3/8"
100 100 1004 95
Jt-
90 B0-100I
655--E
83 6s-100t6 47,5 Cr-
60 40-8030 22
43
20-6550
1.6,5 T-r
24 7-44100
12
ok 't1 3-20200
5
hampit sama 6 2-10Tabel
5.9.b.Kombinasi
taksiran kedua.No.Saringan 30YoAgregat 1+
TAoh
Awesat?
NIt"tl
TARGET
SPECS
3/8"
100 100 1004 97
rl
90 80-100B 91
{-l
B3 65-100t6 63.7 f]-
60 40-8030 29,6
"+
20-6550
22.7 T_ 24
7-40100
16,8 r
12 3-20200 7 hampir sama 6 2-10
.
I- aKslfan oan tnaslNO.
SARINGAN
35%
AGREGAT 1
65%
AGREGAT 2
KOMBINASI TARGET SPECS
3/8" 35 65 100 100 100
4 3t"5 65 96.5
{-t
90 80-100I
10.5 65 -dJ 65-100l6 2.45 51.20 59-65 hamoir samd 60 40-s0
30 1.05 26.65 27-7A -43 20-65
50 0.35 20.80 21.15 '24 7-4A
100 0 15.60
1s,6 {-L
t2 3-20200 0 6,5 6,5 hampir sama 6 2-10
176 Roncangan Bahan Perkerasan Jalan
Tabel5.10. Taksi
hasilkombi
keIni
adalah blending yang paling baik dari ketiga percobaan,hampir mendekati posisi ditengah envelop.Cara
coba-coba taksiranini
dapatdilakukan juga untuk kombinasi
3 agregat,hanya prosesmenjadi
agak panjang(identik dengancontoh
dua zgreg t diatas).ii. Cara Coba-coba(A4atematis)
1 .Kombinasi Dua zsreE^t
Berikut ini c r^ blending dengan menggunakan
formula matematis,yang dianjurkan oleh Asphalt Institute (sebagai catatan sebaiknyacarairi
tidak dikombinasikan untuk caraBrna Marga 1988).Persamaan dasar untuk mengkombinasikan dua agregat adalah:
P
=
Aa- Bb
... (5.1.) karenaa*b
=1,maka a--
1-b.Substitusi persamaan ini ke persamaan 5.L.mendapatkan:
NOU6G4W$J14J.4n B\KL 2 : PER.4NC,4N(AN PER_KER-4.S,4NJAL_AN 177
I)icari proporsi blending bila diminta terpenuhinyabatas tengah spesifikasi.
f awab:
-
Langkah pertama pelalarikondisi kedua
agregt. Agregat
rnana y^ng palling menlrumbang materialuntuk
suatu ukuransaringan.Dalam hal ini pilih
saringan no.76 dimana agregat2
akan meny.umbangproporsi
besar trnruk agregat 1.-
Selanjutnyahitung
o/o-agregat2
harus ditambahkanagar
passing no.16 mencapai 7oh @atas tengah 4/1,0).Persamaan (5.2.):
. P-A 60-7 b=_=_=0-654
B-A 88-7
a = 1- 0,654= 0,346
Hasil proporsi agregat dengan cara coba-coba matematis memberikan 34,60/0
agregatl dan
65,40/0^gaeg
t 2. Tidak berbeda jauh
dengan perhitungan cata coba-coba taksiran.2. I(ombinasi Tiga agregat
Persamaan dasar untuk mengkombinasikan aga agregat adalah:
P=Aa+Bb+Cc
(s.4.)(5.s.) dalam hal
ini a*btc -1
. P-A
h=-B_A
CONTOH
SOAL 5.1....(s.2.) P_BA-B
Misalkan suatu agregat tunggal 1 akan di-blending dengan
untuk mendapatkan campuran yang memenuhi
syzra;t sebagaimana Tabel Contoh Soal (5.1),sama dengan Tabel 5.7.b.^greg
t
2 spesifikasiPenyelesaiannya lebih komplek dari kombinasi dengan pengamatan data yang bersesuaian dapat seperti kondisi kombinasi dua agegat.
CONTOH
SOAL 5.2.dengan dua agregat.Tapi disederhanakan menjadi
'/o PASSING Ukuran Sarinoan
3 /a" No.4 No.B No.16 No.30 No.50 No.100 No.200
S1'arat Spesifikasi
100 80/1oo 70/e0 s0/70 35/sA 18/29 8/16 4/10
34,6ohAsremt1, 34-6 3t.14 10"38 2,42 r.04 0,35 0 0
65,4ohfuEresat2 65.4 65.4 65-4 57,55 26.81 20,93 15,70 6,54
TotaI 100 96.54 75.78 59.97 27.85 21,28 15.70 6.54
TARGET 100 90 83 60 43 24 12 6
abel
Contoh
Soal (5.% PASSING Ukuran
Sarinp"an
3/8" No,4 No.8 No,16 No.30 No.50 No.100 No.200 Syarat
Snesi6kasi
100 80/100 65/104 40/80 20/65 7 /40 3/20 2/10
Acresat 1 100 90 30 7 J I 0 0
Astesat2 100 100 100 88 41 32 24 10
1
178 Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
Misalkan suatu mineral
filler
C akan di-blending dengan AgregatA
dan AgregatB
untuk mendapatkan campufan yang memenuhi syzfat spesifikasi sebagaimana Tabel Contoh Soal (5.2.)dan proporsi blending bila diminta terpenuhinya batas
tengah spesifikasi.Tabel Contoh
Soal (5.2."2, PaSSmc Ukuran
Sarinmn
3/ 4* 3/8" No.4 No.8 No.30 No.50 No.100 No.200 Syarat
Snesifikasi
1m 801100 '70/90 50/7A 3slso 18/29 t3/23 8/ 16 4/1,0
Asreeat A 100 90 59 ,,16 a) 1.2
Agresat B 100 100 100 96 82 51 36 21 9,2
Filler C 100 100 100 100 100 100 98 q3 82
Jawab:
Pengamatan datzbzhan:
1).
tfaterial
dengan gradasi lewat dan lolos saringan no.8 menuniukkanzgr eg^t s afl gat kekurangan proporsi bahan untuk mengikuti spe sifi kasi'
"
i1. V^i"
saringanNo.B
agregatA
sangat kekurangan bahan ini,untuk mencapai t^rget batas tengah yaitu 42,5o/o.Hitung proporsi
^gaeg
t A
menggunakan persamaan5'3'
untukmenyeleksi
proi.n
passingno.8 mengikuti
terpenuhinyabatas
tengah spesifikasi.,=P-B_42,50-82_0,50 A-
B
3.2 -823). Pada saringan no.200 pfosenrase hanya ditentukan oleh agregat B dan
filler
C. Jadi hanya kombinasi dua bahanB
dan C.Gunakan persamaan 5.2 dengan parameter B dan C. Jadi :=
7-4'6
=0,0382-9_2
xo%.attut16,1
ML/4t
B\Kq 2 ; PER-ANCAN4AN PELKER,4.SANJAL-AN 179%PASSING Ukuran
Sarinpan
3/4" r/2" 3/8" No.4 No.8 No.30 No,50 No.100 No.200 Syarat
Spesifikasi
100 80/ 100 70/eo s0/7a 35/54 18/29 t3/23 8/ t6 4/10
0,50x A 50 45 29_5 8 1-6 0-6
0-47x B 47 4'7 47 45,1 38,5 24 16.9 9.9 4.3
0,30x C 3-0 3.0 3.0 3,0 3,0 3,0 3.0 2,8 ')(
Total 100 9s.0 79_5 56,1 43.1 27.6 14.9 12.7 6,8
iii.
Cara Grafis.L
Kombinasi Dua asreszt.Berikut
ini
adalah perunjuk cara grafis yang diberikan oleh Asphalt Institute.Mengambil contoh soal 5.1. dapat dicari dengan c r^
grafis (Gbr.5.1 1.) dengan petunjuk:- a).
Skala absisdan ordinat
harusdibuat
sama,dimana ordinat kanan disiapkanuntuk prosen lolos
saringanAgregat 1.
Sedang yang sebelah kiri untuk prosen lolos saringan Agregat2.- b).
Posisikan masing-masing nilai prosen agregat 1 diordinat kanan,dannilai prosen
agregat2diordinat kiri. Hubungkan kedua titik
bersesuaian
pada nomor
saringanyang
samadan namai
sesuai saringannya.- c).
Untuk masing-masing ukuran butiran^gregat tenrukan dimana
limit
persyaratan gradasi memotong garis pada
butir
b).Sebagai contoh untuk saringan No.100,limit batas atas adalah 2Oo/o danlimit
batas bawah 3olu.- d).
Bagan potongan terseburdi butir
c). adalah menunjukkan proporsi agreg^t1
dan^grr'g
t 2
yang ditunjukkan oleh angka absis bawah dan atas. Angka merepresentasikanlimit
yang tidak boleh dilewati untuk ukuran gradasi yang bersangkutan.- e).
Tentukan garisvertikal
yang dibentukoleh
perpotongan tersebur dibutir c).yang paling dalam dari masing-masing arahkiri dan kanan.Dalam hal ini pada grafik didapat 14%-50%
^gregat 1 dan 500/o-860/o agregat 2 yang akan memenuhi syarat spcsifikasi bila di-blending.
- f).
Untuk mendapatkan prosentase blending adalah batas tengah selang yang dibentuk padabutir
e) diatas.Disini
adalah 32oh agregat 1 dan 68oh agregat2.
Bandingkan dengan cara coba-coba taksiran dan matematis diatas.c: P -0,58 C_B
Proporsi bahan Passing No.200.
P =Aa t
Bb+ Cc
---+7=
0(0,50)+9,2b+82cDengan meng;unakan nilai a=0,50 yang
didapatmenggunakan pefsamaan 5.5, maka:
b+c
=1-0,50=
0,50-> b
=0,5 - c*) -+ 7 =
9,2(0,5-c)+82 c didapat: b=0,50-0,03=0,47. . . .
.'''"'
{.\./pada butir
2danT
t80 Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
,@
-iil .e{i ll,
?{r {li{t {.}0 ...-..--...>
xot 6c.&ut1s,1
l4tAfi
Bt Kq 2: PER4NCAN(ANPER-KER4.S,4NJAL N l8ld).
Garis lurus ditarik darititik A
dan S demikian juga darititik
B kec.
.) Potongkan garis A-s dengan
perpanjangangaris B-c
untuk mendapatkantitik
B'.f). Adapun panjang
masing-masinggaris diambil dari
perbedaan prosentasetitik-titik
acuan.g)
Prosentase agtegat yang akan diblending, dicari dengan persama^n matematis yang diturunkandari rumus
dasar persamaan 5.4.Qthat Contoh SoaI 5.2a.).7ll fil l,lU ruf
1
drtl
5i.r
..1{l
2{t
&ll
Gbt.
5.11.Metoda grafis
dadAsphalt Institute.
(
untuk blending
dua agtegat).2. I(ombinasi Tiga Agregat.
Berikut ini
lugadari Asphalt Insitute untuk
blendingtiga
fraksi agfegzt.Petuniuk solusi cara grafts lj'ga agregat adalah sebagai berikut:
- a).
Skala absis danordinat
harusdibuat
sama,dimana absis diiadikan kedudukan prosefl bahan yang tertinggal saringanNo'8
dan ordinat kedudukan prosen lolos saringan No.200.- b).
Hanya databahan^gtegat prosen yang tertinggal saringan No.8 dan prosen lewat saringan No.200 yang di-plotpada grafik.- c). Titik A
me-representasikanbahan
^greg
t
kasar,titik B
bahan^gregat halus(biasanya pasir) dan
titik C
adalah gradasifiller.Titik
Sadalah representasi dari nilai tengah
limit
persyar tangr
d^si,untuk material tertahan saringan No.8 dan material lolos saringan No.200.Gbr. 5.12.
Metoda grafis
dadAsphalt Institute.
(
untuk blending tiga
agregat).--+
.{t)
Y
r82 Rancangan Bahun Perkerasan Jalan
CONTOH
SOAL 5.2a.Data sebagaimana contoh soal No.5.2.
Dari Contoh Soal 5.2. didapat:
Tabel Contoh Soal5.2a
Absis dan koordinat masing-masing titik:
Titik A
( 97; 0,0 ),titik
B (18;0; 9,2),titk
C (0,0;82,0).Titik
S ( 58;7,0)Perpotongan AS dan CB adalah
titik
D(17,0;13,0)+-
grafik.KoeJisien
o=?'l Garis AD Y:xs-x'
x,c= tt-11 =1=0,51
- xo
97-17
80Karena
a*b*c= 1 -+b + c=1-a
Dari
Grafik:
(l-a)garis DB (l-a)(yo-yu\
(l-0.50)x(13-9)-1,96 -^,.,..
t=-
"
garisCB
(Y,-
Yu)
82-9
73b
= 1-
^-c= 1-0,51 -0,03 =0,46
Jadi blending dengan komposisi :
51oh Agregat
A +
460/o AgregarB + 3%
Filler.(Bandingkan dengan cara Coba-coba matematis).5.8.2. PENENTUAN KADAR ASPAL CAMPURAN.
Kadar aspal didalam suatu campufan sangat menentukan didalam suatu fancangan bahan perkerasan
lentur.
Disamping menentukan faktor kekuatan perkerasan juga sangat berperanan dalam penentuan hatgasruan
bzhan campurall.Pada dasarnyakadar aspal sangat tergantung pada
NOn6G,4UtlC,t 74J.4n B4Ku' 2 : PERANC.AN(AN PER-KER,4SANJ,4L_AN tEl
f . Luas permukaan bidang
^greg^t.
.1. Berat Isi Agregat
1. BeratJenis Aspal
,1. Tekstur permukaaan dan bentuk dari agregat 5. I(arakteristik bahan yang lolos saringan no.200
(r. Jenis bahan bitumen 7. Besar rongga(void).
tt. Absorpsi agreg
t
terhadap aspal.Penenruan metoda
untuk
mencari kadar aspal menjadi suatu hal yang sangat spesifik dalam r^nczng n perkerasan bahan campuran aspal dan;lgregat.
5.8.2.1.
Metoda
Luas Permukaan.Metoda luas permukaan merupakan salah satu metoda
yangcligunakan
secaraluas dalam menghitung prosen birumen
didalam campuran.Metoda lain
adalah berdasarkanpada konsep 'void',
yang mendasarkafl perancanganpada banyak aspal yang mengisi rongga butir.Pada metoda luas permukaan,jumlah aspal yang dipedukan dalam suatu campufan,sangzt tefganrung pada gradasi aggregat yang dipakai. Gradasi 'terbuka' lebih sedikit memeilukan aspal daripada gradasi yang
lebih
padat, karena gradasipadat
mempunyailebih
banyak permukaany^ng
harus dilapisi.Didalam campuran aspal terdapat beberapa variasi
agregt
campuran,sehingga
untuk menghitung luas total permukaan
^greg
t
dilakukan pendekatan melalui penggunaan ap^ y^ng disebutFaktor
Luas Permukaan(dinyatakandalam m'/kg). Agregat yang disaring
dengan susunan saringan 3 f 4",1. f2",3/8",
No.4,No.8,No.16,No.30, No.50,No.100dan No.200 berturut-turut mempunyai Faktor Luas
permukaan0,41;0,41,;0,41;0,41;0,82;1,64;2,87;6,14;12,29
dan 32,77. Luas
total permukaan^grcg
t
adalah penjumlahan dari seluruh perkalian (Faktor Luas Permukaanx%o lolos saringan).adalah dcngan lapisan
Parameter
lain
yang banyak terkait dengan luas permukaao agregat*ba/ kpisan aspalflm,yairu perbandingan antara volume aspal efektip luas permukaan. Semakin
tinggi
kadar aspal efektip,semakin tebal aspal film pada masing-masing butir agregat.Berikut
ini
beberapa hasil pendekatan,yangSYARAT SPESIFIKASI
6arasteNcaH)
AGREGAT A
AGREGAT B
FILLE.R
C
I-olos No.200 7 0 9,2-9 82
Tertahan No.8
57,5-58 96,8-97 18 0
metoda luas permukaan.
didapatkan berdasarkan
T
184
a). California ( Mc Kesson
&
Frickstad ):P=0,015a*0,03b*0,17c
Rancangan Bahan Perkerasan Jslan
dimana:
P
=
o/o bitumen dalam campuran (dalam skala berat)a =
o/o aggregat tertahan saringan no. 10b =
oh aggregtlolos
saringan no. 10 dan tertahan no' 200'c =
o/o^ggreg^tyang lolos saringan no. 200' b). Montana:
P
=
1,25 ( 0,015 a*
0,03b +
0,17 c ).c). Wyoming:
P
=
1,30 (0,015 a*
0,03b +
0,17c).
d). Japan Road Association:
P
=
0,023a*
0,065 b+
0,13 c*
0,11 d+
1,13 dimana:a =
o/o aggregat tertahan saringan 2,5 mm.b =
oh aggregat lolos saringan 2,5 mm,tertahan saringan 0,3 mm'c =
oh aggtegatlolos saringan0,3 mm,teftahan saringan 0,074 mm'd
-- o/o aggregat lolos saringan 0,074 mm.e). Asphalt Institute:
P
=
0,035 af
0,045b + K.C +
F dimana:a = o
aggregat tertahan saringan No.8b
-- oh aggregat lolos saringan No.8, tertahan saringan No. 200.C =
o/o^greg t lolos saringan no. 200.
F -
0+2o/otergantung absolpsi
^gregat @ila tidak ada
data disarankan menggunak an ntlai = 0,7).K = 0,15
bila yang lolos no. 200 antarz 11-15oh=
0,18 bila yang lolos no. 200antan
6-
1,0%=
0,20 bila yang lolos no. 200,<
5o/oMetoda Perencanaan Campuran yang
umum
dipakaidi
Indonesia saatini
adalah Metoda Bina Marga 1988,yang mengadopsi standar Inggeris C[RRL).
' Pada 1997
metodaini
dilengkapi pemadatanPRD
@ercentageRefusal Densiry). Penulis mengakomodirnya meniadi
Perancangan Campuran Metoda Bina Marga 1997 Qthat sub-bab 5.10.1.3).Ndtl€E4lttlGJ 74JJU vy.Kt/. 2 : PERANCANqAN PER.KERA.SANJAL^N lE5 Metoda Asphalt
Institute
metoda campurandari
USA, banyak dipakai di Indonesia pada periode 1970 -1980.5.8.2.2. Sifat Bahan
Campuran
yangdipadatkan.
Idealisasi penampang
dari
suatu campuran aggregt dan
aspal,adalah sebagaimana tergambar pada Gbr. 5.13.SKALA VOLUI'E SKAI.A EERAT SKALA BERI|TT
JEHI$
-f-
v{-
ivllu
1
G
I
(f
a r I
vitAA
G R E G A T
V-u
V--
v"V.u V."
V-.
Vu Vu"
Vro
V
V, VP
v.
% V,
= Volume bulk dari campuran yang telah dipadatkan.
= Volume bulk campuran tanpa volume udara.
=
Volume void udara dalam campurufl y^ng telah dipadatkan,disebut jugaVIM
(Voids in Mixture)=
Volume bulk aggregat.= Volume effektip aggregat.
= Volume poi antara aggregat.=VMA(r'oid in Mineral Agregat)
= Volume aspal dalam campuran yang telah dipadatkan (effektip+absorpsi)
= Volume aspal yang diabsorpsi aggregat
= Volume pori terisi aspal effektip. Vrn=VFIA-Vu.=( V5
-
Vu" ).= Volume total agtegat
= Volume pori tidak lolos air.
= volume pori lolos air
= Volume aggregat solid
= volume pori tidak lolos aspal.
= volume pori lolos aspal
J_Lr
Gbr.5.13. Idealisasi