• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Piutang (Studi Kasus pada PTPN VIII Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Piutang (Studi Kasus pada PTPN VIII Bandung)."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

INTI SARI

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG

(PTPN VIII BANDUNG)

Piutang merupakan salah satu pos aktiva lancar yang penting untuk kelangsungan hidup perusahaan, karena piutang merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan, Pengendalian internal piutang yang ada pada PTPN VIII Bandung belum efektif. Masalah yang akan diteliti adalah seberapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal piutang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi.

Hasil penelitian diperoleh besarnya korelasi (r) sebesar 0.842 berarti bahwa variabel X mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan variabel Y, besarnya peranan digunakan perhitungan Kd, dimana hasilnya sebesar 70.89% yang berarti besarnya peranan kuat dan sisanya sebesar 29.11% dipengaruhi faktor lain seperti pelaksanaan sanksi hukum secara tegas, belum adanya sistem komputerisasi antar cabang, Selanjutnya uji t diperoleh hasil t hitung sebesar 8,26 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,701, pada tingkat keyakinan 95 % atau α = 0,05 maka t hitung > t tabel atau 8,26 > 1,701. Jadi hipotesis yang diajukan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa audit internal mempunyai peran yang kuat dalam menunjang efektivitas pengendalian internal piutang.

(2)

iv

ABSTRAK

THE INTERNAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE EFFECTIVENESS IN ACCOUNT RECEIVABLE INTERNAL AUDIT

(PTPN VIII BANDUNG)

Account receivable is one of the important post of current asset for the life of the company, because account receivable is the resource for the company. Account receivable internal control company in PTPN VIII Bandung is not effective yet. The problem that will be analisys is how big internal audit can support the effectiveness of account receivable internal control. Analisys methods that are being use assosiative metode, the technic data are being use interview, quesionare, and observation.

The analisys correlation (r) is 0.842 that means the X variable have positif relation and one way with Y variable, the big role in used with Kd is 70.89% that means the role is strong and other factor is 29.11% like give the justice, is not yet avalaible computerytation between branch company, and then analisys t is 8,26 and t table 1,701 with α = 0,05, t analisys > t table or 8,26 > 1,701. The hipotesis

recommended is accepted, can take resume that the internal audit have a strong role bottom supporting the effectiveness account receivable.

(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR……….…...ii

DAFTAR ISI………...v

DAFTAR TABEL………...x

DAFTAR LAMPIRAN………xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………..…..1

1.2 Identifikasi Masalah……...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……...4

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian………...4

1.5 Rerangka Pemikiran……….5

1.6 Metodologi Penelitian………10

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan……….12

2.2 Auditing……….13

2.2.1 Pengertian Auditing……….13

(4)

vi

2.2.2 Jenis-jenis Audit………..18

2.3 Audit Internal……….20

2.3.1 Pengertian Audit Internal……….20

2.3.2 Fungsi dan Tanggung jawab Audit Internal……….24

2.3.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal………..26

2.3.4 Program Audit Internal………28

2.3.5 Pelaksanaan Audit………29

2.3.6 Laporan Hasil Audit Internal dan Rekomendasi…………..30

2.3.7 Kualifikasi Auditor Internal yang Memadai………31

2.3.7.1 Independensi Audit Internal………...33

2.3.7.2 Kompetensi Audit Internal……….33

2.4 Pengertian Efektivitas……….……...34

2.5 Pengendalian Internal………35

2.5.1 Pengertian Pengendalian Internal……….…………...35

2.5.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal……….…………36

2.5.3 Tujuan Pengendalian Internal………..40

2.5.4 Keterbatasan Pengendalian Internal………..………..41

2.6 Piutang………...43

2.6.1 Pengertian Piutang..………...43

2.6.2 Klasifikasi Piutang………...44

2.6.3 Permasalahan Piutang………..45

(5)

vii

2.6.4 Piutang Tidak Tertagih………46

2.6.5 Penyisihan Piutang Ragu-Ragu………...49

2.6.6 Prosedur dan Tujuan Audit Internal atas Piutang……..…..50

2.6.7 Pengendalian Internal Piutang……….51

2.6.8 Laporan Sisa Piutang………...55

2.6.9 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Piutang……….56

BAB III. OBJEK DAN METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….60

3.2 Metodologi Penelitian………60

3.2.1 Operasional Variabel………...62

3.2.2 Rancangan Pengujian Hipotesis...………66

3.2.2.1 Penetapan Hipotesis………..66

3.2.2.2 Pemilihan Tes Statistik………..67

3.2.2.3 Penarikan Kesimpulan………..68

3.2.2.4 Penetapan Populasi, Sampel, dan Responden…………..69

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………..………70

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PTPN VIII Bandung……….………72

4.1.1 Sejarah PTPN VIII Bandung……….………...72

(6)

viii

4.1.2 Aktivitas PTPN VIII Bandung………74

4.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan………..75

4.1.4 Kebijakan dan Prosedur Penagihan Piutang………89

4.1.4.1 Kebijakan Penagihan Piutang………89

4.1.4.2 Prosedur Pembuatan Rekening Penagihan Piutang………...90

4.2 Pelaksanaan Audit Internal pada PTPN VIII Bandung………….90

4.2.1 Independensi………....91

4.2.2 Kompetensi………...93

4.2.3 Program Audit Internal………95

4.2.4 Pelaksanaan Audit Internal………..98

4.2.5 Laporan Audit Internal dan Rekomendasi……….101

4.2.6 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen……….104

4.3 Pelaksanaan Pengendalian Internal Piutang……….106

4.3.2 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum………..118

4.3.3 Penetapan dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Khusus………..……..………121

4.4 Analisis mengenai Rekening Tagihan Piutang dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih………...125

4.5 Pengujian Hipotesis………...135

(7)

ix

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..130 5.2 Saran………131

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Skor jawaban atas pernyataan positif……….63

3.2 Skor jawaban atas pernyataan negatif………63

3.3 Iktisar Variabel, Indikator, Skala dan Instrumen Pengukuran………...64

3.4 Data Populasi……….70

4.1 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Independensi………...92

4.2 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Kompetensi………..94

4.3 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Program Audit……….………97

4.4 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Pelaksanaan Audit Internal………101

4.5 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Laporan Audit Internal dan Rekomendasi……….103

4.6 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit oleh Manajemen…………105

4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator Variabel X………106

4.8 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk unsur-unsur pengendalian internal……….117 4.9 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Penetapan

(9)

xi

dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Umum………...120 4.10 Tabulasi Data Hasil Perhitungan Jawaban Responden untuk Penetapan

Dan Penyelenggaraan Tujuan Pengendalian Internal Khusus……….124 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Keseluruhan Indikator Variabel Y………125 4.12 Jumlah Piutang Kebun,Penjualan Kebun, Rekening Piutang Tertagih dan

Penyisihan Piutang Tahun 2006 dan 2007…….……….125 4.13 Rincian Piutang Kebun Tahun 2006 dan 2007…….… ………126 4.14 Perhitungan X dan Y untuk Menentukan Rank Spearman..………127

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PTPN VIII Bandung Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Distribusi t

Lampiran 4 : Permohonan Bimbingan Skripsi Lampiran 5 : Persetujuan Penelitian

Lampiran 6 : Berita Acara Bimbingan

(11)
(12)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL

(Variabel Independen)

Jawaban Kuesioner

No Pertanyaan

SS S R TS STS

I. 1. 2. 3. 4. 5. Independensi

Auditor internal mengemukakan pendapatnya

dengan bebas tanpa mendapat pengaruh dari

siapapun.

Auditor internal dapat melaksanakan

pekerjaannya secara bebas dan objektif.

Auditor internal telah bekerja sesuai dengan

tanggungjawabnya.

Auditor internal bertanggungjawab langsung

kepada pimpinan tertinggi perusahaan.

Audit internal memiliki akses komunikasi yang

memadai terhadap Pimpinan dan Dewan

Pengawas Organisasi. II. 6. 7. 8. 9. Kompetensi

Staf audit internal memiliki pengetahuan,

kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang

diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan

secara tepat dan pantas.

Semua anggota yang bergabung dalam tim audit

internal berlatar belakang pendidikan akuntansi

Auditor Internal memiliki pengalaman yang

memadai.

Auditor internal pernah diikutsertakan dalam

(13)

10. Auditor Internal telah memahami inti masalah

SS S R TS STS dari bagian atau objek yang diperiksanya.

III. 11. 12. 13. 14. 15.

Program Audit Internal

Program audit yang dibuat mendapat persetujuan

pimpinan yang bersangkutan sebelum program

tersebut dilaksanakan.

Terhadap program audit internal ada review

secara terus menerus.

Program audit dibuat secara tertulis dan

sistematis.

Program audit dilaksanakan secara periodik.

Dalam program audit ada evaluasi pengendalian

internal atas piutang.

IV. 16. 17. 18. 19. 20.

Pelaksanaan Audit Internal

Tahap-tahap pelaksanaan audit ada pengendalian

yang memadai.

Pelaksanaan audit internal sesuai dengan program

audit.

Hasil audit yang diperoleh auditor internal

dilaporkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan.

Setelah melakukan pelaksanaan audit, auditor

internal melakukan up date atas program audit

yang sudah ada.

Bagian audit internal melakukan audit fisik atas

piutang.

V.

21.

Laporan Audit Internal dan Rekomendasi

(14)

singkat dan tepat waktu.

SS S R TS STS 22.

Laporan yang dihasilkan dapat dipakai sebagai

dasar pengambilan keputusan.

23.

24.

25.

Laporan yang dikeluarkan disampaikan kepada

pimpinan perusahaan tepat pada waktunya.

Auditor internal mendiskusikan setiap

kesimpulan-kesimpulan dan merekomendasikan

pada tingkat manajemen yang bersangkutan

sebelum mengeluarkan laporan akhir secara

tertulis.

Dalam setiap laporan menyajikan saran-saran dan

rekomendasi. VI. 26. 27. 28. 29. 30.

Tindak Lanjut atas Laporan Audit Internal

Audit internal melakukan tindak lanjut atas hasil

audit.

Dalam pelaksanaan rekomendasi yang dilakukan

oleh pihak terkait, tidak pernah ditemukannya

kesalahan.

Jika pernah ditemukan kesalahan dalam

pelaksanaan rekomendasi, maka tindakan yang

diambil oleh bagian audit internal adalah dengan

memberikan penjelasan ulang atau teguran.

Pihak terkait konsisten dalam melaksanakan

tindak lanjut.

Saran yang diajukan mendapat tanggapan dari

(15)

DAFTAR PERTANYAAN

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG

(Variabel Dependen)

Jawaban Kuesioner

No Pertanyaan

SS S R TS STS

A 1 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Komponen-Komponen Pengendalian Internal

Lingkungan Pengendalian

Ada tindakan manajemen yang insentif untuk

mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak

jujur, tidak etis dan melanggar hukum.

Kebijakan dan prosedur piutang yang telah ditetapkan

dilaksanakan oleh orang yang kompoten.

Terdapat Komite Audit yang mengawasi pengelolaan

perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen.

Manajemen memiliki filosofi dan gaya operasi

tertentu yang cukup menunjukan tindakan kreatif.

Terdapat batasan wewenang dan tanggung jawab yang

jelas pada setiap jabatan yang berhubungan dengan

proses piutang.

Struktur organisasi perusahaan telah menggambarkan

garis besar tanggung jawab dan wewenang yang jelas.

Piutang selalu didasarkan pada ketentuan umum yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

(16)

8.

9.

Penilaian Resiko

Setiap transaksi piutang selalu diketahui dan

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

Dalam mengurangi resiko penyelewengan piutang

pihak manajemen mempertimbangkan faktor biaya

dan manfaat. 10. 11. 12. 13. 14. Aktivitas Pengendalian

Fungsi penjualan terpisah dari fungsi penagihan.

Ada otorisasi atas transaksi dan aktivitas perusahaan.

Dokumen-dokumen terhadap piutang selalu bernomor

urut.

Perusahaan telah menggunakan sistem komputerisasi

dalam melaksanakan pengendalian terhadap prosedur

piutang

Dilakukan rekonsiliasi antara daftar saldo piutang per

pelanggan dengan pencatatan akuntansi secara berkala

setiap bulan sekali.

15.

16.

Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi yang mencakup metode dan catatan

untuk menunjukkan dan mencatat semua transaksi

piutang telah memadai.

Penggunaan komputer dalam prosedur piutang dapat

melindungi catatan dari orang yang tidak berwenang.

17.

Pemantauan

Diperlukan badan pengawas yang independent untuk

menilai hasil kerja dari bagian piutang.

(17)

B.

18.

Tujuan Umum Pengendalian Internal Piutang.

Keandalan Pelaporan Keuangan Piutang.

Transaksi piutang telah diklasifikasikan dan dicatat

dalam jurnal yang selanjutnya ke buku besar

pembantu, yang bertujuan untuk membuat laporan

keuangan yang lebih akurat dan wajar.

19.

20.

Efisiensi dan Efektifitas Operasi Piutang

Aktivitas audit internal atas piutang telah

dilaksanakan secara efisien.

Aktivitas audit internal atas piutang telah

dilaksanakan secara efektif.

21.

Ketaatan pada Hukum dan Peraturan.

Peraturan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

terhadap piutang telah dilakukan secara benar.

C.

22.

Tujuan Khusus Pengendalian Internal Piutang

Kecocokan Rincian

Transaksi piutang diikhtisarkan dengan memadai

23.

Keberadaan

Data transaksi piutang yang dicatat adalah data yang

sebenarnya diterima oleh perusahaan.

24.

Kelengkapan

Bukti transaksi piutang disimpan dan telah diamankan

sehingga terhindar dari segala kemungkinan terjadinya

kecurangan.

(18)

25.

Keakuratan

Dengan adanya audit internal atas piutang

mendorong keakuratan pencatatan data akuntansi

mengenai piutang.

26.

Klasifikasi

Kebijakan yang ditetapkan perusahaan mengenai

piutang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

27.

Pisah Batas

Terdapatnya pemisahan tugas antara fungsi penjualan

dan penagihan.

28.

Nilai Dapat Dicapai

Piutang yang disajikan dalam neraca dapat

direalisasikan pada tanggal neraca.

Hak

Telah dilakukan konfirmasi kepada pelanggan

mengenai jumlah saldo piutang. 29.

Penyajian dan Pengungkapan

30. Penyajian piutang telah diklasifikasikan berdasarkan

(19)
(20)

`BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan

tersebut manajemen perusahaan dihadapkan pada berbagai masalah baik intern

maupun ekstern. Masalah intern adalah perkembangan perusahaan sendiri

sedangkan masalah ekstern adalah persaingan usaha yang semakin tajam, kondisi

perekonomian yang tidak menentu sehingga diperlukan adanya manajemen yang

efektif.

Perubahan dan perkembangan perekonomian mempunyai pengaruh yang

cukup besar terhadap PTPTN VIII Bandung, keadaan ini dapat menimbulkan

berbagai hambatan terhadap pancapaian tujuan yang telah ditetapkan perusahaan

sehingga perusahaan harus dapat menyediakan informasi atas segala aktif

perusahaan guna kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun pihak

ekstern. Informasi atas data yang diberikan harus mengandung keakuratan,

ketelitian, ketepatan waktu, dan dapat dipercaya kebenarannya, serta bias

diandalkan guna membantu operasi harian perusahaan dan pengambilan

(21)

2   

keputusan untuk kegiatan lebih lanjut agar kelangsungan hidup perusahaan dapat

berjalan terus (Herlina Kinewaty, 2001).

Dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan atau yang telah ditetapkan

oleh perusahaan manajemen harus melakukan suatu pengawasan agar tidak terjadi

penyimpangan-penyimpangan karena suatu pengendalian intern yang baik.

Pengendalian yang dilaksanakan perusahaan harus efektif, sehingga dapat

membantu manajamen dalam menjalankan keamanan asset perusahaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan setiap perusahaan baik yang bergerak dalam

bidang industry maupun jasa selalu berusaha untuk mendapatkan laba, dengan

laba yang diperoleh berarti perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan

baik, oleh karena itu dibutuhkan suatu kemampuan untuk mengelola pendapatan

dan penagihannya secara efektif sehingga perkembangan dan kontinuitas usaha

akan berlangsung dengan baik. Pendapatan merupakan salah satu sarana penting

untuk memperoleh laba, untuk memperoleh pendapatan (revenue) biasanya

perusahaan melakukan transaksi penjualan baik secara tunai, maupun kredit

sebagai akibat dari penjualan kredit tersebut maka akan timbul piutang baik

dagang maupun jasa.

Mengingat piutang adalah unsur yang penting dalam neraca perusahaan maka

perusahaan perlu melakukan pemeriksaan untuk mengontrol aktivitas perusahaan

yang berkaitan dengan piutang. Prosedur yang wajar dan cara pengamatan yang

cukup terhadap piutang ini adalah penting bukan saja untuk keberhasilan

perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan

(22)

3   

para pelanggan. Pemeriksaan intern merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas

yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa catatan

akuntansi, laporan keuangan dan kegiatan lain yang dilaksanakan. Pemeriksaan

intern berpengaruh dalam menunjang pengendalian intern dengan memberikan

informasi serta saran berdasarkan temuan.

Mengingat pentingnya Audit intern untuk medukung pengendalian dalam

piutang maka dalam pelaksanaan penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil

judul “ PERANAN AUDIT INTERN DALAM MENUNJANG

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PIUTANG “ (studi kasus pada PTPN VIII Bandung)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahannya dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan Audit intern PTPN VIII Bandung

2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian piutang PTPN VIII Bandung

3. Seberapa besar Audit intern berperan dalam menunjang piutang di PTPN VIII

Bandung

(23)

4   

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang

diperlukan, untuk memahami peranan Audit intern dalam menunjang pengendalian

piutang usaha, dan untuk dibandingkan dengan teori yang telah penulis dapatkan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan sehubungan dengan

permasalahan yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Audit intern di PTPN VIII Bandung

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian piutang di PTPN VIII Bandung

3. Untuk mengetahui seberapa besar Audit intern berperan dalam menunjang

pengendalian piutang pada PTPN VIII Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini penulis harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak :

1. Pihak Perusahaan

Bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang

berguna bagi perusahaan yang telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk melakukan penelitian.

(24)

5   

2. Penelitian Lain

Bagi penelitian lain diharapkan menjadi bahan referensi dan dapat

digunakan sebagai titik tolak bagi penelitian yang lebih luas dan

mendalam dengan topik yang sama.

1.5 Rerangka Pemikiran

Semakin maju berkembangnya kegiatan usaha suatu perusahaan yang

didukung oleh teknologi yang semakin maju menuntut pihak manajemen untuk

bekerja dalam dunia yang berada di lingkungan operasi fisik yang terkontrol serba

cepat. Manajemen harus dapat memanfaatkan informasi secara optimal, baik

menyangkut waktu, jenis, dan kualitasnya, karena dengan informasi tersebut

manajemen dapat mengambil keputusan secara cepat dan akurat melalui

pendekatan-pendekatan dan pemecahan-pemecahan masalah kompleks yang ada.

Untuk kebutuhan itulah diperlukan suatu alat yang berdiri sendiri yang dapat

membantu pihak manajemen untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas

perusahaan yang sedang berjalan, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan

adanya suatu pemeriksaan. Bentuk pemeriksaan intern yang fungsinya untuk

menilai efektifitas sebuah perusahaan yang melibatkan berbagai macam kegiatan

atau aktifitas perusahaan. Pengertian piutang menurut Mulyadi adalah sebagai

berikut :

“ Piutang merupakan kalim kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu

(25)

6   

siklus kegiatan perusahaan. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan norma perusahaan “.

(Mulyadi, 2002:87)

Jadi piutang adalah merupakan salah satu pendapatan dari suatu perusahaan

yang membutuhkan waktu untuk memilikinya sampai berubah menjadi kas.

Terdapatnya piutang dalam perusahaan maka dibutuhkan pengendalian terhadap

piutang itu sendiri. Pengendalian piutang merupakan aktivitas manajerial dalam

memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan perbaikan yang

dibutuhkan atas seluruh klaim atau tuntutan suatu perusahaan dalam bentuk uang

kepada pihak lainnya sebagai akibat dari aktifitas penjualan barang atau

pemberian jasa perusahaan secara kredit kepada pihak lain.

Tujuan diperlukannya suatu pengendalian piutang adalah supaya piutang yang

menjadi hak perusahaan dapat diterima dengan tepat waktu, dan pengendalian

tersebut harus benar-benar memadai supaya tidak menyebabkan kerugian yang

besar bagi perusahaan. Dalam mewujudkan pengendalian piutang ada tiga hal

yang harus dilakukan yaitu :

1. Pemberian kredit dagang

2. Penagihan (collection)

3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak

(Wilson dan Campbell, 1996:419)

(26)

7   

Pengertian Auditing menurut Arrens et al dalam buku Auditing Pendekatan

Terpadu menyatakan:

“ Auditing adalah sekumpulan serta pengevalusian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten dan independen “.

(Arrens, 2006:15) Pertumbuhan perusahaan membatasi kemampuan manajer untuk mengawasi

masalah operasional sehingga menjadi Audit Intern sebuah fungsi yang semakin

penting. Audit intern berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri

pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi yang memiliki orientasi memberikan

jasa bernilai tambah bagi manajemen. Sawyer’s dalam buku Internal Auditing, IIA

memperkenalkan Standars for the Profesional of Internal Auditing – SPPIA (Standar)

yang berisi definisi sebagai berikut:

“ Audit Intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas-aktifitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan “.

(Sawyer,s 2005:9) Audit intern merupakan fungsi dalam organisasi yang bertugas memeriksa

dan menilai aktifitas-aktifitas dalam perusahaan. Tanpa fungsi Audit Intern dewan

direksi atau pimpinan unit tidak memiliki sumber informasi internal yang bebas

mengenai organisasi.

(27)

8   

Menurut Hiro Tugiman unsur-unsur yang harus dimiliki dalam Audit Internal:

a. Independensi

Audit internal harus mandiri dan terpisah dari kegiatan yang

diperiksanya

b. Kemampuan Profesional

Audit internal harus mencerminkan keahlian dan ketelitian

professional

c. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan

evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian

internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung

jawab yang diberikan

d. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan

Kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan,

pengujian, serta pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil, dan

menindak lanjuti (follow up)

(Hiro Tugiman, 1997:16)

(28)

9   

Berdasarkan uraian diatas Audit Intern memastikan apakah peran Audit Intern

terhadap efektivitas pengendalian intern piutang di PTPN VIII Bandung yang ada

memadai dan efektif untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuan

perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu penulis

mengajukan hipotesis yang akan dibukti kebenarannya dalam penelitian sebagai

berikut :

“ Peranan Audit Intern Dalam Menunjang Pengendalian Efektivitas Pengandalian Intern Piutang “

Variabel X

Peranan Audit Intern ────────────

Variabel Y Pengendalian intern Piutang

Ho : Peranan Audit Intern tidak memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas

pengendalian intern piutang

Ha : Peranan Audit Intern memberikan pengaruh positif terhadap efektivitas

Pengendalian intern piutang

(29)

10   

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu suatu metode yang

bertujuan untuk mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk

memperoleh data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengamati survei langsung ke

perusahaan yang menjadi objek penelitian, dimana metode yang digunakan adalah :

1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan pihak-pihak yang berwenang

untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan

masalah-masalah khusus sedang diteliti untuk mendapatkan data yang objektif

dengan penelitian. Wawancara dilakukan dengan bagian yang terkait dalam

perusahaan.

2. Observasi yaitu pengumpulan data primer secara langsung terhadap aktivitas

perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

permasalahan.

3. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab

dengan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur. Dilakukan dengan

penyebaran daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner).

Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan,

yaitu dengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literature-literatur yang

ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, yang berfungsi sebagai landasan teoritis

guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data yang telah

(30)

11   

dikumpulkan akan diolah, dianalisa dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori

yang telah dipelajari sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengujian atas

hipotesis yang diajukan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini maka

penulis melakukan penelitian di PTPN VIII Bandung Jln. Sindang Sirna no. 04

Bandung, adapun jangka waktu pelaksanaan dimulai Februari sampai dengan Juli.

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Atribut Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Audit intern PTPN VIII Bandung dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis melalui pembagian kuisioner telah dilaksanakan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan mayoritas responden

terhadap kuesioner yang menjawab dengan tanggapan positif.

2. Pelaksanaan pengendalian piutang PTPN VIII Bandung dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh penulis melalui pembagian kuisioner telah dilaksanakan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan mayoritas responden

terhadap kuesioner yang menjawab dengan tanggapan positif.

3. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis membuktikan adanya

pengaruh positif audit Internal terhadap efektifitas Pengendalian Internal

Piutang. Hal ini dapat dilihat dari analisis dengan menggunakan koefisien

determinasi bahwa variabel X (audit Internal) memberikan pengaruh

terhahadap variabel Y (efektifitas Pengendalian Internal Piutang) sebesar

70,89 % sedangkan sisanya sebesar 29,11 % dipengaruhi oleh faktor lain yang

diabaikan penulis.

(32)

131

5.2 Saran

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan audit internal

terhadap pengendalian internal piutang, penulis mencoba mengemukakan

saran-saran yang dimaksudkan untuk memberikan bahan pertimbangan pada perusahaan

yang diharapakan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian internal piutang,

terutama dalam hal:

1. Audit Internal, saran yang diberikan meliputi:

a. Sebaiknya SPI meningkatkan keterampilan dan keahlian mengenai

administrasi piutang.

b. Sebaiknya dalam memilih audit internal sesuai dengan latar belakang

pendidikan.

c. Sebaiknya staf audit internal yang memiliki persyaratan ujian sertifikasi

kualifikasi internal audit diikutsertakan.

2. Efektivitas Pengendalian Internal Piutang, saran yang diberikan meliputi:

a. Melakukan pengawasan baik di cabang maupun di pusat.

b. Memperkuat sistem pengendalian piutang, dengan menempatkan seorang

petugas khusus verifikasi pelunasan piutang di setiap kopel dan kantor

pusat.

(33)

132

c. Mengubah sistem pencatatan dan pelaporan manual menjadi sistem

komputerisasi terutama di kantor cabang sehingga pencatatan dan

pelaporan data lebih akurat, relevan dan tepat waktu.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik, Jakarta : LP FEUI.

Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2003, Auditing dan

Pelayanan Verifikasi, Edisi ke-9, Jakarta: Indeks.

Arens, Alvin A,;Randal J.Elder, and Mark S. Beasley, 2006, Auditing and Assurance

Services : An Integrated Approach, 11 th edition, New Jersey: Prentice Hall.

Arikunto Suharsimi, 2004, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka

Cipta.

Arikunto Suharsimi, 2004, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta : Rineka

Cipta.

Boynton, 2001, The Institute of Inetrnal Auditor

Donald. R. Cooper and C. William. Emmory, 1995, Metedologi Penelitian Bisnis

IAI, SPAP, per 1 Januari, Jakarta: Selemba empat, 2001.

Kriyantono, 2006, Statistik, Jakarta: Salemba Empat

Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004, Standar Profesi Audit

Internal, Jakarta.

IAI, SPAP, per 1 Januari, Jakarta: Selemba empat, 2001.

Mulyadi, 1998, Auditing, Buku satu dan dua, Edisi ke-5 Jakarta: Selemba Empat.

Mulyadi, 2002, Auditing, Buku satu dan dua, Edisi ke-6, Jakarta: Selemba Empat.

(35)

134

Rob Reider, 2002, Operational Review Maximum Result at Efficient Costs, 3 th

Edition, Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Robertson and Louwers, 2002, The American Association

Salemba Infotek, 2005, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS, Jakarta: Salemba

Infotek

Santoso Iman, 2006, Akuntansi Keuangan Menengah, Jakarta: Refika Aditama

Sarwono Jonathan, 2006, Panduan Cepat dan Mudah SPSS, Yogyakarta: Andi.

Sawyer’s, 2005, Internal Auditing, Jakarta : Indeks

Soekanto Soerjono, 1999, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi baru ke-4, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sugiyono, 2004, Metedologi Penelitian Bisnis, Edisi ke-7, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Tugiman Hiro, 2002, Laporan Audit Internal Wajib Ditandatangani Auditor

Bersertifikat, Bandung : Seminar HIMA Fakultas Ekonomi UNPAD dan

Musyawarah Kerja FKSPI.

Widjaja Amin, 2005, Audit Internal (Suatu Pengantar), Jakarta: Harvarindo.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :.. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan

Berdasarkan survey awal yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa 7 dari 10 responden menilai tidak ada rumah sakit memberiankan penghargaan bagi karyawan yang memiliki semangat

Sebuah kelompok titik dalam ruang Euclidean, prinsip komponen pertama (eigenvetor dengan Eigenvalue paling besar) kecocokan pada sebuah baris yang telah dilewati melalui

Saat ini informasi merupakan hal yang penting bagi perorangan maupun perusahaan. Dengan adanya informasi kita bisa mengetahui perkembangan tekonologi, marketing dan

P5 Ya mungkin kalau masuk ruangan yang kelasnya lebih mahal bisa dibilang gitu yang agak bedalah itu kan ngak ngak kita pentingkan itu yah pelayanan semuanya itu kembali

Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak seratus

Untuk melihat faktor yang paling dominan berpengaruh nyata terhadap motivasi kerja karyawan Bank BTPN di daratan Timor adalah dengan cara memperhatikan koefisien

Karena kandungan protein dari pelepah sawit rendah serta kandungan lignin yang tinggi, maka untuk pemakaiannya yang optimal perlu dilakukan kombinasi dengan