BAB III
METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Pengujian dilakukan di Laboratorium Makanan Minuman dan Hasil Pertanian, Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yang berada di Jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan pada tanggal 16 - 21 Maret 2017.
3.2 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah batu didih, botol timbang, buret, desikator, erlenmeyer, oven, penangas air listrik, pendingik tegak, pipet tetes, pipet volume, dan timbangan analitik.
3.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol-KOH 0,5 N, HCl 0,5 N, dan indicator larutan fenolftalein 0,5 %.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah minyak kelapa curah, minyak kelapa merek Javara® dan minyak kelapa merek Barco®.
3.5 Prosedur
3.5.1 Penetapan Kadar Air
timbang tersebut dimasukkan ± 5 gram sampel. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C selama 3 jam, didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang hingga bobotnya tetap.
Perhitungan :
Kadar air = �1−�2
�1−�0 x 100 %
Dimana :
W0 = bobot botol timbang kosong (g)
W1 = bobot botol timbang + sampel sebelum dikeringkan (g)
W2 = bobot cawan + sampel setelah dikeringkan (g)
3.5.2 Penetapan Bilangan Penyabunan
Sebanyak ± 2 gram sampel ditimbang ke dalam erlenmeyer 500 ml. Ditambahkan 25 ml alkohol-KOH 0,5 N. Lalu erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin udara (pendingin tegak) dan didihkan atas penangas air selama setengah jam. Kemudian didinginkan dan dititrasi dengan HCL 0,5 N dan p.p sebagai indikator (misalnya diperlukan a ml).
Blanko (tanpa contoh) dikerjakan juga seperti tersebut di atas (misalnya diperlukan b ml HCL 0,5 N).
Perhitungan :
Bilangan penyabunan = (b − a) ml x N x 56,1
������ ℎ
Dimana :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil
Hasil penetapan kadar air pada sampel minyak kelapa curah, minyak kelapa merek Javara® dan minyak kelapa merek Barco® terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Kadar Air pada Beberapa Sampel Minyak Kelapa
Sampel
Kadar air (%)
Syarat mutu SNI 01-2902-1992 Minyak kelapa curah 0,05
Maks 0,5% Minyak kelapa merek Javara® 0,02
Minyak kelapa merek Barco® 0,09
Keterangan: kadar air adalah rata-rata dari enam ulangan
Hasil penetapan bilangan penyabunan pada sampel minyak kelapa curah, minyak kelapa merek Javara® dan minyak kelapa merek Barco® terlihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Bilangan Penyabunan pada Beberapa Sampel Minyak Kelapa Sampel
Bilangan Penyabunan (mg KOH/g)
Syarat mutu SNI 01-2902-1992 Minyak kelapa curah 255,8
255 – 265 Minyak kelapa merek Javara® 255,4
Minyak kelapa merek Barco® 257,9
Keterangan: bilangan penyabunan adalah rata-rata dari enam ulangan
4.2Pembahasan
1050C selama 3 jam. Kandungan air yang terdapat dalam sampel akan menguap pada saat pemanasan, kemudian ditimbang sampai bobot konstan yang berarti tidak ada lagi air yang terdapat dalam sampel. Selisih bobot sampel sebelum dikeringkan dengan botol sampel setelah dikeringkan akan dibagi dengan bobot sampel sebelum dikeringkan. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh kadar air pada sampel.
Kadar air rata - rata yang diperoleh dari minyak kelapa curah adalah 0,05 % ; minyak kelapa merek Javara® adalah 0,02 % ; dan minyak kelapa merek Barco® adalah 0,09 %. Kadar air dari ketiga sampel jauh lebih rendah dari yang disyaratkan oleh Badan Standarisasi Nasional dalam SNI 01-2902-1992 untuk mutu dan cara uji minyak kelapa yaitu maksimum 0,5%. Hasil ini menandakan bahwa ketiga sampel minyak kelapa memenuhi persyaratan mutu kadar air.
Bilangan penyabunan merupakan jumlah basa yang diperlukan untuk menyabunkan sejumlah lemak atau minyak, dinyatakan sebagai miligram KOH yang dibutuhan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak. Besar angka penyabunan tergantung pada berat molekul minyak. Bilangan saponifikasi merupakan indeks rata-rata berat molekul triasilgliserol dalam sampel, yang akan bergantung pada seberapa panjang rantai asam lemak dalam minyak, yaitu akan semakin kecil bilangan saponifikasi, semakin panjang rantai asam lemak (Susanto, 2013).
Dalam penetapan bilangan penyabunan, larutan alkali yang dipergunakan adalah larutan KOH. Campuran minyak atau lemak dengan larutan KOH didihkan dengan pendingin alir balik sampai terjadi penyabunan yang lengkap. Kemudian larutan KOH yang tersisa ditetapkan dengan mentitrasi dengan larutan HCl 0,5 N. Bilangan penyabunan dapat ditetapkan dengan mengurangkan jumlah miliquivalen larutan alkali beralkohol yang dipergunakan, dikalikan dengan berat molekul dari larutan alkali tersebut dibagi dengan berat contoh dalam gram. Berat molekul dengan larutan KOH adalah 56,1 (Simanullang, 2015).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
a. Kadar air pada sampel minyak kelapa curah adalah 0,05 % dan minyak kelapa merek Javara® adalah 0,02 % dan minyak kelapa merek Barco® adalah 0,09 %.
b. Bilangan penyabunan pada sampel minyak kelapa curah adalah 255,8 mg KOH/g, minyak kelapa merek Javara® adalah 255,4 mg KOH/g dan minyak kelapa merek Barco® adalah 257,9 mg KOH/g.
c. Kadar air dalam minyak kelapa curah, minyak kelapa merek Javara® dan minyak kelapa merek Barco® yang diuji memenuhi syarat mutu minyak kelapa menurut SNI 01-2902-1992 yaitu kadar air maksimal 0,5 %.
d. Bilangan penyabunan pada minyak kelapa curah, minyak kelapa merek Javara® dan minyak kelapa merek Barco® yang diuji memenuhi syarat mutu minyak kelapa menurut SNI 01-2902-1992 yaitu bilangan penyabunan (mg KOH/g contoh) 255 - 265.
5.2 Saran