• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 T1 132007008 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013 T1 132007008 BAB IV"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subyek Penelitian

SMA N 3 Salatiga terletak di jalan di Jl. Kartini No 34 kecamatan Sidorejo

Salatiga 50711 Jawa tengah. SMA N 3 Salatiga didirikan pada tanggal 15 Juli

1991. Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

siswa kelas XI IA 1 (38 orang siswa), XI IA 2 (39 orang siswa), XI IA 3 (39

orang siswa), XI IA 4 (39 orang siswa), XI IA 5 (39 orang siswa), XI IS 1 (35

orang siswa), XI IS 2 (34 orang siswa), XI IS 3 (34 orang siswa), XI IS 4 (34

orang siswa) dan XI IB (16 orang siswa) di SMA N 3 Salatiga. Deskripsi sampel

penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Frekuensi Prosentase

1. Laki – laki 119 34,30 %

2. Perempuan 228 65,70 %

Total 347 100 %

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah siswa berjenis

kelamin perempuan (65,70 %)

Tabel 4.2

Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Prosentase

1. 15 th 20 5,76 %

2. 16 th 220 63,40 %

3. 17 th 105 30,26 %

4. 18 th 2 0,58 %

(2)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah siswa berusia

16 tahun (63,40%)

Tabel 4.3

Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jurusan

No. Jurusan Frekuensi Prosentase

1. Ilmu Alam 194 55,90 %

2. Ilmu Sosial 137 39,50 %

3. Ilmu Bahasa 16 4,60 %

Total 347 100 %

Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas responden adalah siswa jurusan Ilmu

Alam (55,90 %)

4.2. Analisis Data

Skala kemandirian belajar dari Hiemstra (1998), Self Directed Learning

Readiness Scale yang terkumpul berjumlah 347 skala. Diskripsi kemandirian

belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga dikategorikan dalam 5 kategori, yakni

Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah. Distribusi frekwensi

kemandirian belajar nampak pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar

Kategori Skor Frekuensi Prosentase Sangat tinggi 126 – 150 5 2,58 %

Tinggi 102 – 125 100 27,83 %

Sedang 78 – 101 198 57,22%

(3)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa, mayoritas kemandirian belajar siswa

berada pada kategori Sedang (57,22%)

Kategori variabel prestasi belajar siswa ditunjukkkan dalam Tabel 4.5

sebagai berikut :

Tabel 4.5

Kategori Variabel Prestasi Belajar Siswa

Kategori Rentang Frekuensi Prosentase

Sangat tinggi 1,50  z - 0%

Tinggi 0,50  z  1,50 49 14,12%

Sedang -0,50  z  0,50 255 73,49%

Rendah -1,50  z  -0,50 38 10,95%

Sangat rendah z  -1,50 5 1,44%

Total 347 100%

Berdasarkan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar

prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga memiliki prosentase besar pada

kategori Sedang (73,49%).

Sedangkan untuk kategori ketuntasan prestasi belajar siswa, ditunjukkan

pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Kategori Ketuntasan Prestasi Belajar N=347

Kategori Rentang Frekuensi Prosentase Tuntas 1,5 < z ≤ 0 189 54,47% Belum Tuntas -1,5 < z < 0 158 45,53%

(4)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar

siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga memiliki prosentase besar pada kategori Tuntas

(54,47%).

4.3. Uji Normalitas dan Uji Korelasi

Analisis Korelasi menggunakan Pearson product moment yang

merupakan statistik parametrik, jika data setiap variabel penelitian yang akan

dianalisis membentuk distribusi normal (Sugiyono ,2011). Uji normalitas

kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa dapat dilihat dalam Tabel 4.7

berikut ini :

Tabel 4.7

Uji Normalitas Data Prestasi Belajar dan Kemandirian Belajar Siswa

Prestasi

Belajar

Kemandirian

Belajar

N 347 347

Normal

Parametersa,,b

Mean .0006 95.28

Std. Deviation .48074 15.055

Most Extreme

Differences

Absolute .054 .043

Positive .028 .035

Negative -.054 -.043

Kolmogorov-Smirnov Z 1.011 .803

Asymp. Sig. (2-tailed) .259 .539

a. Test distribution is Normal.

(5)

prestasi belajar mempunyai distribusi normal. Sedangkan untuk kemandirian

belajar = 0,803, Asymp.sig = 0,539  0.05 sehingga skor kemandirian belajar

mempunyai distribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas data yang dilakukan menunjukkan bahwa

distribusi data variabel prestasi belajar dan kemandirian belajar siswa berdistribusi

normal. Dengan demikian untuk menganalisis korelasi dalam penelitian ini

digunakan rumus Pearson product moment .

Berikut adalah Histogram Prestasi Belajar Siswa dan Kemandirian Belajar

Siswa

(6)

Histogram 4.2 Kemandirian Belajar Siswa

Tabel 4.8

Korelasi antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Prestasi

Belajar

Kemandirian

Belajar

Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 .189**

Sig. (2-tailed) .000

N 347 347

Kemandirian

Belajar

Pearson Correlation .189** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 347 347

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(7)

signifikan antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI

SMA N 3 Salatiga. Artinya apabila skor kemandirian belajar naik maka skor

prestasi belajar akan naik, sebaliknya apabila skor kemandirian belajar turun maka

skor prestasi belajar akan turun.

4.4. Uji Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab 2 sebagai berikut :

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar

dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga tahun ajaran 2012/2013.

Hasil analisis : Ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar

siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga tahun ajaran

2012/2013, maka hipotesis DITERIMA

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengungkapkan ada hubungan yang signifikan antara

kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Salatiga

tahun ajaran 2012/2013 dengan hasil analisis rxy = 0,189 dengan p = 0,000  0,05.

Penelitian ini menemukan ada hubungan yang signifikan artinya peningkatan

skor kemandirian belajar akan diikuti dengan peningkatan skor prestasi belajar

siswa dan sebaliknya penurunan skor kemandirian belajar akan diikuti dengan

penurunan skor prestasi belajar siswa. Walaupun ada korelasi yang signifikan

antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa, akan tetapi korelasi yang

(8)

Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara kemandirian belajar

dengan prestasi belajar siswa karena sebagian besar kemandirian belajar siswa

berada pada kategori Sedang (57,22%) dan prestasi belajar siswa juga berada pada

kategori Sedang (73,49%). Sehingga siswa secara mandiri dapat menentukan

tujuan belajarnya, keterampilan belajar yang dikuasai, penerapan pendekatan

ilmiah dalam belajar, menetapkan standar keberhasilan dan prakarsa siswa dalam

belajar.

Persamaan dan perbedaan temuan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya dapat disebabkan oleh sensitifitas instrumen. Wimmer (dalam

Joltuwu, 2009) dalam diskusi tentang hasil penelitiannya mengakui bahwa

sensitifitas instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dipertimbangkan,

jika temuan penelitian yang dilakukan menunjukkan persamaan dan perbedaan

dengan temuan penelitian sebelumnya. Bahkan, jika instrument yang sama

digunakan dalam penelitian yang berbeda, hasilnya bisa sama, tetapi juga bisa

berbeda. Oleh karena itu Wimmer (dalam Joltuwu 2009) mengusulkan agar

peneliti mampu mengembangkan instrumen penelitian yang spesifik dan sesuai

dengan populasi penelitian.

Sedangkan Bodenhorn, Miyazaki, Mun Ng & Zalaquet (dalam Joltuwu,

2009), mengemukakan spesifikasi sub konsep, analisis faktor serta item-item yang

digunakan dalam penelitian juga dapat menentukan arah dari hasil penelitian.

Penentuan item dalam sebuah instrumen harus meliputi berbagai aspek yang

(9)

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Singerin (2009) yang menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan

Singerin dan penulis adalah sama yaitu menggunakan skala yang diadaptasi dari

Self Directed Learning Readiness Scale, Hiemstra (1998).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

Abdulkahar (1990) karena temuan Abdulkahar menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan signifikan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa.

Dengan demikian hasil penelitian Abdulkahar (1990) menunjukkan bahwa siswa

dengan skor kemandirian belajar tinggi tidak dapat dipastikan prestasi belajarnya

tinggi. Demikian juga siswa dengan skor kemandirian belajar yang rendah tidak

dapat dipastikan hasil prestasi belajarnya rendah.

Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara kemandirian belajar

dengan prestasi belajar siswa. Walaupun sama-sama menggunakan siswa SMA

sebagai subjek penelitian, namun instrumen kemandirian belajar yang digunakan

Abdulkahar (1990) diadaptasi dari Brawer Murray (1985), dan Gilmore (1974)

yang terdiri dari : inisiatif, semangat berprestasi, disiplin, berencana, bebas,

tanggung jawab, kreatif, percaya diri, dan kontrol dalam diri.

Gambar

Tabel 4.1  Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3  Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jurusan
Tabel 4.5  Kategori Variabel Prestasi Belajar Siswa
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar dan Kemandirian Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, ada hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara konformitas teman sebaya dengan kemandirian siswa kelas XI SMA N 2 Salatiga, artinya apabila

10) Keterampilan mempertahankan motivasi diri secara terus menerus. 3) Memiliki pendekatan ilmiah dalam belajar, pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi

profesionalisme guru yang tinggi maka prestasi belajar siswa akan tinggi. dan bila kemandirian belajar yang tinggi maka prestasi belajar

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prestasi belajar pada siswa SMA

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prestasi belajar pada siswa SMA

Kemandirian ini menekankan pada aktivitas dalam belajar yang penuh tanggung jawab sehingga mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi. Akan tetapi siswa yang

Gambaran uji normalitas sebaran disiplin belajar dengan prestasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut :.

Dari pengertian belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil akhir dari usaha, kemampuan belajar siswa