketahui oleh pelanggan itu sendiri, itu yang perlu dijawab pertanyaan dari Pak Max, jelasnya seperti itu.

Silahkan mungkin dari Kreatif Bersama, bergiliran saja empat ini, karena cuman ada 4 di sini.

Silahkan.

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Saya akan coba menjelaskan, kami tidak merasa merugikan customer, karena kita pengusaha jujur, kita di sini PT. Kreatif Bersama, kita melakukan semua apa yang sudah dijelaskan di regulasi di pihak operator dan kami mengiklankan semua content-content kami, produk-produk kami di televisi lengkap dengan kondisi yang sudah dijelaskan di televisi. Jadi kita sudah memberikan ke customer apa yang atau kondisi yang sudah di.. atau kondisinya Pak.

KETUA RAPAT:

Ibu tahu gak ada istilah silent charging, smart charging, tidak bisa unreg dan seterusnya?

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA: Karena kita tidak bikin itu Pak.

KETUA RAPAT:

No, pertanyaan kita, tahu tidak ada praktek seperti itu di bisnis anda? DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA:

Gak Pak. KETUA RAPAT: Tidak tahu?

DIREKTUR UTAMA PT. KREATIF BERSAMA: Gak.

KETUA RAPAT:

Tapi lihat ke belakang dulu. F-PG (YORRYS RAWEYAI):

Ketua, saya coba interupsi, mohon maaf karena saya baru sampai tadi lagi ikut rapat di sana, tapi saya mengikuti dari jawaban yang anda sampaikan ini, ini jawaban yang melecehkan. Kalian hadir di sini, di gedung sini, oleh Panja DPR. Penjelasan yang sangat normatif yang tadi anda sampaikan. Kita butuh kejujuran, semua masyarakat sudah mulai tahu bahwa ada praktek pencurian pulsa dan ini terutama menyentuh kepada rakyat yang paling kecil. Kalau iklan yang anda sampaikan di televisi, kira-kira BRTI dan lain sebagainya, yang di kampung-kampung itu kapan dia nonton. Kita hanya minta jujur. Kalian berani mengatakan bahwa kalian memahami, bahwa apa yang kalian lakukan ini sebetulnya ada upaya-upaya untuk merugikan rakyat kecil melalui kreasi yang kalian inovatif kan, itu aja. Gak usah sudah sesuai dengan itu, itu terlalu normatif dan saya harapkan dan seluruh Tim, ini harus kita sampaikan dan minta kepada Bareskrim dan Kejaksaan untuk ungkap semua dan ini harus tuntas, seperti yang tadi Pak Max bilang. Bila perlu kita akan ekspos ini terus menerus, menggugah kepada masyarakat kecil yang merasa dirugikan. Ini 120 juta rakyat Indonesia yang memakai, 150 juta. Ini kita akan lakukan terus dan kita akan ekspos ini terus menerus, sampai kalian sadar dan mengakui dan kita minta untuk pihak Pemerintah agar bisa mengekspos kira-kira siapa-siapa saja, ini ada daftar saya, 10 ini daftar apa ini? Content Provider sekian ratus, ini mulai dari regulator ini, BRTI ini sudah mulai

Referensi

Dokumen terkait

Pemisahaan komponen biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel sangat penting untuk dapat melakukan analisis hubungan biaya volume dan laba (BVL) yang selanjutnya

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan, kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum tidak memenuhi

Berdasarkan hasil analisis butir soal dari segi Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh, maka dapat disimpulkan bahwa soal

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati tentang Pedoman Umum

Ketiga lampu menyala sama terang karena tegangan pada rangkaian hambatan seri dengan hambatan sama besar maka tegangan yang masuk juga sama besar, dan arus listrik yang mengalir

Bertemunya tujuan pemasar untuk menciptakan iklan agar menarik perhatian konsumen, dengan adanya keterbatasan konsumen dalam menangkap informasi ini membuat pemasar

 Distribution Layer di tangani mesin router Mikrotik 3.23 level 6 menangani routing terpusat, jadi semua unit /lokasi tidak ada NAT kecuali untuk Lab, sehingga kita bisa terhubung

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama