30
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode penelitian adalah ketepatan penggunaan metode yang sesuai dengan objek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Uraian yang akan dibahas mengenai jenis dan desain penelitian; variabel penelitian; subjek penelitian; metode pengumpulan data, metode analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
31
siklus tersebut diulang hingga data lapangan menunjukkan bahwa produk tersebut telah mencapai tujuannya.
3.2 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2013), langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan memiliki 10 (sepuluh) langkah, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Potensi dan masalah; 2) Mengumpulkan informasi; 3) Desain Produk; 4) Validasi Desain. 5) Perbaikan Desain. 6) Uji coba produk. 7) Revisi Produk. 8) Uji coba pemakaian. 9) Revisi produk. 10) Pembuatan masal.
Dalam penelitian ini menggunakan 7 langkah yaitu : 1) Potensi dan masalah; 2) Mengumpulkan informasi; 3) Desain Produk; 4) Validasi Desain. 5) Perbaikan Desain. 6) Uji coba produk. 7) Revisi Produk.
Adapun penjelasan perlangkah adalah sebagai berikut : 1. Potensi Masalah
Potensi dan masalah penelitian bermula karena adanya suatu masalah. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut, sedangkan masalah merupakan bentuk penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono,2013).
2. Mengumpulkan Informasi
32
untuk mengumpulkan informasi adalah dengan menggunakan metode wawancara dan pembagian instrumen (angket) dengan salah satu guru dan peserta didik disekolah tersebut. Informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan salah seorang guru adalah seberapa besar pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas. Pengumpulan informasi juga dilakukan dengan menyebarkan instrumen (angket) sederhana tentang pengetahuan peserta didik terhadap perilaku seks bebas.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah Research and Development sebagai bahan ajar mandiri/modul bimbingan konseling untuk mengetahui pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas. Desain produk yang dirancang berupa kerangka dan isi modul yang didasarkan pada teori. Dalam penyusunan kerangka modul didasarkan pada teori dari Daryanto (2013) yang memuat kerangka modul sebagai berikut :
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
I. PENDAHULUAN
1. Standar Kompetensi
33 3. Waktu
4. Prasyarat
5. Petunjuk Penggunaan Modul
6. Tujuan Akhir
7. Cek Penguasaan Standar Kompetensi
II. PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan
b. Proses Bimbingan Kelompok
c. Uraian Materi
d. Rangkuman
e. Tugas
f. Tes
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan
b. Proses Bimbingan Kelompok
34 d. Rangkuman
e. Tugas
f. Tes
DAFTAR PUSTAKA
4. Validasi Desain
Proses ini merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif daripada yang lama atau tidak. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara mendatangkan para ahli yang berpengalaman dibidang Bimbingan Konseling dan praktisi bimbingan konseling untuk menilai produk tersebut sehingga selanjutnya diketahui kelemahan dan kekuatannya dalam kuisioner.
5. Perbaikan Desain
Setelah melewati tahap penilaian yang dilakukan oleh para ahli, maka dapat diketahui kelemahan produk tersebut. Kelemahan tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk perbaikan desain produk.
6. Uji Coba Produk
35
modul sudah sesuai dengan muatan yang dibutuhkan oleh peserta didik melalui wawancara dan observasi
7. Revisi produk
Setelah produk diujicobakan maka akan diperoleh data tentang seberapa besar tingkat ketertapan modul. Apabila produk tersebut masih terdapat beberapa aspek yang dirasa kurang oleh pengguna produk atau melihat nilai keefektifan lewat checlist maka sangat perlu untuk dilakukan revisi produk.
3.3 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang ditetapkan sebagai subjek penelitian adalah Peserta didik kelas X SMA Theresiana Salatiga.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode wawancara dan obsevasi (Sugiyono, 2006).
3.4.1 Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya lebih mendalam. Metode wawancara yang digunakan adalah Wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
36
1. Apakah dalam pelaksanaan bimbingan kelompok sudah berjalan dengan baik?
2. Apakah materi yang dibahas dalam bimbingan kelompok mudah dipahami oleh peserta didik?
3. Apakah sosiodrama dalam pelaksanaan bimbingan kelompok sudah sesuai dengan topik yang telah dibahas?
4. Apakah pembahasan dalam setiap topik penting untuk dibahas?
5. Apakah layanan bimbingan kelompok terasa menyenangkan untuk dilaksanakan?
3.4.2 Metode Observasi
Meode observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri secara spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia dan bila responden yang diamanati tidak terlalu besar.
Pedoman wawancara yang digunakan berupa garis besar mengenai permasalahan yang dinyatakan sebagai berikut :
1. Bimbingan kelompok sudah berjalan sesuai dengan prosedur atau sudah sesuai dengan pedoman.
2. Pelaksanaan bimbingan kelompok mudah diikuti oleh peserta didik. 3. Materi dalam modul mudah dipahami oleh peserta didik.
4. Materi yang dibahas sudah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 5. Sosiodrama dalam modul sudah berjalan dengan baik.
37
7. Modul pengembangan bimbingan kelompok untuk mencegah perilaku seks bebas pada peserta didik sudah terealisasikan dengan baik.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penilain modul pengembangan bimbingan kelompok untuk mencegah perilaku seks bebas dilakukan secara kualitatif. Data yang berupa komentar, kritik, dan saran dianalisa secara kualitatif. Data secara kualitatif ini dipaparkan apa adanya sebagai bahan pertimbangan untuk direvisi dan penyempurnaan modul.