LAPORAN AKTUALISASI NILAI DASAR PNS
PENINGKATAN MINAT BACA PESERTA DIDIK KELAS IV MELALUI POJOK BACA PADA SDN 2 WATOPUTE KECAMATAN WATOPUTE KABUPATEN
MUNA
OLEH :
Z U A R N I, S.Pd
--- NDH : 021
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN III ANGKATAN LXI TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Nama : ZUARNI
NDH/NIP : 021/19861116 201903 2 004
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN 2 Watopute
Gagasan Pemecah Isu : Peningkatan Minat Baca Peserta Didik Kelas IV Melalui Pojok Baca Pada SDN 2 Watopute Kec. Watopute Kab.
Muna.
Telah disetujui Oleh Coach dan Mentor untuk diseminarkan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXI Kelompok 3 Tahun 2020, pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Juni 2020
Waktu : Pukul, 08.00 WITA Sampai selesai
Tempat : LPMP Sulawesi Tenggara
COACH,
KAFARUDDIN, SE., MM.
NIP. 19690801 199403 1 014
MENTOR,
LA HALIBA, SE NIP.19621231 198310 1 065
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS. SE., M.Si Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Nama : ZUARNI
NDH/NIP : 00/19861116 201903 2 004
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN 2 Watopute
Gagasan Pemecah Isu : Peningkatan Minat Baca Peserta Didik Kelas IV Melalui Pojok Baca Pada SDN 2 Watopute Kec. Watopute Kab.
Muna.
Telah diperbaiki dan dilengkapi sesuai saran : Penguji, Coach dan Mentor pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXI Kelompok 3Tahun 2019 pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Juni 2020
Waktu : Pukul, 08.00 WITA Sampai selesai
Tempat : LPMP Sulawesi Tenggara
Dan dinyatakan dapat diterima sebagai Laporan Hasil Aktualisasi Nilai Dasar PNS Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXI Kelompok 3 Tahun 2020.
COACH,
KAFARUDDIN, SE., MM.
NIP. 19690801 199403 1 014
MENTOR,
LA HALIBA, SE NIP.19621231 198310 1 065 PENGUJI,
I NENGAH SUARYO, SH.,M.Si NIP. 19650206199203 1 013
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS. SE., M.Si Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga laporan hasil aktualisasi ini bisa selesai dengan baik. Dalam diklat prajabatan pola baru ini, penyusun telah diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang kemudian disingkat ANEKA. Tujuan dari pembuatan laporan hasil aktualisasi ini,sebagai tugas diklat prajabatan yang telah diaktualisasikan di institusi penyusun.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya, serta tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pemerintah Kabupaten Muna.
2. I Nengah Suaryo, SH., M.Si., selaku penguji
3. Kafaruddin, SE.,MM selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.
4. Kepala sekolah selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
5. Keluarga besar guru dan staf SDN 2 Watopute atas dukungan dan kerjasamanya.
6. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan diinstansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Muna Golongan III Angkatan X dan XI tahun 2020
9. Seluruh keluarga besar saya, terutama Ibu, Bapak serta suami tercinta yang telah memberikan motivasi dalam mengikuti Latsar ini.
10. Serta berbagai pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, yang telah berkontribusi dalam penyelenggara kegiatan ini.
Dengan segala kerendahan hati izinkan penulis mempersembahkan laporan kegiatan aktualisasi ini kepada para pembaca. Teriring harapan semoga laporan pelaksanaan aktualisasi ini dapat member manfaat bagi khalayak terkhusus dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pelayanan pendidikan.
Kendari, Juni 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 3
1.2 Tujuan ... 3
1.3 Manfaat ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 4
1.5 Waktu dan Tempat ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI- NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.1 Gambaran Umum Organisasi ... 5
2.1.1 Data Sekolah ... 5
2.1.2 Letak Geografis ... 5
2.1.3 Riwayat SDN 2 Watopute ... 5
2.1.4 Struktur Organisasi SDN 2 Watopute ... 7
2.1.5 Visi, Misi Organisasi ... 8
2.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 9
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 11
2.2.1 Konsepsi Nilai Dasar ... 11
2.2.2 Kedudukan dan Peran ASN ... 15
BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Keadaan Sekarang dan yang diharapkan ... 20
3.2 Identifikasi, Analisis dan Penetapan Isu ... 21
3.3 Analisa Dampak Isu ... 22
3.4 Kegiatan Terpilih sebagai Pemecah Isu ... 22
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Deskripsi pelaksanaan kegiatan ... 34
4.2 Pelaksanaan monitoring dan coaching ... 45
4.3 pelaksanaan habituasi ... 46
4.4 analisis ketercapaian tujuan/pemecahan isu ... 47
4.5 kunci sukses pelaksanaan kegiatan ... 47
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 48
5.3 Tindak Lanjut ... 49 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesionalisme, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang tertuang dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Salah satu fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi-fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut meliputi banyak hal dalam berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Guru merupakan bagian dari ASN harus mampu berperan sebagai pelayan publik (peserta didik) Harus dilandasi oleh nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi untuk mengaktualisasikan tugas pokok dan fungsinya sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri (ASN).
Dalam kegiatan menumbuhkan minat membaca khususnya di sekolah guru memiliki peran yang sangat penting. Sebagai Agent of change tugas dan tanggung jawab guru yaitu mengarahkan atau membentuk prilaku dan akhlak peserta didik agar menjadi lebih baik.
Dalam konteks kegiatan literasi, guru sebagai fasilitator sekaligus menjadi subjek dan memiliki fungsi-fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Pertama, guru sebagai designer of instruction atau perancang pengajaran karena memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, guru harus memahami tahap perkembangan literasi peserta didik dan menerapkan program literasi secara berimbang. Memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka. Kedua, guru sebagai manajer of
instruction (pengelola pengajaran), memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar yang menarik sehingga setiap peserta didik dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Ketiga, guru dengan fungsinya sebagai evaluator of student learning, mampu melakukan evaluasi yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dan tertekan. Memahami psikologis peserta didik dapat memudahkan proses pembelajaran dan evaluasi peserta didik secara tepat.
Budaya literasi di Indonesia menjadi persoalan yang sangat menarik untuk diperbincangkan khususnya dikalangan peserta didik. Di tengah melesatnya budaya populer, buku tidak lagi menjadi prioritas utama. Peserta didik cenderung lebih senang menonton, main gadget dan mengikuti siaran televisi ketimbang membaca. Buku pelajaran tak lagi menjadi teman setia siswa saat ini. Budaya membaca, menulis dan berdiskusi tak lagi menjadi ciri khas pelajar yang konon disebut sebagai generasi penerus bangsa. Padahal ada pepatah yang mengungkapkan bahwa buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Oleh sebab itu, perlu dibudayakan membaca dalam lingkungan masyarakat khususnya di lingkungan sekolah. Budaya membaca di sekolah perlu dikembangkan agar siswa dapat membiasakan diri untuk membaca. Untuk melaksanakan pembiasaan ini tidak hanya dari peserta didik saja, namun perlu dilakukan juga oleh beberapa pihak seperti guru, orangtua, dan pemerintah.
Namun, pada kenyataannya minat baca di kalangan peserta didik khususnya di SDN 2 Watopute saat ini sangatlah rendah. Karena peserta didik belum merasakan kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan. Peserta didik masih beranggapan bahwa membaca sebagai sebuah kewajiban. Sehingga, menyebabkan kurangnya pengetahuan umum maupun social, Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah semakin berkembangnya teknologi. Oleh karena itu, perlu diciptakannya strategi khusus untuk meningkatkan minat baca pada siswa. Salah satunya, dengan membuat pojok baca di kelas.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka sebagai guru yang merupakan salah satu unsur ASN dianggap perlu untuk melakukan upaya aktualisasi dalam rangka meningkatkan minat baca peserta didik khususnya di SDN 2 Watopute. Oleh karena itu, penulis merumuskan permasalahan “rendahnya minat baca peserta didik ”.selanjutnya untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Minat Baca Peserta Didik Kelas IV Melalui Pojok Baca pada SDN 2 Watopute Kecamatan Watopute Kabupaten Muna”.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini, sebagai berikut : a. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ( ASN ) dalam pelaksanaan
tugas-tugas yang profesional.
b. Terwujudnya minat baca peserta didik melalui pojok baca
c. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai kebiasaan (Habituasi) di Lingkungan kerja.
1.3 MANFAAT
a. Bagi Penulis
Diharapkan dari rancangan aktualisasi ini dapat memberikan pengalaman kerja sehingga bisa bekerja profesional dan penuh tranggung jawab.
b. Bagi siswa
Melalui kegiatan ini, siswa mendapat berbagai wawasan dan informasi baru, kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
c. Bagi Instansi
Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini dapat mendorong perkembangan instansi khususnya dalam mewujudkan visi-misi organisasi.
1.4 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah pada SDN 2 Watopute Kecamatan Watopute Kabupaten Muna.
1.5 WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan Pada tanggal 4 Mei sampai dengan 4 Juni 2020 di SDN 2 Watopute Kec. Watopute Kab. Muna.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Gambaran Umum Organisasi
2.1.1. Data Sekolah
SDN 2 Watopute terletak atau berlokasi di Kelurahan Dana Kecamatan Watopute Kabupaten Muna, dan memiliki luas tanah 4,500m² yang meliputi 12 ruang kelas belajar, 1 perpustakaan, 2 sanitasi belajar. SDN 2 Watopute didirikan pada tahun 1949 yang bertempat di wilayah Kecamatan Watopute Kabupaten Muna.
SDN 2 Watopute sangat strategis karena terletak di depan jalan protokol, mudah dijangkau, sehingga sangat memungkinkan untuk mengembangkan konsep pembelajaran yang efektif dan efisien.
2.1.2 Letak Geografis
SDN 2 Watopute terletak di Kelurahan Dana Kec. Watopute Kab. Muna yang merupakan jalan protokol dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Rumah Warga Sebelah Timur : Jl. Setapak/lorong Sebelah Barat : Kantor Polsek Dana Sebelah Selatan : Jalan Raya
2.1.3. Riwayat SDN 2 Watopute a. Tahun Pendirian
Perubahan Nama Sekolah ;
SD Dana : Mulai Tahun 1949 - 1978
SDN 1 Dana : Mulai Tahun 1979 - 22 Mei 2002 SDN 1 Kontunaga : Mulai 23 Mei 2003 - 30 Desember 2004 SDN 2 Watopute : Mulai 31 Desember 2004 - Sekarang
NAMA KEPALA SEKOLAH YANG BERTUGAS DI SDN 2 WATOPUTE SEJAK TAHUN 1949
NO NAMA KEPALA
SEKOLAH
L/P LAMA
BERTUGAS
MULAI BERTUGAS SAMPAI DENGAN
1. La Ndoke L 5 tahun Tahun 1949-Tahun 1954
2. La Ndipala L 3 tahun Tahun 1954-tahun1957
3. La Djoe Koe L 3 tahun Tahun 1957-tahun1960
4. Thadius Lantapi L 4 tahun Tahun 1960-tahun 1964
5. La Ode Pongkahali L 2 tahun Tahun 1964-tahun1966
6. La Nari L 1 tahun Tahun 1966-tahun 1967
7. La Ode Koppe L 1 tahun Tahun 1967-tahun1968
8. L.A. Ramlyd L 21 tahun Tahun 1968-tahun1989
9. La Rubu L 13 tahun Tahun 1989- tahun 2002
10.
11.
La Ode Afu La Roke
L L
3 tahun 1 tahun
Tahun 2002-tahun 2005 Tahun 2005-tahun 2006
12. Idul L 3 tahun Tahun 2006-tahun 2009
13. Wa Samani P 6 tahun Tahun 2010-Tahun 2016
14. Aswangi L 1 tahun Tahun 2016-Tahun 2017
15 La Haliba, SE L Tahun 2017-sekarang
Pada tahun ajaran 2019/2020 SDN 2 Watopute mempunyai siswa sbb : Laki-laki 137 orang dan perempuan 114 orang , jumlah total siswa adalah 251 orang.dengan jumlah rombongan belajar 12 kelas. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen partisipatif dengan melibatkan guru, komite dan stakeholder sekolah,Pembiayaan sekolah bersumber dari bantuan pemerintah berupa BOS
.
Kepala Sekolah La Haliba, SE.
2.1.4 Struktur Organisasi SDN 2 Watopute
Tata Usaha Halisnawati Bendahara
La Saida, S.Pd.
Ops Dapodik Sitti Asniati, S.Pd.
Kelas I.A Mei Pantarlih, S.Pd.
Kelas II.A Sitti Harmin, S.Pd.
Kelas III.A La Ode Ndima
Kelas IV.A Zuarni, S.Pd.
Kelas V.A Aswangi, S.Pd.
Kelas VI.A La Hamiata, S.Pd.
Kelas I.B
Wa Ode Indra, S.Pd.
Kelas II.B Sitti Darmin, S.Pd.
Kelas III.B Sitti Mariani, S.Pd
Kelas IV.B Asmir, S.Pd.
Kelas V.B La Ntiri, S.Pd.
Kelas VI.B La Saida, S.Pd.
Guru PJOK
Herni Laeli T., S.Pd.
Guru PAI Harliani, S.Pd.
2.1.5 VISI, MISI ORGANISASI VISI
“ Terwujudnya sekolah yang kondusif, berkualitas, berdaya saing tinggi, ramah/berbudaya lingkungan, dan nilai-nilai karakter dilandasi IMTAQ dan IPTEK”.
MISI
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
2. Meningkatkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
3. Menciptakan lingkungan yang bersih, indah, nyaman, aman dan tentram.
4. Mengupayakan, memelihara sarana dan prasarana yang memadai.
5. Menanamkan kedisiplinan terhadap warga sekolah.
6. Menumbuhkan semangat dan kepedulian terhadap kerusakan, Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup.
7. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan mandiri.
8. Menciptakan kerja sama yang baik antarwarga sekolah dengan masyarakat.
9. Menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan dan religius.
10. Menciptakan nilai ilmu amaliah dan amal ilmiah
11. Memberikan motivasi siswa untuk mengembangkan potensi dibidang seni dan keterampilan secara optimal sesuai budaya dan karakter bangsa.
12. Menanamkan minat baca siswa melalui jam wajib baca, baik di perpustakaan , maupun mading sekolah.
13. Meningkatkan pelaksaan 9 K
14. Menerapkan kelas akselarasi dan reguler
15. Menerapkan menejemen partisipatif, transparan, dan akuntabel.
2.1.6 TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan. Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan/konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15. Melakukan presentasi ilmiah.
Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
3. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
2.2 KONSEP NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.2.1 Konsep Nilai Dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas.
Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
2.2.2 Kedudukan dan Peran ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
3.1 Keadaan yang diharapkan dan keadaan sekarang
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di instansinya. Setelah menemukan isu-isu tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis di unit kerja SDN 2 Watopute terkait dengan manajemen ASN, dan pelayanan publik. Indentifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Indentifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
No
Tugas dan Fungsi yang
masih bermasalah
Identifikasi
Isu Sumber Isu Kondisi saat ini
Kondisi yang diharapkan 1. Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
Belum optimalnya pembelajaran matematika peserta didik
Manajemen ASN, Pelayanan Publik
Masih ada siswa yang belum bisa menyelesaika n soal
penjumlahan dan
pengurangan
Siswa mampu menyelesaika n soal
penjumlahan dan
pengurangan 2. Melaksanakan
bimbingan/konse ling di kelas yang menjadi tanggungjawabn ya (khusus guru kelas);
Rendahnya Minat Baca Peserta Didik
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Minimnya pengetahuan dan
informasi yang dimiliki peserta didik
Pengetahuan dan
informasi yang dimiliki peserta didik semakin luas
3. Melaksanakan kegiatan
Rendahnya pemahaman
Pelayanan Publik,
Masih rendahnya
Pemahaman peserta didik
pembelajaran peserta didik terhadap pembelajaran
Manajemen ASN
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran
terhadap pembelajaran baik dan merata 3.2 Identifikasi, Analisis dan Penetapan Isu
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu menggunakan Teknik analisis yang digunakan dalam penilaian kualitas isu adalah Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak (APKL). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Khalayak artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan skor rentang 1 sampai 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Analisis Kualitas Isu Dengan Menggunakan Alat Analisis APKL Tabel 3.2. Analisis APKL
No. Identifikasi Isu Penilaian Isu Total
Skor Rengking
A P K L
1. Rendahnya minat baca peserta didik
5 5 5 5 20 1
2. Rendahnya
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran
5 4 5 4 18 2
3. Belum optimalnya penerapan
kedisiplinan peserta didik
4 4 4 4 16 3
Sumber : Hasil Analisa
Keterangan : Pedoman Skoring
5 = Sangat APKL A = Aktual
4 = APKL K = Kekhalayakan 3 = Cukup APKL P = Problemati
2 = Kurang APKL L = Layak 1 = Sangat Kurang APKL
Berdasarkan tabel di atas dapat ditetapkan Isu prioritas yanga akan diangkat dalam aktualisasi ini adalah Rendahnya minat baca peserta didik.
3.3 Analisa Dampak Isu
Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu Rendahnya Minat Baca Peserta Didik di SDN 2 Watopute adalah :
1. Minimnya wawasan dan pengetahuan yang terbatas akan mengkerdilkan pola pikir sehingga peserta didik mudah dipengaruhi oleh berbagai doktrin dan pemahaman negatif.
2. Kurang membaca akan menyebabkan kreatifitas peserta didik tak berkembang
3. Mereka yang tak berwawasan luas cenderung akan mengalami kesulitan pada kehidupan sosialnya karena tak dapat berkomunikasi dengan baik karena input yang dimilikinya tak sebanyak teman-teman di sekitarnya. Orang yang menyenangkan dalam pergaulan pada umumnya adalah mereka yang enak diajak berdiskusi karena memiliki pengetahuan luas atas berbagai topik.
4. Pada efek yang lebih besar atas keengganan untuk membaca pada generasi muda ini adalah kerugian negara yang kehilangan aset-aset penyumbang dalam kemajuan bangsa yang berkualitas dan mempunyai produktifitas yang tinggi.
3.4 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu Tabel 3.4 Kegiatan terpilih sebagai Pemecahan Isu
Unit kerja : SDN 2 Watopute Isu yang
diangkat
: Rendahnya Minat Baca Peserta Didik
Judul : Peningkatan Minat Baca Peserta Didik Kelas IV Melalui Pojok Baca Pada SDN 2 Watopute Kec. Watopute Kab.
Muna
Kegiatan : 1. Melakukan rapat sosialisasi dengan guru-guru tentang pelaksanaan aktualisasi untuk membangun komitmen bersama
2. Melakukan sosialisasi 3. Membuat pojok baca
4. Melaksanakan kegiatan gemar membaca
3.5 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi dan Habituasi di SDN 2 Watopute Kec. Watopute Kab. Muna
Tabel 3.5 Tabel Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan 1 : Melakukan rapat sosialisasi dengan guru-guru tentang pelaksanaan aktualisasi untuk membangun komitmen bersama
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar Waktu
pelaksanaan 1. konsultasi dengan
Kepala Sekolah dan mentor mengenai kegiatan yang akan dilakukan
.
Tersedianya ijin dari atasan untuk melaksanakan
kegiatan.
Akuntabilitas: Tanggung Jawab , penulis mendapatkan ijin dari atasan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan sebaik-baiknya.
Nasionalisme : Penulis berkonsultasi dengan cara musyawarah bersama mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Etika Publik : Penulis saat komunikasi bertutur kata yang baik dan bersikap Sopan dan Santun
Komitmen Mutu : Komunikasi berjalan dengan efisien
Anti korupsi : Saat konsultasi penulis melakukannya secara mandiri.
04 Mei 2020
2. Menyusun surat undangan dan daftar hadir sosialisasi.
Tersedianya surat undangan
Akuntabilitas : Kejelasan target. Dalam Menyusun surat undangan sosialisasi penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Nasionalisme : Kerja keras. Dalam membuat surat undangan saya akan bekerja keras dan bersungguh sungguh.
Etika public : Sopan. Dalam menyusun surat undangan penulis mengugunakan bahasa yang baik dan benar.
Komitmen Mutu : Efektif. Dalam menyusun surat undangan saya akan
05 Mei 2020
membuatnya dengan efektif.
Anti Korupsi : Sederhana. Penulis menyusun surat undangan dengan cara yang sederhana sehingga lebih mudah dipahami.
3. Mempersiapkan tempat pelaksanan rapat sosialisasi
Tersedianya tempat pelaksanaan rapat sosialisasi.
Akuntabilitas : Tanggung Jawab. Sebelum pelaksanaan rapat dimulai penulis mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Nasionalisme : Adil. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis tidak membeda-bedakan setiap peserta rapat.
Etika Publik : Integritas Tinggi. Tempat pelaksanaan rapat sosialisasi diatur dengan baik, rapi dan bersih.
Komitmen Mutu : Efektif dan Efisien. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis melakukannya secara efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis sesuaikan dengan jumlah peserta rapat.
07 Mei 2020
Kontribusi terhadap visi misi organisasi : sejalan dengan misi sekolah yaitu membangun budaya santun dan berperilaku baik.
Penguatan nilai organisasi : menguatkan nilai- nilai organisasi sekolah yakni tanggung jawab dan kedisiplinan Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana : aktualisasi tidak akan optimal.
Solusi: masukan dari pimpinan sangat bermanfaat mengingat pimpinan sangat mengenal lingkungan kerja aktualisasi Kegiatan 2 : melakukan sosialisasi
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
1. . Melakukan rapat Terlaksananya rapat Akuntabilitas : Tanggung Jawab. Saat melakukan rapat sosialisasi 08 Mei 2020
sosialisasi sosialisasi saya akan lakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
Nasionalisme : Musyawarah. Penulis melakukan musyawarah untuk sosialisasi.
Etika public : Sopan. Melakukan rapat sosialisasi penulis bertutur kata yang baik dan bersikap Sopan dan Santun
Komitmen mutu : Efisiensi. Komunikasi berjalan dengan efisien Anti korupsi : Mandiri. Saat sosialisasi saya melakukannya secara mandiri
2. Menyusun notulen hasil rapat sosialisasi
Tersedianya notulen hasil rapat sosialisasi
Akuntabilitas : Bertanggung jawab. Penulis bertanggung jawab dalam notulen hasil rapat sosialisasi
Nasionalisme : Rela berkorban. Penulis rela berkorban dalam membuat notulen hasil rapat sosialisasi
Etika public : Cermat. Penulis cermat dan teliti saat membuat leaflet
Komitmen mutu : Inovasi. Penulis memberikan inovasi dalam pembuatan notulen hasil rapat sosialisasi
Anti korupsi : Jujur. Penulis menuliskan hal sebenarnya yang menjadi hasil rapat sosialisasi.
09 Mei 2020
3. Mencatat masukan atau saran dari kepala sekolah
Adanya catatan masukan atau saran dari kepala
Akuntabilitas: kejelasan. Penulis mencatat masukan dan sarandari kepala sekolah dengan jelas.
09 Mei 2020
sekolah. Nasionalisme: menghargai. Sebagai penulis saya menghargai masukan atau saran dari kepala sekolah.
Etika public: cermat. saran atau masukan yang diberikan kepala sekolah penulis dengarkan dengan cermat.
Komitmen mutu: kemudahan. Kepala sekolah memberikan masukan agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan mudah dan baik.
Anti korupsi: jujur. Penulis menerima saran dan masukan yang jujur dari kepala sekolah.
Kontribusi terhadap visi misi organisasi sejalan dengan misi sekolah yaitu misi meningkatkan kualitas proses pembelajaran, se rta misi membangun budaya santun dalam berprilaku seluruh warga sekolah.
Penguatan nilai organisasi :Tanggung jawab dan disiplin Menjalankan pekerjaan secara konsisten
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana :aktualisasi tidak akan berjalan efektif.pembelajaran yang sementara berlangsung bisa terganggu oleh kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
Kegiatan 3 : Membuat Pojok Baca
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
1.Mendesain pojok baca agar terlihat menarik
Terbentuknya hasil desain pojok baca
Akuntabilitas : Bertanggung Jawab. Penulis bertanggung jawab dalam Mendesain pojok baca agar terlihat menarik.
Nasionalisme : Kerja keras. Penulis bersungguh sungguh dalam Mendesain pojok baca agar terlihat menarik.
Etika publik : Sopan. Penulis mendesain pojok baca agar terlihat
11 Mei 2020
menarik dengan sopan santun.
Komitmen mutu : Efektifitas. Penulis dalam mendesain pojok baca dilakukan secara efektf dan efisien
Anti korupsi : Mandiri. Dalam Mendesain pojok baca saya lakukan secara mandiri
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Tersedianya bahan yang akan digunakan dalam pembuatan rak buku.
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan rak dengan penuh tanggung jawab Nasionalisme : Kerja keras. Penulis bersungguh sungguh dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Etika publik : Cermat. Penulis cermat dalam memilih dan Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Komitmen mutu : Inovasi. Penulis mampu berinovasi dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Anti korupsi : Jujur. Penulis Jujur dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
12 Mei 2020
3.Menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel di dinding
Tersedianya buku literature, karpet serta gambar gambar media yang akan di temple di dinding.
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis dalam menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme : Kerja keras. Penulis dalam menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel dilakukansecara sungguh sungguh
Etika publik : Sopan. Penulis menunjukkan sikap sopan dan santun saat Menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel di dinding.
KKomitmen mutu: Efektif. Penulis menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel di dinding dilakukan secara efektif
Anti korupsi: Disiplin. Penulis menyiapkan buku literatur berupa cerita fiksi dan non fiksi, karpet serta gambar atau media yang akan ditempel di dinding sesuai dengan yang sudah direncanakan.
13 Mei 2020
4. Memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan
Rak buku telah terpasang, buku telah tersusun dengan rapi,serta karpet telah ditata dengan baik.
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan dalam rak, dan karpet di tata dengan baik dilakukan dengan penuh tanggug jawab.
Nasionalisme : Kerja keras. Penulis bersungguh sungguh dalam
14-16 Mei 2020
dalam rak, dan karpet di tata dengan baik di pojok baca.
Memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan dalam rak, dan karpet di tata dengan baik
Etika public : Sopan. Penulis dalam memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan dalam rak, dan karpet di tata dengan baik secara sopan.
Komitmen mutu: Efisien. Dalam Memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan dalam rak, dan karpet di tata dengan baik saya lakukan secara efisien.
Anti korupsi: Jujur. Memasang atau menempelkan rak buku dan media gambar tersebut di dinding, serta mengatur buku bacaan dalam rak, dan karpet di tata dengan baik saya akan lakukan secara jujur.
Kontribusi terhadap visi misi organisasi : kegiatan ini sejalan dengan misi sekolah yaitu meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien
Penguatan nilai organisasi : inofatif dan religious
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana : kegiatan-kegiatan selanjutnya juga sulit dilaksanakan, sebab siswa tidak membiasakan diri membaca.
Solusinya: dengan pojok baca siswa setiap hari berinteraksi dengan bacaan yang sesuai minatnya.
Kegiatan 4 : melaksanakan kegiatan pojok baca
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar 1. menugasi peserta didik
membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca.
Peserta didik mendapatkan buku bacaan yang disenangi
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis menugasi peserta didik membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca dengan rasa tanggung jawab
Nasionalisme : Menggunakan bahasa yang baku. saat menugasi peserta didik membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca penulis menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Etika publik : Sopan. Saat penulis menugasi peserta didik membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca dengan sopan.
Komitmen mutu : Efisien. Penulis menugasi peserta didik membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca secara efektif.
Anti korupsi : Mandiri. Dalam menugasi peserta didik membaca dan memilih buku bacaan yang disukainya di pojok baca saya lakukan secara mandiri.
18 Mei – 04 Juni 2020
2. menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan
Terciptanya suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Saya akan bertanggung jawab dalam Menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan dengan baik dan lancar
dengan baik dan lancer. membaca berjalan dengan baik
Nasionalisme : Amanah dapat dipercaya. Penulis bersungguh sungguh dalam Menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan dengan baik dan lancar
Etika public : Sopan. Penulis selalu bersikap sopan dan santun untuk Menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan dengan baik dan lancer.
Komitmen mutu : Efisien. Penulis melakukan secara efisien sehingga Menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan dengan baik
Anti Korupsi : Mandiri. Penulis dalam Menciptakan suasana yang tenang sehingga kegiatan gemar membaca berjalan dengan baik dilakukan secara mandiri.
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk tampil ke depan kelas menceritakan kembali buku yang telah di baca.
Pesrta didik tampil di depan kelas dan
bercerita dengan penuh percaya diri.
Akuntabilitas : Bertanggung jawab. Penulis bertanggung jawab dalam mengarahkan peserta didik untuk tampil ke depan kelas menceritakan kembali buku bacaannya.
Nasionalisme : Adil. Penulis tidak membeda-bedakan peserta didik untuk tampil ke depan kelas menceritakan kembali buku yang telah dibaca.
Etika Publik: Sopan. Penulis dalam mempersilahkan peserta didik tampil kedepan kelas untuk menceritakan kembali buku yang telah di
18 Mei – 04 Juni 2020
baca dengan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu : Inovasi. Penulis harus mampu berinofasi dalam menugasi peserta didik .
Anti Korupsi: Jujur. Penulis harus jujur dalam memberikan penilaian kepada peserta didik.
4. menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi.
Sticker note sudah ditulisi judul buku bacaan yang telah dibaca peserta didik dan telah tertempel di papan literasi.
Akuntabilitas : Tanggung Jawab. saat menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi saya akan lakukan dengan rasa tanggung jawab.
Nasionalisme : Kerja sama. Penulis mampu mengarahkan peserta didik untuk bersungguh sungguh menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi.
Etika public : Cermat. Dalam menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi. Saya lakukan dengan cermat dan teliti Komitmen mutu : Efektifitas. Peserta didik menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi.saya lakukan secara efektif dan efisien.
18 Mei – 04 Juni 2020
Anti korupsi: Mandiri. Penulis menugasi peserta didik menulis judul buku yang telah di baca di sticker note yang disediakan selanjutnya menempel sticker note tersebut di papan literasi di lakukan secara mandiri.
5. Memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan membaca buku bacaan terbanyak.
(Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dengan cara kunjungan siswa di rumah masing-masing)
Peserta didik yang berhasil membaca buku bacaan terbanyak mendapat reward dengan perasaan gembira
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis Memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan membaca buku bacaan terbanyak dengan penuh rasa tanggung jawab.
Nasionalisme: Adil. Penulis bersungguh-sungguh memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan membaca buku bacaan terbanyak
Etika public : Sopan. Penulis saat Memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan membaca buku bacaan terbanyak selalu bersikap sopan.
Komitmen Mutu : Berorientasi mutu. Penulis Memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan membaca buku bacaan terbanyak berorientasi pada mutu.
Anti korupsi: Adil. Penulis tidak membeda-bedakan saat memberikan reward kepada peserta didik yang menyelesaikan
membaca buku bacaan terbanyak.
4 04 Juni 2020
Kontribusi terhadap visi misi organisasi : kegiatan ini sesuai dengan misi sekolah yakni meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien.
Penguatan nilai organisasi : inovatif dan disiplin.
Dampak bila kegiatan tersebut tidak terlaksana : tidak akan ada pengingat bagi siswa untuk membiasakan membaca buku.
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan penyusunan rancangan yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat tiga kegiatan yang terbagi ke dalam empat belas tahapan kegiatan yang dilaksanakan dan dikerjakan berdasarkan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Adapun deskripsi mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan dengan uraian sebagai berikut :
4.1.1. Kegiatan 1 : Melakukan rapat sosialisasi dengan guru-guru tentang pelaksanaan aktualisasi untuk membangun komitmen bersama
Tanggal
Pelaksanaan 4 Mei 2020
Tahap Kegiatan 1 Konsultasi dengan kepala sekolah dan mentor mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
Deskripsi Kegiatan
Sebelum memulai kegiatan pertama-tama penulis menghadap kepada Kepala sekolah untuk menyampaikan konsep kegiatan yang akan dilakukan. Namun sebelum menghadap Kepala Sekolah penulis berpakaian rapi, mengetuk pintu serta mengucapkan salam kemudian penulis menyampaikan maksud dan tujuan dengan bertutur kata yang santun,sopan, dan ramah (Etika Publik). Selanjutnya Kepala Sekolah memberikan persetujuan. Persetujuan ini dibuktikan dengan adanya surat persetujuan yang ditanda tangani oleh Kepala Sekolah agar kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan penuh kejelasan
Output / Hasil Tersedianya ijin dari atasan untuk melaksanakan kegiatan.
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas: Tanggung Jawab , penulis mendapatkan ijin dari atasan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan sebaik- baiknya.
Nasionalisme : Penulis berkonsultasi dengan cara musyawarah bersama mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Etika Publik : Penulis saat komunikasi bertutur kata yang baik dan bersikap Sopan dan Santun
Komitmen Mutu : Komunikasi berjalan dengan efisien
Anti korupsi : Saat konsultasi penulis melakukannya secara mandiri.
Dokumentasi
Tanggal
Pelaksanaan 5 Mei 2020
Tahap Kegiatan 2 Menyusun surat undangan dan daftar hadir rapat sosialisasi
Deskripsi Kegiatan
Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah, Penulis kemudian menyusun surat undangan dan daftar hadir rapat sosialisasi kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam penyusunan surat penulis menggunakan bahasa yang baku (Nasionalisme) serta menyusunnya secara teliti dan sesuai dengan prosedur (Komitmen Mutu).
Output / Hasil Tersedianya surat undangan rapat sosialisasi
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Kejelasan target. Dalam Menyusun surat undangan sosialisasi penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
Nasionalisme : Kerja keras. Dalam membuat surat undangan saya akan bekerja keras dan bersungguh sungguh.
Etika public : Sopan. Dalam menyusun surat undangan penulis mengugunakan bahasa yang baik dan benar.
Komitmen Mutu : Efektif. Dalam menyusun surat undangan saya akan membuatnya dengan efektif.
Anti Korupsi : Sederhana. Penulis menyusun surat undangan dengan cara yang sederhana sehingga lebih mudah dipahami.
Dokumentasi
Tanggal
Pelaksanaan 7 Mei 2020
Tahap Kegiatan 3 Mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat sosialisasi Deskripsi
Kegiatan
Sebelum pelaksanaan rapat dimulai penulis merasa bertanggung jawab (Akuntabilitas) untuk mempersiapkan segala sesuatu termasuk ketersediaan tempat rapat, meja serta kursi diatur sehingga tertata dengan rapi.
Output / Hasil Tersedianya tempat pelaksanaan rapat sosialisasi.
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung Jawab. Sebelum pelaksanaan rapat dimulai penulis mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Nasionalisme : Adil. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis tidak membeda-bedakan setiap peserta rapat.
Etika Publik : Integritas Tinggi. Tempat pelaksanaan rapat sosialisasi diatur dengan baik, rapi dan bersih.
Komitmen Mutu : Efektif dan Efisien. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis melakukannya secara efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur. Dalam mempersiapkan tempat pelaksanaan rapat, penulis sesuaikan dengan jumlah peserta rapat.
Dokumentasi
Tanggal
Pelaksanaan 8 Mei 2020
Tahap Kegiatan 4 Melakukan rapat sosialisasi Deskripsi
Kegiatan
Rapat sosialisasi diadakan di ruang guru SDN 2 Watopute. Rapat berlangsung secara musyawarah ( Nasionalisme ) oleh penulis bersama dengan guru-guru sehingga pelaksanaan rapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Output / Hasil Terlaksananya Rapat Sosialisasi
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung Jawab. Saat melakukan rapat sosialisasi saya akan lakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
Nasionalisme : Musyawarah. Penulis melakukan musyawarah untuk sosialisasi.
Etika public : Sopan. Melakukan rapat sosialisasi penulis bertutur kata yang baik dan bersikap Sopan dan Santun
Komitmen mutu : Efisiensi. Komunikasi berjalan dengan efisien Anti korupsi : Mandiri. Saat sosialisasi saya melakukannya secara mandiri
Dokumentasi
Tanggal
Pelaksanaan 9 Mei 2020
Tahap Kegiatan 5 Menyusun notulen hasil rapat sosialisasi Deskripsi
Kegiatan
Dalam pelaksanaan rapat penulis menuliskan hal-hal yang menjadi hasil rapat secara jujur ( Anti Korupsi ) kemudian mengetik dan mencetaknya dengan penuh rasa bertanggung jawab (Akuntabilitas) Output / Hasil Tersedianya notulen hasil rapat sosialisasi
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Bertanggung jawab. Penulis bertanggung jawab dalam notulen hasil rapat sosialisasi
Nasionalisme : Rela berkorban. Penulis rela berkorban dalam membuat notulen hasil rapat sosialisasi
Etika public : Cermat. Penulis cermat dan teliti saat membuat leaflet Komitmen mutu : Inovasi. Penulis memberikan inovasi dalam pembuatan notulen hasil rapat sosialisasi
Anti korupsi : Jujur. Penulis menuliskan hal sebenarnya yang
menjadi hasil rapat sosialisasi.
Tanggal
Pelaksanaan 9 Mei 2020
Tahap kegiatan 6 Mencatat masukan atau saran dari kepala sekolah Deskripsi
Kegiatan
Dalam mencatat saran yang diberikan kepala sekolah penulis mencatat dengan cermat (Etika Public) dan menerima saran dengan semangat (Nasionalisme)
Output / Hasil Adanya catatan masukan atau saran dari kepala sekolah.
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas: kejelasan. Penulis mencatat masukan dan sarandari kepala sekolah dengan jelas.
Nasionalisme: menghargai. Sebagai penulis saya menghargai masukan atau saran dari kepala sekolah.
Etika public: cermat. saran atau masukan yang diberikan kepala sekolah penulis dengarkan dengan cermat.
Komitmen mutu: kemudahan. Kepala sekolah memberikan masukan agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan mudah dan baik.
Anti korupsi: jujur. Penulis menerima saran dan masukan yang jujur dari kepala sekolah.
Dokumentasi
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan terlaksananya rapat sosialisasi dengan guru-guru maka dapat mewujudkan misi organisasi yaitu menciptakan kerjasama yang baik dengan warga sekolah dan masyarakat.
Analisa Dampak
a. Dampak Positif
Dengan dilakukannya kegiatan rapat sosialisasi untuk membangun komitmen maka atasan dan guru lain akan memperoleh informasi terkait manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan diperolehnya dukungan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Watopute terhadap kegiatan yang telah direncanakan
b. Dampak Negatif
jika rapat sosialisasi untuk membangun komitmen tidak dilakukan
maka tidak diperolehnya dukungan dari atasan dan dari teman guru lainnya.
4.1.2. Kegiatan 2 : Membuat Pojok Baca Tanggal
Pelaksanaan 11 Mei 2020
Tahap Kegiatan 1 Mendesain pojok baca agar terlihat menarik Deskripsi Kegiatan
Dalam membuat pojok baca, hal yang utama yang harus dilakukan adalah membuat desain pojok baca yang kreatif dan inovatif ( Komitmen Mutu )..
Output / Hasil Terbentuknya hasil desain pojok baca
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Bertanggung Jawab. Penulis bertanggung jawab dalam Mendesain pojok baca agar terlihat menarik.
Nasionalisme : Kerja keras. Penulis bersungguh sungguh dalam Mendesain pojok baca agar terlihat menarik.
Etika publik : Sopan. Penulis mendesain pojok baca agar terlihat menarik dengan sopan santun.
Komitmen mutu : Efektifitas. Penulis dalam mendesain pojok baca dilakukan secara efektf dan efisien
Anti korupsi : Mandiri. Dalam Mendesain pojok baca saya lakukan secara mandiri
Dokumentasi
Tanggal
Pelaksanaan 12 Mei 2020
Tahap Kegiatan 2 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku.
Deskripsi Kegiatan
Setelah terbentuknya desain pojok baca, dengan penuh rasa bertanggung jawab ( Akuntabilitas ), Penulis kemudian menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku.
Output / Hasil Tersedianya alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku.
Keterkaitan nilai dasar ANEKA
Akuntabilitas : Tanggung jawab. Penulis menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan rak dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : Kerja keras. Penulis bersungguh sungguh dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Etika publik : Cermat. Penulis cermat dalam memilih dan Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Komitmen mutu : Inovasi. Penulis mampu berinovasi dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Anti korupsi : Jujur. Penulis Jujur dalam Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat rak buku
Dokumentasi