Bagan 2. Alur Penelitian Tindakan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan
A. Temuan Penelitian
4) Tingkat Keterampilan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi Indikator 4 (memaparkan sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan)
Buruk (Br) 16-25% 20 4 12,1%
Jumlah 33 100%
4) Tingkat Keterampilan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi Indikator
Keunikan Kelasku
Kelasku X-1 terletak dengan parkiran dan musholla sekolah. Di depan kelasku terdapat sebuah bangunan atau pondok kecil yang terbuat dari bambu dan kayu beratapan daun rumbia yang berdiri kokoh dan unik. Tempat ini biasanya digunakan oleh laki-laki untuk bersantai-santai, duduk berkelompok, canda tawa, dan juga kadang-kadang untuk tempat istirahat mereka. biasanya pondok itu ramai pada saat bel masuk belum berbunyi atau pagi sebelum masuk kelas. Di sebelah barat kelasku, terdapat kelas X-2 sampai dengan kelas X-5. Di belakang kelas terdapat sebuah WC dan sumur, tetapi itu tidak berfungsi.
Di dalam ruang kelasku terdapat 33 meja dan 33 kursi. Meja dan kursi guru terdapat di depan pojok sebelah kanan. Di samping kiri meja dan kursi guru, terlihat papan tulis yang bewarna putih berbentu persegi panjang. Selanjutnya, di sebelah kiri papan tulis ini terlihat pintu masuk kelas X-1. Kelasku merupakan kelas yang unik karena banyak hiasan dinding, seperti kaligrafi yang letaknya di atas papan tulis. Di samping kiri dan kanan kaligrafi terlihat poster presiden Republik Indonesia beserta wakil presiden Republik Indonesia.
Di samping kiri dan kanan papan tulis terdapat daftar pelajaran kelas X-1, daftar piket kelas, kalender X-1 yang gambarnya adalah foto kami keluarga besar X-1 bersama dengan wali kelas. Di atas kalender terdapat denah kelas X-1 yang unik dan indah dipandang mata, karena denah X-1 itu ditempelkan foto-foto siswa yang tersusun rapi dan sesuai dengan urutan tempat duduk kami.
Di belakang bangku siswa juga terdapat hiasan dinding kelas, yaitu kata-kata mutiara, seperti “Senyum Guru Semangat Bagi Kami”, “X-1 Forever”, dan “Smart”
yang banyak seninya itu. Di samping itu, juga terdapat daftar K6 X-1, dan struktur kelas X-1. Pada dinding ini juga terlihat gambar sebuah buku yang terbuka yang bertuliskan “Jadikanlah kegagalan untuk terus menyalakan api semangat juangmu demi lekas tercapainya cita-cita yang luhur”. Selanjutnya, pada dinding ini terlihat tulisan bahasa Inggris, yakni “Take that experience to blaze your con ciusness for combate, so that your glorius, aspirations reacted immediately”.
Cat kelasku dindingnya bewarna hijau dan kayunya bewarna ungu, kemudian bagian bawah yang terbuat dari semen bewarna pink. Selain itu, yang paling unik adalah ketika angin datang, kami merasakan tiupan angin yang sepoi-sepoi, cahaya matahari yang menerangi belajar kami. Apabila hujan datang dan ditambah lagi dengan angin, terkadang kami juga merasakan air hujan yang diterpa oleh angin tersebut. Walaupun demikian, kami tetap ceria dan senang belajar di kelas kami.
Berdasarkan karangan deskripsi tersebut, dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan (indikator 4) pada siklus I sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat
yang dilukiskan atau dipaparkan siswa, seperti ”Meja dan kursi guru terdapat di depan pojok sebelah kanan. Di samping kiri meja dan kursi guru, terlihat papan tulis yang bewarna putih berbentu persegi panjang. Selanjutnya, di sebelah kiri papan tulis ini terlihat pintu masuk kelas X-1. Kelasku merupakan kelas yang unik karena banyak hiasan dinding, seperti kaligrafi yang letaknya di atas papan tulis. Di samping kiri dan kanan kaligrafi terlihat poster presiden Republik Indonesia beserta wakil presiden Republik Indonesia”. Pada kalimat tersebut, terlihat bahwa seakan- akan pembaca ikut melihat langsung objek yang dilukiskan oleh siswa (sampel) secara keseluruhan. Selain itu, indikator 4 ini juga dapat dilihat dari kalimat berikut,
“Kami merasakan tiupan angin yang sepoi-sepoi” dan “Apabila hujan datang dan ditambah lagi dengan angin, terkadang kami juga merasakan air hujan yang diterpa oleh angin tersebut”. Berdasarkan kutipan kalimat tersebut, terlihat bahwa siswa tidak hanya mampu memaparkan sesuatu yang dapat dilihat, tetapi siswa juga sudah mampu memaparkan sesuatu yang dapat didengar dan dirasakan. Berdasarkan hal tersebut, terlihat siswa sudah mampu memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan dengan baik.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, pada siklus I untuk indikator 4 ini, siswa tidak ada yang memperoleh nilai yang mendekati rata-rata 73,3. Adapun nilai yang diperoleh siswa pada indikator 4 yaitu 60, 80, dan 100. Atas dasar itulah, peneliti menyajikan contoh karangan deskripsi yang ditulis siswa pada sampel 16 yang memperoleh skor 20 (nilai 80).
Setelah tingkat penguasaan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X-1 SMA N 1 Enam Lingkung untuk indikator 4 (berupa tulisan yang memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan) diketahui, langkah selanjutnya adalah menafsirkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa berdasarkan rata-rata hitung (M). Untuk keperluan data lampiran 10 dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi berikut.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Keterampilan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi Indikator 4 (memaparkan sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan)
X F FX
100 3 300
80 16 1280
60 14 840
40 - -
20 - -
Jumlah 33 ∑ FX = 2420
M = 2420 = 73,3 33
Dari data dalam tabel 10 tersebut dapat diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 73,3. Berdasarkan rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X-1 SMA N 1 Enam Lingkung untuk indikator 4 (berupa tulisan yang memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan), berada pada kualifikasi lebih dari cukup karena berada pada rentang 66- 75% pada skala 10.
Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan tingkat keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X-1 SMA N 1 Enam Lingkung untuk indikator 4 (berupa tulisan yang memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan), berdasarkan skala 10 dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu: (1) kualifikasi sempurna (SP) 3 orang (9,1%), (2) kualifikasi baik (B) berjumlah 16 orang (48,5%), (3) kualifikasi cukup (C) berjumlah 14 orang (42,4%), (4) kualifikasi kurang (K) berjumlah tidak ada, dan (5) kualifikasi buruk (Br) tidak ada.
Untuk lebih jelasnya pengelompokan tingkat keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan siswa kelas X-1 SMA N 1 Enam Lingkung untuk indikator 4 (berupa tulisan yang memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan), dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Klasifikasi Tingkat Keterampilan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi Indikator 4 (memaparkan sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan)
Kualifikasi Tingkat Penguasaan Nilai Frekuensi Persentase
Sempurna (SP) 96-100% 100 3 9,1%
Baik (B) 76-85% 80 16 48,5%
Cukup (C) 56-65% 60 14 42,4%
Kurang (K) 36-45% 40 - -
Buruk (Br) 16-25% 20 - -
Jumlah 33 100%
5) Tingkat Keterampilan Siswa dalam Menulis Karangan Deskripsi Indikator