INTI SARI
PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG
(PTPN VIII BANDUNG)
Piutang merupakan salah satu pos aktiva lancar yang penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, karena piutang merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan, Pengendalian internal piutang yang ada pada PTPN VIII Bandung belum efektif. Masalah yang akan diteliti adalah seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal piutang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi.
Hasil penelitian diperoleh besarnya korelasi (r) sebesar 0.842 berarti bahwa variabel X mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan variabel Y, besarnya peranan digunakan perhitungan Kd, dimana hasilnya sebesar 70.89% yang berarti besarnya peranan kuat dan sisanya sebesar 29.11% dipengaruhi faktor lain seperti pelaksanaan sanksi hukum secara tegas, belum adanya sistem komputerisasi antar cabang, Selanjutnya uji t diperoleh hasil t hitung sebesar 8,26 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,701, pada tingkat keyakinan 95 % atau α = 0,05 maka t hitung > t tabel atau 8,26 > 1,701. Jadi hipotesis yang diajukan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa audit internal mempunyai peran yang kuat dalam menunjang efektivitas pengendalian internal piutang.
iv
ABSTRAK
THE INTERNAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE EFFECTIVENESS IN ACCOUNT RECEIVABLE INTERNAL AUDIT
(PTPN VIII BANDUNG)
Account receivable is one of the important post of current asset for the life of the company, because account receivable is the resource for the company. Account receivable internal control company in PTPN VIII Bandung is not effective yet. The problem that will be analisys is how big internal audit can support the effectiveness of account receivable internal control. Analisys methods that are being use assosiative metode, the technic data are being use interview, quesionare, and observation.
The analisys correlation (r) is 0.842 that means the X variable have positif relation and one way with Y variable, the big role in used with Kd is 70.89% that means the role is strong and other factor is 29.11% like give the justice, is not yet avalaible computerytation between branch company, and then analisys t is 8,26 and t table 1,701 with α = 0,05, t analisys > t table or 8,26 > 1,701. The hipotesis
recommended is accepted, can take resume that the internal audit have a strong role bottom supporting the effectiveness account receivable.
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR……….…...ii
DAFTAR ISI………...v
DAFTAR TABEL………...x
DAFTAR LAMPIRAN………xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………..…..1
1.2 Identifikasi Masalah……...3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……...4
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian………...4
1.5 Rerangka Pemikiran……….5
1.6 Metodologi Penelitian………10
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan……….12
2.2 Auditing……….13
2.2.1 Pengertian Auditing……….13
vi
2.2.2 Jenis-jenis Audit………..18
2.3 Audit Internal……….20
2.3.1 Pengertian Audit Internal……….20
2.3.2 Fungsi dan Tanggung jawab Audit Internal……….24
2.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal………..26
2.3.4 Program Audit Internal………28
2.3.5 Pelaksanaan Audit………29
2.3.6 Laporan Hasil Audit Internal dan Rekomendasi…………..30
2.3.7 Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai………31
2.3.7.1 Independensi Audit Internal………...33
2.3.7.2 Kompetensi Audit Internal……….33
2.4 Pengertian Efektivitas……….……...34
2.5 Pengendalian Internal………35
2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal……….…………...35
2.5.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal……….…………36
2.5.3 Tujuan Pengendalian Internal………..40
2.5.4 Keterbatasan Pengendalian Internal………..………..41
2.6 Piutang………...43
2.6.1 Pengertian Piutang..………...43
2.6.2 Klasifikasi Piutang………...44
2.6.3 Permasalahan Piutang………..45
vii
2.6.4 Piutang Tidak Tertagih………46
2.6.5 Penyisihan Piutang Ragu-Ragu………...49
2.6.6 Prosedur dan Tujuan Audit Internal atas Piutang……..…..50
2.6.7 Pengendalian Internal Piutang……….51
2.6.8 Laporan Sisa Piutang………...55
2.6.9 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Piutang……….56
BAB III. OBJEK DAN METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….60
3.2 Metodologi Penelitian………60
3.2.1 Operasional Variabel………...62
3.2.2 Rancangan Pengujian Hipotesis...………66
3.2.2.1 Penetapan Hipotesis………..66
3.2.2.2 Pemilihan Tes Statistik………..67
3.2.2.3 Penarikan Kesimpulan………..68
3.2.2.4 Penetapan Populasi, Sampel, dan Responden…………..69
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………..………70
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PTPN VIII Bandung……….………72
4.1.1 Sejarah PTPN VIII Bandung……….………...72
viii
4.1.2 Aktivitas PTPN VIII Bandung………74
4.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan………..75
4.1.4 Kebijakan dan Prosedur Penagihan Piutang………89
4.1.4.1 Kebijakan Penagihan Piutang………89
4.1.4.2 Prosedur Pembuatan Rekening Penagihan Piutang………...90
4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada PTPN VIII Bandung………….90
4.2.1 Independensi………....91
4.2.2 Kompetensi………...93
4.2.3 Program Audit Internal………95
4.2.4 Pelaksanaan Audit Internal………..98
4.2.5 Laporan Audit Internal dan Rekomendasi……….101
4.2.6 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen……….104
4.3 Pelaksanaan Pengendalian Internal Piutang……….106
4.3.2 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum………..118
4.3.3 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Khusus………..……..………121
4.4 Analisis mengenai Rekening Tagihan Piutang dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih………...125
4.5 Pengujian Hipotesis………...135
ix
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………..130 5.2 Saran………131
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Skor jawaban atas pernyataan positif……….63
3.2 Skor jawaban atas pernyataan negatif………63
3.3 Iktisar Variabel, Indikator, Skala dan Instrumen Pengukuran………...64
3.4 Data Populasi……….70
4.1 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Independensi………...92
4.2 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Kompetensi………..94
4.3 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Program Audit……….………97
4.4 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Pelaksanaan Audit Internal………101
4.5 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Laporan Audit Internal dan Rekomendasi……….103
4.6 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen…………105
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator Variabel X………106
4.8 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk unsur-unsur pengendalian internal……….117 4.9 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Penetapan
xi
dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum………...120 4.10 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Penetapan
Dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Khusus……….124 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator Variabel Y………125 4.12 Jumlah Piutang Kebun,Penjualan Kebun, Rekening Piutang Tertagih dan
Penyisihan Piutang Tahun 2006 dan 2007…….……….125 4.13 Rincian Piutang Kebun Tahun 2006 dan 2007…….… ………126 4.14 Perhitungan X dan Y untuk Menentukan Rank Spearman..………127
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PTPN VIII Bandung Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Distribusi t
Lampiran 4 : Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 : Persetujuan Penelitian
Lampiran 6 : Berita Acara Bimbingan
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL
(Variabel Independen)
Jawaban Kuesioner
No Pertanyaan
SS S R TS STS
I. 1. 2. 3. 4. 5. Independensi
Auditor internal mengemukakan pendapatnya
dengan bebas tanpa mendapat pengaruh dari
siapapun.
Auditor internal dapat melaksanakan
pekerjaannya secara bebas dan objektif.
Auditor internal telah bekerja sesuai dengan
tanggungjawabnya.
Auditor internal bertanggungjawab langsung
kepada pimpinan tertinggi perusahaan.
Audit internal memiliki akses komunikasi yang
memadai terhadap Pimpinan dan Dewan
Pengawas Organisasi. II. 6. 7. 8. 9. Kompetensi
Staf audit internal memiliki pengetahuan,
kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang
diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan
secara tepat dan pantas.
Semua anggota yang bergabung dalam tim audit
internal berlatar belakang pendidikan akuntansi
Auditor Internal memiliki pengalaman yang
memadai.
Auditor internal pernah diikutsertakan dalam
10. Auditor Internal telah memahami inti masalah
SS S R TS STS dari bagian atau objek yang diperiksanya.
III. 11. 12. 13. 14. 15.
Program Audit Internal
Program audit yang dibuat mendapat persetujuan
pimpinan yang bersangkutan sebelum program
tersebut dilaksanakan.
Terhadap program audit internal ada review
secara terus menerus.
Program audit dibuat secara tertulis dan
sistematis.
Program audit dilaksanakan secara periodik.
Dalam program audit ada evaluasi pengendalian
internal atas piutang.
IV. 16. 17. 18. 19. 20.
Pelaksanaan Audit Internal
Tahap-tahap pelaksanaan audit ada pengendalian
yang memadai.
Pelaksanaan audit internal sesuai dengan program
audit.
Hasil audit yang diperoleh auditor internal
dilaporkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan.
Setelah melakukan pelaksanaan audit, auditor
internal melakukan up date atas program audit
yang sudah ada.
Bagian audit internal melakukan audit fisik atas
piutang.
V.
21.
Laporan Audit Internal dan Rekomendasi
singkat dan tepat waktu.
SS S R TS STS 22.
Laporan yang dihasilkan dapat dipakai sebagai
dasar pengambilan keputusan.
23.
24.
25.
Laporan yang dikeluarkan disampaikan kepada
pimpinan perusahaan tepat pada waktunya.
Auditor internal mendiskusikan setiap
kesimpulan-kesimpulan dan merekomendasikan
pada tingkat manajemen yang bersangkutan
sebelum mengeluarkan laporan akhir secara
tertulis.
Dalam setiap laporan menyajikan saran-saran dan
rekomendasi. VI. 26. 27. 28. 29. 30.
Tindak Lanjut atas Laporan Audit Internal
Audit internal melakukan tindak lanjut atas hasil
audit.
Dalam pelaksanaan rekomendasi yang dilakukan
oleh pihak terkait, tidak pernah ditemukannya
kesalahan.
Jika pernah ditemukan kesalahan dalam
pelaksanaan rekomendasi, maka tindakan yang
diambil oleh bagian audit internal adalah dengan
memberikan penjelasan ulang atau teguran.
Pihak terkait konsisten dalam melaksanakan
tindak lanjut.
Saran yang diajukan mendapat tanggapan dari
DAFTAR PERTANYAAN
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG
(Variabel Dependen)
Jawaban Kuesioner
No Pertanyaan
SS S R TS STS
A 1 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komponen-Komponen Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian
Ada tindakan manajemen yang insentif untuk
mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak
jujur, tidak etis dan melanggar hukum.
Kebijakan dan prosedur piutang yang telah ditetapkan
dilaksanakan oleh orang yang kompoten.
Terdapat Komite Audit yang mengawasi pengelolaan
perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen.
Manajemen memiliki filosofi dan gaya operasi
tertentu yang cukup menunjukan tindakan kreatif.
Terdapat batasan wewenang dan tanggung jawab yang
jelas pada setiap jabatan yang berhubungan dengan
proses piutang.
Struktur organisasi perusahaan telah menggambarkan
garis besar tanggung jawab dan wewenang yang jelas.
Piutang selalu didasarkan pada ketentuan umum yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.
8.
9.
Penilaian Resiko
Setiap transaksi piutang selalu diketahui dan
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Dalam mengurangi resiko penyelewengan piutang
pihak manajemen mempertimbangkan faktor biaya
dan manfaat. 10. 11. 12. 13. 14. Aktivitas Pengendalian
Fungsi penjualan terpisah dari fungsi penagihan.
Ada otorisasi atas transaksi dan aktivitas perusahaan.
Dokumen-dokumen terhadap piutang selalu bernomor
urut.
Perusahaan telah menggunakan sistem komputerisasi
dalam melaksanakan pengendalian terhadap prosedur
piutang
Dilakukan rekonsiliasi antara daftar saldo piutang per
pelanggan dengan pencatatan akuntansi secara berkala
setiap bulan sekali.
15.
16.
Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi yang mencakup metode dan catatan
untuk menunjukkan dan mencatat semua transaksi
piutang telah memadai.
Penggunaan komputer dalam prosedur piutang dapat
melindungi catatan dari orang yang tidak berwenang.
17.
Pemantauan
Diperlukan badan pengawas yang independent untuk
menilai hasil kerja dari bagian piutang.
B.
18.
Tujuan Umum Pengendalian Internal Piutang.
Keandalan Pelaporan Keuangan Piutang.
Transaksi piutang telah diklasifikasikan dan dicatat
dalam jurnal yang selanjutnya ke buku besar
pembantu, yang bertujuan untuk membuat laporan
keuangan yang lebih akurat dan wajar.
19.
20.
Efisiensi dan Efektifitas Operasi Piutang
Aktivitas audit internal atas piutang telah
dilaksanakan secara efisien.
Aktivitas audit internal atas piutang telah
dilaksanakan secara efektif.
21.
Ketaatan pada Hukum dan Peraturan.
Peraturan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
terhadap piutang telah dilakukan secara benar.
C.
22.
Tujuan Khusus Pengendalian Internal Piutang
Kecocokan Rincian
Transaksi piutang diikhtisarkan dengan memadai
23.
Keberadaan
Data transaksi piutang yang dicatat adalah data yang
sebenarnya diterima oleh perusahaan.
24.
Kelengkapan
Bukti transaksi piutang disimpan dan telah diamankan
sehingga terhindar dari segala kemungkinan terjadinya
kecurangan.
25.
Keakuratan
Dengan adanya audit internal atas piutang
mendorong keakuratan pencatatan data akuntansi
mengenai piutang.
26.
Klasifikasi
Kebijakan yang ditetapkan perusahaan mengenai
piutang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
27.
Pisah Batas
Terdapatnya pemisahan tugas antara fungsi penjualan
dan penagihan.
28.
Nilai Dapat Dicapai
Piutang yang disajikan dalam neraca dapat
direalisasikan pada tanggal neraca.
Hak
Telah dilakukan konfirmasi kepada pelanggan
mengenai jumlah saldo piutang. 29.
Penyajian dan Pengungkapan
30. Penyajian piutang telah diklasifikasikan berdasarkan
`BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penelitian
Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar
kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan
tersebut manajemen perusahaan dihadapkan pada berbagai masalah baik intern
maupun ekstern. Masalah intern adalah perkembangan perusahaan sendiri
sedangkan masalah ekstern adalah persaingan usaha yang semakin tajam, kondisi
perekonomian yang tidak menentu sehingga diperlukan adanya manajemen yang
efektif.
Perubahan dan perkembangan perekonomian mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap PTPTN VIII Bandung, keadaan ini dapat menimbulkan
berbagai hambatan terhadap pancapaian tujuan yang telah ditetapkan perusahaan
sehingga perusahaan harus dapat menyediakan informasi atas segala aktif
perusahaan guna kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak
ekstern. Informasi atas data yang diberikan harus mengandung keakuratan,
ketelitian, ketepatan waktu, dan dapat dipercaya kebenarannya, serta bias
diandalkan guna membantu operasi harian perusahaan dan pengambilan
2
keputusan untuk kegiatan lebih lanjut agar kelangsungan hidup perusahaan dapat
berjalan terus (Herlina Kinewaty, 2001).
Dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan atau yang telah ditetapkan
oleh perusahaan manajemen harus melakukan suatu pengawasan agar tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan karena suatu pengendalian intern yang baik.
Pengendalian yang dilaksanakan perusahaan harus efektif, sehingga dapat
membantu manajamen dalam menjalankan keamanan asset perusahaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan setiap perusahaan baik yang bergerak dalam
bidang industry maupun jasa selalu berusaha untuk mendapatkan laba, dengan
laba yang diperoleh berarti perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik, oleh karena itu dibutuhkan suatu kemampuan untuk mengelola pendapatan
dan penagihannya secara efektif sehingga perkembangan dan kontinuitas usaha
akan berlangsung dengan baik. Pendapatan merupakan salah satu sarana penting
untuk memperoleh laba, untuk memperoleh pendapatan (revenue) biasanya
perusahaan melakukan transaksi penjualan baik secara tunai, maupun kredit
sebagai akibat dari penjualan kredit tersebut maka akan timbul piutang baik
dagang maupun jasa.
Mengingat piutang adalah unsur yang penting dalam neraca perusahaan maka
perusahaan perlu melakukan pemeriksaan untuk mengontrol aktivitas perusahaan
yang berkaitan dengan piutang. Prosedur yang wajar dan cara pengamatan yang
cukup terhadap piutang ini adalah penting bukan saja untuk keberhasilan
perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan
3
para pelanggan. Pemeriksaan intern merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas
yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa catatan
akuntansi, laporan keuangan dan kegiatan lain yang dilaksanakan. Pemeriksaan
intern berpengaruh dalam menunjang pengendalian intern dengan memberikan
informasi serta saran berdasarkan temuan.
Mengingat pentingnya Audit intern untuk medukung pengendalian dalam
piutang maka dalam pelaksanaan penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil
judul “ PERANAN AUDIT INTERN DALAM MENUNJANG
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG “ (studi kasus pada PTPN VIII Bandung)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahannya dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan Audit intern PTPN VIII Bandung
2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian piutang PTPN VIII Bandung
3. Seberapa besar Audit intern berperan dalam menunjang piutang di PTPN VIII
Bandung
4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, untuk memahami peranan Audit intern dalam menunjang pengendalian
piutang usaha, dan untuk dibandingkan dengan teori yang telah penulis dapatkan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan sehubungan dengan
permasalahan yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Audit intern di PTPN VIII Bandung
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian piutang di PTPN VIII Bandung
3. Untuk mengetahui seberapa besar Audit intern berperan dalam menunjang
pengendalian piutang pada PTPN VIII Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini penulis harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak :
1. Pihak Perusahaan
Bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang
berguna bagi perusahaan yang telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk melakukan penelitian.
5
2. Penelitian Lain
Bagi penelitian lain diharapkan menjadi bahan referensi dan dapat
digunakan sebagai titik tolak bagi penelitian yang lebih luas dan
mendalam dengan topik yang sama.
1.5 Rerangka Pemikiran
Semakin maju berkembangnya kegiatan usaha suatu perusahaan yang
didukung oleh teknologi yang semakin maju menuntut pihak manajemen untuk
bekerja dalam dunia yang berada di lingkungan operasi fisik yang terkontrol serba
cepat. Manajemen harus dapat memanfaatkan informasi secara optimal, baik
menyangkut waktu, jenis, dan kualitasnya, karena dengan informasi tersebut
manajemen dapat mengambil keputusan secara cepat dan akurat melalui
pendekatan-pendekatan dan pemecahan-pemecahan masalah kompleks yang ada.
Untuk kebutuhan itulah diperlukan suatu alat yang berdiri sendiri yang dapat
membantu pihak manajemen untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas
perusahaan yang sedang berjalan, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan
adanya suatu pemeriksaan. Bentuk pemeriksaan intern yang fungsinya untuk
menilai efektifitas sebuah perusahaan yang melibatkan berbagai macam kegiatan
atau aktifitas perusahaan. Pengertian piutang menurut Mulyadi adalah sebagai
berikut :
“ Piutang merupakan kalim kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu
6
siklus kegiatan perusahaan. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan norma perusahaan “.
(Mulyadi, 2002:87)
Jadi piutang adalah merupakan salah satu pendapatan dari suatu perusahaan
yang membutuhkan waktu untuk memilikinya sampai berubah menjadi kas.
Terdapatnya piutang dalam perusahaan maka dibutuhkan pengendalian terhadap
piutang itu sendiri. Pengendalian piutang merupakan aktivitas manajerial dalam
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan perbaikan yang
dibutuhkan atas seluruh klaim atau tuntutan suatu perusahaan dalam bentuk uang
kepada pihak lainnya sebagai akibat dari aktifitas penjualan barang atau
pemberian jasa perusahaan secara kredit kepada pihak lain.
Tujuan diperlukannya suatu pengendalian piutang adalah supaya piutang yang
menjadi hak perusahaan dapat diterima dengan tepat waktu, dan pengendalian
tersebut harus benar-benar memadai supaya tidak menyebabkan kerugian yang
besar bagi perusahaan. Dalam mewujudkan pengendalian piutang ada tiga hal
yang harus dilakukan yaitu :
1. Pemberian kredit dagang
2. Penagihan (collection)
3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak
(Wilson dan Campbell, 1996:419)
7
Pengertian Auditing menurut Arrens et al dalam buku Auditing Pendekatan
Terpadu menyatakan:
“ Auditing adalah sekumpulan serta pengevalusian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen “.
(Arrens, 2006:15) Pertumbuhan perusahaan membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi
masalah operasional sehingga menjadi Audit Intern sebuah fungsi yang semakin
penting. Audit intern berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri
pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi yang memiliki orientasi memberikan
jasa bernilai tambah bagi manajemen. Sawyer’s dalam buku Internal Auditing, IIA
memperkenalkan Standars for the Profesional of Internal Auditing – SPPIA (Standar)
yang berisi definisi sebagai berikut:
“ Audit Intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas-aktifitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan “.
(Sawyer,s 2005:9) Audit intern merupakan fungsi dalam organisasi yang bertugas memeriksa
dan menilai aktifitas-aktifitas dalam perusahaan. Tanpa fungsi Audit Intern dewan
direksi atau pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi internal yang bebas
mengenai organisasi.
8
Menurut Hiro Tugiman unsur-unsur yang harus dimiliki dalam Audit Internal:
a. Independensi
Audit internal harus mandiri dan terpisah dari kegiatan yang
diperiksanya
b. Kemampuan Profesional
Audit internal harus mencerminkan keahlian dan ketelitian
professional
c. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan
evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian
internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung
jawab yang diberikan
d. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan,
pengujian, serta pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil, dan
menindak lanjuti (follow up)
(Hiro Tugiman, 1997:16)
9
Berdasarkan uraian diatas Audit Intern memastikan apakah peran Audit Intern
terhadap efektivitas pengendalian intern piutang di PTPN VIII Bandung yang ada
memadai dan efektif untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuan
perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu penulis
mengajukan hipotesis yang akan dibukti kebenarannya dalam penelitian sebagai
berikut :
“ Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Pengendalian Efektivitas Pengandalian Intern Piutang “
Variabel X
Peranan Audit Intern ────────────
Variabel Y Pengendalian intern Piutang
Ho : Peranan Audit Intern tidak memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas
pengendalian intern piutang
Ha : Peranan Audit Intern memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas
Pengendalian intern piutang
10
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu suatu metode yang
bertujuan untuk mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk
memperoleh data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengamati survei langsung ke
perusahaan yang menjadi objek penelitian, dimana metode yang digunakan adalah :
1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan pihak-pihak yang berwenang
untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan
masalah-masalah khusus sedang diteliti untuk mendapatkan data yang objektif
dengan penelitian. Wawancara dilakukan dengan bagian yang terkait dalam
perusahaan.
2. Observasi yaitu pengumpulan data primer secara langsung terhadap aktivitas
perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
permasalahan.
3. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab
dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur. Dilakukan dengan
penyebaran daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner).
Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan,
yaitu dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literature-literatur yang
ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, yang berfungsi sebagai landasan teoritis
guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data yang telah
11
dikumpulkan akan diolah, dianalisa dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori
yang telah dipelajari sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengujian atas
hipotesis yang diajukan.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini maka
penulis melakukan penelitian di PTPN VIII Bandung Jln. Sindang Sirna no. 04
Bandung, adapun jangka waktu pelaksanaan dimulai Februari sampai dengan Juli.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Audit intern PTPN VIII Bandung dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis melalui pembagian kuisioner telah dilaksanakan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan mayoritas responden
terhadap kuesioner yang menjawab dengan tanggapan positif.
2. Pelaksanaan pengendalian piutang PTPN VIII Bandung dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh penulis melalui pembagian kuisioner telah dilaksanakan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan mayoritas responden
terhadap kuesioner yang menjawab dengan tanggapan positif.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis membuktikan adanya
pengaruh positif audit Internal terhadap efektifitas Pengendalian Internal
Piutang. Hal ini dapat dilihat dari analisis dengan menggunakan koefisien
determinasi bahwa variabel X (audit Internal) memberikan pengaruh
terhahadap variabel Y (efektifitas Pengendalian Internal Piutang) sebesar
70,89 % sedangkan sisanya sebesar 29,11 % dipengaruhi oleh faktor lain yang
diabaikan penulis.
131
5.2 Saran
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan audit internal
terhadap pengendalian internal piutang, penulis mencoba mengemukakan
saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan
yang diharapakan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian internal piutang,
terutama dalam hal:
1. Audit Internal, saran yang diberikan meliputi:
a. Sebaiknya SPI meningkatkan keterampilan dan keahlian mengenai
administrasi piutang.
b. Sebaiknya dalam memilih audit internal sesuai dengan latar belakang
pendidikan.
c. Sebaiknya staf audit internal yang memiliki persyaratan ujian sertifikasi
kualifikasi internal audit diikutsertakan.
2. Efektivitas Pengendalian Internal Piutang, saran yang diberikan meliputi:
a. Melakukan pengawasan baik di cabang maupun di pusat.
b. Memperkuat sistem pengendalian piutang, dengan menempatkan seorang
petugas khusus verifikasi pelunasan piutang di setiap kopel dan kantor
pusat.
132
c. Mengubah sistem pencatatan dan pelaporan manual menjadi sistem
komputerisasi terutama di kantor cabang sehingga pencatatan dan
pelaporan data lebih akurat, relevan dan tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik, Jakarta : LP FEUI.
Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2003, Auditing dan
Pelayanan Verifikasi, Edisi ke-9, Jakarta: Indeks.
Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2006, Auditing and Assurance
Services : An Integrated Approach, 11 th edition, New Jersey: Prentice Hall.
Arikunto Suharsimi, 2004, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka
Cipta.
Arikunto Suharsimi, 2004, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka
Cipta.
Boynton, 2001, The Institute of Inetrnal Auditor
Donald. R. Cooper and C. William. Emmory, 1995, Metedologi Penelitian Bisnis
IAI, SPAP, per 1 Januari, Jakarta: Selemba empat, 2001.
Kriyantono, 2006, Statistik, Jakarta: Salemba Empat
Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004, Standar Profesi Audit
Internal, Jakarta.
IAI, SPAP, per 1 Januari, Jakarta: Selemba empat, 2001.
Mulyadi, 1998, Auditing, Buku satu dan dua, Edisi ke-5 Jakarta: Selemba Empat.
Mulyadi, 2002, Auditing, Buku satu dan dua, Edisi ke-6, Jakarta: Selemba Empat.
134
Rob Reider, 2002, Operational Review Maximum Result at Efficient Costs, 3 th
Edition, Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Robertson and Louwers, 2002, The American Association
Salemba Infotek, 2005, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS, Jakarta: Salemba
Infotek
Santoso Iman, 2006, Akuntansi Keuangan Menengah, Jakarta: Refika Aditama
Sarwono Jonathan, 2006, Panduan Cepat dan Mudah SPSS, Yogyakarta: Andi.
Sawyer’s, 2005, Internal Auditing, Jakarta : Indeks
Soekanto Soerjono, 1999, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi baru ke-4, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sugiyono, 2004, Metedologi Penelitian Bisnis, Edisi ke-7, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Tugiman Hiro, 2002, Laporan Audit Internal Wajib Ditandatangani Auditor
Bersertifikat, Bandung : Seminar HIMA Fakultas Ekonomi UNPAD dan
Musyawarah Kerja FKSPI.