Oleh :
BERTA SONATA
NIM. 110 500 051
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
SAMARINDA
Judul : Laporan Praktek Kerja Lapang Budidaya Kelapa Sawit di PT. Multi Makmur Mitra Alam, Desa Tabruk, Petangis dan kerang, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Tanah Gerogot, Provinsi Kalimantan Timur.
Nama : Berta Sonata
Nim : 110 500 051
Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan
Jurusan : Manajemen Pertanian
Pembimbing, Nur Hidayat, SP, M.Sc Nip.1972102572001121001 Penguji I, Jamaluddin, SP, M.Si NIP.197206122001121003 Penguji II, Yuanita, SP, MP Nip.196611252001122001 Menyetujui/Mengesahkan
Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Nur Hidayat, SP, M.Sc
Nip.1972102572001121001
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik
secara moril maupun materil kepada penulis.
2. Bapak Ir Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3. Bapak Nur Hidayat, SP, M.Sc selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan Selaku Dosen Pembimbing PKL.
4. Ibu Yanita, SP, MP selaku Dosen Penguji I PKL.
5. bapak Jamaluddin, SP, M.Si, selaku Dosen Penguji II PKL.
6. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini.
7. Dan selurah keluarga penulis yang selalu mendoakan kesuksesan penulis Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan materi laporan maupun dari segi pengetahuan. Namun demikian penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.
Kampus Sungai Keledang 2014
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Hasil Yang Diharapkan ... 3
II. TINJAUAN UMUM A. Tinjauan Umum Perusahaan PT. Multi Makmur Mitra Alam 4
B. Manajemen Perusahaan ... 5
C. Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ... 6
III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Pembibitan ... 7
1. Penyiraman ... 7
2. Penyiangan ... 8
3. Pemupukan ... 10
4. Pengendalian Penyakit ... 11
B. Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ) ... 13
1. Pemgendalian Gulma ... 13
2. Tanam Sisipan ... 15
C. Perawatan Tanaman Menghasilkan ( TM ) ... 17
1. Babat gawangan ... 17
2. Rawat piringan ... 18
D. Panen Dan Pengangkutan ( TBS )... 20
1. Melakukan Pemotongan Buah / Panen ... 20
2. Menyusun tandan ditempat pengumpulan hasil ( TPH ) .... 21
3. Pengangkutan Tandan Buah Segar ( TBS ) ... 23
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 25
B. Saran... 26 DAFTAR PUSTAKA
1. Struktur organisasi Estate PT. Multi Makmur Mitra Alam ... .. 27
2. Peta PT. Multi Makmur Mitra Alam ... .. 28
3. Dokumentasi Kegiatan PKL di PT. Multi Makmur Mitra Alam ... .. 29
a. Gambar 1 – 4. Pembibitan ... .. 29
b. Gambar 5 – 6. Tanam Sisipan ... .. 31
c. Gambar 7 – 8. Perawatan TBM ... .. 32
d. Gambar 9 – 10. Perawatan TM ... .. 33
e. Gambar 11 – 12. Panen dan Pengangkutan ke TPH ... .. 34
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia cukup memegang peranan penting dan strategis karena komoditas ini mempunyai prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Permintaan minyak kelapa sawit disamping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan juga digunakan sebagai bahan mentah industri non pangan. Jika dilihat dari biaya produksinya, komoditas kelapa sawit jauh lebih baik daripada minyak nabati lainnya. Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit (Suyatno, 1994).
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia di pelopori oleh Adrien Hallet, berkebangsaan Belgia, yang telah mempunyai pengalaman menanam kelapa sawit di Afrika. Kelapa sawit saat ini telah berkembang pesat di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat atau Amerika yang di anggap sebagai daerah asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke Indonesia pada tahun 1848 hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon (Mauritius) dan Amsterdam. Ke empat batang bibit kelapa sawit tersebut ditanam di kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatra Utara (Suyatno, 1994).
Dalam perekonomian Indonesia komoditi kelapa sawit memegang
kelapa sawit serta lemak yang dihasilkan merupakan kebutuhan pokok hidup manusia sehari-hari. Kelapa sawit merupakan salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh subur didaerah tropis khususnya di Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan berupa pengelolaan perkebunan khususnya kelapa sawit secara besar di pulau Kalimantan dan Sumatra, karena kedua pulau tersebut memiliki luasan lahan dan keadaan tanah yang cukup baik sebagai perkebunan kelapa sawit.
Sehubungan dengan hal diatas maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mempunyai program Praktek Kerja Lapang keperkebunan dengan harapan agar para alumninya memiliki keterampilan yang bisa diandalkan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya selama PKL di dunia kerja khususnya perkebunan nantinya
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
2. Menambah pengetahuan terutama dalam kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit
3. Mahasiswa dapat memahami tata cara penggunaan alat, bahan dan sarana yang ada di lapangan
C. Hasil Yang Diharapkan
1. Mahasiswa dapat menguasai kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan 2. Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih
3. Menjadi mahasiswa yang terampil berjiwa bersih dan mempunyai kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan.
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan
PT. Multi Makmur Mitra Alam merupakan perkebunan yang bergerak dibidang kelapa sawit dan pengolahan, yang berdiri sesuai dengan keputusan Bupati Paser Tanggal 02 Maret 2007 dan merupakan sebuah perusahaan pengalihan alih atau pengalihan perusahan dari Koperasi Paser Sejahtera ke PT. Multi Makmur Mitra Alam.
PT. Multi Makmur Mitra Alam Secara Administratif Areal Perkebuanan Kelapa Sawit PT. Multi Makmur Mitra Alam Dengan luas ± 10.000 ha . Berada diwilayah Desa Petangis dan Kerang dikecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi PT. Multi Makmur Mitra Alam yaitu : Visi :
Menjadi perusahan perkebunan terbesar yang dikelola dengan baikdan berkesinabungan.
Misi :
Secara berkesinambungan melakukan kaderisasi dan membina agar tercipta tenaga profesional yang bertanggung jawab, memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja serta berwawasan lingkungan.
Meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan Meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat disekitar lingkungan perusahaan.
C. Manajemen Perusahaan 1. Atministrasi( ADM )
Merupakan pemegang jabatan meneger di PT.Multi Makmur Mitra Alam dengan membawahi seluruh organisasi lainnya yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan lapangan dan administrasi. 2. Hubungan masyarakat ( HUMAS )
Humas berhubungan dengan urusan kemasyarakatan maksudnya ada masalah yang bersifat internal perusahaan, maka bagaian inilah yang mengurus atas nama perusahaan.
3. Asisten Kepala ( ASKEP )
Merupakan pemegang jabatan tertinggi kedua setelah Manager, Askep atau Asisten Kepala membawahi seluruh Asisten divisi dan kegiatan yang ada di kantor.
4. Kepala Tata Usaha( KTU )
Adalah Kasie Administrasi sama dengan Kepala Tata Usaha, bertanggung jawab, seperti masalah Pembukuan, Laporan Keuangan,
Kasir, Pembelian, Pergudangan. 5. Asisten Afdeling
Asisten Afdeling merupakan bawahan dari Asisten Kepala, Asisten Afdeling merupakan pemegang jabatan tertinggi di Afdeling masing-masing Asisten Afdeling bertanggung jawab atas Afdeling yang dipegangnya.
6. Mandor I
Mandor I adalah pembantu AsistenAfdeling yang bertugas di lapanganuntuk mengarahkan dan mengawasi Mandor dan Karyawan. 7. Krani Afdeling
Krani Afdeling adalah orang yang bertanggung jawab atas semua HK (hari kerja) karyawan.
8. Mandor
Mandor adalah pembantu Mandor IAfdeling yang bertugas di lapangan untuk mengawasi karyawan yang bekerja
D. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL
Lokasi Praktik Kerja Lapang di PT. Multi Makmur Mitra Alam merupakan Perusahaan swasta yang berlokasi di Desa TeberuPetangis dan Kerang, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Tanah Paser Provinsi Kalimantan Timur. Selama 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal 1 Maret sampai dengan tanggal 1 Mei 2014.
III. HASIL PRAKTEK
A. Pemeliharaan Tanaman pada Pembibitan Utama ( Main Nursery ) 1. Penyiraman
Penyiraman bibit dilaksanakan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dengan menggunakan sistem penyiraman manual, menggunakan selang panjang dan setiap selang terdapat 1 (satu) orang karyawan. Dengan ketentuan bila curah hujan kurang dari 10 ml maka akan dilakukan penyiranman, bila curah hujan lebih dari 10 ml tidak dilakukan penyiraman pada pagi hari, dan disiram kembali pada sore hari.
a. Tujuan
Untuk Memenuhi kebutuhan bibit akan air sehinggamendapat bibit yang sehat dan pertumbuhan yang normal.
b. Dasar teori
Penyiraman dilakukan dua kali sehari secara teratur dengan jumlah yang cukup kecuali jika turun hujan penyiraman hanya sekali saja. Jika musim kemarau, penyiraman harus dilakuakan dua kali sehari minimal 2 liter/polybag(Sunarko, 2009).
c. Alat
Alat : Selang panjang, dan kepala gembor mesin penyedot air d. Prosedur kerja
1. Mesin dihidupkan lalu buka gulungan selang yang tergulung yang diujung selangnya sudah dipasang kepala gembor.
2. Semua keran diputar atau dibuka lalu air akan mengalir dengan sendirinya dan pekerja tinggal mengarahkan bagian mana yang perlu dilakukan penyiraman.
3. Semua bibit tersiram . e. Hasil Kerja
Untuk penyiraman menggunakan sistem manual. Hasil yang dicapai 1HK (hari kerja) mampu menyiram 10 petak/3 jam. dengan rotasi 2 kali/HK.
f. Pembahasan
Kegiatan penyiraman ini, akan dilakukan bila curah hujan kurang dari 10 ml, bila curah hujan lebih dari 10 ml tidak dilakukan penyiraman pada pagi hari, dan disiram kembali pada sore hari.
2. Penyiangan (pengendalian gulma) a. Tujuan
Agar kondisi pembibitan bersih dari gulma dan mempercepat pertumbuhan bibit serta tidak terjadi persaingan unsur hara.
b. Dasar teori
Pemberantasan gulma atau tanaman liar, dalam arti sempit disebut dengan penyiangan. Gulma yang tumbuh disekitar bibit atau tanaman kelapa sawit perlu diberantas sebab dapat merugikan tanaman pokok, bahkan menurunkan produksi. Gulma menjadikan tanaman pokok berkompetensi dalam mendapatkan air, unsur hara,
cahaya maupun CO2. Selain itu, gulma dapat berperan sebagai inang hama dan penyakit (Fauzi dkk, 2008).
c. Alat
Alat : cangkul, arit
Bahan : sepatu boot dan sarung tangan d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pengendalian di dalam polybag dilakukan dengan menggunakan tangan, dengan cara mencabut semua gulma yang ada di dalam polybag.
3. Gulma yang ada disekitar polybag dikendalikan dengan menggunakan cangkul atau arit.
4. Saat melakukan pengendalian di luar polybag, harus hati-hati agar polybag tidak sobek terkena alat yang digunakan.
5. Dianjurkan menggunakan sarung tangan, sepatu boot dan topi, demi menjaga keselamatan.
e. Hasil yang dicapai
Untuk pengendalian gulma di dalam polybag dilakukan oleh empat orang dengan target dalam satu hari kerja menyelesaikan 1600 bibit. Sedangkan untuk pengendalian di luar polybag target dalam satu hari kerja adalah sekitar 200 bibit yang dilakukan per orang.
g. Pembahasan
Dalam kegiatan penyiangan ini, di PT. Multi Makmur Mitra Alam tidak melakukan penyiangan gulma di pembibitan main nursery. Pembibitan yang ada hanya tinggal bibit main nursery yang berumur 15 bulan. Sehingga sangat sulit untuk masuk ke dalam bibit
main nursery. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan praktek kecil di lapangan dan bibit yang digunakan adalah bibit abnormal yaitu bibit yang kerdil.
3. Pemupukan a. Tujuan
Untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat serta subur,serta memenuhi unsur hara pada tanaman.
b. Dasar teori
Pemupukan bibit sangat penting dilaksanakan agar diperoleh bibit yang sehat, pertumbuhan cepat dan subur. Dosis dan jadwal pemupukan sangat tergantung pada umur dan pertumbuhan bibit di
main nursery. Sebaiknya waktu pemupukan pada pagi hari (Sunarko, 2009).
c. Alat dan bahan
Alat: Ember, karung dan sendok takar.
Bahan: Pupuk majemuk N:P:K:Mg dengan perbandingan 15:15:6: 4.
d. Prosedur kerja
2. Pupuk dituang ke dalam ember lalu pupuk ditabur disekeliling pokok tananman dengan dosis 15gr/pokok dengan sendok takar. 3. Pemupukan ini dilakukan dengan sistem manual rotasi 2 kali
sebulan. e. Hasil Kerja
Pemupukan yang dilaksanakan di lapangan dengan jumlah tenaga kerja 1 orang dapat menyelesaikan 150 pokok/Hk.
f. Pembahasan
Kegiatan pemupukkan sebenarnya di PT. Multi Makmur Mitra Alam belum dilakukannya kembali karena bibit disini tinggal bibit
Main nursery yang berumur 15 bulan. Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk melakukan pemupukkan. Pemupukkan yang dilakukan mahasiswa hanya sekedar formalitas saja, pemupukkan dilakukan pada bibit main nursery yang abnormal yaitu bibit kerdil. 4. Pengendalian penyakit
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengendalikan penyakit bercak yang disebabkan oleh cendawan, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
b. Dasar teori
Gejala awal tampak bercak berukuran kecil dan cepat membesar serta merubah warna menjadi coklat tua. Pengendalian apabila mulai timbul penyakit , seluruh bibit harus disemprot dengan
fungisida. Interval penyemprotan 7-10 hari, pencegahan penyakit dilakukan secara kontinyu dengan interval 14 hari. Penyemprotan dapat menggunakan fungisida dithane m 45(0,2%) dengan alat semprot knapsack sprayer atau mist blower (Sunarko, 2014).
c. Alat dan bahan
Alat : knapsack sprayer, masker, sarung tangan, ember,gayung Bahan : fungisida dithane, air
d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Pakailah sarung tangan dan masker sebelum melakukan tahap penyemprotan. Hal ini dilakukan untuk pengamanan agar tiak terjadi keracunan.
3. Ketika melakukan penyemprotan jangan berlawanan dengan hembusan angin. Agar penyemprotan tidak mengenai tubuh penyemprot.
4. Ambillah air menggunakan ember.
5. Setelah itu, berilah fungisida dithane sebanyak 30 gram dan campurkan pada air tersebut dan di aduk hingga tercampur rata. 6. Setelah itu tuangkan air tersebut kedalam knapsack sprayer. 7. Penyemprotan siap dilaksanakan.
e. Hasil Kerja
Pengengdalian hama penyakit kelapa sawit yang dilakukan oleh karyawan untuk memperoleh 1 HK (hari kerja) yaitu 5-8 kep per ha/HK dan hasil yang diperoleh mahasiswa adalah 4 kep.
f. Pembahasan
Kegiatan ini sebenarnya belum dilaksanakan kembali. Kegiatan penyemprotan yang dilakukan hanya untuk contoh. sedangkan bibit yang digunakan adalah bibit abnormal seperti kerdil.
B. Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 1. Pengendalian gulma
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghindari persaingan dalam pengambilan air dan unsur hara tanaman kelapa sawit dengan gulma yang berada disekitarnya.
b. Dasar teori
Pengendalian gulma pada prinsipnya merupakan usaha untuk meningkatkan daya saing tanaman pokok dan melemahkan daya saing gulma. Keunggulan tanaman pokok harus ditingkatkan sedemikian rupa sehinga gulma tidak mampu mengembangkan pertumbuhannya secara berdampingan atau pada waktu bersamaan dengan tanaman pokok. Dalam pengertian ini, semua praktik budidaya di pertanaman (sejak penyiapan lahan) dapat dibedakan
antara yang lebih meningkatkan daya saing tanaman pokok atau yang lebih meningkatkan daya saing gulma. Praktik budidaya yang salah akan menyebabkan meningkatnya daya saing gulma (Pahan, 2010).
c. Alat dan bahan
Alat : knapsack sprayer
Bahan : sund up d. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Sebaiknya sebelum melakukan penyemprotan dianjurkan memakai sepatu boot, masker, topi dan sarung tangan.
3. Penyemprotan dilakukan tidak boleh berlawanan dengan arah angin, untuk mencegah terjadinya keracunan.
4. Penyemprotan dilakukan pada piringan tanaman pokok dan pasar pikul.
5. Dosis yang digunakan sebanhyak 50 cc bagi gulma yang pendek sedangkan untuk gulma yang tinggi menggunakan dosis 100 cc.
6. Isilah terlebih dahulu air pada knapsack sprayer setengah tangki.
7. Kemudian campurkan herbisida send up sesuai dosis yang dibutuhkan.
9. Air yang digunakan sebanyak 10 liter. e. Hasil kerja
Dalam satu hari kerja, setiap pekerja menghabiskan 10 keep perhari. Sedangkan mahasiswa melakukan penyemprotan sebanyak 4 keep dengan jumlah tanaman yang disemprot 100 pokok tanaman.
f. Pembahasan
Penyemprotan yang dilakukan di PT. Multi Makmur Mitra Alam sudah sesuai dengan penjelasan di teori. Sedangkan mahasiswa membantu para pekerja dalam penyemprotan gulma kelapa sawit.
2. Tanam Sisipan a. Tujuan
Tujuannya untuk mempertahankan kerapatan populasi pohon sesuai standar
b. Dasar teori
Menurut Sunarko (2009), penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman kelapa sawit yang mati dengan tanaman yang baru dari pembibitan yang sudah disiapkan sebelumnya. Bibit yang digunakan sebaikanya memiliki umur dan jenis yang sama dengan tanaman yang diganti, untuk memperoleh pertumbuhan yang seragam, dan tepat lokasi
c. Alat dan bahan
Alat : Cangkul, parang
Bahan : Bibit kelapa sawit sisipan d. Prosedur Kerja
1. Gali kembali lubang tanam yang sudah mati dengan ukuran lubang 60 x 60 x 40 cm
2. Sayat polybag dari atas ke dasar lalu keluarkan bibit 3. Masukan bibit kedalam lubang dengan posisi tegak lurus 4. Masukan tanah galian kedalam lubang hingga membentuk
gundukan setinggi 5 cm, padatkan tanah disekitar tanaman agar tertanam kokoh.
5. Buat piringan dengan lebar 100 cm, piringan harus bebas gulma.
e. Hasil kerja
Karena kegiatan penanaman penyulaman memakai sistem borongan, maka setiap karyawan bisa menanam 20 bibit/HK. Dengan upah 1 bibitnya Rp4000 /pokok yang ditanam.
f. Pembahasan
Pada kegiatan tanam sisipan ini dilakuan hanya jika ada tanaman yang mati dan segera mengganti dengan bibit yang seumuran dengan bibit yang sebelumnya
C. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) 1. Babat gawangan
Gawangan dibabat sampai setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah, Blok yang dibabat bersifat selektif, bekas babatan jangan menutup piringan pohon, dan pembabatan dilaksanakan bila gulma sudah mencapai 70 cm diatas permukaan tanah.
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempermudah melakukan panen
b. Dasar teori
Menurut Risza (1994), semua gulma liar dan anak kayu yang tumbuh di gawangan harus dibasmi dengan rotasi 3 kali setahun selama dua tahun dan kacangan yang menjalar pada pelepah sawit diturunkan dan tidak dibenarkan memotong pelepah.
c. Alat
Alat : Parang
Bahan : Sepatu boot dan sarung tangan d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Pusingan dilakukan 4 bulan sekali.
3. Sistem pembabatan yang digunakan tebas mipit.
e. Hasil Kerja
Dalam satu hari kerja, setiap pekerja membersihkan sekitar 0,5 ha. Norma yang digunakan 1 ha / 2 us.
f. Pembahasan
Pemberantasan gulma di gawangan dilakukan 0leh 8 pekerja wanita dengan 1 mandor. Kenyataan di lapangan pekerja hanya mampu membersihkan 1,5 ha/ hari. Luas pemberantasan gulma digawangan tergantung dari topografi yang ada. Sedangkan mahasiswa membantu dalam membersihkan gulma di gawangan dengan ditemani para pekerja dan mandor.
2. Rawat piringan a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempermudah dalam pemupukkan, panen dan pengambilan brondolan.
b. Dasar teori
Pengendalian gulma disekitar piringan pohon perlu diperhatikan. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara manual atau kimia. Jika secara manual, gulma digaruk kearah luar dan ke dalam piringan pohon secara bergantian, sehingga tanah hasil garukan tidak mengumpul disatu sisi. Saat melakukan perlakuan ini jangan sampai akar tanaman kelapa sawit terbuka (Sunarko, 2014).
c. Alat
Bahan : Sepatu boot dan sarung tangan d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang aka digunakan.
2. Gunakanlah cangkul untuk mebersihkan kotoran pelepah kering dan gulma di piringan.
3. Gunakanlah arit untuk membersihkan gulma disekitar tanaman yang sudah meninggi.
4. Buanglah pelepah yang kering di piringan pada gawangan mati. 5. Pembersihan piringan sepanjang 2 meter dari pokok kelapa sawit. e. Hasil Kerja
Dalam satu hari kerja, setiap pekerja membersihkan piringan 25 pokok kelapa sawit. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 2 orang dengan pokok tanaman yang dibersihkan 50 pokok tanaman.
f. Pembahasan
Dalam kegiatan ini para pekerja hanya mampu membersihkan 15-18 pokok tanaman saja, sedangkan mahasiswa hanya membatu para pekerja membersihkan piringan. Mahasiswa tidak dapat melakukan pembersihhan masing-masing karena ketersediaan alat yang terbatas.
D. Pelaksanaan Panen dan pengangkutan tandan buah segar ( TBS ) 1. Melakukan Pemotongan Buah / Panen
a. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menurunkan buah dari pohon ke tanah, agar dapat dilakukan kegiatan proses lanjut.
b. Dasar Teori
Panen merupakan suatu kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang kemudian mengutip tandan dan brondolan yang tercecer di dalam dan di luar piringan. Selanjutnya menyusun tandan buah di tempat pengumpulan hasil (Suyatno,1994).
c. Alat dan bahan
Alat : Dodos, gancu, parang, karung, batu asahan dan kereta sorong. Bahan : Tandan siap panen
d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pemotongan buah dilakukan pada buah yang sudah masuk dalam kriteria matang panen.
3. Alat yang digunakan berupa engrek, kampak dan gancu. 4. Memotong pelepah yang terletak di bawah tandan.
5. Pelepah tidak dibenarkan sengkleh atau tergantung di pohon. 6. Pemotongan pelepah diusahakan mepet dengan pokok.
7. Pelepah pemotongan dipotong menjadi dua bagian meggunakan kampak dan disusun pada gawangan mati.
e. Hasil Kerja
Dalam satu hari kerja, setiap pekerja memotong tandan sebanyak 45 tandan.
f. Pembahasan
Kegiatan ini sudah sesuai dengan teori yang dijelaskan, sedangkan mahasiswa membantu dalam penyusunan pelepah di gawangan mati.
2. Menyusun tandan di Tempat Pengumpulan Hasil ( TPH ) a. Tujuan
Untuk memudahkan pengangkutan tandan buah segar ( TBS ) ke dalam truck.
b. Dasar teori
Tandan buah segar harus diangkut ke TPH dan sampai ke pabrik kelapa sawit hari itu juga. Untuk menghindari buah restan dengan pertimbangan. Buah restan mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas ( ALB ) minyak sawit yang dihasilkan. dan buah restan menimbulkan kerawanan terhadap pencurian TBS
c. Alat dan bahan
Alat : gancu. Kampak, kereta dorong dan motor Bahan : Karung, tandan buah segar, sepatu boot d. Prosedur kerja
2. Gunakan gancu atau kampak untuk mengangkat TBS ke dalam kereta dorong atau motor.
3. Dalam satu kereta dorong dapat memuat 4-9 TBS sedangkan dalam satu motor dapat mmbawa 5 tandan kelapa sawit.
4. Setelah itu bawalah tandan buah segar (TBS) ketempat pengumpulan hasil (TPH).
e. Hasil Kerja
Dalam satu hari kerja, setiap pekerja di targetkan mengangkut 40 tandan ke TPH.
f. Pembahasan
Kegiatan penyusunan ini dilakukan oleh karyawan panen, alat yang digunakan dalam penyusunan tergantung pada topografi. Kegiatan penyusun di lahan datar menggunakan angkong sedangkan untuk lahan yang berbukit menggunakan manual yaitu dengan cara di panggul. Mahasiswa melakukan dua jenis penyusunan ini.
3. Pengangkutan Tandan Buah Segar ( TBS ) a. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengantar buah dan brondolan dari kebun ke pabrik secepat mungkin, karena untuk menghindari terjadinya buah restan.
b. Dasar teori
Tandan buah segar segera diangkut ke pabrik untuk diolah, yaitu maksimal 8 jam setelah panen harus segera diolah. Buah yang
tidak segera diolah, akan mengalami kerusakan. Pemilihan alat angkut yang tepat dapat membantu mengatasi kerusakan buah selama pegangkutan. Alat angkut yang dapat digunakan dari kebunan ke pabrik, diantaranya lori, traktor ganengan, atau truck (Fauzi dkk, 2008).
c. Alat dan bahan
Alat : tojok, drum truck, dan gancu
Bahan : Sepatu boot tandan buah segar
d. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Tenaga kerja yang digunakan 5 orang per mobil.
3. Krani buah mencatat nomer pemanen dan jumlah tandan yang dikeluarkan pemanen.
e. Dalam 1 truk dibatasi muatan dengan berat 6 ton.
f. Pengangkutan dilakukan pada buah segar, brondolan dan buah restan yang terdapat di tempat pengumpulan hasil (TPH).
g. Pada brondolan, karung tidak diikut sertakan kedalam truk
e. Hasil kerja
Dalam satu mobil truck beranggotakan 4-5 orang dengan jumlah muatan 5-6 ton.
f Pembahasan
Kegiatan pengangkutan TBS di PT. Multi Makmur Mitra Alam tepatnya di Afdeling 1 beringin menggunakan truck, dengan jumlah truk dua buah. Dalam pengangkutan krani buah harus menghitung jumlah TBS dan mencatat nomer pemanen. Dalam pengangkutan sering terjadi adanya buah restan dilapangan dikarenakan jumlah kendaraan yang kurang, sedangkan mahasiswa mengikuti kegiatan pengangkutan TBS.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di PT. Multi Makmur Mitra Alam dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan di pembibitan main nursery
Kegiatan yang dilakukan berupa peniraman, pengendalian penyakit, pemupukkan, dan pengendalian gulma. Kegiatan yang dilakukan ini tidak jauh berbeda dengan teori yang didapat di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda terutama pada program studi Budidaya Tanaman Perkebunan..
2. Kegiatan perawatan tanaman menghasilkan (TM)
Kegiatan yang dilakukan berupa pengendalian gulma, tunas pokok, perawatan jalan dan jembatan, dan pemupukkan. Kegiatan yang dilakukan ini tidak jauh berbeda dengan teori yang di dapat di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda tepanya di program studi Budidaya Tanaman Perkebunan.
3. Kegiatan sebelum panen
Kegiatan yang dilakukan berupa pembuatan tempat pengumpulan hasil (TPH), pembersihan piringan, menghitung kerapatan panen dan pemberantasan gulma digawangan. Kegiatan yang dilakukan ini tidak jauh berbeda dengan teori yang didapat di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda tepatnya di program studi Budidaya Tanaman Perkebunan.
4. Pelaksanaan panen dan pengangkutan
Kegiatan yang dilakukan berupa pemotongan buah, menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil dan pengangkutan TBS ke pabrik. Kegiatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan teori yang sudah didapat di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda tepatnya di program studi Budidaya Tanaman Perkebunan.
B. Saran
Penulis juga menyarankan agar sebaiknya ada ikatan kerja sama antara kampus dengan instansi-instansi khususnya yang berkaitan dengan bidang perkebunan di tempat melaksanakan praktek kerja lapang sehingga dalam pelaksanaan praktek kerja lapang dapat terlaksana sesuai dengan langkah-langkah kegiatan praktek yang telah ditentukan oleh kampus dan yang harus diperoleh mahasiswa.
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. Multi Makmur Mitra AlamPeriode Maret 2014 KORDINATAOR H.M. ROBET SARAGIH.SE MANAGER PMKS H. SUBAGIYO ADMINISTRATUR
Ir. TAMEN SAGETSI SIHOMBING
ASISTEN AFDELING VI
RICKY HUTAGALUNG
ASISTEN BIBITAN
RONY HARAHAP, SP
ASISTEN AFDELING VIII
RONY HARAHAP, SP
ASISTEN AFDELING V
HARRY TRISNA, SP
ASISTEN AFDELING IV
ABDUL N DAMANIK, SP
ASISTEN TRANSPORT & BENGKEL MOTOR
M YASSIR SINAGA, ST
ASISTEN AFDELING III
DEDI HARTANTO, SP ASISTEN GUDANG MARTINUS THEO, SE ASISTEN AFDELING I DIDI SURYA, SP PRAWIRA PENGAMANAN ASISTEN CD HERI SOFYAN, ST ASISTEN AFDELING VII ASISTEN PLASMA DANIELFERDIANSYAH,
KEPALA TATA USAHA
KUNTORO
ASISTEN AFDELING II
MUNDHAKIR, SP
ASISTEN KEPALA BRAVO B
PUTUT SETYA BUDI
HAK/HUMASY
ERWIN H SIMANJUNTAK,
ASISTEN KEPALA BRAVO A
Lampiran 2 : Peta PT. Multi Makmur Mitra Alam
Gambar Peta Areal Kebun Paser, PT.MULTI MAKMUR MITRA ALAM. Mencakup desa Petangis desa Kerang dan desa Teberu, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, provinsi Kalimantan Timur.Dengan luas areal ± 10.000 ha.
Lampiran 1: Dokumentasi kegiatan PKL di PT. Multi Makmur Mitra Alam
Gambar 1. Pembibitan main nursery
Gambar 3. Pemupukan
Gambar 5. Pembuatan Lubang Tanam
Gambar 7. Babat Piringan
Gambar 9. Pemupukan
Gambar 11. Panen
Gambar 13. Pengkutan Dengan Traktor