Reza Ardianti (077) 4A3
AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Dalam siklus suatu perusahaan, pasti akan ada yang dinamakan “perolehan” dan “pembayaran”. Asumsikan bahwa, apabila bahwa perusahaan mendapatkan uang dan mengeluarkan uang untuk proses perputaran uang pada perusahaan tersebut. Semisal, Perusahaan melakukan pembayaran hutang yang kemudian akan mempegaruhi saldo hutang dan kas pada perusahaan tersebut, maka inilah siklus “pembayaran”, ataupun perusahaan mendapat pembayaran piutang dari debitur yang kemudian mempengaruhi akun piutang dan kas pada perusahaan, maka inilah siklus “perolehan”.
A. Akun dan Kelompok Transaksi di Dalam Siklus Perolehan dan Pembayaran
Secara sadar, tujuan audit dari siklus ini adalah untuk memastikan, apakah akun-akun yang terkait dengan transaksi pada siklus ini telah dikelola dengan baik sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan dapat dinyatakan wajar oleh auditor. Siklus ini memiliki tiga kelompok transaksi, antara lan :
1. Perolehan barang dan jasa
2. Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian 3. Pengeluaran kas
Akun-akun yang terkait antara lain : 1. Kas
2. Sediaan barang dagangan 3. Retur pembelian
4. Potongan pembelian
B. Fungsi-fungsi Bisnis Dalam Siklus Itu Beserta dokumen dan Catatan Terkait
Siklus perolehan dan pembayaran melibatkan setiap keputusan dan proses yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa guna menjalankan operasi perusahaan. Siklus tersebut biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaran atas setiap manfaat yang diterima.
Reza Ardianti (077) 4A3
1. Permintaan Pembelian adalah permintaan akan barang dan jasa oleh pegawai yang berwenang. Bentuknya dapat berupa permintaan perolehan untuk bahan-bahan oleh mandor atau pengawas gudang, reparasi di luar oleh pegawai kantor atau pabrik. 2. Pesanan Pembelian adalah dokumen yang mengidentifikasikan deskripsi, jumlah, dan
informasi terkait untuk barang dan jasa yang hendak dibeli prusahaan. Dokumen ini seringkali digunakan untuk menunjukkan otorisasi guna mendapatkan barang dan jasa. 3. Laporan barang adalah dokumen yang dibuat pada saat barang berwujud dierima yang menunjukkan deskripsi tentang barang, jumlah yang diterima, tanggal penerimaan, dan data lain yang relevan.
4. Berkas yang dihasilkan melalui komputer yang meliputi semua transaksi perolehan yang diproses oleh sisteim akuntasi untuk suatu periode adalah Berkas Transaksi Pembelian. Contohnya meliputi jurnal perolehan, berkas induk hutang usaha/dagang, dan transaksi untuk tersebut.
5. Jurnal atau Daftar Perolehan Laporan yang dihasilkan dari berkas transaksi perolehan yang biasanya mencakup nama pemasok, tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksi seperti perbaikan dan pemeliharaan, persediaan, utilitas.
6. Faktur Pemasok adalah dokumen yang menunjukkan hal-hal seperti deskripsi serta jumlah barang dan jasa yang diterima, harga (termasuk ongkos angkut), syarat potongan tunai, dan tanggal penerimaan kas.
7. Dokumen yang menunjukan pengurangan jumlah yang menjadi hak pemasok karena pengemabalian barang atau pengurangan harga adalah Memo Debet.
8. Voucher. Dokumen ini biasanya digunakan oleh organisasi sebagai sarana formal pencatatan dan pengendalian perolehan.
9. Berkas Induk Hutang Usaha/Dagang. Berkas induk hutang usaha/dagang adalah berkas untuk mencatat masing-masing perolehan, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan harga perolehan untuk masing-masing, pemasok.
10. Neraca Saldo Hutang Dagang. Neraca saldo hutang usaha berisi daftar jumlah hutang ke pemasok atau untuk setiap faktur atau voucher pada satu titik waktu tertentu. 11. Laporan Pemasok. Laporan pemasok disusun setiap bulan oleh pemasok yang
menunjukan saldo awal, perolehan, retur dan pengurangan harga, pembayaran ke pemasok, dan saldo akhir.
Reza Ardianti (077) 4A3
13. Dokumen yang digunakan untuk membayar setiap perolehan saat pembayaran jatuh tempo disebut Cek.. Setelah cek ditanda tangani oleh orang berwenang, maka cek itu seudah merupakan aktiva.
14. Laporan yang dihasilkan dari berkas transaksi pengeluaran kas yang meliputi semua transaksi untuk periode waktu tertentu adalah Jurnal atau Daftar Pengeluaaran kas.
C. Metodologi Perancangan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
Didalam audit yang umum, akun yang paling banyak menyita waktu unuk diverifikasi dengan pengujian terinci atas saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aktiva tetap, hutang usaha, dan beban. Dari kelima akun tersebut, ada empat yang berhubungan langsung dengan siklus perolehan dan pembayaran.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus perolehan dan pembayaran dibagi menjadi dua bidang yang luas: pengjujian atas perolehan dan pengujian atas pembayaran. Pengujian atas pembayaran berkaitan dengan fungsi keempat, yaitu pemrosesan dan pembukuan pengeluaran kas.
1. Otorisasi Pembelian atau Perolehan
2. Pemisahan Wewenang dan Tanggungjawab Penjagaan Aktiva dari Fungsi lain 3. Pembukuan Tepat Waktu dan Penelaahan Transaksi secara Independen
4. Perolehan yang Ada Telah Dibukukan (Kelengkapan) 5. Otorisasi Pembayaran
6. Perolehan yang Dibukukan adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima, Konsisten dengan Kepentingan Klien (Eksistensi atau Keberadaan)
7. Perolehan Telah dibukukan secara Akurat (Keakuratan) 8. Perolehan Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi)
D. Metodologi Perancangan Pengujian Terinci Saldo Untuk Hutang Usaha/Dagang
Reza Ardianti (077) 4A3
Penggunaan prosedur analitik dalam siklus perolehan dan pembayarab adalah sama pentingnya seperti dalam siklus lain, khususnya untuk mengungkap salah. Salah satu dari prosedur analitik untuk mengungkap salah saji hutang dagang yaitu dengan membadingkan total beban tahun berjalan dengan tahun lalu.
Perbedaan penekanan dalam auditing aktiva dan kewajiban ini secara langsung dipengaruhi oleh kewajiban hukum akuntan publik. Kalau investor, kreditor, dan pemekai lainnya menetapkan, setelah penerbitan laporan keuangan yang diaudit, bahwa ekuitas pemegang saham lebih saji secara material, tuntutan terhadap kantor akuntan public yang bersangkutan mungkin merupakan hal yang wajar.
1. Pengujian kewajiban sudah lewat waktu
2. Periksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas periode akuntansi berikutnya 3. Periksa dokumentasi yang mendasari tagihan yang belum dibayarkan beberapa
minggu setelah akhir tahun
4. Telusuri laporan penerimaan yang dibuat sebelum akhir tahun ke faktur pemasoknya 5. Telusuri laporan pemasok yang memperliahatkan saldo terhutang ke neraca saldo 6. Kiriman konfirmasi ke Pemasok yang Melakukan Bisnis dengan Klien
7. Pengujian pisah batas
8. Hubungan pisah batas dengan observasi pisik persediaan 9. Persediaan masih dalam perjalanan