• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASI dan Imunologik

Dalam dokumen KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR′AN (Halaman 164-168)

MENYUSUI DAN KESEHATAN

E. ASI dan Imunologik

Dalam buku Panduan Manajemen Laktasi yang diterbitkan oleh Ditjen Gizi Masyarakat Depkes RI disebutkan bahwa ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, dan bebas kontaminasi.

Hal ini karena Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum ASI kadarnya cukup tinggi, dan Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Demikian pula dengan laktoferin dalam ASI, yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan, dan lysosim, yaitu enzim yang melindungi bayi dari bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

Kecuali itu, sel darah putih pada ASI pada dua minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga macam yaitu:

Brochus-Asodated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Cut Asodated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asodated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobadllus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Dalam penelitian Profesor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan, sebagaimana dikutip salah satu situs kesehatan bayi, dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itulah sebabnya mengapa bayi yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebagai makanan pertama bayi, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir.

Penelitian itu juga membuktikan bahwa ASI mampu memperkuat kekebalan alami tubuh bayi. Di dalam ASI terdapat oligosakarida yang menjalankan fungsi sebagai prebiotik di dalam pencernaan si kecil. Manfaat yang diberikan oligosakarida ini adalah: 1) Memperkuat sistem kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir; dan 2) Memiliki efek anti infeksi dengan melapisi dinding usus dan menekan pertumbuhan bakteri pathogen. Untuk lebih mudah memahami manfaat dari oligosakarida ini, kita bisa melihatnya melalui feses si kecil. Kandungan oligosakarida membuat feses bayi yang diberikan ASI bertekstur lebih lembut, sehingga dapat menghindarkan seorang bayi dari keluhan konstipasi (susah buang air besar).

Air Susu Ibu bukan hanya mengandung berbagai nutrisi untuk pertumbuhan bayi, tapi juga mengandung oligosakarida, sejenis prebiotik yang memperkuat sistem kekebalan tubuh

122 Menyusui dan Kesehatan

alami pada bayi yang baru lahir, khususnya di saluran pencernaan. Zat ini terus diproduksi pada ASI, sehingga si kecil akan memperoleh kekebalan tubuh alami selama ibu menyusuinya. Kemampuan ASI dalam memberi perlindungan ini telah terbukti dalam penelitian selama 40 tahun terakhir ini.

Ketika dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak diberikan ASI, bayi-bayi yang diberikan ASI tidak mudah terkena penyakit akibat infeksi, alergi dan penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.

Pada penelitian yang diadakan di tahun 1990, terbukti bahwa bayi-bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 13 minggu pertama dalam kehidupannya memiliki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi saluran cerna yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi-bayi lain yang diberikan susu formula biasa. Menurunnya tingkat infeksi saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sesudah selesai masa pemberian ASI dan berlanjut hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan anak.

Begitu banyak daftar manfaat ASI untuk bayi yang setiap hari terus bertambah. Di antara keistimewaan ASI, yang oleh Harun Yahya disebut sebagai “cairan ajaib”, dapat disebut secara singkat antara lain:

1. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik.

2. ASI menurunkan terjadinya resiko alergi.

3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran pencernaan, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan.

4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.

5. ASI kaya akan AA|DHA yang mendukung pertumbuhan kecerdasan anak.

6. ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus.

7. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang (dimana cuma ASI yang memilikinya).

8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak.

9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari.

10. Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.

Air Susu Ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah subhanahu wa ta‘ala untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel- sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan

124 Menyusui dan Kesehatan

untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun.

Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah subhanahu wa ta‘ala empat belas abad silam sebagaimana termaktub dalam Surah al-Baqarah/2: 233 yang dikutip sebelumnya. Dengan demikian, sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI.

Allah subhanahu wa ta‘ala Yang Mahakuasalah, yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, yang menciptakan ASI di dalam tubuh ibu untuk kebutuhan sang bayi.

Dalam dokumen KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR′AN (Halaman 164-168)