• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS, KELOR, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik. Oleh: Gregorius Dwi Risti Kurniawan NIM: 121124012. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini kupersembahkan untuk: ayahku (Markus Subagya), ibuku (Anastasia Titi Grahaning), kakakku (Heribertus Ekaristiyanto), adikku (Theresia Debita Risantika), kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, dan semua sahabat.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikanNya kepadamu”. (Yoh 15:16). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS, KELOR, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Judul ini dipilih bertitik tolak dari kenyataan yang terjadi pada saat ini, di mana banyak kaum muda yang sudah menerima Sakramen Baptis namun belum menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja. Mereka belum aktif melibatkan diri dalam kegiatan hidup menggereja padahal Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor memiliki kegiatan yang bisa digunakan bagi kaum muda untuk berkarya dan mengembangkan iman mereka. Jumlah kaum muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor cukup banyak, namun keterlibatannya dalam hidup menggereja kaum muda yang mau aktif hanya sedikit dan hanya orang-orang tertentu saja. Kurangnya keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja tentunya juga ada beberapa faktor penghambat antara lain, orang tua yang kurang mendukung anaknya untuk ikut dalam hidup menggereja, malas, dan sudah merasa terbebani dengan tugas sekolah. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat gambaran umum tentang peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda di Paroki Kelor, bagaimana pemahaman kaum muda mengenai Sakramen Baptis serta seberapa besar kaum muda berperan dalam dalam hidup menggereja sebagai perwujudan Sakramen Baptis yang telah diterimanya. Bertolak dari tujuan penulisan, penulis memperoleh data dengan mengadakan penelitian. Penelitian dilakukan dengan kuesioner kepada pihakpihak yang terkait. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sakramen Baptis yang telah diterima kaum muda memiliki peranan bagi keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. Dalam pengetahuannya mengenai Sakramen Baptis sudah baik, namun untuk lima tugas Gereja masih banyak kaum muda yang kurang memahami. Di dalam Gereja ada tujuh sakramen dan salah satunya adalah Sakramen Baptis. Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama dan utama yang mempersatukan manusia dengan Kristus. Oleh karena itu orang yang sudah menerima Sakramen Baptis harus mulai menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja terutama dalam kehidupan menggereja. Sebagai warga Gereja ada lima tugas Gereja yang hendaknya dilaksanakan yaitu koinonia, kerygma, martyria, liturgia, dan diakonia. Melihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kaum muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor masih kurang menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja terutama keterlibatannya dalam hidup menggereja sebagai perwujudan Sakramen Baptis yang telah diterimanya, maka kaum muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor masih perlu pendampingan. Untuk Pendampingan tersebut penulis mengusulkan dengan katekese model Shared Christian Praxis. Dengan model katekese Shared Christian Praxis ini diharapkan bisa membantu kaum muda semakin aktif dalam hidup menggereja sebagai perwujudan Sakramen Baptis. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. The title of this thesis is "THE ROLE OF BAPTISM SACRAMENT IN LIVING LIFE FOR YOUNG PEOPLE IN PARANTI SANTO PETRUS AND PAULUS, KELOR, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA". This title is chosen from the current point, where many young people who have received the Baptist Sacrament but not yet have their duties and responsibilities as citizens of the church. They have not been actively involved in the life of the church while the Parish Santo Peter and Paul Kelor have activities that can be used for young people to work and develop their faith. The number of young people in the Parish of Santo Peter and Paul Kelor is quite a lot, but in the life of young people who want to be active only a few and only certain people. Lack of young nuns in life to do, of course there are also some inhibiting factors, among others, parents who are less supportive to participate in life, lazy, and already feel burdened with school work. The writing of this thesis aim to see the general picture of the role of the Baptist Sacrament in the life of the Church in Kelor Parochial, how the youth's understanding of the sacraments of Baptism and how much young people play a role in the life of the church as the embodiment of the Baptist Sacrament it has received. Departing from the purpose of writing, the author obtained data by conducting research. The research was conducted by questionnaire to the related parties. The result of the study shows that the Baptist Sacrament received by young people has a role for youth involvement in church life. In his knowledge of the sacrament of Baptism is good, but for the five tasks of the Church there are still many young people who lack understanding. In the Church there are seven sacraments and one of them is the Baptist Sacrament. The Sacrament of Baptism is the first and primary sacrament that unites man with Christ. Therefore, the person who has received the Baptist Sacrament should begin to realize his duties and responsibilities as a member of the Church especially in the life of the church. As citizens of the Church there are five Church duties that should be carried out: koinonia, kerygma, martyria, liturgia, and diakonia. The results of research showing that young people in Parish Santo Peter and Paul Kelor are still unaware of his duties and responsibilities as citizens of the Church, especially his involvement in the life of the church as the embodiment of the Baptist Sacrament he has received, the young at St. Peter's Parish. Peter and Paul Kelor still need mentoring. For mentoring the authors propose with catechesis model Shared Christian Praxis. With Shared Christian Praxis catechism model is expected to help young people become more actives in the life of church as the embodiment of the Baptist Sacrament.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena berkat cintakasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Skripsi ini ditulis atas dasar keprihatinan penulis sebagai calon katekis terhadap keterlibatan kaum muda dalam kegiatankegiatan menggereja di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor. Salah satu penyebab kurang terlibatnya kaum muda dalam kegiatan-kegiatan Gereja karena masih kurang menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja sebagai konsekuensi dari Sakramen Baptis yang telah diterima. Skripsi ini tersusun berkat kerja sama penulis dengan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu dan perhatian, memberi motivasi, arahan dan tantangan, serta dengan sabar membimbing dalam penulisan skripsi ini hingga selesai. 2. F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku dosen penguji II dan dosen pembimbing akademik, yang senantiasa memberi dorongan, bimbingan dan perhatian kepada penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL......................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv. HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii. ABSTRAK ........................................................................................................ viii. ABSTRACT........................................................................................................ ix. KATAR PENGANTAR.................................................................................... x. DAFTAR ISI..................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1. A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1. B. Rumusan Permasalahan ............................................................... 4. C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 4. D. Manfaat Penulisan........................................................................ 4. E. Metode Penulisan......................................................................... 5. F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5. BAB II. GAMBARAN UMUM TENTANG PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI ST. PETRUS DAN PAULUS KELOR GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA........... 7. A. Gambaran Situasi Kaum Muda Katolik di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor................................................................................. 8. 1. Situasi Umum Kaum Muda Katolik di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor..................................................... 8. 2. Macam-Macam Kagiatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor ................. 9. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Kegiatan Rutin .................................................................. 10. b. Kegiatan tidak Rutin ......................................................... 11. B. Penelitian Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja bagi Kaum Muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul ................................................................................ 12. 1. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 13. 2. Rumusan Permasalahan .......................................................... 14. 3. Tujuan Penelitian .................................................................... 14. C. Metodologi Penelitian.................................................................. 15. 1. Metode Penelitian.................................................................... 15. 2. Instrumen Penelitian................................................................ 15. 3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................ 16. 4. Prosedur Pengelolaan Data ..................................................... 16. 5. Responden Penelitian .............................................................. 16. D. Variabel Penelitian....................................................................... 16. E. Hasil dan Pembahasan Penelitian ................................................ 18. 1. Pemahaman tentang Sakramen Baptis .................................... 18. 2. Pengertian Kaum Muda........................................................... 22. 3. Pemahaman tentang Hidup Menggereja ................................. 24. 4. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja .............. 28. 5. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda............................................................................. 33. F. Kesimpulan Hasil Penelitian........................................................ 38. a. Pemahaman tentang Sakramen Baptis .................................... 38. b. Pengertian Kaum Muda........................................................... 40. c. Pemahaman tentang Hidup Menggereja ................................. 40. d. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja .............. 42. e. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda............................................................................. 43. BAB III. SAKRAMEN BAPTIS DALAM KEHIDUPAN MENGGEREJA KAUM MUDA .................................................................................. 45. A. Sakramen Baptis dalam Gereja................................................... xiii. 45.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Arti Sakramen ......................................................................... 46. 2. Sakramen dalam Gereja .......................................................... 47. 3. Asal-Usul Sakramen................................................................ 49. 4. Gambaran Singkat Tujuh Sakramen dalam Gereja Katolik.... 50. a. Sakramen Baptis................................................................. 50. b. Sakramen Krisma ............................................................... 51. c. Sakramen Ekaristi............................................................... 52. d. Sakramen Tobat.................................................................. 53. e. Sakramen Pengurapan Orang Sakit .................................... 54. f. Sakramen Perkawinan ........................................................ 55. g. Sakramen Imamat............................................................... 56. 5. Sejarah Sekilas Sakramen Baptis dalam Gereja...................... 56. a. Baptis dalam Kitab Suci ..................................................... 56. b. Baptis dalam Gereja Perdana ............................................. 57. c. Baptis dalam Zaman Para Bapa Gereja .............................. 58. d. Baptis Abad Pertengahan ................................................... 58. e. Baptis Awal Abad XX........................................................ 59. f. Baptis Para Bapa Konsili Vatikan II .................................. 60. 6. Pokok-pokok Teologis Sakramen Baptis ................................ 60. 7. Makna Teologis sakramen Baptis ........................................... 62. a. Baptisan Mempersekutukan Kita dengan Yesus Kristus ... 62. b. Baptis Mempersekutukan Kita dengan Allah Tritunggal... 63. c. Baptisan Memasukkan Kita ke dalam Persekutuan Gereja ................................................................................. 64. d. Baptisan sebagai Ikatan Kesatuan Ekumenis ..................... 65. 8. Pokok-pokok Liturgi Pastoral Baptis ...................................... 65. a. Skema Tiga Tahap Empat Massa...................................... 66. b. Para Penanggung Jawab dalam Inisiasi kristiani .............. 70. B. Hidup Menggereja Kaum Muda .................................................. 73. 1. Hidup Menggereja................................................................... 74. a. Arti Hidup Menggereja ...................................................... 74. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b. Bidang-bidang Hidup Menggereja ..................................... 75. 2. Kaum Muda............................................................................. 78. a. Pengertian Kaum Muda...................................................... 79. b. Aspek-aspek Pertumbuhan Kaum Muda ............................ 79. c. Masalah-masalah dalam Perkembangan Kaum Muda ....... 82. C. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja .................. 84. 1. Dalam bidang Koinonia .......................................................... 84. 2. Dalam bidang Kerygma........................................................... 85. 3. Dalam bidang Liturgia ............................................................ 86. 4. Dalam bidang diakonia ........................................................... 87. 5. Dalam bidang Martyria........................................................... 88. BAB IV. USULAN KATEKESE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR............................................................................................. 90. A. Latar Belakang Pemilihan Program Katekese ........................... 90. B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan Katekese untuk Meningkatkan Pemahaman Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda .............................................................................. 91 C. Penjabaran Program................................................................... 94. D. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................. 104. E. Contoh SP.................................................................................. 105. BAB V. PENUTUP........................................................................................... 117. A. Kesimpulan ............................................................................... 117. B. Saran ......................................................................................... 118. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 119. LAMPIRAN ................................................................................................... 121. Lampiran 1: Surat Penelitian untuk Pendamping OMK .................. (1). Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...... (2). Lampiran 3: kuesioner Penelitian .................................................... (3). Lampiran 4: Contoh Kuesioner Bukti Penelitian............................. (8). Lampiran 5: Daftar Pertanyaan Wawancara xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pelengkap Penelitian .................................................. (13) Lampiran 6: Hasil Wawancara dengan Pendamping OMK Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor............................. (14) Lampiran 7: Daftar OMK Wilayah Jaranmati, Wilayah Kelor, dan Wilayah Wiladeg Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor........................................................................... (18) Lampiran 8: Cerita “Keinginan Menjadi Kristen Katolik” ............. (20) Lampiran 9: Lagu “Dengar Dia Panggil Nama Saya” dan “Nafas Iman” ....................................................... (21). xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1 :. Variabel Penelitian ......................................................................... 17. Tabel 2 :. Pemahaman tentang Sakramen Baptis (N = 40)............................. 18. Tabel 3 :. Pengertian Kaum Muda (N=40)..................................................... 22. Tabel 4 :. Pemahaman tentang Hidup Menggereja (N=40)............................ 24. Tabel 5 :. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja (N=40) ........ 28. Tabel 6 :. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda.................................................................................... xvii. 33.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR SINGKATAN. A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam Rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.. B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja AA. :. Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam, 18 November 1965.. AG. :. Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja, 7 Desember 1965.. KHK. :. Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.. LG. :. Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.. PPIK. :. Pedoman Pastoral Inisiasi Kristen, Kumpulan Dokumen Liturgi, 4 Desember 1976. SC. :. Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963.. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Singkatan Lain Bdk. :. Bandingkan. Hal. :. Halaman. KAS. :. Keuskupan Agung Semarang. KLMTD. :. Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Difabel. Komkat. :. Komisi Kateketik. KWI. :. Konferensi Waligereja Indonesia. MB. :. Madah Bakti. No. :. Nomor. OMK. :. Orang Muda Katolik. SCP. :. Shared Christian Praxis. SMA. :. Sekolah Menengah Atas. SMP. :. Sekolah Menengah Pertama. St. :. Santo. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut perserikatan bangsa-bangsa, kaum muda mencakup anak-anak manusia dari umur 15 sampai 24 tahun. Menurut Undang-Undang Perkawinan RI, tahun 1974, kaum muda meliputi para muda-mudi yang sudah melewati umur kanak-kanak dan belum mencapai umur yang oleh Undang-Undang diperbolehkan menikah: bagi pemuda minimal 19 tahun, bagi pemudi minimal berumur 16 tahun. Jutaan kaum muda sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai manusia yang mendekati masa dewasa kaum muda sedang mengalami proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, emosional, sosial, moral, dan religius dengan segala permasalahannya (Mangunhardjana, 1986: 11-12). Perkembangan pribadi kaum muda dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain keluarga, lingkungan sekitar, sekolah, teman-teman sebaya dan masyarakat. Perubahan pola berfikir pada kaum muda dewasa ini membawa pengaruh terhadap sikap, moral, dan spiritualitas kaum muda yang akan membawa ke dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dialami kaum muda yaitu wawasan kaum muda semakin bertambah. Dampak negatifnya yaitu penghayatan kaum muda akan nilai-nilai dalam masyarakat maupun Gereja memudar, sehingga kaum muda semakin mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang menyesatkan seperti seks bebas, narkoba, perkelahian, tidak tahu sopan santun dan sebagainya. Kaum muda merupakan orang-orang yang nantinya akan menentukan masa depan bangsa, negara dan agama. Tetapi dengan perubahan zaman seperti.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. saat ini telah banyak membawa kemerosotan kaum muda dalam penghayatan nilai-nilai kehidupan, masyarakat, dan agama. Dokumen Konsili Vatikan II dalam Apostolicam Actuositatem dituliskan bahwa: Kaum muda merupakan kekuatan yang amat penting dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin serta hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri telah amat banyak berubah. Seringkali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomis yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial dan politik semakin penting. Pada hal mereka kurang mampu menanggung beban-beban baru dengan baik. Bertambah pentingnya peran mereka dalam masyarakat itu menuntut dari mereka kegiatan merasul yang sepadan. Sifat-sifat alamiah merekapun memang sesuai untuk menjalankan kegiatan itu. Sementara kesadaran akan kepribadian mereka bertambah masak, terdorong oleh gairah hidup dan semangat kerja yang meluap, mereka sanggup memikul tanggung jawab sendiri, dan ingin memainkan peran mereka dalam kehidupan sosial dan budaya. Bila gairah itu diresapi oleh semangat Kristus dan dijiwai sikap patuh dan cinta kasih terhadap peran Gembala Gereja, maka boleh diharapkan akan memperbuahkan hasil yang melimpah. Mereka sendiri harus menjadi rasul-rasul pertama dan langsung bagi kaum muda, dengan menjalankan sendiri kerasulan dikalangan mereka, sambil mengindahkan lingkungan sosial kediaman mereka (AA 12). Pernyataan dokumen Konsili Vatikan II tersebut menegaskan bahwa kaum muda merupakan kekuatan penting dalam masyarakat. Oleh sebab itu kaum muda juga harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam masyarakat dan kehidupan sehari-harinya. Namun dengan kemajuan zaman yang sangat cepat kaum muda mudah berubah dan akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang baru. Baik dalam situasi hidup, sikap-sikap batin mereka dan relasi terhadap keluarga mereka sendiri. Tetapi dengan kesadaran akan peran dan tanggung jawab mereka dalam tugas kerasulan yang diresapi oleh semangat Kristus dan dijiwai sikap patuh dan cinta kasih terhadap para gembala Gereja serta diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan membuahkan hasil yang melimpah..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Perkembangan zaman dewasa ini umumnya kaum muda Kristiani bersikap acuh tak acuh terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga Gereja. Karena dengan banyaknya tawaran-tawaran duniawi yang lebih menarik di luar Gereja membuat kaum muda bersikap seperti itu. Seperti halnya yang terjadi pada kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Di mana masih banyak kaum muda di St. Petrus dan Paulus Kelor yang tidak peduli dengan tanggung jawab mereka sebagai warga Gereja. Ini bisa terlihat dengan kegiatan-kegiatan kaum muda di St. Petrus dan Paulus Kelor yang semakin jarang dan mungkin hampir tidak pernah lagi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor adalah paroki yang memiliki cukup banyak kaum muda, oleh karena itu paroki ini juga memberikan tempat bagi kaum muda, hal ini bisa dilihat dengan adanya komunitas Pendampingan Iman Anak (PIA), Pendampingan Iman Remaja (PIR), dan Orang Muda Katolik (OMK) dengan berbagai macam kegiatan di dalamnya seperti menjadi pendamping bagi PIA, Misdinar, Lektor, Koor, dan masih banyak lainnya. Tetapi dalam hal ini meskipun sudah tersedia wadah bagi kaum muda di paroki masih banyak kaum muda yang tidak terlibat dan cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga terkesan masih banyak kaum muda yang cenderung kurang menyadari akan panggilannya sebagai warga Gereja dan kurang menghayati Sakramen Baptis yang telah diterimanya selama ini. Dengan melihat kondisi dan keprihatinan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sekarang ini, maka penulis mengambil judul “PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS, KELOR, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. B. Rumusan Permasalahan 1. Seberapa besar Sakramen Baptis berperan dalam hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor? 2. Apa makna Sakramen Baptis bagi kaum muda dalam kehidupan menggereja? 3. Bentuk kegiatan seperti apa yang mampu meningkatkan peranan Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor?. C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui seberapa besar peranan Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. 2. Mengetahui makna Sakramen Baptis bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja? 3. Mengusulkan bentuk kegiatan seperti apa yang mampu meningkatkan pemahaman Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor?. D. Manfaat Penulisan 1. Menambah pengetahuan yang lebih mendalam bagi penulis tentang peranan dan manfaat Sakramen Baptis bagi hidup menggereja. 2. Memberikan sumbangan pemikiran berkaitan dengan peranan kaum muda sebagai generasi penerus dalam hidup menggereja. 3. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor dalam meningkatkan semangat pelayanan bagi kaum muda..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. E. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode diskriptif analisis, di mana dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data-data melalui penyebaran kuisioner di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, dan studi pustaka dari buku-buku dan situasi konkrit kehidupan kaum muda Kristiani dewasa ini.. F. Sistematika Penulisan Judul skripsi ini adalah “PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO PETRUS. DAN. PAULUS,. KELOR,. GUNUNGKIDUL,. DAERAH. ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Dengan judul tersebut penulis bermaksud menemukan dan memaparkan peranan Sakramen Baptis dalam keterlibatan hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Untuk mencapai maksud tersebut, maka penulis membagi skripsi menjadi lima bab. Gambaran sistematika skripsi ini sebagai berikut: Bab I akan menguraikan pendahuluan, yang mencakup latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II akan menguraikan gambaran umum tentang peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul, yang mencakup gambaran situasi kaum muda katolik di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, penelitian tentang peranan Sakramen Baptis.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. dalam hidup menggereja bagi kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul, dan pembahasan penelitian. Bab III akan menguraikan tentang Sakramen Baptis dalam Gereja, yang mencakup arti sakramen, sakramen dalam Gereja, asal usul sakramen, gambaran singkat tujuh sakramen dalam Gereja Katolik, sejarah sekilas Sakramen Baptis dalam Gereja, pokok-pokok teologis Sakramen Baptis, makna teologis Sakramen Baptis, pokok-pokok liturgi pastoral baptis. Hidup menggereja kaum muda yang mencakup hidup menggereja, dan kaum muda. Peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda, yang mencakup bidang koinonia, kerygma, liturgia, diakonia, dan martyria. Bab IV usulan katekese untuk meningkatkan pemahaman Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, yang mencakup latar belakang pemilihan program katekese, alasan pemilihan tema dan tujuan katekese untuk meningkatkan pemahaman Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh SP. Bab V berisi kesimpulan dan saran dari penulis sehubungan usaha peningkatan kesadaran kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor terhadap perwujudannya dalam hidup menggereja..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7. BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERANAN SAKRAMEN BAPTIS DALAM HIDUP MENGGEREJA BAGI KAUM MUDA DI PAROKI ST. PETRUS DAN PAULUS KELOR GUNUNGKIDUL. Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama dan utama sebagai syarat seseorang untuk menjadi warga Gereja. Sakramen Baptis yang diterima setiap orang merupakan sakramen iman. Oleh karena itu pertama-tama yang hendaknya muncul adalah percaya akan karya keselamatan Kristus. Seseorang yang dibaptis mendapat rahmat pengurapan karena seseorang dijadikan menjadi kudus dan rajawi untuk berpartisipasi dalam tugas Kristus. Kaum muda sebagai generasi baru yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan Gereja, senantiasa diajak untuk menyadari peranan Sakramen Baptis yang sudah diterimanya sehingga kaum muda tidak hanya sekedar menyadari dirinya sebagai anggota Gereja yang telah menerima Sakramen Baptis, namun kaum muda juga menyadari akan peranan Sakramen Baptis yang telah diterimanya bagi kehidupan menggerejanya. Demikian pula yang terjadi di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, kaum muda itu harus memiliki semangat untuk ikut berperan dalam kehidupan menggereja karena kaum muda merupakan generasi penerus Gereja. Meskipun semua kaum muda belum bisa ikut terlibat dalam kehidupan menggereja setidaknya sudah ada sebagian kaum muda yang menyadari akan peranan Sakramen Baptis dalam dirinya. Kehidupan menggereja yang diikuti kaum muda itu bermacam-macam baik di bidang liturgia, koinonia, kerygma, martyria maupun diakonia..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. A. Gambaran Situasi Kaum Muda Katolik di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gambaran situasi kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor yang diperoleh dari wawancara bahwa Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor adalah salah satu paroki dari tiga paroki yang ada di Gunungkidul. Letak Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor berada di desa Kelor, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Meskipun Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor terletak di desa, perkembangan kaum muda di Paroki Kelor cukup berjalan dengan baik [Lampiran 6 : (14)]. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh kaum muda di Paroki Kelor. Salah satunya yaitu pertemuan setiap dua minggu sekali di setiap wilayah-wilayah yang masih berjalan sampai sekarang. Namun tidak dipungkiri dalam perkembangannya kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor juga sering mengalami pasang surut. Kaum muda yang berada di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor terkumpul dalam suatu wadah yang dinamakan OMK atau Orang Muda Katolik. Gambaran situasi kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor mencakup pengertian kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor dan macam-macam kegiatan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor [Lampiran 6 : (14)].. 1. Situasi Umum Kaum Muda Katolik di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Berdasarkan dari hasil wawancara dengan pendamping OMK Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, kaum muda adalah mereka yang berumur 14 tahun sampai mereka yang belum menikah [Lampiran 6: (14)]. Kebanyakan kaum muda.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9. yang aktif di kegiatan paroki mereka yang tinggal di Wilayah-Wilayah sekitar pusat paroki. Wilayah tersebut meliputi Wilayah Kelor, Wilayah Jaranmati dan Wilayah Wiladeg. Kaum muda yang berada di tiga Wilayah tersebut berjumlah 70 orang [Lampiran 7: (18)-(19)]. Dari 70 orang tersebut kaum muda yang berumur 14-21 tahun berjumlah 40 orang dan yang berumur 22-belum menikah 30 orang. Kaum muda yang berada di Wilayah Kelor berjumlah 35 orang dengan jumlah laki-laki 20 orang dan perempuan 15 orang. Wilayah Wiladeg 15 orang dengan jumlah laki-laki 8 orang dan perempuan 7 orang. Wilayah Jaranmati 20 orang dengan jumlah laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang. Jumlah tersebut terdiri dari kaum muda yang duduk di bangku kelas 9 sampai dengan mereka yang belum menikah. Berdasarkan pendidikan mereka kaum muda yang masih duduk di bangku kelas 9 berjumlah 15 orang, di bangku kelas 10-12 berjumlah 35 orang dan mahasiswa sampai yang belum menikah 20 orang [Lampiran 7: (18)-(19)]. Dari jumlah itu semuanya belum bisa terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, kaum muda yang aktif kurang lebih 40 orang [Lampiran 6: (14)].. 2. Macam-Macam Kegiatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor mempunyai beberapa kegiatan yang digunakan sebagai wadah untuk memperkembangkan iman yang ada pada dirinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor selama periode 2016-2017 ada beberapa yang memang dilaksanakan secara rutin, namun ada kegiatan-kegiatan yang.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10. dilaksanakan atau diikuti pada waktu tertentu. Kegiatan rutin itu adalah kegiatan yang memang sering diikuti oleh kaum muda yang ada di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Sedangkan kegiatan yang tidak rutin adalah kegiatan yang waktu pelaksanaannya tidak pasti atau tidak terjadwal [Lampiran 6: (15)-(16)].. a. Kegiatan Rutin Kegiatan-kegiatan rutin yang diikuti kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor yaitu pertemuan kaum muda yang dilaksanakan setiap sebulan sekali dan pertemuan kaum muda yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali di masingmasing wilayah. Kegiatan rutin kaum muda setiap sebulan sekali biasanya dikemas dalam bentuk rapat dan sarasehan, pesertanya yaitu pengurus OMK paroki dan anggota OMK lainnya. Kegiatan semacam ini biasanya yang hadir sekitar 20 orang. Acaranya yaitu untuk saling menyapa satu sama lain selain itu untuk membahas jika ada acara-acara misalnya acara menyambut hari ulang tahun paroki, paskahan, natalan, dan tutup tahun atau malam tahun baru [Lampiran 6: (16)]. Kegiatan rutin yang kedua yaitu pertemuan kaum muda setiap dua minggu sekali di setiap Wilayah. Dalam pertemuan semacam ini kaum muda yang hadir sekitar 10-15 orang. Biasanya kegiatan dikemas dengan acara sarasehan, latihan koor dan doa bersama pada bulan-bulan tertentu. Selain itu juga sering diadakan anjang sana ke rumah-rumah teman OMK yang lain atau anjang sana ke OMK Wilayah yang berbeda. Kegiatan-kegiatan pertemuan yang dilakukan secara rutin ini sangat membantu untuk perkembangan iman kaum muda sebagai generasi.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 11. penerus Gereja. Selain dari itu kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan kaum muda akan membiasakan mereka dalam hidup menggereja [Lampiran 6: (16)].. b. Kegiatan tidak Rutin Kegiatan-kegiatan tidak rutin yang diikuti kaum muda Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor selama satu tahun terakhir ini yaitu jalan sehat, temu kangen OMK Paroki Kelor, kemah rohani dan reorganisasi. Kegiatan jalan sehat dilaksanakan pada 10 Juli 2016 dalam rangka memperingati Santo Fransiskus Xaverius pelindung kapel Jaranmati. Jalan sehat yang dilaksanakan diawali dengan pendaftaran peserta yang berjumlah sekitar 150 orang. Peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya dari seluruh umat paroki Kelor saja tetapi juga diikuti oleh warga sekitar. Rute dari jalan sehat sendiri melewati 3 dusun yaitu dusun Jaranmati 1, Jaranmati 2 dan Gatak yang berjarak kurang lebih sepanjang 10 km. Dalam kegiatan tersebut kaum muda tidak hanya sebagai peserta saja tetapi juga dilibatkan dalam kepanitian yang ditugaskan untuk penunjuk arah, pendaftaran peserta dan pengumpulan kupon disetiap pos. Jumlah kaum muda yang terlibat pada kegiatan ini sekitar 40 orang. Kaum muda yang dilibatkan dalam kepanitiaan sekitar 25 orang dan yang terlibat sebagai peserta sekitar 15 orang. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk jalan sehat, pentas seni dan pembagian hadiah. Kegiatan semacam ini sangat berguna bagi kaum muda untuk menambah pengalamannya dalam kepanitian dan sangat membantu nantinya untuk membuat acara-acara selanjutnya [Lampiran 6: (16)]. Kegiatan yang kedua adalah temu kangen OMK Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Kegiatan ini dilaksanakan pada 7 Mei 2017 di Asrama St. Petrus.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12. dan Paulus Ngawen. Kegiatan ini diikuti oleh kaum muda-mudi Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor yang berjumlah 70 orang. Kegiatan ini diawali dengan perayaan Ekaristi kemudian dilanjutkan dengan sarasehan, pentas seni dan syaring tentang kehidupan OMK di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor [Lampiran 6: (16)]. Kegiatan yang ketiga yaitu kemah rohani yang dilaksanakan pada 12-13 Juni 2017 di tempat wisata Embung Langgeran. Peserta yang mengikuti adalah kaum muda Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor yang berjumlah 40 orang. Bentuk kegiatannya berupa kemah yang dikemas selama dua hari, dengan kegiatan seperti sarasehan, outbond, perayaan Ekaristi, pentas seni dan lain-lain [Lampiran 6: (15)(16)]. Kegiatan tidak rutin yang keempat yaitu reorganisasi pengurus OMK yang diadakan pada 7-8 Januari 2017. Peserta dari kegiatan ini yaitu semua kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Biasanya dalam acara ini yang datang sekitar 40 kaum muda. Kegiatan ini diadakan selama sehari semalam yang isinya berupa sarasehan dangan pengurus OMK lama, bernyanyi, renungan, outbond, dan ditutup dengan pemilihan pengurus yang baru. Dalam kegiatan re-organisasi semacam ini diharapkan kepengurusan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor akan terus berjalan [Lampiran 6: (16)].. B. Penelitian Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja bagi Kaum Muda di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Penelitian ini diadakan untuk mengetahui secara nyata apakah sakramen baptis yang telah diterima kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus kelor.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. memiliki peranan terutama dalam hidup menggereja kaum muda. Penelitian ini diadakan pada 9-15 Juli 2017. Hasil penelitian kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan gambaran nyata tentang peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. 1. Latar Belakang Penelitian Sakramen Baptis adalah sakramen yang hanya diterima satu kali dan sakramen ini menjadi tanda bahwa seseorang menjadi warga Gereja. Melalui Sakramen Baptis yang sudah diterimanya selain seseorang menjadi warga Gereja tentunya mereka harus mulai menyadari tanggung jawabnya sebagai warga Gereja terutama keterlibatnya dalam kehidupan menggereja. Peranan semacam ini akan semakin tampak ketika seseorang mulai beranjak dewasa atau bisa kita sebut sebagai kaum muda. Kaum muda sebagai generasi penerus atau kader-kader dalam mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini tentunya mempunyai peranan yang sangat penting, kaum muda sendiri diingatkan akan keterlibatannya dalam hidup menggereja. Masa remaja merupakan masa-masa yang sangat rawan. Karena dalam masa remaja ini akan semakin banyak tantangan yang akan dihadapi oleh kaum muda. Dinamika kehidupan yang semakin beragam dan kehidupan yang serba modern akan banyak mempengaruhi perkembangan kaum muda. Tetapi dengan keadaan yang semacam itu kaum muda akan lebih dituntut dalam keterlibatannya di kegiatan menggereja dan seberapa besar mereka berperan dalam kehidupan menggereja. Berbagai macam kegiatan yang diadakan dalam hidup menggereja merupakan salah satu wadah supaya kaum muda sendiri tidak terjerumus dalam.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. pergaulan yang salah, misalnya seperti berpindah keyakinan. Ketika kaum muda mulai menyadari akan kegiatan dan peranan mereka dalam kegiatan menggereja maka mereka pun dengan sendirinya akan semakin menyadari dan merasakan manfaat dari kegiatan itu. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat mengetahui seberapa besar kaum muda berperan dalam hidup menggereja sebagai perwujudan Sakramen Baptis yang telah diterimanya.. 2. Rumusan Permasalahan Penelitian a. Bagaimana pemahaman kaum muda mengenai Sakramen Baptis dan keterlibatannya dalam kehidupan menggereja? b. Bagaimana pemahaman kaum muda mengenai arti hidup menggereja? c. Seberapa besar peranan Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul? d. Seberapa besar kaum muda Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul berperan dalam hidup menggereja sebagai perwujudan penghayatan Sakramen Baptis?. 3. Tujuan Penelitian a. Mengetahui bagaimana pemahaman kaum muda mengenai Sakramen Baptis dan keterlibatannya dalam hidup menggereja. b. Mengetahui bagaimana pemahaman kaum muda mengenai arti hidup menggereja..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15. c. Mengetahui seberapa besar peranan Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul. d. Mengetahui seberapa besar kaum muda berperan dalam hidup menggereja sebagai perwujudan penghayatan Sakramen Baptis.. C. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif disebut juga metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat positivesme (Sugiyono, 2012: 13). Dalam metode ini menggunakan kuesioner. Kuesioner ditunjukkan kepada Orang Muda Katolik yang ada di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Untuk melengkapi penelitian maka digunakan wawancara yang ditunjukkan kepada pendamping Orang Muda Katolik.. 2. Instrumen Penelitian Instrumen. penelitian. adalah. suatu. alat. yang. digunakan. untuk. mengumpulkan data (Moleong, 2012: 168). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto Suharsimi, 1997: 128-129). Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto Suharsimi, 1997: 128-129)..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16. 3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul. Penelitian diadakan pada 9-15 Juli 2017.. 4. Prosedur Pengelolaan Data Dari data-data yang terkumpul selanjutnya akan dikelompokkan berdasarkan jawaban-jawaban responden, kemudian mendiskripsikan jawabanjawaban tersebut berdasarkan persentase dari responden memilih jawaban yang sudah disediakan. Selanjutnya akan menafsirkan maksud dari jawaban-jawaban responden tersebut.. 5. Responden Penelitian Responden penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kaum muda yang berada di tiga wilayah dekat dengan pusat Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Kaum muda yang berada di sekitar pusat paroki berjumlah 70 orang. Dari 60 kuesioner yang dibagikan kepada responden jumlah kuesioner yang kembali berjumlah 40 kuesioner. Dengan jumlah kuesioner yang kembali maka kaum muda yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 orang.. D. Variabel Penelitian Variabel adalah hal-hal yang menjadi obyek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian, yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Arikunto Suharsimi, 1997: 9). Variabel merupakan suatu dimensi konsep yang dapat diukur yang mempunyai nilai lebih (Dapiyanta, 2004:.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17. 29). Yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu pengaruh peranan Sakramen Baptis terhadap hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor. Adapun Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah pemahaman tentang Sakramen Baptis, pengertian kaum muda, pemahaman tentang hidup menggereja, keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja, peranan Sakramen Baptis dalam hidup menggereja kaum muda. Masing-masing dari bagian penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:. Tabel 1: Variabel Penelitian No (1) 1. 2. 3. 4. 5. Variabelvariabel (2) Pemahaman tentang sakramen baptis Pengertian Kaum Muda Pemahaman tentang hidup menggereja Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja. No. Item. Jumlah. (3). (4) 10. 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10. 11,12,13,14,15. 5. 16,17,18,19,20,21,22,23,24,25. 10. 26,27,28,29,30,31,32,33,34,35. 10. Peranan 36,37,38,39,40,41,42,43,44,45,46,47,48,49,50 sakramen baptis dalam hidup menggereja kaum muda. 15. Total. 50.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18. E. Hasil dan Pembahasan Penelitian Laporan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pembahasannya sesuai dengan variabel penelitian yang telah tercantum di atas. Dalam pengolahan data ini, persentase suara responden diperoleh dengan cara membagi frekuensi suara masuk (F) dengan jumlah responden keseluruhannya (N) kemudian dikalikan dengan 100%, atau dengan rumus: F/N x 100%. 1. Pemahaman tentang Sakramen Baptis a. Hasil Penelitian Tabel 2: Pemahaman tentang Sakramen Baptis (N = 40) No Item (1) 1.. 2.. 3.. 4.. Pernyataan (2) Sakramen Baptis adalah sakramen inisiasi yang berfungsi untuk memasukkan seseorang sebagai anggota Gereja. Dengan menerima sakramen baptis saya merasa lebih tenang karena mendapat pengampunan dosa. Materi utama yang digunakan dalam sakramen baptis adalah air. Dalam sakramen baptis air digunakan sebagai lambang kehidupan dan kesucian.. Alternatif jawaban. Jumlah. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 24 13 3 0 0. (4). (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 10 23 5 2 0 20 15 5 0 0 15 18 6 1 0. Persen (%) (5) 60% 32,5% 7,5% 0% 0% 25% 57,5% 12,5% 5% 0% 50% 37,5% 12,5% 0% 0% 37,5% 45%. 15% 2,5% 0%.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19. No Item (1) 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. 10.. Pernyataan (2) Orang yang baptis dewasa lebih bisa mengahayati tugastugas sebagai anggota Gereja. Sakramen baptis sebagai ikatan kesatuan ekumenis.. Alternatif jawaban. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju Sakramen baptis (1) Sangat setuju merupakan sakramen (2) Setuju yang diterima dan (3) Ragu-ragu diakui oleh semua (4) Kurang setuju Gereja. (5) Tidak Setuju Sakramen baptis (1) Sangat setuju mempersatukan orang (2) Setuju beriman dengan (3) Ragu-ragu Tritunggal. (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju Sakramen baptis (1) Sangat setuju adalah sakramen (2) Setuju pertama dan utama (3) Ragu-ragu dalam Perjanjian (4) Kurang setuju Baru. (5) Tidak Setuju Baptis hanya dapat (1) Sangat setuju diterimakan secara sah (2) Setuju dengan pembasuhan (3) Ragu-ragu air yang sungguh(4) Kurang setuju sungguh dan dengan (5) Tidak Setuju rumus kata-kata yang diwajibkan.. Jumlah (4) 14 12 11 3 0 8 12 20 0 0 16 19 5 0 0 20 15 5 0 0 22 11 7 0 0 10 20 8 2 0. Persen (%) (5) 35% 30% 27,5% 7,5% 0% 20% 30% 50% 0% 0% 40% 47,5% 12,5% 0% 0% 50% 37,5% 12,5% 0% 0% 55% 27,5% 17,5% 0% 0% 25% 50% 20% 5% 0%. b. Pembahasan Penelitian Pada pernyataan nomor 1 menunjukkan bahwa 24 (60%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Sakramen Baptis adalah sakramen inisiasi yang berfungsi untuk memasukkan seseorang sebagai anggota Gereja. 13 (32,5%) responden menyatakan setuju, 3 (7,5%) responden ragu-ragu, dan tidak satu pun.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20. responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Secara garis besar responden paham bahwa Sakramen Baptis adalah sakramen yang berfungsi untuk memasukkan seseorang menjadi anggota Gereja. Pada pernyataan nomor 2 menunjukkan bahwa 10 (25%) responden menyatakan sangat setuju, 23 (57,5%) responden setuju, 5 (12,5) responden raguragu, 2 (5%) responden kurang setuju dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan tidak setuju. Secara garis besar responden setuju bahwa dengan menerima Sakramen Baptis merasa lebih tenang karena mendapat pengampunan dosa. Pada pernyataan nomor 3 tentang materi utama yang digunakan dalam Sakramen Baptis adalah air, sebanyak 20 (50%) responden menyatakan sangat setuju, 15 (37,5%) responden setuju, 5 (12,5%) responden ragu-ragu dan tidak ada responden satu pun yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dari jawaban responden tentang pernyataan tersebut menunjukkan bahwa responden sangat setuju materi utama yang digunakan adalah air. Pada pernyataan nomor 4 menunjukkan bahwa 15 (37,5) responden sangat setuju, 18 (45%) responden setuju, 6 (15%) responden ragu-ragu, 1 (2,5%) responden kurang setuju. Dengan melihat hasil jawaban responden tersebut bahwa mereka tahu dalam Sakramen Baptis air digunakan sebagai lambang kehidupan dan kebersihan. Pada pernyataan nomor 5 menunjukkan bahwa sebanyak 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 12 (30%) responden setuju, 11 (27,5%) responden ragu-ragu, 3 (7,5%) responden kurang setuju, dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan kurang setuju. Dari jawaban responden secara garis.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21. besar menyatakan setuju bahwa orang yang baptis dewasa lebih bisa menghanyati tugas-tugas sebagai anggota Gereja. Meskipun dari pernyataan tersebut masih ada responden yang menyatakan ragu-ragu dan kurang setuju. Pada pernyataan nomor 6 tentang Sakramen Baptis sebagai ikatan ekumenis, 8 (20%) responden menyatakan sangat setuju, 12 (30%) responden setuju, 20 (50%) responden ragu-ragu, dan tidak ada satu pun responden yang kurang setuju maupun tidak setuju. Dari jawaban responden sangat setuju, setuju dan ragu-ragu dari responden tentang pernyataan tersebut menunjukkan bahwa masih ada keraguan tentang Sakramen Baptis sebagai ikatan kesatuan ekumenis. Pada pernyataan nomor 7 tentang Sakramen Baptis merupakan sakramen yang diterima dan diakui oleh semua Gereja menunjukkan bahwa 16 (40%) responden menyatakan sangat setuju, 19 (47,5%) responden setuju, 5 (12,5%) responden ragu-ragu dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dilihat dari persentase jawaban responden, kaum muda setuju bahwa bahwa Sakramen Baptis merupakan sakramen yang diterima dan diakui oleh semua Gereja. Pada pernyataan nomor 8, sebanyak 20 (50%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Sakramen Baptis mempersatukan orang beriman dengan Tritunggal. 15 (37,5%) responden menyatakan setuju, dan 5 (12,5%) responden menyatakan ragu-ragu. Pada pernyataan nomor 9, sebanyak 22 (55%) responden menyatakan sangat setuju bahwa Sakramen Baptis adalah sakramen pertama dan utama dalam perjanjian Baru. 11 (27,5) responden menyatakan setuju, 7 (17,5) responden menyatakan ragu-ragu. Dalam persentase dapat digambarkan bahwa kaum muda.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22. sudah paham bahwa Sakramen Baptis adalah sakramen pertama dan utama dalam perjanjian baru, meskipun masih ada beberapa responden yang menyatakan raguragu. Pada pernyataan nomor 10, sebanyak 10 (25%) menyatakan sangat setuju, 20 (50%) responden menyatakan setuju, 8 (20%) responden ragu-ragu, dan 2 (5%) responden kurang setuju. Dari gambaran persentase tersebut responden banyak menyatakan setuju bahwa baptisan hanya dapat diterimakan secara sah dengan pembasuhan air yang sungguh-sungguh dan dengan rumus kata-kata yang diwajibkan.. 2. Pengertian Kaum Muda a. Hasil Penelitian Tabel 3: Pengertian Kaum Muda (N = 40) No Item (1) 11.. 12.. 13.. 14.. Pernyataan (2) Kaum muda adalah mereka yang berusia 14 sampai 21 tahun.. Kaum muda adalah muda-mudi yang sudah melewati umur kanak-kanak dan belum menikah. Kaum muda adalah harapan dan generasi penerus.. Ciri khas kaum muda adalah pertumbuhan fisik dan. Alternatif jawaban (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu. Jumlah (4) 16 12 12 0 0 17 15 8 0 0 28 4 8 0 0 15 18 7. Persen (%) (5) 40% 30% 30% 0% 0% 42,5% 37,5% 20% 0% 0% 70% 10% 20% 0% 0% 37,5% 45% 17,5%.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23. No Item (1). 15.. Pernyataan. Alternatif jawaban. (2) (3) perkembangan mental. (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju Pertumbuhan fisik (1) Sangat setuju merupakan gejala (2) Setuju yang paling mencolok (3) Ragu-ragu pada kaum muda. (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. Jumlah (4) 0 0 15 13 12 0 0. Persen (%) (5) 0% 0% 37,5% 32,5% 30% 0% 0%. b. Pembahasan Penelitian Pada pernyataan nomor 11, 16 (40%) responden menyatakan sangat setuju, 12 (30%) responden menyatakan setuju, 12 (30%) responden menyatakan raguragu. Alternatif jawaban kurang setuju dan tidak setuju 0%. Dari persentase yang didapat dari responden dapat digambarkan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sudah tahu bahwa kaum muda adalah mereka yang berusia 14 sampai 21 tahun. Pada pernyataan nomor 12, sebanyak 17 (42,5%) memilih sangat setuju untuk pernyataan kaum muda adalah muda-mudi yang sudah melewati umur kanak-kanak-dan belum menikah. 15 (37%) responden menyatakan setuju, 8 (20%) responden menyatakan ragu-ragu, dan tidak responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dapat digambarkan sebagian besar responden sudah tahu bahwa kaum muda adalah muda-mudi yang sudah melewati umur kanak-kanak dan belum menikah. Pada pernyataan nomor 13, sebanyak 28 (70%) responden menyatakan sangat setuju bahwa kaum muda adalah harapan dan generasi penerus. 4 (10%) responden menyatakan setuju, 8 (20%) menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada dari responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dari persentase.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24. tersebut dapat digambarkan bahwa responden sudah menyadari kaum muda adalah harapan dan generasi penerus. Pada pernyataan nomor 14, 15 (37,5%) responden menyatakan sangat setuju, 18 (45%) responden menyatakan setuju, 7 (17,5%) responden menyatakan ragu-ragu, dan tidak satu pun responden menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dapat digambarkan bahwa kaum muda tahu ciri khas kaum muda adalah pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Pada pernyataan nomor 15, sebanyak 15 (37,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pertumbuhan fisik merupakan gejala yang paling mencolok pada kaum muda. 13 (32,5%) responden menyatakan setuju, 12 (30%) responden menyatakan ragu-ragu, dan tidak satu pun responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju dari pernyataan tersebut. Dari persentase tersebut dapat digambarkan responden tahu dan menyetujui bahwa pertumbuhan fisik merupakan gejala yang paling mencolok pada kaum muda.. 3. Pemahaman tentang Hidup Menggereja a. Hasil Penelitian Tabel 4: Pemahaman tentang Hidup Menggereja (N = 40) No Item (1) 16.. Pernyataan (2) Hidup menggereja adalah hidup yang menampakkan iman kepada Kristus.. Alternatif jawaban (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. Jumlah (4) 20 17 3 0 0. Persen (%) (5) 50% 42,5% 7,5% 0% 0%.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25. No Item (1) 17.. Pernyataan. Alternatif jawaban. Jumlah. (2) Hidup menggereja adalah perwujudan iman dalam hidup sehari-hari.. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 14 21 5 0 0. Persen (%) (5) 35% 52,5% 12,5% 0% 0%. 18.. Hidup menggereja juga hidup dimasyarakat.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 14 17 9 0 0. 35% 42% 22,5% 0% 0%. 19.. Saya tahu dan paham lima tugas Gereja.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 6 15 15 4 0. 15% 37,5% 37,5% 10% 0%. 20.. Melaksanakan dengan tulus dan tanggung jawab adalah salah satu sikap hidup menggereja.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 25 12 2 1 0. 62,5% 30% 5% 2,5% 0%. 21.. Saya paham arti Koinonia.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 2 8 17 13 0. 5% 20% 42,5% 32,5% 0%. 22.. Saya paham arti Kerygma.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 0 7 21 12 0. 0% 17,5% 52,5% 30% 0%. 23.. Saya paham arti Martyria.. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 1 7 21 11 0. 2,5% 17,5% 52,5% 27,5% 0%. 24.. Saya paham arti liturgia. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 2 18 15 5 0. 5% 45% 37,5% 12,5% 0%. (4).

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26. No Item (1) 25.. Pernyataan (2) Saya paham arti diakonia.. Alternatif jawaban (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. Jumlah (4) 4 8 19 9 0. Persen (%) (5) 10% 20% 47,5% 22,5% 0%. b. Pembahasan Penelitian Pada pernyataan nomor 16, 20 (50%) responden menyatakan sangat setuju bahwa hidup menggeraja adalah hidup yang menampakkan iman kepada Kristus. 17 (42,5%) responden menyatakan setuju, 3 (7,5%) responden menyatakan raguragu, dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sudah cukup memahami arti hidup menggereja. Pada pernyataan nomor 17, 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 21 (52,5%) responden menyatakan setuju, 5 (12,5%) responden menyatakan raguragu, 0% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat sebagian besar kaum muda sudah memahami bahwa hidup menggereja adalah perwujudan iman dalam hidup sehari-hari. Pada pernyataan nomor 18, 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 17 (42%) responden menyatakan setuju, 9 (22,5%) responden menyatakan raguragu atas pernyataan, hidup menggereja juga hidup di masyarakat. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sebagian besar sudah memahami hidup menggereja juga hidup di masyarakat..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27. Pada pernyataan nomor 19, 6 (15%) responden menyatakan sangat setuju, 15 (37,5%) responden menyatakan setuju, 15 (37,5%) responden menyatakan ragu-ragu, 4 (10%) responden menyatakan kurang setuju, dan 0% responden menyatakan tidak setuju. Dari persentase tersebut dapat digambarkan sebagian besar kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum tahu dan paham tentang lima tugas Gereja. Pada pernyataan nomor 20, sebanyak 25 (62,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa melaksanakan dengan tulus dan tanggung jawab adalah salah satu sikap hidup menggereja. 12 (30%) responden menyatakan setuju, 2 (5%) responden menyatakan ragu-ragu, 1 (2,5%) responden menyatakan kurang setuju, dan 0% responden menyatakan tidak setuju dari pernyataan tersebut. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sudah memahami tentang sikap hidup menggereja. Pada pernyataan nomor 21, 2 (5%) responden menyatakan sangat setuju, 8 (20%) responden menyatakan setuju, 17 (42,5%) responden menyatakan raguragu, 13 (32,5%) responden menyatakan kurang setuju. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum paham arti koinonia. Pada pernyataan nomor 22, 7 (17,5%) responden menyatakan setuju, 21 (52,5%) responden menyatakan ragu-ragu, 12 (30%) responden menyatakan kurang setuju. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum paham arti Kerygma. Pada pernyataan nomor 23, 1 (2,5%) responden menyatakan sangat setuju, 7 (17,5%) responden menyatakan setuju, 21 (52,5%) responden menyatakan ragu-.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28. ragu, 11 (27,5%) responden menyatakan kurang setuju. Dari prosentase tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum memahami tentang arti Martyria. Pada pernyataan nomor 24, 2 (5%) responden menyatakan setuju, 18 (45%) responden menyatakan setuju, 15 (37,5%) responden menyatakan raguragu, 5 (12,5%) responden menyatakan kurang setuju, dan tidak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sudah cukup memahami tentang arti Liturgia. Pada pernyataaan nomor 25, 4 (10%) responden menyatakan sangat setuju, 8 (20%) responden menyatakan setuju, 19 (47,5%) responden menyatakan raguragu, 9 (22,5%) responden menyatakan kurang setuju, dan tidak ada satu pun responden yang menyatakan tidak setuju. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum cukup memahami tentang arti diakonia.. 4. Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja a. Hasil Penelitian Tabel 5: Keterlibatan Kaum Muda dalam Hidup Menggereja (N = 40) No Item (1) 26.. Pernyataan (2) Saya selalu ikut kegiatan OMK di Gereja.. Alternatif jawaban (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. Jumlah (4) 12 11 12 5 0. Persen (%) (5) 30% 27,5% 30% 12,5% 0%.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29. No Item (1) 27.. 28.. 29.. 30.. 31.. 32.. 33.. Pernyataan (2) Selain kegiatan OMK saya juga ikut kegiatan-kegitan Gereja yang lain. Terlibat dalam hidup menggereja berarti memberikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran demi kemajuan Gereja. Dengan mengikuti kegiatan Gereja bisa menambah wawasan, pengalaman dan banyak teman. Aktif dalam hidup menggereja saya semakin bisa menghayati Sakramen Baptis. Saya ikut kegiatan kaum muda jika acaranya menarik.. Saya lebih suka kegaitan-kegiatan seperti kemah rohani, ziarah, dan rekoleksi. Saya semakin bisa menghayati sakramen baptis di dalam kegiatan hidup menggereja yang saya ikuti.. Alternatif jawaban. Jumlah. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 10 18 12 0 0 17 14 9 0 0. Persen (%) (5) 25% 45% 30% 0% 0% 42,5% 35% 22,5% 0% 0%. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 18 17 5 0 0. 45% 42,5% 12,5% 0% 0%. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 12 22 4 2 0 5 7 14 9 5 13 16 10 1 0 14 20 6 0 0. 30% 55% 10% 5% 0% 12,5% 17,5% 35% 22,5% 12,5% 32,5% 40% 25% 2,5% 0% 35% 50% 15% 0% 0%. (4).

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30. No Item (1) 34.. 35.. Pernyataan (2) Di dalam kegiatan hidup menggereja saya semakin diteguhkan akan panggilan sebagai seorang katolik. Terlibat dalam hidup menggereja membantu saya untuk belajar berorganisasi.. Alternatif jawaban. Jumlah. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 14 21 5 0 0. Persen (%) (5) 35% 52,5% 12,5% 0% 0%. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 12 18 10 0 0. 30% 45% 25% 0% 0%. (4). b. Pembahasan Penelitian Pada pernyataan nomor 26, 12 (30%) responden menyatakan sangat setuju, 11 (27%) responden setuju, 12 (30%) responden ragu-ragu, 5 (12,5%) responden kurang setuju atas pernyataan, saya selalu ikut kegiatan OMK di Gereja. Dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar sudah selalu ikut kegiatan OMK di Gereja, meskipun masih ada beberapa kaum muda yang menyatakan ragu-ragu. Pada pernyataan nomor 27, 10 (25%) responden menyatakan sangat setuju, 18 (45%) responden setuju, 12 (30%) responden ragu-ragu atas pernyataan selain kegiatan OMK saya juga ikut kegiatan-kegiatan Gereja yang lain. Dari prosentase tersebut dapat dilihat bahwa keterlibatan kaum muda di kegiatan Gereja sudah cukup besar ikut terlibat, meskipun masih ada beberapa kaum muda yang belum mengikuti kegiatan Gereja selain kegiatan OMK. Pada pernyataan nomor 28, sebanyak 17 (42,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa terlibat dalam hidup menggereja berarti memberikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran demi kemajuan Gereja. 14 (35%) responden.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31. menyatakan setuju, 9 (22,5%) responden menyatakan ragu-ragu, dan tidak satu pun responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dalam hal ini dapat digambarkan bahwa sebagian besar kaum muda sudah menyadari dan mengerti terlibat dalam hidup menggereja yang sesungguhnya. Pada pernyataan nomor 29, sebanyak 18 (45%) responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa dengan mengikuti kegiatan Gereja bisa menambah wawasan, pengalaman dan banyak teman. 17 (42,5%) responden menyatakan setuju, 5 (12,5%) responden menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang memilih alternatif jawaban kurang setuju maupun tidak setuju. Dapat digambarkan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor menyetujui bahwa dengan mengikuti kegiatan Gereja bisa menambah wawasan. Pada pernyataan nomor 30, 12 (30%) responden menyatakan sangat setuju, 22 (55%) responden setuju, 4 (10%) responden menyatakan ragu-ragu, 2 (5%) responden menyatakan kurang setuju, dan 0% responden menyatakan tidak setuju atas pernyataan aktif dalam hidup menggereja saya semakin bisa menghayati Sakramen Baptis. Dari persentase tersebut dapat digambarkan bahwa kaum muda menyetujui dengan aktif terlibat di Gereja akan semakin bisa menghayati Sakramen Baptis yang telah diterimanya. Pada pernyataan nomor 31, 5 (12,5%) responden menyatakan sangat setuju, 7 (17,5%) responden setuju, 14 (35%) responden ragu-ragu, 9 (22,5%) responden kurang setuju, 5 (12,5%) responden tidak setuju atas pernyataan saya ikut kegiatan kaum muda jika acaranya menarik. Dapat dikatakan bahwa kaum muda mengikuti kegiatan kaum muda tidak samata-mata acaranya yang menarik..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 32. Pada pernyataan nomor 32, 13 (32,5%) responden menyatakan sangat setuju, 16 (40%) responden setuju, 10 (25%) responden ragu-ragu, 1 (2,5%) responden kurang setuju atas pernyataan saya lebih suka kegiatan-kegiatan seperti kemah rohani, ziarah, dan rekoleksi. Dari persentase jawaban responden dapat dikatakan bahwa kaum muda lebih menyetujui kegiatan seprti kemah rohani, ziarah, dan rekoleksi. Pada pernyataan nomor 33, 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 20 (50%) responden setuju, 6 (15%) responden ragu-ragu atas pernyataan saya semakin bisa menghayati Sakramen Baptis di dalam hidup menggereja. Dapat dikatakan bahwa dengan terlibat dalam hidup menggereja kaum muda akan semakin bisa menghayati Sakramen Baptis yang telah diterimanya. Pada pernyataan nomor 34, 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 21 (52,5%) responden menyatakan setuju, 5 (12,5%) responden menyatakan raguragu atas pernyataan di dalam kegiatan hidup menggereja saya semakin diteguhkan akan panggilan sebagai seorang katolik. Dari prosentase tersebut dapat digambarkan sebagain besar kaum muda menyetujui bahwa mengikuti kegiatan hidup menggereja membuat mereka semakin diteguhkan sebagai seorang katolik. Pada pernyataan nomor 35, 12 (30% ) responden menyatakan sangat setuju, 18 (45%) responde setuju, 10 (25%) responden ragu-ragu atas pernyataan terlibat dalam hidup menggereja membantu saya untuk belajar berorganisasi. Dilihat dari persentase responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju dapat dikatakan bahwa dengan kegiatan hidup menggereja kaum muda bisa belajar berorganisasi..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33. 5. Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda a. Hasil Penelitian Tabel 6: Peranan Sakramen Baptis dalam Hidup Menggereja Kaum Muda (N= 40) No Item (1) 36.. 37.. Pernyataan (2) Sakramen Baptis membawa seseorang untuk ikut terlibat dan mengalami hidup kristiani Dengan sakramen baptis saya semakin percaya akan keselamatan Kristus.. 38.. Saya selalu terdorong untuk terlibat dalam hidup menggereja.. 39.. Saya selalu mengikuti kegiatan di lingkungan.. 40.. Untuk mewujudkan sakramen baptis saya salalu berdoa.. 41.. Menerima sakramen baptis berarti siap menjadi saksi Kristus.. 42.. Saya selalu berpartisipasi untuk menjadi petugas saat perayaan-perayaan di Gereja.. Alternatif jawaban (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. Jumlah (4) 17 20 3 0 0 17 21 2 0 0 13 15 12 0 0 10 10 20 0 0 10 23 7 0 0 18 20 2 0 0 10 18 12 0 0. Persen (%) (5) 42,5% 50% 7,5% 0% 0% 42,5% 52,5% 5% 0% 0% 32,5% 37,5% 30% 0% 0% 25% 25% 50% 0% 0% 25% 57,5% 17,5% 0% 0% 45% 50% 5% 0% 0% 25% 45% 30% 0% 0%.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34. No Item (1) 43.. 44.. 45.. 46.. Pernyataan (2) Saya sudah mewujudkan buahbuah sakramen baptis.. Sakramen baptis membawa saya semakin menyadari akan panggilan menjadi orang. katolik Saya semakin bertanggung jawab akan kewajibankewajiban saya sebagai seorang katolik. Saya melaksanakan tugas-tugas gereja dengan penuh tanggung jawab.. 47.. Saya semakin aktif dalam kegiatan Gereja.. 48.. Saya semakin siap mewartakan kabar gembira kepada orang lain.. 49.. Saya sadar dan menerima akan keselamatan dari sakramen baptis yang telah saya terima. Saya selalu meluangkan waktu untuk membaca Kitab Suci.. 50.. Alternatif jawaban. Jumlah. (3) (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 8 9 21 2 0 14 18 8 0 0 11 21 8 0 0. Persen (%) (5) 20% 22,5% 52,5% 5% 0% 35% 45% 20% 0% 0% 27,5% 52,5% 20% 0% 0%. (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju (1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Kurang setuju (5) Tidak Setuju. 9 15 16 0 0 7 16 17 0 0 10 15 11 4 0 11 24 4 1 0 3 13 22 2 0. 22,5% 37,5% 40% 0% 0% 17,5% 40% 42,5% 0% 0% 25% 37,5% 27,5% 10% 0% 27,5% 60% 10% 2,5% 0% 7,5% 32,5% 55% 5% 0%. (4).

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35. b. Pembahasan Penelitian Pada pernyataan nomor 36, 17 (42,5%) responden menyatakan sangat setuju, 20 (50%) responden setuju, 3 (7,5%) responden ragu-ragu atas pernyataan Sakramen Baptis membawa seseorang untuk ikut terlibat dan mengalami hidup kristiani. Dari persentase tersebut dapat digambarkan bahwa sebagian besar kaum muda menyetujui pernyataan tersebut. Pada pernyataan nomor 37, 17 (42,5%) responden menyatakan sangat setuju, 21 (52,5%) responden setuju, 2 (5%) responden ragu-ragu atas pernyataan dengan Sakramen Baptis saya semakin percaya akan keselamatan Kristus. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa kaum muda sudah menyadari akan peranan Sakramen Baptis yang diterimanya pada dirinya. Pada pernyataan nomor 38, 13 (32,5%) responden menyatakan sangat setuju, 15 (37,5%) responden setuju, 12 (30%) responden ragu-ragu atas pernyataan saya selalu terdorong untuk terlibat dalam hidup menggereja. Secara garis besar kaum muda menyetujui bahwa selalu ada keinginan untuk terlibat dalam hidup menggereja, meskipun masih ada beberapa responden yang menyatakan ragu-ragu. Pada pernyataan nomor 39, 10 (25%) responden menyatakan sangat setuju, 10 (25%) responden setuju, 20 (50%) responden ragu-ragu atas pernyataan saya selalu mengikuti kegiatan di lingkungan. Dari persentase tersebut dapat digambarkan bahwa kaum muda yang salalu mengikuti kegiatan di lingkungan masih terlalu minim. Pada pernyataan nomor 40, 10 (25%) responden menyatakan sangat setuju, 23 (57,5%) responden setuju, 7 (17%) responden ragu-ragu atas pernyataan bahwa.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 36. untuk mewujudkan Sakramen Baptis saya selalu berdoa. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kaum muda menyetujui, untuk mewujudkan Sakramen Baptis mereka selalu berdoa. Pada pernyataan nomor 41, sebanyak 18 (45%) responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan menerima Sakramne Baptis berarti siap menjadi saksi Kristus. 20 (50%) responden menyatakan setuju, 2 (5%) responden raguragu, dan tidak responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju. Dari persentase tersebut kaum muda menyetujui dan sudah menyadari bahwa menerima Sakramen Baptis mereka siap menjadi saksi Kristus. Pada pernyataan nomor 42, 10 (25%) responden menyatakan sangat setuju, 18 (45%) responden setuju, 12 (30%) responden ragu-ragu atas pernyataan saya selalu berpartisipasi untuk menjadi petugas saat perayaan-perayaan di Gereja. Secara garis besar dapat dikatakan kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor sudah ikut berpartisipasi dalam perayaan-perayaan di Gereja, meskipun masih ada beberapa dari mereka yang belum ikut berpartisipasi. Pada pernyataan nomor 43, 8 (20%) responden menyatakan sangat setuju, 9 (22,5%) responden setuju, 21 (52,5%) responden ragu-ragu, 2 (5%) responden kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atas pernyataan saya sudah mewujudkan buah-buah Sakramen Baptis. Dari persentase tersebut dapat digambarkan bahwa sebagian besar kaum muda di Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor belum mewujudkan buah-buah Sakramen Baptis. Hal ini terlihat dari responden yang masih banyak memlilih alternatif jawaban ragu-ragu. Pada pernyataan nomor 44, 14 (35%) responden menyatakan sangat setuju, 18 (45%) responden setuju, 8 (20%) responden ragu-ragu atas pernyataan.

Gambar

Tabel 1: Variabel Penelitian No
Tabel 2: Pemahaman tentang Sakramen Baptis (N = 40) No
Tabel 3: Pengertian Kaum Muda (N = 40) No
Tabel 4: Pemahaman tentang Hidup Menggereja (N = 40) No
+3

Referensi

Dokumen terkait

keprihatinan penulis terhadap kaum muda yang telah menerima Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan yaitu para remaja dalam mengikuti persiapan Sakramen

Melalaui pendampingan Sakramen Penguatan kaum muda diharapkan terlibat aktif dalam Gereja, karena iman mereka telah diperteguhkan melalui Sakramen Penguatan.. Kaum

Media audio visual seperti film video perlu dipergunakan dalam pembinaan iman, mengingat dewasa ini bahasa audio visual telah menjadi budaya yang tidak dapat dilepaskan dari

Bertitik tolak dari adanya masalah dalam kegiatan pendampingan calon penerima Krisma di Paroki Santo Petrus dan Paulus Minomartani khususnya bagi remaja, sebagai usulan

Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai dasar pokok pembuatan usulan program dalam bentuk Ibadat Taize bagi kaum muda di Paroki Santo Yakobus Bantul yang sesuai dengan

Dengan adanya katekese kaum muda diharapkan agar dapat membantu kaum muda dalam meningkatkan hidup menggereja mereka di paroki, sehingga kedepanya kaum muda dapat

Laporan keuangan yang tepat waktu Pengendalian Internal penerimaan kas Paroki Santo Petrus dan Paulus terdiri dari adanya pembagian tugas dalam pengelolaan keuangan, prosedur

ABSTRAK Penulis memilih judul skripsi “KATEKESE KAUM MUDA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG MUDA KATOLIK DI PAROKI SANTA MARIA ASSUMPTA, KLATEN DALAM HIDUP MENGGEREJA”