AASHTO M32-78
2. I(erusakan Permukaan, yang mempengaruhi kemampuan strukturil perkerasan dalam melayani beban lalu lintas
Dengan
pengerriantersebut maka istilah 'hancur'
sebagaimana digunakanpada
bangunan-bangunanteknik sipil
pada umumnya, tidak sepenuhnyadapat digunakan dengan arl y^ng sama pada
struktur77
Tabel
3.24. Gradasi Pasir Pengisi.UKTIRAN SARINGAN %LOLOSSARINGAN
2,36mm 1,18 mm 600 micrcns 300 microns 150 micons 75 microns
100 90-100
60-90 30-6A 15-30 5-10
78
t1o?t6G4tX6J74J,1u BVIK,IA 2 : PERANCANqAN PER-KER,4SAN JALANperkerasan atau konstruksi
lalan secar umum.
Sesuatu perkerasan yangsudah hancur dalam pengertian strukturil, masih dapat
berfungsimemberikan pelayanan pada lalu lintas, meskipun dengan tingkat pelzyanan, yang jauh lebih rendah dari yang diperlukan.
Perwujudan perkerasan dikelompokkan secara
kualitatif
menjadi perkerasanbaik,
perkerasankritis dan
perkerasanrusak. Pada
dasarnya perwujudan mencerminkan perilaku perkerasan dalam menerima beban, yangakan dipengaruhi oleh :0 keawetan dan kemantap^tt bahan perkerasan 0 kesempurnaan campuran bahan
0 kesempurnaan dzn ketelitian pelaksanaan 0 kesempurn an tzncangan strukturil 0 kesempurnaan metoda teknik dan
0 besarnya pengaruh luar maupun dalam dari situasi lingkungan.
Perkerasan
baik,
adalah perkerasan yangdari
perwuiudannya tidak menunjukkan kerusakan-
kerusakandan
kelainan-
kelainan bentuk permukaan, terutama dari tinjauan strukturil.Perkerasan
rasak, ialah perkerasan yang dari
peruuiudannya mempedihatkan kerusakan- kerusakan, mulai dari menunjukkan perubahan- perubahan bentuk permukaan yangingan,
sampai dengan perkerasan yang sama sekalirusak,
sehingga memberikafl gangguan pada lalu lintas. Khusus menghadapi kenyataan panjangnya iumlah ruas ialan yang rusak dalam skala penanganan,
maka klasifikasi 'rusak ringan', 'rusak sedang' dan 'rusak berat' dapat dimunculkan.Perkerasan
kritis, zdalah
perkerasany^ng dari
perwujudannya menunjukkan kerusakan- kerusakan danf atau kelainan-
kelainan bentuk permukaan yang ringan dan belum memberikan gangguan yang berarti pada lalu lintas;berkisar^ntar^ keadaan terjelek dari perkerasan
baik,
dan keadaan terbaik dari perkerasan rusak. Perkerasan pada kondisiini
mempunyai ciri, bilamanatidak
segeraditangani
secrz
memadai, sewaktu-waktu akan mengalami kerusakan yang mengganggu lalu lintas.4.2. MEKANISME KERUSAKAN.
Kerusakan perkerasan dapat didefinisikan sebagai manifestasi akibat
tlrrri tcdampauinya batas-batas kemampuan masing-masing
elemen l)('r'kcrlrsanialan. Dilihat dari sumber
penyebab kerusakan, kerusakan 1rt'rlicrusan rlapat dikelompokkan dalam dua kategori,yaitu'kerusakan teknis' ..l,rrr 'lit'r'trsrrkan wajar'. Perbedaanteknis
dan wajar harusditinjau
dalamMetoda Persncangon Perkerasan Jalan 79
konteks pembahasan hubungan
^nt,.ra masa pelayanan
dan
perwuiudan perkerasan sebagai manifestasi kemampuannya melayani beban lalu lintas.Kerusakan w@ar, adalah kerusakan*kerusakan
yang terladt
akibat dilampauinya tegangankritis
tertentu pada lapisanJapisan perkerasan oleh tegangan-tegng n
yangtimbul
akibat pembebanan yang berulang-ulang.Beban lalu iintas akan mengakibatkan lenduran dan regangan, baik dilapisan perkerasan maupun pada tanah dasarnya, yang bersifat sesaat, yaitu pada saat beban lalu lintas berada diatasnya. Besarnya lendutan dan rcgangan yang terjadi, tergantung pada besarnya perbandingafl
^ntaa
besarnya beban, dan sifat-sifatlentur dari
lapisan perkerasandan
tanah dasar.pada
keadaan perbandingan tertentu, regangafl sesaat tersebut dapat melampaui reganganbatas,
sehinggaterjadi
regangan-regngzn yang tetap. Akumulaii
Jari fegangan-regangn tetap ini,
selama masa pelayanan akan menimbulkan deformasidan
retakan-retakanpada
perkerasan,ataa
dengankata
lain timbul kerusakan-kerusakan pada perkerasan.Kerusakan teknis,
ialah
kerusakan-kerusakany^ng terjadi
akibat tegangan-reg nga;n) yangbukan
secara langsung bersumberdari
repetisibeban lalu lintas,
misalnyaoleh
perbedaan temperatur, pemampatan, konsolidasi tanah dasar, susut-muai, pengembangan, kehil^ngandayi
ikat, reaksi-reaksi kimia, longsoran dan bencan a-bencana lainnya.Identifikasi
kerusakan masuk kedalam keduakelompok
tersebut,sangat dipedukan, karena
penganalisaandan carr-
penanggulangan kerusakan, pada umumnya berbeda satu sama lain. Pada dasarnyu^nilr^
perw'njudan lalu lintas, dalam hubungannya dengan masa pelayanan hanya berlaku untuk kelompok kerusakan
wajar
4.3. PENrr-ATANPERWUJUDAN
Permukaan perkerasan
idak
rata, ataupun kerusakan perkerasan, merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki.Namun biasanyapan
pemakai jalan, menilai dengan cara subjektif dan kualitatif. Pemakai jalan merasakan ketidak-nyam^nan,dan tidak perduli
sengaja atau tidak.yang
diperlukanadalah penilaian kuantitatif, sehingga jelas tindakan apayang harus diambil.
AASHTO
mengembangkan cara penilaian yang didasarkan pada penilaian sekelompok anggota panel, dari berbagai macam bidang profesi.setiap anggota, masing-masing melakukan penilaian, dan
rilai
rata-rata daripenilaian anggota panel,
selaniutnyadisebut tPresent seruiceabiliqt Rating'
GSR), atauNilai
Perwujudanyang
ada. MetodaAASHTO ini diikuti
oleh banyak neg ra. SelanjutnyaAASHTO
mencari hubungan^ntarz- PSR dengan keadaan
fisik
)alannya sendiri.Dari hasil percobaan didapat:
jtti
tl
80
t<ou6c4uN6J 74J,4?t B\Kq 2 : PER-ANoANqAN PERKERAS,AN JAL-AN hurl>r-rngan yang baik^rrtar^ PSR, dengan jumlah
'
alur-aluf', dan retakan- rctakan yangterjadi
pzda perkerasan.Nilai
yang didapatdari
hubungan matematis, yang dikembangkan untuk maksud tersebut, selanjutnya disebutPtesent Seruiceability fndex
(PSI), yang lebihkita
kenal dengan lndeks Perkerasan (Ip).lndeks
Perkerasan arlalah suatu bilang^n yang menyatakantitgg,
rendahnya mutu/ tingk at/ nllai
perkerasan dalam memberikan
pelzy anan,kenyamanan pada gerakan
lalu lintas.
Besaranini tidak
mengaitkannya dengan geometrik ialan, matpun hambatan- hambatan lainnya.Faktor-faktor yang mempengaruhi
Ip,
adalah:*
Roughness (I(ekasaran Permukaan),*
Slope variation (Varia si ketid ak- rataan permuka an ialan),*
Crack (Retakan)*
Patch (fambalan)*
Ruth depth (dalamnya alur).Rumus yang bisa digunakan untuk mencari .\'eruiceabiliry, adalah:
x dengan menggunakan fumus sederhana:
PSI =5100-01015 R
-
0114logR
(R= roughness =inch/mile) x RumusAASHTO:
PSI
=
5,03 - 1,91tog
( 1+ Sv) -0,01
(C+
P;o''-
1,38RD'
dimana : PSI
=
Present Serviceability Index (nilai Ip)SV =
slope variation, yang menyatakan ke-tidak -ra;taan permukaan=
cracking (retak)-
(ftl1000 ft)=
patching (tambalan)-
(ft/1000ft\
=
nrth depth (alur) - inchAASHTO
menentukannilai
'terminal seruiceabiliry'(p)
terendah yang masih bisa ditoleransi, pada akhir pedode sebelum direkonstruksi atau penghamparan ulang, adalah :*
Untukjalanttama
ipt=
2,5*
Untuk falan dengan lalu lintas lebih rendah : p,=
2,0C P RD
Metoda Perancangan Perkerasan Jalan
4.4. METODAPERANCANGAN
4.4.I. PERANCANGAN PERKERASAN LENTUR
4.4.1.7.
Metodologi Umum
Seperti sudah dijelaskan pada Bab
2.2.
pendekatan metoda unruk perkerasanlentur
acuan Bina Marga (Indonesia) adalah metoda pert^m^, clalam halini,
perznc ngan struktuf perkerasan pada dasarnya menentukan tebal lapisan perkerasan y^ng
mempunyai sifat-sifat mekanis yang telah clitetapkan sedemikian sehingga menjamin bahwa tegangan-tegangan dan fegangan*
regangan pada semua tingkatan yang teriadi karena beban lalulintas, pada
batas-batasyang
dapatditahan
denganaman oleh
bahan tersebut.Metoda
perancangn
didasarkan pada prosedur desain empiris, seperti misalnya Metoda CBR.a).
Persyaratan Rancangan DasaruntukJalan
Baru.Ada 3
(tiga) langka,h ltama yang harusdiikuti
dalam perancangan perkerasan ialan baru, yaitu:Hitunglah jumlah beban lalu lintas berdasarkan konfigurasi beban sumbu standar yang akan melalui jalan tersebut.
Hitung kekuatan daya dukung tanah dasar.
Pertimbangkan
i) dan ii) pilihlah
kombinasiyang
paling ekonomisuntuk
bahan-bahan perkerasan serta ketebalanlapisan yang akan mencukupi
pelayanan selama umur renc fla dengan hanya melakukan pemeliharaan rutin saia.b).
Persyaratan Rancangan Dasaruntuk Peningkatanlalan.
Untuk
perkuatan atau rekonstruksi perkerasan-perkerasan yang adz,diambil
pendekatan yang sama.Akan tetzpi
adalah dimungkinkan,untuk melakukan review desain dengan data ditempat padz saat perkerasan jalan akan dilaksanakan, dengan menyederhanakankembali
rancaflgan semula, yang mungkin rancangannya sudah berselanglama
dari masa pelaksanaan.i).Perhitungan lalu lintas dapat diambil dari lalu lintas yang ada, berdasarkan prosedur seperti pada
Bab
1.2.1. danpraktaan
pertumbuhanlalu
lintas tahunan, selama 10 tahun.8l
82
r<Ott6EWr16.' 74J4!t Butr<u. 2 : PERANCAN(AN PER.KER,4SAN J,ALJQNii).CBR tanah dasar reviewdapat ditentukan
dilapangandengan c
r^menggali lubang
uji
pada sekitar perkerasan yang ada, dan melakukan uji Penetrometer Kerucut Dinamik (DCP).4.4.1.2.
Metoda Group Index.
Metoda
ini
dikembangkan oleh Public Roads Administration @RA)- USA,
didasarkanpada
klassifikasikelompok
tanah,diturunkan
dari pengalaman desain terdahulu.Model
desain struktur perkerasan terutama dikhususkan untuk perkerasan denganLPA
(Lapis Pondasi Atas) dan LPBpapis
Pondasi Bawah) yang menggunakan^greg^t zt^1r
t^n
h.Nilai Group Index, dihirung berdasarkan rumus dibawah ini:
Group Index
=
0,2 a+
0,005 a.c*
0,01 b.d.(4.1)
dimana:
^ =
sebagiandari
prosentase material yznglolos
saringanno.
200,yanglebih besar
35o/o dantidak lebih
besardari
75o/o, yang dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat^nt^r^ 0
-
20.b -
sebagian dari prosentase material yanglolos
saringanno. 200,
yafiglebih
besar dari 1,5o/o dantidak lebih dari 55%
dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat^nta;rz 0
-
40.c
=
sebagian dari batas caLr yanglebih besar dari 40o/odan tidak
lebih dari 60oh dinyatakan sebagai bilangan positip,bulat anrara 0-20.d
-
sebagian dari indeks plastis yang lebih besar dari L0ohdan tidak lebih besar dari 3}ohdinyatakan sebagai bilanganpositip,
bulat antara 0-
20.
Rentang nilai group index yang berlaku adalah 0 sampai 20.
CONTOH
SOAL 4.1:Analisa tanah dasar untuk digunakan bagi perkerasan,mendapatkan : Tanah Lolos saringan
#
20O,mempunyai:LL =
40o/o danPL=
1'5oh.LHR
mempunyai intensitas 750 SMP.o/obtiran
Lolos saringan# 200 =
55o/oJadi:a=55-35=20 b=55-15=40
c
=
0 (LL
tidak melebihi 40 )d=15-10=5
T
Meloda Perancangon Perkerasan JalanGroup Index