T
156 Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
angka abrasi y^ng diperoleh dari hasil Los Angeles Abrasion
test.Indikasinya bila abrasi memberikan
keausanlebih dari
S}'h,agtegat dinyatakan tidak baik untuk dijadikan bahan perkerasan jalan.Elemen perkerasan
terdiri
dari komposisi butiran yang terdistribusidari ukuran
besar sampaikecil.
Sehingga brlamana adaukuran
butiran melebihi tebal lapisan ada sebagian permukaan yang tidak akan terselimuti oleh aspal.Hal ini
dibatasi dengan persyaratan ukuran maksimum^gregat
'/,
a 1./3 dari tebal lapisan,atau bila dibalik tebal lapisan diambil2
a3 dai
diameter butir maksimum.
Pada dasarny^ agregat kasar,harus bersih dan bebas dari lempung, lumpur,debu dll.Maksimum kandungafl bagian lunak adalah 5o/o. Sedangkan
untuk
agregat halus,bahan yanglolos no. 40
(0,4mm)
harusterdiri dai
matett:^l non-plas ti s.
Bentuk butir sebenarny^ sarrgat menentukan kekuatan selain gladasi, kekompakan
dan
kekerasan.Bentuk butir bisa bundar, lonjong,
kubus, pipih, atau bahkan tidak beraturan. Bentuk yang bundar relattf kurang stabil dibandingkan permukaan dengan bidang patah. Prosentase agregt
yang tertahan no. 4, minimum mempunyai 40o/o ag;egat,paling tidak mempunyai satu bidang patahf pecah lurus.Tekstur
permukaanpenting
diperhatikan,dalamhal ikatan
adhesi^ntara ^greg
t
dan aspal.Tekstur yanglicin dan
kasat sebenarnya mudahuntuk ditempeli lapis tipis aspal,namun adhesinya kecil
untukmempertahankan lapis
film
tersebut. Jadi makin kasar tekstur,makin besar stabilitas dan ketahanan perkeras an ialan.ii).
I(emudahan melekatnya aspalpada
agregat, dipengaruhi oleh:-
ienis agteg t,-
porositas, dan-
mateial yang melapisi permukaan.Makin bervariasinya jenis batuan agregat,makin bervariasi pula berat jenis yang dipunyai bahan,sedemikian sehingga menentukan proporsi desain campuran yang direncznakan. Batu apung yang ringan misalnya,mempunyai stabilitas yang sangat rendah.
Porositas
tidak terlalu
berpengaruh terhadap adhesi agregt
d^n aspal,tapi lebih
kepada kuantitas aspal yang akan diserapoleh
agregat.Makin poreus
^greg t,berarti makin banyak kadar aspal yang akan terserap, sehingga makin boros penggunaan aspal didalam suatu campuran.
NO?t6C4Ut<61 .)4J.4U Btak'u. 2 : PERANCAN(AN PER-KERASANJALAN I57
Pada permukaan
agregt,teflrtalm dari
Lgtegt
alam,akibat lrngkungannya,bisa terlapisi oleh bahan lain seperti,minyak,oksida,gipsum,air lrcrlebih,tanah dan lain-lain.Yang jelas akan mengganggu pengikatan aspal licpada agregat,sehingga adalahmudak untuk
membersihkan permukaan :rgregat, untuk menyingkirkan substansi bahan tersebut.5.3.1.2. Agregat
berbutir
halus.Agregat
berbutir
halus,adal)h bahan yang lewat sadngan no.4 dan tcrtahan saringanno.
20O,biasanya berupa pasir murni,hasil screening dari rnesin pemecah batu,atau kombinasi dari keduanya.Agregat halus harus bersih,keras,tahan lama,bebas dari lumpur,dan lrahan organis.
Butiran
yang lewat saringanno.
4O,harus non-plastis,atau rnempunyai nilai plastisitas yang masih dalam batas toleransi.Tidak
adanlai
batas gradasiuntuk
bahanberbutir
halus,kecuali lrahwa bahan yang lolos saringan 200,agar tahanlama dan campuran mudah ,likerjakan, memenuhi ketentuan dibawah ini:JENIS
AGREGAT BERBUTIR
T
t58 Rancongan Bahan Perkerasan Jalan
Tabel
5.4. PersyaratatrMineral Filler
SIFATUMUM
KADARAIR MAX 1%
GUMPAI-AN PARTIKE.L TIDAKADA
BUKAAN SARINGAN ( mm ) % LOLOS SARINGAN Gradasi
0,6 0,15 0-074
100 90
*
r0070 - 100
5.3.2.
PENGGUNAAN BAHAN AGREGAT . AGREGAT PECAH
:a). Digunakznpada lapis pondasi atas,pelebaraniz.l^n dan bahu
Misal
:
AgregatA
digunakan untuk rekonstruksi memenuhi CBR>80%.Agregat B digunakan untuk bahu dengan CBR
>
600/0b)
CampuranHot-Mix
:Contoh:
ATBL,
ATB,
HRS, AC menggunakan kurang lebih 70% Aggregat.c). Lapis permukaan Qihat sub-bab 5.9):
Misal:
Burtu
-
Agregat batu pecah,satu ukuran 10-
13 mmBurda
-
Lapis bawah ukuran 13 mmLapis
atas
ukuran 6,25 mm5.4. BAHAN ASPAL
5.4.7. PENJELASAN UMUM
Aspal zdalah bahan alam dengan komponen kimia
utama hidrokarbon,hasil
explorasi denganwzrfla hitam
bersifat plastis hingga cair,tidaklarut dalam larutan
asamencer dan alkah atau
air,tapi larut sebagian besar dalam aether, CS, bensol,dan chloroform.Aspal yang digunakan untuk bahan perkerasan ialan,terdtt beberapa jenis, yaitu:
- Aspal
Alam :
Aspal gunung (Rock Asphalt)y{.spal Danau (Lake Asphalt)- Aspal Buatan
: Aspal
minyak,TetQarangdipakai
sebagai bahan perkerasan,karena cepat mengeras).Kedua macam aspal terdapat dalzm keadaan : - Murni atau hampir murni :
*Bermuda Lake Asphalt,berbentuk cair.
t<ou6G4utlsit
74t4u
Byl(.,I 2 : PERANCANqAN PER-KERASANJALAN 159*Gilsonite,Granhamite,Glance Pitch, berbentuk
asphaltites (keras).- Bercampur dengan mineral:
*
Buton Aspal,berbentuk padat*Trinidad Lake Asphalt,berbentuk cair.
xRock
Asphlt
(Eropa dan Amerika),padat.5.4.2. SIFAT
DASARASPAL Aspal
^t^\
dalzmistilah baku
asphaltic bitumen,terdiridari
unsur carbon (C),sebagai komponen utama+
80% dalam keadaan kolloid disebutarphaltene bercampur dalam cairan yang disebut maltene,Hidrogen
(H) +
10%sisanya unsur
S
(sulfur),membentuk berbagai persenyawaan hidrokarbon.Aspal dihasilkan dari minyak bumi,melalui proses destilasi residue oil. Bahan bensin,solar,minyak tanah merupakan hasil destilasi pada temperatur yang berbeda.
Setiap minyak bumi menghasilkan residu,yang terdiri dari bahan aspal yaflg berbeda,antanlain:
- bahan dasar aspal (asphaltic crude oil), - bahan dasar paraftn (parafin base crude oil), - bahan dasar campuran (mixed base crude oil).
Secara diagramatis dapat diliha
t
pada Gbr.S. 1 .Aspal
yang digunakanuntuk
perkerasan jalan berasal dari bahan dasar aspal. Fungsi pada perkerasan lalan,adalah:- sebagai bahan pengikat. dengan butiran
^ggregat,
-
sebagai bahan pengisi,mengisi rongga antarbutir dan
pori-pori^gfegat itu sendiri.
s.4.3. JENrS ASPAI
i).
AspalMinyak
( PetroleumAsphalt
).Berbentuk padat atau semi-padat sebagai cikal-bakal bitumen,yang diperoleh dari penirisan minyak.
Aspal Minyak dibedakan menjadi :
a). Aspal
lGtas-panas (Asphaltic-Cement/,C).
Aspal ini berbentuk padat pada temperatur ruangan.
Di
IndonesiaT
160 Rancangan Bahan Perkerasqn Jalan
+
LOW BOILING DESTILLATES ( PETROLEUM )
,
aiprlnLrrc Isrruueru 1 ASPHALTENE
I
NITROGEN BASE + ACIDAFIT I
I
I
T MALTENE
.t j
pnnnrrru| ""i?""11
lGbr.5.1.
Diagram
Jenis Aspal.aspal semen, dibedakan dari nilai penetrasinya,misal :
AC
dengan penetrasi 40/ 50,60/70,85-100x)Aspal
dengan penetrasirendah
digunakandidaerah cuac
panas^ta:u lalulintas dengan
volume
tinggi,sedangkan aspal dengan penetrasitirgg,
digunakan di tempat bercuaca dingin atau lalu lintas dengan volume rendah.b).
Aspal dingin-catu(Cut-back Asphalt).
Aspal
ini
digunakan dalam keadaan cair dan dingin. Aspal dingrn adalah campuranpabrik zntair
aspal panas dengan bahan pengencer darihasil penyulingan minyak bumi.
Berdasarkanbahan pengencer
dan kemudahan menguap,bahan pelarutnya,aspal dingin dibedakan meniadi:-
JenisRC $.apid Curing) :
Bahan pengencer bensin dengan RCo sampai RCr.**)- Jenis MC (NIedium Curing):
Bahan. pengencerminyak
tanah fterosene) dengan MCo sampai MCr.xotl6cqr,rt<sJMJ,A% B^'.^ 2:
.ERAN'ANqAN.'RKERA.ANJAL,+N 16l - Jenissc
(Slowcuring):
Bahan peflgeflcer solar dengan SCn sampaiSCo.
t,ATATAN:
') AC 60/70 berarti bahwa pada percobaan penetrasi dengan jarum, menggunakan beban
,,19.
s."-,
pada temperarrr 25" c(77on setelah 5 menit, ian:m penetrasi rurun zntaru 60 x tt,01 cm dan 70 x 0,01cm.
I+ +)
Semakin besar indeks, semakin banyak mengandung aspal, dan semakin kental.
c).
Aspal
emrzlsl(Emulsion Asphalt
)Disediakan dalam benruk emulsi, dapat digunakan dalam keadaan rlingin.
l)ibcdakan dua jenis emulsi;
- kationik (
aspalemulsi
asam), emulsi
bermuatanarus
listrikpositip.
- anionik (
aspalemulsi alkali ), emulsi
bermuatanarus
listriknegatip.
llcrdasarkan bahan emulsifier ditambah air, dibedakan :
-
Tipe RS ( rapid setring)
' RS,-
Tipe MS ( medium setting) : MS, sampai MSr.-
Tipe SS ( slow setting)
: SS,ii).
AspalBatu Buton.
Aspal
ini
merupakan aspal alam,yangterladi karena adanya minyak l>umi yang mengalir keluar melalui retak-retakkulit
bumi. Setelah minyak rnenguap, maka tinggal aspal yang melekat pada batuafl y^ng dilalui. Kadar aspal pada Aspal Batu Buton berkisar^flt^ra lOoh +25oh
Sebagai bahan pelunak biasanya
dtgnakanflux
oil, sebanyak 3%-
4oh berat total campuran.5.4.4.
PENGGUNAAN ASPAL
:a). Prime-Coat : aspal cutback 80
-
100 pen dapat MC atau RCb) Tack-coat
: aspal cutback 80-100 pen M-
atau Rc,atau emulsi c).ATBL
: 80-100
pend).
ATB
: 80 +100 pen,ukuran butirmaksimum
25 + 3g mme) HRS
: 80 +100 pen.q
162 Rancangan
Bahan Perkerasan Jalan
5.5. CAMPURAN BITUMEN
5.5.1. SIFAT CAMPURAN
Bllamarra
^ggregat dicampurkan dengan aspal'ada beberapa kondisi
umum yaflg ,ttu" -iti^di,
y^ito pttt"Lu^t' ^grcg^t akan
diselimutiaspal,diikuti
denganpo'i-poti ugg:ts:t Demikian pula
dengan ronggadiantan butiran ^gregllt akan tensi aspal' N11un baik
pori-poriaggregaLmaupun
rongga
diantara.'gg"g^t'tidak- selaluterisi
penuh oleh aspal,ada bagian tersisl-yang pastiterisi"oleh
udara. Adalahlogis
makin banyak kadaraspal,-^ttin U1"yg .ru3'g dan
pori- yang"terisioleh
aspal' selamapartikel oi^i air.ri-,rt r"nui yang tidak
diingtnkan,misalnyalempung, atau
'ot'!f^c.,ktiP
bersih'atauaf,sorbsi masih dalam
batas toleransi, iumlah"oilit't
kadar aspal yang digunzkan akanrcq g
denganbaik.
Campuran yang baik, harus memenuhi empat syarat' yartu :
1)'
Stabititas tinggi'- 2)'
Durabilitas lama',.
Flexibilitas cukuP' dan4)
Tahan terhadap skid resistance' 5.5.1.1.Stabittas'
Pengertian stabilitas'kurang lebih terkait padz
kekuatanstruktur,yaitu
bagumzna -perkerasan bertahan terhadap beban
lalulintas,tanpa
pt*f,J"t
deformasi yangberarti' Intr
da^ri stabilitas adalah tahanan t.rhadap-ge,
., ^r^u kekuatal
saling mengunci (interlocking)'yan8 dipunyai bahan ^grigrt,a11 lekatany"ng disoribangkan oleh aspal' Stabilitas
akan teriaga
rctap tittgg
bilamana'g'?g't tt'k"'ii t'to
sama lain denganbaik. lni harus ?rkondisikan Zttf' adanya banyak
bidangpecah,kekasaran,gradasi dan syar^t-sy.^rat lain'yang sudah disebutkan diatas'
stabilitas'il;;;-j;#" r"ira., tir,8gi,ki...,a akan
menyebabkan perkerasan-.r1#-Llo,d-m mudah ,"[-t akibat beban lalu
lintas'Demikian iog'
iangantedalu
rendah'karenadeformasi akan
denganmudahnya
..rirail ii;i_litas
agarai.".ouit r.,
dengan beban lalu lintas dan repetisi yang dilakukan oleh kendaraan'5.5.1.2.
Durabilitas
( Keawetan )'xotlctSut<GJ 74J,4tt B,(L<LI 2 : PERANCAN(AN PEI'KER,+S.+NJAL-+N 163
Durabilitas adalah tolok ukur
ketahanan perkerasan terhadap desintegrasi akibat beban lalu lintas. Tiniauannya men)adi luas,karena bisaberarti'tahwa
perkerasan harus bertahan selamaumuf
fencana.Ini
aftlnya dengan adznya rentang waktu sekian lama,akan teiadi perubahan lingkungan^rtiru lain iuaca,kadir
zirdegradasi bahan ataupun beban yang semakin bertambah.Banyak cakupan yang akan terjadi,misalnya bila volume rongga antar butir kurang,berakitat kadar aspal kurang,sehingga ikatan aspal mudah tedepas; bisa )uga akibat
ini
aspal yang menyelimuti permukaan agfegat tipis,r.rg *..rg"kibat film
aspaltidak lagi
kedap air,hingga oksidasi mudaht.4r'ai.
Bisa iuga akibat betanhlu
lintas yang semakin meningkat,akan lebih memampatkan posisi agregat,sehingga aspal yang berada didalam fongga muntah keluar,yang disebut bkeding-Dengan demikian agar perkerasan dapat berumur lama,maka desain campufall haros mendapatkan kadar aspal yang cukup
untuk
melindungi,.l.rrrh partikel
uggrrg^id^n iuga dapat mengisi ronggabutir
secukupnyasesuai
desain.
Aggt"gat dilindungi iuga terhadap masuknyaar pori
tanah atau akibatintrusi dari
permukaan,yaitu dengan mengisi fongga dengan aspal secukupnya.Jang^i
iug^ aspal kebanyakan karena dengan tebalnyafilm
aspal,berakibar seolah-olah aggregat mengaPung didalam aspal,sehingga tzhanaigeser tidak mungkin teriadi lagl,atau seperti diatas teriadi bleeding"5.5.1.3.
Fleksibilitas
(Kelenturan).Fleksibilitas perkeras.an adalah berupa kemampuan bahan untuk
mengikuti
deformasi permukaandan
turunannya kebawah,tanpa teriadi keretakan akibat perubahan volume.Untuk mendapatkan fleksibilitas yang tinggi,dapat dilakukan dengan cafa menggunakan
campufafl
agregert open graded,atau bergradasi seniang.Dari sisi
penggunaan aspal,gunakanaspal yan1 lunak berarti
yangmempunyai
,"gf., p"rr"t rri
tingp;i,atau peflggunaan-ka-d-ar aspal yang lebih
tinggi,tapi *"rih dalam batas belum akan teriadi
bleeding. Sayangnyap"igg""r^"
material open graded, bertolak belakang dengan kekuatan yangm.rl-erl.rkrn
angka kepadatan yang tinggi,sehingga dipe4ukan kehati-hatian dalam memilih desain camPuran.5.5.1.4. Skid Resistance ( Kekesatan terhadap Slip )
Dua faktor y^ng paling banyak
mengakibatkanslip
adalahperkerasan
yang
sodah mengalami bleeding,danakibat
aggfegat sendiri.I
lM Rancangan Bahan Perkerusan Jalan
Faktor
pertama sudah ielas,karena bleeding menyebabkanjzlan
meniadi licin;faktor kedua adalah baik aggregat halus maupun kasar padz dasztnya mempunyai kecenderungan mempunyaisifat tidak tedalu
tahan tefhadap pemolesan permukaan akibat melajunya kecepatan kendaraan. Apalagi bilaada bagran
^ggregat yang
muncul ke
permukaanizlan,
misalnya akibat terkelupasnyalapis
permukaan,atau bisa
saiaakibat ukuran
aggregatmaksimum tedampaui.
Kekesatan dapat dipertit
gg
dengan menggunakan kadar aspal yangtepat sehingga tidak teriadi
bleeding,menggunakan^ggreg
t
denganpermukaan
kasar,menggunakan^ggtegat dengan bentuk kubus
komposisi prosefltase aggregat kasar yang cukup' ^t^n
Metoda,kritena dan prosedur
f^nc
ngancampufafl
akan dibahas pada sub-bab tersendiri.5.6 PEMERIKSAAN BAHAN PERKERASAN JAI.AN LENTUR Disini
haaya akan dibahas pemefiksaan bahan pefkefasan lentur saja, terutamauntuk
pemefiksaan yang dianggapcukup
penting,didalamkepentingan
:ranczflgan perkefasanialan. Adapun
Pemefiksaan untuk perkerasan bahan pefkefasan kaku,tidak dibahas,karena umumnya sama dengan pemefiksaanyang dilakukan pada penguiizn bahan
beton,yangsudah banyak diketahui dan dipaparkan di buku-buku I(onstruksi Beton.
5.6.7. BAHAN ASPAL
Cukup banyak pemeriksaan laboratorium yang memefiksa sifat-sifat aspal untuk perkerasan ialan.Beberapa pemeriksaan dibahas berikut ini.
5.6.1.1.Penguiian
Penerasi
Bahan-bahanBitumen.
Secara lengkap dapat d i I i ha
t
pada SNI-06-245 6 -199 1Pengujian Penetrasi dimaksudkan untuk
mengukurkekerasan/ kelunakan aspal denga
fl
Pfa;syafat teftentu. Hasil test berupa i arak sepefsepuluh centimeter,dari sebuah iarum standar penetfasi,masuk secafa vertikal pada suatu contoh kecil aspal,yang ditemPatkan pada wadah tepat dibawah iarum tersebut.,
Standar penerrasi tersebut adalah diakibatkan oleh beban 100 gram yang dibetikan pada jarum selama 5 detik,pada kondisi temperatur 25"c.
Sketsaperalatan dapat dilihat pada Gbr.5.2.
xon6c4wGt'74J.4fi BylKy. 2 : PERANCAN(ANPER.KER,4.SANJAL,4N l6E
Gbr.S.3. Penguiian
Titik
Lembek Gbr.5.2.Penguiian Penetrasi5.6.7.2.P eneuiian
Titik Lembek Aspal
Secara lengkap dapat dilihat pada SNI-06- 2434_1991
Bahan aspal
tidak
mempunyaititik
leleh tetap,sebagaimana
bahan lain,tapi karcna mempunyai stadium transisi d,art c,t,rke
padat, terdapat variasi temperatur.umumnya makinti.gg, titik
lembek aspai,makin rendah variabil-itasnya.Metodanya sendiri dikenal sebagai metoda i.bola-cincin,'(ring andballdilustrasikan
pada Gbr.5.3.Air
dalam tabung dipanaskand".rgri
dipertahankan pada temperatur tidak melebihi 56"c
""t"t
rer,dan 111;c
untuk aspal,dengan kecepatan pemanasan 0,5"C/ tiga menit pefiamz..
Temperatur dibaca dari
thermometer,sesaat sesudahaspal
atatr ter menyentuh dasar pelat,dibawah cincin.5.6.1.3. Penguiian D
aktilitas.
Secara lengkap dapat diliha
t
pada SNI-06-243 2-1991'T
lffi Rancangan Bahan Perkerasan Jalan Xorl6a4l,lt1&t 74J4rl BqKq 2 : PERANoAN(,4N PER-KeRASANJAL.4N 167 I)cngetesan dengan
^l^t t^g open cup,hampir sama dengan cleveland
,hanya
rrspal ditanrh didalam gelas kaca
5.6.2. BAHAN AGREGAT.
5.6.2.1. Penguiian
Abtasi
Los Angeles.Secara lengkap dapat dilihat pada SNI- 03-2417_1991.
Alat yang digunakan berupa mesin abrasi Los Angeles (Gbr.5.6).
I)idalam silinder baja
tersebut,terdapat bora-bola baia@ 4,6g
cm,berat 190 gram- 445 gram. Bendauji
yang telah diketahui beratnya, dimasukkankedalam mesin,
kemudian
diputar dengan kecepatan 30-33 rpm
selama 500atau 1000
putaran.Hasil
pemutaran,F&pLir|eF bahan disaring
rFd pcgFIFn6
dengan saringan no.
12 dan
bagSan yangtertahan
dicuci,dikeringkan
danditimbang.
I(eausanadalah
prosentaseselisih berat
bahan sebelum dan sesudah percobaan.IemdhsJh lFr*|enH SKTEF
- l-bdao thEla6ffiEtr2
ha-trrrb!& , "
*#^'e
/.1.{..
5.6.2.2. Penguiian Kelekatan Agregat Terhadap
Aspal
Secara lengkap dapatdilihat pada SNI-O 3-243g-1ggl.
Iielekatan Agregat terhadap aspal adalah prosentase luas permukaan agregat vang terselimuti aspal,terhadap keseluruhan permukaan.
l]enda
uji
adalah^greg
t
yang lolos saringan 9,5mm (3/g " )
dan tertahan lrada saringan 6,3 mm (1/+"
).l]enda
uji
dimasukkan kedalam wadah, kemudian wadah diisi dengan aspal vang sudah dipanaskan padasuhu
sesuai standar. Setelah bahan diaduk, ivadah dimasukkan kedalamoven suhu 60" c
selama2 iam.
Setelah Pengujianini akan
mendapatkanpaniang
aspal(dalam
cm),
yang dapatditarik
sampai menielang putus dengan kecepatan 5 cm/menit, pada suhu 25"-;
yutg
merupakanindikator
dari kuat adhesi dan elastisitasdari
aspal. Aspal dengan daktilitas yang tinggi,akanmengikat
aggregatlebih
baik,namun-^ki.r
baik daktilitas,makin besar dipengaruhi oleh tempefztuf.5.6.1.4. Penguiian
Titik Nyala
danTitik Bakar'
Secara lengkap dapat
dilihat
pada SNI-06- 2433-1991.(denganalat
ClevelandOpen Cup dan ffi
SNI03-6722-zooz(dengan
atatTagop,."c"i; SlLt;,1'"guiian
Pada material ienis aspal cut-back tipe slow
curing,penguiian dilakukan dengan alat cleaeland uPetx caP (Gbr.5.5a.),sedang
untu[ tipe medium dan rapid curing O'IC
danRC
)'karenalebih
cepat meriguap,digpnakan tag open cup (Gbt.5.5b.)Penguiian dimaksudkan
untuk
menentukan pada suhubenpa
aspal mulai menyala danterbakar,
sehinggabatas zm n
bilamanaaspal dipanaskan dapat diketahui.
Titik nyala
adalah batas tempefatuf Pemanasan, dimanatedihat
nyala api singkat kurangdari 5
detik,pada suatutitik
dipermukaan aspal,bilarnafll didekati api.Titik bakar
adalzhsuhu pada saat tedihat
nyala sekurang-kurangnla 5detik,pada suatu
titik
dipermukaan aspalMaterial aspal pada c^w^n dipanasi langsung dengan zpi,yada suhu dangan kenaikan yang^konstan.
Paia interval
teftentu,cawan didekati dengan api kecillain untuk
pengetesan nyala..Temperatur terendah dimana api
testmenyebabkrr,
-rrrr..rlnya uap diatas permukaan
aspalcat dan
mulaimenyala kurang dari 5 detik,disebut
titik
nyala yangdicarl
+ - rdklra 6btd Edir d
rc*rpdul.-ffi ' -...t{!9titi
It--
Gbr.5.6.Abrasion
Test
Gbr.5.5.a).Cleveland danTag OPen CuP
q
168 Rancangan Bahan Perkerasan Jalan
dikeluarkan
dari
oven, dinginkan dan kemudian masukkan kedalam kimia berisi air suling, dan diamkan selama 18 iam.Perkirakan prosefltase luas permukaan yang masih terselimuti aspal.
pengujian dinyatakan dalam prosen lebih atau kurang dari95oh.
gelas
Hasil
5.6.2.3. Keawetan (Soundness).
Maksud
dari
testini
adalahuntuk
mengetahui ketahanan aggregzt.terhadap pengaruh cuaca.
Media kimiawi yang
dipakzi
adalah Sodium atau Magnesium Sulfat.,untuk menguji ketahanan aryreg t tersebut.Pada
test,
agregathalus disaring melewati
saringan9,5
mm,kemudian diambil benda uji masing-masing 100 gr. dengan variasi ukuran sbb.:Tertahan No. 50,lolos
no.30;TertahanNo.30, lolos
no.16;tertahzn no.16,lolos No.8;tertahan no.8,lolos no.4; tertahan no.4,lolos 3h .Pada test aggfegat kasar,yang lewat saringan
No.4
dibuang,variasi benda uii adalah:Tertahan
1
1/z",\olos 21/z ",diambil
3000 gram;tertah^n 3/+",lolos L
''/'",diambil
1500 gram;tefiahan3/8 ",lolos
3/+" diambil
1000gram
dan tertahan No.4,lolos 3f 8"
diambil 300 gram.Secara terpisah semua benda
uji, direndzm
dalamlatutan sodium
atau magnesium sulfat, selama 16-
18 iam. Kemudian keringkan benda uii dalam oven sampai berat tetap. Ulangi untuk setiap benda uii,selama 5 kali. Benda uii kemudian didinginkan,dicuci dan dikeringkan sampai berat tetap didalamoven
dengan suhu 110"c.
Saring bendauii
dengan saringan yang sama seperti awal percobaan.Prosentase kehilangan berat dihitung terhadap masing-masing berat semula, sehingga didapatkan pfosentase
total
kehilanganberat
aggteg^t halus dan^ggfegat kasar.
CATATAN.
Pemeriksaan bahan perkerasan kaku,tidak dibahas secara spesifik didalam buku ini.
Pemeriksaan
ini
meliputi pemeriksaan bahan semen,air,dan agregat, yang padadasarnya sama dengan pemeriksaan standar yang
baku
dibedakukan untuk konstruksi beton. Pemeriksaan^gregat sedikit dibahas di sub-bab 5-6.2- dtatas.
5.7. PEMERIKSAAN BAHAN CAMPURAN ASPAL
. Penguiian
CampuranAspal
dengan alat Marshall-xou6c4uxet74J4il Bt Kt 2 : PERANCAN(AN PEIaKER. SAN-JAL N 160
Secara lengkap dapat dilihat pada SNI-06-2489-1991.
I)engujian Marshall dikembangkan oleh US. Army Corps of
Gbr.5.7. Penguiian
Marshall
llngineers,bertujuan untuk memeriksa dan menentukan stabilitas campuran lrgregat dan aspal,terhadap kelelehan plastis (flow). Flow didefinisikan sebagai perubahan deformasi arau
regangan
suatu campuranmulai dari taipa
beban, sampai beban maksimum,dinyatakan dalam millimeter atau 0,01".
Benda
uji
(campur^n agregt
dan aspal)
dibentuk dengan cara menumbuk campuran didalam cetakan (molS berbentuk silinder dengan diameter 10 cm clan tinggi 7,5 cm. Penumbuk ftammer) yang digunakan mempunyai berat4,536 kg00 pound) dan tinggi jatuh 45,7 cm(18"). Jumlah
pukulantergantung pada beban tencana lalu lintas misalnya untuk lalu lintas ringan 35x, sedang 50x dan berat 75x. Setelah dibiarkan
24
ja',,, dalam suhu ruang, rendam bendauji
dalambak
atau dipanaskan dalamoven
selama 2
jamclengan suhu tetap 60" c,dan letakkan pada segmen bawah kepala penekan
dari alzt Marshall (Gbr.5.7.).
Sebelum pembebanandiberikan
kepala penekan beserta bendauji
dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji.lJerikan
pembebanandengan
kecepatantetap 50 mm/menit,
sampai lrembebananmaksimum
tercapai,atau pembebananmenurun ."p.iti
clitunjukkan oleh
jarum
adoJi bacadan catat pembebanan maksimum yang tercapai.(StabilitasMarshall), dan
catatpula nilai
kelelehan (Flow)yang rlitunjukkan jarum arloji kelelehan.Yaitu nilai regangan dalamunit
0,01 incitcrjadi
diantarakondisi
tanpa bebandan
beban maksimum.pedu dicatat l>ahwa selangwaktu
dair saat bendauji
diangkat dari bak rendaman,samparq
170 Rancangan Bahan Perkerasun Jalan
didapatkan angka beban maksimum,tidak boleh melebihi 30 detik. Contoh sesudah direndam 24iam diperiksa pula berat ienis dan void'
Dari
proses persiapan bendauii
sampai pemefiksaan dengan alat Marshall,akan diperoleh data-data:a).Kadar Aspal.
b). Berat Volume.
.).
Stabilitas.Angkastabilitas menuniukkan kekuatan dan
ketahananterhadap alur (ru tti
n!.
d).
I(elelehan plastis (flow).Flow merupakan indikator perkerasan terhadap lenture).
\flM,pefsen rongga
dalam campuran.VIM
merupakanindikator
dari durabilitas,kemungkinan bleeding.0. \'NdA, prosen
rongga terhadap aggregat,VMAdan \llM
merupakanindikator
durabilitas.g).
Hasil
bagi Marshall (kuosien Marshall, merupakan hasil bagi stabilitas dan flow. Merupakan indikator kelenturan terhadap keretakan'h).
Penyerapan aspal. Memberikan gambaranberapa kadar aspal effektip.r)
Tebalfilm
aspal. Merupakan petunjuk durabilitas campurani).
I(adar aspal effektip.Contoh hasil pengujian Marshall ditunjukkan pada
Gbr.
Contoh Soal 5.6., yaitu:- Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%o) dengan
VMA
(%).- Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%), dengan VFA.(o/o) - Hubungan kadar aspal terhadap camPutan (o/o) dengan berat isi.
- Hubungan kadar aspal terhadap campuran(o/o) dengan stabilitas.
- Hubungan kadar aspal terhadap campuran (%) dengan Flow.
Dari nitai VlM,VMA,VFA,Stabilitas,Flow,Stabilitas/Flow cari
y^ngmemenuhi
syaft
dengan menggabungkangrzfrk
diatas dengan kriteria pefencanaan.Kadar aspal optimum,ditentukan dengan
cara
menggabungkan nilai-nilai tersebut,sehingga didapat suatu selang kadar aspal yang memenuhi syarat- sy^ft
tersebut. I(adar aspal optimum dapat diambil sebagai nilai tengah dari selang tersebut.Catatan: Pada metoda cara Brna Marga ditambahkan relasi antara kadar aspal tehadap campurafl (u/o) dengan Stabilitas/Flow @{arshall quotient).
5.8. JOB MIX DESIGN (DESATN CAMPURAN).
NOlt€t4l,ltl&l ML/4U BI,tKt( 2 : PERANCAN(AN PER.KER-4.SANJAL-4N I7I l)alam bentuk paling sederhanaJOB
MIX
terdiri dari dua bagqan.Bagian pertama
adalah gradasi^greg
t hasil blending dari dua
fraksi batuan atau lebih.Bagian kedua
adalah berapajumlah
kadar aspal yang akan digunakan clidalam campuran.Setiap blending agregat akan memberikan porsi kadar aspal yang berbeda.
oampuran hasilan blending
"gregat plus aspal harus mengikuti spesifikasi yang disyaratkan.
Umumnya
karakteristik perkerasanseperti
kekuatan,kepadatan,keawetanclan tekstur akan
sangattergantung pada
gradasi agregatyang
harus clikontrol/dikendalikan dalam pelaksanaan.5.8.1.
BLENDING.
i. Cara Coba-coba(Taksiran)
I3lending adalah proses
trial dv
en'or\coba-coba).coba kita lihat
contoh berikut.Langkah pertama
dari prosedur adalah meneliti data, Maksudnya adalahkita memedukan analisa gradasi untuk setiap material yzng
akan diblendingJugabatas gradasi dari
spesifikasiy^ng harus dilihat
dari dokumen kontrak atau^cuafl lainnya.
Spesifikasi
untuk
gradasi selalu memberikan baras atasdan
bawah dari persyaratan.Blending darijob mix
harus masuk dalam enaelope$otak batas)^ntara batas atas dan bawah ini.
a rel 5.5.
Contoh:
Spesifikasi.NO.SARINGAN BATAS BAWAH BATAS ATAS
3/8" 100
4 80 100
8 65 100
16 4A 80
30 2A 65
50 7 40
100 3 20
2AO 2 10
Pada No..sartngan
4 prosen
passing ant^ra80 dan
10O;No.saringan 16^ntzlra 40 dan 60 demikian seterusnya.