• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Lampiran 2 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Peserta Didik di SMA Theresiana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Lampiran 2 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Peserta Didik di SMA Theresiana"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN

KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA

(Panduan Untuk Peserta Didik)

Oleh :

Yuliana Sukmawati 132013042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGEMBANGAN MODULBIMBINGAN

KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK

UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (PANDUAN UNTUK PESERTA DIDIK)

Oleh :

(3)

KATA PENGANTAR

Pengembangan modul ini ditulis untuk digunakan oleh peserta didik di SMA, dengan harapan agar dapat digunakan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas. Modul ini merupakan panduan bagi peserta didik dalam melakukan pengembangan ini. Modul untuk peserta didik ini terdiri atas bagian pertama: petunjuk layanan bimbingan kelompok, bagian kedua: bacaan untuk peserta didik; bagian ketiga ; evaluasi kegiatan.

Penulis berharap panduan modul Bimbingan Kelompok ini menjadi sarana yang berguna, layak dan tepat bagi peserta didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi-sosialnya, terutama pemahamannya mengenai perilaku seks bebas dikalangan remaja.

Penulis

Yuliana Sukmawati

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... v

Kegiatan 1: Proses Bimbingan Kelompok 1. Pengenalan Bimbingan Kelompok...1

2. Pengenalan Pemimpin dan Anggota Kelompok...2

3. Proses Bimbingan Kelompok...3

Kegiatan 2 : Problematika Remaja 1. Tujuan...7

2. Proses Bimbingan Kelompok...8

3. Uraian Materi...8

4. Rangkuman...10

5. Tugas (Teknik Sosiodrama)...12

6. Tes...21

Kegiatan 3 Peran Lingkungan Sosial 1. Tujuan...23

2. Proses Bimbingan Kelompok...24

3. Uraian Materi...25

(5)

5. Tugas (Teknik Sosiodrama)...28

6. Tes...35

Kegiatan 4 Seks Bebas Remaja 1. Tujuan...37

2. Proses Bimbingan Kelompok...38

3. Uraian Materi...38

4. Rangkuman...47

5. Tugas (Teknik Sosiodrama)...48

6. Tes...55

Kegiatan 5 Pola Asuh Terhadap Seks Bebas 1. Tujuan...57

2. Proses Bimbingan Kelompok...58

3. Uraian Materi...58

4. Rangkuman...61

5. Tugas (Teknik Sosiodrama)...63

6. Tes...72

(6)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Panduan operasional penyelenggaraan bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tugas Perkembangan Peserta didik

Aspek perkembangan landasan perilaku etis (Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota

(7)
(8)

KEGIATAN 1

PROSES BIMBINGAN KELOMPOK

A. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi atau pemecahan masalah individu yang menjadi kegiatan kelompok.

Dalam bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok. Baik topik umum maupun masalah pribadi itu dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intensi dan konstruktif

Sumber :

(9)

diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin kelompok (Guru).

Tujuan dari Bimbingan kelompok untuk membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (sedang hangat diperbincangkan). Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.

Teknik yang digunakan dalam modul ini adalah teknik sosiodrama, yang dimana merupakan suatu cara untuk membantu dalam memecahkan masalah peserta didik melalui drama. Masalah yang didramakan pun berupa masalah-masalah sosial, dan metode yang digunakan adalah dengan bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu dari suatu situasi masalah sosial.

B. Pemimpin Kelompok dan Anggota Kelompok

(10)

terbuka, saling mendukung, dan memberikan rasa nyaman agar mencapai tujuan bersama kelompok.

Anggota kelompok berperan sebagai seorang yang mendengar, memahami, dan merespon dengan tepat dan positif; berpikir dan berpendapat; merasa, berempati dan bersikap; berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

C. Proses Bimbingan Kelompok

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

Sumber

(11)

b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada prosesbimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2. Tahap Transisi

a. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan kelompok.

b. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

c. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti.

d. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3. Tahap Kegiatan

(12)

b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang dikemukakan oleh pemimpin kelompok.

d. Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelmpok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4. Tahap Pengakhiran

a. Menjelaskan bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapainya masing-masing.

c. Pembahasan kegiatan lanjutan

d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

(13)
(14)

KEGIATAN 2

PROBLEMATIKA REMAJA

Sumber : https://student.unud.ac.id

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menjelaskan arti dari penyesuaian diri dan mampu menunjukkan proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya.

2. Remaja dapat menyebutkan gaya remaja berpacaran yang sehat dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. 3. Remaja dapat menyebutkan faktor penyebab adanya

(15)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok. 2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca

materi tentang “Problematika Remaja”.

3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan anggota kelompok lainnya.

4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik sosiodrama yang telah disediakan.

5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan feedback dan menyimpulkan pentingnya topik

“Problematika Remaja”. C. Uraian Materi :

(16)

kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan melebihi pengaruh kelurga, dalam hal ini karakter teman sebaya dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.

Teman sebaya yang bersifat positif memberi kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih anggota kelompok dalam bersikap dan berperilaku secara positif dalam meningkatkan hubungan sosial. Namun kelompok sebaya yang bersifat negatif akan mengakibatkan kelakuan kelompok yang berlebihan dan energi kelompok sebaya dicurahkan dalam kegiatan-kegiatan yang mengganggu lingkungan bahkan merugikan dirinya sendiri, contohnya melakukan hubungan seks bebas sebagai salah satu bentuk pencurahan kasih sayang.

(17)

berpacaran meningkatkan percaya diri remaja dan posisinya di antara teman sebaya; 2) berpacaran mengajarkan pada remaja segi pentingnya mempercayai dan bersikap jujur; dan 3) berpacaran menyediakan sarana belajar keterampilan berkomunikasi secara sehat dengan pasangannya.

Sedangkan sisi negatif dari pacaran, yaitu : 1) Ada beberapa peserta didik perempuan hamil setelah melakukan pacaran; 2) beberapa orang memperoleh kepercayaan dari remaja perempuan tetapi kemudian bertindak buruk dalam pacaran; 3) adapun beberapa pasangan mengalami patah hati dan mulai berputus asa karenanya.

(18)

D. Rangkuman :

Sebenarnya tidak pernah ada larangan bagi seorang remaja untuk berteman dan bersosialisasi dengan siapapun. Namun dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan, kamu boleh berteman dengan siapa saja. Tapi apakah itu berarti kamu harus sangat terbuka untuk berteman dengan siapapun dan tidak membatasi diri?

(19)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA “Proses Penyesuaian Diri”

Pemain dalam sosiodrama :

Anggun sebagai pemain utama

Bapak sebagai ayah dari pemeran utama

Lina, Dona, Wulan sebagai sahabat dari pemeran utama

Doni, Derry, Jona sebagai teman-teman dari Wulan.

Ada seorang gadis cantik yang bernama Anggun, ia duduk dibangku kelas 1 SMA. Anggun hidup bersama ayahnya, pekerjaan ayah Anggun hanya sebagai Cleaning Service. Pendapatan dari seorang cleaning service tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Suatu ketika ayahnya memberikan uang saku untuk Anggun sekolah, namun yang terjadi :

Anggun : Bapak, kenapa bapak cuman kasihRp. 5000,00.

(20)

Bapak : Nak, bapak tidak punya uang lagi hanya ini yang bapak punya untuk makan kita besok pun bapak masih usahakan.

Anggun : Makanya cari kerjaan yang lain pak, betah banget kerja jadi cleaning service yang udah jelas- jelas ngga cukup buat kita makan.

Bapak : Iya nak, nanti bapak usahakan cari kerjaan lain ya.

Disekolah Anggun memiliki sahabat yang bernama Lina, Wulan, dan Dona. Mereka bersahabat sejak mereka masuk sekolah. Sahabat-sahabat Anggun terlahir dari keluarga yang bercukupan, tak jarang Anggun merasa iri dengan dunia sahabat-sahabatnya yang selalu berkecukupan.

Anggun : Wah Lina handphone baru, beli dimana?

Lina : Iya dong, kemarin papaku yang

(21)

Anggun : Handphone kamu bagus banget, aku mau minta bapakku untuk membelikannya untukku dihari ulangtahun ku nanti.

Dona : Memangnya bapak kamu sanggup beliin handphone bagus kaya gitu, kan mahal.

Anggun : Bapakku pasti akan membelikannya untukku, dia sangat menyayangiku pasti apapun yang aku mau diberikannya.

Dona : Masa sih, bapak kamu kan cuman cleaning service. Mana mamp bapakmu membelikannya?

Wulan : Udah-udah kalian kok malah jadi berantem gini sih. Kalian aku kenalin sama cowok keren-keren mau ngga? Mereka cwok-cowok keren-keren banget loh.

Lina : Beneran ganteng ngga, kalo cuman ganteng di profilnya aja aku ngga mau lah

(22)

Dirumah, Anggun menunjukkan kepada Bapaknya tanggal ulangtahunnya yang dimana ia sangat ingin dibelikan

handphone sebagus miliki Lina.

Anggun : Bapak, besok aku ulang tahun. Bolehkah aku meminta suatu hadiah?

Bapak : Hadiah apa yang kamu minta nak?

Anggun : Aku ingin handphone baru seperti Lina, bagus sekali pak.

Bapak : Nak, bapak tidak punya uang sebayak itu untuk membelikanmu handphone baru. Gaji yang bapak punya pun hanya cukup untuk makan kita sehari-hari.

Anggun : Kenapa bapak ngga pernah berusaha sih pak buat nyenengin Anggun, toh selama ini Anggun juga ngga pernah minta apa-apa pak. Sekarang Anggun cuma ingin handphone baru bapak.

(23)

marah.Namun untuk sementara waktu Anggun tinggal dirumah sahabatnya Wulan.

Wulan sosok seorang gadis yang juga kurang perhatian dari orang tuanya, ia selalu ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja tak jarang ia merasa kesepian dan bosan dengan hidupnya.

Anggun : Lan, boleh ngga aku nginep disini untuk beberapa hari?

Wulan : Boleh banget lah nggun, kamu boleh nginep disini kapanpun kamu mau. Lagian rumahku terlalu besar untuk aku dan pembantuku aja.

Wulan : Yaudah, sekarang kamu mandi nanti malem kamu ikut aku ya biar kita pergi nongkrong- nongkrong sama temen-temen baru aku.

Anggun : Temen baru kamu yang mana lan?

Wulan : Itu loh cowok-cowok yang tadi pagi aku

ceritain sama kamu. Kamu mau kan ikut sama aku buat ketemu mereka?

(24)

Malamnya, Anggun dikenalkan dengan teman-temannya Wulan dan tak lama Lina dan Dona pun juga ikut bergabung didalamnya. Anggun dikenalkan dengan beberapa teman laki-lakinya Wulan, yaitu Doni, Derry, dan Jona. ketika obrolan mereka semakin dalam, hingga mereka memesan Alkohol untuk menemani obrolan mereka malam itu. Mereka baru saling mengenal, namun Doni mengajak Anggun untuk melakukan hubungan seks.

Derry : Anggun, kamu udah pernah ngelakuin hubungan seks belum?

Anggun : Apaan sih, ya belum lah.

Dona : Cupu kamu nggun, enak tau.

Derry : Masih rapet teryata hahaha..

Wulan : Udah-udah ngga usah dibahas, lagian jangan samain dong semua cewek mau ngelakuin seks bebas.

Dona : Tapi buat zaman sekarang jangan alim-alim banget lah, nanti ngga pinter-pinter soal itu.

(25)

Dona : Udah lah nggun ngga usah sok alim gitu, kamu sama Derry cocok kok.

Wulan : Iya nggun, dari tadi aku lihat dia ngeliatin kamu terus loh.

Anggun : Kalian ini mabuk ya, aku sama Derry juga kanbaru kenal. Iya kan Der?

Derry : Tapi aku tertarik sama kamu nggun, aku

seneng liat kamu. Kamu itu cantik. Kamu mau ngga pacaran sama aku?

Anggun : Kamu serius?

Derry : Iya aku serius, kamu mau kan?

Doni : Udah nggun terima aja, kamu juga kan jomblo. Udah terima aja tuh si Derry buat jadi pacar kamu.

Anggun : Iya aku mau jadi pacar kamu Der

(26)

Derry yang dimana terjadi Derry hendak melakukan hubungan diluar batas, akhirnya Anggun pergi meinggalkan Derry tanpa memperdulikan bagaimana caranya.

Dirumah, bapaknya sangat khawatir namun tidak tahu harus mencari Anggun dimana. Ketika Anggun sampai dirumah, ayahnya menanyakan beberapa hal.

Bapak : Dari mana saja kamu nak, bapak sangat cemas.

Anggun : Bapak ngga usah nanya apa-apa sama Anggun kalo bapak belum bisa beliin Anggun

handphonebaru dan menuhin semua yang

Anggun mau pak.

Kembali Anggun meninggalkan rumah, dan bapaknya pun mengejar Anggun. Hingga pada akhirnya bapak Anggun ditabrak mobil, kondisinya cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.

Ketika bapaknya telah sadarkan diri...

(27)

Bapak : Ngga papa nak, maafkan bapak juga yang tidak pernah mencukupi semua kebutuhanmu.

Anggun : Ngga papa pak, bapak sudah menjadi bapak yang sangat baik untuk Anggun.

(28)

E. Tes

1. Bagaimana bentuk dari penyesuaian perilaku remaja yang positif?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Problematika Remaja?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama

“Problematika Remaja?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Anggun?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Anggun?

(29)
(30)

KEGIATAN 3

PERAN LINGKUNGAN SOSIAL

Sumber : http://neilcl.blogspot.co.id

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menyebutkan tingkat peranan orang dewasa dalam proses pembentukan kepribadian yang positif.

2. Remaja dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri dalam menangkal hal-hal yang negatif dan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

3. Remaja mampu menyebutkan pengaruh teman sebaya dalam perkembangan seorang remaja.

(31)

5. Remaja dapat menyebutkan dampak yang akan diperoleh dari pergaulan yang buruk serta dapat merugikan diri sendiri.

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok. 2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca

materi tentang “Peran Lingkungan Sosial”.

3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan anggota kelompok lainnya.

4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik sosiodrama yang telah disediakan.

5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan

(32)

C. Uraian Materi :

Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu ataupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Pembentukan pribadi yang positif tidak terlepas dari pola asuh remaja yang diterapkan orang tua di dalam keluarganya maupun lingkungan sosialnya.

Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Remaja pun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu kelompok remaja.

(33)

Pengalaman yang diperoleh bersama teman sebaya berguna bagi remaja dalam membentuk wawasan tentang segi yang benar dan salah serta memelihara relasi keintiman yang sehat dalam jangka panjang.

Selain itu dampak negatif dari teman sebaya seperti penggunaan narkoba, seks bebas, kekerasan, remaja akan mengalami rasa kesepian serta ingin bunuh diri.

Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, para remaja tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

(34)

(permissif) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain termasuk dalam urusan seks bebas.

Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja.Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks bebas di kalangan remaja.

D. Rangkuman :

Sesungguhnya terdapat hubungan antara dunia pergaulan orang tua dengan remaja serta teman sebayanya. Orang tua mampu menunjukkan cara bagaimana bergaul dengan teman sebayanya yang positif, namun jika orang tua tidak memberikan ruang bagi terbentuknya kemandirian remaja, maka akan terlibat dalam pergaulan yang salah yaitu bergaul dengan remaja yang negatif.

(35)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA “Peran Lingkungan Sosial”

Pemain dalam sosiodrama :

Andri sebagai pemeran utama

Ayah dan Ibu sebagai orang tua dari pemeran utama

Rekky, Reza, dan Bayu sebagai teman-teman dari pemeran utama

Liona sebagai kekasih dari pemeran utama

Ada seorang pemuda bernama Andri, ia duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia sosok seorang pemuda yang memiliki banyak teman dan hidup yang berkecukupan. Orang tuanya selalu memberikan kebebasan kepada Andri.

Rekky : Kantin yuk ndri, laper nih.

Andri : Ayo, aku juga laper karena kebanyakan mikir.

(36)

Reza, Bayu : Ikutlah, aku juga laper kali tapi kamu yang traktir ya ndri.

Andri : Beres.

Dikantin, Andri dihampiri oleh Liona. Liona adalah kekasih dari Andri yang adalah seorang gadis manja dan semua keinginannya harus terpenuhi.

Liona : Andri, nanti sore temani aku pergi yuk.

Kita nongkrong rame-rame, kan udah lama juga kita ngga main bareng.

Rekky : Iya ndri kita nongkrong-nongkrong lagi yuk, kita main sampe malem.

Bayu : Tapi, besok kan ada ulangan matematika.

Apa kalian ngga pada belajar?

Rekky : Ah itu mah gampang, ngga usah belajar aja kita dapet nilai bagus kok.

(37)

Rekky : Iyalah, udah ulangan-ulangan ngga usah kamu pikirin deh yang penting kita seneng-seneng. Gimana, pada setuju ngga?

Andri : Setuju banget sih, sampe ketemu nanti malem deh yaa.

Ketika malam hari tiba, Andri hendak pergi bersama dengan teman-temannya untuk menghabiskan waktu mereka ditempat tongkrongan. Namun, hal yang akan dilakukan oleh Andri membawanya berselisih dengan ayahnya.

Ayah : Andri, ini sudah malam kamu mau pergi kemana?

Andri : Main yah sama temen-temen.

Ayah : Ini sudah malam, seharusnya kamu itu belajar bukan malah main ngga jelas! Ingat, nilai-nilai sekolahmu yang jelek itu. Apa kamu ngga bisa bikin orang tuamu sedikit bangga?

Andri : Ayah bawel banget sih yah, lagian aku juga ngga pernah keluar malem kan.

(38)

Ibu : Kalau ayah tidak memperbolehkanmu pergi ya jangan pergi, apa yang dikatakan ayahmu itu benar kamu harus lebih fokus dengan

sekolahmu. Terlalu banyak main pun akan membuatmu lupa dengan tanggung jawabmu nak.

Andri : Pokoknya aku pergi dulu yah,terserah kalian mau bilang apa!

Andri bersikeras untuk pergi dari rumah, ia menghabiskan waktu malam bersama teman-temannya tanpa rasa bersalah karena sudah bertengkar dengan orang tuanya. Malam itu pun Reza membuat sebuah tantangan antara Andri dan Rekky yaitu balapan motor.

Reza : Kalau ngumpulnya gini-gini aja garing banget ngga sih? Gimana kalau Rekky balapan sama Andri, pada setuju ngga?

(39)

Liona : Balapan? Kayanya seru deh ndri. Kamu mau terima tantangan dari Bayu buat aku ngga? Demi aku ndri, kamu sayang kan sama aku

Andri : Balapan ya?

Liona : Iya, kamu balapan motor sama Rekky. Kamu menangin ini demi aku ya ndri.

Bayu : Kalian percaya sama aku kenapa sih, ini tuh bahaya kalau diantara kalian kecelakaan

gimana?

Andri : Udahlah bay, kita ngga bakal kenapa-kenapa kok. Santai aja.

Dan buat kamu liona, aku bakal menangin balapan ini demi kamu cantik. Gimana rek, kamu berani ngga balapan sama aku?

Rekky : Balapan sama kamu? Beranilah

(40)

Andri menjadi sosok seorang anak laki-laki yang hanya duduk dikursi rodanya, ia kecewa dan marah atas apa yang dialaminya saat ini. Namun hal ini membuat ayahnya tak tega melihat anaknya yang hanya duduk dikursi roda dimasa remajanya ini. Selain itu teman-temannya pun tak kunjung datang untuk menjenguk Andri yang selama ini membutuhkan dukungan-dukungan untuk dia bisa cepat sembuh dan bisa berjalan kembali seperti biasanya.

Andri : Ayah, apa yang kau lakukan?

Ayah : Ayah akan mengajarimu caranya berjalan dan kamu harus berusaha untuk bisa berjalan

kembali. Sedikit demi sedikit nak, kamu pasti bisa.

Ini tak mudah untuk dijalani oleh Andri, terkadang ia merasa putus asa karena yang ia lakukan bersama ayahnya tak berujung membaik.

(41)

Andri : Yah, maafin andri ya. andri belum bisa

menjadi anak yang bisa dibanggakan buat ayah sama ibu. Maafin Andri ya yah

Ayah : Sudahlah nak, bagaimanapun dirimu kau tetap anakku.

Andri : Terimakasih yah..

(42)

E. TES

1. Apakah dampak dari pergaulan yang buruk?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran

Lingkungan Sosial?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Andri?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Andri?

(43)
(44)

KEGIATAN 4 SEKS BEBAS

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/

A. Tujuan

1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks bebas.

2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya perilaku seks bebas dikalangan remaja.

3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas. 4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri sendiri

(45)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok. 2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca

materi tentang “Seks Bebas”.

3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan anggota kelompok lainnya.

4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik sosiodrama yang telah disediakan.

5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan

feedback dan menyimpulkan pentingnya topik “Seks Bebas”.

C. Uraian Materi :

(46)

kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikaan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu

bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah

melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media masa.Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.

(47)

berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan iman yang rapuh.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu juga sangat minim.

2. Kurangnya perhatian orang tua.

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku, namun apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang remaja tersebut akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.

3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.

(48)

mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks bebas.

4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual. Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.

5. Salah bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

(49)

pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali.

(50)

Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:

1. Menciptakan kenangan buruk.

Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

2. Mengakibatkan kehamilan.

Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar

biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini

mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi remaja bahkan keturunannya.

3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.

(51)

4. Penyebaran Penyakit.

Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

Seks bebas pada remaja dapat dicegah dengan beberapa upaya, yang diantaranya adalah :

1. Pendidikan Seks.

Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu

mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang

lain.

(52)

demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian secara mendalam.

3. Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivas

(53)

hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada seks bebas atau tidak.

(54)

D. Rangkuman :

(55)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA “SEKS BEBAS” Pemain dalam sosiodrama :

Leni sebagai pemeran utama

Ibu sebagai ibu dari pemeran utama Roy sebagai kekasih Leni

Budhe sebagai tante dari pemeran utama Kiki sebagai teman dari pemeran utama

Dona sebagai perantara dalam proses perubahan

Ada seorang gadis yang bernama Leni, ia sosok seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak teman selain itu ia dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, ibunya seorang wanita karir namun kurang memiliki waktu lebih bersama dengan Leni.

Ibu : Leni, ibu berangkat mau pergi dulu ya ada urusan diluar kota dan untuk sementara waktu kamu tinggal sama budhe dulu ya, uang jajan kamu sudah ibu titipkan sama budhe.

(56)

Ketika Leni tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, Leni rela melakukan apapun untuk kekasihnya supaya ia tidak ditinggalkan.

Budhe : Jadi, kamu habis jalan sama pacar kamu yang berandalan itu? Asal kamu tahu ya, ibumu menitipkanmu sama budhe karena dia percaya sama budhe buat bisa jagain kamu. Kalau kamu bandel kaya gini, budhe yang disalahkan oleh ibumu.

Leni : Budhe berisik banget sih, kaya ngga pernah muda aja

Budhe : Kalau kamu mau nginep disini, kamu harus ikutin semua aturan dirumah ini.

Leni : Iya iya bawel banget si budhe.

(57)

Leni pergi kerumah Kiki untuk menceritakan apa yang terjadi dengannya.

Leni : Ki, aku hamil ki. Aku ngga tau harus gimana lagi dan ngga tahu harus cerita sama siapa.

Kiki : Anak siapa yang ada dikandungan kamu Len? Leni : Ini anaknya Roy

Kiki : Roy, terus dia tanggung jawab ngga sama kamu dan anak dalam perutmu?

Leni : Aku ngga tahu, aku belum cerita sama dia soal ini. Aku takut ki, aku takut dimarahin sama ibuku

Kiki : Sekarang kamu temui Roy dan ceritakan apa yang sudah terjadi, jika dia tidak tanggung jawab kita laporkan saja dia ke polisi. Leni : Iya ki, kamu temenin aku ketemu Roy yaa Kiki : Iya, sekarang kita ketemu sama Roy ya.

Akhirnya Leni dan Kiki pergi menemui Roy untuk meminta pertanggung jawaban dengannya.

Leni : Roy, aku hamil

(58)

Kiki : Digugurin? Ini anak kamu, anak kamu sama Leni.

Apa kamu tega mau gugurin anak kalian, dosa kalian makin besar kalau kalian menghilangkan anak kalian sendiri.

Leni : Sebenarnya aku juga belum siap untuk

menikah dan punya anak, tapi ini anak kamu. Apa kamu tega menggugurkan anak ini?

Pokoknya aku ngga mau kalau anak ini digugurkan roy, ini anak kita.

Kiki : Roy, kalau kamu tidak tanggung jawab akan kami laporkan kamu ke polisi.

Roy : Oke oke, aku akan tanggung jawab dan akan menikahimu. Kita besarkan anak kita sama- sama ya.

Leni dan Roy pun menikah dengan usia yang masih sangat muda dan mereka pun hidup dengan sederhana dan tidak memiliki penghasilan tetap. Namun pertengakaran yang terjadi dalam rumah tangga mereka tak kunjung habis, saling curiga satu sama lain pun terjadi diantara mereka.

Leni : Apakah ini nasib kita setelah selama ini

(59)

hancur roy, dan kamu mencoba selingkuh dibelakang aku. Aku lihat kamu pergi boncengan dengan wanita lain.

Roy : Selingkuh, aku ngga pernah selingkuh dari kamu. Aku coba cari kerja biar kamu dan anak kita bisa makan. Aku ngojek pake motor temen aku dan ini semua buat kamu dan

kebutuhan anak kita Leni. Leni : Jangan bohongi aku roy

Roy : Aku tidak berbohong, aku sedang berusaha untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari, karena aku sadar aku belum bisa jadi ayah yang baik buat anak kita.

(60)

Dona : Sepertinya kegiatan hari ini kita mendatangkan pasangan baru, bisakah pasangan ini

memperkenalkan diri?

Leni : Nama saya Leni, dan ini suami saya Roy

Dona : Baik, selamat bergabung dikegiatan kami ini semoga kegiatan yang kita lakukan bersama dapat bermanfaat untuk kita semua, selain itu juga agar iman yang sudah tertanam dalam diri kita semakin kuat dan kita pun semakin jauh untuk melakukan dosa.

Dalam kegiatan keimanan ini semua orangnya sangat bersahabat dan mereka merasa sangat diterima, Leni dan Roy merasa kegiatan ini berdampak positif yang dimana untuk menguatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus dalam dosa.

Leni : Aku ngga mau melakukan dosa-dosa lagi Roy, aku ngga mau terus-menerus terjerumus dalam dosa, dosa yang kita lakukan dulu sampai kita harus menikah di usia muda seperti ini.

(61)

sayang ya, kita didik anak kita supaya tidak jatuh dalam dosa seperti kita.

(62)

E. TES

1. Apakah dampak dari seks bebas?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Seks Bebas?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Leni?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Leni?

(63)
(64)

PENGEMBANGAN 5

POLA ASUH TERHADAP SEKS BEBAS

http://www.satujam.com

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang positif.

2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik dan positif.

(65)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Dalam sesi ini para anggota kelompok diberi penjelasan kembali mengenai proses dari bimbingan kelompok. 2. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk membaca

materi tentang “Seks Bebas”.

3. Anggota kelompok diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman atau mengemukakan pendapatnya di depan anggota kelompok lainnya.

4. Anggota kelompok ikut serta dalam melakukan teknik sosiodrama yang telah disediakan.

5. Anggota kelompok dan pemimpin kelompok melakukan

feedback dan menyimpulkan pentingnya topik “Seks Bebas”.

C. Uraian Materi :

(66)

Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari mencontoh dan melihat. Sikap saling menghargai antara orang tua dan anak akan memberi nilai lebih pada keluarga dan lingkungannya serta komunikasi yang efektif akan menjadi jembatan yang bernilai lebih antara orang tua dan anak-anaknya.

(67)

batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang untuk diakses.

Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media sosial yang tanpa kontrol / filter tersebut berujung pada berbagai bentuk kenakalan remaja bahkan tindakan kriminal yang menunjukan adanya kemerosotan moral remaja, sehingga dibutuhkan kontrol dan pengawasan dari lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan terdekat dalam keluarga memegang peranan penting dalam memberikan pengawasan terhadap remaja dalam penggunaan media sosial.

(68)

karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.

Dengan menanamkan nilai-nilai karakter memberikan pengertian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga anak memperolah pengetahuan antisipatif dari orang tua sebelum anak menggunakan media sosial. Meletakan pondasi agama dan akhlak yang kuat kepada remaja merupakan sikap keteladanan orang tua yang mampu menciptakan filter bagi remaja dalam memilih dan memilah mana yang boleh dan tidak boleh diakses dalam penggunaan media sosial.

D. Rangkuman :

(69)

serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada kegiatan.

(70)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“POLA ASUH KELUARGA”

Pemain dalam sosiodrama :

Dewi dan Galih sebagai semeran utama

Ayah dan Ibu sebagai orang tua pemeran utama Detta sebagai sahabat dari dewi (Pemeran utama)

Bobby dan Alif sebagai sahabat dari galih (Pemeran Utama)

Suatu hari ada sepasang kakak dan adik yang bernama Dewi dan Galih, mereka terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan. Orang tua dari Dewi dan Galih memiliki karir yang sangat baik, sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan mudahnya. Namun dibalik itu semua, orang tua mereka kurang memperhatikan perkembangan remaja yang sedang dialami oleh Dewi dan Galih.

Ayah : Dewi, Galih ayah dan ibu pergi kerja dulu ya kalian belajar yang baik disekolah.

(71)
(72)
(73)

yang bernama Bobby dan Alif. Bobby dan Alif memperkenalkan situs-situs yang memang seharusnya tidak dipergunakan anak-anak dikalangan remaja.

Bobby : Hei Galih, kamu lagi ngapain?

(74)

karena akan berdampak negatif untuk diri mereka dimasa sekarang dan dimasa depan.

Bobby : Gimana lih masih suntuk ngga?

Galih : Kalian tahu dari mana sih situs-situs kaya gitu? Alif : Rahasia masing-masing, Dewi sibuk berkenalan dengan teman barunya yang ia temukan di media sosial, sedangkan Galih semakin asik dengan dunianya dalam membuka situs-situs yang sangat dilarang. Orang tua mereka semakin sibuk dan semakin kurang perhatian untuk anak-anak mereka.

(75)

Ucok : Dewi, apakah besok kamu sibuk?

Setibanya pulang sekolah, Dewi sudah menunggu Ucok di sekitaran sekolahnya, namun yang terjadi Ucok mengajak kedua temannya untuk bertemu dengannya. Dewi merasa bahwa lelaki yang ia kenal di media sosial itu tidak sesuai dengan foto yang ada di profil facebook.

Ucok dan teman-temannya menghampiri Dewi dan memaksanya untuk masuk ke dalam sebuah mobil, ternyata Ucok yang selama ini dia kenal adalah sosok seorang penculik, Dewi dikurung dan di perkosa sehingga ia mulai depresi karena orang tuanya belum bisa menemukan Dewi. Setelah kabar Dewi menghilang, orang tuanya

(76)

keadaan yang sangat tidak baik. Ketika kejadian itu, ia dibawa ke seorang konselor agar Dewi bisa berangsur membaik secara perlahan-lahan.

Namun hal serupa terjadi pada Galih, ia menjadi seorang anak yang kecanduan film porno dan lupa bagaimana tanggung jawab dari seorang pelajar. Orang tua Galih mendapatkannya disebuah warnet, yang dimana ia masih asik dengan dunianya sendiri.

Ayah : Galih, apa yang sedang kamu lakukan disini? Galih : Ayah! Ayah ngapain disini?

Ayah : Seharusnya kamu yang jawab pertanyaan ayah. Kamu sedang apa disini?

(Ayahnya telah mengetahui bahwa Galih sedang menonton film porno yang selama ini ia tonton)

Ayah : Sekarang kamu ikut ayah pulang!

(77)

Ayah : Ayah dan ibu kerja siang dan malam juga ayahnya bingung harus berbuat apa ia merasa bahwa saat ini keluarganya telah hancur. Anak-anaknya tak bisa mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua mereka sendiri.

Dalam keadaan sangat marah, Galih menjalankan motornya dengan sangat kencang hingga akhirnya ia tertabrak mobil dan nyawanya tak bisa diselamatkan.

(78)
(79)

E. TES :

1.Apakah dampak negatif dari media sosial?

2.Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Pola Asuh Keluarga”

3.Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Pola Asuh Keluarga?”.

4.Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Dewi?

b. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Galih?

c. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Galih dan Dewi?

(80)

DAFTAR PUSTAKA :

Dariyo,A.2004.PsikologiPerkembanganRemaja.Bogor.Ghalia Indonesia

Diane, Ruth Duskin. 2014. Menyelami perkembangan

manusia. Jakarta-Salemba Humanika

Drs. Sumardjono Padmomartono, M.Pd. 2013 . Konseling

remaja. Salatiga

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. 2004. Pola Komunikasi

Orang Tua dan Anak dalam keluarga. Jakarta-PT.Rineka

Cipta

Kauma, Fuad. 2002. Sensasi Remaja di Masa puber: Dampak

Negatif dan Penanggulangannya. Jakarta: Kalam Mulia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan

Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

Miron, Amy G. dan Miron, Charles D. 2006. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks kepada Remaja: Panduan Guru

Referensi

Dokumen terkait

Anak akan memasuki keadaan yang serba baru, remaja dianggap bukan lagi anak-anak, karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang

Dan ada pula siswa-siswi yang kepergok pacaran di Warnet (w) tanggal 20 juli 2013, melakukan hal-hal yang semestinya belum dilakukan anak diusia remaja dan

Peran dan tanggung jawab yang mulai berkembang ini akan semakin bertambah ketika seseorang memasuki masa dewasa awal dan ada perubahan atau naik turunnya emosi yang

Siswanto (2004) menyatakan bahwa konformitas negatif tidak mempengaruhi sikap terhadap perilaku seks bebas remaja, apabila didukung adanya faktor lingkungan sosial yang

Tidak ada penilaian yang baik dan buruk, juga tidak ada yang benar dan salah, untuk itu isilah dengan jujur sesuai diri anda.. Saya tahu persis hal-hal yang

Peserta didik di sekolah juga dihadapkan dengan tenaga pendidik dan teman-teman sekolahnya yang datang dari berbagai keluarga dengan status sosial dan karakteristik

Pada tahap ini, pemimpin kelompok memberi tahu anggota kelompok tentang topik yang di berikan kepada anggota Kelompok , setelah memberi tahu topik yang akan di bahas yaitu