• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC DAMRI JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC DAMRI JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC DAMRI JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA

Tugas Akhir

disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

disusun oleh :

Dede Wahyudi

NIM : D. 100 000 093 NIRM : 00 6 106 03010 50093

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angkutan merupakan sarana untuk memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain yang dikehendaki, atau mengirim barang dari tempat asal ke tempat tujuan. Angkutan terdiri dari angkutan orang dan angkutan barang, baik dengan kendaraan bermotor (seperti: sepeda motor, mobil penumpang, dan lain-lain) maupun kendaraan tidak bermotor (seperti: gerobak, becak, sepeda, dan lain-lain).

Kota Surakarta dan Yogyakarta termasuk salah satu kota besar kedua di Propinsi Jawa Tengah yang terus berkembang di berbagai bidang. Perkembangan kota Surakarta yang dikenal sebagai kota budaya dan Yogyakarta sebagai kota pelajar serta pariwisata sering dijadikan sebuah momentum yang berskala nasional. Ini menunjukkan bahwa aktivitas kota sangat heterogen dan dapat diartikan penduduk kota Surakarta dan Yogyakarta mempunyai mobilitas yang cukup tinggi.

Wacana menjadikan kota Surakarta dan Yogyakarta menjadi propinsi pernah dibahas oleh para pengambil kebijakan. Wacana ini memberikan tantangan kedepan dalam berbagai bidang yang salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan transportasi baik di dalam kota maupun antar kota yaitu Kota Surakarta - Yogyakarta. Hal tersebut tidak lepas dari perkembangan kota Surakarta itu sendiri dan Kota Yogyakarta. Perkembangan kota Surakarta yang cukup dinamis, dapat membentuk kota yang berpredikat kota raya atau metropolitan. Sedangkan Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah istimewa di Indonesia sekaligus propinsi. Perubahan ini menimbulkan dampak bagi pelaku perjalanan dalam memilih alternative perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan.

Kebutuhan akan transportasi untuk memenuhi setiap pelaku perjalanan

(3)

perjalanan, waktu perjalanan keamanan dan kenyamanan. atribut tersebut membentuk fungsi utilitas yang berpengaruh terhadap preferensi dari pelaku perjalanan untuk memilih moda yang akan digunakan.

Berkaitan dengan hal diatas usaha untuk memenuhi kebutuhan moda tersebut, perlu dipikirkan moda yang dapat memberikan keuntungan – keuntungan yang lebih

dari sebaran pelayanan seperti sarana angkutan bus Antar Kota Patas AC / non AC. Hal ini untuk memenuhi permintaan pelaku perjalanan Kota Surakarta - Yogyakarta berdasarkan biaya operasional kendaraan.

Sehubungan dengan hal diatas maka kami melakukan penelitian terhadap bus DAMRI yang berklasifikasi pelayanan ekonomi untuk diubah menjadi bus PATAS AC. Dengan adanya fasilitas yang baru maka akan berdampak pada tarif, pelayanan, dan kenyamanan. Maka dalam hal ini akan dilakukan penelitian tentang perubahan – perubahan tersebut serta dampak terhadap minat konsumen.

Perusahaan Otobus (PO) DAMRI jurusan Solo - Jogja ini berkantor pusat di Jalan Ring Road Selatan, Banguntapan (Jogja). Rute yang dilalui adalah Jogja (terminal Giwangan), Janti, Prambanan, Tegal Mas, Bendo Gantungan, Klaten, Mlese, Penggung, Delanggu, Kartasura, Solo (terminal Tirtonadi). Waktu perjalanan yang diperlukan dari terminal Giwangan (Jogja) sampai ke terminal Tirtonadi (Solo) ± 120 menit. PO. DAMRI khususnya jurusan Solo - Jogja mempunyai armada sebanyak 5 bus. Kondisi kendaraan pada umumnya masih cukup baik.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Berapa besar Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk bus DAMRI jurusan Solo - Jogja?

2) Berapa besar tarif bus DAMRI untuk rute Solo - Jogja berdasarkan biaya operasi

(4)

3) Bagaimana desain tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan dengan Load factor minimal 0.7 untuk bus patas AC DAMRI jurusan Solo - Jogja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui besar Biaya Operasi Kendaraan (BOK) untuk bus DAMRI jurusan Solo - Jogja.

2) Mengetahui besar tarif bus DAMRI untuk rute Solo – Jogja berdasarkan biaya operasional kendaraan.

3) Mengetahui tarif berdasarkan kemauan konsumen untuk bus patas AC jurusan Solo – Jogja.

4) Mengetahui tarif yang diberlakukan berdasarkan biaya operasional kendaraan dengan Load factor minimal 0.7 untuk bus patas AC DAMRI jurusan Solo - Jogja.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisa tarif angkutan umum berdasarkan BOK (Biaya Operasional Kendaraan) khususnya pada angkutan umum antar kota antar propinsi (AKAP)

2) Bagi pemerintah dan pemilik kendaraan, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan tentang tarif angkutan umum.

E. Batasan Masalah

(5)

1) Hanya bus jurusan Solo - Jogja khususnya PO. DAMRI.

2) Rute yang dilalui adalah sebagai berikut : Jogja (ternimal Giwangan) - Janti - Prambanan - Tegal Mas - Bendo Gantungan - Klaten - Mlese - Penggung - Delanggu - Kartasura - Solo (terminal Tirtonadi).

3) Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan tarif, dihitung berdasarkan data dan

perhitungan.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul Desain Penetapan Tarif Bus Patas AC PO. DAMRI Jurusan Solo - Jogja belum pernah diteliti, sedangkan penelitian yang sudah ada antara lain Analisa Kinerja Angkutan Umum Dan Kelayakan Tarif (studi kasus angkutan umum jurusan Solo – Sukoharjo – Weru) oleh Much Aji Resinoto 2007, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dan Analisa Biaya Operasional Kendaraan dan Kelayakan Tarif (Studi kasus Bus Executive dan AC Patas PO. Rosalia Indah jurusan Solo-Merak PP) oleh Romi Fauji 2008.

G. Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah sama-sama mengevaluasi atau menganalisa kinerja dari angkutan umum, adapun yang diteliti meliputi: Biaya Operasioanal Kendaraan (BOK), tarif, faktor muat (load factor), kecepatan perjalanan (travel speed), ketersediaan kendaraan (availability), jarak tempuh, dan besarnya pendapatan yang diterima.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah desain biaya operasioanal kendaraan dan tarif dengan load factor minimal 0,7.

Referensi

Dokumen terkait

”Tujuan dari penyajian bermacam - macam metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran adalah agar peserta didik dan guru mampu memiliki pengetahuan yang luas

Konservasi pengetahuan ekologi lokal petani dan masyarakat terutama dalam pemanfaatan bambu di hulu DAS bagian bawah merupakan hal yang paling perlu dilakukan untuk dapat

terhadap stres dengan akne vulgaris pada pengurus Organisasi Pelajar Pondok. Pesantren Modern Islam

Respon atau reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang dan.. menerima stimulus tersebut, dan

Di Yogyakarta sendiri/ berbagai bidang usaha ada disini// Dari pengrajin/ menawarkan jasa / sampai penampilan seni budaya / tersedia dengan lengkap// Seperti halnya bagi wirausaha

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan konsumen membaca label produk pangan di pasar kebayoran lama Jakarta Selatan Tahun 2003.. Depok: Program Pascasarjana

Ketangguhan perajin batik tulis di Giriloyo ini mungkin bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang terkena bencana, untuk bisa bangkit menata kembali

Saya tidak memperhatikan label kedaluwarsa karena saya yakin penjual tidak akan menjual sembarangan makanan yang sudah lewat batas kedaluwarsa1. Makanan yang sudah kedaluwarsa