BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Skeletal Vertikal Wajah - Gambaran Morfologi Vertikal Skeletal Wajah Berdasarkan Analisis Steiner Dan Jefferson
Teks penuh
Gambar
![Gambar 1. (A)Sefalogram Frontal, (B) Sefalogram Lateral2](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/3932243.1875663/4.612.156.522.68.310/gambar-a-sefalogram-frontal-b-sefalogram-lateral.webp)
![Gambar 2. Titik – titik sefalometri pada jaringan keras26](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/3932243.1875663/5.612.172.503.377.653/gambar-titik-titik-sefalometri-pada-jaringan-keras.webp)
![Gambar 3. ( A ) Sudut SNA, ( B ) Sudut SNB, ( C ) Sudut ANB, ( D ) Sudut MP-SN,](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/3932243.1875663/8.612.145.554.96.609/gambar-sudut-sna-sudut-snb-sudut-anb-sudut.webp)
![Gambar 4. Titik referensi pada analisis Jefferson17](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/3932243.1875663/10.612.163.495.76.344/gambar-titik-referensi-pada-analisis-jefferson.webp)
Dokumen terkait
Distribusi tipe vertikal wajah pasien Suku Batak berdasarkan analisis
Jefferson menunjukkan hanya 34,5% prevalensi kesesuaian deskripsi antara analisis. Steiner
persentase tipe morfologi vertikal skeletal wajah pada pasien Suku Batak di RSGMP. FKG USU berdasarkan
mengenai morfologi vertikal skeletal wajah pasien Suku Batak di RSGMP
Individu dengan sudut MP- SN yang lebih besar akan cenderung memiliki wajah panjang karena rotasi mandibula menjauhi maksila sehingga menghasilkan pertambahan panjang
Distribusi tipe vertikal wajah suku Batak Klas III skeletal adalah 100% tipe pendek/ hypodivergent , 0% tipe normal/ normodivergent , dan 0% tipe panjang/
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa distribusi tipe vertikal skeletal wajah pada ras-ras di Indonesia khususnya suku Batak belum cukup banyak. Berdasarkan uraian
Pengukuran linear yaitu jarak antara Age 18 Vertical Arc.. terhadap menton menurut