• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

2

Sudaryatno Sudirham

Darpublic

Studi Mandiri

Fungsi dan Grafik

(2)

BAB 6

Fungsi Trigonometri

6.1. Peubah Bebas Bersatuan Derajat

Berikut ini adalah fungsi-fungsi trigonometri dengan sudut θ sebagai peubah-bebas. . sin 1 csc ; cos 1 sec sin cos cot ; cos sin tan cos ; sin 6 5 4 3 2 1 θ = θ = θ = θ = θ θ = θ = θ θ = θ = θ = θ = y y y y y y (6.1)

Untuk menjelaskan fungsi trigonometri, kita gambarkan lingkaran-satuan, yaitu lingkaran berjari-jari satu. Bentuk lingkaran ini diperlihatkan pada Gb.6.1. Kita menggunakan referensi arah positif berlawanan dengan arah jarum jam; artinya sudut θ makin besar jika jari-jari r berputar berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.

Gb.6.1. Lingkaran berjari-jari 1. O P Q θ -1 1 -1 [0,0] 1 x y r P’ -θ

(3)

6-2 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

Fungsi sinus. Dengan membuat jari-jari r = OP = 1, maka

PQ PQ sinθ= =

r (6.2) PQ = 0 pada waktu θ = 0o, dan membesar jika θ membesar sampai mencapai maksimum PQ = 1 pada waktu θ = 90o. Kemudian PQ menurun lagi dan mencapai PQ = 0 pada waktu θ = 180o. Sesudah itu PQ menjadi negatif (arah ke bawah) dan mencapai minimum PQ = −1 pada waktu θ = 270o, kemudian meningkat lagi mencapai PQ = 0 pada waktu θ = 360o. Setelah itu keadaan akan berulang, dan satu siklus berikutnya terjadi pada waktu θ = 720o. Kejadian berulang lagi dan demikian seterusnya. Kejadian satu siklus kita sebut satu perioda. Secara singkat kita memperoleh 0 360 sin ; 1 270 sin ; 0 180 sin ; 1 90 sin ; 0 0 sin o o o o o = − = = = =

Fungsi Cosinus. Karena telah ditetapkan r = 1, maka

OQ OQ cosθ= =

r (6.3) OQ = 1 pada waktu θ = 0, dan mengecil jika θ membesar sampai mencapai minimum OQ = 0 pada waktu θ = π/2. Kemudian OQ meningkat lagi tetapi negatif dan mencapai OQ = −1 pada waktu θ = π. Sesudah itu OQ mengecil dan tetap negatif dan mencapai minimum OQ = 0 pada waktu θ = 1,5π, kemudian meningkat lagi mencapai OQ = 1 pada waktu θ = 2π. Setelah itu keadaan akan berulang, dan satu siklus berikutnya terjadi pada waktu θ = 4π. Kejadian berulang lagi dan demikian seterusnya. Secara singkat

1 360 cos ; 0 270 cos ; 1 180 cos ; 0 90 cos ; 1 0 cos o o o o o = = − = = =

Pada Gb.6.1, jika sin(θ) = PQ dan cos(θ) = OQ, sedangkan dalil Pitagoras memberikan PQ2 + OQ2 = OP2 =1, maka

1 ) ( cos ) ( sin2 θ + 2 θ = (6.4.a) Dari Gb.6.1. dapat kita peroleh juga

(4)

θ − = − = ′ = θ − ) PQ PQ sin sin( r r (6.4.b) θ = = θ − ) OQ cos cos( r (6.4.c) Pada segitiga siku-siku OPQ maupun OP’Q sisi tegak selalu lebih kecil dari sisi miring. Oleh karena itulah sinθ maupun cosθ akan bernilai antara −1 dan +1. Fungsi Tangent. OQ PQ tan =θ (6.4.d) θ − = − = ′ = θ − tan OQ PQ OQ Q P ) tan( (6.4.e) Nilai tanθ akan menjadi 0 jika θ = 0o, dan akan menuju +∞ jika θ menuju 90o karena pada waktu itu PQ juga ∞ dan tan(−θ) akan menuju −∞ pada waktu θ menuju −90o. Jadi tanθ bernilai antara −∞ sampai +∞.

Nilai tanθ = 1 bila θ = 45o karena pada waktu itu PQ = OQ; tan(−θ) = −1 jika θ = −45o. Lihat pula kurva pada Gb.6.5.

Fungsi Cotangent. PQ OQ cot =θ (6.4.f) θ − = − = ′ = θ − cot PQ OQ Q P OQ ) cot( (6.4.g) Nilai cotθ akan menuju +∞ jika θ menuju 0o karena PQ akan menuju 0 walau OQ menuju 0; cotθ = 0 jika θ = 90o karena OQ = 0.

Sebaliknya cotθ akan menuju −∞ jika θ menuju −0 karena P’Q akan menuju −0; cotθ = 0 jika θ = −90o karena P’Q menuju −∞. Lihat pula kurva Gb.6.6.

(5)

6-4 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

Fungsi Secan dan Cosecan

OQ cos 1 sec = r θ = θ (6.4.h) PQ sin 1 csc = r θ = θ (6.4.i) Nilai secθ menuju ∞ jika θ menuju 90o karena OQ menuju 0 dan secθ = 1 pada waktu θ = 0o karena pada waktu itu OQ = r atau cosθ = 1. Sementara itu cscθ akan menuju ∞ jika θ menuju 0 karena sinθ menuju 0. Lihat pula Gb.6.7.

Relasi-Relasi. Relasi-relasi yang lain dapat kita turunkan dengan

mengunakan Gb.6.2., yaitu Gb.6.2. Relasi-relasi β α − β α = β + α β α + β α = β + α sin sin cos cos ) cos( sin cos cos sin ) sin( (6.5) Karena sin(−β)=−sinβ dan cos(−β)=cosβ maka kita peroleh pula

β α + β α = β − α β α − β α = β − α sin sin cos cos ) cos( sin cos cos sin ) sin( (6.6) sinα α -1 1 -1 [0,0] 1 x y β cosα cosα cosβ cosα sinβ β sinα sinβ sinα cosβ

(6)

6.2. Kurva Fungsi Trigonometri Dalam Koordinat x-y

Bilangan-nyata dengan desimal yang tidak terbatas, π, digunakan untuk menyatakan besar sudut dengan satuan radian. Jumlah radian dalam sudut θ didefinisikan dengan persamaan

θ = = θ s r r s , (6.7) Jika θ = 360o maka s menjadi penuh satu keliling lingkaran, atau s = 2πr . Jadi jumlah radian dalam sudut 360o adalah 2π. Dengan demikian maka ukuran sudut rad. adalah 180 θ1= o π rad. 0,5 adalah 90 θ2= o π rad. ) 180 / ( adalah 1 θ3= o π dst.

Fungsi Sinus. Dengan menggunakan satuan radian, fungsi trigonometri

akan kita gambarkan pada sistem koordinat x-y, yang kita ketahui bahwa sumbu-x adalah sumbu bilangan-nyata, termasuk π. Bentuk kurva fungsi sinus

) sin(x

y = (6.8) terlihat pada Gb.6.3. yang dibuat untuk nilai x dari −2π sampai +2π. Fungsi ini mencapai nilai maksimum +1 pada x = π/2 atau θ = 90o, mencapai nilai nol pada x = π atau θ = 180o, mencapai minimum −1 (arah negatif) pada x = 1,5π atau θ = 270o, kembali nol pada x = 2π atau θ = 360o; inilah satu perioda.

Gb.6.3. Kurva fungsi sinus dalam dua perioda. x y -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 0 −π π 2π −2π θ s r

(7)

6-6 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

Fungsi Cosinus. Kurva fungsi cosinus

) cos(x

y = (6.9) terlihat pada Gb.6.4. Fungsi ini mencapai nilai maksimum +1 pada x = 0 atau θ = 0o, mencapai nilai nol pada x = π/2 atau θ = 90o, mencapai minimum −1 (arah negatif) pada x = π atau θ = 180o, kembali nol pada x = 1,5π atau θ = 270o, dan ke nilai maksimum +1 lagi setelah satu perioda, 2π.

Gb.6.4. Kurva fungsi cosinus.

Fungsi sinus maupun fungsi cosinus adalah fungsi periodik dengan perioda sama sebesar 2π, dengan nilai maksimum dan minimum yang sama yaitu +1 dan −1. Perbedaan antara keduanya terlihat, yaitu

) cos( ) cos( sedangkan ) sin( ) sin(x =− −x x = −x (6.10)

Fungsi sinus simetris terhadap titik-asal [0,0], dan disebut memiliki simetri ganjil. Fungsi cosinus simetris terhadap sumbu-y dan disebut memiliki simetri genap.

Dengan memperbandingkan Gb.6.3. dan Gb.6.4 kita lihat bahwa fungsi sinus dapat dipandang sebagai fungsi cosinus yang tergeser sejajar sumbu-x sebesar π/2. Oleh karena itu fungsi sinus dapat kita nyatakan dalam cosinus ) 2 / cos( ) sin( = −π = x x y (6.11)

Fungsi Tangent. Selanjutnya kita lihat fungsi

) cos( ) sin( ) tan( x x x y= = (6.12) perioda -1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 0 x y 2π π −π

(8)

Karena cos(x) = 0 pada x = +π/2 dan −π/2, maka tan(x) bernilai tak hingga pada x = +π/2 dan −π/2.

Fungsi Cotangent. Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi tangent.

) tan( 1 ) sin( ) cos( ) cot( x x x x y= = = (6.13) Karena sin(x) = 0 pada x = 0, maka cot(x) bernilai tak hingga pada x = 0. Lihat Gb.6.6. Gb.6.6. Kurva y = cot (x) -3 -2 -1 0 1 2 3 -1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

y

Gb.6.5. Kurva

y =

=

=

=

tan(x

)

-3 -2 -1 0 1 2 3 -1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

(9)

6-8 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

Fungsi Secan. Fungsi ini adalah kebalikan fungsi cosinus.

) cos( 1 ) sec( x x y= = (6.14.a) Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.7.a. Perhatikan bahwa sec(x) bernilai 1 pada x = 0 karena pada nilai x itu cos(x) juga bernilai 1.

Fungsi Cosecan. Fungsi ini adalah kebalikan fungsi sinus.

) sin( 1 ) csc( x x y= = (6.14.b) Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.7.b. csc(x) bernilai ∞ pada x = 0 kara pada nilai x ini sin(x) bernilai 0.

(a) y = sec(x)

(b) y = csc(x)

Gb.6.7. Kurva y = sec(x) dan y = csc(x)

-3 -2 -1 0 1 2 3 -1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π -3 -2 -1 0 1 2 3 -1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

(10)

Soal-Soal: Skets kurva fungsi-fungsi berikut:

x

y=2sin ; y=3sin2x; y=2cos3x;

) 4 / 2 cos( 3 +π = x y ; y =2tan(x/3)

6.3. Fungsi Trigonometri Inversi

Sinus Inversi. Jika fungsi sinus kita tuliskan

y =

sin(x

)

, maka fungsi sinus inversi dituliskan sebagai

x y

x

y=arcsin atau =sin−1 (6.15) Perhatikan bahwa sin−1x bukan berarti 1/sinx, melainkan inversi sinus x yang bisa kita baca sebagai: y adalah sudut yang sinusnya sama dengan x.

Karena fungsi sinus adalah periodik dari −∞ sampai +∞ maka fungsi

x

y=sin−1 tidaklah bernilai tunggal. Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.8.a.

Ia akan terlihat bernilai tunggal jika kita membatasi nilai y; kita hanya meninjau fungsi sinus inversi pada

2 2 π ≤ ≤ π

y . Dengan pembatasan ini

maka kita hanya terlibat dengan nilai-nilai utama dari sin−1x. Jadi nilai utama y=sin−1x terletak pada

2 sin 2 1 π ≤ π − − x . Kurva fungsi x

y=sin−1 yang dibatasi ini terlihat pada Gb.6.8.b.

Perhatikanlah bahwa pada x = 0, y = sin−1x = 0 karena pada y = 0 sin(y) = 0 = x. Pada x = 1, y = sin−1x = π/2 karena sin(y) = sin(π/2) = 1 = x.

Contoh: y=sin−1(1)=0,5π; π − = − =sin−1( 1) 0,5 y 6 ) 5 , 0 ( sin 1 =π = − y ; 6 ) 5 , 0 ( sin 1 − =−π = − y

(11)

6-10 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

a) b) Gb.6.8. Kurva y = sin−1x

Jika kita bandingkan Gb.6.8. (fungsi sinus inversi) dengan Gb.6.3. (fungsi sinus) terlihat bahwa jika sumbu-y pada Gb.6.8. kita gambarkan horizontal sedangkan sumbu-x kita gambarkan vertikal, maka kita akan memperoleh bentuk kurva fungsi sinus pada Gb.6.3. pada rentang

2 2 π ≤ ≤ π

y , yaitu rentang di mana kita membatasi nilai y pada fungsi sinus inversi, atau rentang nilai utama fungsi sinus inversi.

Cosinus Inversi. Fungsi cosinus inversi kita peroleh melalui hubungan

x x y 1 sin 1 2 cos− =π− − = (6.16) Hubungan ini berasal dari relasi segitiga siku-siku. Jika sudut lancip segitiga siku-siku adalah α dan β, maka β=π/2−α dan sinα=cosβ. Oleh karena itu jika sinα= x maka cosβ=x sehingga

x x 1 1 sin 2 / 2 / cos− =β=π −α=π − − x y -1 0 0 1 −π π 2π −2π -0,5π -0,25π 0 0,25π 0,5π -1 -0,5 0 0,5

x

1

y

(12)

Karena dengan pembatasan 2 2 π ≤ ≤ π

y pada fungsi sinus inversi memberikan 2 sin 2 1 π ≤ ≤ π

− − x maka nilai-nilai utama dari cos−1x akan terletak pada 0≤cos−1x≤π. Gb.6.9.b. memperlihatkan kurva fungsi cosinus inversi pada nilai utama.

Perhatikan bahwa jika sumbu-x digambar vertikal sedang sumbu-y digambar horizontal, kita dapatkan fungsi cosinus seperti pada Gb.6.4. dalam rentang 0≤ x≤π.

a) b) Gb.6.9. Kurva y=cos−1x

Tangent Inversi. Fungsi tangent inversi adalah

x

y

=

tan

−1 (6.17) dengan nilai utama

2

tan

2

1

<

π

<

π

x

Untuk fungsi ini, nilai

y

=

±

/

2

)

tidak kita masukkan pada pembatasan untuk y karena nilai tangent akan menjadi tak hingga pada nilai y tersebut. Gb.6.10.a. memperlihatkan kurva

y

=

tan

−1

x

lengkap sedangkan Gb.6.10.b. dibatasi pada nilai

0

,

5

π

<

y

<

0

.

5

π

.

x y -1 0 0 1 −π π 0 0,25π 0,5π 0,75π 1π -1 -0,5 0 0,5

x

1

y

(13)

6-12 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral

a) b) Gb.6.10. Kurva

y

=

tan

−1

x

Jika kita mempertukarkan posisi sumbu-x dan sumbu-y pada Gb.6.10.b ini, kita akan memperoleh kurva pada Gb.6.5. yaitu kurva fungsi tangent, dalam rentang 2 tan 2 1 π < < π − − x

Inilah batas nilai-nilai utama fungsi tangent inversi.

Cotangent inversi. Fungsi ini diperoleh melalui hubungan

x x y 1 tan 1 2 cot− =π− − = (6.18) dengan nilai utama

0

<

cot

−1

x

<

π

0 dan π tidak masuk dalam pembatasan y karena pada nilai tersebut y menjadi tak hingga.

Hubungan (6.18) diperoleh dari segitiga siku-siku. Jika sudut lancip segitiga siku-siku adalah α dan β, maka β=π/2−α dan tanα=cotβ. Oleh karena itu jika tanα=x maka cotβ=x sehingga

x x 1 1 tan 2 / 2 / cot− =β=π −α=π − −

Kurva fungsi cotangent inversi terlihat pada Gb.6.11.

-3 -2 -1 0 1 2 3 -1,5π -π -0,5π 0 0,5π π 1,5π

y

x

-0,5π -0,25π 0 0,25π 0,5π -10 -5 0 5 x 10 y

(14)

Gb.6.11. Kurva y=cot−1x

Pertukaran posisi sumbu-x dan sumbu-y Gb.6.11. ini akan memberikan bentuk kurva fungsi cotangent pada Gb.6.6.

Fungsi Secan Inversi. Selanjutnya kita memperoleh fungsi secan inversi

x x

y=sec−1 =cos−11 (6.19)

dengan nilai utama 0≤sec−1x≤π.

Gb.6.12. Kurva y=sec−1x

Fungsi Cosecan Inversi.

x x sin 1

csc−1 = −1 (6.20) dengan nilai utama

2 csc 2 1 π ≤ ≤ π − − x 0 0,5π 1π -10 -5 0 5 10

y

x

0 0,25 π 0,5π 0,75π π -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

(15)

6-14 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral Pertukaran posisi sumbu-x dan sumbu-y pada gambar kurva kedua fungsi terakhir ini juga akan memberikan bentuk kurva fungsi non-konversinya.

Gb.6.12. Kurva y=csc−1x

Hubungan Fungsi-Fungsi Inversi. Hubungan antara fungsi inversi

dengan fungsi-fungsi non-inversi dapat kita cari dengan menggunakan gambar segitiga siku-siku.

1). Dari fungsi y=sin−1x, yaitu sudut y yang sinus-nya adalah x dapat kita gambarkan segitiga siku-siku dengan sisi miring sama dengan 1 seperti terlihat di bawah ini.

Dari gambar ini selain fungsi y=sin−1x dan siny =x, kita dapat peroleh 2 1 cosy= −x , 2 1 tan x x y − = , dst. x 1 2

1

x

y y -0,5π -0,25π 0 0,25π 0,5π -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 x 4

(16)

2). Dari fungsi cosinus inversi y=cos−1x dapat kita gambarkan segitiga siku-siku seperti di bawah ini.

Selain cosy=x dari gambar ini kita dapatkan

2 1 siny= −x , x x y 2 1 tan = − , dst.

3). Dari fungsi y=tan−1x, kita gambarkan segitiga seperti di bawah ini.

Selain tany =x, kita peroleh

2 1 sin x x y + = , 2 1 1 cos x y + = , dst

4). Dari fungsiy=sec−1x kita gambarkan

Dari gambar ini kita peroleh x

1

2

x

y 1 x 1 2

1

+

x

y x 1 2

1

x

y

(17)

6-16 Sudaryatno Sudirham, Fungsi dan Grafik – Diferensial dan Integral 2 1 tany= −x , x x y 1 sin 2 = , dst. Soal-Soal:

1) Dari fungsi y=cot−1x tentukan siny dan cosy

Referensi

Dokumen terkait

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas.. Untuk mencari turunan fungsi yang

Gb.7.5.b. Spektrum sudut fasa. Penguraian fungsi periodik menjadi penjumlahan harmonisa sinus, dapat dilakukan untuk semua bentuk fungsi periodik dengan syarat tertentu.

Karena solusi homogen tidak tergantung dari bentuk fungsi pemaksa, maka pencarian solusi homogen dari persamaan ini sama seperti apa yang kita lihat pada contoh-contoh sebelumnya..

Perbedaan kemunculan ini disebut perbedaan fasa yang untuk kapasitor besarnya adalah 90 o ; jadi arus mendahului tegangan dengan beda fasa sebesar 90 o.. Kurva daya

Integral tentu adalah integral dari suatu fungsi kontinu untuk nilai – nilai x tertentu dalam sebuah interval yang mempunyai batas atas dan batas bawah.. Andaikan f kontinu pada

Salah satu cara mudah untuk menghitung integral adalah dengan pendekatan numerik, walaupun cara ini memberikan hasil yang mengandung error.. Namun error dalam

Salah satu cara mudah untuk menghitung integral adalah dengan pendekatan numerik, walaupun cara ini memberikan hasil yang mengandung error.. Namun error dalam

• jika fungsi tidak berubah apabila x kita ganti dengan −x maka kurva fungsi tersebut simetris terhadap sumbu-y; • jika fungsi tidak berubah apabila x dan y dipertukarkan,.