• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pernyataan Hutang

Dalam dokumen PELAJARI TENTANG KRAKATAU STEEL (Halaman 35-50)

Pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan memiliki jumlah kewajiban konsolidasian sebesar Rp6.636,4 miliar, yang terdiri dari kewajiban lancar konsolidasian sebesar Rp5.685,2 miliar, dan kewajiban tidak lancar konsolidasian sebesar Rp951,2 miliar, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 Juni 2010 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (dahulu KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) (anggota dari Ernst & Young Global Limited), akuntan publik independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. Perincian kewajiban konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 Juni 2010 disajikan di bawah ini.

(dalam miliar Rupiah)

Keterangan Jumlah

Kewajiban Lancar

Hutang Bank Jangka Pendek 3.439,4

Hutang Usaha:

- Pihak ketiga 1.111,7

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 45,6

Hutang Lain-lain

- Pihak ketiga 81,5

- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 158,0

Hutang Pajak 85,7

Biaya yang masih harus dibayar 336,1

Uang muka penjualan dan lainnya 221,5

Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 202,3

Bagian kewajiban jangka panjang

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 3,3

Jumlah Kewajiban Lancar 5.685,2

Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban pajak tangguhan, bersih 87,3

Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 584,5 Kewajiban jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 38,0

Kewajiban kesejahteraan karyawan 241,4

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 951,2

Jumlah Kewajiban 6.636,4

a. KewaJIBan LanCar Hutang Bank Jangka Pendek

Hutang bank jangka pendek Perseroan per 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp3.439,4 miliar yang terdiri dari hutang jangka pendek untuk Perseroan dan untuk anak Perseroan sebagai berikut:

Perseroan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas kredit impor dalam Dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$275,0 juta, US$275,0 juta, US$275,0 juta, US$335,0 juta dan US$500,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dengan sub-limit untuk fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar US$250,0 juta, Rp2.300,0 miliar, Rp2.300,0 miliar, US$210,0 juta dan US$159,3 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp406,4 miliar, Rp1.510,6 miliar, Rp1.272,5 miliar, Rp3.500,1 miliar dan Rp1.999,1 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I dengan jumlah maksimum sebesar Rp270,0 miliar dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah maksimum sebesar Rp560,0 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,0% dan 12,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal- tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,5%, 13,0% dan 12,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp764,3 miliar, Rp794,0 miliar, Rp270,0 miliar, Rp270,0 miliar dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum sebesar US$10,0 juta dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 7,0% dan 8,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 8,5%, 7,3% dan 8,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp90,8 miliar, Rp102,3 miliar, Rp94,0 miliar, Rp109,5 miliar dan Rp94,2 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 1.228.909 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.108,0 miliar, mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.598,6 miliar, persediaan dan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp3.502,0 miliar.

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2011.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, memperoleh pinjaman dari pihak lainnya, kecuali untuk kegiatan usaha, menjadi penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Perseroan juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 120%, rasio hutang terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) lebih dari 1,1 kali.

Pada tanggal 7 Maret 2007, Perseroan dan Anak Perseroan mengadakan perjanjian dengan Bank Mandiri mengenai jasa pelayanan cash pooling. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Berdasarkan perjanjian ini, semua pihak sepakat untuk mengatur penggunaan dana dan perhitungan bunga di rekening cash pooling serta pemberian fasilitas overdraft berdasarkan saldo konsolidasi pooling. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak ada saldo terhutang atas fasilitas ini.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Line dengan jumlah maksimum sebesar Rp750,0 miliar dan US$75,0 juta serta fasilitas Kredit Modal Kerja yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi jumlah maksimum sebesar Rp3.000,0 miliar yang dapat digunakan untuk fasilitas Kredit Tidak Langsung (Non Cash Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.650,0 miliar dan fasilitas Kredit Langsung (Cash Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.350 miliar yang bersifat switchable menjadi fasilitas Kredit Tidak Langsung. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,0%

dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,5%

dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp923,2 miliar, Rp1.343,0 miliar, Rp1.691,5 miliar, Rp1.429,5 miliar dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan tanah seluas 3.357.280 m2 dan bangunan seluas 81.617 m2 dengan nilai penjaminan sebesar Rp610,5 miliar untuk menjamin hutang Perseroan, Rp551,2 miliar untuk menjamin hutang PT KWT dan Rp300,0 miliar untuk menjamin hutang PT KE dan persediaan Perseroan dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.875,0 miliar. Perseroan juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC)

Perseroan memperoleh fasilitas kredit impor dari HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$75,0 juta, US$60,0 juta, US$60,0 juta, US$95,0 juta dan US$45,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing- masing sebesar 10,6% dan 10,87% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,87%, SIBOR+1,8% dan SIBOR+1,9% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 31 Oktober 2009. Pada tanggal 25 Maret 2010, fasilitas kredit ini telah diperpanjang dengan syarat-syarat yang sama dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Oktober 2010. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp335,8 miliar, nihil, Rp407,0 miliar, Rp568,5 miliar dan Rp9,9 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada bank sebelum melakukan pembayaran dividen, menjaminkan aset, memperoleh pinjaman kecuali dalam rangka kegiatan usaha dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)

Perseroan memperoleh fasilitas kredit impor dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum masing- masing sebesar US$55,0 juta, US$55,0 juta, US$55,0 juta, US$30,0 juta dan US$20,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang dapat digunakan sebagai L/C.

Perseroan dengan persetujuan bank dapat menarik pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah.

Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,75% untuk Dolar Amerika Serikat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, dan untuk fasilitas Rupiah masing-masing sebesar 10,0%

dan 12,75% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 10,0%

pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 1,0% di atas tingkat bunga Bank Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 876 milik Perseroan seluas 315.380 m2 dengan nilai penjaminan sebesar US$18,8 juta yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 19 Februari 2011. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp100,0 miliar, Rp200,0 miliar, Rp100,0 miliar, Rp250,0 miliar dan Rp94,2 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perseroan tidak diperkenankan mengubah kegiatan usaha, mengubah susunan pengurus, melakukan merger atau akuisisi, memberi pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha, dan menjadi penjamin hutang pihak lain.

Deutsche Bank AG

Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Deutsche Bank AG dengan jumlah maksimum sebesar EUR9,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009 dan EUR10,0 juta pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, bank garansi, Trust Receipt dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp45,3 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007, fasilitas kredit ini belum digunakan.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$40,0 juta, US$50,0 juta, US$40,0 juta, US$50,0 juta dan US$34,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang terdiri dari:

1. Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+1,5% sampai 1,75% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,8% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp153,9 miliar, Rp18,8 miliar, nihil, Rp2,0 miliar dan Rp35,5 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

2. Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+2,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,0% sampai 1,8% per tahun dan/atau SBI+1,0% sampai 2,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini sebesar Rp111,7 miliar pada tanggal 30 Juni 2010, dan nihil pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, 2008, dan 2007.

3. Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1 (Jangka Pendek) dengan jumlah maksimum masing- masing sebesar US$40,0 juta, US$50,0 juta, US$40,0 juta, US$50,0 juta dan US$34,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perseroan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+1,75%

untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, SIBOR+1,75% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

4. Fasilitas OAF 2 (Jangka Panjang) dengan jumlah maksimum sebesar US$4,5 juta pada tahun 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perseroan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+2,0% per tahun dan/atau SBI+2,5% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Per 30 Juni 2010, fasilitas ini tidak diperpanjang lagi.

5. Fasilitas OAF 3 (Jangka Pendek) dengan jumlah maksimum sebesar US$20,0 juta pada tahun 2009 dan 2008 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT Latinusa. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar BDI CoF+3,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan SIBOR+2,75% per tahun dan/atau SBI+3,0% per tahun untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp13,9 miliar dan nihil, Rp145,4 miliar dan nihil pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai tanggal 22 September 2010.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijaminkan dengan piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar US$62,5 juta. Fasilitas-fasilitas di atas akan berakhir pada tanggal 22 September 2010.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perseroan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) - Murabahah

Pada tanggal 21 Mei 2007, Perseroan mengadakan Perjanjian Master Murabahah dengan HSBC - Murabahah untuk pembelian bahan baku dan komponen dengan nilai kontrak maksimum sebesar US$50,0 juta pada tanggal 31 Desember 2007. Fasilitas ini memutuskan bagian keuntungan sebesar LIBOR+1,6% per tahun dan akan berakhir 600 hari setelah penandatanganan perjanjian. Saldo terhutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp209,6 miliar. Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya dan tidak diperpanjang.

Standard Chartered Bank (SCB)

Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar US$40,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, UPAS, dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2010 dan dapat diperpanjang secara otomotis selama 3 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terhutang atas fasilitas ini sebesar Rp181,1 miliar dan Rp112,6 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, fasilitas kredit ini belum digunakan.

anak Perseroan - PT KwT

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Fasilitas pembukaan Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$40,0 juta, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp244,2 miliar, Rp42,3 miliar, Rp108,1 miliar, Rp61,2 miliar dan Rp151,0 miliar.

PT KWT juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp10,0 miliar.

Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2011 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5%. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2009, saldo terhutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp10,0 miliar.

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PT KWT memperoleh fasilitas L/C, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Garansi dan Invoice Financing (atau secara keseluruhan disebut fasilitas trade) dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$35,0 juta pada tanggal 30 Juni 2010, Rp50,0 miliar dan US$15,0 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan US$15,0 juta pada tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 19 Mei 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp74,5 miliar, Rp58,0 miliar, Rp85,7 miliar dan Rp55,3 miliar. Fasilitas Invoice Financing tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 100% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi Invoice Financing dengan jangka waktu 30 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas Invoice Financing dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan merger, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi, membayar hutang kepada pemegang saham, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali.

Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari Bank Permata No. 546/PB-LCC/VII/10 tanggal 20 Juli 2010, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode 2010.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

PT KWT memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) yang dapat dipergunakan dalam bentuk fasilitas L/C, T/R, negosiasi L/C, OAF, bank garansi dan Standby L/C (SBLC), dengan jumlah maksimum secara keseluruhan sebesar US$20,0 juta. Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 and 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp33,5 miliar, Rp17,9 miliar, Rp83,4 miliar dan Rp75,4 miliar. Fasilitas OAF tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 80,0% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi OAF dengan jangka waktu 180 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas OAF dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR+1,75% dan/atau SBI+2,0% dan dijamin dengan piutang usaha dengan coverage ratio sebesar 125% dari jumlah fasilitas OAF yang digunakan.

PT KWT mengadakan perpanjangan perjanjian kredit dengan Bank Danamon yang ditandatangani pada tanggal 22 Juli 2010. Bank Danamon setuju memberikan perpanjangan kredit berupa fasilitas Omnibus Trade Finance dengan jumlah maksimum sebesar US$20,0 juta. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 22 September 2010.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Danamon, PT KWT tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.

anak Perseroan - PT Ke

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp50,0 miliar.

Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja proyek Terminal Transit PT Pertamina (Persero) - Bau-bau. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 2 Mei 2011 dengan bunga tahunan sebesar 13,25% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap PT KE dan tanah milik Perseroan yang dikuasakan kepada PT KE. Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2009. PT KE juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimal 1 kali, rasio hutang terhadap ekuitas maksimal 2,5 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 100%.

Pada tanggal 30 Juni 2010, PT KE belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BNI No.KPS/2.2/1020/R tanggal 29 Juli 2010, PT KE memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode 2010.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum sebesar Rp20,0 miliar. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk tujuan modal kerja dalam rangka pekerjaan proyek Rural Organizing Project (ROP) Granul I, Nitrogen Phosphorus and Potasium (NPK) III dan IV PT Petrokimia Gresik pada tahun 2008 dan proyek Naptha PT Pertamina (Persero) - Balongan pada tahun 2009. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 11 September 2009 dan diperpanjang sampai dengan 19 April 2010, dan dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 14,0% dan 13,0%

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak proyek yang dibiayai tersebut. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp6,5 miliar, Rp6,8 miliar dan Rp10,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009 dan 2008.

anak Perseroan - PT KHIP

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) a. Kredit Modal Kerja - Konstruksi

Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BRI sebesar Rp300,0 miliar yang digunakan untuk tambahan modal kerja proyek-proyek yang ditangani PT KHIP.

Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 12,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 13,0% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Mei 2008.

Berdasarkan Akta Notaris No. 9 dari Notaris Imas Fatimah, S.H. tanggal 7 Agustus 2009, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2009. Pada bulan November 2009, PT KHIP menggunakan fasilitas ini sebesar Rp15,0 miliar untuk pembiayaan proyek McConnell Dowell dengan tingkat bunga 12,5% per tahun.

Berdasarkan Surat dari BRI tanggal 16 Juni 2010, yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 72 dan No. 73 dari Notaris Imas Fatimah, S.H. tanggal 21 Juni 2010, BRI setuju untuk memperpanjang fasilitas sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan pemecahan fasilitas menjadi KMK konstruksi dengan jumlah maksimum sebesar Rp151,0 miliar dengan tingkat bunga 12,0% per tahun dan KMK Konstruksi dengan jumlah maksimum sebesar US$16,0 juta atau setara dengan Rp149,0 miliar dengan tingkat bunga 7,75% per tahun.

b. Kredit Modal Kerja - Diskonto

PT KHIP juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$3,8 juta dan Rp6,4 miliar. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 13,0% untuk fasilitas dalam Rupiah dan 9,0% untuk fasilitas dalam Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang PT KHIP pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas kredit ini akan berakhir 24 bulan sejak penarikan kredit atau maksimum sesuai dengan jangka waktu retensi yang tercantum dalam kontrak tersebut. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Juni 2008.

Saldo terhutang atas fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar nihil, nihil, Rp15,0 miliar, nihil dan Rp42,2 miliar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dan 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KHIP dari BRI.

anak Perseroan - PT Latinusa

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp100,0 miliar switchable dengan fasilitas Non Cash Loan sebesar Rp50,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp70,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2007, dan dikenakan tingkat bunga tahunan masing-masing sebesar antara 12,5% sampai dengan 13,0% untuk enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2009 dan 11,5% sampai dengan 13,0%

dan 12,5% dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp50,0 miliar, Rp92,1 miliar dan Rp70,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007.

Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$28,0 juta, US$28,0 juta dan US$23,0 juta pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini berakhir pada tanggal 27 Juni 2010. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp14,4 miliar, Rp61,5 miliar dan Rp83,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2009 dan 31 Desember 2008 dan 2007.

Dalam dokumen PELAJARI TENTANG KRAKATAU STEEL (Halaman 35-50)