• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

“OPTIMALISASI STERILISASI ALAT MEDIS MELALUI SOSIALISASI DI RUANG TINDAKAN PUSKESMAS LABASA

KABUPATEN MUNA”

Oleh:

LIANISDAR,AMK NDH:C 08

PERAWAT TERAMPIL

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XVI TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BEKERJA SAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020

(2)

ii

PEMERINTAHPROVINSISULAWESITENGGARA BADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIA

JalanChairilAnwarNo.8APuwatuTlp.3124061Fax.3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

OPTIMALISASI STERILISASI ALAT MEDIS MELALUI SOSIALISASI DI RUANG TINDAKAN PUSKESMAS LABASA

KABUPATEN MUNA

Oleh:

LIANISDAR,AMK NDH:C 08

PERA WAT TER AM PIL

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 01 Desember 2020

Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH,

NURNIA,SE

NIP.19651231 199112 2 002

MENTOR,

SITTI RAHMA SARI,S.Kep,Ns NIP.19810625 200212 2 003

(3)

iii

PEMERINTAHPROVINSISULAWESITENGGARA BADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIA

JalanChairilAnwarNo.8APuwatuTlp.3124061Fax.3125905

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

“OPTIMALISASI STERILISASI ALAT MEDIS MELALUI SOSIALISASI DI RUANG TINDAKAN PUSKESMAS LABASA

KABUPATEN MUNA

Oleh:

LIANISDAR,AMK NDH:C08

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor

Pada Seminar Laporan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal,01 Desember 2020 Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar

CPNS Golongan II Angkatan XV1 Tahun 2020

Kendari, 01 Desember 2020 Penguji coach, mentor,

Dr. MALESA, SPd.M.Si NURNIA,SE SITTI RAHAMA SARI, S.Kep.Ns NIP. 19680510 199512 1 006 NIP.19651231 199112 2 002 NIP.19810625 200212 2 003

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SYAHRUDIN NURDIN, SE NIP.19960621 199012 0 001

(4)

v

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA dengan judul “Optimalisasi sterilisasi alat medis melalui sosialisasi diruang tindakan Puskesmas Labasa kabupaten Muna” dengan baik.Semoga dengan pembuatan laporan hasil aktualisasi ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) pada instansi tempat penulis bertugas dan dilingkungan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:

1. SYAHRUDIN NURDIN,SE ,selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya;

2. Drs.Sukarman.L, selaku Kepala BKD Kabupaten Muna telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS.

3. Dr.Malesa,S.Pd.M.Si, Selaku penguji yang memberikan saran dan kritik;

4. Nurnia,SE selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya;

5. Sitti rahmahsari,S.kep.Ns selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama penyusunan laporan hasil aktualisasi.

6. Mentor Binsu yang sudah banyak s memberikan latihan disiplin, fisikdan mental

7. Keluarga besar Puskesmas Labasa yang sudah mendukung untuk di laksanakannya aktulisasi;

8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan diinstansi;

(5)

v

9. Seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya laporan hasil aktualisasi ini

10. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar;

11.Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Mubar dan Muna Golongan II Angkatan XV1 tahun 2020

12.Teman sekamar saya (nurul, ismi) dan tetangga kamar saya yang caem (rahmi, ukhty) yang telah banyak bantuan dan masukan serta selalu menghibur

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan hasil rancangan aktualisas iini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga laporan hasil aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca khususnya dalam aktualisasi nilai dan dasar profesi ASN.

Kendari,01 Desember 2020 Penulis

LIANISDAR,AMK

(6)

vi

DAFTARISI

HALAMAN SAMPUL... i

LEMBARAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFATAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. Tujuan ... 6

C. Manfaat ... 6

D. Ruang Lingkup ... 7

E. Waktu Dan Tempat ... 7

BAB II KEDUDUKAN DAN PERAN ASN A. Gambaran Umum Organisasi ... 8

B. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 33

C. Kedudukan Dan Peran ASN ... 40

D. Konsep Sterilisasi ... 43

E. Penetapan Isu Dan Dampaknya ... 44

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Kendala Dan Antisipasi ... 60

B. Hasil Aktualisasi ... 63

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 87

B. Saran ... 87

C. Rencana Tindak Lanjut ... 87 DAFTAR PUSTAKA

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas PuskesmaS ... 18

Gambar 3.1 Kontrak waktu dengan pimpinan... 40

Gambar 3.2 Menyiapkan materi konsultasi ... 41

Gambar 3.3 Menyerahkan materi konsultasi ... 42

Gambar 3.4 Dokumen materi konsultasi ... 43

Gambar 3.5 Dokumen persetujuan pimpinan ... 43

Gambar 3.6 Membuat bahan konsul pada koordinator ruangan ... 47

Gambar 3.7 Melakukan kontrak waktu pada koordinator ruangan ... 49

Gambar 3.8 Menyampaikan rencana kegiatan pada koordinator ... 51

Gambar 3.9 Dokumen konsultasi ... 52

Gambar 3.10 Menyiapkan materi pre test ... 55

Gambar 3.11 Dokumen instrument koesioner ... 56

Gambar 3.12 Dokumen daftar hadir ... 58

Gambar 3.13 Menyiapkan daftar nilai pre test ... 59

Gambar 3.14 Menyerahkan materi pre test ... 60

Gambar 3.15 Menyiapkan materi sosialisasi ... 63

Gambar 3.16 Dokumen materi sterilisasi alat ... 64

Gambar 3.17 Menyiapkan ruangan sosialisasi ... 65

Gambar 3.18 Menyiapkan banner ... 67

Gambar 3.19 Menyiapkan materi post test ... 70

Gambar 3.20 Menyiapkan daftar hadir dan daftar nilai ... 71

Gambar 3.21 Dokumen daftar nilai post test ... 72

Gambar 3.22 Dokumen daftar hadir post test ... 73

Gambar 3.23 Menyerahkan materi post test ... 75

Gambar 3.24 Grafik peningkatan pengetahuan ... 75

Gambar 3.25 Mengumpulkan bahan laporan pada pimpinan ... 77

Gambar 3.26 Menyusun laporan ... 79

Gambar 3.27 Dokumen hasil observasi ... 80

Gambar 3.28 Menyerahkan laporan hasil kegiatan ... 81

Gambar 3.29 Dokumen surat rekomendasi penerapan kegiatan sterilisasi alat ... 82

(8)

1

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Kecamatan Tongkuno selatan ... 5

Tabel 2.2 Tenaga Kesehatan... 6

Tabel 2.3 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapka ... 21

Tabel 2.4 Identifikasi isu melalui APKL ... 22

Tabel 2.5 Rancangan kegiatan Aktualisasi ... 24

Tabel 3.3 keterkaitan dengan nilai-nilai dasar kedudukan ASN dan peran ASN……….84

(9)

1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel pelaksanaan kegiatan Aktualisasi………..………88

Lampiran 2. Matrix Huhubungan ASN dengan Nilai-nilai Aneka……….………89

Lampiran 3.Matrix Kedudukan dan Peran ASN ………90

Lampiran 4. Matrix visi Misi Organisasi……….…………91 SURAT PERSETUJUAN PIMPINAN

MATERI KONSULTASI PADA PIMPINAN SURAT PERNYATAAN MENTOR

SURAT REKOMENDASI KEPALA PUSKESMAS STRATEGI PEMBIMBINGAN MENTOR

DAFTAR HADIR PRE TEST DAFTAR HADIR POST TEST INSTRUMEN KOESIONER DAFTAR NILAI PRE TEST DAFTAR NILAI POST TEST SOP STERILISASI ALAT MEDIS

LEMBAR OBSERVASI TINDAKAN STERILISASI ALAT GRAFIK HASIL EVALUASI NILAI

GAMBAR BANNER

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi Pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai menghendaki birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah pelayanan public. uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menyelenggarakan tugas- tugas negara atau pemerintahan adalah pegawai negeri, karena kedudukan pegawai negeri adalah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, juga pegawai negeri merupakan tulang punggung pemerintah dalam proses penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam melaksanakan pembangunan nasional.

Nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) telah dituangkan ke dalam pasal 4 Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dimana disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan perilaku, komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pelayanan publik.

Di Era Milenial masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Strategi utama dalam pencapaian kesehatan

bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar (primary health care). Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik maka perlu dilakukan perubahan khususnya dalam bidang kesehatan.

Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk dapat menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

(11)

1

Pelayanan kesehatan dapat maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

Adanya pelatihan dan pendidikan pembentukan PNS profesional, maka penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik. Khususnya di bidang pembangunan kesehatan baik di seluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan pertama yaitu Puskesmas yang di atur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan puskesmas.

Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,bermutu dan terjangkau.Hal ini diatur dalam Undang- undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.Puskesmas Labasa adalah Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakn upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan,dalam pasal 1 menjelaskan;

• .Pencegahan dan pengendalian infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien pengunjung,dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.

• Infeksi terkait pelayanan pelayanan kesehatan (health care Associated Infections ) yang selanjutnya disingkat Hais adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan diRumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Sebagai unit pelayanaan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Labasa harus memiliki prinsip pelayanan public yang baik.terlebih memperhatikan uraian tugas kita sebagai perawat.khususnya tugas perawat yang dalam memberikan asuhan keperawatan harus memberikan rasa nyaman dan aman serta terhindar dari resiko infeksi, sehingga penulis mengangkat judul aktualisasi “optimalisasi Sterilisasi Alat Medis melalui Sosialisasi di ruang Tindakan Puskesmas Labasa Kabupaten Muna”

(12)

1

B. Tujuan

Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai dan dilaksanakan aktualisasi ini adalah:

a. Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga mewujudkan seorang ASN yang Profesional serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam melaksanakan tugas di Puskesmas Labasa.

b. Khusus

Optimalnya Sterilisasi Alat Medis di Ruang Tindakan Puskesmas Labasa,sehingga mewujudkan peningkatan derajat kesehatan di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Labasa.

C. Manfaat

1. Manfaat Untuk Penulis

Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta menjadikan tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.

2. Manfaat Untuk Organisasi

Meningkatnya pelayanan masyarakat dan kinerja petugas tentang penerapan sterilisasi alat untuk mencegah penularan infeki dalam rangka menunjang pencapaian Visi dan Misi di lingkup Puskesmas Labasa.

3. Manfaat Untuk Masyarakat

Fungsi dari topic/kegiatan bagi masyarakat

Sebagai salah satu upoaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan promotif dan preventif terhadap masyarakat khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Labasa, serta terhindarnya masyarakat dari resiko penularan infeksi.

(13)

1

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup aktualisasi nilai – nilai dasar ASN ini dibatasi tempat peserta melakukan renacana aktualisasi habituasi yaitu di Puskesmas Labasa,khususnya di ruang Tindakan Puskesmas Labasa dengan menyesuaikan pada kebijakan pemerintah sehubungan adanya dampak COVID-19 di Daerah sehingga terjadi “Opmalisasi ” dalam memberikan pelayanan kesahatan kepada pasien ,yang menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sebagai aparatur sipil negara (ASN).

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ini yaitu tanggal 30 0ktober sampai dengan 28 Noveember 2020.

2. Tempat

Tempat pelaksanaan kegiatan Aktualisasi dan Habituasi yaitu di Puskesmas Labasa khususnya diruang Tindakan Puskesmas Labasa.

(14)

1

BAB II

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Gambaran Umum Organisasi a. Profil Organisasi

Puskesmas Labasa merupakan instansi yang bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Tongkuno Sekatan.Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator.Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas Labasa

Wilayah kerja Puskesmas Labasa meliputi Desa Kulidawa, Desa Wale-ale, Desa Labasa,

Kelurahan Lawama, Desa Watondo, Desa Lianosa dengan jumlah penduduk 7.032 jiwa.

Luas wilayah kerja Puskesmas Labasa adalah 57,26 km2, yang lokasinya berada di Kecamatan Tongkuno Selatan tepatnya dijalan Poros Raha Wamengkoli, yang terdiri dari satu kelurahan dan lima desa yaitu Kelurahan Lawama, Desa Lianosa, Desa Wale-ale, Desa Watondo, Desa Labasa serta Desa

(15)

1

Kulidawa. Jarak dan Waktu Tempuh menuju Puskesmas adalah 10-20 menit. Jalan menuju puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan ( Transportasi Cukup Lancar) dan tidak ada kendala untuk menjangkau Puskesmas.Dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bone

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Buton Tengah

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tongkuno

Jumlah tenaga medis dan non medis Puskesmas Labasa sebagai berikut : Tabel 2.1Jumlah Tenaga medis dan nonmedis Puskesmas Labasa No TENAGA KESEHATAN PENDIDIKAN

TERAKHIR

JUMLAH

1. Dokter Umum S1 1

2. Dokter Gigi S1 1

3. Perawat Ners 5

S1 3

D3 15

SPK 2

4. Perawat Gigi D3 perawat 2

5. Bidan D4 5

D3

14

6. Farmasi S1 Apoteker 1

S1 1

7. Analis D3 1

8. Ahli Gizi D3 4

9. Administrasi S1 4

10. Kesehatan Masyarakat S1 3

11. Kesehatan Lingkungan D3 3

12. Klining Servis SMA 2

13. Driver SMA 1

(16)

1

b. Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS LABASA La Ode Faida, SKM

MUTU Drg. Wd. Yuniarti

Yynus

KASUBAG TATA USAHA Sitti Nurain, SKM

KEUANGAN Fasdiyanti,

AMG KEPEGAWAIAN

Hamidah, SKM SISTEM INFORMASI

PUSKESMAS La Opi, SKM

RUMAH TANGGA Wa Ode Huma

JEJARING DAN JARINGAN Sitti Nazila, S.ST UKP KEFARMASIAN DAN

LABORATORIUM St. Asnani La Ijo, S.Farm.Apt UKM

PENGEMBANGAN Arni Muliana, A.Md.Gz UKM ESSENSIAL & KEPERAWATAN

KESMAS Masita, AMKL

KEPERAWATAN KESMAS Siti Rahmasari, S.Kep.Ns GIZI KESMAS

Fasdiyanti, AMG KESLING

Wd. Diana, AMKL

P2P La Hamudi, AMK

IMUNISASI Ismail, S.Kep

ISPA Neni Anggraini, S.Kep

TB, FRAMBUSIA Nining Pancana,A.Md.Kep

DIARE Lia Nisdar, AMK

KECACINGAN Jamiah,S.Kep MALARIA Irmayanti,A.Md.Kep

RABIES Ismail, S.Kep

DBD La Edi Kasimirus,S.Kep,Ns

KB Wa Data, AM.Keb

KESEHATAN IBU Sitti Nazila,S.ST

KIA/KB Sitti Nazila,S.ST

KESEHATAN ANAK Hadiran Helena,S.ST

KESPRO Neni, A.Md.Keb

UKGS Irmawati, AMKG

PKM Fatnayanti Zan, SKM

PHBS Israwati, SKM

UKS Harianton,A.Md.Kep PROMOSI KESEHATAN

Israwati, SKM

KESTRA DAN KOMPLEMENTER Lusia Damayanti,A.Md.Keb

KESEHATAN GIGI Drg.Wd.Yuniarti Yunus

KESEHATAN OLAHRAGA Suherman, AMKL KESEHATAN LANSIA

Sitti Saripa, AMK KESEHATAN INDERA

Sitti Rahmasari, S.Kep.Ns KESEHATAN JIWA

Wa Ode Mani

KEFARMASIAN Winda Kusumawati,S.Farm

GAWAT DARURAT La Edi Kasimirus,S.Kep,Ns

RAWAT JALAN dr.Lidwina G.A.M.A

LABORATORIUM Asni Adi,AMAK

KIA/KB Sitti Nazila,S.ST

GIZI Wd.Yuniarti Utami

PERSALINAN Hadiran Helena, S.ST PUSKESMAS PEMBANTU

Elvira Restituwardani,S.Kep,Ns

POLINDES Lusia Damayanti,A.Md.Keb

BIDAN DESA Marida, A.Md.Keb

(17)

1

c. Visi Misi dan Nilai Organisasi 1. Visi dan Misi Organisasi

VISI Puskesmas Labasa adalah “Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat Tongkuno Selatan yang Sehat dan Mandiri” dan MISI yang ditetapkan Puskesmas Labasa untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

2) Membantu wawasan kesehatan bagi masyarakat Tongkuno Selatan

3) Mengebangkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat 4) Membangun kebersamaan dengan masyarakat dalam upaya kesehatan

Dari Visi dan Misi yang telah disebutkan diatas Puskesmas Labasa menetapkan tujuan sebagai berikut:

1) Terselenggaranya pelayanan kesehatandasar yang bermutu, menuju masyarakat Tongkuno Selatan yang sehat dan mandiri.

2) Meningkatkan kualitas hidup manusia di lingkungan hidup yang sehat dan mandiri.

3) Menjadi puskesmas pedesaan terbaik pilihan masyarakat yang mengutamakan kepuasan dan kesembuhan pasien.

4) Mewujudkan tata kelola puskesmas yang professional sesuai standar prosedur yang ada di puskesmas.

2. Nilai Organisasi

Tata nilai yang diterapkan di Puskesmas Labasa adalah:

L : LOYALITAS

Puskesmas Labasa senantiasa berusaha untuk memberikan pelayanan yang sopan, beretika terhadap atasan, teman sejawat dan pasien.

A: AKUNTABILITAS

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai prosedur, standar pelayanan dan dapat dipertanggungjawabkan.

B: BERSIH

Lingkungan kerja yang nyaman bagi petugas dan pasien A: ADIL

Memberikan pelayanan kesehatan tanpa membedakan status socia S: SANTUN

Senantiasa bertutur kata yang baik dan bersikap lembut dengan menerapkan prinsip senyum, sapa, salam, terhadap teman sejawat, pasien dan masyarakat.

(18)

1

A: AMAN

Mendapat perlindungan bagi petugas dan pasien terhadap bahaya infeksi nosocomial atau infeksi dari pelayanan yang diberikan.

d. Tupoksi Organnisasi dan Profesi 1. Tugas dan Fungsi Puskesmas

Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud di atas, puskesmas mempunyai fungsi :

1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan untuk hidup sehat.

3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Uraian Tugas Profesi

Uraian tugas dan fungsi sebagai perawat terampil menurut Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional perawat sebagai berikut:

1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;

3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;

4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;

5) Memberikan oksigenasi sederhana;

6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/

kritikal;

7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko penularan infeksi;

8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medical bedah;

9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area anak;

(19)

1

10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area maternitas;

11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area komunitas;

12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area jiwa;

13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic

14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi;

15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;

16) Memberikan dukungan / fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/

berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperwatan;

17) Melakukan perawatan luka

18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

B. Nilai - Nilai Dasar ASN

Nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,Komitmen Mutu dan Anti Korupsi harus ada di dalam diri seorang ASN. Indikator-indikator dan nilai-nilai dasar tersebut yaitu:

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Seorang ASN mempunyai amanah yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik sebagai berikut:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Seorang PNS harus memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki fungsi utama yaitu: Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran

(20)

1

demokratis), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang perlu diperhatikan diperhatikan, antara lain:

1. Kepemimpinan,

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

2. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dankebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

3. Integritas

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4. Tanggung Jawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

5. Keadilan

Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

6. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

7. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

8. Kejelasan

Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

9. Konsistensi

(21)

1

Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

b. Nasionalisme

Nasionalisme dalam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, tanpa menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas yaitu nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan menghormati bangsa lainnya. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

(Widita, 2015)

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadilandasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.

Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etika perilaku yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.

c. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).

Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Dalam kaitannya dengan pelayanan publik,

(22)

1

etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6).

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Untuk itu pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.

d. Komitmen Mutu

(23)

1

LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

2. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.

3. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu

Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015)

(24)

1

memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen.

e. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.(Widita, 2015).

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan yaitu :

1. Jujur

Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.

2. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

3. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat

4. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

5. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik

(25)

1

demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

6. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya.

7. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih- lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.

8. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.

9. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk antikorupsi.

C. Kedudukan dan Peran ASN a. Manajemen ASN

(26)

1

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

1. Kedudukan ASN Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

2. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

1) Pelaksana Kebijakan Publik

Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public

2) Pelayan Publik

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3) Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

Dalam menjalankan tugas dan kedudukannya harus memperhatikan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

(27)

1

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn;

dan

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin pegawai ASN.

b. Whole of Government (WoG)

1. Pengertian Whole of Government (WoG)

Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap”

yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

2. Nilai-nilai dasar Whole of Governmen

Nilai-nilai dasar Whole of Government yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara yaitu:

1) Koordinasi

Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.

2) Integrasi

Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.

(28)

1

3) Sinkronisasi

Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

4) Simplifikasi

Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

c. Pelayanan Publik

1. Konsep Pelayanan Publik

Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai pelayanan yaitu segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Nilai-nilai Dasar Pelayanan Publik

Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan kepada masyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:

1) Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

2) Kejelasan

Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik harus jelas, unit kerja/pejabat yang berwenang bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian persoalan dan pelaksanaan pelayanan publik serta kejelasan rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

3) Kepastian

Waktu Pelaksanaan pelayanan Publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4) Akurasi

Produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

5) Keamanan

Proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman dan kepastian

(29)

1

hukum.

6) Tanggung Jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

7) Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yangmemadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

8) Kemudahan Akses

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

9) Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas

10) Kenyamanan s

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah, dan tempat umum lainya.

D. Konsep Steriliasasi

Sterilisasi pada umumnya diartikan sebagai sebagai proses pemanasan yang mana dilakukan untuk mematikan segala bentuk organisme.Satu benda dikatakan steril jika dipandang Dri sudut pandang mikrobiologi ini bearti benda tersebut sudah bebas dari mikriorganisme hidup yang tgidak di inginkan.

.1 Standar Oprasional Prosedur ( SOP ) Sterilisasi Alat Medis

Indikasi sterilisasi alat medis yaitu Alat-alat medis yang digunakan dalam Asuhan Keprawatan

Tujuan sterilisai alat yaitu mencegah Infeksi nosokomial yang barasal dari alat-alat medis.

Mencegah infeai nasokomial yang berasal dari dari alat-alat medis .Tahap sterilisasi

a. Persiapan alat dan tempat :

(30)

1

1.Larutan desinfeksi (lisol,salvon,klorin) 2.Tempat untuk merendam Alat

3.Jenis sterilisator yang sesui ( autoclove,oven ) b. Persiapan pasien:

Jauhkan pasien dari tempat sterilisasi alat kesehatan:

d. Persiapan lingkungan :

Tersedianya tempat ,bahan, dan alat sterilisasi e. Pelaksanaan sterilisasi alat medis:

✓ pealatan yang yang sudah dipakai direndam dalam larutan desinfekstan selama 2 jamr

✓ Kemudian dicuci dan dikeringkan

✓ Kemudian dimasukkan kedalam Alat sterilisasis E. PENETAPAN ISSU DAN DAMPAKNYA

1. Identifikasi Isu

Tabel 2.2 Identifikasi Issu berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan No Tugas dan Fungsi yang

bermasalah Kondisi Sekarang Kondisi yang diharapkan Identifikasi Masalah

1

Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang s dan aman serta terbebas dari resiko penuraran infeksi

Tidak disterilkan nya alat instrumen

diruang tindakan Puskesmas Labasa

Penerapan sterilisasi alat intrumen,.untuk mencegah penuran infeksi pada pasien diruang tindakan Puskesmas Labasa

Belum optimalnya penerapan strilisasi alat medis di ruang tindakan puskesmas Labasa

2 Mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam upaya dalamn rangka melakukan promotif kesehatan

Kepatuhan pengunjung pasien di unit gawat darurat di puskesmas labasa masih cukup rendah

Pengunjung pasien di unit gawat darurat puskesmas labasa dapat melakukan five moment

Belum optimalnya

pelaksanaan pelaksaan five moment pengunjung pasien di unit gawat darurat puskesmas Labasa

3 penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka upaya melakukan upaya preventif

Kurang patuhnya pemakaian Alat pelindung diri(APD)Petugas kesehatan diruang Tindaka Puskesmas Labasa

Petugas kesehatan ruang Tindakan Puskesmas Labasa mematuhi penggunaan alat pelindung diri(APD) dalam melakukan tindakan keperawatans

Belum oftimalnya penerapan penggunaan alat pelindung diri(APD) druang Tindakant Puskesmas Labasa

1. Penetapan Issu

Tabel 2.3 Identifikasi Issu melalui matriks APKL

(31)

1

No. Isu Utama Nilai

Total Rangking

A P K L

1 Belum optimalnya penerapan pencegahan penularan infeksi diruang Tindakan Puskesmas Labasa

5 5 5 5 20 1

2 Belum optimalnya pelaksanaan pelaksaan five moment pengunjung pasien di unit gawat darurat puskesmas Labasas

4 5 4 4 17 2

3 Belum oftimalnya penerapan penggunaan alat pelindung diri(APD) druang

Tindakant Puskesmas Labasa

3 4 3 3 13 3

2. Analisis Dampak Issu

Teknik analisis yang digunakan dalam penilaian kualitas isu adalah Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak (APKL). Aktual artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dimasyarakat. Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Khalayak artinya Seberapa besar isu itu berpengaruh atau berdampak bagi masyarakat. Layak artinya Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk inisiatif pemecahan masalahnya.

Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan memberikan skor 1 sampai 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat serius untuk ditangani.

Berdasarkan hasil analisis isu pada tabel diatas, diketahui bahwa isu dengan skor yang tertinggi yaitu “Belum optimalnya penerapan pencegahan penuran infeksi diruang tindakan Puskesmas Labasa “

Isu yang diangkat bersumber komitmen mutu. Dampak yang dapat terjadi apabila isu “Belum optimalnya penerapan pencegahan penularan infeksi diruang Tindakan Puskesmas Labasa” tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara lain :

1. Resiko terjadinya penuran infeksi nasokomial 2. Mengurangi mutu pelayanaan Puskesmas

A. Unit Kerja : Puskesmas Labasa Kabupaten Muna

B. Isu Yang Diangkat :Belum optimalnya penerapan pencegahan penularan infeksi diruang tindakan Puskesmas Labasa

C. Gagasan Pemecahan Isu:

1. Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas Labasa

2. Melakukna Pertemuan awal dengan koordinator diruang Tindakan Puskesmas Lasabasa 3. Melakukan Pre test Pemahaman petugas tentang sterilisasi diruang Tindakan Puskesmas Labasa 4. Memberikan Sosialisasi tentang cara sterilisasi alat pada petugas diruang Tindakan Puskesmas

Labasa

5. Melakukan Post test pemahaman petugas tentang sterilisasi alat diruang tindakan Puskesmas Labasa

6. Melaporkan kepada pimpinan hasil kegiatan diruang Tindakan puskesmas Labasa

D. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Untuk mengoptimalkan sterilisasi alat medis melalui sosialisasi diruang tindakan Puskesmas Labasa Kabupaten Muna.

(32)

1

3. Factor Penyebab Masalah

Setelah sebuah issu ditetapkan sebagai issu terpilih dalam rancangan aktualisasi, maka perlu dilusuri factor-faktor penyebab terjadinya issu

Kurangnya sosialisasi tentang sterilisasi alat medis

Kurangnya kesadaran petugas ruang tindakan

Tidak efektifnya ruang sterilisasi alat Belum optimalnya

penerapan strilisasi alat medis di ruang tindakan puskesmas Labasa

Kurang memadainya sarana dan prasarana

(33)

1

a. Indicator Keberhasilan

Nama : Lianisdar, AMK

Unit kerja : Puskesmas Labasa

Issu yang diangkat : kurang optimalnya penerapan sterilisasi alat medis di ruang tindakan puskesmas Labasa Kab.Muna Gagasan pemecahan isu : optimalisasi sterilisasi alat medis melalui sosialisasi diruang tindakan puskesmas Labasa Kab.Muna

Table 2 . 4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan

Tahapan

Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi

dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1 2 3 4 5

6 7

1. Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas Labasa.

1.Melakuakan kontrak waktu dengan pimpinan,untuk konsultasi

1.Adanya waktu yang ditentuntukan,unt uk melakukan konsultasi

Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar

Akuntabilitas :Saya akan menerapkan sikap tanggung jawab dan kejelasan agar saya dapat di percaya untuk melaksanakan kegiatan ini

Nasionalisme :pada saat meminta pada pimpinan saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Etika Publik :pada saat berkonsultasi pada pimpinan saya bersikap sopan dan santun,agar pimpinan merasa dihargai.

Komitmen Mutu :Dalam melakukan konsultasi dilakukan secara langsung agar komunikasi berjalan efektif

Akan menyampaikan bahwa saya akan melaksakan sesui dengan rancangan.A Nasionalisme :

Saya akan menerapkan sikap semangat dalam menyiapkan lembar persetujuan konsultasi Etika Publik :

Saya akan menerapkan sikap menjalankan tugas secara professional dan menghargai komunikasi

Kegiatan ini sesuai visi puskesmas yaitu Terwu ju dn ya pela yana n yang be rm ut u menu ju masya rak at Tongkuno selatan yang

sehat dan

mandiri Masyarakat

Sehat dan

Mandiri

Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi

yaitu

pelayanan yang beretika, Santun,Loyalit as, aman dan santun.

(34)

1

b.menyiapkan materi konsultasi kepada pimpinan

c. Menyampaikan rencana kegiatan dan meminta persetujuan dari pimpinan

b.Tersedianya materi yang akan saya konsulkan

c. Disetujuinya rencana kegiatan saya oleh pimpinan

Anti Korupsi : Dalam melakukan konsultasi saya menerapkan nilai kejujuran

.

Akuntabiliatas : Dalam menyiapkan materi konsultasi saya akan menerapkanrasa tanggung jawab,agar mati yang siapkan sesui dengan rencana kegiatan.

Nasionalisme : Saya menyiapkan materi yang dikonsulkan dengan semangat etos kerja.

Etika Publik : Dalam menyiapkan materi saya melakukan dengan bahasa yang baik dan santun Komitmen Mutu : saya membuat materi yang saya sampaikan dengan memperhatikan mutu Pelayanan.

Anti Korupsi : Materi yang saya konsulkan dari sumber yang terpercaya

Akuntabilitas : saya akan menyampaikan rencana kegiatan saya kepada pimpianan dengan rasa tanggung jawab.

Nasionalisme : Dalam menyampaikan rencana kegiatan saya akan menggunakan bahasa baik dan benar,agar pimpinan dapat mengerti apa yang saya sampaikan.

(35)

1

Kegiatan2 Melakukan

Pertemuan awal dengan koordinator ruang Tindakan

a. Menyiapkan materi yang akan saya sampaikan

b.Melakukan kontrak waktu dengan kordinator ruangan Tindakan Puskesmas Labasa .

a.Tersedianya materi yang akan saya sampaikan

b.adanya kesepakatan waktu yang telah di tentukan bersama

Akuntabilitas : Dalam menyiapkan materi saya akan menerapkanrasa tanggung jawab,agar mati yang siapkan sesui dengan rencana kegiatan. s Nasionalisme :pada saat berkonsultasi pada pimpinan saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Etika Publik : Dalam menyiapkan materi saya melakukan dengan bahasa yang baik dan santun.

Komitmen Mutu : saya membuat materi yang saya sampaikan dengan memperhatikan mutu Pelayanan dan seui dengan rencana kegiatan

Anti Korupsi : Materi yang saya konsulkan dari sumber yang terpercaya

Akuntabilitas : Dengan adanya kontrak

Waktu yang disepakati,saya bertanggung jawab dengan pelaksanaan kegiatan yang di jadwalkan Nasionalisme :Kesepakatan yang ada di dasari atas rasa persatuan ,untuk mengikuti kegiatan yang direncanakan.

Etika Publik :Dalam melakukan kontrak waktu saya dilakukan dengan menghargai pendapat kordinator ruangan.

Etika Publik : Dalam menyampaikan rencana kegiatan saya bersikap soapn dan santun agar pimpinan merasa dihormati.

Komitmen Mutu : Materi yang saya sampaikan memperhatikan mutu pelayanan

Anti Korupsi : Materi yang saya konsulkan dari sumber yang dapat dipercaya.

Saya akan menerapkan sikap efektifitas,dimanasaya menyiapkan materi dengan baik

Anti Korupsi :

Saya akan bekerja keras dan bertanggung jawab.agar gagasan saya bejalanl sesuai yang diharapkan

Kegiatan ini sesuai visi puskesmas yaitu Terwu ju dn ya pela yana n ya ng ber mu tu me nu ju masya rak at Tongkuno selatan yang sehat dan mandiri Masyarakat Sehat dan Mandiri

Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi yaitu pelayanan yang beretika,

Santun,Loyalitas, aman dan santun.s

(36)

1

c.Menyampaikan rencana kegiatan dan persetujuan pada kordinator iruang Tindakan

c.di setujuinya rencana kegiatan yang saya sampaikan

Komitmen mutu : Menentukan waktu diluar jam pelayanan agar tidak menggangu saat pelayanan berlangsung.

Anti Korupsi : Melakukan kontrak waktu dengan Adil,tanpa mengganggu kegiatan pelayanan.

Akuntabilitas :Saya akan menerapkan sikap tanggung jawab dan kejelasan agar saya dapat di percaya untuk melaksanakan kegiatan ini

Nasionalisme :pada saat berkonsultasi pada pimpinan saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Nasionalisme:

Dengan adanya ada persetuan dari pimpinan,apa yang akan dikerjakan dapat dipercaya

Etika Publik :

Dalam meminta saran dan persetuan , saya akan bersikap sopan dan santun,agar kepala Puskesmas merasa dihormati.

Komitmen Mutu :

Dalam meminta saran dan revisi, Saya akan berorientasi pada pelayanan mutu

Anti Korupsi :

Dalam meminta saran dan revisi, Saya akan mandiri dan berani dalam menerima saran.

Etika Publik :pada saat menyampaikan rencana kegiatan saya bersikap sopan dan santun,agar merasa dihargais

Komitmen Mutu :Dalam menyampaikan rencana kegiatan,dilakaukan secara langsung agar komunikasi berjalan efektif.

Nasionalisme :

Dalam menyiapkan jadwal

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan sosialisasi pelaksanaan pembelajaran murajaah sambung ayat akan membuat pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan dari kepala sekolah dan guru. selain itu

Hasil dari pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penyimpanan Berkas Kegiatan Tera, Tera Ulang dan Pengawasan Perdagangan Berbasis Google drive di Bidang Metrologi

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Baubau tepatnya di Bidang Ideologi, Wawasan

Aktualisasi dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Munse dengan menerapkan nilai- nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sebagai

Dari hasil seluruh pelaksanaan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pelayanan Kegawatdaruratan di Puskesmas Sorawolio Kota Baubau dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN

Kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Muna dimulai dari tanggal 20 April 2020 ssampai dengan 10 Mei 2020 bagi ibu balita di ruang anggrek. Kegiatan yang di

Pelayanan Publik: melakukan pelayanan perpustakaan tidak dilaksanakan secara transparan dan adanya tindakan diskriminatif sehingga proses evaluasi berjalan secara