• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Kaimana

4.2.1 Kondisi Fisik Dasar

No. Kampung/ Kelurahan Jumlah Menara Telepon seluler

Jumlah Operator Layanan Komunikasi Telepon Seluler

10. Kaimana Kota 1 1

11. Krooy 1 1

12. Trikora 3 1

13. Coa 1 1

14. Tanggaromi - 1

15. Kamaka 1 1

16. Sara - -

17. Werua - -

18. Jarati - -

19. Oray - -

Distrik Kaimana 7 9

Sumber: BPS Kabupaten Kaimana, 2022

4.2 Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Kaimana

pertanian, terutama untuk tanaman yang memerlukan drainase yang baik. Tanaman padi, tanaman sayuran, dan beberapa jenis tanaman buah-buahan dapat ditanam di daerah ini. Tanah yang memiliki kelerengan sangan landai dapat mendukung praktek-praktek konservasi tanah seperti terrace farming, penanaman pohon penahan angin, dan penahan erosi. Kelerengan seperti ini dapat menyebabkan erosi tanah yang lebih besar, terutama jika penggunaan lahan tidak sesuai dengan kemiringan. Ini dapat mengurangi kesuburan tanah dan menciptakan masalah sedimentasi di sungai dan sumber air.

4.2.1.2 Kondisi Topografi

Ketinggian adalah jarak vertikal antara suatu titik atau objek dengan permukaan referensi tertentu, seperti permukaan laut atau permukaan tanah yang ditetapkan sebagai acuan.

Dalam konteks geografi dan topografi, ketinggian sering kali diukur sebagai perbedaan antara tinggi suatu lokasi dengan permukaan laut. Tingkat ketinggian terbagi menjadi 3 yaitu : 1) Ketinggian <500 mdpl : Rendah

2) Ketinggian 500 mdpl – 1500 mdpl : Sedang 3) Ketinggian 1500 mdpl – 2000 mdpl : Tinggi

Sebagian besar wilayah perencanaan WP Kaimana memiliki ketinggian berkisar antara 0-25 mdpl. Kawasan ini berada di tengah-tengah WP Kaimana. Sedangkan pada sisi timur dan bagian selatan merupakan daerah berbukit dengan ketinggian antara 25 mdpl hingga 200-300 mdpl, karena inilah pada bagian tengah dari BWP memiliki kerawanan besar terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Beberapa desa di WP Kaimana berbatasan langsung dengan laut di sebelah Barat, yaitu adalah Kampung Tanggaromi, Kampung Coa, Kampung Trikora, Kelurahan Krooy dan Kelurahan Kaimana Kota, hal ini menyebabkan wilayah WP Kaimana juga memiliki potensi terkena bencana tsunami.

4.2.1.3 Kondisi Jenis Tanah

Sumber daya tanah dapat diartikan sebagai sumber daya alam yang berasal dari komponen di bumi, yang berupa hasil pelapukan batuan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Di antara kebutuhan manusia yang memerlukan peran dari tanah yakni kebutuhan akan pangan yang bisa diperoleh dari bercocok tanam di atas tanah. Selain itu, manusia juga membutuhkan lahan pemukiman, badan jalan sebagai transportasi dan hal lain yang dibangun di atas tanah.

Jenis tanah di wilayah perencanaan Distrik Kaimana terdiri dari dua jenis yaitu Histrosol dan Luvisol. Sebagian besar jenis tanah yang ada pada wilayah perencanaan yaitu Histrosol dengan luas 90,71 km2 atau 94,84% dari luas wilayah perencanaan Distrik Kaimana.

Histosol adalah jenis tanah yang dikenal karena kandungan bahan organiknya yang tinggi.

Tanah ini terbentuk di daerah-daerah yang sangat lembap atau rawa-rawa di mana dekomposisi bahan organik terhambat karena rendahnya kadar oksigen. Karena kandungan bahan organik yang tinggi, Histosol biasanya memiliki warna gelap hingga hitam. Histosol pada umumnya sangat sulit diolah karena drainase yang buruk dan seringkali kesuburan kimiawi rendah.

Namun, Histosol yang terbentuk di tanah gletser yang sangat baru sering sangat produktif ketika dikeringkan dan menghasilkan padang rumput bermutu tinggi untuk peternakan sapi perah atau sapi. Kadang-kadang dapat digunakan untuk buah jika dikelola dengan hati-hati, tetapi ada risiko besar bahan organik menjadi bubuk kering dan terkikis di bawah pengaruh angin kering. Kecenderungan penyusutan dan pemadatan juga terlihat pada tanaman.

4.2.1.4 Kondisi Hidrologi

Air sebagai sumber daya alam yang sangat penting nilainya bagi kehidupan masyarakat.

Di beberapa distrik di Kabupaten Kaimana mempunyai potensi yang sangat kecil dan pada waktu-waktu tertentu mengalami kekurangan air, baik kuantitas maupun kualitas airnya.

Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Kaimana disamping berfungsi untuk prasarana transportasi juga sebagai tempat mata pencaharian penduduk sekitar. Sungaisungai yang mengalir di Kabupaten Kaimana sebanyak 15 buah, diantaranya:

1) Sungai-sungai yang mengalir di Distrik Kaimana, yaitu Sungai Air Tiba, Sungai Air Merah dan Sungai Bantami. Ketiga sungai ini mengalir sepanjang tahun, dan pada musim penghujan air sungai meluap dan menggenangi wilayah hilir.

2) Sungai yang mengalir di Distrik Teluk Arguni, yaitu Sungai Endrofa, Sungai Warso, Sungai Bianoga, Sungai Rofa, dan Sungai Barari.

3) Sungai yang mengalir di Distrik Buruway, yaitu Sungai Tenggiri, Sungai Buruway, Sungai Kambala, Sungai Mandewi, dan Sungai Fewan.

4) Sungai yang mengalir di Distrik Teluk Etna, yaitu Sungai Urema dan Sungai Omba.

5) Semua sungai yang ada di Kabupaten Kaimana mempunyai pola yang sama, yaitu airnya meluap pada musim penghujan sehingga menggenangi daerah hilir, dan airnya berkurang pada musim kemarau tapi tidak sampai kering. Meluapnya air sungai pada waktu musim penghujan karena adanya pasang surut air laut.

Di samping sungai sebagai sumber air bersih, di Kabupaten Kaimana juga terdapat 7 buah danau yang sangat potensial sebagai sumber air bersih. Ketujuh danau tersebut adalah Danau Kamakawalar, Danau Lamara, dan Danau Aiwasa (terdapat di Distrik Kaimana), Danau

Seweki (terletak di Distrik Teluk Arguni), Danau Yamur, Danau Mbuta, dan Danau Nanami (terletak di Distrik Teluk Etna).

4.2.1.5 Kondisi Geologi

Geologi merupakan ilmu kebumian yang mempelajari tentangsegala isi didalam bumi yang berhubungan dengan sifat fisik sampaidengan proses pembentukan bumi. kondisi geologi pada setiap wilayahnya bervariasi, serta memiliki peran dalam terbentuknya suatu bentukan lahan di wilayah tersebut. Kondisi Geologis di sebagian besar wilayah WP Kaimana memiliki batuan yaitu batu gamping imskin dan batu gamping lengguru. Batu gamping adalah salah satu jenis batuan sedimen yang terbentuk dari endapan kalsium karbonat (CaCO3). Ini adalah batuan yang umum di alam dan memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai industri. Batu gamping digunakan dalam konstruksi untuk membangun bangunan, dinding, dan struktur arsitektural lainnya karena mudah diolah dan memberikan tampilan yang menarik. Batu gamping digunakan dalam konstruksi untuk membangun bangunan, dinding, dan struktur arsitektural lainnya karena mudah diolah dan memberikan tampilan yang menarik.

Geologi wilayah perencanaan terdapat formasi klasafet. Formasi klasafet yang beranggotakan batupasir karonatan, napal yang masif maupun berlapis, batulanau mikaan atau karbonatan dan sedikit sisipan batugamping.