• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Tinjauan Pustaka

Terdapat banyak buku-buku umum yang membahas tentang program ghazw al-fikr seperti kapitalisme, sekularisme, liberalisme, materialisme, dan sebagainya. Salah satunya adalah buku “Perang Pemikiran di Era Globaliasasi” menjelaskan tentang program- program ghazw al-fikr dalam penghancuran pola pikir, perusakan

moral, dan pelarutan kepribadian. Buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan tentang media atau sarana yang digunakan dalam menghancurkan Islam. Buku kedua, “Mengupas Hakikat Modernisasi, Liberalisme, dan Westernisasi Ajaran Islam” karya Muhammad Hamid An-Nashir ini mengkaji tentang akar historis dan pemikiran dari gerakan modernisme, hakikat dan peran propagandis westernisasi, serta pemikiran modernisme dalam kaca mata Islam.

Ketiga, buku yang berjudul “Ketika Barat Memfitnah Islam” karya Lathifah Ibrahim Khadhar, membahas tentang pandangan Barat terhadap perkembangan agama Islam serta solusi dalam membangkitkan peradaban Islam. Buku keempat, “Al-Qur’an dan Sekularisme” karya Muhammad Hasan Qadran Qaramaliki, secara khusus membahas latar belakang munculnya sekuler, berbagai jenis model sekuler, dan prinsip-prinsip sekuler. Buku-buku umum yang sejenis ini akan penulis gunakan dalam penelitian.

Beberapa karya tulis berupa skripsi dan tesis yang penulis jumpai yang berkaitan dengan obyek penelitian ini antara lain;

Pertama, tesis yang ditulis oleh Ahmad Husein Harahap pada tahun 2016 dengan judul "Ghazw al-fikr dalam Sosial Politik dalam Pemikiran Abdul Shabur Marzuq", fakultas Hukum Islam, program studi Politik dan Pemerintahan dalam Islam (SPPI), Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Tesis ini menjelaskan tentang pemikiran Abdul Shabur Marzuq tentang ghazw al-fikr dan dampaknya terhadap pemikiran politik Islam.25 Antara tesis ini dan penelitian penulis sama-sama membahas tentang ghazw al-fikr. Perbedaannya adalah, tesis ini hanya berfokus pada bidang politik saja, sedangkan penelitian

25 Ahmad Husein Harahap, "Ghazw al-fikr dalam Sosial Politik dalam Pemikiran Abdul Shabur Marzuq", tesis, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016. Tidak diterbitkan (t.d)

15

penulis membahas ghazw al-fikr secara umum dalam beberapa bidang, dengan fokus utamanya adalah mengkaji penafsiran ayat-ayat ghazw al-fikr.

Kedua, skripsi karya Lina Fitria dengan judul “Revolusi Mental dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)” pada tahun 2017, fakultas Ushuluddin dari UIN Raden Intanlampung. Skripsi ini membahas tentang revolusi mental yang sesuai dengan revolusi secara syari’at. Pemikiran Sayyid Quthb yang Islami cocok dijadikan sebagai landasan kinerja Indonesia dalam revolusi mental yang berkaitan dengan etos kerja dan leadership. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Secara tema, antara skripsi ini dengan penelitian penulis berbeda. Namun sama-sama menggunakan tafsir Fî Zhilâl al-Qur’ân karya Sayyid Quthb dalam menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tema masing-masing.26

Ketiga, makalah yang ditulis oleh Bahron Ansori dengan judul

Ghazw al-Fikr dan Kelompok Penebar Permusuhan” dalam seminar

‘Mengembalikan Islam kepada Tauhid’, Februari 2012. Dalam perjalanannya, umat Islam selalu dihadapkan dengan berbagai rintangan. Di antara rintangan itu adalah musuh-musuh yang harus dihadapi oleh umat Islam. Sejak zaman Nabi saw, Islam selalu dihadapkan dengan berbagai musuh; selain kaum munafik, Yahudi juga kaum Nasrani. Namun demikian, ada di antara musuh-musuh itu yang tunduk dan patuh dengan aturan Islam ketika mereka lemah tak berdaya. Sebaliknya, ketika musuh-musuh itu berjaya, maka umat Islam tidak pernah merasa aman dari gangguan mereka. Seperti yang

26 Lina Fitria, “Revolusi Mental dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)”, skripsi, Lampung: UIN Raden Intan, 2017. Tidak diterbitkan (t.d)

menimpa Muslim Rohingya; mereka dibantai, rumah-rumahnya dibakar bersama bayi dan anak-anak mereka, para wanitanya diperkosa. Semua itu adalah bukti keji perbuatan musuh-musuh Islam.27 Pada makalah ini dibahas tentang musuh-musuh Islam yang melancarkan ghazw al-fikr. Sedangkan penelitian penulis khusus membahas ayat-ayat yang berkaitan dengan ghazw al-fikr dalam perspektif mufassir.

Keempat, skripsi karya Fitri Handayani, dengan judul “Marahil al-Ghazwil Fikri al-Gharby”, fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Malang, tahun 2013. Penelitian ini menjelaskan bahwa ghazw al-fikr (perang pemikiran) adalah hal yang sangat mungkin terjadi pada zaman seperti ini, dimana era teknologi sudah sangat canggih yang telah mendominasi kehidupan masyarakat sehingga sangat mudah dan menjangkau semua kalangan dalam menyebarkan informasi. Perang pemikiran merupakan suatu cara yang sangat ampuh untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok melalui globalisasi informasi. Dorongan untuk menerapkan ghazw al- fikr sebagai upaya penganekaragaman serbuan terhadap kaum Muslim merupakan kegagalan pasukan non-muslim menaklukkan dunia Islam melalui perang secara konvensional (secara fisik militer).28 Skripsi ini dan penelitian penulis membahas tema yang sama, namun penulis menggunakan metode analisis tematik pada ayat-ayat yang membahas tentang ghazw al-fikr dalam pandangan Sayyid Quthb.

Kelima, skripsi yang ditulis oleh Siti Juhro, tahun 2015 dengan judul "Radikalisme dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Al-

27 Bahron Ansori, “Ghazw al-fikr dan Kelompok Penebar Permusuhan”, dalam makalah yang disampaikan dalam Seminar ‘Mengembalikan Islam kepada Ajaran Tauhid’ yang dilaksanakan di Semarang, 12-15 Februari 2012.

28 Fitri Handayani, “Marahil al-Ghazwil Fikri al-Gharby”, Skripsi, Malang: UIN Malang, 2013. Tidak diterbitkan (t.d)

17

Azhar)", fakultas Ushuluddin, program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta. Skripsi ini membahas tentang penjelasan mengenai ayat-ayat yang dipakai oleh kaum radikal (untuk membenarkan tindakannya) menggunakan penafsiran Al-Azhar karya Hamka. Dalil yang dipakai adalah ayat-ayat tentang jihad serta amar ma'ruf dan nahi munkar.29 Antara skripsi ini dan penelitian penulis sama-sama membahas bentuk ghazw al-fikr (perang pemikiran), namun perbedaannya adalah skripsi ini membahas tentang salah satu program ghazw al-fikr yaitu radikalisme, sedangkan penulis membahas ghazw al-fikr secara lebih luas dan umum, tidak hanya tentang radikalisme.

G. Metodologi Penelitian