• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK (Studi Kasus Rumah Hidroponik Desa Pallangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK (Studi Kasus Rumah Hidroponik Desa Pallangga "

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Analisis Profitabilitas Budidaya Sayuran Hidroponik (Studi Kasus Rumah Hidroponik di Desa Pallangga Kecamatan Pallanga Kabupaten Gowa). “Analisis Profitabilitas Budidaya Sayuran Hidroponik (Studi Kasus Rumah Hidroponik di Desa Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa)”.

Tabel 1.Hasil penelitian terdahulu .......................................................................
Tabel 1.Hasil penelitian terdahulu .......................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Untuk mengetahui produksi pertanian sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik Desa Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Untuk menganalisis profitabilitas usahatani sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik Desa Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

TINJAUAN PUSTAKA

Komoditas Sayuran Organik

Dibandingkan pasar tradisional, pasar modern mempunyai produk sayuran organik yang beragam karena harganya lebih mahal dibandingkan sayuran non-organik. Konsumen tipe ini cenderung tidak peduli padahal harga sayuran organik lebih mahal dibandingkan sayuran non-organik (Nara Mustika Ratih et al., 2019).

Konsep Usahatani

Dari segi produktivitas, produktivitas akan tinggi apabila petani mengikuti prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan pertanian, mempunyai margin keuntungan dan mampu memenuhi kebutuhan faktor produksi secara berkelanjutan. Kemudian dalam melakukan kegiatan pertanian, petani rata-rata hanya menggunakan tenaga kerja keluarga karena lahan pertanian tidak banyak dan produktivitas rendah.

Konsep Produksi Usahatani

Jenis faktor atau masukan produksi ini beserta kuantitas dan kualitasnya harus diketahui oleh produsen. Faktor-faktor produksi yang digunakan terindikasi dengan jelas dan produk yang dihasilkan juga mudah diidentifikasi baik kualitas maupun kuantitasnya (Aumora et al., 2016).

Konsep Biaya

Dalam beberapa buku teks teori ilmu ekonomi konvensional, produksi sering disebut dengan istilah penentu penggunaan, dimana penggunaan berarti kemampuan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan produksi secara umum mencakup segala kegiatan untuk menciptakan barang dan jasa, namun dalam konsep produksi kita hanya akan membicarakan barang atau produk karena dari segi barang atau produk permasalahannya akan lebih sederhana.

Penerimaan dan Pendapatan Usahatani

Jadi, pendapatan keseluruhan yang diperoleh Rumah Hidroponik dari penjualan sayuran hidroponik dalam sebulan adalah Rp per bulan. Berdasarkan Tabel 6 terlihat total pendapatan yang diperoleh Rumah Hidroponik dalam produksi sayuran hidroponik untuk selada dan. 50 dengan total biaya sebesar Rp 3.969.717/bulan sehingga menghasilkan pendapatan dari usahatani sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik sebesar Rp per bulan.

Hal ini menunjukkan jika NPM (Net Profit Margin) lebih besar dari 5% yaitu 77% maka dapat dikatakan budidaya sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik efisien dan menguntungkan untuk dijalankan. Nilai BEP Volume Usahatani Sayuran Hidroponik di Rumah Hidroponik sebesar 39 Kg, dan nilai BEP Harga Produksi sebesar Rp 12.602/Kg. Tingkat profitabilitas usahatani sayuran hidroponik di Rumah Hidroponik yang diperoleh adalah sebesar 77%, dimana dapat dikatakan bahwa usahatani sayur hidroponik di Rumah Hidroponik sangat efisien dan menguntungkan untuk dioperasikan.

ANALISIS MANFAAT PERTANIAN SAYUR HIDROPONIK (Studi kasus rumah hidroponik di Desa Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa).

Tabel 1. Hasil penelitian terdahulu yang relevan dalam menunjang penelitian ini  adalah:
Tabel 1. Hasil penelitian terdahulu yang relevan dalam menunjang penelitian ini adalah:

Analisis Break Event Point (BEP)

Konsep Profitabilitas

NPM merupakan bagian dari rasio profitabilitas atau pengukuran laba yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase keuntungan dari rasio ini maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tinggi.

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani sayuran hidroponik di Kota Mataram dengan rata-rata luas lahan garapan 0,9 Ha adalah pendapatan sebesar Rp. Hasil penelitian menunjukkan profitabilitas yang diperoleh Azzahra Hidroponik dalam satu kali produksi adalah 69,95% yang berarti setiap modal yang dikeluarkan adalah Rp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya sayuran tergolong efisien dengan hasil biaya dan pendapatan mencapai tingkat efisiensi untuk kangkung sebesar 1,77, sawi sebesar 1,25 dan bok choy sebesar 1,51.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya sayuran di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar dapat memberikan pendapatan yang layak bagi petani. Nilai tambah menanam sawi hidroponik sistem sumbu di masa pandemi Covid 19 adalah total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 315.600, sedangkan nilai tambah dari kegiatan budidaya sawi hidroponik nilai tambah yang diperoleh dari sayuran hidroponik sebesar Rp.

Sedangkan nilai tambah sawi hidroponik sebesar 38,20% yang berarti 38,20 persen nilai outputnya merupakan nilai tambah yang diperoleh dari budidaya sayuran hidroponik.

Kerangka Pikir

Keterbatasan lahan pertanian dan menurunnya kesuburan tanah mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas sayuran yang dihasilkan. Sayuran hidroponik menjadi solusi dari permasalahan tersebut, sayuran yang dihasilkan dengan teknologi hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan sayuran konvensional namun biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. Biaya produksi merupakan salah satu bagian penting dalam anggaran produksi yang dikeluarkan untuk biaya operasional dan diperlukan selama usaha masih berjalan, dimana biaya tersebut terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Sedangkan pendapatan atau disebut juga laba merupakan selisih antara total penerimaan dengan total pendapatan, dimana biaya sendiri terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Analisis titik impas (BEP) dapat mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya variabel, biaya tetap, dan laba rugi. Net Profitabilitas (NPM) digunakan untuk mengetahui profitabilitas produksi sayuran hidroponik, yaitu laba bersih setelah pajak dibagi total penjualan sayuran organik dikalikan seratus persen.

Berdasarkan latar belakang teori, kerangka analisis profitabilitas usahatani sayuran hidroponik (Studi Kasus Rumah Hidroponik) di Desa Pallangga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema kerangka pikir Usahatani Sayuran Hidroponik
Gambar 1. Skema kerangka pikir Usahatani Sayuran Hidroponik

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Informan
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Definisi Operasional

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung terhadap apa saja yang ada di dalam Rumah Hidroponik yang relevan dengan penelitian. Wawancara adalah menanyakan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada pemilik dan tenaga kerja Rumah Hidroponik untuk mendapatkan informasi yang mendalam. Pertanian merupakan salah satu usaha pertanian yang dilakukan Rumah Hidroponik untuk mengelola usahatani dan budidaya berbagai jenis sayuran dengan metode hidroponik.

Biaya variabel merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Tanam Hidroponik yang dinyatakan dalam (Rp/bulan) selama proses produksi. Biaya tetap merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kebun Rumah Hidroponik Pallanga yang tidak mempengaruhi produksi dan dinyatakan dalam bentuk (Rp/bulan). Pendapatan adalah total pendapatan dari hasil pertanian dikurangi total biaya yang dikeluarkan yang dinyatakan dalam bentuk (Rp./bulan).

Pendapatan usahatani sayuran hidroponik merupakan perkalian antara jumlah produksi sayuran hidroponik yang dihasilkan dalam suatu periode dengan harga jual produk tanaman hidroponik.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  • Sejarah Umum Rumah Hidroponik
  • Lokasi Perusahaan Rumah Hidroponik
  • Visi dan Misi Rumah Hidroponik
  • Struktur Organisasi Rumah Hidroponik
  • Tugas dan Tanggung Jawab
  • Proses Budidaya Sayuran Hidroponik

Rumah Hidroponik terletak di desa Pallangga, kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Penentuan lokasi suatu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberlangsungan suatu perusahaan. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada budidaya sayuran hidroponik meliputi pemupukan dengan larutan nutrisi serta pengendalian hama dan penyakit. 40 Selain itu, fungisida amistartop juga digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur dan penyakit yang dapat tumbuh pada sayuran hidroponik.

41 di tangan konsumen akhir menggunakan saluran panjang atau pendek sesuai dengan kebijakan saluran distribusi yang ingin diterapkan. Rantai distribusi dalam pemasaran sayuran hidroponik ada dua, yang pertama adalah saluran distribusi langsung yaitu penyaluran sayuran hidroponik dari produsen ke konsumen tanpa melalui perantara. Proses pemasaran sayuran hidroponik ke supermarket dan restoran adalah pihak supermarket atau restoran tersebut datang atau memesan melalui pemilik usaha, kemudian dia akan memberitahukan jenis sayuran dan jumlah sayuran yang akan dibelinya.

Kampanye yang saat ini dilakukan Rumah Hidroponik berupa promosi dari mulut ke mulut, melalui media sosial dan penyebaran pamflet.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Analisis Biaya Usahatani Sayuran Hidroponik
  • Penerimaan Usahatani Sayuran Hidroponik
  • Pendapatan Usahatani Sayuran Hidroponik
  • Analisis Break Event Point (BEP)
  • Analisis Profitabilitas Usahatani Sayuran Hidroponik

Total biaya yang dikeluarkan Rumah Hidroponik diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel, dimana biaya tetap yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 119.717/bulan yang terdiri dari penyusutan peralatan dan pajak tanah. Sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.850.000/bulan, terdiri dari nutrisi dimana nutrisi berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Jika nutrisi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman, maka hal ini akan mempengaruhi tingkat kesuburan dan produksi tanaman. yang akan dihasilkan dapat memuaskan. Berdasarkan tabel di atas, biaya makannya adalah Rp 720.000. Fungisida berperan penting dalam membasmi jamur yang dapat menyerang tanaman sehingga dapat mempengaruhi tingkat produksi yang dicapai dalam pertanian. Dari tabel di atas, biaya yang dikeluarkan untuk fungisida sebesar Rp 115.000.

Tenaga kerja dapat mempengaruhi tingkat produksi dalam bidang pertanian karena tenaga kerja terampil akan menghasilkan produksi yang maksimal, dilihat dari tabel diatas biaya sebulan sebesar Rp 2.200.000 untuk 2 orang yang membawahi bagian perawatan tanaman beserta bagian produksi dan pemasaran. Foam/Rockwool merupakan media tanaman hidroponik yang mampu menyerap banyak unsur hara dan juga udara, sehingga membantu pertumbuhan akar dalam menyerap unsur hara dari tahap pembibitan hingga tahap produksi. Terlihat dari tabel di atas, biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan busa/rockwool dalam satu kali bulan adalah Rp 150.000. Kemasan plastik berperan penting dalam melindungi produk dari kerusakan, menjaga sterilitas produk hingga sampai ke tangan konsumen, dan dari tabel diatas biaya yang dikeluarkan untuk kemasan plastik dalam satu bulan adalah Rp. 35.000, jadi total biayanya. dalam sebulan adalah Rp. 3.969.717/ bulan.

51 Nilai BEP harga produksi sayuran hidroponik yang ditanam di Rumah Hidroponik adalah Rp 12.602/Kg, artinya jika Rumah Hidroponik menjual sayuran hidroponik dibawah Rp. 12.602/Kg maka usaha sayuran hidroponik akan mengalami kerugian dan apabila Rumah Hidroponik menjual sayuran hidroponik diatas harga Rp 12.602/Kg akan membawa keuntungan bagi Rumah Hidroponik.

Tabel 2. Biaya Tetap Usahatani Sayuran Hidroponik di Rumah Hidroponik   No.                         Uraian        Nilai (Rp)
Tabel 2. Biaya Tetap Usahatani Sayuran Hidroponik di Rumah Hidroponik No. Uraian Nilai (Rp)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

54 memberikan bantuan sarana dan prasarana mengingat kebutuhan sayuran hidroponik yang semakin meningkat. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan kajian lebih mendalam mengenai analisis profitabilitas budidaya sayuran hidroponik untuk memperoleh informasi yang lebih akurat. Investigasi Budidaya Sayuran Hidroponik Di Kota Makassar (Studi Kasus Akar Hidroponik cv. Desa Masale Kecamatan Panakkukang Kota Makassar).

Analisis Profitabilitas Usahatani Cengkih dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Petani di Desa Mannanti Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Sinjai. Studi Kasus Kebun Hidroponik Tirta Tani Farms) DI DESA TETEBATU KECAMATAN, PROGRAM STUDI AGRIBISNIS (Studi Kasus Kebun Hidroponik Tirta Tani Farms. Analisis Faktor Preferensi Konsumen yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sayuran Organik pada Pengguna Maldoang (Studi Pengguna Sayuran).

Analisis Pendapatan dan Efisiensi Budidaya Rumput Laut di Desa Kertasari Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. PERILAKU KONSUMEN SAYUR ORGANIK DI KOTA PEKANBARU Ahmad Rifai, Didi Muwardi, Juwita Rizki Fitri Nauli Rangkuti. Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Cabai Merah (Capsicum Annum L) Studi Kasus: Kelompok Tani “Juli Tani” Desa Sidodadi Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

Gambar 3. Wawancara dengan pemilik Rumah Hidroponik
Gambar 3. Wawancara dengan pemilik Rumah Hidroponik

Gambar

Tabel 1.Hasil penelitian terdahulu .......................................................................
Tabel 1. Hasil penelitian terdahulu yang relevan dalam menunjang penelitian ini  adalah:
Gambar 1. Skema kerangka pikir Usahatani Sayuran Hidroponik
Tabel 2. Biaya Tetap Usahatani Sayuran Hidroponik di Rumah Hidroponik   No.                         Uraian        Nilai (Rp)
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Potensi Vegetasi Pakan Lebah Madu Trigona sp Di Kecamatan Barru Kabupaten