• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PELAYANAN Studi Kasus pada Hotel Bandung Permai, Jember SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PELAYANAN Studi Kasus pada Hotel Bandung Permai, Jember SKRIPSI"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

PELAYANAN

Studi Kasus pada Hotel Bandung Permai, Jember

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Frans Yulianto

012214004

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

(2)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

PELAYANAN

Studi Kasus pada Hotel Bandung Permai, Jember

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Frans Yulianto

012214004

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“BERPACU DALAM MELODI”

Melodi merupakan nada-nada yang tergabung membentuk bunyi naik-turun yang menarik. Melodi ini bentuk asal dari lagu. Bunyi naik-turun layaknya kehidupan

yang kadang duka dan kadang suka. Kehidupan perlu dipacu untuk menggapai diri yang berarti bagi diri sendiri maupun orang lain.

(6)
(7)

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PELAYANAN Studi Kasus Hotel Bandung Permai

Jalan Hayam Wuruk 38, Jember

Frans Yulianto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan Penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui karakteristik konsumen Hotel Bandung Permai, 2) untuk mengetahui atribut pelayanan yang paling penting menurut konsumen dalam pelayanan Hotel Bandung Permai, 3) dan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut pelayanan Hotel Bandung Permai.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, metode pengamatan dan wawancara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan penulis, antara lain : analisis persentase, analisis urutan kepentingan dan analisis kuantitatif yaitu analisis Multiattribute Attitude Model

(MAM).

Berdasarkan hasil analisis data, karakteristik kebanyakan konsumen yang menginap di Hotel Bandung Permai adalah konsumen pria (60%) yang berusia antara 31 – 40 tahun (38%) dengan tingkat pendapatan Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 dan Rp 10.000.001 – Rp 15.000.000 (30%), bekerja sebagai pegawai swasta (28%). Urutan kepentingan yang dianggap menjadi prioritas utama konsumen selama menginap di Hotel Bandung Permai adalah reliability. Atribut-atribut yang mengikutinya adalah assurance, tangible, responsiveness, dan yang terakhir emphaty. Dengan menggunakan analisis Multiattribute Attitude Model

(8)

ABSTRAC

ANALYSIS OF CONSUMER ATTITUDE TOWARD HOTEL SERVICE ATTRIBUTE

A Case Study at Hotel Bandung Permai

Frans Yulianto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of the research are 1) to identify the Hotel Bandung Permai consumer’s profiles, 2) to identify the most important attribute of Hotel Bandung Permai service for consumer, 3) and to identify consumer’s attitude toward service attributes of Hotel Bandung Permai.

The techniques of data collection are questionaire, observation, interview and documentation. The sampling analysis is incidental sampling. The data analysis techniques are percentage analysis, the importance priority analysis and Multiattribute Attitude Model Analysis.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, peneliti berhasil menyeselaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut Pelayanan” Studi Kasus Hotel Bandung Permai Jember.

Skripsi ini peneliti ajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir program S1 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan serta pengetahuan peneliti maka disadari bahwa penyusunan skripsi ini belumlah sempurna dan memenuhi keinginan berbagai pihak. Namun dengan perhatian, dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini, peneliti hendak mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam persiapan, pelaksanaan sampai tersusunnya skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat : 1. Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku pembimbing utama yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

3. Josephine Wuri, SE., M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan petunjuk dan pengarahan dengan penuh kesabaran hati dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

(10)

5. Ibu Hani Nurhanifa dan seluruh staf Hotel Bandung Permai Jember yang telah memberikan ijin dan membantu dalam pemberian informasi dalam penelitian Hotel Bandung Permai Jember.

6. Papa, mama serta kakak-kakakku yang tersayang telah memberikan dukungan moril maupun doa yang telah dipanjatkan kepada-Nya.

7. Arbi, Ali, Hendri (Bete), Hermawan (Mezoem), Jeffri Belladona serta teman-teman yang mengenal peneliti atas dukungan serta bantuannya dalam penulisan skripsi ini.

8. Responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan semangat serta bantuan yang penulis perlukan.

Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan besar harapan peneliti agar apa yang peneliti buat serta sajikan dalam skripsi ini memberikan manfaat tersendiri bagi semua.

Yogyakarta, 9 Juli 2007

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRAC ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ... 5

B. Pelayanan ... 6

(12)

D. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan ... 10

E. Penyebab Potensial dari Buruknya Kualitas Pelayanan ... 11

F. Perilaku Konsumen ... 13

G. Sikap ... 14

H. Jasa ... 14

I. Kepuasan ... 15

J. Pandangan Konsumen terhadap Kepuasan ... 16

K. Hotel ... 16

L. Klasifikasi Hotel ... 18

M. Review Penelitian Terdahulu ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi Penelitian ... 23

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 23

D. Identifikasi Variabel ... 24

E. Pengukuran Variabel ... 24

F. Populasi dan Sampel ... 25

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 26

H. Metode Pengumpulan Data ... 26

I. Instrumen Analisis Data ... 27

J. Teknik Analisis Data ... 29

(13)

B. Posisi Hotel Bandung Permai ... 36

C. Struktur Organisasi ... 36

D. Departemen-departemen di Hotel Bandung Permai ... 39

E. Fasilitas Hotel Bandung Permai ... 43

F. Sistem Pembagian Kerja ... 47

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 49

B. Analisis Data ... 52

BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

C. Keterbatasan ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Skor Urutan Kepentingan dan Bobot Rata-rata ... 30

Tabel III.2 Skor Skala Likert ... 32

Tabel V.1 Uji Validitas Instrumen Kondisi Ideal ... 50

Tabel V.2 Uji Validitas Instrumen Kondisi Belief ... 51

Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

Tabel V.4 Persentase Responden Berdasarkan Usia Konsumen ... 53

Tabel V.5 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 54

Tabel V.6 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 54

Tabel V.7 Urutan Tingkat Kepentingan ... 55

Tabel V.8 Total Nilai ... 56

Tabel V.9 Perhitungan Bobot rata-rata (Wi) dan Urutan Tingkat Kepentingan 57 Tabel V.10 Reliability Butir 1 ... 57

Tabel V.11 Reliability Butir 2 ... 58

Tabel V.12 Reliability Butir 3 ... 59

Tabel V.13 Assurance Butir 1 ... 60

Tabel V.14 Assurance Butir 2 ... 61

Tabel V.15 Assurance Butir 3 ... 62

Tabel V.16 Tangible Butir 1 ... 63

Tabel V.17 Tangible Butir 2 ... 64

(15)

Tabel V.19 Emphaty Butir 1 ... 66

Tabel V.20 Emphaty Butir 2 ... 67

Tabel V.21 Emphaty Butir 3 ... 68

Tabel V.22 Responsiveness Butir 1 ... 69

Tabel V.23 Responsiveness Butir 2 ... 70

Tabel V.24 Responsiveness Butir 3 ... 71

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tempat yang nyaman dan asri merupakan tempat tujuan wisata yang

ingin dikunjungi wisatawan baik dalam negeri (domestik) maupun luar

negeri (tourist). Agar wisatawan dapat menikmati suasana tempat wisata

tersebut, penyediaan sarana dan prasarana haruslah memadai. Hal ini perlu

agar wisatawan betah tinggal dan ingin kembali ke tempat tersebut.

Tempat-tempat peristirahatan seperti hotel-hotel dan segala macam akomodasinya

tersedia bagi wisatawan.

Prospek yang baik ini mendorong para pengusaha untuk mendirikan

hotel-hotel di tempat wisata tersebut. Salah satunya adalah Hotel Bandung

Permai di Jalan Hayam Wuruk 38 dimana penulis melakukan penelitian.

Hotel tersebut letaknya strategis, terletak di pinggir Kota Jember yang

tenang dan nyaman sekaligus mudah dijangkau.

Jumlah hotel yang terus meningkat dan tersebar di mana-mana

menimbulkan persaingan diantara pengusaha tersebut. Untuk

mengantisipasinya, berbagai upaya telah dilakukan pengusaha perhotelan

agar dapat memenangkan persaingan dan dapat merebut perhatian

konsumen, misalnya peningkatan kualitas dalam memberikan pelayanan dan

penyediaan fasilitas-fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya

(18)

Konsumen merupakan individu atau kelompok yang memiliki

kebutuhan dan kemauan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Konsumen

memiliki sikap terhadap hampir semua hal. Sikap menempatkan orang

dalam sebuah kerangka pemikiran untuk menyukai atau tidak menyukai

suatu obyek. Salah satu daya tarik bagi konsumen adalah atribut-atribut

tersebut yang ada pada suatu produk sehingga dapat mempengaruhi

konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Perhatian terhadap

konsumen adalah lebih daripada sekedar mengerjakan tugas, Produsen harus

memberikan usaha ekstra demi menambah nilai dan melampaui

harapan-harapan konsumen. Produsen dituntut untuk melakukan inovasi agar

konsumen tertarik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Untuk mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen diperlukan riset

pemasaran dengan analisis sikap konsumen. Dengan diketahuinya sikap

konsumen, perusahaan mempunyai pandangan yang luas sehingga dapat

dengan mudah memperbaiki atau meningkatkan kualitas dan pelayanan

produknya. Dari hasil tersebut dapat diharapkan sasaran perusahaan akan

dapat tercapai. Dengan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan :

1. Bagaimanakah karakteristik konsumen Hotel Bandung Permai?

2. Atribut manakah yang paling penting menurut konsumen dalam

pelayanan?

3. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut pelayanan Hotel Bandung

Permai?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Atribut pelayanan yang dilihat adalah kehandalan (reliability), jaminan

(assurance), dapat diraba (tangible), empati (emphaty), daya tanggap

(responsiveness).

2. Konsumen dalam penelitian ini adalah orang yang sedang menginap di

Hotel Bandung Permai minimal selama dua hari.

D. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan ini penulis mempunyai beberapa maksud dan tujuan antara

lain :

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen Hotel Bandung Permai.

2. Untuk mengetahui atribut pelayanan mana yang terpenting menurut

(20)

3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut pelayanan Hotel

Bandung Permai.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan.

Penelitian ini menemukan sesuatu hal yang baru dan menguntungkan

bagi perusahaan maka hal ini dapat berguna dan mendukung kemajuan

perusahaan.

2. Bagi Universitas

Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan referensi dan pelengkap perpustakaan dan bagi penyusun skripsi

berikutnya.

3. Bagi Penulis

Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi sarana untuk

menerapkan dan mengamplikasikan ilmu pengetahuan yang telah

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting bagi suatu

perusahaan untuk dapat mempertahankan kehidupan usahanya. Pemasaran

juga berguna untuk mengukur seberapa besar pentingnya suatu produk yang

beredar di pasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu

karakteristik terpenting dari pemasaran adalah tertuju pada pelanggan atau

keinginan pelanggan terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan.

Menurut Kotler (2000: 9), pemasaran adalah suatu proses sosial yang

di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan serta secara

bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam

melakukan proses pertukaran ini memerlukan proses waktu yang lama dan

membutuhkan suatu keahlian khusus. Proses pertukaran dapat dilakukan

apabila sekurang-kurangnya terdiri dari dua belah pihak yang saling

membutuhkan, lewat proses pertukaran ini masing-masing pihak dapat

mengetahui apa yang dikehendaki oleh pihak yang lain sehingga dapat

diperoleh barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan pihak tersebut.

Menurut Kotler (2000: 9), manajemen pemasaran adalah suatu proses

(22)

pengaturan gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Dari definisi ini dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen

pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan analisis, perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan

yang tergantung pada pertukaran yang terjadi serta tujuan untuk

menghasilkan kepuasan dari kedua belah pihak yang terlibat.

B. Pelayanan

Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menghasilkan waktu,

tempat, bentuk dan kebutuhan psikologis. Pelayanan juga berarti sesuatu

yang tidak tampak dan mudah hilang.

C. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah identifikasi terhadap harapan individu

tentang pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkannya yang disesuaikan.

Kualitas pelayanan merupakan gagasan yang sukar dipahami dan abstrak

sehingga sulit untuk didefinisikan dan diukur. Selama ini banyak peneliti

yang berusaha untuk menemukan cara-cara yang mampu untuk mengukur

kualitas secara lebih cepat, namun kebanyakan mengupas tentang kualitas

produk bukan jasa yang didefinisikan pada pemenuhan spesifikasi badan

usaha. Kualitas tidak selalu mahal dan prestisius, tetapi juga bukan berarti

(23)

Untuk itu perlu cara untuk memahami konsumen sebagai alat ukur

kualitas pelayanan, yaitu dengan (dalam Avriliano, 2003: 12-13):

1. Menggunakan daftar pertanyaan

Daftar pertanyaan atau kuesioner merupakan metode yang sangat ampuh

untuk mendapatkan informasi mengenai pelayanan.

Ada tiga cara dasar untuk memanfaatkan daftar pertanyaan, yaitu:

a. Berhadapan muka pada saat wawancara

Keuntungannya, pewawancara dapat menjelaskan pertanyaannya.

b. Dengan telepon

Cara ini lebih murah daripada berhadapan muka, tetapi sulit untuk

mendapatkan jawaban yang rinci.

c. Dengan pos

Metode ini paling murah. Namun untuk mendapatkan perhatian yang

serius sangatlah sulit.

2. Wawancara

Meminta pelanggan untuk mengutarakan pengalaman mereka mengenali

pelayanan yang diberikan oleh perusahaan baik secara perorangan

maupun dalam tim.

3. Informasi sekunder

Diperoleh dari persatuan dagang, surat kabar, laporan konsultan, dan

bahan lain yang memberikan pandangan terhadap pasar yang kita

layani.Karyawan perlu menyadari bahwa perhatian terhadap konsumen

(24)

memberikan usaha ekstra demi menambah nilai dan melampaui

harapan-harapan konsumen. Ada sepuluh dimensi umum yang digunakan

konsumen untuk menilai kualitas pelayanan, yaitu (dalam Avriliano,

2003: 12-14) :

a. Tangibles

“Appearance of physical facilities, equipment, personnel and

communication materials” merupakan tampilan fisik dari fasilitas,

peralatan, personalia, dan materi komunikasi.

b. Reliability

“Ability to perform the promised service dependably and

accurately” merupakan kemampuan untuk mewujudkan yang

dijanjikan dapat diandalkan dan dilaksanakan secara akurat.

c. Responsiveness

“Willingness to help customers and provide prompt service”

merupakan kemampuan untuk membantu dan menyediakan jasa

yang tepat kepada konsumen.

d. Competence

“Possesion of the required skill and knowledgeness to perform the

service” merupakan kepemilikan kemampuan dan pengetahuan yang

(25)

e. Courtesy

“Politeness, respect, consideration and friendliness of contact

personel” merupakan kesopanan, rasa hormat, pertimbangan dan rasa

bersahabat dari karyawan yang bersangkutan.

f. Creditbility

“Thrustworthness, believeability, housty of service provider”

merupakan kepercayaan, keyakinan bagi pemberi kerja.

g. Security

“Freedom from danger, risk or doubt” merupakan bebas dari bahaya,

resiko, dan keraguan.

h. Access

“Approachability and ease of contact” merupakan pendekatan dan

hubungan yang mudah.

i. Communication

“Keeping customer informed in language, they can understand and

listen to them” merupakan selalu memberikan informasi kepada

konsumen dengan bahasa yang mudah dimengerti dan didengarkan

mereka.

j. Understanding the customer

“Marketing the effort to know customers and their needs” merupakan

usaha mengenal konsumen dan kebutuhannya.

Dimensi umum competence, courtesy, credibility, dan security digolongkan

(26)

access, communication, dan understanding the customer digolongkan dalam

dimensi yang baru, yaitu emphaty.

D. Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan mengandung enam prinsip-prinsip utama dalam

membentuk dan mempertahankan lingkungan yang tepat untuk

melaksanakan penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan, yaitu

(dalam Avriliano, 2003: 16-17) :

1. Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen

dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin

perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitasnya.

2. Pendidikan

Semua personel perusahaan dari manajemen puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenal kualitas.

Aspek-aspek yang perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut

meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan teknik

implementasi strategi kualitas dan peranan eksekutif dalam implementasi

strategi kualitas.

3. Perencanaan

Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan

kualitas yang digunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk

(27)

4. Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini

merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian konstan

dan terus-menerus untuk mencapai tujuan kualitas.

5. Komunikasi

Implementasi strategi dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan

karyawan, pelanggan, dan stakeholder perusahaan lainnya, seperti

pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan

lain-lain.

6. Penghargaan dan pengakuan

Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan berprestasi baik perlu

diberi penghargaan dan prestasi tersebut diakui. Dengan demikian dapat

meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan

setiap orang dalam organisasi.

E. Penyebab Potensial dari Buruknya Kualitas Pelayanan

Adanya kualitas pelayanan yang buruk menimbulkan masalah yang

berkaitan dengan tidak tercapainya harapan pelanggan. Usaha yang

dilakukan pada dasarnya adalah meminimalkan kesenjangan antara harapan

(28)

terjadinya, faktor yang menyebabkan perbedaan/kesenjangan/gap dibahas

secara umum menurut Kotler (2000: 498) sebagai berikut (dalam Avriliano,

2003: 20-24) :

1. Kesenjangan antara ekspektasi konsumen dengan persepsi manajemen.

Faktor yang mempengaruhinya antara lain:

a. Gagalnya orientasi pasar sebagai akibat dari kurangnya riset pasar,

temuan riset yang tidak layak dan gagalnya interaksi antar konsumen

dan manajemen dari produsen.

b. Ketidaklayakan aliran komunikasi yang terjadi antara bawahan dan

atasan pada pihak manajemen terlalu banyaknya level manajer.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dengan spesifikasi mutu

pelayanan.

Faktor yang mempengaruhi antara lain:

a. Komitmen manajemen terhadap kualitas pelayanan yang kurang

layak.

b. Persepsi manajemen bahwa harapan konsumen tidak akan mungkin

terpenuhi.

c. Task standarization yang tidak layak.

d. Tidak adanya goal-setting yang berdasar pada pemenuhan harapan

konsumen.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dengan pelaksanaan

(29)

Faktor yang memberi konstribusi terhadap gap ini antara lain:

a. Role Ambiquity

b. Role Conflict

c. Employee-Job Fit

d. Supervisory Control System

e. Lack of Perceived Control

4. Kesenjangan antara pelaksana pelayanan dengan komunikasi eksternal.

Faktor-faktor yang turut memberikan konstribusi terhadap terjadinya gap

ini adalah:

a. Komunikasi horisontal yang tidak layak

b. Propensity of Overpromised

5. Kesenjangan antara ekspektasi konsumen dengan persepsi konsumen.

F. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan salah satu faktor penting dalam

menentukan sikap dan tindak lanjut konsumen dalam membeli atau

mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.

Oleh itu perusahaan harus berusaha memahami perilaku konsumen terhadap

barang dan jasa yang ditawarkan. Menurut Amirulah (2002: 3), Perilaku

Konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen)

yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya

(eksternal) yang mengerahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan

(30)

Jadi ada dua elemen yang berpengaruh dalam tindakan pembelian,

yaitu faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal).

G. Sikap

Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal, sikap menempatkan

seseorang dalam sebuah kerangka pemikiran untuk menyukai atau tidak

menyukai suatu obyek. Sikap seseorang membentuk suatu pola yang

konsisten, dan untuk mengubah suatu sikap mungkin mengharuskan

penyesuaian sikap-sikap lain secara besar-besaran. Menurut Kotler (2000:

200), sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan

tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama

dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Jadi sebuah perusahaan

harus menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada

berusaha merubah sikap orang, tentu saja terdapat beberapa pengecualian

dimana besar biaya untuk mengubah sikap orang-orang yang akan

memberikan hasil.

H. Jasa

Jasa menurut Kotler (2000: 486) adalah berbagai tindakan atau

manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya

tidak dapat dilihat dan tidak dihasilkan hak milik terhadap suatu.

Produksinya dapat berkenaan dengan sebuah produk fisik atau tidak. (“a

(31)

essentially intangible and does not result in the ownership of anything. It’s

production way or not be tied to physical product”).

Jasa menurut Kotler (2000: 488) memiliki empat karakteristik yang

harus diperhatikan pengelolaan jasa yakni :

1. intangibility; service are intangible, unlike physical product, they can’t

be seen, tasted, felt, heard or smelled before the purchase.

2. inseparabality; service are typically produced and consumed on the

same time.

3. variability; service are highly variable, since they depend on who

provides them and when they are provided.

4. perishability; service can’t be destored.

I. Kepuasan

Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan

harapan. Jika kinerja di bawah harapan, pelanggan akan tidak puas. Jika

kinerja memenuhi atau melebihi harapan, pelanggan akan puas. Banyak

perusahaan memfokuskan pada kepuasan tinggi karena pelanggan yang

kepuasannya hanya sedang dapat mudah untuk berubah pikiran bila

mendapatkan tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih sukar

untuk mengubah pilihannya. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau

kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya

(32)

J. Pandangan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan

Terdapat perbedaan mendasar antara industri yang menghasilkan

produk/barang sebagai outputnya dengan industri yang memberikan jasa

pelayanan (service) kepada konsumennya. Perbedaannya terletak pada

karakteristik jasa. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Service quality lebih sulit untuk dievaluasi oleh konsumen jika

dibandingkan dengan Goods quality.

2. Konsumen tidak dapat mengevaluasi Service quality semata-mata hanya

berdasarkan kepada hasil akhir dari service tersebut.

Satu-satunya kriteria yang diperhitungkan dalam mengevaluasi Service

quality didefinisikan oleh konsumen. Hanya penilaian konsumenlah yang

berlaku, semua penilaian lainnya sama sekali tidak relevan.

Sebagai batasan apabila nilai kualitas pelayanan yang diperoleh kurang

dari 100% maka menunjukkan terdapat perbedaan/gap kualitas pelayanan

antara yang disampaikan oleh pemberi pelayanan dengan yang diharapkan

oleh pelanggan.

K. Hotel

Dalam pengertian atau definisinya, setiap orang akan berbeda dalam

menguraikan arti hotel. Belum ada satu definisi hotel yang mampu

menguraikan makna hotel secara keseluruhan dengan lengkap.

(33)

belakang yang berlainan, sehingga masing-masing mempunyai

pandangan-pandangan dan pendekatan tentang suatu masalah secara berlainan pula.

Selain keinginan para pembuat definisi baik perorangan, asosiasi

maupun lembaga untuk memfokuskan atau menitik beratkan pengertian pada

suatu hal tertentu, juga terpengaruh oleh suatu kenyataan atau keadaan yang

didefinisikan pada saat itu, dimana akomodasi tumbuh dan meningkat sesuai

dengan perkembangan jaman dan bahkan sampai sekarangpun masih

tumbuh dan berkembang.

Beberapa pengertian hotel antara lain :

1. Berdasarkan SK Menparpostel No. KM34/HK103/MPPT1987

Hotel adalah suatu akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

keseluruhan bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan,

makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola

secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang telah

ditetapkan.

2. Berdasarkan SK Menteri perhubungan No. PM10/DW/Phh/77 tanggal

12 Desember 1977.

Hotel adalah suatu jasa akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan,

minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

3. Menurut R.S. Damardjati dalam buku istilah-istilah dunia pariwisata.

Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk

(34)

dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat comfort (nyaman) dan

bertujuan komersial.

L. Klasifikasi Hotel

Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi/fasilitas yang tersedia dalam suatu

hotel, ada klasifikasi hotel yang disusun menurut standar klasifikasi hotel.

1. Berdasarkan Jumlah kamar

Berdasarkan jumlah kamar, hotel dibedakan menjadi beberapa jenis,

yaitu

a. Small Hotel; hotel dengan jumlah kamar 25 kamar atau kurang.

b. Medium Hotel; hotel yang memiliki jumlah kamar antara 25-100

kamar.

c. Large Hotel; hotel yang memiliki jumlah kamar antara 101-300

kamar.

d. Very Large Hotel; hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 300

kamar.

2. Berdasarkan Lokasi, Waktu dan Tempat

Pengklasifikasian hotel berdasarkan lokasi, waktu, dan tempat yaitu :

a. Downtown Hotel; terletak di jantung kota yang berdekatan dengan

kantor, arena belanja, bioskop, bangunan umum dan lain-lain. Tarif

hotel tersebut sangat tinggi dikarenakan keuntungan lokasi.

b. Suburban Hotel; bertempat di pinggiran kota, keuntungannya

(35)

bagi golongan menengah ke bawah. Hotel semacam ini cocok untuk

digunakan untuk mengadakan seminar atau konferensi.

c. Resort Hotel; bertempat di daerah perbukitan atau pinggir pantai,

hotel ini memang mengutamakan tujuan penjualan kepada

pelanggan. Fasilitas dasar dan sistem pembayaran mengikuti sistem

pembayaran Amerika.

d. Airport Hotel; sesuai dengan namanya hotel ini bertempat di sekitar

bandara dan bertujuan transit penumpang yang akan tinggal hanya

beberapa jam saja dan tidak memungkinkan bagi mereka untuk

tinggal di hotel ini lebih lama.

e. Motel; merupakan penginapan yang sederhana bagi pengelana dan

menyediakan makanan, minuman serta tempat parkir yang luas.

f. Inns; rumah untuk penginapan yang tidak menyediakan makanan dan

minuman, terletak di kota maupun di desa.

3. Berdasarkan Tipe Harga Kamar (Plan)

Berdasarkan sistem pembayarannya, maka hotel dapat dibedakan

menjadi beberapa macam, antara lain :

a. European Plan; sistem pembayaran Eropa dengan tagihan harga

kamar dihitung berdasarkan biaya sewa kamar saja.

b. Continental Plan; hotel yang mencantumkan harga sewa kamar

sudah termasuk menu standar makan pagi.

c. American Plan; tagihan kamar berdasarkan sewa kamar yang

(36)

d. Modified American Plan; sistem pembayaran Amerika yang telah

diubah, tagihan berdasarkan sewa kamar ditambah menu standar

sarapan pagi dan ditambah makan siang atau malam (2 kali makan

saja).

4. Berdasarkan Fasilitas Hotel dengan Rating Bintang

Hotel dapat dibedakan berdasarkan fasilitas hotel dengan rating

bintangnya, yaitu :

a. Hotel bintang 1; memiliki jumlah kamar sekurang-kurangnya 15

kamar standar, tersedia restoran dan bar dengan standar khusus yang

telah ditetapkan pemerintah.

b. Hotel bintang 2; memiliki jumlah kamar sekurang-kurangnya 20

kamar standar, minimal 1 kamar suite, tersedia restoran dan bar

dengan standar khusus yang telah ditetapkan pemerintah.

c. Hotel bintang 3; memiliki jumlah kamar sekurang-kurangnya 30

kamar standar, minimal 2 kamar suite, tersedia restoran dan bar

dengan standar khusus yang ditetapkan pemerintah.

d. Hotel bintang 4; memiliki jumlah kamar sekurang-kurangnya 50

kamar standar, minimal 3 kamar suite, tersedia restoran dan bar

dengan standar khusus yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Hotel bintang 5; memiliki jumlah kamar sekurang-kurangnya 100

kamar standar, minimal 5 kamar suite, tersedia 2 restoran dan satu

diantaranya adalah special restaurant dan tersedia pula bar dengan

(37)

M. Review Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis sikap

konsumen terhadap atribut suatu produk tertentu yaitu sebagai berikut :

1. Agnes Haning Sulistyowati (2001)

Haning melakukan penelitian yang berjudul Analisis sikap konsumen

terhadap sepeda motor merk Honda. Hasil yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan terhadap pria di atas usia 35 tahun, pekerjaan sebagai

pegawai swasta, penghasilan Rp 300.000 – Rp 600.000. Sikap terhadap

atribut adalah baik, yang menjadi atribut yang paling mempengaruhi

adalah atribut kualitas mesin. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan analisis persentase, uji validitas dan realibilitas serta

MAM.

2. Bernadetta Artanti (2002)

Bernadetta melakukan penelitian yang berjudul Analisis sikap konsumen

terhadap atribut minuman coca-cola. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui atribut yang paling mempengaruhi sikap konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian. Data hasil penelitian ini dianalisis

dengan menggunakan analisis persentase, uji validitas dan reabilitas

serta MAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang paling

mempengaruhi sikap konsumen dalam pengambilan keputusan adalah

atribut nilai produk, konsumen sebagian besar pria lebih dari atau sama

dengan 26 tahun, pendidikan akademi/universitas, pendapatan Rp

(38)

minuman coca-cola adalah baik atau mendapat tanggapan positif dari

konsumen.

3. Iwan Kusno Adi (2006)

Iwan melakukan penelitian yang berjudul Analisis sikap konsumen

terhadap atribut produk HP Samsung. Data hasil penelitian dianalisis

dengan menggunakan uji validitas dan reabilitas, analisis persentase,

analisis terhadap nilai timbangan dan nilai atribut serta MAM. Hasil

yang diperoleh yakni konsumen yang sebagian besar pria dengan usia 21

– 25 tahun, berpendidikan SMU (pelajar/mahasiswa) dengan tingkat

pendapatan Rp 500.000 – Rp 800.000. Atribut yang paling menentukan

sikap konsumen dalam melakukan pembelian terhadap ponsel Samsung

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi (Sumarni dan

Wahyuni, 2006: 49-50) adalah Studi kasus, yaitu penelitian mendalam

mengenai unit sosial tertentu, yang hasilnya merupakan gambaran lengkap

dan terorganisasi baik mengenai unit, tergantung tujuannya. Ruang lingkup

penelitian mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya

segmen tertentu, atau mungkin pula mengonsetrasikan diri pada

faktor-faktor khusus tertentu serta dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor atau

kejadian. Kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada obyek yang

diteliti, yakni konsumen merasa puas akan atribut-atribut pelayanan yang

disediakan Hotel Bandung Permai Jember.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Hotel Bandung Permai, Jember yang terletak di

jalan Hayam Wuruk no. 38 Jember.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah konsumen yang telah menginap di Hotel

Bandung Permai, dimana konsumen itu bisa melakukan penilaian sesuai

(40)

Obyek penelitian dari penelitian ini adalah kepuasan para konsumen

dan atribut pelayanan yang diterima oleh para konsumen.

D. Identifikasi Variabel

Variabel adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini maka yang menjadi

variabel penelitian adalah :

1. Profil dari para konsumen dapat dibedakan menurut jenis kelamin, usia,

penghasilan dan jenis pekerjaan.

2. Variabel bebas yaitu atribut jasa yang meliputi : kehandalan (reliability),

jaminan (assurance), dapat diraba (tangible), empati (emphaty) dan daya

tanggap (responsiveness).

3. Variabel terikat yaitu sikap konsumen.

E. Pengukuran Variabel

Data mengenai sikap konsumen terhadap produk dengan menggunakan

kuesioner. Data tersebut merupakan data ordinal sehingga skala yang

dipakai adalah skala Likert. Beberapa alternatif jawaban untuk setiap butir

jawaban untuk setiap butir pertanyaan mengenai harapan dari atribut produk

memiliki skor 1 sampai dengan skor 5, sebagai berikut :

1. Skor 1 = sangat tidak setuju

2. Skor 2 = tidak setuju

(41)

4. Skor 4 = setuju

5. Skor 5 = sangat setuju

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data

yang diperoleh langsung dari konsumen.

F. Populasi dan Sampel

Populasi yang dimaksud dalam penelitian adalah konsumen yang

menginap di Hotel Bandung Permai Jember. Sampel adalah sebagian dari

populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dalam penelitian ini. Dalam hal

ini, peneliti menggunakan 50 orang sebagai sampel. Dalam perhitungan

sampel ini, peneliti menggunakan rumus Boedijoewono (2001: 155) :

n = p x (1-p) x [Z/E]2 keterangan :

n : jumlah sampel

p : kemungkinan terbesar sukses

E : kesalahan yang dapat diterima

Z : standar error

Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan melalui perhitungan berikut

sebagai contoh kemungkinan terbesar sukses 85%, standar kesalahan sebesar

10% dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96 sehingga dapat diperoleh :

n = 0,85 x (1-0,85) x (1,96/0,1)2 = 0,85 x 0,15 x 384,16

(42)

Hasil dari perhitungan tersebut 48,9804 dan dibulatkan menjadi 50

agar memudahkan dalam pembagian kuesioner.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik sampling

insidental yaitu teknik pengambilan sampel dasar yang digunakan adalah

sampel yang berada pada lokasi penelitian atau ditemui saat berada di lokasi

penelitian (Sugiyono, 2000: 60).

H. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara membagi daftar pertanyaan

yang sudah dibuat kepada responden untuk diisi. Kuesioner yang

dibagikan kepada responden terdiri dari tiga bagian :

Bagian I : berupa daftar pertanyaan mengenai karakteristik

responden yang meliputi jenis kelamin, usia,

penghasilan dan jenis pekerjaan.

Bagian II : berupa pertanyaan tentang atribut apa yang terpenting

bagi konsumen dalam pelayanan Hotel Bandung

(43)

Untuk skornya adalah sebagai berikut :

Skor 1 = sangat penting

Skor 2 = penting

Skor 3 = agak penting

Skor 4 = kurang penting

Skor 5 = tidak penting

Bagian III : berupa pengisian tabel-tabel yang berhubungan dengan

pengukuran kinerja hotel dan harapan yang diinginkan

terhadap pelayanan Hotel Bandung Permai.

2. Metode Pengamatan

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung segala

kegiatan yang berkaitan dengan penelitian di lokasi penelitian.

3. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan

konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut.

I. Instrumen Analisis Data

Instrumen analisis data terdiri dari dua macam alat uji yakni uji

validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji validitas

Validitas (validity) adalah sejauh mana ketetapan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dasar uji validitas ini

(44)

skor total item tersebut (Y). Hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy)

yang diperoleh, dibandingkan dengan tabel harga kritik dari r product

moment pada derajat kepercayaan (significant level) 95% atau L=0,05.

Sebagai batas hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien

setiap butir berada dalam batasan –1 sampai dengan +1 dan bernilai

lebih besar dari koefisien korelasi tabel (rxy>rtabel) maka data yang

dihasilkan kuesioner dianggap valid dan kuesioner layak

digunakan.sebagai instrumen kepada responden sebenarnya.

Dalam perhitungan koefisien korelasi item total menggunakan

rumus Pearson’s Product Moment Corellation (korelasi momen tangkar)

(dalam Soebanpoelo, 2003: 28) :

(

∑ ∑

)

rxy : koefisien korelasi

x : skor item (kriteria)

y : skor item total

N : jumlah sampel

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian

untuk mengumpulkan data secara tetap dari sekelompok individu,

artinya hasil pengukuran dapat dipercaya. Alat untuk mengumpulkan

(45)

reabilitas internal dengan menggunakan teknik korelasi Spearman

Brown. Adapun rumus yang digunakan yaitu (dalam Soebanpoelo, 2003:

29) :

rb : korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua

Instrumen peneliti dianggap reliabel bila rhitung (rxy) > rtabel, dengan

menggunakan taraf kesalahan 5% (derajat kepercayaan = 95%).

J. Teknik Analisis Data

1. Analisa Prosentase

Analisa ini digunakan untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan

gambaran karakteristik konsumen Hotel Bandung Permai. Gambaran

tersebut dapat diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur dan

penghasilan.

2. Analisis Data Urutan Kepentingan (skala Likert)

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama

mengenai urutan kepentingan masing-masing kualitas pelayanan yang

diinginkan oleh konsumen. Analisis ini berdasarkan jawaban responden

(46)

Peringkat 1 diberi nilai 5

Peringkat 2 diberi nilai 4

Peringkat 3 diberi nilai 3

Peringkat 4 diberi nilai 2

Peringkat 5 diberi nilai 1

Jawaban dari responden terhadap masing-masing kualitas pelayanan

melalui harapan konsumen dikalikan dengan bobot yang diberikan di

setiap kualitas pelayanan lalu dijumlahkan. Hasil kali dari

masing-masing kualitas pelayanan menentukan urutan kepentingan, hasil yang

terkecil merupakan kualitas pelayanan yang menjadi urutan pertama.

Dalam penelitian ini terdapat 5 kualitas pelayanan. Untuk menghitung

bobot (Bi) masing-masing kualitas pelayanan ditentukan dengan cara

menjumlahkan urutan kepentingan sebagai berikut :

1+2+3+4+5 = 15

Tabel III.1

Skor Urutan Kepentingan dan Bobot Rata-rata

Urutan

3. Analisisi Multiattribute Attitude Model (MAM)

Analisis ini digunakan untuk menjawab masalah kedua mengenai

harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan. Analisis ini berdasarkan

(47)

Attitude Model adalah sebagai berikut (dalam Soebanpoelo, 2003: 30 -

Ab : sikap konsumen secara keseluruhan terhadap obyek yang diteliti

Wi : bobot ideal rata-rata konsumen terhadap atribut pelayanan

Ii : nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut pelayanan

Xi : nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut pelayanan

[Ii-Xi] : nilai mutlak dari selisih antara nilai ideal dengan nilai belief

n : jumlah ideal yang diteliti

langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan serangkaian kualitas pelayanan yang sesuai dengan

harapan konsumen

b. Menentukan n dan diberi nilai 1 sampai n dengan urutan pertama

diberi nilai paling tinggi dari urutan berikut sampai n dan begitu

seterusnya.

c. Menentukan Wi dengan rumus :

d. Menentukan skor untuk masing-masing kualitas pelayanan dengan

angka 5 sampai 1 seperti yang diuraikan dalam skala Likert berikut :

nilai masing-masing atribut

Wi = x 100

(48)

Tabel III.2 Skor Skala Likert

Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju

1 2 3 4 5

e. Menghitung nilai rata-rata ideal dan nilai rata belief

Ideal : suatu kondisi yang diharapkan konsumen ada pada kualitas

pelayanan.

belief : suatu kondisi yang dipercaya konsumen ada pada kualitas

pelayanan.

f. Memasukkan data dalam bentuk tabel kemudian rumus atau model

g. Dari hasil perhitungan di atas, kemudian diinterprestasikan dalam

skala sikap dengan menggunakan rumus :

(

sikap 1

)

x100

(49)

Hasil perhitungan harapan konsumen secara keseluruhan berarti skala

semakin ke kiri mendekati nol maka harapan konsumen secara

keseluruhan sangat baik, tetapi apabila skala semakin ke kanan maka

(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM HOTEL BANDUNG PERMAI JEMBER

A. Sejarah Singkat Hotel Bandung Permai Jember

Perjalanan perkembangan Hotel Bandung Permai Jember diawali dari

usaha restoran pada tahun 1982 yang didirikan oleh Bapak Anjar Wiyana.

Usaha ini semakin hari semakin banyak menampakkan kemajuan sehingga

pada tahun 1984, usaha ini berkembang menjadi usaha industri perhotelan

atas prakarsa Bapak Abdul Hadi yang saat itu menjabat sebagai bupati

Jember.

Pemberian nama Bandung Permai oleh pemiliknya diidentikkan

dengan kota Bandung yang memiliki pesona tersendiri. Kota Bandung

mempunyai tempat-tempat yang menarik, pegunungan yang indah, sejuk

serta mempunyai kesan yang menyenangkan bagi setiap orang yang pernah

datang atau singgah di kota tersebut. Dengan pemberian nama Bandung

Permai diharapkan dapat menarik dan menyedot pengunjung seperti halnya

kota Bandung yang terkesan indah dan sejuk.

Pada awalnya Hotel Bandung Permai ini dimiliki oleh Bapak Anjar

Wiyana dan dibantu oleh seorang direktur yaitu Bapak Mulyono Hamid.

Seiring dengan perkembangan waktu yaitu pada tahun 1986, Hotel Bandung

Permai Jember mengalami perpindahan kepemilikan dari Bapak Anjar

Wiyana menjadi Bapak Ongkoharjo, seorang pengusaha sukses yang

(51)

Dalam pelaksanaan awal, usaha perhotelan ini dikelola oleh keluarga

Ongkoharjo. Yang duduk sebagai general manager adalah putrinya sendiri.

Di bawah pengelolaan dan pengawasan keluarga Ongkoharjo, Hotel

Bandung Permai Jember dinilai kurang begitu menampakkan hasil yang

sangat memuaskan. Sementara itu dunia perhotelan mengalami

perkembangan yang sangat pesat dan persaingan semakin tajam seiring

dengan banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara di negara kita.

Oleh karena itu, pada pertengahan Mei 1997 Bapak Ongkoharjo

memberikan kepercayaan pada Bapak Edy Lumanto sebagai direktur dan

Bapak Andyk Sunarto sebagai general manager.

Pada awalnya keadaan hotel belum membaik dan belum menampakkan

kemajuan, sehingga untuk mengusahakan perbaikan dan untuk

meningkatkan pendapatan hotel maka diambillah langkah-langkah perbaikan

sarana dan prasarana hotel. Di bawah pengelolaan dan pengawasan beliau

serta kerjasama yang baik antar karyawan, akhirnya Hotel Bandung Permai

Jember menunjukkan perkembangannya. Pada awal tahun 1998, Hotel

Bandung Permai meraih Piala Adi Karya Kencana sebagai pemenang kedua

tingkat propinsi dan pada tahun itu juga Hotel Bandung Permai Jember

ditetapkan sebagai hotel bintang tiga; satu-satunya hotel bintang tiga di

Jember.

Pada tahun 2002 Bapak Andyk Sunarto harus pindah kerja. Kedudukan

general manager yang kosong setelah kepindahan beliau menyebabkan

(52)

Bapak Ongkoharjo menunjuk Bapak Warto Adi yang saat itu menjabat

sebagai resident manager untuk merangkap jabatan sebagai general

manager hingga sekarang.

B. Posisi Hotel Bandung Permai Jember

Hotel Bandung Permai Jember terletak di jalur lalu lintas menuju kota

Jember. Tentu saja setiap hari silih berganti orang-orang yang melewati

Hotel Bandung Permai Jember tersebut mau tidak mau pasti akan melihat

bangunan Hotel Bandung Permai Jember yang berdiri dengan megahnya.

Hotel Bandung Permai Jember terletak di jalan Hayam Wuruk no. 38

Jember. Nomor telepon (0331) 484528, 484529, 484530, 484531, 484532.

Fax : (0331) 486500.

Hotel Bandung Permai Jember dapat ditempuh kurang lebih 5 menit

dari stasiun kereta api Jember, 10 menit dari terminal Tawang Alun dan 10

menit dari pusat kota Jember.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam hotel sangat penting bagi setiap karyawan

sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab

serta wewenang yang dimilikinya. Hal ini dapat mewujudkan kesatuan

tanggung jawab dan fungsi demi tercapainya tujuan hotel. Koordinasi dapat

(53)

bagian dalam hotel untuk saling bekerjasama sehingga terjalin suatu

kekompakan kerja dalam organisasi hotel tersebut.

Adapun struktur organisasi Hotel Bandung Permai Jember tersusun

berdasarkan skema di bawah ini :

CA MM CE

PM FBM

FOM

RDM

HKM GM

Gambar IV.1

S

SttrruukkttuurrOOrrggaanniissaassiiHHootteellBBaanndduunnggPPeerrmmaaiiJJeemmbbeerr

Keterangan :

o Board of Directors (BOD)

Di Hotel Bandung Permai Jember, dewan direksi merupakan pemilik

dan pemimpin tertinggi perusahaan. Dewan direksi bertugas

merencanakan, mengawasi dan mengarahkan segala sesuatu yang ada di

perusahaan serta menjaga agar kondisi lingkungan kerja perusahaan

tetap harmonis. Dewan direksi ini merupakan keluarga Ongkoharjo,

yang mengamanatkan tanggung jawabnya kepada Bapak Edy Lumanto.

o General Manager (GM)

General Manager bertugas mengawasi dan mengatur pelaksanaan kerja

(54)

bawahan. GM dapat menggunakan wewenang sebagai pimpinan hotel

dan harus memberikan pertanggungjawaban kepada pemilik hotel. GM

Hotel Bandung Permai saat ini adalah Bapak Warto Adi.

o Personal Manager (PM)

Personal Manager bertugas menyusun dan mengurus secara sistematis

arsip dan dokumentasi kepegawaian serta mengurus penerimaan

karyawan baru yang meliputi panggilan, seleksi sampai dengan

penerimaan karyawan baru. Personal Manager memberikan

pertanggungjawaban kepada General Manager. Personal Manager

Hotel Bandung Permai saat ini adalah Bapak Misni M.S.

o Food and Beverage Manager (FBM)

Food and Beverage Manager bertugas merencanakan, mengatur,

melaksanakan, mengawasi pelayanan makanan dan minuman serta

melaporkan dan membuat order perbaikan bila ada peralatan yang rusak.

Food dan Beverage Manager Hotel Bandung Permai saat ini adalah

Bapak Satrio Lelono.

o Room Division Manager (RDM)

Tugas Room Division Manager, yaitu :

1. merencanakan, melaksanakan dan mengawasi divisi operasi kamar,

2. bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan bagian kantor depan,

tata graha, pemeliharaan peralatan gedung dan bagian hiburan,

(55)

Room Division Manager membawahi Front Office Manager dan House

Keeping Manager. Room Division Manager Hotel Bandung Permai saat

ini adalah Bapak Herry Waluyo.

o Chief Accounting (CA)

Chief Accounting bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi

kegiatan administrasi keuangan hotel dan bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugas lalu lintas keuangan hotel. Chief Accounting

memberikan pertanggungjawaban kepada General Manager. Chief

Accounting Hotel Bandung Permai saat ini adalah Ibu Hani Nurhanifa.

o Marketing Manager (MM)

Marketing Manager bertugas merencanakan dan melaksanakan

pemasaran untuk meningkatkan hunian kamar serta merencanakan dan

menyusun anggaran pemasaran. Marketing Manager Hotel Bandung

Permai saat ini adalah Ibu Ratna Ikatanti.

o Chief Engineer (CE)

Chief Engineer bertugas menjaga kelancaran, kesempurnaan,

pemeliharaan dan perawatan segala macam peralatan teknik yang

digunakan dalam lingkungan hotel. Chief Engineer Hotel Bandung

Permai saat ini adalah Bapak Surjono.

D. Departemen-departemen di Hotel Bandung Permai Jember

Di dalam pelaksanaannya, Hotel Bandung Permai Jember dibagi atas

(56)

masing-masing. Departemen-departemen yang ada di Hotel Bandung Permai Jember

meliputi 8 departemen, yaitu :

1. Front Office Department

Sesuai dengan namanya, departemen ini berlokasi di tempat yang paling

depan, strategis, yang mudah dilihat dan diketahui. Lokasi Front Office

Department menyatu dengan ruang tunggu atau lobby dan berhadapan

langsung dengan pintu masuk dan jalan menuju kamar-kamar tamu,

restoran dan ruang pertemuan. Fungsi utama Front Office Department

adalah menjual kamar kepada tamu. Front Office Department dipimpin

oleh Department Head (kepala departemen) yang disebut Front Office

Management (FOM), yang dibantu oleh asisten FOM, yang terdiri dari

beberapa bagian seperti pelayanan informasi (information service),

pelayanan check-in dan check out (receptionist), pelayanan pemesanan

kamar (reservation service), kasir (front office cashier), pelayanan

penanganan barang-barang tamu (bell captain) dan operator.

2. House Keeping and Laundry Department

Fungsi utama House Keeping yaitu menjaga dan memelihara kebersihan,

kerapian, kelengkapan fasilitas kamar-kamar dan ruangan umum hotel.

Laundry memberikan pelayanan pencucian seluruh linen yang

diperlukan untuk operasional hotel serta pelayanan pencucian

pakaian-pakaian tamu hotel. Sama halnya dengan departemen lain, House

Keeping and Laundry Department terdapat pembagian kerja menurut

(57)

ruang umum hotel (public area supervisor), bagian linen (linen

supervisor), bagian binatu (laundry supervisor).

3. Food and Beverage Department

Berdasarkan definisi hotel, penyediaan makanan dan minuman

merupakan hal penting di samping sarana untuk menginap. Fungsi utama

departemen ini adalah mengurusi hal yang berhubungan dengan

makanan dan minuman, ruang kerja di restoran, pengolahan makanan

dan minuman sampai pada penyajiannya serta service dalam kamar.

4. Accounting

Departemen ini bertanggung jawab atas arus keuangan hotel, proses

pembukuan, keuangan perusahaan, semua inventaris tetap maupun

bergerak dan merupakan inti dari operasional hotel secara keseluruhan.

Proses di bagian accounting dikelompokkan menjadi 3 bagian utama

yaitu : proses pengawasan di dalam (internal control), pengaturan arus

dana (cash flow), dan analisa laporan kegiatan (administration and

reports).

5. Marketing

Meningkatnya persaingan pada usaha perhotelan saat ini mendorong

berkembangnya usaha pemasaran hotel. Keberhasilan penjualan produk

hotel tergantung pada usaha pemasaran yang diorganisasikan dalam

suatu bagian atau departemen dengan dukungan sepenuhnya dari seluruh

bagian yang ada di dalam hotel terutama bagian yang berhubungan

(58)

merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dari usaha perhotelan

dan menjadi sarana manajemen dalam usahanya mengenalkan hotel

kepada masyarakat luas.

6. Personnel

Fungsi utama dari personnel (bagian personalia) adalah penempatan

pegawai sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya

sehingga akan tercapai suatu hasil yang maksimal. Selain itu, fungsi

personalia yaitu pengadaan dan penyeleksian pegawai baru, mutasi

sampai pemecatan pegawai

7. Engineering

Tugas utama departemen ini adalah bertanggung jawab atas perbaikan

dan pemeliharaan berbagai macam peralatan yang digunakan dalam

hotel seperti kelistrikan, AC, ventilasi, peralatan meja dan kursi, lemari

pendingin, mesin-mesin, instalasi alat, lampu, dan lain-lain.

8. Security

Tamu akan merasa betah dan nyaman selama tinggal di dalam suatu

hotel bila faktor keamanannya selalu terjaga. Departemen security

mempunyai tugas utama yaitu bertanggung jawab atas keamanan dan

berusaha menciptakan ketenangan bagi para tamu, karyawan dan

perusahaan.

Dengan adanya kerjasama yang baik dari semua departemen tersebut

(59)

E. Fasilitas Hotel Bandung Permai Jember

Sesuai dengan artinya, hotel merupakan jasa akomodasi yang

menyediakan penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi

umum yang dikelola secara komersial. Hotel Bandung Permai Jember

memiliki fasilitas-fasilitas yang dikelola secara umum dan komersial. Hal ini

bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dan pelayanan bagi tamu semaksimal

mungkin dengan menyediakan fasilitas umum bagi tamu.

1. Fasilitas Pokok

Hotel Bandung Permai Jember memiliki fasilitas pokok yaitu terdiri dari

kamar-kamar tamu beserta perlengkapan di dalamnya dan restoran

dengan beraneka ragam menu masakan. Fasilitas pokok itu antara lain :

a. Kamar Tamu

Hotel Bandung Permai Jember menggunakan sistem Continental

Plan dalam sistem pembayarannya, yaitu hotel yang mencantumkan

harga sewa kamar sudah termasuk menu standar makan pagi. Jadi

setiap tamu yang menginap di Hotel Bandung Permai Jember

mendapatkan 1 porsi makan pagi. Hotel Bandung Permai Jember

menyediakan 70 kamar untuk tamu yang dibedakan menjadi 4 jenis

kamar, yaitu :

™ Standard Room

Hotel Bandung Permai Jember menyediakan 50 kamar standar.

Harga sewa kamar Rp 120.000,00 per malam. Fasilitas yang ada

(60)

conditioner, lemari pakaian, sofa, TV 14 inchi, lemari es ukuran

kecil beserta mini bar, telepon, kamar mandi bath tub dengan air

panas dan dingin dan dua botol air mineral.

™ Superior Room

Superior Room tersedia sebanyak 13 kamar dengan harga sewa

sebesar Rp 170.000,00 per malam. Kamar tamu tipe ini memiliki

fasilitas lebih dibandingkan dengan tipe kamar standar.

Kelebihannya antara lain tempat tidur single bed atau double bed,

meja rias dengan cermin lebih besar, lemari es beserta mini bar,

lemari pakaian, TV 14 inchi, telepon, kamar mandi bath tub

dengan air panas dan dingin dan dua botol air mineral.

™ Executive Suite Room

Executive Suite Room adalah guest room yang menyediakan

fasilitas terlengkap dibandingkan dengan kamar tamu yang lain.

Hotel Bandung Permai Jember menyediakan 4 Executive Suite

Room untuk para tamu yang harga sewanya sebesar Rp

350.000,00 per malam. Fasilitas yang tersedia di kamar tamu

terlengkap ini mempunyai kelebihan antara lain kamar yang

sangat luas, tempat tidur king size, double bed cover, satu set

meja makan beserta special treatment berupa satu paket buah

segar dan minuman instan, TV 21 inchi, ruang tamu beserta satu

(61)

soft drink, kamar mandi bath tub dengan air panas dan dingin

serta lemari pakaian yang lebih besar.

™ Driver Room

Hotel Bandung Permai Jember menyediakan kamar khusus untuk

sopir pribadi para tamu. Harga sewa kamar Rp 50.000,00 per

malam. Karena khusus untuk sopir, kamar ini tidak dilengkapi

dengan TV, air conditioner, lemari es dan kamar mandi dengan

air panas.

Selain itu, Hotel Bandung Permai Jember menyediakan extra bed

bagi tamu yang membawa keluarga atau membutuhkan tempat tidur

tambahan. Harga sewa extra bed Rp 50.000,00 per malam. Sama

halnya dengan sewa tiap kamar, setiap penambahan extra bed juga

mendapat jatah menu sarapan pagi.

Harga sewa kamar tersebut di atas belum termasuk service charge

sebesar 10 % dari harga sewa kamar maupun biaya sewa extra bed.

b. Restaurant and Coffee Shop

Restaurant and Coffee Shop yang ada di Hotel Bandung Permai

Jember siap melayani konsumen selama 24 jam dan menyediakan

beraneka ragam masakan Indonesia, China dan Eropa serta melayani

pemesanan makanan untuk pernikahan, ulang tahun, pertemuan

(62)

2. Fasilitas Pendukung

Sesuai dengan definisinya, hotel merupakan jasa akomodasi yang

menyediakan penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi

umum yang dikelola secara komersial, Hotel Bandung Permai Jember

menyediakan beberapa fasilitas lain untuk umum sebagai bidang usaha

antara lain :

a. Kolam renang

Kolam renang Tirta Nirwana merupakan fasilitas cuma-cuma untuk

tamu hotel. Bagi umum, mereka akan dikenakan biaya sewa sebesar

Rp 3.500,00 untuk hari biasa dan Rp 5.000,00 untuk hari libur.

b. Laundry Service; buka 24 jam dan melayani pencucian pakaian tamu

hotel.

c. Business center; melayani fotokopi, internet, facsimile, dan

penyewaan komputer.

d. Drugstore; buka 24 jam dan menjual obat-obatan.

e. Karaoke; buka setiap hari jam 19.00-24.00.

f. Ruang pertemuan; tersedia 3 macam ruang pertemuan, yaitu :

Paradiso Room, berkapasitas 50 orang.

Hevana Room, berkapasitas 50-100 orang.

Nirvana Convention Hall, berkapasitas 1000 orang.

g. Safety Deposit Box; berupa tempat penitipan barang-barang tamu.

h. Debit Machine; merupakan tempat pembayaran dengan kartu kredit

(63)

i. Area parkir yang luas; mampu menampung lebih dari 50 kendaraan

roda empat.

F. Sistem Pembagian Jam Kerja

Hotel Bandung Permai Jember menjalankan bisnisnya selama 24 jam

penuh. Agar operasional dan pelayanannya berjalan lancar dan tidak ada

kekosongan, pembagian kerja perlu diberlakukan. Pembagian jam kerja

berdasarkan Peraturan Pemerintah mengenai ketenagakerjaan, jam kerja

maksimal dalam satu hari adalah delapan jam tarmasuk satu jam untuk

istirahat.

Hotel Bandung Permai Jember membagi jam kerja karyawan menjadi

3 shift, yaitu :

1. Morning Shift : 07.00-15.00 WIB

2. Afternoon Shift : 15.00-23.00 WIB

3. Evening Shift : 23.00-07.00 WIB

Pembagian kerja dalam Hotel Bandung Permai Jember terdapat

pengecualian, yaitu :

1. Bagi karyawan perempuan; jam kerja malam atau evening shift

ditiadakan dan jam kerja sore atau afternoon shift dimulai pada pukul

13.00-21.00 WIB.

2. Bagi karyawan kantor seperti general manager, resident manager,

(64)

Di samping jam kerja tersebut, terdapat juga jam lembur. Untuk

memperoleh jam kerja lembur, karyawan yang bersangkutan harus

mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada kepala personalia dan head

department untuk menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan.

Karyawan yang melaksanakan jam kerja lembur akan mendapatkan upah

(65)

BAB V

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis atau mengetahui sikap

konsumen terhadap atribut-atribut pelayanan Hotel Bandung Permai di Kota

Jember. Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan dengan memberikan sejumlah

pertanyaan atau kuesioner terhadap responden sebanyak 50 orang sebagai

sampel.

Kuesioner yang diberikan kepada responden dalam penelitian ini

dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu :

Bagian I : berupa daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden

yang meliputi jenis kelamin, usia, penghasilan dan jenis

pekerjaan.

Bagian II : berupa pertanyaan tentang atribut apa yang terpenting bagi

konsumen dalam pelayanan Hotel Bandung Permai.

Bagian III : berupa pengisian tabel-tabel yang berhubungan dengan

pengukuran kinerja hotel dan harapan yang diinginkan

terhadap pelayanan Hotel Bandung Permai.

Penyebaran dan pembagian 50 kuesioner dilakukan secara langsung

kepada responden dengan cara yaitu menanyakan terlebih dahulu berapa

lama anda telah menginap di Hotel Bandung Permai dan apabila responden

(66)

baru dibagikan kepada responden tersebut untuk diisi. Pengisiannya

ditunggu langsung pada saat bersamaan sehingga semua kuesioner yang

dibagikan dapat dikumpulkan kembali dan dapat mempermudah dan

mempercepat dalam pengolahan data.

Penyebaran kuesioner ini dilaksanakan selama 2 bulan, yakni dari

bulan Oktober sampai bulan November dan dilaksanakan di Hotel Bandung

Permai.

Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dimaksudkan untuk menyelidiki kevalidan dan

keandalan instrumen atau angket yang digunakan dalam pengumpulan data.

Uji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas masing-masing instrumen.

1. Instrumen Kondisi Ideal

Tabel V.1

Uji Validitas Instrumen Kondisi Ideal

Rhitung R5% Keterangan

R_1 0,525 0,279 Valid

(67)

Asumsi yang digunakan dalam uji validitas adalah , jika Rhitung > Rtabel

item dinyatakan valid. Rhitung yang ditampilkan dalam tabel di atas, dari

masing-masing item menunjukkan bahwa Rhitung > Rtabel sehingga item

dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas dengan metode Alpha Croncbach,

diperoleh Ralpha sebesar 0,8067. Tabel r dengan N = 50 dan tingkat

signifikansi 5 % diketahui 0,279, sehingga Ralpha (0,8067) > Rtabel (0,279).

Berdasarkan uji validitas instrumen ideal, diketahui semua item dinyatakan

valid, sedangkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen

memiliki kehandalan yang cukup. Artinya instrumen kondisi ideal telah

memenuhi kriteria persyaratan instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel.

2. Instrumen Kondisi Belief

Tabel V.2

Uji Validitas Instrumen Kondisi Belief

Rhitung R5% Keterangan

R_1 0,492 0,279 Valid

Gambar

Tabel V.19 Emphaty Butir 1 .........................................................................
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Hotel Bandung Permai ............................
Tabel III.1
Tabel III.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan untuk variable komunikasi, motivasi dan l kinerja karyawan menunjukkan hasil yang baik, karena syarat syarat minimum

Pengawasan merupakan suatu proses yang mana seorang pemimpin perlu mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan

Yang menjadi subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek pajak sebagaimana tersebut di atas yang dikenakan kewajiban

Demikian petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan dan pengembangan serta rehabilitasi sarana dan prasarana dayah/balai pengajian secara swakelola dalam Kabupaten Bireuen pada

Molekul saling menumbuk dinding wadah menumbuk dinding wadah dengan gaya rerata pada dengan gaya rerata pada temperatur tertentu akibat temperatur tertentu akibat tekanan

Menimbang, bahwa Penggugat telah mendalilkan bahwa ia telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat yang dicatatkan pada Kantor Urusan Agama dan pada awalnya

Dalam proses pelaksanaan penempatan beasiswa Pusbindiklatren Bappenas diprioritaskan bagi peserta yang berasal dari Indonesia Timur yaitu: Provinsi Papua, Provinsi

bahwa dengan telah ditetapkannya RPJP Nasional maka Provinsi Kepulauan Riau memerlukan perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas