STANDARPENANGANANPERKERASAN

Illrli I Illrli I rllt

6. Membuat dan menguii variasi aspal dan bahan pengisi dari campuran pilihan

6.3. STANDARPENANGANANPERKERASAN

Didalam

proses perancangan perkerasan diperlukan adanya suatu standarisasi peflanganan perkerasan untuk mendapatkan suatu standar baku dan sekaligus pengendalian penanghnan dilapangan.

S tan dar pen afl ganan perkeras an beberapa diantar any a adalah:

Standar penanganan proses desain perkerasan dalam konteks Pro5ram penanganan,diberikan pada Gbt.6.7 .

Standar

praktis

penentuan

tebal

perkerasan

diberikan

pada bagan alir di Gbr.6.8a sampai dengan Gbr.(r.Be.

Gbr.6.Ba. digunakan

untuk

desain tebal ponciasi atas dengan bahan

^greg

t

(agregat base).

Gbr.6.8b. digunakan

untuk

desain tebal pondasi atas dengan bahan soi1-cement

(

soil-cement base) dan atau lapis pondasr bawah (soii-cement base equir.alent).

Gbr.6.8c. digunakan unruk desain tebai

permukaan fIURDA(DBS

f)

dengan bahan lapis ponclasi atas tnenggunakan agregat,dan 6.8d.

bila lapis

pondasi atas menggunakan soil- cement.

Gbr.6.8e. digunakan

untuk

desain tebal pondasi atas dengan agregat basc-/ATB/lapis tarnbah IIRS.(seperti cliielaskan padr buar 4.1.1.7.).

Standar Penanganan Perkerasan menurut RDS untuk program Betterment (?eningkatan) dan program Periodic Maintenancc (Pemeliharaan) clibcrikan pada f'abel

Sistem Pe rancangan perkerasan _Jalan

Pdfi0ftdldn ltofidiri Fe{smrtfi Jilen

Perkerasan

Jalan.

231

Gbr.6.4. Pengujian Kondisi

212 Xotl664ut<6J74J4u BIKu. 2 : PERANCANqAN PER.KER,4S,4N -JAL-AN Sistem Perancangdn perkerasan Jalan 2!B

I,HR I]]\IUR R-L]NCANA BEBAN SUMBU

TIPE PERMUKAAN TIPE PONDASI

I)F,SAIN TEBAL l,ENDLITAN

TtiRAt, PRAKTIS ACRtr)CAT

TE,tsAL PRAKTIS ASPAL

PF]RIIITL]NGAN I<I]ANTITAS

Gbr. 6.5.Prosedur Pek.

Utama

Gbr.6.6.Prosedur Pek.

Minor

0

P;LlldL. 2 : PER,ANCANqAN PERKERASAN JAI-AN

Gbr.6.6.Prosedur Pek' Minor(lanj ^utan)

Sistem Perancangan Perkerasan Jalan 2t5

234 Xonoteut$JtrAJ'Avt

TAN])A PIiRKTiRT\SAil

i

pnoc;na,lr

> Blil*l'l,tRNIIiN'f

>l tilirr'IjRr\lliNl

> IJIi'l"fFl.RNl[rNff PIiRI()Dt(l

> tlliTflrRMliNi'f

iRANC,\NGAli

I'F]RI{tr.lt AsAN

(-BR

N V

Y lRt>12

I N IRI>llltmin

PI il.Flll/\Rr\N!0

st)I>50

V \

TlDr\ K r\ D,'\

PT,N,\N(i,\N.'\iN

| '*""'

Iilt()Dt

I PIiRIODI(] SIiAI

Gbr.6.7 . Standar Proses Penanganan Perkerasan Jalan ⁽^Sumber:IIRMS ₎

216 '1ou6aquN6J74t4'1

Gbt6.8n

SUN,{BER ^:RDS-Bina Marga

E;LLI',,. 2' PER-qNCANqAN PERKER,ASAN JALAN

Gtrr"{r'8tr'

Sistem Perancangan Perkerasan Jolan

Ghr.6"8c

Gbr.6.8d.

SUIvIBER: RDS-Bina Marga

P ada bahan soil-cement a,= koefi sien kekuatan soil-cement dengan fumus :

ai= 0,075 +0,039 UCS -0,00088

UCS

(menurut

HDM III-World

Bank) dimana : UCS= nilai unconfined compressive strength bahan

pada

umur 1,4hari (dalam MPa)

237

238 *on664ut1&1tr4tAtt Pl;il<{ 2 : PER.ANCANqAN PERKER,ASAN JAL-AN

Ghr.6.Sc.

SUi\IBITR: RDS-Bina Marga

Sistem Perancangan Perkerasan Jalan

Pada Gbr.6.8a.

T, =

tebal teoritis total (asphalt equivalent)

T"+b

=

^totalagrcgat base

*

sub-base(gravel equivalent) Pada Gbr.6.8b.

\c = ^total

soil-cement

base*tebal

sub-base(soil-cement base equivalent)

Pada Gbr.6.8c dan Gbr.6.8d sama dengan notasi Gbr.6.8a dan b.

Pada Gbr.6.8e. T..=1

+ T

(lihat sub-bab 4.4.1.7dimana

t

sesuai persamaan 4.25 dengan

D=

mm,dznT

dari persamaan 4.26_

Tabel 6.2. Klassifikasi tipe penanganan(Sumber: _RDS) a). I{odefikasi dan ptogram

2!S

KATEGORI PENANGANAN

TIPE STANDAR PENANGANAN

KODE PENAN GANAN

TEBAL PENANGANAN

(cm)

PROGRAM

Aspal Agregat Pemeliharaan

bedang

Pemeliharaan rutin Holdinq(rutia)

P01 P02 Penanganan

Permukaan

SBST

SBST + lgysllinq

P11 P12

Periodik Periodik Pelapisan tambah

aspal satu lapis

HRSL atau ACL HRSL atau ACL HRSL atau ACL

P2',t P22 P23

3 J=)

Periodik Periodik Periodik Pelapisan tambah

aspal banyak lapis

HRS+AT1]I, _P31 6+<7 _Pcriodik

Rekonstruksi dgn AEresat Base

HRS+Agg.Base P41 3 15 Periodik

Pelapisan tarnbah aspal banvak laoi

HRS+ATBL HRS+ATB+AEs.Base

p32 P33

7+8

Bettcrment Bettefinent Rekonstuksi dp;n

AEregat _Base

HnS+Agg.Base HRS+ATB+Aee.Base

p42 ₆ _t5 _Betterment

Pelebaran Laiur

dari

I ^meniadi

<4,s0

I ^o,t

<4,50

_I,4,s

::tn'u

;'

P51 p52 P53 P54

4 6 6 6

15 15

Betterment Betterment Betterment Bettemrent Sealing untuk _ialan

vang belum

HRS+Ag1.Base HRS+ATB+Ass.Base

P61 P62

3 6

15 15

Befferment Betterment

I

240'1otl6g4u&6Jx424|l B^KA 2 ^:PERANoANqANPER-KERASANJAL-AN Sistem Perancangan Perkerasan Jalan

Tabel 6.3b. Kriteria Tebal Oveday Praktis untuk rancangan Betterment

Tabel 6.3c. Kriteria Tebal Oveday Praktis untuk rancangan

c nce tu

KASUS

TEBAL TE,ORITIS, t oerkuatanlcm)

TEBAL HRS/HRSL

(cm)

TEBAL ATBL- (cm)

A

B C

t<3,0 3,0<t<6,0

6,0<t

3+T

t+T

0 0 4,0 t+T-3

Tebal minimum 2 cm,tebal rata-rata minimum 3 cm

Periodic Maintenance pada kondisi ADT<8.000 untuk Paruh waktu UR.

Tabel 6.3d. Kriteria Tebal Ovetlay Praktis untuk rancangan Periodic Maintenance ^padakon disi AI)T>8.000 untuk ^Paruhwaktu U

KASUS

TEBAL TEORITIS, t oerkuatan(crn)

TEBAL AC/ACL

(cm)

TEBAL ATBL- (cm)

A

B C

t<4,0 4,0<t<7,0

7,0<t

4+T

t+T

0 0 4r0

t+T-4

Tebal minimum 2 cm,tebal rat^-t^t^ minimum 3 cm.

241

;

LHR PD THN.DASAR

LHR PERTENGAFIA

NUR

TTAHUN KE-s)

LEBAR PERMUKAAN DlPERI(ERAS,PA

(m)

LEBAR BAHU

(m)

<2.250 2.250+9.000 9.000+<15.000

>15.000

<3,000 3.000+<8.000 8.000+<20,000

>20.000

4,50 6,00 7,00 2x7.00

1,00 1,50 2,00

200 I{riteria Pelebaran

kondisi ADT<8.000 pada Paruh

,kto U"t R"'it^"'

KASUS

TEBAL TEORITIS.

t berkuatan{cm)

TE,BAL HRS icm)

TEBAL ATB ^(crn)

TEBAL ATBL.(cm)

A

B C D

t<5,0 5,0<t<8,0 8,0<t<9,0

9,0<t

3 3 J 3

0 0 4,0 t-5,0

T

t+T-5$

T T

Cnrrt^n. P- = lebar cksisting'P6=Lebar Perkerasan

d). Tebal Lapis Pondasi Atas pada Pelebaran

IEBAR LAJUR(m) TEBAT I-APiS PADA

PELEB4tu\N(g|*

ATB AGG.BASE

<5

5 5

2A 30 .

Kriteria Tebal

^Overlay

i).

Pada futl-depth ^asphattouerlaltdibeiakukan tebal praktis ^sesuai^Tabel 6.3a,b,c

dani; rriok

rnengalokasikan tebal untuk pefkuatan (strenghening) dan pembentukan(shaping)-lihat sub-bab 4'4'

Tabel6.3a.KriteriaTebaloverlayPraktisuntuktancanganBettetment

pada kondisi ADT>8.000 pada Paruh waktu UR.

KASUS TEBALTEORITIS, t petkuatan(cm)

T TEBAL TE,BAL

A B C

t<6,0 6,0<t<9,0 9,0<t<10,0

10,0<t

4 4 4 4

0 0 4,A r-6,0

T

t+T-6,0

T T

Tebal minimum 2 cm,tcbal t^t^-tat^ minimum 3 cm

l.ebar oraktis Pelebaran Pada Over LE,BARTEORITIS

PELEBARAN,P(m) LEBARPRAKTIS PELEBARAN ^(m)

LEBAR TOTAL O\IBRLAY(m) P<0

0<P<0,3 0,3<P<0,5

0 0 0,5

Px Px Px*0,50

T"b"l .**"- ²^cm,tebalr^t^-r t^ minimum ³cm'

242 rOu6t&Ur16J

trAtAil

^{BqKq 2}^:PER,ANoANqAN PEe.KERA.SANJAL-4N

ruailg Iill sengala dilffinng*ail diffdiafian mlal(

UIIIN

^frecll

EAtrTAR PUSTAKA

AASHO,Interim AASHTO,I972

AASHTO,Guide AASHTO,1986.

Guide for Design of ^Pavement

Structures,

for Design of Pavement

Structures,

ASPHALT

INSTITUTE,Construction Specifi cations

for

Asphalt Concrete

lsphal

^{t Inst}itute Specifi cation Series No. l .

ASPHALT INSTITUTE,Mix

Design

Methodslsphalt

Institute Manual Series

No.2,

1995.

CEMENT&CONCRETE ASSOCIATION OF AUSTRALIA,

Thickness Design

for

Concrete Road Pavements,Technical Note, 1982.

DEPARTEMEN KIMPRASWIL,

Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen

(PdT-14-2003), BSN

2003.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Konstruksi Pondasi Jalan, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1997.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Manual

Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/1976, Bina Marga

1976.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, Materials for Asphalt

Pavements,

Post Graduate Program on Highway

Engineeting,

ITB,

197 6.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan

Interblock,

1988.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Petunjuk Teknis Perencanaan

dan

Penyusunan

Program Jalan

Kabupaten, No.

7 7 lKPTSlDbl L990. Bina Program

Jalan,l99}.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Petunjuk

Teknik Survai dan

Perencanaan

Teknik Jalan Kabupaten,

No.

7 7 lKPTSlDbl 1990. B ina Program

Jalan,l99Z.

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, Report on

the

Road Design and Design Review Module, Bina Marga

1994.

l.

-)- 4.

10.

l.

t2.

13.

15.

t6.

Dalam dokumen u;.-ffi, - Bina Darma e-Journal (Halaman 121-128)

Illrli I Illrli I rllt

6. Membuat dan menguii variasi aspal dan bahan pengisi dari campuran pilihan

6.3. STANDARPENANGANANPERKERASAN

Didalam

praktis

tebal

diberikan

untuk

t

untuk

(

Gbr.6.8c. digunakan unruk desain tebai

f)

bila lapis

untuk

Jalan.

Gbr.6.4. Pengujian Kondisi

Utama

Minor

0

i

| '*""'

UCS

HDM III-World

pada

T, =

=

*

\c = total

base*tebal

+ T

t

D=

mm,dznT

dari

<4,s0

<4,50

::tn'u

;'

I

A

t+T

A

t+T

241

NUR

*,kto U*"t R"'it^"'

A

T

T T

PELEB4tu\N(g|*

<5

Kriteria Tebal

i).

dani; rriok

T

T T

trAtAil

UIIIN

EAtrTAR PUSTAKA

AASHO,Interim AASHTO,I972

Guide for Design of Pavement

for Design of Pavement

ASPHALT

for

lsphal

ASPHALT INSTITUTE,Mix

Methodslsphalt

No.2,

CEMENT&CONCRETE ASSOCIATION OF AUSTRALIA,

for

DEPARTEMEN KIMPRASWIL,

(PdT-14-2003), BSN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA,

Pemeriksaan Bahan Jalan, 01/MN/BM/1976, Bina Marga

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA, Materials for Asphalt

Post Graduate Program on Highway

ITB,

\c = ^total

,kto U"t R"'it^"'

Guide for Design of ^Pavement