PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembahasan arus pemikiran Islam dan sejarahnya tidak lain adalah pembahasan tentang agama Islam itu sendiri. Di universitas, sekolah atau kelas tersebut biasa disebut dengan Studi Islam. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terjadi perdebatan di kalangan para ahli mengenai apakah kajian Islam benar-benar menghasilkan titik temu.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui tentang sekolah atau ajaran Islam yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Studi Islam. Tepatnya tasawuf muncul pada abad ke-2, kemudian muncul aliran tasawuf pada abad ke-3 dan ke-4. Untuk penjelasan lebih detail mengenai mazhab tasawuf, tulisan ini akan menjelaskan pengertian mazhab tasawuf, termasuk perbedaan tasawuf dan tarekat serta amalan tasawuf.
Rumusan Masalah
Sebagai contoh, tasawuf Sunni lebih tertumpu kepada peningkatan akhlak seorang sufi sebagai bentuk pendekatan peribadi kepada Allah SWT, seperti juga tasawuf Akhlak.
Tujuan Masalah
Ketiga, tasawuf berasal dari kata shafa yang berarti suci, karena para ahli tasawuf berusaha mensucikan jiwanya agar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kata tasawuf menurut kaidah ilmu sharaf merupakan salah satu bentuk isim masdar yaitu tasshawwufan (اًفّو َصصَت) yang berasal dari fi'il tsulatsi mazid khumasi yaitu (َفّو َصتص yang mempunyai fungsi) makna. dari lil mutawa' ah atau transitif (karya kata yang selalu ada objek dalam kalimatnya) dan lil-musyarakah atau saling membentuk makna. Jika ciri lil-musyarakah digunakan pada kata tasawuf, berarti ketika seorang hamba hidup dalam tasawuf, pada dasarnya ia telah melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak Allah, dan Allah membalasnya dengan memenuhi segala keinginan hambanya.
Oleh itu, jika digabungkan perkataan "tasawuf" dan perkataan "etika" akan menjadi satu frasa, iaitu tasawuf akhlak. Dengan demikian, tasawuf akhlak dapat terwujud sepenuhnya, jika ilmu tasawuf dan ibadah kepada Allah SWT terbukti dalam kehidupan bermasyarakat. Nabi Muhammad S.A.W. mendapat ilmu Allah SWT. oleh malaikat, manakala orang-orang kudus memperoleh pengetahuan melalui ilham.
PEMBAHASAN
Pengertian Tasawuf
Setidaknya ada enam pendapat mengenai hal ini, yaitu: Pertama, kata suffah yang berarti serambi Masjid Nabawi yang ditempati oleh sebagian sahabat Ansar. Sebab amalan para ahli tasawuf hampir sama dengan amalan para sahabat tersebut, yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT dan hidup dalam kesederhanaan. Sebagian ulama berpendapat istilah ini berasal dari kata tasawuf karena ulama tasawuf adalah orang atau sekelompok orang yang mensucikan hatinya sehingga diharapkan berada pada baris (shaf) pertama di sebelah Allah SWT.
Keempat, tasawuf berasal dari kata shufanah, yaitu nama pohon yang tumbuh subur di gurun pasir. Kelima, Tasawuf berasal dari kata Teosofi, bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan. Keenam, tasawuf berasal dari kata shuf yang berarti bulu domba, karena para ahli tasawuf awal mengenakan pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba (wool).
Sejarah Perkembangan Tasawuf
Penyebabnya pada abad ini adalah karena formalisme dalam penerapan hukum agama (lebih bergaya fiqh) yang menyebabkan sebagian masyarakat merasa tidak puas dengan kehidupannya. Abu al-Wafa menyimpulkan bahwa asketisme Islam pada abad pertama dan kedua Hijriyah mempunyai sifat sebagai berikut. Pada abad ketiga dan keempat tasawuf bersifat fanatik (ekstasi) yang berujung pada menyatunya hamba dengan Kalik.
Pada abad ketiga dan keempat Hijriah, terdapat dua aliran tasawuf yaitu tasawuf Sunni yang melingkupi Al-Qur'an dan al-Hadits dengan mengaitkan kondisi dan tingkatan spiritual pada keduanya. Pada abad kelima Hijriah terjadi konsolidasi antara kedua mazhab ini dibandingkan pada masa sebelumnya, hal ini ditandai dengan persaingan antara keduanya, yang kemudian dimenangkan oleh tasawuf Sunni dan ditenggelamkan oleh tasawuf filosofis. Pada abad keempat Hijriah muncul tasawuf filosofis, atau tasawuf yang melebur dengan ajaran filsafat, yang dikompromikan dengan penggunaan istilah-istilah filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf.
Sumber-Sumber Ajaran Tasawuf
Pada periode ini, tanda-tanda keruntuhan semakin terlihat jelas, penipuan dan skandal melanda dan mengancam akan menghancurkan reputasi baiknya, ditandai dengan munculnya bid'at, takhayul, ketidaktahuan terhadap hukum syariah dan moral serta penghinaan terhadap ilmu pengetahuan, penarikan diri dari masyarakat. mendukung. karena menghindari rasionalitas, menampilkan praktik yang tidak rasional. Maka Ibnu Taimiyah keluar menyerang semua itu, dengan membawa kembali ajaran tasawuf yang berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Keyakinan menyimpang yang ditanggapi, seperti kepercayaan terhadap wali, takhayul, dan bentuk-bentuk bid'ah pada umumnya.
Ibn Taimiyyah mengkritik ajaran Ittihad, Hullul dan Wahdat al-Wujud sebagai ajaran yang membawa kepada kekufuran (atheisme), padahal ianya berasal dari orang-orang terkenal yang 'arif (orang yang telah mencapai tahap makrifat), ahli tahqiq. (ahli realiti) dan tauhid (yang beriman kepada Allah).
Aliran-Aliran Tasawuf
- Tasawuf Sunni
- Tasawuf Akhlaqi
- Tasawuf Irfani
- Tasawuf Falsafi
Dengan demikian, menerapkan ketiga cara di atas akan menjadikan seorang hamba lebih dekat kepada Allah swt. sehingga maqamat atau tingkatan dalam tasawuf juga meningkat. Khauf yang artinya takut akan azab Allah SWT karena berbuat dosa dan sering melalaikan perintah-Nya. Ketakutan ini menjadi motif seseorang untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketaqwaannya kepada Allah. dengan sikap royal atau mengharapkan ampunan dan kebaikan dari Allah SWT.
Zuhud ialah melepaskan urusan dunia sehingga perhatian tertumpu kepada urusan ukhrawi dengan sentiasa bermuhasabah diri atau takut akan azab Allah SWT dengan harapan mendapat keampunan dan kebahagiaan abadi iaitu syurga Allah SWT. Kecintaan yang murni kepada Allah SWT merupakan kemuncak ajarannya dalam tasawuf yang umumnya diungkapkan dalam syair dan kalimat syair. Ilmu orang beriman tentang Allah SWT secara umum, ini adalah ilmu yang diperoleh melalui pengakuan atau syahadat.
Ilmu tentang sifat-sifat Dzat Yang Maha Esa, dan ini adalah kepunyaan orang-orang yang bertaqwa (penjaga Allah) yang dapat melihat wajah Allah SWT dengan mata hati mereka, sehingga Allah menampakkan diri kepada mereka iaitu aulia. Ilmu ini dinamakan Marifat yang dijelaskan secara terperinci oleh Dzu al-Nun al-Misri dan beliau juga menjelaskan bahawa ciri Marifat ialah seseorang menerima segala-galanya dengan nama Allah SWT, memutuskan segala-galanya dengan menyerahkannya kepada Allah SWT, dan menikmati segalanya hanya kerana Allah SWT. Akauntan percaya bahawa jalan keselamatan hanya boleh dicapai melalui ketakwaan kepada Allah SWT. Menunaikan kewajipan, wara’, dan mencontohi Rasulullah SAW. apabila anda telah melakukan perkara di atas menurut Al-Muhasibi antara Fiqh dan Tasawuf.
Sehubungan itu, beliau turut kagum dengan mengaitkan kedua-dua sifat tersebut dengan ibadah dan janji serta ancaman Allah SWT. Khallikan, Al-Qusyairi adalah orang yang boleh "mengkompromi Syariah dengan realiti." Al-Qusyairi wafat pada tahun 465 A. Makrifat seperti ini dapat dicapai melalui khawash auliya' tanpa perantara, langsung dari Allah SWT.
Begitu pula seluruh tubuh yang masing-masing mempunyai kesenangan tersendiri. Kenikmatan qalb sebagai sarana untuk mencapai hikmah terletak pada melihat Allah SWT. Inilah kenikmatan terbesar yang tak ada bandingannya karena kebijaksanaan itu agung dan mulia. Keluarga Abu Yazid merupakan salah satu keluarga di daerahnya, namun beliau lebih memilih hidup sederhana. Ibunya mengatakan bahwa Abu Yazid akan memberontak sehingga ibunya akan muntah jika memakan makanan yang kehalalannya dipertanyakan.
Abu Yazid meninggal pada usia 73 tahun dan dimakamkan di Bustam dan makamnya masih ada sampai sekarang. Ada yang berpendapat bahwa perkataan Abu Yazid bukan berarti Abu Yazid mengaku Tuhan seperti Fir'aun.
Perbedaan Tasawuf dan Tarekat
Ibn Sabi'in, yang dikenali sebagai Qurthubbin, adalah seorang sufi dan ahli falsafah dari Andalusia. Nama penuhnya ialah Abdul Haqq ibn Ibrahim Muhammad ibn Nashr. Ajaran tasawuf Ibn Sabi'in adalah kesatuan yang mutlak, iaitu wujud adalah satu alias, satu-satunya wujud Tuhan. Tasawuf ialah usaha mendekatkan diri kepada Allah swt manakala tarekat ialah cara seseorang muslim mendekatkan diri kepada Allah swt.
Kajian tasawuf secara umum menunjukkan bahwa pada puncak perkembangan tasawuf pada abad ke-5 dan ke-6, tasawuf dan tarekat hampir tidak dapat dipisahkan, keduanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sahibulwafa Tajul'arifin (Abah Anom) menjelaskan bahwa tasawuf adalah proses mendekati Tuhan, sedangkan tarekat adalah metodenya. Tarekat pada hakikatnya adalah wadah untuk mewadahi praktik tasawuf dan metode pengembangan spiritual yang ditekankan oleh seorang syekh.
Banyak tarekat ternama dunia seperti Naqsybandiyah, Syadziliyah atau Qadiriyah yang menekankan pentingnya bimbingan dari seorang syekh yang berpengalaman dalam mengamalkan tasawuf. Anggota tarekat biasanya mengikuti metode yang ditentukan oleh Syekh untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan dan mengembangkan kehidupan spiritual mereka. Meskipun tasawuf dan tarekat memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kedekatan dengan Tuhan, namun keduanya berbeda dalam pendekatan spiritual yang mereka tekankan.
Pada dasarnya tasawuf cenderung menekankan pada pengembangan spiritual individu melalui interaksi langsung dengan Tuhan, sedangkan tarekat lebih menekankan pada praktik kolektif masyarakat dan umat awam. Oleh karena itu amalan seperti meditasi, dzikir dan puasa menjadi bagian penting dalam kehidupan seorang sufi yang ingin mencapai wahyu hakikat ketuhanan. Di sisi lain, para anggota tarekat menekankan pentingnya bimbingan dan arahan seorang syekh dalam perjalanan spiritualnya.
Mereka percaya bahwa guru yang telah melewati tahapan spiritual tertentu dapat memberikan bimbingan dan bimbingan yang diperlukan untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari setiap tahapan tersebut, para sufi mempunyai pandangan, wawasan dan metode yang berbeda-beda antara satu tahapan dengan tahapan lainnya. Tasawuf Sunni adalah tasawuf yang mengamalkan atau melaksanakan ajaran yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits. Tasawuf 'irfani adalah tasawuf yang berupaya mengungkap hakikat kebenaran atau hikmah, yang tidak diperoleh melalui logika, pembelajaran atau pemikiran, melainkan melalui anugerah Tuhan (maahibah).
Tasawuf Filsafat merupakan suatu konsep ajaran tasawuf yang menggunakan filsafat sebagai metode untuk mengenal Tuhan lebih dari sekedar ma'rifatullah yaitu wahda al wujud atau kesatuan wujud.
Saran