PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ
02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIF NURYADIN
NIM 115-13-055
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ
02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIF NURYADIN
NIM 115-13-055
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
vii MOTTO
Untuk Menjadi Yang Tinggi, Belajarlah Dari Yang Terendah
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Haris dan Ibu Harmi) yang selalu menyayangi dan selalu mendoakanku serta memberikan banyak pelajaran kehidupan kepadaku, selalu memberikan dukungan baik berupa moril maupun materiil.
2. Adikku (Anas Luthfi Yanto) yang selalu memberikan support dan do’a buatku.
3. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 4. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani hari-hariku
5. Teman-temanku (Eka, Robby, Mutia, Juprek, wahyu, dan teman-teman yang lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu) yang selalu memberikan motivasi.
6. Ibu Dr. LilikSriyanti, yang selalu sabar membimbing dan memotivasi penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang dengan ikhlas membimbing penulis selama belajar di kampus IAIN Salatiga.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM
DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A
MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC.
PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Beliau Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah menerangi dunia ini dari zaman jahiliyah sampai
zaman terang benderang ini. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas
segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa
penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kesabaran serta keikhlasan untuk
x ABSTRAK
Nuryadin, Muhammad Arif. 2018.Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci : Hasil belajar,Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Make a Match.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik yang dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya pada siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec. Pabelan. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di MI Falahul Mukminin Tahun Pelajaran 2017/2018?.
Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari rangkaian kegiatan yang berupa (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting. Digunakan lembar tes untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN ABSTRAK ... x
HALAMAN DAFTAR ISI ... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
HALAMAN GAMBAR ... xv
HALAMAN LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1B.
Rumusan Masalah ... 4C.
Tujuan Penelitian ... 4xii
E.
Manfaat Penelitian ... 6F.
Definisi Operasional ... 7G.
Metodologi Penelitian ... 8H. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar ... 16
1. Definisi Belajar ... 16
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17
3. Hasil Belajar ... 19
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 20
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 22
BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 38
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ... 38
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48
1. Deskripsi Kondisi Awal ... 48
2. Siklus I ... 50
3. Siklus II ... 53
B. Pembahasan ... 56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru MI Falahul Mukminin 02 ... 36
Tabel 3.2 Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 ... 37
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Pra Siklus ... 49
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 51
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 54
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ... 64
Lampiran 2 Kartu Make a Match Siklus I ... 74
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 76
Lampiran 4 RPP Siklus II ... 77
Lampiran 5 Kartu Make a Match Siklus II ... 89
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa Siklus II... 91
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1 ... 92
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 96
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 99
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 103
Lampiran 11 Dokumentasi ... 107
Lampiran 12 Surat Penunjukan Pembimbing ... 109
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 110
Lampiran 14 Surat Balasan Penelitian ... 111
Lampiran 15 Lembar Konsultasi ... 112
Lampiran 16 SKK ... 113
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat, untuk mempesiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah dan luar
sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari
dapat memainkan peranan hidup secara tepat (Mudyahardjo, 2010: 11).
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan
yang bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi secara
optimal dengan tujuan-tujuan sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang
dapat memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan
persekutuan hidup dan kelompok sosial. Tujuan pendidikan mencakup
tujuan-tujuan setiap jenis kegiatan pendidikan ( bimbingan, pengajaran,
dan latihan), tujuan-tujuan satuan pendidikan sekolah dan luar sekolah dan
tujuan-tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah sebagian dari
tujuan hidup, yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan
2
Dalam pendidikan saat ini IPS menjadi salah satu mata pelajaran
yang pokok. Pembelajaran merupakan hal yang kompleks dan
mengandalkan kebutuhan siswa yang beragam. Tak heran jika dalam
proses pembelajaran seorang pembelajar hanya menggunakan metode
yang kurang variatif karena mereka menganggap metode yang digunakan
adalah metode terbaik. Dalam proses pembelajaran pada umumnya masih
bergantung dan didominasi oleh guru. Seperti halnya penggunaan metode
ceramah dan penugasan yang hampir semua pendidik menggunakannya.
Namun ada beberapa yang tidak memadukan dengan metode metode lain
yang bisa menciptakan pembelajaran yang efektif dari perpaduan metode
tersebut. Akibatnya tingkat pemahaman siswa sangat rendah yang
berakibat rendahnya hasil belajar. Padahal karakteristik materi IPS adalah
ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan abstraksi dan daya ingat yang
tinggi. Sehingga siswa yang kurang mempunyai intelegensi yang tinggi
akan sulit ungtuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Variasi pembelajaran perlu dilakukan untuk meningkatkan
ketertarikan siswa serta meminimalisir kejenuhan siswa. Dalam hal ini
akan lebih efektif jika melibatkan keaktifan siswa untuk memperoleh hasil
belajar siswa yang baik. Diperlukan suatu metode yang dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran. Langkah awal ialah membuat siswa tertarik dan
3
kejenuhan serta memaksimalkan ketertarikan siswa dalam proses
pembelajaran tersebut.
Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan, akan berdampak positif bagi
kegiatan belajar dan meningkatkan pemahaman siswa.
Pada siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 11 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan, guru mengakui jika metode yang
digunakan guru selama ini memang bersifat konvensional yang hanya
menitik beratkan pada metode ceramah dan tanya jawab sehingga hasil
belajar sebelumnya banyak dari siswa yang belum tuntas mencapai KKM
yang ditetapkan guru yaitu 70.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menawarkan penggunaan
metode Make a Match dalam proses pembelajaran. Karena dalam metode
Make a Match siswa dituntut untuk belajar dengan aktif dan siswa harus
mempersiapkan diri terlebih dahulu sehingga tingkat pemahaman siswa
akan menjadi lebih baik. Make a Match merupakan salah satu alternatif
pembelajaran yang menyenangkan yang bisa meminimalisir kejenuhan
siswa akibat dari tidak adanya variasi pembelajaran oleh guru. Penggunaan
metode Make a Match akan menambah ketertarikan peserta didik untuk
mempelajari materi yang disampaikan sehingga diharapkan bisa
4
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah
yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian di dalam kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode Make a Match Pada
Siswa Kelas V MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang Tahun 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan
metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya pada Siswa Kelas IV
MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan metode Make a
Match adalah untuk megetahui atau menguji peningkatkan hasil belajar
IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui
Metode Make a Match pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin 02
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik
5
kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan
dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan
pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan
hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan.
Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitan
dengan tujuan tindakan (perbaikan), serta kelayakan pelaksanaannya.
Akhirnya, dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih
alternatif yang dianggap paling layak (Igak Wardhani dan Kuswaya
Wihardit, 2010: 2.10).
Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini
adalah penggunaan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil
belajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya
pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin kecamatan Pabelan
kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat dikatakan
berhasil apabila hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Indikator
pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Secara individual
Mencapai KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPS
6
b. Secara klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS
mencapai persentase 85%.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS melalui metode Make a Match dalam
pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun pelaksanaan penelitian ini
akan berguna sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu
IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui
Metode Make a Match pada Siswa kelas IV MI Falahul Mukminin
kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
1) Sebagai upaya perbaikan dan peningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran IPS di MI.
2) Meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan sumbangan
yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran.
b. Bagi guru
Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPS serta mengembangkan keterampilan mengajar
7
c. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dari ilmu baru yang didapat dari hasil
penelitian
F. Definisi operasional
Untuk memperjelas judul penelitian ini , maka perlu penulis tegaskan
beberapa istilah berikut ini :
1. Hasil belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai dari hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Hasil belajar
merupakan tingkat keberhasilan siswa sebagai hasil perubahan dalam
mempelajari materi yang telah diajarkan.
2. Ilmu pengetahuan sosial
Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis
gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai
aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu
pengetahuan sosial bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang.
Proses kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia
dan mahluk hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan
makhluk sosial.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan segala peristiwa yang dialami
manusia di masyarakat yang telah membentuk ilmu pengetahuan
8
tidak asing bagi setiap orang. Ilmu pengetahuan sosial merupakan
pengalaman hidup manusia yang dialami sejak lahir. Pada hakekatnya
manusia merupakan makhluk sosial.
3. Metode Make a Match
Make a match adalah pembelajaran yang menggunakan
kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi
pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94). Salah satu keunggulan dari
metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai
konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Jadi yang
dimaksud dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui Metode
Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin yaitu cara
yang dilakukan untuk memperbaiki dan merubah hasil belajar IPS
materi kenampakan alam dan pengaruhnya terhadap keragaman sosial
budaya menggunakan kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan atau
permasalahan dan jawaban-jawaban mengenai materi yang telah
disampaikan dalam pembelajaran.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian
Peneliti akan melaksanakan penelitian menggunakan penelitian
9
yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2011:10).
Penelitian ini dilakukan secara bertahap yang terdiri dari dua
siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan
beberapa tahapan. Setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Basrowi dan Suwandi,
2008: 27). Secara garis besar dalam Arikunto,dkk (2014:16) sama
seperti yang dikemukakan oleh basrowi dan suwandi ada empat tahap,
tahap yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Falahul Mukminin
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
MI Falahul Mukminin terletak di tengah-tengah pedesaan sehinga
masyrakat sekitar dapat menjangkaunya dengan mudah. Selain itu MI
Falahul Mukminin terletak menjadi satu kawasan dengan pondok
pesantren sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat agar selain
mendapatkan pendidikan formal juga mendapatkan pendidikan agama
di pesantren.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di MI Falahul
Mu’minin kecamatan Pabelan yang berjumlah 23 anak : 12 perempuan
10
menengah ke atas. Mereka merupakan siswa yang ceria dan terlihat
semangat untuk sekolah.
4. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah dalam PTK yang dipaparkan oleh Arikunto, dkk
(2014:16) yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Langkah langkah yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan penelitian yang
akan dilaksanakan di MI Falahul Mu’minin kecamatan pabelan.
Adapun peneliti menyiapkan beberapa langkah perencanaan
sebagai berikut :
1) Menyiapkan materi yang akan dijadikan bahan penelitian.
2) Menyiapkan media pembelajaran dalam pelaksanaan metode
make a match.
3) Menyiapkan alat evaluasi metode make a match berupa tes
tertulis.
b. Pelaksanaan (acting)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sebagai berikut :
1) Peneliti memberikan materi pembelajaran materi
kenampakan alam dan keragaman sosial budaya melalui
11
2) Siswa melakukan kegiatan pembelajaran terkait materi
dengan metode make a match.
3) Peneliti menyimpulkan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Pengamatan ( observing )
Pada tahap ini penelti mengamati pelaksanaan proses
pembelajaran yang dilakuan dengan menggunakan metode make a
match pada materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya
dengan mencatat sedikit demi sedikit proses yang terjadi untuk
selanjutnya dijadikan pedoman perbaikan untuk siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Dalam tahap ini peneliti mengevaluasi diri untuk
menemukan hal hal yang dirasa sudah sesuai rancangan serta
dengan cermat mencari hal-hal yang masih perlu diperbaiki untuk
tindakan perbaikan selanjutnya
5. Instrument penelitian
Dalam instrument penelitian ini berisi alat yang digunakan untuk
mengambil data penelitian, yang meliputi:
a. Lembar Observasi
Berupa lembar data yang digunakan untuk mencatat kegiatan
12
b. Rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu
alat yang digunakan dalam penelitian yang berupa rencana-rencana
dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Soal tes
Berisi soal tes yang digunakan untuk mengukur presentasi nilai
siswa dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa mendalami
materi yang telah di pelajari.
6. Teknik Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data, antara lain :
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian yaitu siswa dan guru untuk melihat dari dekat
kegiatan yang dilakukan. Dalam pengamatan penelitian ini, peneliti
mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru saat proses
pembelajaran untuk selanjutnya data tersebut digunakan untuk
evaluasi.
b. Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang
digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
13
keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan melalui
soal-soal yang telah dibuat sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,film dokumenter,
data yang relevan penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan
pengambilan data berupa dokumentasi dengan datang langsung
untuk memperoleh dokumen berupa foto-foto siwa, data profil
sekolah, data jumlah siswa, kegiatan yang telah berlangsung dan
lain-lain sebagai laporan kegiatan.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data berupa presentase
yang dikemukakan oleh Aqib,dkk (2010:40) dengan rumus sebagai
berikut :
a. Rumus ketuntasan belajar:
b. Untuk mencari nilai rata-rata siswa :
Keterangan :
X : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa
14 H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
B. Pembelajaran IPS
C. Materi IPS yang Diaplikasikan dalam Penelitian
D. Metode Make a Match
E. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi MI Falahul Mu’minin 02 Pabelan
B. Subjek Penelitian
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi pelaksanaan siklus I
15
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
16 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi individu.
Belajar akan terjadi pada siapapun setiap saat baik secara formal
maupun non formal. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:1). Dalam pengertian
luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju
keperkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 1994:22). Kemudian
dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Menurut pengertian secara
psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu proses
perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto,
1991:2).
Bagi Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dimaknai sebagai
suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
17
memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi. Intuksi
yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari
pendidik atau guru.
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
dilakukan secara terus menerus yeng terjadi sebagai hasil dari
pengalaman individu dengan lingkungannya sebagai kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Namun tidak semua perubahan
yang terjadi pada setiap individu bisa diartikan perubahan dalam arti
belajar.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak sekali macamnya,
faktor belajar dapat di klasifikasikan menjadi beberapa hal sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Suryabrata (2007:233) yaitu:
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar
1) Faktor-faktor nonsosial
Factor non sosial diantaranya seperti keadaan udara, suhu
udara, cuaca, waktu (pagi,siang, ataupun malam), tempat (letak
, pergedungan), alat-alat yang dipakai untuk belajar (buku,
peraga, alat tulis dan sebagainya).
2) Faktor-faktor sosial
Factor sosial yang dimaksud adalah faktor yang berpotensi
18
mengganggu konsentrasi, sehingga perhatian tidak ditujukan
pada hal yang dipelajarai seperti keramaian kelas, suara-suara,
dan lain sebagainya.
b. Faktor yang berasal dari dalam diri
1) Faktor Fisiologis
a) Tonus jasmani
Tonus jasmani merupakan latar belakang aktivitas belajar,
keadaan jasmani yang segar akan berbeda dengan keadaan
jasmani yang kurang segar. Dalam hal ini ada beberapa
yang harus diperhatikan yaitu seperti nutrisi yang cukup,
dan penyakit kronis.
b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologi
Dalam belajar fungsi fisiologi terutama fungsi panca indera
sangat berperan penting. Dalam hal ini panca indera dapat
dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh
kedalam individu.
2) Faktor Psikologi
Setiap individu dalam hal ini pada dasarnya memiliki kondisi
psikologis yang berbeda-beda,tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa factor psikologis
meliputi intelegensi (IQ),perhatian,minat, bakat, motif,
19 3. Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut bloom dalam (Suprijono, 2011:6) hasil belajar mencangkup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap mata pelajaran
selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu
berbeda pada setiap mta pelajaran. Hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi
oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono,
2011:7).
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sams’s,2010:33). Menurut Anni dkk dalam (Supardi,
2013:22) Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Mulyasa (2009: 212)
menambahkan hasil belajar adalah prestasi belajar pesert didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat
perubahan perilaku yang bersangkutan. Hasil belajar lazimnya
20
sikap serta cara pandang dan cara berfikir siswa setelah mengalami
proses belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan yang terjadi pada siswa yang menyangkut aspek
kognitif,afektif, dan psikomotorik sebagai hasil kegiatan belajar. Hasil
belajar dapat diketahui melalui proses evaluasi dan tes. Skor atau nilai
dalam tes tersebut yang menjadi hasil dari proses belajar.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Beberapa faktor perlu diperhatikan agar proses beljar dapat berhasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi dalam individu tetapijuga dipengaruhi faktor
lain yang berasal dari luar individu. Dalam Sriyanti (2013:23) secara
umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh eksternal dan internal.
Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yng terdapat dari luar diri
individu. Faktor eksternal terdiri dari factor nonsosial dan factor
sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik di lingkungan
21
berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang
belajar, kondisi geografis dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial merupakan faktor di luar individu yang berupa
manusia. Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
hubungan antar anak, keharmonisan dalam keluarga dan
sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis
dan psikologis.
1) Faktor fisiologis
a) Faktor fisiologis siswa berhubungan dengan kesehatan dan
kebugaran fisik individu. Keadaan individu yang sehat dan
bugar akan mendukung hasil belajar.
b) Keadaan fungsi jasmani
Keadaan fungsi jasmani berkaitan erat dengan fungsi panca
indera yang ada dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologismerupakan faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor psikologis diantaranya adalah tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,
22 B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Hakikat IPS
Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah,
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan
meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan
(Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu pengetahuan sosial bukan
merupakan hal yang asing bagi setiap orang. Proses kehidupan
manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk
hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk
sosial. Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial merupakan hasil
dari pengalaman manusia yang dialami sejak lahir. Secara
sederhana pengalaman yang melekat pada diri seseorang maupun
yang melekat pada diri kita dalam pengalaman hidup di masyarakat
disebut ilmu pengetahuan sosial.
Secara prinsip ilmu pengetahuan sosial memang dialami
manusia sejak lahir, namun yang terjadi dan tanpa kita sadari ilmu
pengetahuan sosial baru kita pahami setelah kita dapatkan di
pendidikan formal di bangku sekolah maupun secara mandiri.
Yang disebut ilmu pengetahuan sosial yaitu segala peristiwa yang
dialami manusia di masyarakat telah membentuk imlu pengetahuan
23
Ilmu pengetahuan sosial merupakan disiplin ilmu yang
diajarkan di sekolah termasuk sekolah dasar. Pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial di sekolah dasar merupakan sarana
pengembangan wawasan, pola pikir, dan sikap sosial siswa di
masyarakat serta sebagai dasar untuk bekal pembelajaran di jejang
pendidikan selanjutnya.
2. Ruang Lingkup IPS
Menurut Sardjiyo dalam Rasimin (2012: 38) ruang lingkup
ilmu pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dlam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat. Secara
sederhana dpat dikatakan bahwa ruang lingkup Ilmu pengethuan
sosial adalah manusia dalam konteks sosial .
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a. Manusia, tempat dan Lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan dan Perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya
24 3. Tujuan Pendidikan IPS di SD
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar adalah
sebagai berikut : (Sardjiyo,dkk.2008:1.28).
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang
keilmuan serta bidang keahlian.
d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengambangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Materi IPS Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya
1. Kenampakan alam
Kenampakan alam adalah semua hasil peristiwa alam yang
tampak di permukaan bumi.kenampakan alam disebut juga
25
jenis, yaitu kenampakan alam di wilayah daratan dan
kenampakan alam di wilayah perairan.
a) Kenampakan alam di daerah daratan
1) Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah daratan yang memiliki
ketinggian antara 0-200 meter.
2) Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah daratan yang memiliki
ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut.
3) Bukit dan perbukitan
Bukit merupakan bentang alamyang memiliki
permukaan tanah lebih tinggi dari wilayah sekitarnya.
Bukit memiliki ketinggian 600-1000 meter di atas
permukaan laut.perbukitan adalah rangkaian bukit yang
berkelompok dan berjajar di suatu wilayahyang luas.
4) Gunung
Gunung adalah wilayah yang lebih tinggi dari daerah
sekitarnya dengan ketinggian lebh dari 1000 meter di
atas permukaan laut.
5) Lembah
Lembah merupakan wilayah daratan yang sangat rendah
26
6) Delta
Delta merupakan daratan yang berada di muara sungai.
7) Pantai
Pantai merupakan wilayah perbatasan antara daratan
dan lautan .
8) Tanjung
Tanjung merupakan wilayah daratan yang menjorok ke
laut.
b) Kenampakan alam di wilayah perairan
1) Danau
Danau merupakan cekungan luas di wilayah daratan
yang menggenangi air dan terbentuk karena peristiwa
alam.
2) Sungai
Sungai merupakan aliran air yang berada di daratan,
mengalir dari wilayah hulu di dataran tinggi hingga ke
hilir (muara) di wilayah dataran rendah.
3) Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang digenangi air.
4) Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang menggenangi
27
daratan (pulau atau benua) yang satu dengan yang
lainnya.laut yang luas dan dalam disebut benua.
5) Selat
Selat adalah laut sempit yang memisahkn dua pulau
yang letaknya berdekatan.
6) Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan.
2. Keragaman sosial dan budaya
a) Keragaman sosial
Kenampakan alam mempengaruhi terhadap kehidupan
sosial masyarakat. Di antaranya mempengaruhi aktifitas
keseharian dan pekerjaan masyarakat.misal di daerah
dataran tinggi masyarakat banyak bekerja di bidang
pertanian, di daerah pesisir pantai masyarakat sebagian
besar bekerja sebagai nelayan.
b) Keragaman budaya
Manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan alam,
oleh sebab itu kenampakan alam mempengaruhi budaya
masyarakat. Keragaman budaya dapat berupa rumah,
upacara adat, dan tarian.
C. Metode Make a Match
Make a Match adalah pembelajaran yang menggunakan
pertanyaan-28
pertanyaan atau permasalahan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94).
Dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran, metode
Make a Match saat ini menjadi salah satu metode penting dalam ruang
kelas. Dalam pelaksanaannya metode Make a Match bisa dilakukan
dua kelompok atau tiga kelompok. Jika kelompok dibagi menjadi tiga
maka satu kelompok sebagai juri untuk memberi tanggapan
kecocokan kartu dari pasangan. Dalam metode ini siswa bisa mencari
pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana
yang menyenangkan.
1. Tujuan dari metode Make a Match:
a. Pendalaman materi.
b. Penggalian materi.
c. Edutainment.
2. Dalam melaksanakannya cukup mudah namun guru harus
mempersiapkan hal-hal seperti berikut :
a. Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
dipelajari.
b. Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
29
c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang
berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat
membuat aturan ini bersama-sama dengan siswa).
d. Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan
yang berhasil.
3. Langkah-langkah strategi make a match :
a. Guru menyampaikan materi pelajaran.
b. Siswa dibagi kedalam 3 kelompok , misalnya kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C
c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan
kartu jawaban kepada kelompok B, sdangkan kelompok C
berperan sebagai juri.
d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan waktu
maksimum yang ia berikan kepada mereka.
e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari
pasangannya di kelompok B.
f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa waktu
sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta
30
g. Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi dan
kelompok C memberi tanggapan dari kebenaran pasangan
tersebut. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat
pasangan memperhatikan.
h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan
kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang
memberikan presentasi.
i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
4. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Make a Match
adalah sebagai berikut (Huda, 2016:253)
a. Kelebihan dari strategi make a match :
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara
kognitif maupun fisik.
2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk
tampil presentasi
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktuk
31
b. kelemahan Metode Make a Match adalah:
1) Jika Metode ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan
banyak waktu yang terbuang.
2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan
malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik akan
banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat
presentasi pasangan.
4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman
pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka
bisa malu.
5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
D. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match
IPS merupakan ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan
abstraksi dan daya ingat yang tinggi (Sadjio dkk, 2008:1.25). Sehingga
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
untuk menarik minat dan perhatian siswa. Suasana belajar yang
menyenangkan akan membuat siswa tertarik dan terpelihara minatnya
untuk belajar sehingga meminimalisir tingkat kejenuhan serta
32
Make a Match merupak pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas beajar siswa, baik secara kognitif maupun secara fisik. Selain itu
metode Make a Match juga menyenangkan karena ada unsur permainan
(Huda, 2016:253).
Dalam kaitannya dengan Pembelajaran IPS yang dilakukan,
metode Make a Match bisa membantu mengatasi pembelajaran IPS
dengan karakteristik banyak mengandalkan abstraksi dan daya ingat
tinggi. Sepeti halnya lagu, siswa akan mudah menghafal lagu di banding
dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini terjadi karena
anak-anak merasa bahwa lagu lebih terasa menyenangkan ketimbang pelajaran
(Mustian, 2015). Karena dikatakan metode Make a Match merupakan
metode yang menyenangkan, hal ini bisa menjadi penarik minat siswa
serta mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran IPS. Dari materi
yang disampaikan siswa akan merasa pembelajaran terasa menyenangkan
sehingga akan meningkatkan ingatan siswa terhadap materi yang
33 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Falahul Mukminin 02 Padaan Pabelan
Kab.Semarang
1. Letak Geografis
MI Falahul MUkminin 02 terletak di Dusun Cikalan, Desa Padaan,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya
sebagai berikut:
a. Sebelah timur dengan batas pekarangan rumah warga
b. Sebelah selatan dengan batas sungai
c. Sebelah barat dengan batas jalan dusun Padaan
d. Sebelah utara dengan batas jalan kampong
2. Identitas MI Falahul Mukminin 02
Nama : MI Falahul Mukminin 02
N.S.S : 11233220061
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
34
Desa/Kelurahan : Padaan/padaan
Jalan dan nomor : Jl. KH. Nurudin No.02
Kode Pos : 50771
Daerah : Pedesaan
Status sekolah : Swasta
Kelompok Sekolah: Inti
Tahun Berdiri : 1969
Waktu pendidikan : Pagi
Bangunan Sekolah: Milik sendiri
3. Keadaan Gedung MI Falahul Mukminin 02
Jumlah gedung MI Falahul Mukminin 02 sudah layak dan
memadahi sebagai salah satu sarana pendidikan. Mi falahul Mukminin
02 telah memiliki gedung dengan fasilitas yang meliputi:
a. Enam lokal kelas untuk kelas I-VI dengan ukuran 7 x 6 m
b. Satu lokal ukuran 7 x 6 m terbagi menjadi runag kepala sekolah,
uang guru, dan ruang computer.
c. Halaman sekolah
35
e. Dua lokal kelas RA dengan ukuran 7 x 6 m
f. Dua lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru
4. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil
b. Misi Madrasah
1) Memberikan pendidikan optimal di bidang keagamaan dengan
cara pendekatan kesadaran.
2) Menciptakan kedisiplinan
3) Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
sebagai cermin anak didik islami.
4) Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap
hari.
5) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi
masyarakat.
6) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa
36 5. Tenaga pendidik
Tabel 3.1
Data Guru MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018
NO Nama Jabatan
1 Umi Ivayatuz Zulva Nurmala, S.Pd Kepala Sekolah
2 Khoirul Muttaqin, S.Pd.I Guru
3 Suhabib, S.Pd.I Guru
4 Ida Nur Kristianti, S.Pd Guru
5 Umi Mustaanah, S.Pd.I Guru
6 Pupon Khoiriyah, S.Pd.I Guru
7 M. Zaeni Zulfa, A.Ma Guru
8 Damaroh, S.Pd.I Guru
9 Mochammad Nur Latif, S.Pd.I Guru
6. Keadaan Siswa
Jumlah peserta didik MI Falahul Mukminin 02 Padaan adalah 106,
dengan jumlah siswa laki-laki 47 orang dan jumlah siswa perempuan
59 orang pada tahun ajaran 2017/2018.
7. Data siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Padaan
Sebjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
37
Padaan, Kecamatan Pabelan, kabupaten Semarang. Dengan jumlah
siswa sebanyak 23 siswa dengan rincian siswa 11 laki-laki dan 12
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018
38
18 Nur Aini P
19 Nurul Huda L
20 Salis Munawar L
21 Silviana Aprilia P
22 Wiji Kamtari P
23 Yunda Zahrani P
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan terdiri dari dua
siklus yang pada setiap siklus dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35
menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Februari 2018 dan siklus
II dilaksanakan pada Selasa 27 Februari 2018.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Siklus ini dilaksanakan pada hari Sabtu pada jam 9.30 yang diikuti
oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus I dapat
didekripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perncanaan dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
39
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan
metode Make a Match.
3) Membuat media pembelajaran.
4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
6) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
8) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I membahas tentang
kenampakan alam wilayah daratan dengan durasi waktu 2 jam
pelajaran (2x35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus I
penelitian memfokuskan agar siswa mengetahui kenampakan alam
wilayah daratan .Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
40
b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa
dengan penuh khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
e) Guru menyiapkan media pembelajaran
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a) Guru bertanya mengenai kenampakan alam disekitar
yang berkaitan dengan materi.
(b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b) Elaborasi
(a) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media
gambar.
(b) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C.
(c) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A
41
kelompok C bertindak sebagai juri untuk mengevaluasi
kebenaran dari kecocokan pasangan kartu.
(d) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan
waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.
(e) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk
mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.
(f) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa
waktu sudah habis.
(g) Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi.
Kelompok C memberikan tanggapan benar atau salah
dari pasangan yang presentasi.
(h) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang
kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang memberikan presentasi.
(i) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
c) Konfirmasi
(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui
42
(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
3) Kegiatan akhir
a)Guru memberi kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
b)Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c)Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
c. Refleksi
Setelah proses pembelajaran, peneliti dan guru mendiskusikan hasil
pembelajaran dan aspek-aspek yang harus di tingkatkan untuk
pembelajaran siklus II.
2. Deskripsi kegiatan siklus II
Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa Pada jam 9.30 yang diikuti
oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus II dapat
didekripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
43
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil bajar siswa.
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan
metode Make a Match.
3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemamppuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
5) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
7) Melakukan dokumentasi.
Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II membahas tentang
kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman sosial
budaya. Durasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Dalam proses
pembelajaran siklus II penelitian memfokuskan agar siswa
mengetahui kenampakan alam di sekitar serta keragaman sosial
budayanya. Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
44
b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa
dengan penuh khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
e) Guru mempersiapkan media pembelajaran.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a) Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah
diajarkan sebelumnya
b) Guru mengajak siswa untuk menyebutkan mengenai
kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman
sosial budaya di sekitarnya .
c) Guru melibatkan peserta didik untuk mencari informasi
mengenai materi yang akan diajarkan yang berada di
lingkungan sekitar atau yang mereka ketahui.
d) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
45
e) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
b) Elaborasi
(a) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C.
(b) Guru membagikan kartu konsep kepada kelompok A dan
B, kelompok C bertugas sebagai juri.
(c) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media
gambar dengan memanfaatkan kartu yang sudah
dibagikan.
(d) Setelah materi tersampaikan guru menyuruh siswa untuk
menukarkan kartu yang mereka pegang dengan
kelompok lain secara acak.
(e) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan
waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.
(f) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk
mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.
(g) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa
46
(h) Guru menyuruh satu persatu pasangan untuk presentasi.
Kelompok C memberikan tanggapan apakah pasangan
itu cocok atau tidak.
(i) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang
kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang memberikan presentasi.
(j) Guru menyuruh pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
c) Konfirmasi
(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui
siswa.
(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
(c) Guru memberikan soal evaluasi
3) Kegiatan akhir
a) Guru bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
47
c) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
d) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
b. Refleksi
Setelah melakukan siklus 2 dengan tujuan perbaikan , pada
siklus ini semakin banyak siswa yang memperhatikan dan
memahami dibanding dengan pembelajaran siklus I. hal ini terjadi
karena guru menggunakan media pembelajaran baik gambar
maupun kartu dengan maksimal sehingga peserta didik dapat
mengikuti pembelajaran secara maksimal serta aktivitas dan hasil
48 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindak kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Falahul
Mukminin Kecamatan Pabelan , Kabupaten Semarang dengan
menggunakan metode Make a Match melalui 2 siklus untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya. Berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap awal hingga siklus kedua
diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Kondisi Awal
Dari perolehan hasil observasi dengan guru mata pelajaran IPS
diperoleh penjelasan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas
pada mata pelajaran IPS dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal
ini diketahui dari hasil tes awal sebelum dilaksanakan penelitian tindak
kelas yang diperoleh dari nilai ulangan harian siswa. Adapun hasil tes
awal sebelum masuk ke siklus dapat dilihat dari tabel data sebagai
49
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus
50
23 Yunda Zahrani 40 Belum tuntas
Jumlah 1470
Nilai Rata-rata 63,91 Tuntas (%) 34,78% Belum Tuntas (%) 65,21%
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa siswa yang tuntas
atau mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 34,78% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 23 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 15
siswa atau 65,21% dari jumlah keseluruhan siswa. Nilai rata rata
kelasnya yaitu 63,91. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba
melakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran Make a
Match untuk meningkatkan hasil belajar dari siswa materi kenampakan
alam dan keragaman sosial budaya.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Deskripsi pelaksanaan siklus I mencangkup performansi guru
dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada performansi guru didapat data
kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di sesuaikan dengan
metode pembelajaran Make a Match. Pada data hasil belajar siswa
dapat diketahui nilai rata-rata dan presentase ketuntasan belajar siswa.
Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:
51
Pengambilan data diperoleh untuk mengetahui aktifitas guru
dan siswa menggunakan lembar observasi siswa dan guru. Aspek
yang dinilai adalah kesesuaian guru dengan langkah-langkah
pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan metode
pembelajaran Make a Match serta keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran .Hasil observasi performansi guru dan siswa dapat
dilihat pada lampiran.
b. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran Make a Match dapat diketahui nilai rata-rata
dan presentase ketuntasan belajar sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Siklus I
52
10 Hanum 60 Belum tuntas 11 M. Alfito Hilmi 100 Tuntas 12 M. Alif Adhwa 60 Belum tuntas 13 M. Ardi Saputra 100 Tuntas 14 M. Fadli 60 Belum tuntas 15 M. Ibnu 70 Tuntas 16 M. Yuda 60 Belum tuntas 17 Nanda Ayu 70 Tuntas 18 Nur Aini 80 Tuntas 19 Nurul Huda 70 Tuntas 20 Salis Munawar 70 Tuntas 21 Silviana Aprilia 100 Tuntas 22 Wiji Kamtari 80 Tuntas 23 Yunda Zahrani 50 Belum tuntas
Jumlah 1670
Nilai Rata-rata 72,60 Tuntas (%) 73,91% Belum Tuntas (%) 26,08%
hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dibanding dengan nilai pra siklus. Siswa yang telah
mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 73% dan yang belum
tuntas sebanyak 6 siswa atau 26,08% dengan rata-rata nilai 72,60.
53
Nilai hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa ada
peningkatan dibanding dengan nilai hasil belajar pra siklus siswa.
Namun hasil tersebut masih dibawah ketuntasasn klasikal .
Kurangnya keberhasilan pada siklus I membuat peneliti perlu
melaksanakan siklus II . Refleksi dari hasil pelaksanaan siklus I
adalah sebagai berikut :
1) Guru masih kurang mengaktifkan siswa secara menyeluruh.
Guru masih bersifat subjektif dalam memberi pertanyaan.
2) Pembagian kartu yang hanya satu kali sehingga siswa tidak
mendapat kartu yang lain yang bisa mereka pelajari.
3) Siswa masih malu-malu saat mempresentasikan hasil diskusi
dengan pasangan lawan jenis.
4) Guru harusnya mengulang-ulang dalam menyampaikan materi.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Hasil yang kurang memuaskan pada siklus I mendorong peneliti
untuk melaksanakan siklus II yang tentunya melihat acuan dari hasil
observasi serta nilai siswa siklus I untuk dilakukan perbaikan. Dari
hasil penelitian pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
a. Performansi guru dan siswa
Aspek yang dinilai dari penelitian siklus II berupa observasi
54
observasi dari siklus I. Adapun haril performansi guru dan siswa di
siklus II dapat dilihat pada lampiran.
b. Hasil belajar siklus II
Berdasarkan hasil evaluasi yang didapat pada siklus II diperoleh
nilai hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Siklus II
55
17 Nanda Ayu 100 Tuntas 18 Nur Aini 100 Tuntas 19 Nurul Huda 80 Tuntas 20 Salis Munawar 70 Tuntas 21 Silviana Aprilia 100 Tuntas 22 Wiji Kamtari 80 Tuntas 23 Yunda Zahrani 60 Belum tuntas
Jumlah 1910
Nilai Rata-rata 83,04 Tuntas (%) 95,65% Belum Tuntas (%) 4,34%
c. refleksi
Berdasarakan pelaksanaan penelitian tindak kelas siklus II,
diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS
materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di MI
Falahul Mukminin 02 dengan menggunakan metode Make aMatch
berjalan dengan baik serta lebih efektif dibanding dari hasil
pelaksanaan siklus I. Dapat dilihat dari nilai hasil evaluasi bahwa
95,65% atau 22 siswa tuntas dan 4,34% atau 1 orang siswa belum
tuntas. Selama proses pembelajaran terlihat hampir semua siswa
ikut aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan pembelajaran pun
perbaikan-56
perbaikan hasil refleksi dari siklus I ,siswa terlihat lebih antusisas
mengikuti pembelajaran.
B. Pembahasan
Penelitian tindak kelas yang dilaksanakan di MI Falahul mukminin
02 Pabelan menggunakan metode Make a Match terdiri dari 2 siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
masing-masing siklus menggunakan metode Make a Match menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa . Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi
hasil belajar mata pelajaran IPS materi kenampakan alan dan keragaman
sosial budaya. Dari hasil observasi yang dilakukan, kreatifitas guru yang
kurang maksimal menyebabkan kebosanan siswa, sehingga berpengaruh
terhadap minat dan hasil belajar siswa.
Dari nilai hasil ulangan harian siswa, menunjukkan hasil belajar
yang belum memuaskan yaitu 65,21% atau 15 siswa belum tuntas dan
34,28% atau 8 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 65,21. Pada
perolehan nilai siswa siklus I meningkat dibanding nilai hasil belajar siswa
sebelum dilaksanakan penelitian yaitu 17 siswa atau 73,91% tuntas dan 6
atau 26,08% siswa yang belum tuntas dan nilai rata ratanya mencapai
72,60. Dilihat dari hasilnya, perubahan terjadi secara signifikan. Selisih
ketuntasan antara pra siklus dengan siklus I yaitu 39,63%. Pada siklus II