perdagangan berst, khususnya
, perjalanan
melintas
AkBes kendaraan Tldak ada kecuali Aktivitas utama Beberapamenuju Tidak ada kecuali Tidak ada, ke bangunan kendaraan darurat pusat kegiatan menuju pusat kecuati untuk
distribusi seperti arus kepentingan lalu lintas yang setara lalu lintas . dengan tingkat nasional distribusi Iokal
Pergerakan Lalu Tidak ada kecuali Tidakada Aktivitas utama Beberapa.hanya Sangat
Llntas Lokal bila angkutan beberapa Iokasi yang sedikit, karena
umum dapat dilayani, jarak dibatasi oIeh
diperkenankan persimpangan penting jarak
masuk persimpangan
vangjauh Lalu lIntas Teruaan Tidak ada Tidakada Tidakada Didominasi oleh lalu Didominasi
lintas jarak menengah oleh lalu lintas [arak Iauh Batas Kecepatan <10 km/jam <3Okmljam, Dibatasi 50 Dibatasi 50 atau 60 Diatas60 Kendaran diperlengkapi dengan kmljam, dengan kmljam di kawasan kmljam,
fasilitas pembatas beberapa terbangun tergantung
kecepatan pengecualian kepada
batasan aeometrik
"1
I.:
. , : I,.
..,:
Indcks Alpha adalah salah satu indikator yang paling balk untuk mengukur tingkat
I
hubungan jOringc'lll., bcsarnya Indeks Alpha ini 1ihitung atas dasar persentase kemungkinan hubunpmyang
mungkiu dilakukan antar simpul didalam ~aringan, atau nisbah dari angka cyclomatik dengal1 angka cyclomaticI
c.
Indeks Alphaangka cyclomatic angka cyclomatic angka eyclornafic
4·S, 5·5+1=1
I
7·5+1=3Gombar15,4. Contoh pe~'hJtungatl. Angka Cyclomatikpadojaringan
sederhana
! . '
I
Contoh ditunjukkan dalam gambar1berikut : Angka cyclomatic=
I
r~8eta=1'4=O,75 t~a=414= 1
Gambar J5.3, Contoh perhit 'gn" .Indeks Beta terhadapjal'ing1n yang sederhona
h. Angk« cyc[omal;c .' .
Ukuran lain yang dapat digUnakln untuk mengukur kinerja jalan adalah Angka LCyclomatic, .yang menunjukkan sirkuit yang bil dibentuk untuk rnenghubungkan simpul dari ruas-ruas jalan yang ada, Angka Cyclornatic diukur dcngan rumus berikut :
i I
Contoh dinmiukkan data,"
garbar
berikut :I I
I
150
dimana : s=jumlah simpul r
=
jumlah ruass
Indeks Beta = r
j
Semakin banyak simpul/nodc yang dihubungkan deugan mas ja1an maka semakin baiktingkat hubungan jaringannya yang dinyatakan sebagai indeks beta, dinyatakan dengan rumus sedcrhana scbagaiberikut : a. IndeksBela
Tingkat hubungan jaringan adalah derajat hubungan antara noda dengan simpul, dalam suam jaringan semakin banyak mas yang mcnghubungkan simpul semakin baik tingkat hubungan jaringan tersebut.
Ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat hubungan ini adalah :
Tingliat Hubungan Jaringan
UKURAN UNJUK KERJA JARINGAN
Jaringan merupakan alat dasar untuk pengumpulan data yang sistcmatis mengcnai hirarki jalan dan arus lalu lintas yang melaluinya.
Karakteritik jaringan didalam kola dan jaringan jalan regional berbeda, karena perbedaan yang
sangat mcnyolok pad a tata guna lahan, Karena kepadatan penggunaan lahan yang sangat tinggi didaerah perkotaan, diperlukan aksesibiJitas yang lebih tinggi didaerah perkotaan daripada diluar kota Dengan tingkat kepadatan ruang jalan yang lebih padat didaerah perkotaan dapat disusun pola jaringan jalan yang mempunyai kcterhubungan dan akscsibilitas yang tinggi sepcrti pola ring radial dan pola kisi-kisi. Jaringan merupakan konsep matcmatis yang digunakan untuk menyatakan prasarana jalan.
Jaringan mempunyai 2 elemcn utama yaitu ; ruas (link) dan slmpul (noda). Didaerah perkotaan mas mewakili jalan dan simpul mewakili simpang sedang didaerah
regional simpul dapat berupa kota. Pada pelayanan angkutan umum dalarn jaringan trayek simpul dinyatakan sebagai tempat perhentian ataupun terminal.
PERUMUSAN JARINGAN TRANSPORTASI
JALAN
Dengan menggunakan rnatriks pada tabel 15.2 dapat disusun angka keterkaitanuntuk seluruh jaringan pada gambar 15.7. .adalah sebagai berikut: .
Angka keterkaitan adaIah jarak terjauh yang harus dicapai ke simpul-simpul lainnya dalam jaringan melalui lintasan terpendek untuk mecapai simpul tersebut. Sebagai contoh dari gambar 15.7 bahwa simpul yang terjauh dari simpul A adalah simpul G yaitu 4 satuan.
h. Angka KeterkaiJan
Matrik lintasan terpendek Tabel 1...7
Gombar J5.7. Contoh jaringan sederhana
Pada metode inidiukur lintasan yang terpendek. yang bisa dilalui untuk mencapai simpul-simpul lairutya.
Perhitungan aksesibilitas dilakukan dengan bantuan matriksseperti yang ditunjukkan dalamtabellS.2. yang dibuat atas dasar jaringan sebagaimanan gambar 15.7.
0. Matriks Lintasan TeI'JH!1'dek
Untuk mengukur aksesesibilitas dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, seperti dijelaskan sebagai
berikut: .
3 1
:. E.:: 3 2
1 6
2
238
1 125
2 2 3 8
' ..:.4."
19 Matrik aksessibtlitas
Tabe. 15.6
GambarJ5.6 Aksesibilitas, simpul B memtitk!nilat yang terbaik dan E yang terburuk
A
Suatu simpul dikatakan mempunyai aksesibilitas yang tinggi bila dapat dihubungkan dengan mudah ke simpul-simpul lainya. sebagai contoh simpuI A pada gambar 15.4. mempunyai aksesibilitas yang paling baik ke semua simpuI tainnya dan simpuI E mempunyai aksesibilitas yang paling buruk, seperti dijelaskan dalam matriksaksesibititas.
AKSESmILITAS PADA JARINGAN
Gombar 15.5. Contoh perhitungan Indeks Alpha terhadap jarlngan yang sederhana
I
Indcks Alpha=
(3)maksimum. Rumus yang digunakan untuk menghitung Indeks Alpha adaJah :
r
...
!}I
r .' [t
.. 'c
tr
!
!
Dengan cara yang sama dengan
I
angka keterkaitan .dapat disusun lndeks Shimbelrata-Ilam,diagram batang:Indeks shimbel dan kontour fndfks shtmbel seperti ditunjukkan dalarn gambar 15.10 dan 15.11,
I
I
I I
!G: 4 4 3 3 2 1 11
F 3 3 2 2 1
!
1 12I· . A H~: )8. ~p, •• :e: !~~ :·90' ::$'~MC:i,i!
A
1 1 2 2 13 4 ,_1_3--\IB 1 2 1 2 3 4 13 :
r
C 1 2 2 1 2 3 11 . j:
II-'::::::'D~'::~·2~...:...:1=--t-2::--1--=:..-I--:-1-t-t:::2--t-"'""::3:-+--.:1~1.,--11 ;
I
..1:....••
2 2 1 1 1 2 9aksesalbllltas Iinggl····.... ·..·
---IV
2 t i _ .1./
. I .
Gombar15,9. Kontour angkakrtel'kaitan e. Indeks Shimhel .
I
Ukuran lain yang bisa digunakan untuk mcngukur aksesibllitas dapat dipcroleh da~ matriks lintasan terpendck, . yaitu total yang d~~~1kan scbaga~ inde~s shlmbel. Simpul dengan aksesibilitasyang pahngbalk adalah simpul yang mcmpunyai ii1(/eksshimbelyang
paling rendah.
I
Tabel 1.5.10 Matrik
lin/Clsrl
nterpendek
set/a indeks simbel .". 4
\
I I i
IakGo'sibilltas rendah
..·... ··....·l·..··· ..
152
Dengan mcmperbandingkan angka keterkaitan masing- masing simpul dcngan angka ketcrkaitan rata-rata dapat dilihat simpul-simpul mana yang barada diatas rata-rata (akscsibilitasnya rcndah) dan mana yang berada dibawah rata-rata (aksesibilitasnya tinggi). Untuk jclasnya dapat dipcrhatikan pada kontour angka
keterkattan pada gambar 15.9.
Distribusi frekuensi angka keter- kaitan
Gombar15.8.
1 2 346
o
1 2
FREK raANGKA. KETERKAITAN
+- t---
:
i:i
- -
3
::ANGKAKETERKAITAN .". ".FREKUENSI ..
1 0
2 1
3 3
4 3
6 0
Distribusifrekuensi angka
keterkaitan
Tabel 15.9Untuk mcndapatkan gambaran akscsibilitas jaringan dapat dilakukan dengan mcnyusuu distribusi frckuensi dati nilai angka keterkaitan. Distribusi untuk contoh pada Tabel 15.8. adalah sebagaimana Tabcl 15.9. dan ditunjukkan dalam diagram batang pada gambar 15.8.
Angka keterkaitan yang tinggi menunjukkan aksesibilitas yang rcndah mcnuju simpul-simpul Iainnya yang rendah.
4 4 3 3 2 3 4 A
B C D E F G
AngkaKeterkaitan _i
SirrlPUI ."..
Angkaketerkaitan Tabel 15.8
dimana:
lj
=
luas lahan yang diperuntukkan untukjalan, km2 .
·lw=luas wilayah •km2 .
(5)
Nisbah jalan - luas wilayah dihitung dengan menggunakan rumuS sebagai berikut :
I ~Iw= :
Nisbah luas jalan dcngan luas wilayati menunjukkan gambaran luas lahan yang digunakan untuk jalan.
(4)
f.
Nifhah jalan -Iuas lIIialayah dimana : pj=panjangjalan, kmlw= luas wilayah ,km2 lw
I~=
pjKerapatan jalan adaJah panjang jalan per satuan luas wilayah yang diberikan dengan rumussebagai berikut e. Keroputon Jalan
Indeks Penyebaran adalah penjumlahan dari indeks shimbel. Untuk contoh pada tabel 15.5.adalah :13+13 + 11 + 11+9+ 12+ 17=86
.d /ndeks Penyebaran.
Gombar 15.J1. Kontour Indeks Shimbel Gombar 15.10. Diagram batang Indeks Shill/bel
8' 10 12 14 18 18·
FREK1
+-
--;lII-IIrlIII----,g-2.---,111""""_----
. !:
I
i[.
i
\~ i