Aproksimasi
APROKSIMASI
Standart Kompetensi :
Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep Aproksimasi kesalahan
Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep kesalahan pengukuran
Indikator :
Ruang Lingkup
Pengertian Aproksimasi
Pembulatan
Macam-macam Kesalahan
Toleransi
Operasi Hasil Pengukuran
Aproksimasi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17
Pengertian Aproksimasi
Bagaimana perbedaan bilangan dari kalimat.
Aproksimasi
Menyatakan suatu bilangan atau ukuran yang diperoleh dari
kegiatan yang berdasar hasil pendekatan atau pembulatan
Mengukur :
Memperkirakan
Hasilnya tidak pasti ( pendekatan)
Membilang :
Aproksimasi
Pembulatan
Semua hasil pengukuran menyatakan nilai “pendekatan “
Hasil-hasil pengukuran panjang, massa, waktu, luas dan sebagainya harus diberikan menurut ketelitian yang diperlukan.
Pembulatan dilakukan dengan aturan:
Jika angka berikutnya 5 atau lebih dari 5 maka nilai angka di depannya ditambah satu
Jika angka berikutnya kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan dan angka di depannya tetap.
Ada tiga macam cara pembulatan, yaitu :
a. pembulatan ke satuan ukuran terdekatb. pembulatan ke banyaknya angka desimal
Pembulatan ke Satuan Ukuran Terdekat
Dalam hal pembulatan ke ukuran satuan yang terdekat, ditetapkan lebih dahulu satuan terkecil yang dikehendaki oleh yang mengukur
Contoh :
165,5 cm = 166 cm , dibulatkan ke cm terdekat
2, 43 kg = 2 kg , dibulatkan ke kg terdekat
14,149 detik = 14,15 detik, dibulatkan ke ratusan detik terdekat 14,16 detik = 14,2 detik, dibulatkan ke persepuluh detik terdekat
Aproksimasi
Pembulatan ke Banyaknya Angka Desimal
Untuk mempermudah pekerjaan, kadang-kadang perlu
diadakan pembulatan suatu bilangan desimal sampai ke sekian
banyak tempat desimal sesuai dengan maksud yang
dikehendaki
5,47035 = 5,4704 dibulatkan sampai empat tempat desimal
= 5,470 dibulatkan sampai tiga tempat desimal
= 5,47 dibulatkan sampai dua tempat desimal
= 5,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal
Bagaimana hasilnya apabila 5,44735 dibulatkan sampai
satu tempat desimal
Pembulatan ke Banyaknya Angka-angka
yang Signifikan
Pembulatan dengan cara menetapkan banyaknya angka yang signifikan.
Significant berarti “ bermakna “ penting
64,5 cm mempunyai 3 angka signifikan
Jika diketahui suatu bilangan, berikut adalah aturan-aturan untuk menentukan angka-angka mana yang signifikan :
1). Angka yang tidak nol selalu signifikan, mis: 472,513 6 angka signifikan
2). Angka “0” signifikan jika letaknya di antara angka-angka yang signifikan, mis: 807003 6 angka signifikan
3) Angka “ 0 “ signifikan jika muncul setelah tanda tempat desimal dan angka lain yang signifikan, mis: 20,080 5 angka signifikan
5)
Angka “ 0 “ signifikan jika ditandai “strip “ atau “ bar4). Angka “ 0 “ itu tidak pernah signifikan jika mendahului angka-angka yang bukan nol meskipun muncul setelah tanda tempat desimal,
Aproksimasi
15 Agustus 2017
Macam-macam Kesalahan
Panjangnya lebih dekat ke 15 cm dari pada 14 cm atau 16 cm Panjang sebenarnya terletak antara 14,5 cm dan 15,5 cm.
Hal ini kesalahan yang masih diterima dari pengukuran ini adalah 0,5 cm atau salah mutlaknya ialah 0,5 cm.
Macam-macam Kesalahan
Salah Mutlak =
pengukuran
hasil
salah
mutlak
½ x satuan ukuran terkecil.
Salah relatif x 100 %
Salah Relatif =
Persentase Kesalahan =
Batas Atas =
Hasil Pengukuran + Salah Mutlak
Aproksimasi
Toleransi
Toleransi dalam pengukuran ialah selisih antara pengukuran terbesar yang dapat diterima dan pengukuran yang terkecil
Contoh 1 :
Diketahui hasil pengukuran tinggi tiang bendera 3,5 meter, carilah satuan pengukuran terkecil, salah mutlak, salah relatif, prosentase kesalahan dan toleransi
Jawab :
Hasil pengukuran 3,5m
Satuan pengukuran terkecil : 0,1m Salah mutlak : 0,5 x 0,1m = 0,05m Salah relatif : 0,05 / 3,5 = 0,014
Prosentase kesalahan : 0,014 x 100% = 1,4%
Aproksimasi
Operasi Hasil Pengukuran :
Jumlah hasil Pengukuran
Jika dua pengukuran atau lebih dijumlahkan , maka salah mutlaknya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran-pengukuran asal
Jumlah maksimum = b. a pengukuran I + b. a pengukuran II Jumlah minimum = b. b pengukuran I + b. b pengukuran II
Selisih hasil Pengukuran
Jika dua pengukuran atau lebih dikurangkan , maka salah mutlak selisihnya adalah jumlah salah mutlak dari pengukuran asal
Selisih maksimum = b. a pengukuran I - b. b pengukuran II Selisih minimum = b. b pengukuran I - b. a pengukuran II
Hasil kali dua Pengukuran
Contoh 2 :
Suatu hasil pengukuran dinyatakan dengan ( 15 ± 0,5 ) gram. Berikan pengukuran maksimum dan minimum yang dapat diterima, kemudian carilah toleransinya ?
Jawab :
Toleransi yang diperkenankan adalah ( 15 ± 0,5 ) gram, berarti:
Pengukuran maksimum yang dapat diterima:15 + 0,5 = 15,5 gram
Pengukuran minimum yang dapat diterima: 15 – 0,5 = 14,5 gram
Aproksimasi
Contoh soal
Diketahui dua hasil pengukuran yaitu : 12cm dan 19cm Tentukan :
a. Jumlah maksimum dan minimum Selisih maksimum dan minimum Hasil kali maksimum dan minimum
Jawab :
Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm
Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm
Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm
Jumlah Maksimum : (12,5 + 19,5)cm = 32cm Jumlah Minimum : (11,5 + 18,5)cm = 30cm
a.
Selisih Maksimum : (19,5 - 11,5)cm = 8cm Selisih Minimum : (18,5 + 12,5)cm = 6cm
Aproksimasi
Hasil pengukuran I = 12cm Hasil pengukuran II = 19cm
Salah mutlak pengukuran I = 0,5cm Salah mutlak pengukuran II = 0,5cm
Batas atas pengukuran I : (12 + 0,5)cm = 12,5cm Batas bawah pengukuran I : (12 – 0,5)cm = 11,5cm Batas atas pengukuran II : (19 + 0,5)cm = 19,5cm Batas bawah pengukuran II : (19 – 0,5)cm = 18,5cm
Hasil kali Maksimum : (12,5 x 19,5)cm = 243,75cm2
Hasil kali Minimum : (11,5 x 18,5)cm = 212,75cm2
c.
Jumlah salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm Selisih salah mutlak : 0,5cm + 0,5cm = 1 cm
d.
APROKSIMASI
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep operasi hasil pengukuran
Indikator
1. Menghitung jumlah dan selisih hasil
pengukuran
Aproksimasi
Aproksimasi Pecahan
Pecahan dapat didekati nilainya dengan pecahan lain
dengan teknik pecahan berantai
...
1
1
3 2 1
a
a
a
x
Misal : dapat ditulis dengan pecahan
berantai sbb:
qp
x
Untuk pendekatan ke-n
n n n
q
p
x
Untuk Menentukan Pendekatan
Dapat Dengan Tabel
Hasil bagi pecahan berantai
a
1a
2a
3…...
a
n-1a
n0 1
1 0
a
1 a2.a1+1
p
nAproksimasi
Contoh: 1
Tentukan pecahan yang mendekati:
Kita Buat Pembagian Bersusun
99 / 224 \ 2 = a1
198
26 / 99 \ 3 = a2
78
21 / 26 \ 1 = a3
21
5 / 21 \ 4 = a4
20
1 / 5 \ 5 = a5
5 0
99
224
5
1
4
1
1
1
3
1
2
Dapat ditulis:
Jadi Pecahan yang mendekati adalah:
2
73Aproksimasi
Untuk Menentukan Pendekatan Dapat
Dengan Tabel
Hasil bagi pecahan berantai
2
3
1
4
5
0 1
1 0
2
7
9
43
224
1
3
4
19
99
x
2
+
2
x
0
+
1
Jadi Pecahan yang mendekati adalah:
2
73Contoh: 2
Tentukan pecahan yang mendekati:
213
79
79 / 213 \ 2
158
55 / 79 \ 1
55
24 / 55 \ 2
48
7 / 24 \ 3
21
3 / 7 \ 2
6
Aproksimasi
Dengan Tabel
Hasil bagi pecahan berantai
2
1
2
3
2
3
1 0
0 1
1
1
3
10
23
2
3
8
27
62
x
0
+
1
x
2
+
2
79
213
Jadi Pecahan yang mendekati adalah :
Contoh:
Aproksimasi
Penyelesaian :
Jika roda gigi yang menggerakkan adalah DR dan roda gigi yang digerakkan DN, maka:
250
103
5
06
,
2
mm
mm
DN
DR
Untuk mencari harga yang mendekati harga asal kita gunakan pecahan berantai sebagai berikut:
103 / 250 \ 2
206
44 / 103 \ 2 88
15 / 44 \ 2 30
14 / 15 \ 1 14
1 / 14 \ 14 14
Untuk Menentukan Pendekatan Dapat
Dengan Tabel
Hasil bagi pecahan berantai
2
2
2
1
14
1 0
0 1
1
2
5
7
103
2
5
12
17
250
x
0
+
1
x
1
+