• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP DASAR ARUS LALU LINTAS

IX. TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

75

• rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum jaringan transportasi jalan.

• rencana umum tata ruang

• kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal.

memperhatikan :

lokasi terminal penumpang harus Penentuan

PERSY ARATAN LOKASI TERMINAL

• Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi rnelayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi, dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kotadanangkutan pedesaan.

• Terminal Penumpang Tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi,angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.

• Terminal Penumpang Tipe C,berfungsi melayani kendaraan umu,m untuk angkutan pedesaan.

fungsi Terminal penumpang berdasarkan

pelayanannya dibagi menjadi :

TERMINAL ANGKUTAN PENUMPANG 2. Terminal Barang, adalah prasarana transportasi

jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar modatransportasi.

1. Terminal Penurnpang, adalah prasarana trans- portasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan latau antar moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pernberangkatan kendaraan umum.

Berdasarkan jenis angkutan terminal dibedakan menjadi:

JENIS TERMINAL

Fungsi terminal bagi penumpang,adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan per- pindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan :lain, tempat fasilitas- fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi.

Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas untuk menata lalu llntas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali kendaraan umum.

Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah untuk pengaturan operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dansebagi fasilitas pangkalan,

Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3unsur :

FUNGSI TERMINAL

Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum.

Tempat pengendalian, pengawasan, pcngaturan dan pengoperasian lalu lintas.

Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang.

Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kola.

Terminal Transportasi rnerupakan : DEFINISI TERMINAL

D

alam pencapaian pembangunan nasional peranan transportasi memiliki posisi yang penting dan strategi dalam pembangunan, maka perencanaan dan pengembangannya perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu. Untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib maka ditempat-tempat tertcntu perlu dibangun dan diselenggarakan terminal.

Sistim sirklllasi int Juga ha IS ditata dcngan;

memisahkan jalur buslkend~raan dalam. kola·

denganjalur bus angkutan antar kota ...

II

I

i

Jumlah arah perjalanan

Frekuensi perjalanan

Waktu yang diperlukan untnk tumn/llaik penumpang

• lalan masuk dan keluar kendaraan hams lancar, dan dapat bergerakdengan mudall.

Jalan masuk dan keluar calon penumpang,

kendaraan umum harus

terpisah

dengan

keluar masuk kcndaraan. I . . Kendaraan di dalam terminal hams dapat bcrgerak tanpa halangan yAngtidak perlu. .

. I'

Sistim sirkulasi kcndaraan di dalam terminal . ditentukan berdasarkan :

I ...

1. Sirkulasi Lalu-lintas

KRITERJA PEMBANGUNAN TERMINAl •.

Pembangunan terminal dilengka~i dengan :

• Rancang bangun terminal II . .

• Analisis dampak lalu Iintas

• Analisis mengenai dampak I,ngkungan

\

Dalam rancang bangun terrninal,numpallg harus memperhatikan :

• Fasilitas penurnpangyang di syaratkan

• Pembatasan yang jelas anta a lingkungan kcrja terminal dengan lokasi ptmntukan Iainnya, misalnya pertokoan, perkantoran, sekolah dan

scbagainya.

..j . . .

• Pemisahan antara. 'atu Hn,as. kendaraan dan pergerakan orang dl dalam terminal. . .

• Pemisahan yang jelas anl~ra jalur angkutan antar kota antar propinsi, argkutan antar kota dalam propinsi, Angkutan fota dan angkutan

pede~a". . . . I . .•

• Manaiemen lalu lintas di dalam terminal dan di daerah pengawaaan terminal.! • .

• I .

KRlTERIA PERENCANAAN TERMINAL

• mcrnpunyaijalan akscs masu atau keluar ke dan dan terminal, sesuai kebutuh n untuk kelancaran

lalu lintas di sckitar terminal.

• Terlctak di dalam wilayah Kabupatcn Daerah

Tingkat II dan dalam jaringan trayek angkutall pedcsaall.

tcrlclak di jalan kolektor alau loka. dengan kelas jalan paling tinggi IlIA. .

Tcrscdia lahan yang sesuai dcngan perminlaan angkutan.

Persyaratan Lokasi Terminal Tille C

Terletak di Kotamadya atau Kabupaten dan dalam jaringan trayek angkutan kota dalam

propinsi

Terletak dt jalan alteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIlB.

Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal tipe A, sekurang- kurangnya 15 km di Pulau Jawa, 30 di pulau lainnya,

Tersedia luas lahan sekurang-kurangnya 3 .ha untuk terminal diPulau Jawa dan Sumatera, dan 2Itadi pulau lainnya,

Mcmpunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya bcrjarak 50 meter di Pulau Jawadan 30 meter di pulau Iainnya,

Persyaratnn Lokasl Terminal Til)C B

• Terletak di Ibu kola Propinsi, Kotamadya atau Kabupaten dalam jaringan trayek antar kola antar propinsi dan/atau angkutan Iintas batas negara.

• Terletak di jalan alteri dengan kelas jalan

sekurang-kurangnya kelas lIIA.

• Jarak antara dua terminal pcnumpang tipe A sekurang-kurangnya 20km di Pulau Jawa,30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya, Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau 1ainnya.

• Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya berjarak 100meter di Pulau Jawa dan SOmeter di pulau lainnya.

Persyaratan Lokasi Terminal Til)CA

• .keterpaduan moda transportasi .baik intra maupun antar moda

kondisi topografi lokasi terminal

• kelestarian lingkungan

77

ruang pengobatan

ruang informasi dan pengaduan telpon umum

• kamar kecilltoilet

• musholla

• kioslkantin

• jalur pemberangkatan kendaraan umum

• jalur kedatangan kendaraan umum

• tempat tunggu kendaraan umum

• tempat istirahat sementara kendaraan umum

• bangunan kantor terminal

• tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar

• menara pengawas

• loket penjualan karcis

• raumbu-rambu dan papan informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarip dan jadwal perjalanan.

• pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi.

3. Fasilitas penunjang sebagai fasiIitas pelengkap dalam pengoperasian terminal antara lain : 2. fasilitas utama terminal yang terdiri dari :

Gambar 9.1.c .' Gagasan pengendaJian sirkutasi dalam terminal tipe C. Sis; kendaraan menyinggung empJasmen.

r.4J,SUX I- KE'LUAA ICEHD_ PR1BAOIITA~l

PAAlI.rR Ull

~

H.tlK SUlK.

SIf'IL 'A.T.

TURUN

MA$UM ADtS

~

.l..!e.L;_

Gombar 9. 1.b Gagasan pengendalian sirkulasi dalam terminal tipe B. Sis! kiri kendaraan menyinggung emplasmen.

~ ~~I~~~ I!O~ FI.1<OmROl

CCTY

DIU'~~'tJIL~lll" p(RLU)

m

~!~~~~~fA~~I.A

retdbJsi

MA$:JK KELUAF;;

KENO. PA19101

"'ASUK. KELC'AR AK

J.4 ...SUKaMnU.lR

":£:5

Gombar 9.1.a Gagasan pengendalian sirkulasi dalam terminal tipe A.' Sis; kiri kendaraan menyinggung emplasemen.

Io4,ASUK,MUIJ,IJt KEHO. PRtBAOI

Em\~~j,~[~IUPEAlU)

@ ~~~:~tlE~K£NA RETRlBUSl

E ~~~~~""(NUSKOlA lJ.Y) I

KLO'5I'lH....AUNG

E:H ~!~~~~]~O~ .• A. )l.ON'ROL ... SU<. ..K.E.LUI.R

I-'=::t:==l-- A!COP-

~

_!l_fLL

7. Sistim parkir kendaraan didata 1terminal hams ditata sedemikian rupa sehin ga rasa aman, mudah dicapai.lancar dan terti . Ada beberapa jenis sistim tipe dasar pcngatur,ln platform, teluk

dan parkir adalah : .

I .

Gombar 9.2.c' Contoh p,ng!tompot"m ruang vertikal terminal tipe C, pen apaian fasilitas umum mudah dan merata.

§ .".1..,

I

'''''''

._.

UUSI

.ii

"I

·ll11 . ~ I!I

IiI,

I! I!

'<I

TIIj!

:ilI

ji II!I' . j ~

ii .',

!i

II"

11i'

: ~ I :1111

jl.,

1i ii

~ i i

:]i .11, 1r

"

l

°jl

"j!

il -

rr

:1 i f

~ ! ~

II

,I

Oil

,.

I

:i,11

lJ ~

II

!

1!,;

"

~

I'

ji f

JI l

:l! f

: t

:jl !

·1'jl : oil

il

~ I

i! II

"

~ I :

!I'

l

j ~

ii' :

:I,

j! ~

:il

II:

'I

II

.11·1!

II

lIB ~U:~~r~Noi~a.UII' 1m

r.:l*~'1~l'tI

·1mI \:':'::II~'"POl'J

II lertlHI6I

II

jl'

·'1·

1

·,1

II

" .

!i;

if'

ii

Gambar 9.2.a: Contoh Pengelompokan ruang vertikal terminal tipe A, pencapaian fasllitas umum mudah dan merata,

~ ~~I':"~In.u

• 1C'~'.o.It,.

IIIDJ ~~~~~'1I"MI

Frekwcnsi keluar masuk kendaraan Keccpatan waktu naiklturun penumpang

• Kecepatan waktu bongkar/muat barang Banyaknya jurusan yang perlu di tarnpung

dalam sistim jalur. .

Luas pelataran terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan kebutuhan pada jam puncak bcrdasarkan :

• tcmpat penitipan barang

• taman

4. Turun naik penumpang dan parkir bus hams tidak menggangu kelancaran sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang ..

5. Luas Bangunan, ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak berdasarkan kegiatan adalah:

Kegiatan sirkulasi penumpang, pcngantar, pcnjcmput, sirkulasi barang dan pengelola terminal.

Kacam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan penumpang dan fasilitas penunjang.

6. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal hams mcmberikan kesan yang nyaman dan akrab.

• Model parkir dengan posisi 90°, 60° dan 45°

luas dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sarna seperti pada areal pemberangkatan.

9,5x ( 18x n)

• Model parkir dengan posisi bus 90° rumus yang digunakan adalah :

7x(20 xn)

Areal kedatangan,. yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum untuk menurunkan penumpang yang dapat pula merupakan akhir perjalanan. Untuk perhitungan kebutuan areal kedatangan ini dapat dihitung sebagai berikut :

• Model parkir dengan bus sejajar, maka dapat menggunakan rumus luas sebagai berikut :

19,6x (28

+ [

5x ( n -1)) )

• Model parkir dengan posisi mmng (45°), dengan menggunakan rumus luas sebagai berikut :

22,6 x ( 25,6

+ [

4 x ( n -1)] )

• Model parkir dengan posisi miring (60°), dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

27x (20,6

+ [

4x (n - 1)] )

• Model parkir dengan posisi tegak lurus ( 90°

), dengan menggunakan rumus luas sebagai berikut:

Areal pemberangkatan, yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penwnpang umum untuk menaikkan dan memulai perjaJanan. Untuk penentuan areal pelataran pemberangkatan ini dapat dihitung sebagai berikut:

10. raumbu-rambu dan papan informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarip danjadwal . perjalanan.

· 11. pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi.

79

J . jalur pemberangkatan kendaraan umum 2. jalur kedatangan kendaraan umum 3. tempat tunggu kendaraan umum

4. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar

5. jalur Iintasan

6. bangunan kantor terminal

7. tempat istirahat semen tara kendaraan umum 8. menara pengawas

9. loket penjualan karcis

Fasilitas Utama adalah fasilitas yang mutlak dimiliki dalam terminal penumpang yaitu : 1. Fasilitas Utama,

FASILITAS DALAM TERMINAL PENUMPANG

Gambor 9.3:Jenis-jenis parkir

kendaraan

pada terminal

o D

o

Untuk masing-masing jenis parkir kendaraan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

• Membujur, Dengan platform yang

membuiur

busmemasuki

tel

uk pada ujung yang satu dan

berangkat pada ujung yang

lain.

ada tiga

jenis yang dapat digunakan dalam pengaturan membujur yaitu satu jalur, dua jalur dan shallow saw tooth.

• Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka menghadap ke platform, rnaju memasuki teluk dan berbalik keluar. Ada beberapa jenis teluk legak lurus ini yaitu tegak lurus terhdap platform dan membentuk sudut dengan platform.

• I

~ I

; i

Untuk terminal penumpang Jawa dan Sumatera seluas 3 lainnya seluas 2 Ha.

Untuk terminal type C tergantrg kebutuhan.

I

Luas tcrminalncnumnane

I

Untuk ITlaSin_g-maSintypeg termi1'al memiliki luas berbeda, tergantung wilayah dan typenya, dengan ketentuan ukuran minimal:

• Untuk terminal type A di utau Jawa dan Sumatera seluas 5 Ha, dan i pulau Jainnya

" seluas 3 Ha.

ALTERNATIF STANDARD TERMINAL

Terminal penumpang berdasarkan ~ingkat pelayanan yang dinyatakan dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu

I

rnempunyai ciri- ciri sebagai berikut : "

• Terminal tipeA : 50 - 100ken100raan/jam Terminal tipeB : 25 - 50ken~araan/jam Terminal tipeC : 25ken~araanljam PERSYARATAN TEKN[S~ LUAS

I

t AKSES DAN PEJABAT PENENTU LOKASI

PEMBANGUNAN TERMINAl,

I

I I "

Rambu-rambu dan petunjuk' inrormasi~ yang . berupa petunjuk :jurusan, "Ulrif dan jadual perjatanan, hal ini harus terseiIia

karena sangat

penting untuk memberikan informasi bagi para penumpang baik yang akan menlnggalkan maupun bam tiba di terminal yang bersangkutan sehingga tidak tersesat dan terkesan semrawut,I

" I

2,' Fasilitas Penunjang

I

Fasilitas penunjang berfungsi sebagi fasilitas pelengkap dalam pengoperasian terminal, berupa

I

antara lam:

I

• Kamar kecil/toilet

I

• Musholla

I

• Kios/kantin

• Ruang pengobatan

I

Ruanginformasi dan pcng~duan

• Telepon Umum

I

• Taman

Loket Penjualan Ticket, yaitu suatu ruangan yang dipergunakan oleh masing-masing perusahaan untuk kcperluan penjualan ticket bus yang mclayani pcrjalanan dari terminal yang bersangkutan, loket ini biasanya tersedia hanya bagi terminal dcngan type A dan B.

Pes Pemerlksaan KPS, yaitu pos yang biasanya berlokasi di pintu masuk dari terminal yang berfungsi memeriksa tcrhadap maslng-masing kartu perjalanan yang dimiliki oleh masing- masing bus yang memasuki terminal.

Bangunnn Kantor Terminal, yaitu berupa sebuah bangunan yang biasanya berada di dalam wilayah terminal, yang biasanya digabung dengan Mcnara Pcngawasan yang berfungsi scbagai tempat untuk memantau pergerakan kendaraan dan penumpang dari atas menara.

Dari rumus-rumus yang ada diatas lin" adalah jumlah jalur yangdibutuhkan,

Areal Llntas, yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum yang akan langsung melanjutkan perjalanan setelah mcnurunkan/menaikkan penumpang.

Pendekatan yang dapat digunakan dalam menentukan areal lintas ini adalah :

113

x ( 5 x n)

I

Areal tunggu penumpang, yaitu pelataran tempat' menunggu yang disediakan bagi orang yang

akan

melakukan

perjalanan

dengan kendaraan angkutan penumpang umum.

Pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung luas areal iniadalah :

11,2

x(0,75 x70%x n x50

)1

Areal menunggu bus, yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum untuk beristirahat dan siap menuju jalur pemberangkatan. Perhitungan luas areal yang dibutuhkan dapat menggunakan pendekatan yang sama dengan pendekatan areal kcbcrangkatan.

81

Pengelolaan terminal penumpang yang hams dilakuakan adalah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pengoperasian terminal.

PENGELOLAAN TERMINAL

Penyelenggaan terminal penumpang meliputi kegiatan pengeloIaan, pemeliharaan, dan penertiban terminal. Kewenangan pengelolaan terminal berada pada Pemerintah Daerah Tingkat II dengan Dinas LLAJ sebagai penyelenggaranya, sedang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai pembinanya.

PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG

• Daerah Pengawasan terminal, adalah daerah diluar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin kelancaran ams lalu lintas di sekitar terminal.

• Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang dipemntukan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal.

Daerah Kewenangan I pengelolaan terminal terdiri dad:

DAERAH KEWENANGANIPENGELOLAAN TERMINAL

• Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubemur Kepala Daerah Tingkat I, untuk terminal penumpang type A,

• Gubernur .Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal, untuk terminal penumpang type B,

• Bupati KepaIa DaerabIWaIikotamadya Daerah Tingkat II setelah mendapat persetujuan dati Gubemur KepaIa Daerah Tingkat I, untuk terminal penumpang type C.

Penentuan Iokasi dan letak terminal penumpang dilaksanakan oleh :

Penentuan Lokasi

• Untuk terminal penumpang type. C sesuai dengan kebutuhan.

• Untuk terminal penumpang type B di pulau Jawa 50 m dan di pulau lainnya 30 m,

• Untuk terminal type A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m,

Akses jalan masuk dari jalan umum ke terminal, berjarak minimal:

Kebutuhan luas terminal penumpang berdasarkan type dan fungsinya secara rinci sebagaimana

disajikan dalam tabel 9.1 berikut :

I

[

I

I

7. pemeriksaan kewajiban pe~gusaha angkutan sesuai dengan peraturan pcrundang-undangan

yang berlaku,

±

8. pemantauan pemanfaatan ter inal serta fasilitas penunjang

sesuai dengan

pe

ntukannya, 9. pencatatan jumtah kendaraab dan penumpang

yang

datnngdan berangkat.l PEMELIHARAAN TERMINA

Terminal penumpang harus

sell I antiasa

dipelihara sebaik-baiknya untuk menjamin gar terminal .tetap, bersih, teratur, tcrtib, rapih serta berfungsi scbagaimana mestinya, Peme iharaan terminal

meliputi :

j.

1. menjaga kebersihan b ngunan beserta

perbaikannya,

I

2. mcnjaga kebersihan pelataran. terminal, perawatan tanda-tanda dan perkerasan

pelataran, .

3. mcrawat saluran-saluran air ang ada,

4. merawa.t instalasai listrik idan lampu-lampu penerangan,

5. menjaga dan merawat alat komunikasi, . 6. menyediakan dan merawat Jistem hydrant alan

alat pemadam kebakaran ~ainnya yang. siap

pakai. .

1

Untuk keperluan pemeliharafl n terminal SCM bagaimana dimaksud di atas, a.rus dialokasikan anggaran pemeliharaan terminal.

PENERTIBAN TEUMINAL

I

Kegiatan pencrtiban di terminal, rcliPU'i :

• penertiban calon pennmpang yang keluar dan atau masuk daerah kewenan~an terminal,

• penertiban penggunaan t:rsilitas penunjang sesuai penmtukannya,

• pencrtiban terminal dari gangguan pedagang asongan, pengemis, calo dnnllain-lain, .

• pcnertiban terminal dari ganrguan keamanan.

TUGAS DINAS LLAJ ~I TERMINAL

SECARA UMUM

I

I

1. Dinas LLAJ Dati II mcla'ui UPT Terminal melakukan penyelenggaraan terminal.

I 1. pcmantauan pelaksanaan tarif,

2, pemeriksaan kartu pengawasan dan jadual perjalanan,

3. pemeriksaan kendaraan yang secara jelas tidak mcmcnuhi kclaikan jalan,

4. pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan,

5. pemcriksaan pelayanan yang diberikan oleh pcnycdia jasa angkutan,

6. pencatatan dan pclaporan pelanggaran yang terjadi,

Kegiatan pengawasan pengoperasian. terminal penumpang meliputi :

Pengawasan Pengopcraslan Terminal

1. pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal,

2. pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut jadual yang telah di- tetapkan,

3. pemungutan jasa pelayanan terminal pe- numpang,

4. pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum kepada pe~

numpang,

5. pcngaturan arus lalu lintas di daerah pe~

ngawasan terminal.

Kegiatan pelaksanaan pengoperasian terminal pcnumpang meliputi :

Pclaksanaan Pengoperaslan Tcrminal

1.

penataan pelataran terminal menurut rute

atau

jnrusan,

2. penataan fasilitas penumpang, 3, penataan fasilitas pcnunjang terminal,

4. penataan arus lalu lintas di dacrah pengawasan terminal,

5. pcnyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan,

6. pcnyusunan jadual perjalanan berdasarkan kartu pengawasan,

7. pengaturan jadual pctugas di terminal, S. evaluasi sistem pengoperasian terminal.

Kcgiatan perencanaan terminal meliputi : Pcrencanaan

83

1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal setiap bulan secara berkala menyampaikan laporan model A-4 kepada Kepala Dinas LLAJ Tk IIatau Kepala DinasLLAJ OKI Jakarta untuk wHayah DKl Jakarta.

SISTEM PELAPORAN

a) Dirjen Perhubungan Darat untuk trayek AKAP.

b) Kepala Dinas LLAJ Tk I untuk trayek AKDP.

c) Kepala Dinas LLAJ Tk II untuk angkutan Kota dan pedesaan.

• Pelanggaran pertama sampai ketiga diberi teguran berupa surat peringatan.

• Pelanggaran keempat sampai kelima dicabut sementara izin trayek 3 bulan.

• Pelanggaran keenam diusulkan izin trayek dicabut.

• Pejabat yang berwenang memberi sanksi yaitu 2. Pemberian sanksiadministratif :

• Pelanggaran ketentuan jam perjalanan.

• Pelanggaran ketentuan rute dalam izin trayek.

• Kendaraan yang masa berlaku izin trayek habis, tidak tercantum pada izin trayek atau tidak mempunyai izin trayek.

1. Pelanggaran yangperlu ditindak adalah : TATACARA MENINDAK

1. Memeriksa kebenaran jam perjalanan dengan cara memantau dan mencatat ketepatan waktu berangkat dan tiba.

2. Memetiksa kartu pengawasan yang menyangkut masa berlaku, keaslian I keabsahan dan rute/trayek,

3. Secara uji petik memeriksa kelaikan jalan pada kendaraan yang terlihat atau diduga tidak memenuhi persyaratan laik jalan.

TATACARA PEMERIKSAAN DI TERMINAL 8. Menjaga dan memelihara "Keindahan dan atau

Kerapihan Terminal".

4. Mengatur pcmberangkatan menurut jadwal pemberangkatan.

5. Melakukan pencatatan jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk dengan mengisi buku pencatatan yang bensi nomor urut, nomor kendaraan, nama perusahaan jam keberangkatan dan kedatangan sertajumlah penumpang.

6. Menyajikan daftar trayek dan tarif 7. Memantau pelaksanaan tarif angkutan.

• tempat parkir bus menunggu memasuki jalur pemberangkatan,

• jalur-jalur pemberangkatan rnenurut masing- masingjurusan,

• Masing-masing jalur perkerasan diberi tanda dengan hurufatauangka,

• .pada masing-rnasing jalur dipasang "papan petunjuk jurusan" yang ditempatkan sedemikian agar mudah dilihat pengguna jasa.

• Mengatur lokasi bus ekonomi dan non- .ekonomi secara terpisah.

3. Mengatur [alur pada pelataran menurut ruteljurusan dengan cara melakukan inventarisasi luas pelataran terminal dan penataan pelataran terminal dengan memperhatikan :

Pengaturan jalur-jalur pemberangkatan dan

kedatangan bus, termasuk pengaturan jumlah jalur untuk masing-masing trayek serta pembuatan daftar kedatangan dan pem- berangkatan bus tiap jalur.

• Pengaturan jalur lintas bus, yaitu untuk bus yang bukan sebagai asal yang akan melanjutkan perjalanannya sesuai yujuan trayeknya.

• Pemisahan jalur bus untuk antar kota antar propinsi dengan bus antar kola dalam propinsi, angkutan kota ataupun angkutan pedesaan.

• Penataan jam pemberangkatan pada masing- masing jalur untuk mengetahui jumlah bus yang berada pada suatu terminal yang di kaitkan dengan persiapan pemberangkatan.

• Penataan lay-out terminal sedemikian rupa, sehingga penggunaan daerah manfaat terminal dapat dilakukan seoptimal mungkin.

2. Kepala UPT Terminal melakukan evaluasi dan optimasi terminal melalui :

I

hams dipertimbangkan a~ar penggunaan kendaraan urnumkhususnya angkutan barang dapat diselenggarakan seeara cepat aman dan .

murah, i

PENENTUAN LOKASI TERMIrAL

Penentua.n lokasi terminal barang Idilakukan dengan . mempertimbangkan rencana umum slmpul jaringan transportasl jalan yang merupakan bagian dari : jaringan transportasijalan, Lokasiidan letak terminal . angkutan barang dltentukan Idengan memper-

timbangkan :

!

Re . ..

t

I .. I

. ncana umum janngan ransportasi ja an, Jaringan lintas dan kelaSjalan'l . Rencana umum tata ruang, '

• Analisis dampak lalu lintas, I

• Kepadatan lalu lintas tidak jlelebihi kapasitas . jalan,

• Keterpaduan moda transpo tasi, baik intra maupunantar moda, ~

Analisis mcngenai dampak lin kungan,

Luas terminal barang minimal 3 Ha untuk pulau Jawa dan 2Ha untuk pulau laiTya.

I

KRITERIA PERENCANAAN TtRMINAL 1. Sirkulasi Lalu-lintas 'II

• Jalan masuk dan kcluar kendaraan hams lancar, dan dapat bergerak dengan mudah,

. I

Barang dapat dengan mud,h diturunkan dan . dinaikkan kc alas ker.daraan dengan peralatan yang memadai,

• Kendaraan di dalam tern inal hams dapat bergerak tanpa halangan

yarg

tidak perlu. . Sistim sirkulasi kendaraan ~arang di dalam·

terminal ditentukan berdasarkan :

• Arah perjalanan, ~ .

• Frekwensi kcndaraan,

• ~aktu yang d.iperlukan u tuk me-nurunkan dan atau rnanaikkan barangl . . Sistim sirkulasi ioi hams! ditata dengan rnernisahkan barang sesuai jeoifnya.

2. Pem~ngutan retribusi termipal hams tidak menimbulkan kemacetan atau menghalangi . sirkulasi Ialu lintas.

l

. 3. Saat menurunkan atau n enaikan barang

dan parkir kendaraan bar411g hams tidak menggangu kelancaran sir~ulasi kendaraan barang itu sendiri dengan flcngesampingkan kearnanandan kerusakan barang.

I .

Aksessibilitas, adalah tingkat pencapaiau kemudahan yang dapat dinyatakan dengan jarak, waktu atau biaya angkutan.

• Struktur Wilayah, dimaksudkan untuk meneapai eflsiensi maupun cfektifitas pelayanan terminal terhadap elemen-elemen perkotaan ,yang mernpunyai fungsi pelayanan primer dan skunder.

• Lalu-lintas, terminal merupakan pembangkit lalu lintas, oleh karena itu penentuan lokasi terminal harus tidak lebih menimbulkan dampak lalu lintas tetapi [ustru hams dapat mengurangi dampak lalu lintas,

• Biaya, pcnentuan lokasi terminal perlu mcmperhatikan biaya yang dikeluarkan oleh pcmakai jasa, oleh sebab itu faktor biaya ini

FAKTOR-FAKTOR VANG MEMPENGARUHI

LOKASI TERMINAL

• Terminal hams dapat menjamin kelancaran arus angkutan baik barang maupun kendaraan. .

• Terminal hendaknya sesuai dengan Reneana Umum Tata Ruang,

• Lokasi terminal hendaknya dapat menjamln penggunaan dan operasi kegiatan terminal yang.

efisien dan efektif

• Lokasi terminal hendaknya tidak mengakibatkan gangguan pada kelancaran arus kcndaraan lain:

dan kcamanan lalu lintas kota serta lingkungan hidup sekitarnya,

Pertimbangan :

KRITERIA PEMBANGUNAN TERMINAL

BARANG