• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC. PABELAN KAB. SERAMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC. PABELAN KAB. SERAMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL

BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ

02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ARIF NURYADIN

NIM 115-13-055

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL

BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ

02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ARIF NURYADIN

NIM 115-13-055

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

Untuk Menjadi Yang Tinggi, Belajarlah Dari Yang Terendah

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Haris dan Ibu Harmi) yang selalu menyayangi dan selalu mendoakanku serta memberikan banyak pelajaran kehidupan kepadaku, selalu memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil.

2. Adikku (Anas Luthfi Yanto) yang selalu memberikan support dan do’a buatku.

3. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 4. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani hari-hariku

5. Teman-temanku (Eka, Robby, Mutia, Juprek, wahyu, dan teman-teman yang lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu) yang selalu memberikan motivasi.

6. Ibu Dr. LilikSriyanti, yang selalu sabar membimbing dan memotivasi penulis.

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang dengan ikhlas membimbing penulis selama belajar di kampus IAIN Salatiga.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM

DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A

MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC.

PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Beliau Nabi Agung

Muhammad SAW, yang telah menerangi dunia ini dari zaman jahiliyah sampai

zaman terang benderang ini. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.

Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas

segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa

penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan arahan, bimbingan, kesabaran serta keikhlasan untuk

(9)
(10)

x ABSTRAK

Nuryadin, Muhammad Arif. 2018.Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata Kunci : Hasil belajar,Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Make a Match.

Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik yang dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya pada siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec. Pabelan. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di MI Falahul Mukminin Tahun Pelajaran 2017/2018?.

Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari rangkaian kegiatan yang berupa (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting. Digunakan lembar tes untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN ABSTRAK ... x

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv

HALAMAN GAMBAR ... xv

HALAMAN LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 4

C.

Tujuan Penelitian ... 4

(12)

xii

E.

Manfaat Penelitian ... 6

F.

Definisi Operasional ... 7

G.

Metodologi Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar ... 16

1. Definisi Belajar ... 16

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

3. Hasil Belajar ... 19

4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 20

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 22

BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 38

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ... 38

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

1. Deskripsi Kondisi Awal ... 48

2. Siklus I ... 50

3. Siklus II ... 53

B. Pembahasan ... 56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru MI Falahul Mukminin 02 ... 36

Tabel 3.2 Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 ... 37

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Pra Siklus ... 49

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 51

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 54

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 64

Lampiran 2 Kartu Make a Match Siklus I ... 74

Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 76

Lampiran 4 RPP Siklus II ... 77

Lampiran 5 Kartu Make a Match Siklus II ... 89

Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa Siklus II... 91

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1 ... 92

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 96

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 99

Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 103

Lampiran 11 Dokumentasi ... 107

Lampiran 12 Surat Penunjukan Pembimbing ... 109

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 110

Lampiran 14 Surat Balasan Penelitian ... 111

Lampiran 15 Lembar Konsultasi ... 112

Lampiran 16 SKK ... 113

(17)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

hayat, untuk mempesiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan

dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.

Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam

bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah dan luar

sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi

pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari

dapat memainkan peranan hidup secara tepat (Mudyahardjo, 2010: 11).

Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan

yang bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi secara

optimal dengan tujuan-tujuan sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang

dapat memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan

persekutuan hidup dan kelompok sosial. Tujuan pendidikan mencakup

tujuan-tujuan setiap jenis kegiatan pendidikan ( bimbingan, pengajaran,

dan latihan), tujuan-tujuan satuan pendidikan sekolah dan luar sekolah dan

tujuan-tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah sebagian dari

tujuan hidup, yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan

(18)

2

Dalam pendidikan saat ini IPS menjadi salah satu mata pelajaran

yang pokok. Pembelajaran merupakan hal yang kompleks dan

mengandalkan kebutuhan siswa yang beragam. Tak heran jika dalam

proses pembelajaran seorang pembelajar hanya menggunakan metode

yang kurang variatif karena mereka menganggap metode yang digunakan

adalah metode terbaik. Dalam proses pembelajaran pada umumnya masih

bergantung dan didominasi oleh guru. Seperti halnya penggunaan metode

ceramah dan penugasan yang hampir semua pendidik menggunakannya.

Namun ada beberapa yang tidak memadukan dengan metode metode lain

yang bisa menciptakan pembelajaran yang efektif dari perpaduan metode

tersebut. Akibatnya tingkat pemahaman siswa sangat rendah yang

berakibat rendahnya hasil belajar. Padahal karakteristik materi IPS adalah

ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan abstraksi dan daya ingat yang

tinggi. Sehingga siswa yang kurang mempunyai intelegensi yang tinggi

akan sulit ungtuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Variasi pembelajaran perlu dilakukan untuk meningkatkan

ketertarikan siswa serta meminimalisir kejenuhan siswa. Dalam hal ini

akan lebih efektif jika melibatkan keaktifan siswa untuk memperoleh hasil

belajar siswa yang baik. Diperlukan suatu metode yang dapat

mengoptimalkan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan proses

dan hasil pembelajaran. Langkah awal ialah membuat siswa tertarik dan

(19)

3

kejenuhan serta memaksimalkan ketertarikan siswa dalam proses

pembelajaran tersebut.

Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan, sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa.

Dengan suasana belajar yang menyenangkan, akan berdampak positif bagi

kegiatan belajar dan meningkatkan pemahaman siswa.

Pada siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 11 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan, guru mengakui jika metode yang

digunakan guru selama ini memang bersifat konvensional yang hanya

menitik beratkan pada metode ceramah dan tanya jawab sehingga hasil

belajar sebelumnya banyak dari siswa yang belum tuntas mencapai KKM

yang ditetapkan guru yaitu 70.

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menawarkan penggunaan

metode Make a Match dalam proses pembelajaran. Karena dalam metode

Make a Match siswa dituntut untuk belajar dengan aktif dan siswa harus

mempersiapkan diri terlebih dahulu sehingga tingkat pemahaman siswa

akan menjadi lebih baik. Make a Match merupakan salah satu alternatif

pembelajaran yang menyenangkan yang bisa meminimalisir kejenuhan

siswa akibat dari tidak adanya variasi pembelajaran oleh guru. Penggunaan

metode Make a Match akan menambah ketertarikan peserta didik untuk

mempelajari materi yang disampaikan sehingga diharapkan bisa

(20)

4

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah

yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian di dalam kelas

(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan

Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode Make a Match Pada

Siswa Kelas V MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten

Semarang Tahun 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan

metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi

Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya pada Siswa Kelas IV

MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan metode Make a

Match adalah untuk megetahui atau menguji peningkatkan hasil belajar

IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui

Metode Make a Match pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin 02

Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik

(21)

5

kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan

dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan

pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan

hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan.

Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitan

dengan tujuan tindakan (perbaikan), serta kelayakan pelaksanaannya.

Akhirnya, dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih

alternatif yang dianggap paling layak (Igak Wardhani dan Kuswaya

Wihardit, 2010: 2.10).

Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini

adalah penggunaan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil

belajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya

pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin kecamatan Pabelan

kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat dikatakan

berhasil apabila hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Indikator

pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil

belajar peserta didik. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Secara individual

Mencapai KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPS

(22)

6

b. Secara klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS

mencapai persentase 85%.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS melalui metode Make a Match dalam

pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun pelaksanaan penelitian ini

akan berguna sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu

IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui

Metode Make a Match pada Siswa kelas IV MI Falahul Mukminin

kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

1) Sebagai upaya perbaikan dan peningkatkan kualitas

pelaksanaan pembelajaran IPS di MI.

2) Meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan sumbangan

yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran.

b. Bagi guru

Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar pada

pembelajaran IPS serta mengembangkan keterampilan mengajar

(23)

7

c. Bagi peneliti

Mendapatkan pengalaman dari ilmu baru yang didapat dari hasil

penelitian

F. Definisi operasional

Untuk memperjelas judul penelitian ini , maka perlu penulis tegaskan

beberapa istilah berikut ini :

1. Hasil belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

sebagai dari hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Hasil belajar

merupakan tingkat keberhasilan siswa sebagai hasil perubahan dalam

mempelajari materi yang telah diajarkan.

2. Ilmu pengetahuan sosial

Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis

gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai

aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu

pengetahuan sosial bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang.

Proses kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia

dan mahluk hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan

makhluk sosial.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan segala peristiwa yang dialami

manusia di masyarakat yang telah membentuk ilmu pengetahuan

(24)

8

tidak asing bagi setiap orang. Ilmu pengetahuan sosial merupakan

pengalaman hidup manusia yang dialami sejak lahir. Pada hakekatnya

manusia merupakan makhluk sosial.

3. Metode Make a Match

Make a match adalah pembelajaran yang menggunakan

kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi

pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94). Salah satu keunggulan dari

metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai

konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Jadi yang

dimaksud dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi

Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui Metode

Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin yaitu cara

yang dilakukan untuk memperbaiki dan merubah hasil belajar IPS

materi kenampakan alam dan pengaruhnya terhadap keragaman sosial

budaya menggunakan kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan atau

permasalahan dan jawaban-jawaban mengenai materi yang telah

disampaikan dalam pembelajaran.

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan penelitian

Peneliti akan melaksanakan penelitian menggunakan penelitian

(25)

9

yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan

hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2011:10).

Penelitian ini dilakukan secara bertahap yang terdiri dari dua

siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan

beberapa tahapan. Setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Basrowi dan Suwandi,

2008: 27). Secara garis besar dalam Arikunto,dkk (2014:16) sama

seperti yang dikemukakan oleh basrowi dan suwandi ada empat tahap,

tahap yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Falahul Mukminin

Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

MI Falahul Mukminin terletak di tengah-tengah pedesaan sehinga

masyrakat sekitar dapat menjangkaunya dengan mudah. Selain itu MI

Falahul Mukminin terletak menjadi satu kawasan dengan pondok

pesantren sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat agar selain

mendapatkan pendidikan formal juga mendapatkan pendidikan agama

di pesantren.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di MI Falahul

Mu’minin kecamatan Pabelan yang berjumlah 23 anak : 12 perempuan

(26)

10

menengah ke atas. Mereka merupakan siswa yang ceria dan terlihat

semangat untuk sekolah.

4. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah dalam PTK yang dipaparkan oleh Arikunto, dkk

(2014:16) yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Langkah langkah yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan penelitian yang

akan dilaksanakan di MI Falahul Mu’minin kecamatan pabelan.

Adapun peneliti menyiapkan beberapa langkah perencanaan

sebagai berikut :

1) Menyiapkan materi yang akan dijadikan bahan penelitian.

2) Menyiapkan media pembelajaran dalam pelaksanaan metode

make a match.

3) Menyiapkan alat evaluasi metode make a match berupa tes

tertulis.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sebagai berikut :

1) Peneliti memberikan materi pembelajaran materi

kenampakan alam dan keragaman sosial budaya melalui

(27)

11

2) Siswa melakukan kegiatan pembelajaran terkait materi

dengan metode make a match.

3) Peneliti menyimpulkan proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

c. Pengamatan ( observing )

Pada tahap ini penelti mengamati pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakuan dengan menggunakan metode make a

match pada materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya

dengan mencatat sedikit demi sedikit proses yang terjadi untuk

selanjutnya dijadikan pedoman perbaikan untuk siklus berikutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Dalam tahap ini peneliti mengevaluasi diri untuk

menemukan hal hal yang dirasa sudah sesuai rancangan serta

dengan cermat mencari hal-hal yang masih perlu diperbaiki untuk

tindakan perbaikan selanjutnya

5. Instrument penelitian

Dalam instrument penelitian ini berisi alat yang digunakan untuk

mengambil data penelitian, yang meliputi:

a. Lembar Observasi

Berupa lembar data yang digunakan untuk mencatat kegiatan

(28)

12

b. Rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu

alat yang digunakan dalam penelitian yang berupa rencana-rencana

dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Soal tes

Berisi soal tes yang digunakan untuk mengukur presentasi nilai

siswa dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa mendalami

materi yang telah di pelajari.

6. Teknik Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, antara lain :

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

objek penelitian yaitu siswa dan guru untuk melihat dari dekat

kegiatan yang dilakukan. Dalam pengamatan penelitian ini, peneliti

mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru saat proses

pembelajaran untuk selanjutnya data tersebut digunakan untuk

evaluasi.

b. Tes

Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi,

kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

(29)

13

keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan melalui

soal-soal yang telah dibuat sesuai dengan materi pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,

peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,film dokumenter,

data yang relevan penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengambilan data berupa dokumentasi dengan datang langsung

untuk memperoleh dokumen berupa foto-foto siwa, data profil

sekolah, data jumlah siswa, kegiatan yang telah berlangsung dan

lain-lain sebagai laporan kegiatan.

7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data berupa presentase

yang dikemukakan oleh Aqib,dkk (2010:40) dengan rumus sebagai

berikut :

a. Rumus ketuntasan belajar:

b. Untuk mencari nilai rata-rata siswa :

Keterangan :

X : nilai rata-rata

∑X : jumlah semua nilai siswa

(30)

14 H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Metodologi Penelitian

H. Sistematika Penulisan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar

B. Pembelajaran IPS

C. Materi IPS yang Diaplikasikan dalam Penelitian

D. Metode Make a Match

E. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi MI Falahul Mu’minin 02 Pabelan

B. Subjek Penelitian

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi pelaksanaan siklus I

(31)

15

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

(32)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Definisi Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi individu.

Belajar akan terjadi pada siapapun setiap saat baik secara formal

maupun non formal. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:1). Dalam pengertian

luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju

keperkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 1994:22). Kemudian

dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Menurut pengertian secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu proses

perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto,

1991:2).

Bagi Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dimaknai sebagai

suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,

(33)

17

memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi. Intuksi

yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari

pendidik atau guru.

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang

dilakukan secara terus menerus yeng terjadi sebagai hasil dari

pengalaman individu dengan lingkungannya sebagai kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Namun tidak semua perubahan

yang terjadi pada setiap individu bisa diartikan perubahan dalam arti

belajar.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak sekali macamnya,

faktor belajar dapat di klasifikasikan menjadi beberapa hal sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Suryabrata (2007:233) yaitu:

a. Faktor-faktor yang berasal dari luar

1) Faktor-faktor nonsosial

Factor non sosial diantaranya seperti keadaan udara, suhu

udara, cuaca, waktu (pagi,siang, ataupun malam), tempat (letak

, pergedungan), alat-alat yang dipakai untuk belajar (buku,

peraga, alat tulis dan sebagainya).

2) Faktor-faktor sosial

Factor sosial yang dimaksud adalah faktor yang berpotensi

(34)

18

mengganggu konsentrasi, sehingga perhatian tidak ditujukan

pada hal yang dipelajarai seperti keramaian kelas, suara-suara,

dan lain sebagainya.

b. Faktor yang berasal dari dalam diri

1) Faktor Fisiologis

a) Tonus jasmani

Tonus jasmani merupakan latar belakang aktivitas belajar,

keadaan jasmani yang segar akan berbeda dengan keadaan

jasmani yang kurang segar. Dalam hal ini ada beberapa

yang harus diperhatikan yaitu seperti nutrisi yang cukup,

dan penyakit kronis.

b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologi

Dalam belajar fungsi fisiologi terutama fungsi panca indera

sangat berperan penting. Dalam hal ini panca indera dapat

dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh

kedalam individu.

2) Faktor Psikologi

Setiap individu dalam hal ini pada dasarnya memiliki kondisi

psikologis yang berbeda-beda,tentunya hal ini turut

mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa factor psikologis

meliputi intelegensi (IQ),perhatian,minat, bakat, motif,

(35)

19 3. Hasil Belajar

Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Menurut bloom dalam (Suprijono, 2011:6) hasil belajar mencangkup

kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap mata pelajaran

selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu

berbeda pada setiap mta pelajaran. Hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi

kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi

oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara

fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono,

2011:7).

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan

dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang

diperoleh (Sams’s,2010:33). Menurut Anni dkk dalam (Supardi,

2013:22) Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Mulyasa (2009: 212)

menambahkan hasil belajar adalah prestasi belajar pesert didik secara

keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat

perubahan perilaku yang bersangkutan. Hasil belajar lazimnya

(36)

20

sikap serta cara pandang dan cara berfikir siswa setelah mengalami

proses belajar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan perubahan yang terjadi pada siswa yang menyangkut aspek

kognitif,afektif, dan psikomotorik sebagai hasil kegiatan belajar. Hasil

belajar dapat diketahui melalui proses evaluasi dan tes. Skor atau nilai

dalam tes tersebut yang menjadi hasil dari proses belajar.

4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Beberapa faktor perlu diperhatikan agar proses beljar dapat berhasil

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya

ditentukan oleh potensi dalam individu tetapijuga dipengaruhi faktor

lain yang berasal dari luar individu. Dalam Sriyanti (2013:23) secara

umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh eksternal dan internal.

Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yng terdapat dari luar diri

individu. Faktor eksternal terdiri dari factor nonsosial dan factor

sosial.

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik di lingkungan

(37)

21

berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang

belajar, kondisi geografis dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial merupakan faktor di luar individu yang berupa

manusia. Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan

hubungan antar anak, keharmonisan dalam keluarga dan

sebagainya.

b. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu

yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis

dan psikologis.

1) Faktor fisiologis

a) Faktor fisiologis siswa berhubungan dengan kesehatan dan

kebugaran fisik individu. Keadaan individu yang sehat dan

bugar akan mendukung hasil belajar.

b) Keadaan fungsi jasmani

Keadaan fungsi jasmani berkaitan erat dengan fungsi panca

indera yang ada dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologismerupakan faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Faktor psikologis diantaranya adalah tingkat

kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,

(38)

22 B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Hakikat IPS

Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah,

menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan

meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan

(Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu pengetahuan sosial bukan

merupakan hal yang asing bagi setiap orang. Proses kehidupan

manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk

hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk

sosial. Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial merupakan hasil

dari pengalaman manusia yang dialami sejak lahir. Secara

sederhana pengalaman yang melekat pada diri seseorang maupun

yang melekat pada diri kita dalam pengalaman hidup di masyarakat

disebut ilmu pengetahuan sosial.

Secara prinsip ilmu pengetahuan sosial memang dialami

manusia sejak lahir, namun yang terjadi dan tanpa kita sadari ilmu

pengetahuan sosial baru kita pahami setelah kita dapatkan di

pendidikan formal di bangku sekolah maupun secara mandiri.

Yang disebut ilmu pengetahuan sosial yaitu segala peristiwa yang

dialami manusia di masyarakat telah membentuk imlu pengetahuan

(39)

23

Ilmu pengetahuan sosial merupakan disiplin ilmu yang

diajarkan di sekolah termasuk sekolah dasar. Pembelajaran ilmu

pengetahuan sosial di sekolah dasar merupakan sarana

pengembangan wawasan, pola pikir, dan sikap sosial siswa di

masyarakat serta sebagai dasar untuk bekal pembelajaran di jejang

pendidikan selanjutnya.

2. Ruang Lingkup IPS

Menurut Sardjiyo dalam Rasimin (2012: 38) ruang lingkup

ilmu pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dlam

masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat. Secara

sederhana dpat dikatakan bahwa ruang lingkup Ilmu pengethuan

sosial adalah manusia dalam konteks sosial .

Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek

sebagai berikut.

a. Manusia, tempat dan Lingkungan.

b. Waktu, keberlanjutan dan Perubahan.

c. Sistem sosial dan budaya

(40)

24 3. Tujuan Pendidikan IPS di SD

Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar adalah

sebagai berikut : (Sardjiyo,dkk.2008:1.28).

a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat

b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah

sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi

dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang

keilmuan serta bidang keahlian.

d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang

positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan

hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengambangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Materi IPS Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya

1. Kenampakan alam

Kenampakan alam adalah semua hasil peristiwa alam yang

tampak di permukaan bumi.kenampakan alam disebut juga

(41)

25

jenis, yaitu kenampakan alam di wilayah daratan dan

kenampakan alam di wilayah perairan.

a) Kenampakan alam di daerah daratan

1) Dataran rendah

Dataran rendah adalah wilayah daratan yang memiliki

ketinggian antara 0-200 meter.

2) Dataran tinggi

Dataran tinggi adalah wilayah daratan yang memiliki

ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut.

3) Bukit dan perbukitan

Bukit merupakan bentang alamyang memiliki

permukaan tanah lebih tinggi dari wilayah sekitarnya.

Bukit memiliki ketinggian 600-1000 meter di atas

permukaan laut.perbukitan adalah rangkaian bukit yang

berkelompok dan berjajar di suatu wilayahyang luas.

4) Gunung

Gunung adalah wilayah yang lebih tinggi dari daerah

sekitarnya dengan ketinggian lebh dari 1000 meter di

atas permukaan laut.

5) Lembah

Lembah merupakan wilayah daratan yang sangat rendah

(42)

26

6) Delta

Delta merupakan daratan yang berada di muara sungai.

7) Pantai

Pantai merupakan wilayah perbatasan antara daratan

dan lautan .

8) Tanjung

Tanjung merupakan wilayah daratan yang menjorok ke

laut.

b) Kenampakan alam di wilayah perairan

1) Danau

Danau merupakan cekungan luas di wilayah daratan

yang menggenangi air dan terbentuk karena peristiwa

alam.

2) Sungai

Sungai merupakan aliran air yang berada di daratan,

mengalir dari wilayah hulu di dataran tinggi hingga ke

hilir (muara) di wilayah dataran rendah.

3) Rawa

Rawa adalah dataran rendah yang digenangi air.

4) Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang menggenangi

(43)

27

daratan (pulau atau benua) yang satu dengan yang

lainnya.laut yang luas dan dalam disebut benua.

5) Selat

Selat adalah laut sempit yang memisahkn dua pulau

yang letaknya berdekatan.

6) Teluk

Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan.

2. Keragaman sosial dan budaya

a) Keragaman sosial

Kenampakan alam mempengaruhi terhadap kehidupan

sosial masyarakat. Di antaranya mempengaruhi aktifitas

keseharian dan pekerjaan masyarakat.misal di daerah

dataran tinggi masyarakat banyak bekerja di bidang

pertanian, di daerah pesisir pantai masyarakat sebagian

besar bekerja sebagai nelayan.

b) Keragaman budaya

Manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan alam,

oleh sebab itu kenampakan alam mempengaruhi budaya

masyarakat. Keragaman budaya dapat berupa rumah,

upacara adat, dan tarian.

C. Metode Make a Match

Make a Match adalah pembelajaran yang menggunakan

(44)

pertanyaan-28

pertanyaan atau permasalahan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94).

Dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran, metode

Make a Match saat ini menjadi salah satu metode penting dalam ruang

kelas. Dalam pelaksanaannya metode Make a Match bisa dilakukan

dua kelompok atau tiga kelompok. Jika kelompok dibagi menjadi tiga

maka satu kelompok sebagai juri untuk memberi tanggapan

kecocokan kartu dari pasangan. Dalam metode ini siswa bisa mencari

pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana

yang menyenangkan.

1. Tujuan dari metode Make a Match:

a. Pendalaman materi.

b. Penggalian materi.

c. Edutainment.

2. Dalam melaksanakannya cukup mudah namun guru harus

mempersiapkan hal-hal seperti berikut :

a. Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

dipelajari.

b. Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

(45)

29

c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang

berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat

membuat aturan ini bersama-sama dengan siswa).

d. Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan

yang berhasil.

3. Langkah-langkah strategi make a match :

a. Guru menyampaikan materi pelajaran.

b. Siswa dibagi kedalam 3 kelompok , misalnya kelompok A,

kelompok B, dan kelompok C

c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B, sdangkan kelompok C

berperan sebagai juri.

d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus

mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu

kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan waktu

maksimum yang ia berikan kepada mereka.

e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari

pasangannya di kelompok B.

f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa waktu

sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta

(46)

30

g. Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi dan

kelompok C memberi tanggapan dari kebenaran pasangan

tersebut. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat

pasangan memperhatikan.

h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan

kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang

memberikan presentasi.

i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya

sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

4. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Make a Match

adalah sebagai berikut (Huda, 2016:253)

a. Kelebihan dari strategi make a match :

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara

kognitif maupun fisik.

2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang

dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk

tampil presentasi

5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktuk

(47)

31

b. kelemahan Metode Make a Match adalah:

1) Jika Metode ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan

banyak waktu yang terbuang.

2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan

malu berpasangan dengan lawan jenisnya.

3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik akan

banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat

presentasi pasangan.

4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman

pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka

bisa malu.

5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan

menimbulkan kebosanan.

D. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match

IPS merupakan ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan

abstraksi dan daya ingat yang tinggi (Sadjio dkk, 2008:1.25). Sehingga

guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

untuk menarik minat dan perhatian siswa. Suasana belajar yang

menyenangkan akan membuat siswa tertarik dan terpelihara minatnya

untuk belajar sehingga meminimalisir tingkat kejenuhan serta

(48)

32

Make a Match merupak pembelajaran yang dapat meningkatkan

aktivitas beajar siswa, baik secara kognitif maupun secara fisik. Selain itu

metode Make a Match juga menyenangkan karena ada unsur permainan

(Huda, 2016:253).

Dalam kaitannya dengan Pembelajaran IPS yang dilakukan,

metode Make a Match bisa membantu mengatasi pembelajaran IPS

dengan karakteristik banyak mengandalkan abstraksi dan daya ingat

tinggi. Sepeti halnya lagu, siswa akan mudah menghafal lagu di banding

dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini terjadi karena

anak-anak merasa bahwa lagu lebih terasa menyenangkan ketimbang pelajaran

(Mustian, 2015). Karena dikatakan metode Make a Match merupakan

metode yang menyenangkan, hal ini bisa menjadi penarik minat siswa

serta mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran IPS. Dari materi

yang disampaikan siswa akan merasa pembelajaran terasa menyenangkan

sehingga akan meningkatkan ingatan siswa terhadap materi yang

(49)

33 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Falahul Mukminin 02 Padaan Pabelan

Kab.Semarang

1. Letak Geografis

MI Falahul MUkminin 02 terletak di Dusun Cikalan, Desa Padaan,

Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya

sebagai berikut:

a. Sebelah timur dengan batas pekarangan rumah warga

b. Sebelah selatan dengan batas sungai

c. Sebelah barat dengan batas jalan dusun Padaan

d. Sebelah utara dengan batas jalan kampong

2. Identitas MI Falahul Mukminin 02

Nama : MI Falahul Mukminin 02

N.S.S : 11233220061

Provinsi : Jawa Tengah

Kabupaten : Semarang

(50)

34

Desa/Kelurahan : Padaan/padaan

Jalan dan nomor : Jl. KH. Nurudin No.02

Kode Pos : 50771

Daerah : Pedesaan

Status sekolah : Swasta

Kelompok Sekolah: Inti

Tahun Berdiri : 1969

Waktu pendidikan : Pagi

Bangunan Sekolah: Milik sendiri

3. Keadaan Gedung MI Falahul Mukminin 02

Jumlah gedung MI Falahul Mukminin 02 sudah layak dan

memadahi sebagai salah satu sarana pendidikan. Mi falahul Mukminin

02 telah memiliki gedung dengan fasilitas yang meliputi:

a. Enam lokal kelas untuk kelas I-VI dengan ukuran 7 x 6 m

b. Satu lokal ukuran 7 x 6 m terbagi menjadi runag kepala sekolah,

uang guru, dan ruang computer.

c. Halaman sekolah

(51)

35

e. Dua lokal kelas RA dengan ukuran 7 x 6 m

f. Dua lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru

4. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi Madrasah

Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil

b. Misi Madrasah

1) Memberikan pendidikan optimal di bidang keagamaan dengan

cara pendekatan kesadaran.

2) Menciptakan kedisiplinan

3) Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan

sebagai cermin anak didik islami.

4) Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap

hari.

5) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi

masyarakat.

6) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa

(52)

36 5. Tenaga pendidik

Tabel 3.1

Data Guru MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018

NO Nama Jabatan

1 Umi Ivayatuz Zulva Nurmala, S.Pd Kepala Sekolah

2 Khoirul Muttaqin, S.Pd.I Guru

3 Suhabib, S.Pd.I Guru

4 Ida Nur Kristianti, S.Pd Guru

5 Umi Mustaanah, S.Pd.I Guru

6 Pupon Khoiriyah, S.Pd.I Guru

7 M. Zaeni Zulfa, A.Ma Guru

8 Damaroh, S.Pd.I Guru

9 Mochammad Nur Latif, S.Pd.I Guru

6. Keadaan Siswa

Jumlah peserta didik MI Falahul Mukminin 02 Padaan adalah 106,

dengan jumlah siswa laki-laki 47 orang dan jumlah siswa perempuan

59 orang pada tahun ajaran 2017/2018.

7. Data siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Padaan

Sebjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV

(53)

37

Padaan, Kecamatan Pabelan, kabupaten Semarang. Dengan jumlah

siswa sebanyak 23 siswa dengan rincian siswa 11 laki-laki dan 12

perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018

(54)

38

18 Nur Aini P

19 Nurul Huda L

20 Salis Munawar L

21 Silviana Aprilia P

22 Wiji Kamtari P

23 Yunda Zahrani P

B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan terdiri dari dua

siklus yang pada setiap siklus dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35

menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Februari 2018 dan siklus

II dilaksanakan pada Selasa 27 Februari 2018.

1. Deskripsi Kegiatan Siklus I

Siklus ini dilaksanakan pada hari Sabtu pada jam 9.30 yang diikuti

oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus I dapat

didekripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap perncanaan dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:

1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran

(55)

39

2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan

metode Make a Match.

3) Membuat media pembelajaran.

4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.

6) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran IPS.

7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPS.

8) Melakukan dokumentasi.

b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I membahas tentang

kenampakan alam wilayah daratan dengan durasi waktu 2 jam

pelajaran (2x35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus I

penelitian memfokuskan agar siswa mengetahui kenampakan alam

wilayah daratan .Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan

tindakan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

(56)

40

b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa

dengan penuh khidmad.

c) Guru menanyakan kabar siswa.

d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

e) Guru menyiapkan media pembelajaran

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(a) Guru bertanya mengenai kenampakan alam disekitar

yang berkaitan dengan materi.

(b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam

pembelajaran.

b) Elaborasi

(a) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media

gambar.

(b) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,

kelompok B, dan kelompok C.

(c) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A

(57)

41

kelompok C bertindak sebagai juri untuk mengevaluasi

kebenaran dari kecocokan pasangan kartu.

(d) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus

mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu

kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan

waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.

(e) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk

mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.

(f) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa

waktu sudah habis.

(g) Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi.

Kelompok C memberikan tanggapan benar atau salah

dari pasangan yang presentasi.

(h) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang

kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari

pasangan yang memberikan presentasi.

(i) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya

sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

c) Konfirmasi

(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui

(58)

42

(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan

penyimpulan.

3) Kegiatan akhir

a)Guru memberi kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan.

b)Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan

siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

c)Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan

mengucapkan salam.

c. Refleksi

Setelah proses pembelajaran, peneliti dan guru mendiskusikan hasil

pembelajaran dan aspek-aspek yang harus di tingkatkan untuk

pembelajaran siklus II.

2. Deskripsi kegiatan siklus II

Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa Pada jam 9.30 yang diikuti

oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus II dapat

didekripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

(59)

43

1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran

di kelas serta hasil bajar siswa.

2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan

metode Make a Match.

3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur

kemamppuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.

5) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran IPS.

6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPS.

7) Melakukan dokumentasi.

Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II membahas tentang

kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman sosial

budaya. Durasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Dalam proses

pembelajaran siklus II penelitian memfokuskan agar siswa

mengetahui kenampakan alam di sekitar serta keragaman sosial

budayanya. Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan

tindakan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

(60)

44

b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa

dengan penuh khidmad.

c) Guru menanyakan kabar siswa.

d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.

e) Guru mempersiapkan media pembelajaran.

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(a) Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah

diajarkan sebelumnya

b) Guru mengajak siswa untuk menyebutkan mengenai

kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman

sosial budaya di sekitarnya .

c) Guru melibatkan peserta didik untuk mencari informasi

mengenai materi yang akan diajarkan yang berada di

lingkungan sekitar atau yang mereka ketahui.

d) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak

(61)

45

e) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

b) Elaborasi

(a) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,

kelompok B, dan kelompok C.

(b) Guru membagikan kartu konsep kepada kelompok A dan

B, kelompok C bertugas sebagai juri.

(c) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media

gambar dengan memanfaatkan kartu yang sudah

dibagikan.

(d) Setelah materi tersampaikan guru menyuruh siswa untuk

menukarkan kartu yang mereka pegang dengan

kelompok lain secara acak.

(e) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus

mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu

kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan

waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.

(f) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk

mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.

(g) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa

(62)

46

(h) Guru menyuruh satu persatu pasangan untuk presentasi.

Kelompok C memberikan tanggapan apakah pasangan

itu cocok atau tidak.

(i) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang

kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari

pasangan yang memberikan presentasi.

(j) Guru menyuruh pasangan berikutnya, begitu seterusnya

sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

c) Konfirmasi

(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui

siswa.

(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan

penyimpulan.

(c) Guru memberikan soal evaluasi

3) Kegiatan akhir

a) Guru bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

(63)

47

c) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan

siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.

d) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan

mengucapkan salam.

b. Refleksi

Setelah melakukan siklus 2 dengan tujuan perbaikan , pada

siklus ini semakin banyak siswa yang memperhatikan dan

memahami dibanding dengan pembelajaran siklus I. hal ini terjadi

karena guru menggunakan media pembelajaran baik gambar

maupun kartu dengan maksimal sehingga peserta didik dapat

mengikuti pembelajaran secara maksimal serta aktivitas dan hasil

(64)

48 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindak kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Falahul

Mukminin Kecamatan Pabelan , Kabupaten Semarang dengan

menggunakan metode Make a Match melalui 2 siklus untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV materi Kenampakan

Alam dan Keragaman Sosial Budaya. Berdasarkan penelitian yang

dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap awal hingga siklus kedua

diperoleh data sebagai berikut:

1. Deskripsi Kondisi Awal

Dari perolehan hasil observasi dengan guru mata pelajaran IPS

diperoleh penjelasan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas

pada mata pelajaran IPS dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal

ini diketahui dari hasil tes awal sebelum dilaksanakan penelitian tindak

kelas yang diperoleh dari nilai ulangan harian siswa. Adapun hasil tes

awal sebelum masuk ke siklus dapat dilihat dari tabel data sebagai

(65)

49

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus

(66)

50

23 Yunda Zahrani 40 Belum tuntas

Jumlah 1470

Nilai Rata-rata 63,91 Tuntas (%) 34,78% Belum Tuntas (%) 65,21%

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa siswa yang tuntas

atau mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 34,78% dari keseluruhan

siswa yang berjumlah 23 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 15

siswa atau 65,21% dari jumlah keseluruhan siswa. Nilai rata rata

kelasnya yaitu 63,91. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba

melakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran Make a

Match untuk meningkatkan hasil belajar dari siswa materi kenampakan

alam dan keragaman sosial budaya.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Deskripsi pelaksanaan siklus I mencangkup performansi guru

dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada performansi guru didapat data

kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di sesuaikan dengan

metode pembelajaran Make a Match. Pada data hasil belajar siswa

dapat diketahui nilai rata-rata dan presentase ketuntasan belajar siswa.

Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:

(67)

51

Pengambilan data diperoleh untuk mengetahui aktifitas guru

dan siswa menggunakan lembar observasi siswa dan guru. Aspek

yang dinilai adalah kesesuaian guru dengan langkah-langkah

pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan metode

pembelajaran Make a Match serta keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran .Hasil observasi performansi guru dan siswa dapat

dilihat pada lampiran.

b. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan

metode pembelajaran Make a Match dapat diketahui nilai rata-rata

dan presentase ketuntasan belajar sebagai berikut:

Tabel 4.2

Nilai Hasil Belajar Siklus I

(68)

52

10 Hanum 60 Belum tuntas 11 M. Alfito Hilmi 100 Tuntas 12 M. Alif Adhwa 60 Belum tuntas 13 M. Ardi Saputra 100 Tuntas 14 M. Fadli 60 Belum tuntas 15 M. Ibnu 70 Tuntas 16 M. Yuda 60 Belum tuntas 17 Nanda Ayu 70 Tuntas 18 Nur Aini 80 Tuntas 19 Nurul Huda 70 Tuntas 20 Salis Munawar 70 Tuntas 21 Silviana Aprilia 100 Tuntas 22 Wiji Kamtari 80 Tuntas 23 Yunda Zahrani 50 Belum tuntas

Jumlah 1670

Nilai Rata-rata 72,60 Tuntas (%) 73,91% Belum Tuntas (%) 26,08%

hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dibanding dengan nilai pra siklus. Siswa yang telah

mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 73% dan yang belum

tuntas sebanyak 6 siswa atau 26,08% dengan rata-rata nilai 72,60.

(69)

53

Nilai hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa ada

peningkatan dibanding dengan nilai hasil belajar pra siklus siswa.

Namun hasil tersebut masih dibawah ketuntasasn klasikal .

Kurangnya keberhasilan pada siklus I membuat peneliti perlu

melaksanakan siklus II . Refleksi dari hasil pelaksanaan siklus I

adalah sebagai berikut :

1) Guru masih kurang mengaktifkan siswa secara menyeluruh.

Guru masih bersifat subjektif dalam memberi pertanyaan.

2) Pembagian kartu yang hanya satu kali sehingga siswa tidak

mendapat kartu yang lain yang bisa mereka pelajari.

3) Siswa masih malu-malu saat mempresentasikan hasil diskusi

dengan pasangan lawan jenis.

4) Guru harusnya mengulang-ulang dalam menyampaikan materi.

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

Hasil yang kurang memuaskan pada siklus I mendorong peneliti

untuk melaksanakan siklus II yang tentunya melihat acuan dari hasil

observasi serta nilai siswa siklus I untuk dilakukan perbaikan. Dari

hasil penelitian pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :

a. Performansi guru dan siswa

Aspek yang dinilai dari penelitian siklus II berupa observasi

(70)

54

observasi dari siklus I. Adapun haril performansi guru dan siswa di

siklus II dapat dilihat pada lampiran.

b. Hasil belajar siklus II

Berdasarkan hasil evaluasi yang didapat pada siklus II diperoleh

nilai hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.3

Nilai Hasil Belajar Siklus II

(71)

55

17 Nanda Ayu 100 Tuntas 18 Nur Aini 100 Tuntas 19 Nurul Huda 80 Tuntas 20 Salis Munawar 70 Tuntas 21 Silviana Aprilia 100 Tuntas 22 Wiji Kamtari 80 Tuntas 23 Yunda Zahrani 60 Belum tuntas

Jumlah 1910

Nilai Rata-rata 83,04 Tuntas (%) 95,65% Belum Tuntas (%) 4,34%

c. refleksi

Berdasarakan pelaksanaan penelitian tindak kelas siklus II,

diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS

materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di MI

Falahul Mukminin 02 dengan menggunakan metode Make aMatch

berjalan dengan baik serta lebih efektif dibanding dari hasil

pelaksanaan siklus I. Dapat dilihat dari nilai hasil evaluasi bahwa

95,65% atau 22 siswa tuntas dan 4,34% atau 1 orang siswa belum

tuntas. Selama proses pembelajaran terlihat hampir semua siswa

ikut aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan pembelajaran pun

(72)

perbaikan-56

perbaikan hasil refleksi dari siklus I ,siswa terlihat lebih antusisas

mengikuti pembelajaran.

B. Pembahasan

Penelitian tindak kelas yang dilaksanakan di MI Falahul mukminin

02 Pabelan menggunakan metode Make a Match terdiri dari 2 siklus, yaitu

siklus I dan siklus II. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada

masing-masing siklus menggunakan metode Make a Match menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa . Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi

hasil belajar mata pelajaran IPS materi kenampakan alan dan keragaman

sosial budaya. Dari hasil observasi yang dilakukan, kreatifitas guru yang

kurang maksimal menyebabkan kebosanan siswa, sehingga berpengaruh

terhadap minat dan hasil belajar siswa.

Dari nilai hasil ulangan harian siswa, menunjukkan hasil belajar

yang belum memuaskan yaitu 65,21% atau 15 siswa belum tuntas dan

34,28% atau 8 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 65,21. Pada

perolehan nilai siswa siklus I meningkat dibanding nilai hasil belajar siswa

sebelum dilaksanakan penelitian yaitu 17 siswa atau 73,91% tuntas dan 6

atau 26,08% siswa yang belum tuntas dan nilai rata ratanya mencapai

72,60. Dilihat dari hasilnya, perubahan terjadi secara signifikan. Selisih

ketuntasan antara pra siklus dengan siklus I yaitu 39,63%. Pada siklus II

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil validasi diperoleh persentase sebesar 75.33% untuk aspek materi yang termasuk kategori baik dan 91.67% untuk aspek tampilan yang termasuk kategori

[r]

Berbeda dengan data sebelumnya dimana kuantitas bahasa asing hanya menjadi minoritas dari konten seluruh lirik lagu, pada datum yang kedua dalam kategori ini, bahasa

Hermawan Kertajaya (2009 : 4) juga menulis performa dari layanan yang diberikan akan membedakan perusahaan jasa yang satu dengan yang lainnya serta performa layanan yang

Untuk menentukan laju peruraian klorpromazin HCl sesuai dengan rancangan uji tahap I adalah dengan memakai variasi larutan buffer pada pH 4,0; pH 6,0; pH 7,0; pH 8,0; pH

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan

Sementara penilaian dalam instrumen kepuasan siswa telah disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pertanyaan dan responden dapat memilih satu.. No Indikator Sub

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh