LASTON ATAS

I-A.SBUTAGI HRA

BURDA

BURTU

IAPEN

I"\TASBUM

BURAS LATASIR

Jalan Tanah Jalan Kerikil

lr+

]3,e

-

^3,s

13,9

-3,5

[3,4

-

^3,0

3,9

*3,5

3,4

*

_3,0

!t,+ -t,o

lz,9

-z,s

2,9 -2,5

2,9 - 2,5 2,9

*

2,5

<') /.

<)t

[<

^rooo I

L> 1000

f<zooo

l,

^zooo

<

₂₀₀₀

>2000

<3000

>

3000

*) _Roughness diukur dengan alat Roughnessmeter NAASRA

Tabel4.4b. Indeks

^Permukaan

Akhir

⁽

IP

LER ( SS/had ) KLASSIFIKASI IAI-AN

LOKAL KOLtrKIOR ^ARTERI TOL

<10

10

'

¹⁰⁰

100

*

₁₀₀₀

> 1000

1,0

-

^1,5

1,5 7,5

-

^2,0

1,5 1,5 *2,0

2,0 2,A *2,5

1,5

*

_2,4

2,0 2,0 *2,5

2.5 2.5

*) LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal

CATATAN : Pada proyek ialan darurat atauialan murah maka IP dapat diambil 1,0

Tabel

4.5

Faktor

KEI-ANDAIAN

I

r<6%)

KEIANDAIAN

II r6*10%)

KEI,/,NDAIANIII

{ > fJa/o\

()6 Kendaraan Berat ^7o Kendaraan Berat Yo Kendaraan Berat 130o/o >itoah <300 >30o/o <3A/a >3U/o Iklim

I

< 900mm /th

0r5 1,0-1,5 1,0 7,5-2,0 1,s 2,0-2,5

Iklim

II

>900mm /th

l15 2,0-2,5 2,4 2,5-3$ 2,5 3,0-3,5

( _I ATATAN:P ada bagan ^j alan persimpangan, 3pemberhentian atau t.ikungan taiam (iatt-

iari 30 m), FR ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa FR ditambah dengan ^1,0.

urrr teDal raDls Defmu TTP

TEBAL MINIMUM

{cm)

BAHAN

<

3,00

3,00

*

6,70 6,71.

*

7,49 7,50

-

>- 9,9910,00

5

)

/,5 7,5 10

I-APIS PELINDUNG,BURAS/BURTU/BURDA I-APEN /MACADAM,HRA,IASBUTAG,I-ASTON I,APEN IMACADAM,HRA,I*A.SBUTAG,I-{.STON IASBUTAG, LASTON

LASTON

tas

Minimum

tebal laoisan

oondasi

ITP TEBAL

MINIMUM(cm) BAHAN

<

3,00 3,00

*

_7,49

7,50

*9,99

1,0,00

*

1,2,24

>1))\

- , a)uJ

15 20 *) 10 20 15 20

18,

BATU

PECAH, STAB.SEMEN, STAB.KAPUR

BATU

PECAH, STAB.SEMEN, STAB.KAPUR

LASTON

ATAS

BATU

PECAH, STAB.SEMEN, STAB.KAPUR,

MACADAM TASTON

ATAS

BATU

PECAH, STAB.SEMEN, STAB.KAPUR,

MACADAM, LAPEN,LASTON

ATAS

BATU

PECAH, STAB.SEMEN, STAB.KAPUR,

MACADAM,

LAPEN,LASTON

ATAS

98

t<OuStAWcsl

7414u

^Bt

Kt 2:

PER^NoANqANPERKERASANJ^I-AN Metoda Perancangan Perkerasan Jalan

Prosedur diatas dilaksanakan

untuk

pera;nczflgan perkerasan jalan

baru,

ata;u

relokasi, untuk

perancangan pelapisan

ulang

dan pelaksanaan bertahap dilakukan sebagai berikut:

Pelaoisan

Ulans:

-

.

Nilai

ITP

sisa struktur perkerasan lama,adalah:

ITP.i""=E(r, .Dt.NK)

(4.1,e ₎

0!f

Tabel

4.7

Koefisien

Kekuatan

Relatif.

KOEFISIEN KEKUATAN

REU.TIF KEKUATAN BAHAN JENISBAHAN

al *2 A3 MS

f ko)

K

/ lralrm4 ^CBR(ola\

0,40 035 0,32 0,30 0,3.5

031 0,28

o2t

0,30 0,26

a25

0,20

0,28 o;,26 0,24

023

0,19 0,15 0,13 0,15 0,13 0,14 0,12 0,L4 0,13 0,1.2

0,13

0,'1,2

0,1i 0,10

744 s90

454 340 744 590

454

3N

340 340

590 454 340

'))

18 22

i8

100 60 100

80 60 7A 50 30 20

IASTON

ASBUTON HRA MACADAM

I.AFEN(MEKANIS) LAPEN(MANUAL)

IASTON ATAS

LAPEN(MEKANIS)

LAPEN(uaxua$

STABILISI SEMEN STABILISASI KAPUR

MACADAMgasaH MACADAMTsmNc

BATU PECAH KLS.,\

BATU PB.CAH K1-5. B BATU PECAH KlS.C

SIRTU KLS.A KLS.B KLS.C

TANAH/LEMPUNG KEPASIRAN

Cata;tanl- Kuat tekan stabilisasi tanah dengan semen diperiksa pada hari ke 7. Kuat

dimana:

a,.

D,

seperti diatas

NK ₌

nilai kondisi sisa lapisan (

Tabel

_{4.8 ).}

o Tebal lapis permukaan untuk pelapisan ulang (overlay) didapat dari ^: ITPo"a* - ITP,i,u

AD=

dim^n

,

^'

A

D =

tebal lapis permukaan ulang

al =

koefisien kekuatan relatif lapis petmukaan (bahan lapis permukaan,harus sama dengan bahan struktur lama).

Konstruksi Bertahao :

o

Pada

akhir tahap

pert^m

, ^struktur

perkerasan dianggap masih mempunyai

nilai

sisa 40010. Dengan kondisi seperti

ini

ITP,on^o 0",,"-,, dihitung berdasarkan beban lalu lintas

LER =

^{1,67 LERr.}

x.LER,

= LER, +

4)oh.x.L,F,R,

*

x

=

^L,67

o I(onstruksi tahap

pettar":

, ^{t^npa}

penambahan konstruksi tahap kedua, akan mampu melayani 60oh da:il, total masa layan.

y.

Ltr& ₌

LERr

+ LER, =

60oh.y.LE&

+ LH&

^---+ y

=

^2,50

ITP

tahap pertama ditambah tahap kedua

: ITP,*,

diperoleh dari nomogram dengan menggunakan

LER =

^2,5

LE&.

Nilai

ITP

tahap kedua adalah:

ITP, =

^ITP,*2

-

^ITPr

tekan stabilisasi tanah dengan kapur diperiksa pada hari ke ^21.

Tabel4.8. Nilai Kondisi

Perkerasan

Ialan

GAMBARAN KONDISI PERKERASAN NrLAr KONDTST

(%)

l.IAPIS PERMUKAAN

- Umumnya tidak teriadi crack,

hanya sedikit deformasi pada lajur roda.

- Tetlihat crack halus, sedikit deformasi pada lajur roda,namun masih tetap stabil.

- Crack sedang,beberapa deformasi pada laiur roda,pada dasamya masih menuniukkan kestabilan.

- Crack banyakdemikian iuga deformasi,pada laiur roda.

2.II,PM PONDASI ATAS a). Pondasi aspal beton atau

penetrasi macadam.

- Umumnya tidak teriadi crack.

- Tedihat crack halus,namun masih tetap stabil.

- Crack sedangpada dasarnya masih menuniukkan kestabilan.

- Crack banyak,menuniukkao geiala ketidakstabilan.

b). Stabilisasi tanah dengan semen atau kapur - Plastisitas Indeks (PI ₎ n ^10.

c). Pondasi Macadam atau batu pecah - Plastisitas indeks ( PI ) < _6.

3. IAPIS PONDASI BAUflAH.

- Plastisitas Indeks ( PI ) ^{S 6} - Plastisitas Indeks ( PI ) > ⁶

90

-

¹⁰⁰

70-90 50-70 30*50

90

-

¹⁰⁰

70-90 50-70 30*50

70

-

¹⁰⁰

80 - 100 90

*

100

70-90

Metoda Peroncangan Perkerasan Jalon t0l

l00 t1ou6E4ut1&J 74J.4u B\KA 2 : PERANCAN(AN PERKER-ASAN IAL^N

b. Pertumbuhan Lalu Lintas

i."d^. =

^Bo/o

it*.k-rAS

=

^{3 o/o} I.2. DataJalanLama

io*.

-- 6 %

itruck5AS =2 ^o/o.

It.ckzAS = ⁴⁰

a.Jumlah

jalur = 2jalur

b.Perkerasanlama :

Lap.

Permukaan:

6 cm. (

LASTON

_; a,

=

^0,40;

NK=

60% ₎

Lap. Pondasi Atas : 10 cm. ( I-ASTON ATAS

;ar= 0,28;NK=

^100oA

Lap. Pondasi Bawah: 16 cm. ( SIRTU

;4=

0,12 i

NK=

10%) c. C8R,","2

= 4;

5

;5 ;4 ^(tanah

^{dasar lama} )

= 6;5;

6.;

5

⁽ tanah dasar baru ₎ d. Roughness

=

¹²⁰⁰

mm/km.

e.

NK

menielang a'raT ovetlay:NK,=

80%,Nf;

=90o

,NK =

^1.00o/o.

I.3.DataJalan

Baru

^:

a. Jumlah

jalur ₌

3 jalur- b.Bahan Perkerasan :

Lap.

Permukaan

:

LASTON,

dengan

q ₌

0,40 Lap. Pondasi

Atas

^:

LASTON

ATAS, dengan a2= 0,28 Lap. Pondasi Bawah : SIRTU

,

^dengan

U =

^0,1.2

c. CBR _{, ,u_o,^=}

4;

3

;

⁴

;3

^{. (pada}

^pelebaran /

^relokasi ).

I.4. Umur Rencana ( UR ) ^{; UR}

BERTAHAP:

tahap 1

=

^{5 tahun}

tahap2

= l0tahun URovedaY =

^5tahun

URpelebaran

=

^{10 tahun.}

I. 5.WaktuPelaksanaan(MP) WP b"tun"Pr

rorr=1

^thn.

a.

WP tahap 1: 2004

s/d ^2005.

^tahap 2 : 2009

-

²⁰¹⁰

b.

^\XrP overlay 2014

-

²⁰¹⁵

c.

^\I(/P pelebaran2078 -201,9.

CONTOH

SOAL 4.3

I. DATA

I.1,.Data Lalu Lintas ^: a. LHR.

LHR SEDAN BUS TRUCK2

AS

TRUCK3

AS

TRUCK 5 AS

LHR 2OO2 1204 350 80 35 4

LHR 2OO9 1995 498 102 40 5

LHR 2014 3160 652 L21 49 6

!

Bt t<A 2 ^: PERANCANqAN PERKERASANJALAN Metoda Perancangan Perkerason Jalan

dcnario Slrf,ULASl PERANCANGAT{ PERKERASAN :

l. EERTAHAP 2. OVERTAY 3. PELEBARAT{

URpamt",aq ₌ 15 th ( 5 + 10 ₎ TAHAPl=200s-2010 TAHAP 2 = 2010 -2020

UR*r"v = 5th(2015-2020)

URea"t'. = ¹⁰ th ( 2019 - 2029 )

WP, ₌ r1vs11u pelaksanaan konstruksi bertahap, TAHAP 1 ( 2004 - 2005 ₎ WP2 = ^e7611u pelaksanaan konstruksi bertahap, TAHAP 2 ( 2009 - 2010 ) WP3 = rys11, pelaksanaan o\eday (2OM - m15 ₎

WP. = rssL1, pelaksanaan pelebaran ⁽ 2018 - 2019 ₎

SIRUKTUR PERKERASAN LAMA : ( 2 Jalur ) STRUKruR PERKERASAN BARU ( 3 ialur ):

Lapis Permukaan = LASTON idem SIRUKTUR PERKERASAN IAMA

LPA = LASTON ATAS

LPB =SIRTU/PITRUN(A)

2.a. ITP

Perkerasan Lama ⁽ akhir

2003)

ITPp..k".."nl"-"'t"=

NKr,

^{. arDl}

⁺ NKr%.

^a,z-D2+

NK3%.ar.D:.

=

60ohx0,40x6

+

700ohx0,28x10

+

100ohx0,72x1,6

--

^7,44

+

2,8

+

7,92 -- ^6,76

b. ^ITP

Perkerasan Lama ( akhir 2014).

ITP

Perkeras nLam^ ( menjelang pertengahan tahap

II

BERTAHAP, untuk mengembalikan kondisi ke posisi 100o/o pada saat akhir tahap

II,

dan awal dari pelaksanaan pelebaran):

rrpp",k.,^,,.,-,'o'o=xr.;,r?r!1r{03,X";rJliK;tfr]12x16

l02 r1urcc&t4rlsJ tr.AJ,4n t03

I.6.Faktor Regional= ^1.

II. YANG DICARI

ru.

1.

^{Susunan Lapis} Perkerasan Bertahap ^: tahap 1 danZ'

2.

^Susunan Lapis Perkerasan Overlay'

3.

^Susunan Peikerasan barru/ perkerasan pada pelebaran'

PENYELESAIAN

Lalu T,intas lihat Tabel Perhitunsan

LHR SEDAN ^{BUS 5} ton TRUCK 2

AS

TRUCK3 AS

TRUCK5 AS BERTAHAP(T)

LHR 2OO2 LHR2OO5 LHR2OIO

1200 1511,65 2221.12

350

4l{rfi6

557,85

80 9L61 118.20

35 39J7

48

4 43?

5

BERTAHAP(2) LHR 2OO9

LHR2OIO LHR 2O2O

1995 2154,{r0

465t$2

498 527,88 945,35

102 10?,10 11415

40 41,60 61,58

6 6,18 8,3I

OYERLAY LHR2OI4 LHR 2015 LHR ^2O2O

3160

fil2$0

5014,52

652 691,12 924,87

121

,2795 t62,15

49 5qe6

62pa

7 7,21 8,36

PELEBAB.AN LHR2OIS LHR 2019 LHR 2029

&ffi

4536,00 979?,88

789 s36J4 1497,76

145 tsa,25

248,W

56 58,24 863r

I

8,24 11$7

l04 t1ot16z4ut16J trAa4v' Bt Kq 2 ; PERANCANqAN PER-KER,ASANJALAN

c. ^ITP

Perker^sanL^m^ ⁽ akhir 2018 ).

NK, =NK, - ^NKj =

^1,OOo/o unruk existing, yang tidak ikut dilebarkan.

Yang dilebarkan, statusnya seperti _ialan batu.

d.

Menghitung

ITP

^: