• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Spasial Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Spasial Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Di Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arianti, I. 2006. Pemodelan tingkat dan zona kerawanan kebakaran hutan dan lahan menggunakan Sistem Informasi Geografi di sub DAS Kapuas Tengah Propinsi Kalimantan Barat.[Tesis].Bogor. Institut Pertanian Bogor Sekolah Pasca Sarjana.

Aronoff, S. 1997. Geographic Information System: A Management Perpective. WDL Publications. Ottawa. Canada.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 2011. Dokumen Rencana Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara 2010-2030. Medan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

[BAPPENAS-ADB]. 1999. Causes, Extent, Impact and Cost 0f 1997/1998 Fires and Drought. Finalreport, Annex 1 and 2. Planning for Fire Prevention and Rought Management Project. Asian Development Bnk TA 2999-INO.National Development Planning Agency (BAPPENAS) and Asian Development Bank. Jakarta

Booyanuphap, J. 2001. GIS based-method in developing wildfire risk model: A case study in Sasamba, East Kalimantan, Indonesia [Thesis]. Bogor: Bogor Agricultural University.Graduated Program. (tidak dipublikasikan)

Brown, A.A. and Davis, K.P. 1973. Forest Fire Control and Use. McGraw-Hill Company. New York. USA.

Burrough, P.A, 1986. Principles of Geographical Information Systems for Land Resources Assessment. Clarendon Press. Oxford.

Chandler, C., Cheney, P., Thomas P., Trabaud L, and Williams,D. 1983. Fire in Forestry Vol. I. Jhon Wiley and Sons. Canada.

Chuvieco E, and Salas F J. 1996. Mapping the Spatial Distribution of Forest Fire Danger Using GIS. Int. Jour. Geographical Information System. Vol. 10(3), p.333-345.

Darwo. 2009. Prilaku Api dan Sebab Akibat Kebakaran Hutan. http://www.p3hka.org/pdf/394_Karo.pdf [10 Mei 2013]

(2)

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2005. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara. Jakarta. Departemen Kehutanan

[Dephut] Departemen Kehutanan.1995. Pedoman Pengendalian Kebakaran

Hutan Dan Lahan

[18 Februari 2013]

[Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan,Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam]. 2010. Press Release Pelatihan Satuan Manggala Agni Reaksi Taktis (SMART) dan Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan. Departemen Kehutanan.

[Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan,Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam]. 2010. Rencana Strategis Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan 2010-2014. Departemen Kehutanan.

de By RA. 2001. Principles of Geographic Information Sistems, An introductory textbook. ITC. Enschede.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2007. Fire management-global assessment 2006. A Thematic Study Prepared in the Framework of the Global Forest Resource Assessment 2005. FAO, Rome.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 2000. Legal and institutional framework for SFM. FAO,

[14-07-2013]

[FAO]. Food and Agriculture Organization. 2001. Deforestation continues at a high rate in tropical areas; FAO calls upon countries to fight forest

crime and corruption. F

10-07-2013]

[FFPMP2] Forest Fire Prevention Management Project 2. 2004. Sistem Deteksi dan Peringatan Dini

[FFPMP] Forest Fire Prevention and Control Project. 1999. Wildfire Occurences in South Sumatra, Wild Fire Causes and Land Use of Burnt Areas, First International Workshop on National Guidelines on the Protection of Forests Againts Fire. Volume 9, hlm: 211-213.ITTO, CFC, MoF, IPB. Bogor.

(3)

Glover, D and T. Jessup. 2002. Mahalnya Harga Sebuah Bencana; Kerugian Lingkungan Akibat Kebakaran dan Asap di Indonesia. Penerbit ITB. Bandung.

Hadi, M. 2006. Pemodelan spasial kerawanan kebakaran di lahan gambut : studi kasus kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau

Hansen, M.C., Potapov, P.V., Turubanova, S., Tyukavina,A., Chini, L., Justice C. O., Townshend, J.R.G., Moore, R., and Hancher,M. 2013. High-Resolution Global Maps of 21st-Century Forest Cover Change. Science. 342: 15.

Harahap A.J. dan Hutagalung, L. 1998. Status tanah gambut di Sumatera Utara Di dalam Prosiding Seminar Lahan Gambut. Universitas Tanjungpura. hlm 140-152

Hardy, C.C. 2005. Wildland fire hazard and risk: problem, definition, and context. Forest Ecology and Management 211: 73-82.

Herawati, H. and Santoso,H. 2011. Tropical forest susceptibility to and risk of fire under changing climate: A review of fire nature, policy and institutions in Indonesia. Forest Policy and Economics 13: 227-233

Hidayat AD, Kushardono W, Asriningrum, A Zubaedah dan I Effendy. 2003. Laporan Verifikasi dan Validasi Metode Pemantauan Mitigasi Bencana Kebakaran Hutan dan Kekeringan. Pusat Pengembangan dan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh-LAPAN. Jakarta

Jaya INS, R Boer and Samsuri. 2007. Developing Fire Risk Index in Central Kalimantan. International Research Institution and Bogor Agricultural University. (unpublished)

Kusmana C, BI Setiawan, Istomo, DR Nurrohmat, S Hardjoamidjojo. 2008. Menumbuhkembangkan Implementasi Hutan Tanaman di Indonesia. Departemen Silvikultur-Fakultas Kehutanan IPB.

[LAPAN] Lembaga Atariksa dan Penerbangan Nasional. 2004. Model prediksi dampak el nino/la nina untuk mitigasi bencana kabakaran hutan.

Lillesand, T.M. and Kiefer, R.W.1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra.UGM Press, Yogyakarta.

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Kadir, K., dan Prawira, S.A. 1989. Atlas Kayu

Indonesia, Jilid 1. Balai Penelitian Hasil Hutan. Bogor

(4)

Strategies for Global Change, Vol XII, No 1, Januari 2007. Springer

Netherlands.

[2 December 2012]

Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut: Potensi dan Kendala. Penerbit Kanisius: Jakarta

[PFFSEA] Project FireFight South East Asia. 2003. Membakar lahan gambut sama artinya dengan membuat polusi asap. Burning Issues No.7.hlm 3-5.

Purbowaseso.2004.Pengendalian Kebakaran Hutan.Rineka Cipta.Jakarta. Purnama, E.S. 2006. Pemodelan spasial kerawanan kebakaran hutan dan lahan

menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jauh: studi kasus di Provinsi Riau. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor,Sekolah Pasca Sarjana.

Qadariah, L. dan Wijanarko,S. 2008. Pengelolaan Pengendalian Kebakaran Hutan Berbasis Masyarakat di Hutan Jati Perum Perhutani. http://elqodar. multiply.com/journal/item/20. [20 Desember 2012]

Rahayu, B. 1998. Teknologi pengendalian air gambut. Di dalam Prosiding Seminar Lahan Gambut. Universitas Tanjungpura

Runkel, M. and Bayer, I. 1991. Application of Remote Sensing and Geographical Information Sistems in Managing Tropical Rainforests and Conserving Natural Resources in the Asean Region. German Foundation for International Development. Feldafing.

Saharjo, B.H. and Watanabe, H.,2000. Estimation of litter fall and seed production of Acacia mangium in a forest plantation in South Sumatra, Indonesia. Forest Ecology Management. 130 (1–3), 265–268

Soewarso. 2003. Penyusunan pencegahan kebakaran hutan rawa gambut dengan menggunakan model prediksi [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana,

Solichin,L.Tarigan, P.Kimman, B.Firman, dan R.Bagyono.2007.Pemetaan Daerah Rawan Kebakaran. 2012]

Steenis, M.Z., Fogarty, L.G., 2001. Determining Spatial Factors Associated with Fire Ignition Zones. Hotspot Analyses for East Kalimantan. Berau Forest Management Project. European Union and Ministry of Forestry and Estate Crops, Jakarta,Indonesia.

(5)

Sunuprapto H. 2000. Forest fire monitoring and damage assesment using remotely sensed data and geographical information system (A case study in South Sumatera Indonesia). [Thesis]. Enschede The Netherland: International Institute for Aero Survey and Earth Science (ITC)

Suratmo FG, EA Husaini dan INS Jaya. 2003. Pengetahuan Dasar Pengendalian Kebakaran Hutan. Fakultas Kehutanan IPB.

Stolle F., Chomoitz, K.M., Lambin,E.F., and Tomich, T.P. 2003. Land use and vegetation fires in Jambi Province, Sumatra, Indonesia. Forest Ecology and Management 179: 277-292

Syaufina L. 2002. The effect of climate variation on peat swamp forest condition and peat combustibility. [Doctoral Thesis]. Malaysia: Faculty of Forestry University Putra Malaysia.

Syaufina L, AA Nuruddin, J Basyarudin, LF See and MRM Yusof. 2004. The effect of climatic variation on peat swamp forest condition and peat combustibility. Journal of Tropical Forest Management. Vol X, No.1, 1-14.

Tacconi,L., 2003. Fires in Indonesia: Causes, Cost and Policy Implications. CIFOR Occasional Paper No 38. Center for International Forestry Reseacrh (CIFOR).Bogor

Thoha 2006. Penggunaan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk deteksi dan prediksi kebakaran gambut di Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. http ://www.repository.usu.ac.id [15 Oktober 2012]

[WI] Wetlands International. 2006. Laporan Akhir (Final Report) Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia Komponen Kalimantan Tengah. Wetlands International-Indonesia Program

Widyatmoko,D. dan Zich, F. 1998. The Flora of Bukit Tigapuluh National Park,Kerumutan Sanctuary and Mahato Protective Research,Riau Indonesia. Indonesian Botanic Gardens and Yayasan Sosial Chevron-Texaco Indonesia.

[the World Bank]. 2001. Indonesia: environment and natural resource management in a time of transition. The World Bank. Washington D.C.

[WWF] World Wild Foundation. Fire Buletin. End of Year Special (2010) Edition.Published 28 January 2011. Wybo, J.L., Guarnieri ,F., and Richard, B. 1995. Forest fire danger assessment

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan daerah dengan tingkat kerawanan konversi lahan hutan tinggi mempunyai luasan 662,13 Ha atau 11,42 % yang menyebar pada semua kecamatan di DAS Deli,

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara kepadatan hotspot dan faktor pemicu kebakaran hutan serta mendapatkan model spasial sebaran tingkat kerawanan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara kepadatan hotspot dan faktor pemicu kebakaran hutan serta mendapatkan model spasial sebaran tingkat kerawanan

Pembangunan model spasial diharapkan mampu menggambarkan sebaran tingkat kerawanan kebakaran maupun resiko terjadinya kebakaran hutan di Kabupaten Rokan Hilir sehingga

SUCI ARISA PURBA: Pemodelan Spasial Tingkat Kerawanan Konversi Lahan Hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli Sumatera Utara.. Dibimbing oleh NURDIN SULISTIYONO dan

Penelitian ini bertujuan untuk 1) membangun model spasial kerawanan dan memetakan sebaran resiko kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat dan 2)

DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN KONSERVASI DAN HUTAN LINDUNG DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM - KEMENTERIAN

DOI:10.30598/jhppk.2021.5.1.1 ISSN ONLINE:2621-8798 Page 1 TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SIG DI KOTA AMBON STUDI KASUS DI