• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Kaimana

4.2.5 Kependudukan

Penduduk merupakan sekelompok orang yang tinggal pada wilayah tertentu. Penduduk dinilai sebagai subjek maupun objek dalam pembangunan yang memiliki peranan penting.

Struktur penduduk terdiri dari jumlah, persebaran, dan juga komposisi penduduk. Struktur ini akan selalu berubah-ubah dengan perubahan struktur yang terjadi akibat proses demografi, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk. Menurut Undang- Undang No. 23 Tahun 2006, kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan,

Kebijaksanaan mengenai kependudukan harus memperhitungkan hambatan-hambatan dari berbagai segi, baik dari segi politis, ekonomis, sosial, budaya, agama dan juga dari segi psikologis perorangan, hal ini dikarenakan masyarakat di negara- negara berkembang masih cenderung mendukung adanya masyarakat yang memiliki banyak anak. Dalam merencanakan pembangunan, kependudukan memiliki peranan penting, karena semakin lengkap dan akurat data yang tersedia, maka akan semakin mudah dan tepat rencana pembangunan tersebut.

4.2.5.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Data jumlah penduduk diperlukan dalam melakukan perencanaan pembangunan pada suatu kawasan. Hal ini dikarenakan data mengenai jumlah penduduk dapat mempengaruhi kebutuhan suatu kawasan akan sarana maupun prasarana di dalamnya. Jumlah penduduk Distrik Kaimana sendiri dari hasil sensus yang dilakukan pada tahun 2022 berjumlah 44.506 jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 39.267 jiwa merupakan penduduk wilayah perencanaan Distrik Kaimana.

Gambar 4. 15 Bagan Presentase Jumlah Penduduk Distrik Kaimana 2022

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

Berdasarkan diagram diatas, penduduk pada wilayah perencanaan sebesar 88,22% dari total keseluruhan penduduk di Distrik Kaimana. Wilayah perencanaan Distrik Kaimana sendiri terdiri dari 2 Kelurahan dan 6 Kampung yang masing-masing memiliki jumlah penduduk sebagai berikut.

Tabel 4. 26 Jumlah Penduduk WP Kaimana

No. Kampung 2018 2019 2020 2021 2022

1 Tanggaromi 347 369 419 419 483

2 Coa 1945 2011 2381 2381 2343

3 Kaimana Kota 18817 18834 16089 16089 16718

4 Krooy 12141 12422 12507 12507 12416

5 Trikora 5759 5914 6424 6424 6883

6 Marsi 512 501 589 589 394

Jumlah 39521 40051 38409 38409 38409

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

Berdasarkan data di atas, jumlah penduduk di wilayah perencanaan meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi, pada tahun 2020 jumlah penduduk di wilayah perencanaan mengalami penurunan, hal ini kemungkinan terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai faktor mulai dari transmigrasi, faktor fertilitas hingga mortalitas juga turut memberi pengaruh penurunan jumlah penduduk.

88,22%

11,78%

Persentase Jumlah Peduduk Distrik Kaimana 2022

Penduduk Wilayah Perencanaan Penduduk Diluar Wilayah Perencanaan

4.2.5.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin merupakan hal yang penting saat menyusun suatu perencanaan maupun kebijakan program pembangunan dalam suatu wilayah. Hal ini dikarenakan setiap kelompok umur penduduk memiliki kebutuhan dan juga penanganan yang berbeda.

Informasi mengenai komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin penting untuk merencanakan penyediaan berbagai pelayanan untuk masyarakat, baik pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan berbagai kebutuhan dasar penduduk yang lain sesuai kebutuhan berdasarkan kelompok umur masing-masing, baik kebutuhan sandang, pangan, papan, dan lain sebagainya. Selain itu, komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin juga dapat digunakan dalam memperkirakan perkembangan penduduk di masa mendatang melalui proses kelahiran dan kematian.

Tabel 4. 27 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Distrik Kaimana Kelompok Umur

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

0-4 1.512 1.453 2.965

5-9 2.521 2.333 4.854

10-14 2.644 2.484 5.128

15-19 2.619 2.406 5.025

20-24 2.153 1.954 4.107

25-29 1.709 1.789 3.498

30-34 1.805 1.886 3.691

35-39 1.987 1.935 3.922

40-44 1.649 1.644 3.293

45-49 1.410 1.242 2.652

50-54 1.091 1.017 2.108

55-59 765 636 1.401

60-64 432 382 814

65-69 285 234 519

70-74 123 157 280

70+ 132 111 243

Distrik Kaimana 22.837 21.663 44.500

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

Berdasarkan data diatas, jumlah penduduk laki-laki di Distrik Kaimana lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Dilihat dari aspek kependudukan berdasarkan

kelompok usia maka jumlah penduduk yang termasuk usia produktif pada tahun 2022 berada pada rentang usia 15-64 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 28.296 jiwa dengan penduduk laki-laki usia produktif sebanyak 14.423 jiwa, dan perempuan sebanyak 13.873 jiwa.

Sedangkan untuk usia non produktif berada pada rentang usia 0-14 tahun dan 65 tahun keatas dengan jumlah penduduk sebanyak 13.989 jiwa, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa usia produktif di Distrik Kaimana lebih banyak jika dibandingkan dengan usia nonproduktifnya.

Tabel 4. 28 Rasio Jenis Kelamin

Tahun Laki-Laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin

2018 20.476 18.252 112,18

2019 23.499 21.379 109,92

2020 22.484 20.767 108,27

2021 22.484 20.767 108,27

2022 22.837 21.663 105,45

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

Data penduduk di Distrik Kaimana tahun 2018 mencapai 38.728 jiwa, di tahun 2019 sebanyak 44.878 jiwa, di tahun 2020 sebanyak 43.251 jiwa, dan di tahun 2022 sebanyak 44.500 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Distrik mengalami kenaikan yang signifikan, akan tetapi di tahun 2020 jumlah penduduk mengalami penurunan, hal ini kemungkinan terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan berbagai faktor mulai dari transmigrasi, faktor fertilitas hingga mortalitas juga turut memberi pengaruh penurunan jumlah penduduk.

4.2.5.3 Jumlah Keluarga Menurut Kampung/Kelurahan

Keluarga merujuk pada total unit rumah tangga yang ada dalam suatu wilayah atau populasi pada suatu waktu tertentu. Unit rumah tangga ini dapat terdiri dari orang-orang yang tinggal bersama dalam satu rumah dan berbagi sumber daya, tanggung jawab, dan interaksi sosial. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah Keluarga Menurut Kampung/Kelurahan di wilayah perencanaan Distrik Kaimana.

Tabel 4. 29 Jumlah Keluarga WP Kaimana Tahun 2021

Kampung 2021

Tanggaromi 121

Coa 611

Kaimana Kota 4.788

Krooy 3.499

Trikora 1.771

Kampung 2021

Marsi 92

Total 10882

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

4.2.5.4 Karakteristik Penduduk

Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda, antara satu daerah dengan daerah lainnya tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat dipengaruhi oleh adat istiadat dan juga letak geografis. Kebiasaan masyarakat yang terjadi terus menerus serta turun menurun dapat menjadi ciri khas yang menjadi pembeda. Perkembangan sosial masyarakat Kabupaten Pasuruan sangat dipengaruh oleh pendatang. Akan tetapi, nilai – nilai budaya lokal tetap dipegang kukuh oleh masyarakat setempat.

Salah satunya yaitu tradisi unik Sasi Nggama, tradisi ini merupakan bentuk penjagaan masyarakat adat terhadap sumber daya alam laut demi menjaga mutu dan populasinya. Tradisi ini merupakan hasil akulturasi antara budaya warga Papua, khususnya Papua Barat dengan masyarakat Ternate (Maluku) yang datang dan menetap. Tradisi ini bukan hanya dilakukan untuk menjaga populasi semata, tetapi juga menjaga masyarakat dari ancaman kelaparan.

Karena di dalam tradisi Sasi Nggama, secara tidak langsung, para leluhur membuat aturan pemanfaatan sumber daya alam agar tidak dieksploitasi. Dalam Sasi Nggama, selama 11 bulan dalam setahun, masyarakat tidak diperbolehkan untuk mengambil hasil laut, terutama teripang, lola (sejenis kerang laut), dan batulaga (sejenis siput laut). Mengambil hasil laut hanya diperbolehkan pada masa tertentu, biasanya pada musim angin barat antara Maret dan Mei.

Selama Sasi Nggama, istri dari kepala adat atau raja akan mendapat tugas untuk mengawasi jalannya tradisi tersebut. Siapa yang kedapatan melanggar, akan dikenakan denda. Denda yang diberikan bisa berupa piring, perhiasan mahal, atau bahkan uang dengan nilai tertentu.

4.3 Potensi, Masalah, dan Isu Strategis