• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

47 4.1.PELAKSANAAN TINDAKAN

Pada deskripsi prasiklus in menjelaskan kondisi awal proses dan hasil belajar IPA sebelum diadakannya tindakan penelitian yang dilakukan. Peneliti melakukan observasi mengenai hasil belajar IPA siswa di SD Negeri 02 Klepu yang beralamat di Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Observasi tersebut dilakukan pada hari Senin, 13 Februari 2017 di kelas 4 pada Semester II Tahun Pelajaran 2016/ 2017 dengan jumlah 24 siswa.

Pada pelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri 02 Klepu yang diampu oleh Ibu Sholechah S.Pd. beliau sebagai guru kelas 4, ia mengampu mata pelajaran yang diajarkan dikelas 4 kecuali mata pelajaran yang diampu oleh guru lain seperti Bahasa Inggris, Penjas Orkes, Pendidikan Agama dan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti bahwa permasalahan yang muncul pada pembelajaran guru kelas hanya menggunakan metode ceramah pada saat mengajar dan menjelaskan materi. Media pembelajaran yang tidak pernah digunakan, jarangnya membentuk kelompok untuk diskusi juga merupakan salah satu sebagai alasan. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa karena pembelajaran masih didominasi oleh guru.

Tabel 4.1

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus Rentang Frekuensi Persentase Keterangan

40 < 50 1 4,20% Tidak Tuntas

50 < 60 4 16,6% Tidak Tuntas

60 < 70 9 37,4% Tidak Tuntas

70 < 80 7 29,6% Tuntas

80 < 90 2 8% Tuntas

90 < 100 1 4,20% Tuntas

(2)

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 45

Rata-rata 64

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai 40 < 50 ada 1 siswa dengan persentase berjumlah 4,20% dari jumlah semua siswa, nilai 50 < 60 ada 4 siswa dengan perolehan persentase berjumlah 16,6% dari jumlah semua siswa, nilai 60 < 70 terdapat 9 siswa dengan perolehan persentase 37,4% dari semua siswa, nilai 70 < 80 terdapat 7 siswa dengan jumlah persentase sebesar 29,6%, nilai antara 80 < 90 terdapat 2 siswa dengan persentase sebesar 8%, dan nilai 90 < 100 terdapat 1 siswa dengan jumlah persentase 4,20% dari jumlah semua siswa. Rata-rata siswa masih tidak tuntas pada rentang 60 < 70. Dari data hasil diatas nilai terendah adalah 45, dan nilai tertinggi 90. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa IPA Prasiklus

(3)

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Prasiklus

Kategori Keterangan Frekuensi Presentase

Tuntas > 70 10 42 %

Belum Tuntas < 70 14 58 %

Jumlah 24 100 %

KKM 67

Berdasarkan tebel 4.2 ketuntasan belajar prasiklus dapat dilihati bahwa siswa yang sudah memperoleh nilai sesuai KKM yaitu 70 perolehan siswa 10 danperolehan persentase sebesar 42 % dari jumlah seluruh siswa kelas 4 yaitu 24, siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu 70 berjumlah 14 siswa dengan persentase sebesar 58 % dari jumlah keseluruhan. Pada hasil belajar siswa yang sudah diperoleh dengan persentase jumlah keseluhuhan siswa yang telah mencapai nilai KKM lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan minimal.

Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar Prasiklus 4.2.Deskripsi Siklus I

(4)

4.2.1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pembelajaran yaitu meliputi penyususnan RPP dan perlengkapannya serta perencanaan tes evaluasi yang akan dilakukan pada pertemuan diakhir siklusnya. Masing- masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

1. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama siklus I dilakakukan pada minggu keempat peneliti mempersiapkan sesuatu yang diperlukan sebelum pembelajaran berlangsung yaitu seperti membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaraan kooperatif tipe Student Team

Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning pada pelajaran IPA

dengan materi Sumber Daya Alam dengan Konsep Dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Indikator yang dibuat pada pertemuan kali ini antara lain (1) menyebutkan macam-macam Sumber Daya Alam berdasarkan jenis dan ketersediaanya, (2) menyebutkan contoh-contoh Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya. Setelah indikator terbuat maka kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai mencakup semua kegiatan dan model yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery

Learning yaitu: (1) melalui pengamatan secara langsung di lingkungan

(5)

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua sebagai perbaikan dari pertemuan pertama yang membedakan pada pertemuan ini yaitu pada materi yang dipelajari yaitu mengidentifikasi hubungan berbagai Sumber Daya Alam yang dapat langsung dimanfaatkan dan menggunakan teknologi. Peneliti mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung pembelajaran dengan merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery

Learning dengan indikator (1) mengidentifikasi hubungan berbagai Sumber

Daya Alam yang dapat langsung dimanfaatkan. (2) menyebutkan hubunganberbagai benda dari Sumber Daya Alam yang diolah menggunakan tekologi. Setelah indikator tersusun maka peneliti menentukan tujuan yang akan dicapai yaitu: (1) melalui contoh benda yang dibawa oleh guru, siswa mampu mengidentifikasi hubungan berbagai sumber daya alam yang dapat langsung dimanfaatkan, (2) melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan hubungan berbagai benda dari sumber daya alam yang dapat langsung diolah menggunakan teknologi. Selanjutnya peneliti mempersiapkan media dan alat peraga yang akan digunakan saat pembelajaran. Alat peraga yang digunakan oleh guru merupakan contoh benda nyata yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu proses belajar siswa supaya lebih efektif dengan contoh bensin, kertas, nasi, padi, minyak goreng. Selain itu peneliti juga menyiapkan daftar hadir, lembar kegiatan untuk kelompok, lembar observasi dan lembar evaluasi.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

(6)

menguraikan hasil observasi melalui lembar observasi yang telah diisi oleh guru. Pelaksanaan tindakan observasi pada siklus I sebagai berikut:

1. Pertemuan Pertama a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pada awal pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Mei 2017 pelajaran dimulai pukul 07.00 diawali dengan peneliti mengucapkan salam, kemudian peneliti dan siswa melakukan berdoa bersama sesuai kepercayaan masing- masing yang dipimpin oleh ketua kelas setelah itu peneliti melakukan absensi dengan memanggil satu persatu nama siswa dan menanyakan kesiapan siswa. Kemudian peneliti melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu “Lihat Kebunku”, “siapa yang belum pernah pergi ke kebun ?”, “di kebun itu ada apa saja ?”,“apakah hasil kebun itu sumber daya alam?”, dan menyampaikan tujuan pebelajaran.

Setelah kegiatan pendahuluan disampaikan, maka selanjutnya kegiatan inti dilakukan yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (EEK). Pada kegiatan eksplorasi siswa diminta untuk berdiri mengamati lingkungan disekitar sekolah. Peneliti melakukan tanya jawab mengenai masalah yang ada dilingkungan sekolah tersebut untuk menggali pengetahuan yang telah mereka miliki, setelah itu peneliti meminta siswa untuk berkomentar dari pengamatannya dilingkungan sekolah, peneliti meminta siswa membuat kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan. Guru menyampaikan materi tentang sumber daya alam dan siswa diminta memperhatikannya

(7)

mengarahkan siswa untuk berdiskusi kelompok dengan waktu diskusi selama 20 menit.

Pada kegiatan konfirmasi semua kelompok menyelesaikan diskusinya, perkelompok diminta untuk maju kedepan mempresentasikan hasil diskusinya yang dimulai dari kelompok 1 sampai kelompok 5, saat kegiatan presentasi berlangsung kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. Setelah semua kelompok melakukan presentasi peneliti dan siswa menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dari yang belum mereka pahami. Setelah itu peneliti memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan, setelah kuis itu dijawab maka yang yang berhasil menjawab kuis itu akan mendapatkan penghargaan yaitu dengan mengumpulkan poin paling banyak.

Pada kegiatan penutup peneliti bersama siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi yang telah mereka pelajari. Kemudian peneliti menutup pelajaran dan siswa dipersilahkan untuk istirahat.

b. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas mengamati langsung aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir dan mengamati aktivitas siswa. Aktivitas guru dan siswa dapat dilihat dari lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti yang terdiri dari 24 indikator aktivitas guru dan 20 indikator aktivitas siswa masing- masing lembar kerja tersebut dengan menilai 1 dan 0 dengan arti kalau terlaksana dipilih 1 dan kalau tidak terlaksana maka di tulis 0 kemudian skor yang sudah diperoleh akan dijumlah dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus Pertemuan I

(8)

2. Kegiatan awal 6 4 2

3. Kegiatan Inti 14 11 3

4. Kegiatan akhir 2 1 1

Jumlah 24 17 7

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian yang mendapat skor 0 sebanyak 7 item, indikator dengan jumlah skor 1 sebanyak 17 item.

(9)

Gambar 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang telah dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. 4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Pertemuan I

No. Aspek yang Diamati

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 4 2

3. Kegiatan inti 10 8 2

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 20 16 4

(10)

Gambar 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I c. Refleksi Pertemuan 1

Pada refleksi pertemuan pertama dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bertugas sebagai observer. Pada kegiatan mengajar peneliti sudah mempersiapkan lembar observasi yang telah dinilai langsung oleh guru kelas sesuai dengan aktivitas peneliti yang seperti dengan RPP. Lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas digunakan sebagai peneliti untuk memperbaiki kegiatan yang belum dilakukan sama pada langkah-langkah dalam RPP yang telah ditetapkan.

2. Pertemuan Kedua

a. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2017 pukul 09.30 dimulai dari peneliti mengucapkan salam kemudiana peneliti melakukan absensi dengan memanggil satu persatu nama siswa dan menanyakan kabar siswa. Selanjutnya peneliti melakukan tanya kepada siswa, “siapa yang pernah melihat ayam, pohon, daun?”, “siapa yang pernah makan buah dan sayur, dari manakah asal buah da sayur tersebut?” “termasuk sumber daya atau bukan?”. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

(11)

yang dibawa oleh guru yaitu minyak goreng, padi, beras, tepung terigu, siswa diminta mengamati untuk menggali pengetahuan yang mereka miliki. Peneliti dan siswa melakukan tanya jawab, mencari informasi dan membuat kesimpulan dari pengamatan tentang benda- benda tersebut. Peneliti menyampaikan materi melanjutkan pada pertemuan sebelumnya tentang sumber daya alam .

Pada kegiatan elaborasi peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 4- 5 orang siswa dengan cara berhitung 1 sampai 5 yang mendapatkan nomer sama menjadi 1 kelompok. Setelah semua siswa sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok peneliti pembagikan lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok dan mengarahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan kepada kelompok dengan waktu diskusi selama 20 menit.

Pada kegiatan konfirmasi setelah semua kelompok menyelesaikan diskusinya, perkelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan sistem acak. Saat kegiatan presentasi kelompok berlangsung, kelompok lain diminta untuk memperhatikan dan memberikan tanggapan. Setelah semua kelompok maju kedepan peneliti dan siswa menyimpulkan hasil diskusinya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dari yang belum mereka pahami. Setelah itu penelitii memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan, setelah kuis itu dijawab maka yang berhasil menjawab akan mendapatkan penghargaan dengan mengumpulkan poin terbanyak.

Pada kegiatan penutup peneliti bersama siswa melakukan refleksi bersama terhadap materi yang telah mereka pelajari. Kemudian pneliti menutup pelajaran dan siswa diipersilahkan untuk istirahat.

b. Observasi

(12)

pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan

Discovery Learning. Berikut ini hasil observasi guru.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siklus I Guru Pertemuan II

No. Aspek yang Diamati

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 2 2 0

2. kegiatan awal 6 5 1

3. kegiatan inti 14 12 2

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 24 21 3

(13)

Gambar 4. 5 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang sudah dijelaskan dibawah ini pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

Berdasarkan tabel 4.6 diatas hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui hasil penilaian yang mendapat skor 1 sebanyak 17 item, indikator dengan jumlah 1 sebanyak 3 item sehingga jumlah skor keseluruhan yaitu 20. Pada aspek pra pembelajaran dengan jumlah skor 2 siswa sudah melakukan aktivitas sesuai dengan RPP. Pada aspek kegiatan awal dengan total jumlah 6 siswa tidak diperiksa kesiapannya. Pada aspek kegiatan inti dengan total jumlah keseluruhan 10 siswa tidak membuat kesimpulan dari pengamatan yang sudah dilakukan. Pada aspek kegiatan akhir dengan total jumlah keseluruhan 2 siswa sudah melakukan aktivitas sesuai dengan RPP. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 pertemuan II dapat dilihat pada diagram 4.6 sebagai berikut:

No. Aspek yang Diamati

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 5 1

3. Kegiatan inti 10 9 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

(14)

Gambar 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa c. Refleksi Pertemuan 2

Pada refleksi pertemuan kedua dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bertugas sebagai observer. Pada kegiatan mengajar peneliti sudah menyiapakan lembar observasi yang telah dinilai langsung oleh guru kelas sesuai dengan aktivitas peneliti yang sesuai dengan RPP. Lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada pertemuan pertama digunakan oleh peneliti sebagai acuan untuk memperbaiki pembelajaran pada pertemuan kedua yang akan dilaksanakan.

4.2.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD Negeri 02 Klepu yang diperoleh melalui ter evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan kedua dengan Kompetensi Dasar 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA yaitu 67. Siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM berati tidak tuntas. Untuk hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel daftar nilai IPA di bawah ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

Rentang Frekuensi Persentase Keterangan

(15)

sebesar 12,8% dari jumlah semua siswa, nilai antara 70 < 80 terdapat 16 siswa dengan persentase sebesar 67% dari jumlah semua siswa, nilai antara 80 < 90 terdapat 2 siswa dengan persentase sebesar 8% dari jumlah semua siswa, dan nilai antara 90 < 100 terdapat 1 siswa dengan persentase sebesar 4,20%. Rata-rata siswa tuntas dengan mendapatkan nilai pada rentang 70 < 80. Nilai tertinggi 95, nilai terrendah 55 dan nilai rata-rata 72 dari 24 siswa.

berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 4.7 Deskripsi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data perolehan nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8 sebagai berikut.

Tabel 4.8 Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus 1 Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

Tuntas >70 19 79%

Tidak Tuntas < 70 5 21%

Jumlah Siswa 24 100%

KKM 70

(16)

jumlah keseluruhan siswa. Pada siklus I tersebut sudah terlihat ada penigkatan hasil belajar siswa, akan tetapi hasil belajar siswa pada siklus I belum bisa memenuhi syarat karena belum ada 50% yang sudah tuntas dari keseluruhan siswa kelas 4 dengan jumlah 24 siswa. Ketuntasan belajar siswa dapat di lihat pada diagram lingkaran 4.8 sebagai berikut.

Gambar 4. 8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I 4.2.4. Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I yaitu dengan menyelesaikan pertemuan I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini dilakukan sebagai perbaikan dan perbandingan antara pertemuan I dan II melalui tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pebelajaran Kooperatif

tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning,

kegiatan refleksi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilakukan. Pada proses pembelajaran dilakukan penemuan terlebih atau

Discovery Learning dahulu yang dilakukan oleh siswa dan peneliti untuk

(17)

Pada proses pembelajaran kegiatan peneliti dan siswa dinilai oleh guru kelas sesuai dengan RPP yang dirancang dari hasil observasi aktivitas guru total yang diamati yaitu 24 item, pada pertemuan I hasil observasi aktivitas guru sebanyak mencapai 79% siswa tuntas. Hasil tersebut sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal 42% menjadi 79% setelah pelaksanaan tindakan siklus I.

Berdasarkan observasi aktivitas guru, obervasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran yang diperoleh pada siklus I diketahui kekurangan pada saat proses pembelajaran yang belum maksimal yaitu masih adaya siswa yang pada saat pembelajaran belum bisa lancar untuk membaca, pada saat pembelajaran ada beberapa siswa yang minta ijin keluar dan bicara dengan teman sebangkunya.

4.3.Deskripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini merupakan upaya untuk memperbaiki siklus I yang akan diuraikan pada tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi dan refleksi. Kegiatan pada siklus II ini dibagi menjadi dua kali pertemuan dengan waktu masing- masing selama 2x35 menit.

4.3.1. Perencanaan

Pada perencanaan ini akan menjelaskan mengenai perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan

Discovery Learning yang meliputi penyusunan RPP dan perlengkapannya yang

(18)

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada minggu ke empat bulan mei sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama Peneliti mempersiapkan suatu hal yang mendukung pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan

Discovery Learning dengan Kompetensi Dasar 11.3 Menjelaskan dampak

pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Indikator yang dibuat pada pertemuan pertama ini antara lain (1) menyebutkan dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana, (2) menyebutkan kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif dalam pengolongan bahan alam yang tidak bijakana. Setelah indikator dirumuskan maka kemudian peneliti menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama ini dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe

Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning adalah

(1) melalui media gambar, siswa mampu menyebutkan dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana, (2) melalui tanya jawab, siswa mampu menyebutkan kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif dalam pengolahan bahan alam yang tidak bijakana. Dilanjutkan dengan penyusunan RPP dengan materi tentang (1) dampak negatif pengolahan bahan alam, (2) kegiatan manusia yang berdampak negatif bagi lingkungan. Selanjutnya peneliti menyiapakan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran supaya lebih menarik dan siswa lebih paham tentang materi yang akan dipelajari, menyiapkan daftar hadir presensi siswa, lembar kegiatan siswa untuk berdiskusi kelompok dan lembar kuis atau pertanyaan.

2. Pertemuan Kedua

(19)

bahan daur ulang. Sebelum melakukan pembelajaran pada pertemuan kedua di siklus II ini peneliti juga menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning pada mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar (KD) 11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Alokasi waktu yang telah ditentukan 2 janm pelajaran (2 x 35 menit). Indikator yang telah ditetapkan pada pertemuan kedua ini antara lain (1) menjelaskan kegiatan manusia yang dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana, (2) menyebutkan olahan yang dapat didaur ulang. Tujuan yang hendak dicapai (1) melalui penemuan, siswa mampu menjelaskan kegiatan manusia yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana, (2) melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan olahan yang dapat didaur ulang. Setelah peneliti menyiapkan RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media, alat yang digunakan sebelum proses pebelajaran. Selain itu peneliti juga menyiapkan daftar hadir presensi siswa, lembar kerja siswa untuk diskusi kelompok, lembar kuis atau pertanyaan lembar soal evaluasi yang dibagikan pada akhir pembelajaran. 4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan menjadi dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan. Masing- masing pertemuan menguraikan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran mulai dari awal pembelajaran, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan kegiatan akhir atau penutup pada siklus II sedangkan observasi menguraikan hasil observasi yang diperoleh peneliti melalui lembar observasi yang telah diisi oleh guru. Pelaksanaan dan tindakan pada siklus II yaitu sebagai berikut.

(20)

a. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakaan pada siklus II pertemuan pertama ini dilakukan pada minggu ke empat bulan Mei yaitu hari Rabu, 23 Mei 2017 pada pukul 07.00. Pada kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan peneliti mengucapkan salam, setelah siswa menjawab salam dari peneliti kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut kepercayaan masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas kemudian peneliti melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya jawab “siapa yang pernah melihat bencana alam?”, “sebutkan contoh-contoh bencana alam?”, “kalau terjadi bencana alam apa yang kalian rasakan?”, “siapa yang rugi kalau terjadi bencana alam?”. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai

Setelah kegiatan awal disampaikan oleh peneliti, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi peneliti menayangkan gambar-gambar bencana alam seperti banjir, kebakaran rumah, tanah longsor siswa diminta memperhatikan dan peneliti melakukan tanya jawab dari gambar-gambar tersebut dan siswa diminta untuk berkomentar dan membuat kesimpulan dari gambar-gambar tersebut untuk menggali pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Selanjutnya guru menyampaikan materi tentang sumber daya alam.

Pada kegiatan elaborasi siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan menggunakan kertas berwarna-warni, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, setelah semua siswa terbagi menjadi masing-masing kelompok peneliti membagikan lembar kerja siswa dan mengarahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan untuk diskusi kelompok. Waktu yang telah ditetapkan untuk bekerja kelompok selama 20 menit.

(21)

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dari yang belum mereka pahami. Setelah itu peneliti memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan, setelah kuis itu dijawab maka akan mendapatkan penghargaan dengan menggumpulkan poin paling banyak.

Pada kegiatan penutup peneliti dan siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi yag telah mereka pelajari kemudian peneliti menutup pembelajaran dan siswa dipersilahkan untuk istirahat.

b. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk diamati langsung dan dinilai aktivitas selama proses pembelajaran baik itu untuk peneliti dan siswa oleh Ibu Sholechah, S.Pd selaku guru kelas 4. Lembar observasi aktivitas peneliti dan siswa sudah dipersiapkan sesuai dengan RPP. Masing- masing indikator dalam lembar observasi guru yang terdiri dari 24 aktivitas yang harus dilakukan guru, dan 20 aktivitas siswa yang masing-masing indikator terbagi menjadi 3 kegiatan dalam lembar observasi dan diberi skor 1 dan 0. Aktivitas yang memperoleh skor 1 berarti terlaksana sedangkan aktivitas yang mendapat skor 0 berarti tidak terlaksana. Kemudian perolehan skor tersebut dihitung untuk dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I No. Aspek yang

(22)

skor 2 peneliti sudah melaksanakan sesuai dengan RPP, pada aspek kegiatan awal dengan total jumlah 6 guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga hasil perolehannya 5 skor. Pada aspek kegiatan inti dengan total jumlah 14 guru tidak mengarahkan siswa untuk berdiskusi sehingga jumlah perolehan yang didapat menjadi 13 skor. Pada aspek kegiatan akhir dengan total jumlah 2 guru sudah melaksanakan sesuai dengan RPP. Untuk lebih jelasnya hasil observasi guru siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada diagram 4.9 dibawah ini.

Gambar 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan I Selanjutnya hasil observasi siswa juga disediakan oleh peneliti yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa No. Aspek yang diamati Butir

Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 5 1

3. Kegiatan inti 10 9 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 20 18 2

(23)

melaksanakan kegaitan sesuai dengan RPP. Pada aspek kegiatan awal dengan jumlah 6 skor siswa tidak tidak mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran jadi total yang diperoleh 5 skor. Pada kegiatan inti dengan jumlah 10 skor siswa tidak menanggapi penjelasan oleh guru jadi skor yang diperoleh menjadi 9 skor. Pada kegiatan akhir dengan jumlah 2 skor siswa sudah melaksanakan sesuai dengan RPP. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama yaitu 20 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini

Gambar 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan I c. Refleksi Pertemuan 1

(24)

2. Pertemuan Kedua

a. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 29 Mei 2017 pada pukul 09.30 dimulai dari peneliti mengucapkan salam, kemudian peneliti dan siswa berdoa bersama sesuai kepercayaannya masing-masing, peneliti melakukan absensi, menanyakan kesiapan siswa. Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi dengan bertanya jawab, “apa penyebab banjir?”,“apa penyebab hutan itu manjadi gundul?”,“siapa yang melakukan perbuatan tersebut?”. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Setelah kegiatan awal disampaikan oleh peneliti kemudian peneliti melanjutkan dengan melakukan kegiatan inti, pada kegiatan inti ini terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi peneliti menampilkan beberapa gambar tentang cara mengatasi bencana alam yang tidak bijaksana kemudian peneliti melakukan tanya jawab dari gambar tersebut setelah melakukan tanya jawab siswa diminta untuk berkomentar dan membuat kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan untuk menggali pengetahuan yang siswa miliki. Selanjutnya peneliti menyampaikan materi.

Pada kegiatan elaborasi siswa dibagi menjadi 5 kelompok, yang masing-masing terdiri dari 4- 5 orang siswa. Setelah semua siswa terbagi menjadi kelompok-kelompok peneliti memberikan lembar kerja siswa dan mengarahkan siswa untuk berdiskusi kelompok dan mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan. Waktu yang telah ditetapkan untuk diskusi kelompok selama 20 menit.

(25)

dijawab, siswa yang berhasil menjawab akan mendapatkan penghargaan dengan mengumpulkan poin yang paling banyak.

Pada kegiatan akhir peneliti bersama siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi yang telah mereka pelajari dan peneliti menutup pelajaran dan siswa dipersilahkan untuk istirahat.

b. Observasi

Kegiatan observasi aktivitas ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas melihat dan meniai langsung aktivitas siswa dan peneliti pada siklus II pertemuan 2 pada saat pembelajaran. Pada pembelajaran ini peneliti masih menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement

Division (STAD) dan Discovery Learning. Berikut ini adalah hasil observasi

aktivitas guru.

(26)

Gambar 4. 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa juga diperoleh dari lembar observasai yang telah disiapkan oleh peneliti dan dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.12 sebagai berikut.

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan II

No. Aspek yang Diamati

Butir Pengamatan

Hasil Observasi Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 6 6 0

3. Kegiatan inti 10 10 0

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 20 20 0

(27)

Gambar 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa c. Refleksi Pertemuan 2

Pada refleksi pertemuan kedua diksankan dan dikerjakan oleh peneliti dan guru kelas dengan tugas sebagai observer pada saat peneliti melakukan kegiatan mengajar. Pada kegiatan mengajar peneliti menyiapkan lembar observasi dengan dinilai oleh guru kelas sesuai dengan langkah-langkah RPP, lembar observasi yang telah dinilai oleh guru kelas pada siklus I dan siklus II pertemuan I digunakan peneliti seagai acuan untuk memperbiaki pada siklus II pertemuan II.

4.3.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II berbentuk hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 02 Klepu yang diperoleh dari pelaksanaan tes evaluasi pada akhir siklus yaitu pada pertemuan kedua dengan kompetensi dasar (KD) 11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. KKM yang ditetapkan mata mata pelajaran IPA yaitu 67. Siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM berarti tuntas, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM berarti belum tuntas. Untuk hasil belajar IPA pada siklus II ini disajikan pada tabel dibawah ini sebagai berikut.

4.13 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II Rentang Frekuensi Persentase Keterangan

60 < 70 2 8% Tidak Tuntas

(28)

80 < 90 11 45,8% Tuntas

90 < 100 4 16,6% Tuntas

Jumlah 24 100%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 65

Rata-rata 80

Berdasarkan tabel 4.13 diatas nilai IPA pada siklus II dapat deketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 60 < 70 terdapat 8 siswa dengan persentase 8% dari jumlah keseluruhan, nilai antara 70 < 80 terdapat 7 siswa dengan persentase 29,6%, nilai antara 80 < 90 terdapat 11 siswa dengan persentase 45,8% dari jumlah seluruh siswa, dan nilai 90 < 100 terdapat 4 siswa dengan persentase 16,6% dari semua jumlah siswa. Rata-rata siswa tuntas dengan perolehan nilai pada rentang 80 < 90 yang berjumlah 11 siswa. Dari data nilai tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 mengalami peningkatan dari mulai siklus I dilihat dari perolehan nilai siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Dapat dilihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dengan menggunakan model Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD)

dan Discovery Learning yaitu 100 sedangkan siswa yang mendapatkan nilai

terendah yaitu antara 60 < 70. Berdasarkan tabel diatas dapat dinyatakan dalam bentuk diagram dibawah ini.

(29)

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data nilai prolehan pada siklus II dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.14 Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus II Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

Tuntas >70 22 92%

Belum Tuntas < 70 2 8%

Jumlah siswa 24 100%

KKM 70

Berdasarkan tabel 4.14 ketuntasan belajar pada siklus II diatas dapat dilihat siswa yang mendapat nilai KKM yaitu 22 siswa dari jumlah keseluruhan, siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 2 siswa dari jumlah keseluruhan. Hal ini sudah menunjukkan bahwa adanya suatu peningkatan hasil belajar IPA dan hasil yang diperoleh dari siklus II. Ketuntasan Kriteria Maksimal dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4. 14 Ketuntasan Minimal Belajar 4.3.4. Refleksi Siklus II

(30)

pembelajaraan Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan

Discovery Learning, refleksi ini juga mempunyai tujuan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan dan mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi juga dilakukan untuk membentuk proses belajar siswa dengan berdiskusi kelompok dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti. Pada kegiatan diskusi kelompok diberikan lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan bersama kelompoknya untuk dipresentasikan bersama-sama di depan kelas. Pada proses pembelajaran aktivitas peneliti dan siswa dinilai oleh guru kelas sesuai dengan RPP yang telah dirancang pada setiap pertemuan. Hasil aktivitas guru dengan total jumlah 24 skor pada pertemuan I sebanyak 22 item sehingga persentasenya sebesar 91%, selanjutnya pada pertemuan II meningkat sebanyak 24 item sehingga persentasenya menjadi 100%. Hasil aktiviats siswa dengan total 20 skor pada pertemuan I sebanyak 18 item sehingga persentase yang diperoleh manjadi 90% pada pertemuan II meningkat menjadi 24 jadi persentase yang diperoleh menjadi 100%. Hasil belajar pada evaluasi yang diperoleh siswa sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 92% siswa tuntas. Artinya hasil belajar siswa sudah meningkat apabila dilihat dari indikator yang telah ditetapkan.

4.4.Hasil Analisis Data

Pada hasil analisis data ini akan dijelakan mengenai perbandingan hasil belajar IPA siswa dikelas 4 SD Negeri 02 Klepu pada prasiklus, siklus I dan Siklus II.

Tabel 4.15

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Belajar

(31)

Berdasarkan tabel 4.15 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPA dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar IPA dari prasiklus, siklus I, siklus II. Pada prasiklus atau sebelum diadakan rencana tindakan, siswa yang belum tuntas dengan nilai KKM >70 berjumlah 14 siswa, dengan persentase 58% sedangkan siswa yang sudah tuntas atau mencapai nilai KKM 70 dengan jumlah 10 siswa dengan jumlah persentase sebesar 42%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team

Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning terlihat adanya suatu

peningkatan dari hasil belajar siswa yaitu 19 siswa dengan jumlah persentase sebesar 79%, sementara 5 siswa lainnya masih memperoleh nilai dibawah KKM dengan persentase 21%. Hasil pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui sudah ada peningkatan hasil belajar siswa akan tetapi masih ada 5 siswa yang belum tuntas memenuhi KKM. Sehingga masih diperlukan perbaikan lagi melalui siklus II supaya hasil belajar siswa yang diperoleh bisa mencapai keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai nilai KKM 70. Dari siklus II yang telah dilaksanakan bahwa hanya 2 siswa yang belum mencapai nilai KKM sehingga persentase yang didapatkan hanya 8%. Siswa yang telah memenuhi KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase sebesar 92%.

Perbandingan ketuntasan belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 02 Klepu pada prasiklus, siklus I, siklus II dapat disajikan pada diagram 4.15 sebagai berikut.

(32)

Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, Siklus II

Diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery

Learning hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang diperoleh semakin

meningkat dari Pra siklus, Siklus I, Siklus II mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa kelas 4 setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat diketahui dalam tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16 Perbandingan Rata- rata Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil Tindakan Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata Hasil

Belajar IPA

64 72 80

Pada pelakasaan tindakan prasiklus nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 66, pada siklus I nilai rata-rata siswa naik menjadi 72, setelah dilanjutkan dengan siklus II perolehan nilai rata- rata siswa naik menjadi 80. Dari perolehan hasil tindakan penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa akan tetapi dilanjutkan dengan siklus II yang nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat. Untuk memperjelas peningkatan nilai rata-rata hasil belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram 4.16 sebagai berikut:

(33)

Dapat diketahui setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achivement

Division (STAD) dan Discovery Learning hasil belajar IPA siswa semakin

meningkat. 4.5.Pembahasan

Model pembelajaran koopeartif tipe STAD menurut Isjoni (2010: 51) merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi antar anggota kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa dengan tingkat kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal dalam kelompok maupun individu. Model Discovery Learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa sacara makasimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sebagai wujud adanya perubahan tingkah laku (Hanafiah 2009: 77).

(34)

siklus, siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning. Menggunakan model tersebut siswa dapat belajar dengan aktif sehingga hasil belajar yang didapatkan dapat meningkat. Hasil observasi dapat diketahui tidak hanya hasil belajar siswa yang meningkat namun aktifitas siswa juga meningkat hal ini ditunjukkan pada saat observasi siswa yang telah dilakukan sesuai dengam lembar observasi dan siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik dapat diketahui dari nilai-rata-rata siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.

Penelitian tindakan kelas ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Rakiyem di SDN Keputon 02 dengan nilai KKM 70, hasil belajar siswa yang diperoleh pada pra siklus dapat diketahui bahwa 8 siswa tuntas dengan persentase sebesar 27,27% dan 8 siswa tidak tuntas dengan persentase 72,73% dengan nilai rata-rata 50. Pada siklus I hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa ada 7 siswa tuntas dengan persentase sebesar 64,63% dan 4 siswa tidak tuntas dengan persentase sebesar 36,36% dengan nilai rata-rata 66,36. Pada siklus II hasil belajar meningkat 10 orang siswa tuntas dengan persentase sebesar 90,90% dan 1 orang siswa tidak tuntas dengan persentase sebesar 9,09% dengan nilai rata-rata 77,27.

Penelitian tindakan kelas ini juga sejalan dengan yang dilakukan oleh Fahmi Prabowo di SDN Bringin dengan nilai KKM > 66 , hasil belajar siswa pada pra siklus dapat diketahui bahwa terdapat 13 siswa tidak tuntas dengan persentase 54,17% dan 11 siswa tuntas dengan persentase sebesar 45,83% dengan nilai rata-rata 63,3. Pada siklus I hasil belajar siswa yang diperoleh bahwa 17 siswa tuntas dengan persentase sebesar 70,83% dan 7 siswa tidak tuntas dengan persentase sebesar 29,17% dengan nilai rata-rata 71,6. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat 22 siswa tuntas dengan persentase sebesar 91,67% dan 2 siswa tidak tuntas dengan persentase sebesar 8,33% dengan nilai rata-rata 84,5.

(35)

Gambar

Tabel 4.1 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Prasiklus
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa IPA Prasiklus
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Prasiklus
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus Pertemuan I
+7

Referensi

Dokumen terkait

FLAC banyak digunakan untuk mengedarkan bootleg rekaman konser, dan lebih disukai oleh penggemar audio karena kualitasnya lebih tinggi daripada mp3.FLAC adalah

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ” Hubungan Pemasaran, Kepuasan dan Nilai Yang Dirasa Terhadap Loyalitas

Dalam sebuah sajian pementasan gamelan, untuk bisa mendapatkan keunikan nada dan lagu biasanya tidak cukup hanya dengan satu atau dua Suling saja, melainkan beberapa suling

memperlihatkan tampilan menu koleksi Museum Sonobudoyo dengan animasi yang terdapat pada masing-masing tombol dan diiringi musik gamelan, pada halaman ini berisi

Data hasil kuesioner yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisis untuk membahas masalah penelitian dan juga mengungkapkan pengaruh E-service quality terhadap

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner 28 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Sampel Kecil 34 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Sampel Besar 35

Hubungan termodinamika dengan pemanasan global adalah bahwa telah diterangkan diatas efek rumah kaca disebabkan oleh aktvitas manusia seperti dari gas buangan

Pembelajaran dengan menggunakan Metode Pemecahan Masalah Sistematis dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika di kelas VB SDN 50 Cakranegara, ini dapat dilihat dari hasil tes