• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN HUTANG

Dalam dokumen ERAA laporan keuangan tahunan (Halaman 45-50)

PT ERAJAYA SWASEMBADA Tbk

IV. PERNYATAAN HUTANG

Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011, utang bank jangka pendek dalam Rupiah tersebut di atas dikenakan bunga 10% per tahun.

Pada tanggal 30 Juni 2011, Perseroan dan Entitas Anak tertentu telah memenuhi semua persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman dengan BCA, kecuali Perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui kapitalisasi laba ditahan, peningkatkan penyertaan pada PT Sinar Eka Selaras (“SES”), perubahan pemegang saham, dan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, serta Entitas Anak tertentu melakukan penjualan kepemilikan pada PT Multi Media Seluler (“MMS”) dan PT Data Media Telekomunikasi (“DMT”), dan peningkatan penyertaan pada PT Prakarsa Prima Sentosa (“PPS”).

Pada tanggal 22 Juli 2011 dan 12 Agustus 2011, Perseroan menerima surat No. 20282/GBK/2011 dan No. 20209/GBK/2011 dari BCA mengenai waiver atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui kapitalisasi laba ditahan dan peningkatkan penyertaan pada SES.

Pada tanggal 26 Mei 2011 dan 28 Juli 2011, Perseroan dan Entitas Anak tertentu telah menyampaikan surat permohonan persetujuan ke BCA atas perubahan pemegang saham, perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, penjualan kepemilikan pada MMS dan DMT, dan peningkatan penyertaan pada PPS. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak masih belum memperoleh waiver atas transaksi-transaksi tersebut. Manajemen Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa hal ini tidak akan berpengaruh pada status kredit/pinjaman.

Selain itu, pada tanggal 6 April 2011 dan 22 Juni 2011, Perseroan telah menerima surat No. 20130/GBK/2011 dan No. 20240/GBK/2011 dari BCA mengenai waiver atas pendirian PT Era Sukses Abadi dan akuisisi SES, dan waiver atas transaksi-transaksi yang harus mendapatkan persetujuan dari BCA yang akan dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana.

Pada tanggal 17 Januari 2011, Perseroan menerima surat No. 20027/GBK/2011 dari BCA mengenai persetujuan untuk restrukturisasi entitas sepengendali dan perubahan dari komposisi Dewan Komisaris dan Direksi pada Perseroan dan Entitas Anak tertentu.

Utang Usaha

Saldo utang usaha pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp61,0 miliar, yang seluruhnya merupakan utang kepada pihak ketiga. Jumlah utang usaha dalam Rupiah pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp48,2 miliar dan dalam mata uang asing yang setara dengan Rp12,8 miliar.

Tabel berikut ini menyajikan umur utang usaha Grup Erajaya (tidak termasuk Grup TAM) pada tanggal 30 Juni 2011:

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan Jumlah

Lancar

Telah jatuh tempo:

1 hari - 30 hari

58,7 2,2

31 hari - 60 hari -

61 hari - 90 hari -

Lebih dari 90 hari 0,1

Total 61,0

Utang Lain-lain

Saldo utang lain-lain pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp6,8 miliar, yang seluruhnya merupakan utang kepada pihak ketiga. Jumlah utang lain-lain dalam Rupiah pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp6,4 miliar dan dalam mata uang asing yang setara dengan Rp0,4 miliar.

Utang Pajak

Saldo utang pajak pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp2,5 miliar, yang terdiri dari:

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan Jumlah

Pajak Penghasilan:

Pasal 4(2) 0,6

Pasal 21 0,5

Pasal 23 0,9

Pasal 25 0,3

Pasal 29 0,3

Pajak Pertambahan Nilai 0,1

Total 2,5

Biaya Masih Harus Dibayar

Saldo biaya masih harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp39,2 miliar, terutama terdiri dari jasa tenaga ahli, beban bunga, sewa, komisi dan asuransi.

Uang Muka Pelanggan

Saldo uang muka pelanggan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp5,5 miliar, yang seluruhnya merupakan uang muka dari pelanggan pihak ketiga.

Utang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun

Saldo utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun adalah sebesar Rp0,6 miliar, yang seluruhnya merupakan utang pembiayaan konsumen.

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Jangka Panjang – Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun

Saldo utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp0,1 miliar, yang seluruhnya merupakan utang pembiayaan konsumen.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Saldo liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp11,7 miliar dengan rincian sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan Jumlah

Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan 25,3

Biaya jasa lalu yang belum diakui - belum menjadi hak (1,9)

Rugi aktuaria yang belum diakui (11,7)

Total 11,7

2. Fasilitas Kredit Perseroan dan Entitas Anak Fasilitas Kredit Pihak Ketiga

Fasilitas Kredit dari BCA.

Pada tanggal 14 Desember 2009, Perseroan dan PT Erafone Artha Retailindo (“Erafone”), Entitas Anak menandatangani perjanjian pinjaman dengan BCA. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memperoleh fasilitas cerukan, pinjaman revolving dan fasilitas forex line dengan pagu pinjaman masing-masing sejumlah Rp100 miliar, Rp350 miliar dan $AS5 juta. Selain itu, Erafone memperoleh fasilitas cerukan dengan pagu pinjaman sejumlah Rp50 miliar. Fasilitas cerukan dan pinjaman revolving dikenakan tingkat bunga antara 10,00% sampai 11,25% per tahun pada tahun 2010 dan pada tingkat 11,25%

per tahun pada tahun 2009. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2010 dan 2009, Perseroan belum menggunakan fasilitas forex line. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 1 (satu) tahun. Pada tanggal 14 Desember 2010, BCA setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit sampai dengan 14 Maret 2011.

Berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 9 tanggal 11 Maret 2011, BCA setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit Perseroan dan Erafone. Berdasarkan akta, fasilitas cerukan Perseroan mempunyai pagu pinjaman sebesar Rp100 miliar dan fasilitas pinjaman revolving menurun dari pagu pinjaman sebesar Rp350 miliar menjadi Rp50 miliar dan fasilitas forex line telah ditiadakan.

Selain itu, fasilitas cerukan Erafone mempunyai pagu pinjaman sebesar Rp50 miliar.

Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 059/ADD-KCK/2011 tanggal 24 Maret 2011, BCA setuju untuk meningkatkan pagu pinjaman fasilitas pinjaman revolving Perseroan dari Rp50 miliar menjadi Rp200 miliar.

Semua fasilitas pinjaman ini memiliki bunga 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2011.

Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan dengan jumlah keseluruhan minimal sebesar Rp750 miliar, aset tetap tertentu dan jaminan pribadi dari Ardy Hady Wijaya, Budiarto Halim dan Lareina Kusuma.

Fasilitas Kredit dari BAG.

Berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto S.H., No. 6 pada tanggal 1 November 2007, Perseroan menandatangani perjanjian pinjaman dengan BAG. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memperoleh pinjaman revolving I dan II dengan pagu pinjaman masing-masing sejumlah Rp80 miliar dan Rp70 miliar. Fasilitas pinjaman revolving I dan II dikenakan bunga 17% per tahun. Fasilitas pinjaman revolving masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2008 dan 1 November 2008.

Pada tanggal 6 November 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman revolving I dan II dari BAG dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp75 miliar dan Rp70 miliar. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 18,5% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 1 November 2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu dan jaminan pribadi pemegang saham Perseroan. Pinjaman ini sepenuhnya dilunasi pada 14 Desember 2009.

Berdasarkan Perjanjian Kredit pada tanggal 23 Maret 2011, PT Era Sukses Abadi (“ESA”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian pinjaman dengan BAG. Berdasarkan perjanjian pinjaman, ESA memperoleh pinjaman revolving dengan pagu pinjaman sejumlah Rp30 miliar. Fasilitas pinjaman revolving dikenakan bunga 10% per tahun. Fasilitas pinjaman revolving akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2012.

Pinjaman ini digunakan sebagai pembayaran atas pembelian aset berupa tanah dan bangunan dari BAG. Selain itu, selama persyaratan untuk melaksanakan Akta Jual Beli (AJB) belum terpenuhi maka ESA bersedia untuk menempatkan dana sebesar Rp32 miliar sebagai jaminan atas pinjaman tersebut.

Pada saat AJB telah selesai, kedua belah pihak akan merubah pinjaman tersebut menjadi pinjaman komersial dengan jaminan berupa seluruh aset tanah dan bangunan tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2011, fasilitas ini dijamin dengan deposito senilai Rp32 miliar yang diatur dalam Perjanjian No. 020/Perj./Div.SAM/III/2011 tanggal 23 Maret 2011. Deposito ini berlaku dari tanggal 23 Maret 2011 sampai dengan 23 April 2011 dan kemudian akan diperpanjang secara otomatis setiap bulan dan dengan tingkat suku bunga 8% per tahun.

LIABILITAS KONTIJENSI

Pada saat Prospektus ini diterbitkan tidak terdapat liabilitas kontijensi yang timbul.

Sejak tanggal laporan auditor independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang disajikan dalam Bab XVIII (Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta Laporan Auditor Independen) dalam Prospektus ini, kecuali hutang usaha yang muncul dari kegiatan operasional Perseroan.

Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa yang akan datang, Perseroan menyatakan kesanggupannya untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya.

Tidak terdapat negative covenants yang akan merugikan hak-hak pemegang saham publik.

Dalam dokumen ERAA laporan keuangan tahunan (Halaman 45-50)